DEFINISI INFEKSI
Ada beberapa defnisi atau pengertian ineksi : •
•
•
Ine Ineks ksii adal adalah ah pros proses es inva invasi si oleh oleh mikr mikroo oorg rgan anis isme me dan dan berprolierasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit. (Potter & Perry,2!". Perry,2!". Ineksi Ineksi merupakan merupakan interaksi interaksi antara antara mikroorg mikroorganism anisme e dengan dengan pen#am pen#amu u renta rentan n yang yang ter#ad ter#adii melalu melaluii kode transm transmisi isi kuman kuman yang tertentu. tertentu. $ara transmisi transmisi mikroorg mikroorganism anisme e dapat dapat ter#adi ter#adi mela melalu luii dara darah, h, udar udara a baik baik drop drople lett maup maupun un airb airbon one, e, dan dan dengan kontak langsung. (Pro. %r. ulianti aroso,2' " Ineksi adalah masuknya oraganisme kedalam #aringan tubuh dan berke berkemba mbang ng biak. biak. ikro ikroor organ ganism isme e sepert sepertii itu disebu disebutt agen yang menular. )ika mikroorganisme tidak memproduksi bukt bukti* i*bu bukt ktii klini klinis s ine ineks ksin inya ya dise disebu butt asym asympt ptom omat ati+ i+ atau atau sub+lini+al. (Apte#asumana,2"
%ari beberapa peng engertian tentang ineks eksi diatas peneli eliti meny menyim impu pulk lkan an bah bah-a ine inek ksi adala dalah h peri perist stii-a a masuk asuk dan pengganda penggandaan an mikroorg mikroorganism anisme e pada pen#amu pen#amu rentan rentan yang ter#adi ter#adi mela melalu luii kode ode tran transm smis isii kuman uman yang yang tert terten entu tu,, +ara +ara tran transm smis isii mikro mikroor organ ganism isme e dapat dapat ter#ad ter#adii melalu melaluii darah, darah, udara udara baik baik dropl droplet et maupun airbone, dan dengan kontak langsung. MEKANISME INFEKSI
uman uman ( apaka apakah h itu bakter bakteri, i, virus, virus, proto proto/o /oa a maupun maupun #amur" #amur" mempun mempunyai yai mekani mekanisme sme dalam dalam menyer menyerang ang sel inangn inangnya. ya. e+ara e+ara ringkas kuman tersebut bisa mengineksi melalui 0 tahap yaitu: *Adhesi (menempel" *olonisasi *olonisasi (berbiak" *Penetrasi (masuk ke tubuh" *Invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil berbiak" edangkan strategi men+egahnya dengan +ara : •
•
1ind 1indar arii ter# ter#ad adin inya ya pene penemp mpel elan an deng dengan an +ara +ara memb membua uatt permukaan kulit dan selaput mukosa dalam keadaaan mulus dan dan meni mening ngka katk tkan an kekeb ekebal alan an perm permuk ukaa aaan an (IgA (IgA"" melal melalui ui prog progra ram m vaks vaksin inas asii live live mela melalu luii tete tetes s mata mata,, tete tetes s hidu hidung ng maupun tetes mulut. %isamping itu pemberian vitamin seperti vitamin A % maupun $ yang banyak berperan pada proses rege regene nera rasi si sel sel kulit ulit dan dan sela selapu putt lend lendir ir dan dan #uga #uga berp berper eran an sebagai antio3idant dan peningkatan aktivitas sel 4atural kill dan sel ma+roage. alau alau ter#ad ter#adii penemp penempela elan, n, maka maka yang yang harus harus diting ditingka katk tkan an adal adalah ah akti aktivi vita tas s dan #uml #umlah ah sel* sel*se sell ago agosi sitt deng dengan an +ara +ara
pemberian /at*/at yang bersiat immune booster. Penetrasi dan invasi bisa di+egah dengan +ara meningkatkan antibodi (kekebalan humoral"di dalam darah melalui program vaksinasi dan peningkatan #umlah dan aktivitas sel agosit dan sel*sel limosit. Ineksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersiat paling membahayakan inang. 5rganisme pengineksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu ungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. 6espons inang terhadap ineksi disebut peradangan. e+ara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, -alaupun sebenarnya defnisinya lebih luas, men+akup bakteri, parasit, ungi, virus, prion, dan viroid. etelah menembus #aringan, patogen dapat berkembang pada di luar sel tubuh (ekstraselular" atau menggunakan sel tubuh sebagai inangnya (intraselular". Patogen intraselular lebih lan#ut dapat diklasifkasikan lebih lan#ut: Patogen yang berkembang biak dengan bebas di dalam sel, seperti : virus dan beberapa bakteri ($hlamydia,6i+kettsia, 7isteria". Patogen yang berkembang biak di dalam vesikel, seperti y+oba+teria. •
•
)aringan yang tertembus dapat mengalami kerusakan oleh karena ineksi patogen, misalnya oleh eksotoksin yang disekresi pada permukaan sel, atau sekresi endotoksin yang memi+u sekresi sitokin oleh makroag, dan mengakibatkan ge#ala*ge#ala lokal maupun sistemik. IMMUNITAS SELULAR (SEL T)
Imunitas selular adalah imunitas yang diperankan oleh limosit 8 dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya. 7imosit 8 adalah limosit yang berasal dari sel pluripotensial yang pada embrio terdapat pada yolk sa+9 kemudian pada hati dan limpa, lalu pada sumsum tulang. %alam perkembangannya sel pluripotensial yang akan men#adi limosit 8 memerlukan lingkungan timus untuk men#adi limosit 8 matur. %i dalam timus, sel prekusor limosit 8 akan mengekspresikan molekul tertentu pada permukaan membrannya yang akan men#adi +iri limosit 8. olekul*molekul pada permukaan membran ini dinamakan #uga petanda permukaan atau sura+e marker, dan dapat dideteksi oleh antibodi monoklonal yang oleh 15 diberi
nama dengan huru $%, artinya +luster o di;erentiation. e+ara garis besar, limosit 8 yang meninggalkan timus dan masuk ke darah perier (limosit 8 matur" terdiri atas limosit 8 dengan petanda permukaan molekul $%0 dan limosit 8 dengan petanda permukaan molekul $%<. el limosit $%0 sering #uga dinamakan sel 80 dan sel limosit $%< dinamakan sel 8< (bila antibodi monoklonal yang dipakai adalah keluaran $oulter lektroni+s". %i samping mun+ulnya petanda permukaan, di dalam timus #uga ter#adi penataan kembali gen (gene rearrangement" untuk nantinya dapat memproduksi molekul yang merupakan reseptor antigen dari sel limosit 8 (8$6". )adi pada -aktu meninggalkan timus, setiap limosit 8 sudah memperlihatkan reseptor terhadap antigen diri (sel antigen" biasanya mengalami aborsi dalam timus sehingga umumnya limosit yang keluar dari timus tidak bereaksi terhadap antigen diri. e+ara ungsional, sel limosit 8 dibagi atas limosit 8 regulator dan limosit 8 eektor. 7imosit 8 regulator terdiri atas limosit 8 penolong (8h = $%0" yang akan menolong meningkatkan aktivasi sel imunokompeten lainnya, dan limosit 8 penekan (8s = $%<" yang akan menekan aktivasi sel imunokompeten lainnya bila antigen mulai tereliminasi. edangkan limosit 8 eektor terdiri atas limosit 8 sitotoksik (8+ = $%<" yang melisis sel target, dan limosit 8 yang berperan pada hipersensitivitas lambat (8d = $%0" yang merekrut sel radang ke tempat antigen berada.
Pajanan
antigen pada sel T
>mumnya antigen
bersiat tergantung pada sel 8 (8% = T dependent antigen", artinya antigen akan mengaktikan sel imunokompeten bila sel ini mendapat bantuan dari sel 8h melalui /at yang dilepaskan oleh sel 8h akti. 8% adalah antigen yang kompleks seperti bakteri, virus dan antigen yang bersiat hapten. edangkan antigen yang tidak tergantung pada sel 8 (8I = T independent antigen" adalah antigen yang strukturnya sederhana dan berulang*ulang, biasanya bermolekul besar. 7imosit 8h umumnya baru mengenal antigen bila dipresentasikan bersama molekul produk 1$ ( major histocompatibility complex " kelas II yaitu molekul yang antara lain terdapat pada membran sel makroag. etelah diproses oleh makroag, antigen akan dipresentasikan bersama molekul kelas II 1$ kepada sel 8h sehingga ter#adi ikatan antara 8$6 dengan antigen. Ikatan tersebut ter#adi sedemikian rupa dan menimbulkan aktivasi en/im dalam sel limosit 8 sehingga ter#adi transormasi blast, prolierasi, dan dierensiasi men#adi sel 8h akti dan sel 8+ memori. el 8h akti ini dapat merangsang sel 8+ untuk mengenal antigen dan mengalami transormasi blast, prolierasi, dan dierensiasi men#adi sel 8+ memori dan sel 8+ akti yang melisis sel target yang telah dihuni antigen. el 8+ akan mengenal antigen pada sel target bila berasosiasi dengan molekul 1$ kelas I el 8h akti #uga dapat merangsang sel 8d untuk mengalami transormasi blast, prolierasi, dan dierensiasi men#adi sel 8d memori dan sel 8d akti yang
melepaskan limokin yang dapat merekrut makroag ke tempat antigen. INFEKSI BAKTERI DAN MEKANISME RESPON OLEH SEL T
?akteri yang mengieksi manusia dikelompokkan men#adi dua yaitu: @.?akteri ekstraseluler 2.?akteri intraselular !BAKTERI EKSTRASELULER
?akteri ekstraseluler adalah bakteri yang mampu membelah diri di luar sel host, +ontohnya pada sirkulasi, #aringan ikat e3tra+ellullar dan berbagai ma+am ruang antar #aringan seperti saluran gastrointestinal dan genitourinaria. $ontoh bakteri ekstraseluler yang bersiat patogen : *bakteri gram positi tau pyogeni+ +o++i (staphilo+o++us. stepto+o++us" *gram negati +o++i (eningo+o++us dan geno+o++us, neisseria" *basil gramme ngati (organisme dalam usus : .+oli" *basil gram negati (umumnya bakteri anaerob : spesies +lostridium" ?akteri ekstraselular menyebabkan penyakit dengan 2 +ara : @. enginduksi inBamasi 2.enghasilkan toksin *ndotoksin (lipopolisakaridaC7P" yang merupakan komponen dinding sel bakteri yang merupakan stimulator yang poten untuk diproduksinya sitokin dan ma+rophage. *3oto3in yang se+ara akti disekresi oleh bakteri ekanisme respon imun terhadap bakteri e3traseluler : Prinsip utama respon imun terhadap bakteri e3tra+elular adalah bakteri ekstrasel dan antigen yang larut dinternalisasi AP$ (akroag, sel dendritik, el ?" *D diproses *D ragmen yang telah diproses berasosiasi dengan molekul 1$ II. Eungsi eektor $%0F 8 sel yang merespon Ag*protein yang berhubungan dengan molekul 1$ II tersebut dimediasi oleh sitokin yang disekresi yang dapat menstimulasi produksi antibodi, menginduksi lokal inBamsasi, meningkatkan agositosi dan mengaktikan mi+robi+idal makroag. itokin pengakti makroag yang utama adalah intereron gamma, sedangkan 84E dan limpotoksin mengaktikan neutrofl.
"!Ba#te$i int$asel%la$
arakteristik utama bakteri intraselular adalah kemampuannya untuk hidup dan bereplikasi didalam sel*sel agosit. %imana mikroba ini berhasil menemukan tempat yang tidak dapat di#angkau oleh antibodi. >ntuk mengeleminasinya membutuhkan mekanisme respon imun selular yang berbeda dengan mekanisme respon imun terhadap bakteri ekstrasel. $ontoh bakteri intraselular : *y+oba+teria *7isteria mono+ytogenes *legionelle pneumophila ekanisme respon imun terhadap bakteri intraselular : ?akteri intraseluler yang diagosit makroag yang mungkin selamat dari agosom. $%8 sel akan merespon 1$ II yang berasosiasi dengan peptida antigen yang berasal dari bakteri intraselular. el 8 ini akan memproduksi intereron gamma, yang akan mengaktikan ma+rophage untuk menghan+urkan mikroba dalam agosom. $%FG8 sel akan merespon terhadap peptida yang berasal dari sitosol yang akan berosiasi terhadap 1$ @ dan sel $%F< ($87" tersebut akan
membunuh sel yang terineksi. ekanisme tersebut dapat dilihat pada gambar 2 diba-ah ini
INFEKSI &AMUR DAN MEKANISME RESPON OLEH SEL T
Ineksi #amur pada manusia dapat ter#adi se+ara superfsial, subkutan, atau sistemik. Penyakit #amur pada penderita imunokompromais dapat digolongkan men#adi ineksi #amur superfsialis dan ineksi #amur invasive. Ineksi #amur superfsialis yang sering di#umpai adalah dermatoftosis, malasse/iosis dan kandidiasis superfsial. Pada -aktu menginvasi pe#amu, #amur harus mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa, serta menembus #aringan pe#amu. elan#utnya #amur harus mampu bertahan di dalam lingkungan dan dapat menyesuaikan diri dengan suhu serta biokimia pe#amu untuk dapat berkembang biak dan menimbulkan reaksi #aringan atau radang. emampuan #amur untuk menyesuaikan diri di dalam lingkungan pe#amu, dan kemampuan mengatasi pertahanan seluler, merupakan dua mekanisme terpenting dalam patogenesis penyakit #amur. 7imosit 8 beredar se+ara tetap. ?ila ter#adi kontak dengan antigen #amur patogen, akan merangsang ter#adinya dierensiasi dan prolierasi sel membentuk populasi sel 8 yang spesifk. el ini terdiri atas sel eektor dan sel memori. el memori tinggal dalam sirkulasi untuk beberapa tahun dan akan men+etuskan respon yang +epat apabila ter#adi paparan dengan antigen.
el 8*helper (8h" berungsi sebagai provisi berbagai aktor yang diperlukan untuk maturasi sel ? dan memproduksi antibodi. 8er#adinya ineksi dermatoft kronis berkaitan dengan respon limosit 8 yang buruk terhadap antigen #amur spesifk. %an hal ini #uga berkaitan dengan ter#adinya respon klinis yang buruk.