Disahkan Oleh : RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Direktur, (Prof. Dr. H. Misbahuddin Adnan, Sp. Rad)
Batasan Induksi persalinan adalah : suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum partus, baik secara tindakan maupun kimiawi yang merangsang merangsang timbulnya kontraksi rahim sehingga sehingga terjadi persalinan.
Syarat-syarat induksi persalinan : -
Ukur kuran panggu ggul no normal mal
-
Tida Tidak k ada ada Disp Dispro ropo pors rsii sefa sefalo lo pel pelvi vik k
-
Presentasi Ke Kepala
-
Servik rviks s su sudah mat matang
Indikasi Induksi Secara Umum 1. Kehamilan Serotinus 2. Ketu Ketuba ban n peca pecah h dini dini 3. Janin Janin mati mati dalam dalam kan kandu dunga ngan n 4. Pre eklampsia eklampsia berat berat atau eklampsia yang tidak tidak membaik membaik dengan dengan pengobatan pengobatan medicinal 5. Perdarahan Perdarahan anteparfum anteparfum yang yang bukan oleh placenta placenta previa previa 6. Infe Infeks ksii mat mater erna nall 7. Kehamil Kehamilan an deng dengan an diabe diabetes tes mellitus mellitus
Kontra Indikasi 1. Malposisi dan malpresentasi 2. Insuffisiensi plasenta 3. Disproporsi sefalofelvik 4. Bekas seksio sesar atau miomektom 5. Ibu menderita penyakit jantung 6. Grandemultipara 7. Placenta Previa Gemeth 8. Distensi rahim yang berlebihan seperti hidramnion
Komplikasi A. Terhadap Ibu : a. Kegagalan Induksi b. Kelelahan ibu dan krisis emosional c. Ruptur Uteri d. Tetani uteri e. Inersia Uteri f. Infeksi Intra Uteri g. Partus Lama B. Terhadap janin : a. Trauma pada janin oleh tindakan b. Prolapsus tali pusat
INDUKSI PERSALINAN
RS. Akademis Jaury Jusuf
No.Dokume n 12.02.01
Revisi A
Halaman 3/5
Putera c. Gawat Janin d. Infeksi intra Partum
Cara Induksi A. Cara Kimiawi -
Infus Oksitosin
-
Prostaglandia
B. Cara Tindakan -
Amniotomi
-
Stripping of the membrane
-
Breast stimulation
-
Dilatasi servites yang terdiri dari : •
Laminasia
•
Kateter Foley
C. Kombinasi dari kedua cara diatas ♦
Cara Kimiawi 1. Infuse Oksitosin 2. Prostaglandin Jenis Prostaglandin yang dipakai adalah Prostaglandin E2. Prostaglandin ( PGE2) dapat diberikan secara oral, intravena, intramuskuler, suppositoria ( vaginal, rectal ). Prusraglandin yang diberikan secara vaginal merupakan cara yang cocok untuk induksi persalinan karena diperlukan dosis rendah, efek samping minimal, cara pemberian sederhana ar efektif.
INDUKSI PERSALINAN
RS.
No.Dokume n 12.02.01
Revisi A
Halaman 4/5
Akademis Jaury Jusuf Putera Kemasan terdiri dari bentuk pesarium (2,5 – 5 mg ), tablet vagina ( 3- 6 mg ) dan dalam bentuk jelly ( 2,5 – 5 mg ) Indikasi : a. Induksi persalinan pada trimester ke II khususnya KIDR b. Induksi Persalinan aterm c. Induksi Persalinan serotinus Indikasi Kontra a. Pasca seksio sesar b. Disproporsi sefalopelvik c. Gawat janin d. Grande Multipara e. Ketuban sudah pecah f. Hypersensitif terhadap Prostaglandin g. Hati-hati pada penderita glaukoma dan adanya riwayat penyakit asma. Dosis obat : 3 mg – 6 mg
Cara Pemberian Prostaglandin E2 ( Vaginal ) sbb : 1. Satu tablet vaginal ( 3 mg ) dimasukkan ke farniks persterior setelah kandung kencing dan rectum dikosongkan 2. Ibu diminta untuk tinggal/berbaring ditempat tidur selama satu jam setelah pemberian untuk membiarkan absorsi maximal dari prostaglandin. 3. Observasi kemajuan persalinan
setiap 6 (enam) jam, pada multi gravida bila
histeratur tiap 5 menit sekali, kuat dan pembukaan maju 2 cm atau lebih, ketuban
INDUKSI PERSALINAN No.Dokume
Revisi
Halaman
RS. Akademis Jaury Jusuf Putera
n
A
5/5
12.02.01
ketuban dipecahkan bila setelah 6(enam ) jam pertama belum inpartu maka diberikan tablet vagina kedua dengan ketentuan ketuban belum pecah, selanjutnya dengan penilaian seperti pada multigravida
komplikasi a. Mual, muntah b. Diare c. Menggigil d. Demam