LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
Disusun Oleh: Kelompok VIII Anggota: Ai Susilawati Erik Herdiansyah Noyalita Khodijah Saedi Heryanto Sri Rahayu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2011
BAB I INDENTIFIKASI KARBOHIDRAT A. Dasar Teori
Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan. Selain itu karbohiidrart karbohiidrart juga menjadi komponen komponen stuktur penting pada pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), (fiber), seperti selulosa, pektim, pektim, derta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golonngan yaitu Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda. berbeda. Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. da un. Dan selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian lain, misalnya pada buah, dan umbi-umbian.
B. Tujuan
a. Dapat memahami apa itu karbohidrat dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. b. Identifikasi larutan karbohidrat berdasarkan pembagian j enisnya. c. Menganalisis sifat-sifat karbohidrat. d. Memahami hubungan hubungan reaksi karbohidrat karbohidrat dengan stukturnya. stukturnya.
C.
Alat dan Bahan
a)
Tabung
Reaksi
b) Pipet c) Rak Tabung Reaksi d) Pereaksi Molis e) Penangas air/pembakaran spirtus
f) Plat tetes g) Larutan (Glukosa1%, Fruktosa Fruktosa 1%, Laktosa 1%, Sukrosa Sukrosa 1`%, kanji 1%, dekstrin 1%, Selulosa 1%) h) Preaksi Molis i) Preaksi Benedict j) Pereaksi Barfoed k) Pereaksi Seliwanoff l) Larutan Iodium
D. Cara Kerja
a.
U ji
Molish
a) Menambahkan 5 tetes pereaksi molis dalam 2ml larutan karbohidrat b) Memiringkan tabung reaksi lalu 2-4 tetes asam sulpat pekat di alirkan lewat din ding tabung, sehingga terbentuk dua lapisan c) Mengamati perubahan warna yang terjadi
a.
U ji
Benedict
a) Memasukan 2ml larutan benedict dan 7 tetes larutan karbohidrat dalam porselin (di campurkan). b) Dipanaskan dalam dala m api spirtus spirtus selama kurang lebih 5 menit c) Lalu didinginkan kembali dan diamati perubahan warnanya yang terjadi
b. U ji Barfoed a) Memasukan 2ml larutan barfoed dan dan 1ml larutan larutan karbohidrat b) Larutan dicampurkan lalu dipanaskan di atas api spirtus dengan digoyang-goyang selama kurang lebih 5 menit c) Didinginkan dan dan diamati perubahan warna yang ter jadi
c.
U ji
Seliwanoff
a) Menambahkan
3 tetes
larutan karbohidrat
dan masing-masing masing-masing
3ml
pereaksi
seliwanoff seliwa noff dalam beberapa tabung yang telah tela h diberi nama b) Pada waqktu bersamaan tabung-tabung yang sudah diberi nam dimasukan dalam penangas air dengan menggunakan menggunakan gelas piala yang besar, p[emanasan p[emanasan hingga 15 menit.
c) Mengamati perubahan yang terjadi
d. U ji Iodium a) Menambahkan 2 tetes larutan larutan Iodium ke dsalam dsalam setiap tetes larutan larutan karbohidrat yang di uji kan, dalam lempengan porselin. b) Mengamati perbedaan perbedaan warna dengan larutan larutan iodium.
E. Data Pengamatan
Karbohidrat
U ji
Molish
Benedict
Barfoed
Seliwanoff
Iodium
Glukosa
Ungu
Merah bata
Merah bata
Bening
Merah
Fruktosa
Ungu
Merah bata
Merah bata
Merah
Merah kecoklatan
Sukrosa
Ungu
Tidak
ada Merah muda
Merah
endapan Laktosa
Ungu
Merah bata
Dekstrin
Ungu
Tidak
Merah kecolatan
Merah muda
Bening
Merah
ada Merah muda
Bening
Coklat
ada Merah muda
bening
Merah
endapan Amilum
Ungu
Tidak
endapan
kecoklatan
F. Pembahasan
A.
U ji U
Molish
ji molish adalah reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi adanya
karbohidrat. Pada percobaan ini a sam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan yang menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida yang lain) menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan dan turunannya. Pada percobaan uji molish dengan menguji keenam larutan karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H 2SO4 ) maka terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, dekstrin dan amilum)
adalah karbohid kar bohidrat. rat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada kedelapan tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna. Reaksi pembentukan furfural ini adalah r eaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu suat u senyawa. Dimana Di mana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan dan amilum. Cincin ungu ungu pada glukosa dan dan fruktosa lebih banyak banyak karena merupakan monosakarida. Sedangkan amilum adalah polisakarida yang harus dihidrolisis menjadi monosakarida terlebih dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. Berdasarkan prinsip percobaan dengan uji molish, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan memberikan memberikan senyawa berwarna ungu ungu kompleks. kompleks. Dan hal ini terbukti
pada
percobaan yang telah kami lakukan. Yaitu semua bahan-bahan bahan-bahan (larutan karbohidrat) yang kami uji memberikan reaksi yang sesuai (sama) dengan prinsip tersebut. Dimana semua bahan memberikan reaksi berupa warna ungu kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian dengan molish sangat spesifik untuk menunjukkan menunjukkan adanya golongan monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum dan dekstrin) pada larutan karbohidrat. B.
U ji U ji
Benedict benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini
dengan menguji larutan karbohidrat (7 tetes) kedalam 2 ml larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi. Dimana dari keenam larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin, dan amilum) ditambahkan larutan benedict, larutan karbohidrat yang bereaksi adalah larutan glukosa, fruktosa, dan laktosa. Dan Reaksi yang diberikan oleh ke-6 larutan karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna merah dan endapan merah bata.Fruktosa merupakan larutan yang lebih cepat bereaksi (memberikan warna merah dan endapan merah bata) daripada larutan karbohidrat lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya kecepatan mereduksi dari fruktosa. Dimana kecepatan mereduksi dari fruktosa tersebut karena fruktosa mempunyai molaritas yang tinggi. Selain itu, sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid dan keton bebas dalam molekul karbohidrat. Pada fruktosa yang mengandung gugus keton lebih cepat bereaksi dari glukosa yang mengandung gugus aldehid. Karena gugus keton langsung didehidrasi menjadi furfural. Sedangkan gugus aldehid mengalami transformasidahulu menjadi ketosa kemudian didehidrasi menjadi
furfural.Sedangkan untuk dekstrin dan amilum tidak beraksi seperti pada kedua larutan karbohidrat lainnya. Karena pada dekstrin dan amilum tidak terdapat endapan dan tidak terjadi perubahan warna. Penyebab terjadinya endapan pada monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan disakarida (sukrosa dan laktosa) yang di uji menunjukan adanya sifat mereduksi. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid (glukosa) atau keton (fruktosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut. Dalam asam polisakarida atau disakarida akan aka n terhidrolisis pasial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang yan g dijadikan dasar untuk membedakan polisakarida, disakarida, dan monosakarida. C.
U ji U
Barfoed
ji barfoed bertujuan untuk memisahkan antara monosakarida dan disakarida.
Pereaksi barfoed bersifat asam a sam lemah dan hanya diredusi oleh monosakarida. Pemanasa n yang lama menghidrolisis disakarida sehingga bereaksi positif. Percobaan barfoed menghasilkan endapan berwarna merah bata. Pada percobaan percoba an ini dengan menggunakan menggu nakan 2 ml reagen barfoed barf oed yang ditambahkan ditamba hkan masingmasingmasing 1 ml larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan amilum). Dimana setelahdipanaskan selama sela ma 2-5 2-5 menit diantara semua s emua larutan karbohidrat tersebut yang bereaksi dan menghasilkan hasil yang positif adalah larutan fruktosa dan glukosa. Larutan karbohidrat yang paling cepat bereaksi adalah larutanfruktosa. Sementara untuk larutan karbohidrat jenis laktosa, sukrosa, dekstrin dan amilum tidak bereaksi atau menunjukkan hasil negatif. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya. Namun bentuk ini berada dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehid atau keton rantai terbuka,sehingga gugus aldehid atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor. Oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif (endapan merah bata) dinamakan gula pereduksi. Pada sukrosa s ukrosa walupun tersusun oleh glukosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik anomerik keduanya saling terikat,sehingga pada setiap unit monosakarida monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehid atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka. Hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi benedict. Pada amilum, sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan.Pereaksi barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya dapat direduksi oleh monosakarida dan disakarida meskipun terdapat perbedaan kecepatan mereduksi diantara keduannya. Glukosa dan fruktosa adalah monosakarida. Sehingga hanya kedua larutan karbohidrat tersebut yang memberikan reaksi (endapan merah bata). Artinya hanya kedua larutan tersebut yang ada sifat mereduksi. Sementara amilum dan dekstrin termasuk dalam polisakarida dimana pada
amilum dan dekstrin tersebut tidak terjadi endapan karena tidak a dannya sifat mereduksi pada kedua larutan karbohidrat tersebut.Disakarida (sukrosa dan laktosa) sebenarnya dapat bereaksi.Dimana disakarida tersebut akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif tetapi hal tersebut hanya dapat terjadi dengan pemanasan yang lebih lama. Sedangkan pada praktikum kami dengan percobaan tes barfoed kedua jenis disakarida(sukrosa dan laktosa) tersebut tidak bereaksi. Hal ini disebabkan pemanasan pada kedua larutan disakarida kurang lama. Jika kedua disakarida tersebut lebih lama pemanasannya, maka kedua larutan disakarida tersebut juga akan dapat bereaksi. bereaksi.
Dengan kata lain, untuk untuk membedakan
monosakarida, disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan.Setelah dilakukan pemanasan semua bahan tidak bereaksi secara bersamaan.Artinya hal ini disebabkan karena monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida dan polisakrida. Hal ini yang kemudian menunjukkan bahwa pereaksi barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida, disakarida dan polisakarida. polisakarida. Dimana yang cepat mereduksi mereduksi atau bereaksi bereaksi adalah monosakarida. monosakarida. Sementara yang membutuhkan waktu lama dala m pemanasannya sampai bisa bereaksi adalah disakarida. disakarida.
D.
U ji
Saliwanoff
Pada percobaan ini dengan menggunakan 3 ml saliwanoff, ditambahkan3 tetes dari masing-masing larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan amillum. Untuk
amilum dan kanji tidak mengalami reaksi (warna bening atauwarnanya tidak
berubah).Beberapa karbohidrat memiliki gugus keton. Adanya gugus keton dapat dibuktikan melalui uji seliwanoff. Fruktosa dan sukrosa adala h karbohidrat yan gmemiliki gmemiliki gugus keton Jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengansali wanoff akan menunjukkan warna merah (kuning +) sebagai reaksi positifnya.Adanya warna merah (kuning +) merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan hidroksi metil furfural berasal dari konversi konversi dari fruktosa oleh asamklorik asa mklorik panas yang kemudian menghasilkan asa m livulenik dan hidroksi metal furfural. Fruktosa dan sukrosa cepat bereaksi karena merupakan jenis karbohidrat yang memiliki gugus keton (ketosa). Ketosa bila di dehidrasi oleh pereaksi saliwanoff memberikan turunan fulfural ynag selanjutnya berkondensasi denganresoreinol memberikan warna merah (kuning +) kompleks.Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa uji saliwanof digunakan untuk membedakan antara karbohdrat yang mengandung aldehid dan keton. Dimanapada percobaan terbukti bahwa fruktosa dan sukrosa adalah karbohidrat
yangmengandung gugus fungsi keton. Karena hanya gugus fungsi keton yang bisacepat bereaksi dengan saliwanof.
E.
U ji
Iodium
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Pada percobaan yang telah dilakukan, lima senyawa yang diujikan menghasilkan warna iodium yaitu merah pekat, hanya dekstrin yang menghasilkan warna coklat pekat. Berbeda dengan teori, justru amilum tidak memberikan warna biru, hal ini dikarenaka n larutan amilum yang akan diujikan tidak diaduk terlebih dahulu, akibatnya larutan amilum mengendap sehingga tidak menghasilkan warna seharusnya. Dengan demikian, percobaan ini membuktikan bahwa glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa bukanlah polisakarida, dan dekstrin termasuk pada polisakarida. Sedangkan terjadi sedikit kesalahan pada prosedur pr osedur kerja untuk uji iodium pada senyawa a milum. milum. Hal ini tidak berlaku untuk jenis-jenis sakarida yang lain seperti monosakarida, disakarida, dan oligosakarida karena struktur mereka masih sederhana.Dengan demikian pada percobaan tes iodium terbukti bahwa amilum dan kanji adalah polisakarida. Karena hanya polisakarida yang bisa cepat bereaksi dengan iodium dengan memberikan perubahan warna yang kompleks.
G. Kesimpulan
a) Karbohidrat penting peranannya dalam kehidupan, selain sebagai sumber tenaga, karbohidrat memiliki fungsi sebagai pusat metabolisme, struktural dan penyangga. b)
Berdasarkan hasil percobaan, percobaan, karbohidrat karbohidrat dapat diidentifikasi diidentifikasi berdasarkan berdasarkan sifatsifatsifatnya menurut pembagian jenisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
c) Antara larutan karbohidrat satu dengan yang lain memiliki sifat-sifat sifat-sifat khusus tersendiri, missal hanya monosakarida dan beberapa oligosakarida yang dapat mereduksi gula.
H. Jawaban Pertanyaan
1. (di data pengamatan)
2. Karena perbedaan sifat mereduksi dari monosakarida, disakarida dan polisakarida. Dimana monosakarida memiliki sifat cepat mereduksidaripada disakarida dan polisakarida. Sehingga pada percobaan, monosakarida yang lebih cepat bereaksi yaitu fruktosa dan glukosa. 3. Karena masing-masing senyawa karbohidrat yang diujikan memilki gugus fungsi yang berbeda. 4. Ada, contohnya dekstrin dan amilum. Karena larutan yang akan bereaksi (menghasil kanendapan) adalah larutan yang memiliki sifat mereduksi. Sementara dekstrin dan amilum tidak memiliki sifat mereduksi. Sehingga sampai pemanasan yang ke-5 ke-5 menit kanji dan a milum tidak bereaksi (menghasilkan endapan). 5.
Tidak
sama. Jika dilihat dari kedua larutan yang bereaksi yaitu glukosa, fruktosa, dan
laktosa dimana diantara keduanya yang berwarna paling merah (+++) adalah glukosa. Sementara yang kurang warna merahnya (+) adalah fruktosa dan laktosa. Glukosa memiliki gugus fungsi yang sama yaitu aldehid. Sementara fruktosa memiliki gugus fungsi keton. Berarti perbedaan warnanya disebabkan oleh perbedaan dari gugus fungsi yang dimiliki oleh larutan karbohidrat tersebut. 6. Kedua uji ini sama-sama diidentifikasi dengan adanya reaksi warna endapan merah bata, selain itu pada keduanya terdapat senyawa yang sama yang bereaksi, yaitu glukosa dan fruktosa. Letak perbedaannya dilihat pada endapan tembaga oksidanya. Dimana endapan tembaga pada pa da tes barfoed lebih sedikit dari tes benedict. 7. Setelah pemanasan 5 menit masih ada bahan yag tidak bereaksi yaitu pada senyawa polisakarida. Hal ini terjadi dikarenakan senyawa polisakarida (dekstrin dan amilum) tidak bersifat meredeuksi. Sedangkan untuk disakarida (sukrosa dan laktosa) sebenarnya biisa bereaksi positif, namun dengan pemanasan yang lebih lanjut. 8. Pada uji seliwanoff larutan yang memberikan reaksi positif yaitu fruktosa dan sukrosa. Hal ini dikarenakan pereaksi seliwanoff hanya bereaksi dengan karbohidrat yang memilki gugus funsi keton atau ketosa, yaitu fruktosa dan sukrosa. 9. Iodium memberikan warna kompleks dengan poisakarida karenanya pada uji iodium menghasilkan warna yang berbeda antara senyawa yang polisakarida dan yang bukan polisakarida (monosakarida dan disakarida).
Daftar Pustaka nn.
2011.
³Karbohodrat´.
[OFFLINE].
http://www.scribd.com/doc/12878867
/KarBoHidrat: kamis, 31 Maret 2011. nn.
³ U
ji-Karbohidrat´.
[ONLINE].
http://www.scribd.com/doc/33899297/ U ji-
Karbohidrat: Rabu, 29 Maret 2011 Poedjiadi, Anna dan F.M.
Titin
Supriyanti. 2009. DASAR-DASAR BIOKOMIA.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Lampiran
Karbohidrat Ungu
U ji
molisch
Tidak
bereaksi
Semua karbohidrat U ji
Non karbohidrat
iodium
Coklat
tidak berubah
Polisakarida
Monosakarida/disakarida U ji
Barfoed
Merah bata Monosakarida
disakarida
Seliwanof Merah cherry Gula pereduksi pereduks i Aldosa
Ketosa
non pereduksi pereduks i