HUBUNGAN PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
A. Pengertian Proses Belajar Proses belajar adalah tahapan perubahan perila per ilak ku kogn ogniti itiff afe afekti ktiff dan ps psik ikomo omotor torik ik yan yang g terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut bersif ber sifat at pos positi itiff dal dalam am ber berori orient entasi asi kear earah ah yan yang g maju dari pada keadaan sebelumnya. B. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dica di capa paii ol oleh eh be bela laja jarr da dala lam m me meng ngik ikut utii pr prog ogram ram belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Senada dengan denisi tersebut, Munadir medenisikan Belajar sebagai perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia selama periode !aktu tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati dalam bentuk peru pe ruba baha han n ti ting ngk kah la lak ku ya yang ng da dapa patt be bert rtah ahan an selama beberapa periode !aktu. ". Hakikat Belajar secara psikologis adalah #Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lin li ngk gkun unga gann nnya ya dala lam m mem emen enuh uhii keb ebu utu tuh han hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang ya ng dil ila akuk uka an ses eso ora ran ng un untu tuk k mem emp per erol oleh eh suat su atu u pe peru ruba baha han n ti ting ngk kah la lak ku ya yang ng ba baru ru $a $ari ri pend pe ndap apat at te ters rseb ebut ut da dapa patt di disi sim mpu pulk lkan an ba bah! h!a a bel elaj ajar ar ada dala lah h per eru uba baha han n tin ingk gkah ah la lak ku ya yang ng dia iala lam mi ole leh h in indi di%i %idu du ya yan ng dip iper erol oleh eh mel ela alu luii latihan dan pengalaman. &adi belajar itu ditunjukan oleh adanya perubahan tingkah laku
atau penampilan, setelah melaui proses membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan mengalami langsung. $. Hakikat Prestasi Belajar Pengertian belajar dari "ronbach mengemukakan bah!a learning is sho!n by change in beha%iour as a result of e'perience (belajar sebagai suatu akti%itas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman). Sementara menurut *ittig (dalam Syah, +- /0), belajar sebagai any relati%ely permanen change in an organism beha%ioral repertoire that accurs as a result of e'perience (belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam1 keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman). Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses belajar lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek belajar atau sis!a. Hasil belajar dari kegiatan belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Hasil atau prestasi belajar subjek belajar atau peserta didik dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menguasai bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Menurut *ood!orth dan Mar2uis (dalam Sri, +3 3-) prestasi belajar adalah suatu kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. $apat disimpulkan bah!a prestasi belajar merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dan ber!ujud penguasaan ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai0nilai yang dicapai oleh sis!a sebagai hasil dari proses belajar mengajar
di sekolah. $engan kata lain, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai sis!a dari perbuatan dan usaha belajar dan merupakan ukuran sejauh mana sis!a telah menguasai bahan yang dipelajari atau diajarkan. 4. Mengukur Hasil Belajar 5es hasil belajar adalah salah satuan alat ukur yang paling banyak digunakan untuk mengetahui hasil belajar seseorang dalam proses belajar0mengajar atau suatu program pendidikan. CIRI CIRI HASIL BELAJAR "iri0ciri hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam diri indi%idu. Artinya seseorang yang telah mengalami proses belajar itu akan berubah tingkah laku nya. 5etapi tidak semua perubahan tingkah laku adalah hasil belajar. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri0ciri sebagai berikut 1. Perubahan yang disadari, artinya indi%idu yang melakukan proses pembelajaran menyadari bah!a pengetahuan, keterampilannya telah bertambah, ia lebih percaya terhadap dirinya, dsb. &adi orang yang berubah tingkah lakunya karena mabuk tidak termasuk dalam pengertian perubahan karena pembelajaran yang bersangkutan tidak menyadari apa yang terjadi dalam dirinya. 2. Perubahan yang bersifat kontinue (berkesinambungan), perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran akan berkesinambungan, artinya suatu perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang lain, misalnya
seorang anak yang telah belajar membaca, ia akan beruabah tingkah lakunya dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. 6ecakapannya dalam membaca menyebabkan ia dapat membaca lebih baik lagi dan dapat belajar yang lain, sehingga ia dapat memperoleh perubahan tingkah laku hasil pembelajaran yang lebih banyak dan luas. Perubahan yang bersifat fungsional, artinya 3. perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi indi%idu yang bersangkutan, misalnya kecakapan dalam berbicara bahasa 7nggris memberikan manfaat untuk belajar hal0hal yang lebih luas. 4. Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan perubahan dalam indi%idu. Perubahan yang diperoleh itu senantiasa bertambah sehingga berbeda dengan keadaan sebelumnya. 8rang yang telah belajar akan merasakan ada sesuatu yang lebih banyak, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih luas dalam dirinya. Misalnya ilmunya menjadi lebih banyak, prestasinya meningkat, kecakapannya menjadi lebih baik,dsb. 5. Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi melalui akti%itas indi%idu. Perubahan yang terjadi karena kematangan, bukan hasil pembelajaran karena terjadi dengan sendirinya sesuai dengan tahapan0tahapan perkembangannya. $alam kematangan, perubahan itu akan terjadi dengan sendirinya
meskipun tidak ada usaha pembelajaran. Misalnya kalau seorang anak sudah sampai pada usia tertentu akan dengan sendirinya dapat berjalan meskipun belum belajar. Perubahan yang bersifat permanen 6. (menetap), artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal dalam diri indi%idu, setidak0tidaknya untuk masa tertentu. 7ni berarti bah!a perubahan yang bersifat sementara seperti sakit, keluar air mata karena menangis, berkeringat, mabuk, bersin adalah bukan perubahan sebagai hasil belajar karena bersifat sementara saja. Sedangkan kecakapan kemahiran menulis misalnya adalah perubahan hasil pembelajaran karena bersifat menetap dan berkembang terus. Perubahan yang bertujuan dan terarah, 7. artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai. $alam proses pembelajaran, semua akti%itas terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Misalnya seorang indi%idu belajar bahasa 7nggris dengan tujuan agar ia dapat berbicara dalam bahasa 7nggris dan dapat mengkaji bacaan0bacaan yang ditulis dalam bahas 7nggris. Semua akti%itas pembelajarannya terarah kepada tujuan itu. Sehingga perubahan0 perubahan yang terjadi akan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR Ada beberapa faktor a!" dapat #e#pe!"ar$%& pro'e' ke"&ata!
be(a)ar* 9aktor0faktor itu ada yang terdapat pada diri kita sendiri, tetapi ada pula yang di luar kita. $alam hal ini faktor yang mempengaruhi proses belajar ada tujuh faktor yaitu +* Faktor Ke,erda'a! :ang dimaksud dengan kecerdasan ialah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan berkir yang bersifatnya rumit dan abstrak. 5ingkat kecerdasan dari masing0masing tidak sama. Ada yang tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang rendah. 8rang yang tingkat kecerdasannya tinggi dapat mengolah gagasan yang abstrak, rumit dan sulit dilakukan dengan cepat tanpa banyak kesulitan0kesulitan dibandingkan dengan orang yang kurang cerdas. 8rang yang cerdas itu dapat memikirkan dan mengerjakan lebih banyak, lebih cepat dengan tenaga yang relatif sedikit. 6ecerdasan adalah suatu kemapuan yang diba!a dari lahir sedangkan pendidikan tidak dapat meningkatkannya, tetapi hanya dapat mengembangkannya. ;amun hal ini tingginya kecerdasan seseorang bukanlah suatu jaminan bah!a ia akan berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik, karena keberhasilan dalam belajar bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan saja tetapi juga oleh faktor0faktor lainnya. -* Faktor Be(a)ar :ang dimaksud dengan faktor belajar adalah semua segi kegiatan belajar, misalnya kurang dapat memusatkan perhatian kepada pelajaran yang sedang dihadapi, tidak dapat menguasai
kaidah yang berkaitan sehingga tidak dapat membaca seluruh bahan yang seharusnya dibaca. 5ermasuk di sini kurang menguasai cara0 cara belajar efektif dan esien. .* Faktor S&kap Banyak pengaruh faktor sikap terhadap kegiatan dan keberhasilan sis!a dalam belajar. Sikap dapat menentukan apakah seseorang akan dapat belajar dengan lancar atau tidak, tahan lama belajar atau tidak, senang pelajaran yang di hadapinya atau tidak dan banyak lagi yang lain. $iantara sikap yang dimaksud di sini adalah minat, keterbukaan pikiran, prasangka atau kesetiaan. Sikap yang positif terhadap pelajaran merangsang cepatnya kegiatan belajar. /* Faktor Ke"&ata! 9aktor kegiatan ialah faktor yang ada kaitannya dengan kesehatan, kesegaran jasmani dan keadaan sik seseorang. Sebagaimana telah diketahui, badan yang tidak sehat membuat konsentrasi pikiran terganggu sehingga menganggu kegiatan belajar. 0* Faktor E#o'& da! So'&a( 9aktor emosi seperti tidak senang dan rasa suka dan faktor sosial seperti persaingan dan kerja sama sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar. Ada diantara faktor ini yang sifatnya mendorong terjadinya belajar tetapi ada juga yang menjadi hambatan terhadap belajar efektif. 1* Faktor L&!"k$!"a! :ang dimaksud faktor lingkungan ialah keadaan dan suasana tempat seseorang belajar. Suasana dan keadaan tempat belajar itu turut juga
menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar. 6ebisingan, bau busuk dan nyamuk yang menganggu pada !aktu belajar dan keadaan yang serba kacau di tempat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Hubungan yang kurang serasi dengan teman dapat menganggu kosentrasi dalam belajar. 2* Faktor G$r$ 6epribadian guru, hubungan guru dengan sis!a, kemampuan guru mengajar dan perhatian guru terhadap kemampuan sis!anya turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
% HuBUngan Proses BELajar Dan Hasil BeLajar % Tes Uraian/esai Pengertian tes uraian adalah butiran soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes secara naratif. Cirri khas tes uraian ialah jawaban terhadap soal tersebut tidak disediakan oleh orang yang mengkontruksi butir soal, tetapi dipasok oleh peserta tes. Peserta tes bebas untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Setiap peserta tes dapat memilih, menghubungkan, dan atau menyampaikan gagasan dengan menggunakan katakatanya s ϖ!. Pengertian Proses "elajar Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut bersifat positif dalam berorientasi kearah yang maju dari pada keadaan sebelumnya. ". #akikat #asil "elajar Soedijanto mendefinisikan, tentang hasil belajar adalah sebagai berikut $ #asil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Senada dengan definisi tersebut, %unadir medefinisikan $ "elajar sebagai perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan, dan
perubahan itu dapat diamati dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat bertahan selama beberapa periode waktu. C. #akikat "elajar "elajar menurut Slameto dalam &http$//www.infoskripsi.com' secara psikologis adalah (Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(. )ari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh indi*idu yang diperoleh melalui latihan dan pengalaman. +adi belajar itu ditunjukan oleh adanya perubahan tingkah laku atau penampilan, setelah melaui proses membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan mengalami langsung. ). #akikat Prestasi "elajar Pengertian belajar dari Cronbach &dalam )jamarah, ---$' mengemukakan bahwa learning is shown by change in beha*iour as a result of eperience &belajar sebagai suatu akti*itas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman'. Sementara menurut 0ittig &dalam Syah, --1 $ 2322', belajar sebagai any relati*ely permanen change in an organism beha*ioral repertoire that accurs as a result of eperience &belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/ keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman'. "elajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses belajar lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek belajar atau siswa. #asil belajar dari kegiatan belajar disebut juga dengan prestasi belajar. #asil atau prestasi belajar subjek belajar atau peserta didik dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menguasai bahan pelajaran yang sudah dipelajari. %enurut 0oodworth dan %ar4uis &dalam Sri, --5 $ 51' prestasi belajar adalah suatu kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. )apat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dan berwujud penguasaan ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilainilai yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar di sekolah. )engan kata lain, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dari perbuatan dan usaha belajar dan merupakan ukuran sejauh mana siswa telah menguasai bahan yang dipelajari atau diajarkan. 6. %engukur #asil "elajar Tes hasil belajar adalah salah satuan alat ukur yang paling banyak digunakan untuk mengetahui hasil belajar seseorang
dalam proses belajarmengajar atau suatu program pendidikan. 7arena sedemikian banyak tes itu digunakan dalam dunia pendidikan, maka ada baiknya bila kita mengetahui kelemahan dan kekurangan tes sebagai alat ukur hasil belajar. 7elemahan tersebut antara lain $ . #ampir semua tes hanya dapat mengukur hasil belajar yang bersifat kognitif dan keterampilan sederhana.7alaupun ia dapat mengukur hasil belajar yang esensial, maka kontruksi tesnya membutuhkan waktu dan keterampilan yang tinggi. %isal, dalam pelajaran agama. Tes hasil belajar sangat sukar untuk dapat mengukur tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. . #asil tes acapkali disalahgunakan. #asil tes kerap dianggap sebagai gambaran yang sahih dari kemampuan dan pengetuan seseorang. Sedangkan butir soal tes hanya mengukur suatu serpihan pengetahuan atau keterampilan yang sangat kecil dari suatu keutuhan pengetahuan dan keterampilan seseorang. )isamping itu hasil tes acapkali dianggap sebagai suatu yang permanen. Sedagkan sesungguhnya hasil tes selalu berubah, dapat berkembang atau berkurang. 7arena memang pada hakikatnya hasil tes itu selalu berubah. 1. )alam proses pelaksanaannya, tes selalu menimbulkan kecemasan. Sungguhpun kadar kecemasan yang timbul pada setiap orang tidak sama., namun tetap saja kecemasan tersebut dapat mengakibatkan hasil tes yang diperoleh dalam tes menyimpang dari kenyataan yang ada dalam diri peserta tes. !dapun dasardasar penyusunan tes hasil belajar adalah sebagai berikut $ . Tes hasil belajar harus dapat mengukur hasil belajar yang diperoleh setelah proses balajarmengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang tercantum dalam kurikulum. . "utir tes hasil belajar harus disusun sedemikian rupa sehingga perangkat tes yang terbentuk benarbenar mewakili keseluruhan bahan yang tekah dipelajari. 1. Perangkat tes hasil belajar hendaknya mengukur keseluruhan aspek kompetensi yang diharapkan dan keseluruhan tingkat kemampuan hasil belajar yang diharapkan. 5. Perangkat tes hasil belajar hendaknya disusun dari berbagai bentuk dan tipe butir soal sesuai dengan hakikat hasil belajar yang diharapkan. 3. 8nterpretasi hasil belajar disesuaikan degan pendekatan pengukuran yang dianut apakah mengacu pada norma kelompok &norm reference' ataukah mengacu pada patokan criteria tertentu &criterion reference' 2. #asil tes hasil belajar hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Setelah anda memahami dasardasar penyusunan tes, selanjutbya !nda harus memahami bentuk dan bagaimana penulisan butir soal. Secara garis besar bentuk tes dibagi dalam dua kelompok
besar yaitu tes uraian dan tes objektif. 9ebih jauh tentang keduan tes tersebut akan dijelaskan dibawah ini. Tes :bjektif Pengertian tes objektif adalah tes atau butir soal yang telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes. Peserta tes hanya harus memilih jawaban dari alternatif jawaban yang disediakan. "entuk tes objektif secara umum memiliki 1 tipe yaitu a. "enarsalah &true false' b. %ejodohkan &matching' c. Pilihan ganda &multiple choice' Tipe butir soal benarsalah adalah butir soal yang terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternati*e menyatakan pernyataan tersebut salah atau benar, atau keharusan memilih satu dari dua alternatif jawaban lainnya. "utir soal benarsalah memiliki kekuatan antara lain $ . %udah dikontruksi. . Perangkat soal dapat mewakili seluruh pokok bahasan. 1. %udah diskor. 5. !lat yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung terutama berkenaan dengan ingatan. !dapun kelemahan butir soal tipe benarsalah adalah $ . %endorong peserta tes untuk menebak jawaban. . Terlalu menekankan kepada ingatan. 1. Peserta tes harus selalu memberikan penilaian absolute. "eberapa ϖendiri. +adi perbedaan utama tes objektif dan uraian dalah siapa yang menyediakan jawaban atau alternati*e jawaban sudah disediakan oleh pembuat soal. )engan pengertian diatas maka pemberian skor terhadap soal uraian tidak mungkin dilakukan secara objektif. Setiap bentuk butir soal memiliki kelebihan dan kekurangan. !dapun kelebihan soal uraian adalah $ . Tes uraian dapat dengan baik mengukur hasil belajar yang kompleks. #asil belajar yang kompleks artinya hasil belajar yang tidak sederhana. #asil belajar yang kompleks tidak hanya membedakan yang benar dari yang salah, tetapi juga dapat mengekspresikan pemikiran peserta tes serta pemilihan kata yang dapat memberi arti yang spesifik pada suatu pemahaman tertentu. !pabila yang diukur adalah kemampuan hasil bekajar yang sederhana, yaitu memilih suatu yang lebih benar atau yang lebih tepat, maka sebaiknya menggunakan tes objektif. . Tes bentuk uraian terutama menekankan kepada pengukuran kemampuan dan kemampuan mengintegrasikan berbagi buah pikiran dan sumber informasi kedalam suatu pola berpikir tertentu, yang disertai dengan keterampilan pemecahan masalah. 8ntegrasi buah pikiran itu membutuhkan dukungan kemampuan untuk mengekspresikannya. Tanpa dukungan kemampuan mengekspresikan buah pikiran secara teratur dan taat asas, maka kemampuan tidak terlihat secara utuh. "ahkan kemampuan itu secara sederhana sudah akan dapat kelihatan
dengan jelas dalam pemilihan kata, penyusunan kalimat, penggunaan tanda baca, penyusunan paragraf dan susunan rangkain paragraf dalam suatu keutuhan pikiran. 1. "entuk tes uraian lebih meningkatkan moti*asi peserta didik untuk melahirkan kepribadiannya dan watak sendiri, sesuai dengan sifat tes uraian yang menuntut kemampuan siswa untuk mengekspresikan jawaban dalam katakata sendiri. Untuk dapat mengekspresikan pemahaman dan penguasaan bahan dalam jawaban tes, maka bentuk tes uraian menuntut penguasaan bahan secara utuh. Penguasaan bahan yang tanggung atau parsial dapat dideteksi dengan mudah. 7arena itu untuk menjawab tes uraian dengan baik peserta tes akan berusaha menguasai bahan yang diperkirakannya akan diujikan dalam tes secara tuntas. Seorang peserta tes yang mengerjakan tes uraian dengan penguasaan bahan parsial akan tidak mampu menjawab soal dengan benar atau akan berusaha dengan cara membuat. 5. 7elebihan lain tes uraian ialah memudahkan guru untuk menusun butir soal. 7emudahan ini terutama disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama, jumlah butir soal tidak perlu banyak dan kedua, guru tidak selalu harus memasok jawaban atau kemungkinan jawaban yang benar sehingga akan sangat menghemat waktu konstruksi soal. Tetapi hal ini tidak berarti butir soal uraian dapat dikontruksikan secara asalasalan. 7aidah penyusunan tes uraian tidaklah lebih sederhana dari kaidah penyusunan tes objektif. 3. Tes uraian sangat menekankan kemampuan menulis. #al ini merupakn kebaikan sekaligus kelemahannya. )alam arti yang positif tes uraian akan sangat mendorong siswa dan guru untuk belajar dan mengajar, serta menyatakan pikiran secara tertulis. )engan demikian diharapkan kemampuan para peserta didik dalam menyatakan pikiran secara tertulis akan meningkat. Tetapi dilihat dari segi lain, penekanan yang berlebihan terhadap penggunaan tes uraian yang sangat menekankan kepada kemampuan menyatakan pikiran dalam bentuk tulisan yang dapat menjadikan tes sebagai alat ukur yang tidak adil dan tidak reliable. "agi siswa yang tidak mempunyai kemampuan menulis, akan menjadi beban. Tes uraian di samping memiliki kelebihan terdapat pula kelemahankelemahannya, yaitu . ;eliabilitasnya rendah artinya skor yang dicapai oleh peserta tes tidak konsisten bila tes yang sama atau tes yang parallel yang diuji ulang beberapa kali. %enurut ;obert 9. 6bel !. 2 $ =' terdapat tiga hal yang menyebabkan tes uraian realibilitasnya rendah yaitu pertama keterbatasan sampel bahan yang tercakup dalam soal tes. 7edua, batasbayastugas yang harus dikerjakan oleh peserta tes sangat longgar, walaupun telah diusahakan
untuk menentukan batasanbatasan yang cukup ketat. 7etiga, subjektifitas penskoran yang dilakukan oleh pemeriksa tes. . Untuk menyelesaikan tes uraian guru dan siswa membutuhkan waktu yang banyak. 1. +awaban peserta tes kadangkadang disertai bualanbualan. 5. 7emampuan menyatakan pikiran secara tertulis menjadi hal yang paling membedakan prestasi belajar siswa. Setelah !nda memahami kelemahan dan kelebihan bentuk tes uraian. !nda harus mempertimbangkan bagaimana tes uraian digunakan. Sebaiknya tes uraian digunakan apabila . +umlah siswa atau peserta tes terbatas. . 0aktu yang dipunyai guru untuk mempersiapkan soal sangat terbatas. 1. Tujuan instruksional yang ingin dicapai adalah kemampuan mengekspresikan pikiran dalam bentuk tertulis, menguji kemampuan dengan baik, atau penggunaan kemampuan penggunaan bahasa secara tertib. 5. ?uru ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis secara langsung di dalam soal ujian tetapi dapat disimpulkan sari tulisan peserta tes, seperti $ sikap, nilai, atau pendapat. Soal uraian dapat digunakan untuk memperoleh informasi langsung tersebut, tetapi harus digunakan dengan sangat hatihati oleh guru. 3. ?uru ingin memperoleh hasil pengalaman belajar siswanya. "entuk tes uraian dapat diklasifikasi ke dalam dua tipe yaitu tes uraian bebas &etendedresponse' dan tes uraian terbatas &restricted response'. Pembedaan kedua tipe tes uraian ini adalah atas dasar besarnya kebebasan yang yang diberikan kepada peserta tes untuk mengorganisasikan, menulis dan menyatakan pikiran dan gagasannya. Selanjutnya akan dijelaskan kedua tipe tes uraian tersebut. Sebagaimana telah dikemukakan, perbedaan utama antara tes uraian bebas dan uraian terbatas tergantung kepada kebebasan memberikan jawaban. +awaban yang diberikan oleh peserta tes dalam tes uraian bebas hampirhampir tidak ada pembatasan. Peserta tes memiliki kebebasan yang luas sekali untuk mengorganisasikan dan mengekspresikan pikiran dan gagasannya dalam menjawab soal tersebut. +adi jawaban siswa bersifat terbuka, fleksibel, dan tidak tersrtuktur. Contoh uraian bebas. Uraikanlah perlawananperlawanan yang dilakukan oleh bangsa 8ndonesia terhadap penjajah "elanda pada masa sebelum abad ke-. )alam uraian ini !nda hendaknya disertai dengan latar belakang dan contoh para pemimpinnya. Uraian anda hendaknya tidak melebihi halaman folio. Untuk menjawab contoh soal tersebut dibutuhkan kemampuan belajar siswa yang kompleks. )alam menjawab soal tersebut siswa diberikan kebebasan untuk menjawab. +awaban yang diberikan oleh siswa mulai pengetahuan fakta sampai
menge*aluasi terhadap faktafakta yang diketahuinya, kemudian mengorganisasikan dalam pikiran dan bahasanya sendiri kedalam bentuk yang logis dan argumentati*e dalam bentuk narasi. 7emampuan membuat narasi dengan katakatanya sendiri merupakan kemampuan dalam kategori jenjang yang tinggi. )engan demikian kompleksitas jawaban pada soal uraian bebas terletak pada tercakupnya berbagai jenjang kemampuan. Pembatasan jawaban hanya terletak pada banyaknya uraian yang harus dibuat untuk mempertimbangkan waktu yang digunakan dalam tes. petunjuk yang merupakan persyaratan dalam penulisan butir soal benarsalah yaitu $ . Setiap butir soal harus menguji atau mengukur hasil belajar peserta tes yang penting dan bermakna, tidak menanyakan hal yang remeh &tri*ial'. %isalnya$ 9emah $ #aji Samanhudi seorang pedagang batik dari solo 9ebih baik $ #aji Samanhudi adalah pendiri Syarekat )agang 8slam. . Setiap soal haruslah menguji pemahaman, tidak hanya pengukuran terhadap daya ingat. "utir soal tidaklah dianjurkan untuk menguji kemampuan mengingat kata atau frase yang terdapat dalam buku ajar atau bacaan lainya. %isalnya$ 9emah $ "S $ "ila penawaran banyak sedangkan permintaan sedikit maka harga akan turun. 9ebih baik $ "S $ Pak udi membeli pakaian sangat murah karena di pasar barang itu tersedia banyak sedangkan yang membeli sangat jarang. 1. Contoh, soal pertama hanya menguji ingatan tentang hokum penawaran dan permintaan dalam ekonomi. Sedangkan dalam soal berikutnya peserta tes diuji dengan penerapan dari hokum permintaan dan penawaran. 5. 7unci jawaban yang ditentukan haruslah benar. 3. "utir soal yang baik haruslah jelas bagi seseorang peserta tes yang belajar dan jawaban yang salah kelihatan seakanakan benar bagi peserta tes yang tidak belajar dengan baik. 2. Pernyataan dalam butir soal harus dinyatakan secara jelas dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. @. "utir soal benarsalah dapat dimodifikasi sehingga dapat meningkatkan daya bedanya dan mengurangi kelemahan utamanya yaitu mendorong penerkaan.