MAKALAH ANALISIS DAN REFLEKSI GURU TELADAN/TERPUJI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Guru
STAI - PUI M A
A
J A L E N G K
Di Susun Susun Oleh Kelompok 3
1. AAM MUSPIK 2. NURI NUARI 3. TIARA S. 4. IIS 5. DODOH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini . Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang di utus Allah SWT kepada umat manusia dan mebawanya dari alam kegelapan ke iman yang terang benderang. Makalah yang disusun penyusun dengan judul “Analisis dan Refleksi Guru Teladan/Terpuji” adalah salah satu tugas Mata Kuliah etika Profesi Guru. Dalam penulisan Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan mengingat kemampuan penyusun masih sangat terbatas, baik pengetahuan maupun kemampuan material. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama dorongan internal dari pribadi penyusun akhirnya Makalah ini dapat diselesaikan. Akhir kata, penyusun
mengucapkan semoga Makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, Amin.
Talaga, Januari 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ..................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................. A. Latar belakang ....................................................................... B. Rumusan masalah .................................................................. C. Tujuan penulisan ...................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................. A. Fenomena guru ....................................................................... B. Guru teladan dan terpuji ......................................................... C. Analisis dan refleksi guru teladan /terpuji ............................
BAB III PENUTUP .......................................................................... A. Kesimpulan ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum ( Mulyasa, dalam Syaodih, 1998: 13). Menurut Undang-undang Sisdiknas tentang guru No. 20 Tahun 2003 pasal 39 menyatakan bahwa guru merupakan tenaga kependidikan bertugas melaksanakan tugas administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik dan perguruan tinggi ( Mulyasa, 2008 : 197). Selain guru sebagai perencana dan pengembang, ada
berbagai
peranan yang harus dilakukan oleh guru diantaranya guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, innovator, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pemindah kemah, emansipator, dan guru sebagai pengawet. Semua peranan guru sangat penting dan harus dimiliki serta dilakukan oleh guru. Guru dikatakan berhasil jika dia mampu menjalankan perannya dengan baik. Terlepas dari pernana guru, terkadang guru secara tidak sadar melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagai manusia biasa, tentu saja guru tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam berperilaku maupun dalam melaksanakan tugas pokoknya mengajar. Namun demikian, bukan berarti kesalahn guru harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara pemecahannya. Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari dari kesalahan-kesalahan. Dari berbagai hasil kajian menunjukan bahwa sedikitnya terdapat tujuh kesalahan yang sering dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.
Kesalahan tersebut adalah mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, menunggu peserta didik berperilaku negatif, menggunakan destruktif discipline, mengabaikan kebutuhan- kebutuhan khusus (perbedaan individu) peserta didik,merasa diri paling pandai di kelasnya, tidak adil (diskriminatif), serta memaksa hak peserta didik. Untuk lebih jelasnya maka dalam makalah ini akan dijelakan beberapa hal yang berkaitan dengan guru yaitu peranan guru dan kesalahan yang sering dilakukan oleh guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fenomena guru? 2. Bgaimana guru teladan dan terpuji? 3. Bagaimana analisis dan refleksi guru teladan/terpuji?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana fenomena guru 2. Untuk mengetahui bagaimana guru teladan dan terpuji 3. Untuk mengetahui bagaimana analisis dan refleksi guru teladan/terpuji
BAB II PEMBAHASAN A. Fenomena guru
Koswara (2008: 2) menyatakan bahwa, "Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai -- nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain". Dari pendapat diatas dapat kita lihat betapa besarnya peran dari seorang guru yang tak terbatas oleh dimensi waktu, karena sejatinya di setiap zaman guru selalu memegang peranan penting dan strategis dalam memajukan suatu peradaban. Guru sebagai sosok pendidik yang patut digugu dan ditiru dalam konteks abad ke-21 atau "zaman now" tentu harus mampu bertransformasi dari bayang -- bayang paradigma guru zaman dulu yang terkenal katro bin kuno, hal itu menandakan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. B. Guru teladan dan terpuji
Profesi guru saat ini mulai menarik perhatian masyarakat. Profesi guru menjadi harapan dalam mengatasi perubahan di masyarakat saat ini. Banyak pihak yang merasa bahwa bangsa Indonesia telah mengalami perubahan yang sangat dramatis, baik dalam kepemilikan karakter maupun budaya sebagai jati diri bangsa. Budimansyah (2009) menyatakan terjadi perubahan masyarakat terutama “munculnya karakter buruk yang ditandai kondisi kehidupan . Social budaya penyabar, ramah, penuh sopan santun dan pandai berbasa-basi berubah menjadi pemarah, suka mencaci, pendendam, berbuat sadis, kejam, dan biadab. Guru diharapkan mampu menanamkan kembali karakter bangsa yang sudah semakin berubah melalui pendidikan. Profesi guru menjadi harapan semua pihak, ketika perhatian pendidik informal sedang bergeser pada myopia politik sebagai sebuah lompatan.
Guru memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses pembelajaran yang akan mewujudkan kepribadian handal dan terpuji bagi peserta didik. Berangkat dari hal ini, guru sebagai role model bagi mereka, tentu guru perlu menunjukan nilai-nilai yang baik untuk dijadikan suri tauladan. Keteladanan adalah segala sesuatu yang terkait dengan perkataan, perbuatan, sikap, dan prilaku seseorang yang dapat ditiru atau diteladani oleh pihak lain. Sedangkan guru atau pendidik adalah pemimpin sejati, pembimbing dan pengarah yang bijaksana, pencetak para tokoh dan pemimpin umat (Isa, 1994). Jadi, guru teladan adalahguru yang baik yang berhubungan dengan sikap, prilaku, tutur kata, mental, maupun yangterkait dengan akhlak dan dan moral yang patut dijadikan contoh bagi peserta didik. Hal ini penting dimiliki tenaga pendidik untuk dijadikan dasar dalam membangun kembali etika, moral, dan akhlak yang sudah sampai pada tataran yang menyedihkan.
C. Analisis dan refleksi fenomena guru teladan dan terfuji
Hamalik (2001) menyatakan bahwa menjadi guru adalah suatu pekerjaan profesional, jabatan guru memerlukan keahlian khusus yang menuntut seorang guru itu harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya, dengan harapan akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan secara otomatis akan mampu menghasilkan output yang baik. Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan dan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat cit ra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid-muridnya. Sehubungan dengan hal itu kompetensi kepribadian guru memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk pribadi peserta didik guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), mensejahterakan serta memajukan masyarakat, bangsa, dan negara. Guru dikatakan terpuji atau teladan hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: