Farmakokinetik Farmakokinetik dan Farmakodinamik obat gagal jantung.
1. ACE-Inhibi ACE-Inhibitor tor ACE ACE Inhibi Inhibitor tor adalah adalah obat obat yang yang memper memperlam lambat bat aktivi aktivitas tas enzim enzim ini, ini, sehingga sehingga terjadi penurunan penurunan produksi produksi angiotensin angiotensin II. Hasilnya, Hasilnya, pembuluh pembuluh darah membesar atau dilatasi, dan tekanan darah turun. ekanan darah yang rendah ini membuat jantung lebih mudah untuk memompa darah dan dapat memp memperb erbai aiki ki !ung !ungsi si jant jantun ung g yang yang terga tergang nggu gu.. "ela "elain in itu, itu, ke#e ke#epa pata tan n perjalanan penyakit ginjal yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi atau diabetes menjadi lebih lambat $"etia%ati, &''(). a. *arm *armak akok okin ineti etik k+ apt aptop opri rill diab diabso sorp rpsi si deng dengan an baik baik pada pada pemb pember eria ian n oral oral dan dan bioavailabilitas '-/. 0emberian bersama makanan akan mengurangi absorpsi sekitar ' /, oleh karena itu obat ini harus diberikan 1 jam sebelum makan. "ebagian besar ACE-inhibitor mengalami metabolisme di hati, ke#uali lisinopril yang tidak dimetabolisme. Eliminasi umumnya melalui ginjal, ke#ulai !osinopril yang mengalami eliminasi di ginjal dan bilier $2eal, &''3). b. 4ekanisme erja + 1) 4engur 4engurang angii a!terlo a!terload, ad, yang meningka meningkatkan tkan stroke stroke volume volume ventrike ventrikell dan meningkatkan !raksi ejeksi. &) 4engur 4engurang angii preloa preload, d, yang menurun menurunkan kan kongesti kongesti paru dan sistemik sistemik dan mengurangi edema. ) 4enuru 4enurunka nkan n aktiva aktivasi si simpat simpatik, ik, yang telah terbukt terbuktii merugi merugikan kan pada gagal jantung. 5) 4enin 4eningk gkat atka kan n rasio rasio supl suplai ai oksi oksige gen n deng dengan an perm permint intaa aan n deng dengan an menurunkan permintaan melalui pengurangan a!terload dan preload. ) 4en#eg 4en#egah ah angi angiot oten ensin sin II dari dari memi memi#u #u remod remodel elin ing g jant jantun ung g yang ang merugikan$2eal, &''3). &. 6eta 6loker 6loker a. *arm *armak akok okin ineti etik k 7olo 7olong ngan an obat obat ini ini muda mudah h dise diserap rap se#ar se#araa oral oral.. ada adarr pun# pun#ak ak di plasma sekitar 1- jam pas#a menelan obat. 6ioavailabilitas obat ini
tergolong rendah karena mele%ati metabolisme lintas pertama di hepar. 6eta bloker didistribusikan dalam jumlah besar, dengan %aktu paruh rata-rata -1' jam $2eal, &''3). b. 4ekanisme erja 4ekanisme kerja obat pada reseptor beta adalah pertama dengan berikatan dengan reseptor beta, hal ini akan mengakti!kan protein 7. "ubunit al!a pada protein 7 akan melepaskan diri kemudian berikatan dengan enzim adenil siklase. Ikatan subunit al!a dengan adenil siklase akan mengakti!kan enzim ini dan selanjutnya akan dihasilkan siklik A40 $2eal, &''3). "enya%a #A40 merupakan salah satu se#ond messenger yang e!eknya menyebabkan pembukaan kanal kalsium sehingga meningkatkan laju dan kekuatan kontraksi dari miokard $inotropik positi!) dan meningkatkan reuptake kalsium ke dalam retikulum sarkoplasma $e!ek reaksasi atau lusitropik) $2eal, &''3). 0ada "A node, arus listrik pa#emaker meningkat $kronotropik positi!), sementara laju konduksi juga meningkat $dromotropik). E!ek pemberian penyekat beta tergantung bagaimana dia diabsorpsi, ikatan dengan protein plasma, pembentukan metabolit, dan seberapa luas didapat menghambat reseptor beta $2eal, &''3). . Antagonis Aldosteron a. *armakokinetik "ebagian besar di inaktivasi di hepar. 8nsetnya #enderung lambat, membutuhkan beberapa hari sampai e!ek penuh ter#apai $"etia%ati, &''(). b. 4ekanisme kerja 1) 4enurunkan absorbsi 2atrium di tubulus dan du#tus #olligentes sehingga menahan retensi 2atrium, Air, dan beberapa zat lainnya. &) 4enghambat remodelling vaskular dan miokardium ) 4enurunkan tekanan darah 5) 4enurunkan deposisi kolagen ) 4enurunkan kekakuan miokardium
3) 4en#egah hipokalemia dan aritmia ) 4odulasi sintesis nitrit oksida () Immunomodulasi$"etia%ati, &''(). 5. Angiotensin Receptor Blocker $A96) a. 4ekanisme *armakokinetik dan *armakodinamik Angiotensin Receptor Blocker $A96) merupakan kelompok obat yang memodulasi sistem Renin Angiotensin System $9A") dengan #ara menghambat ikatan angiotensin II dengan reseptornya, yaitu pada reseptor A1 se#ara spesi!ik. "emua kelompok A96 memiliki a!initas yang kuat ribuan bahkan puluhan ribu kali lebih kuat dibanding angiotensin
II
dalam
berikatan
dengan
reseptor
A1.
Akibat
penghambatan ini, maka angiotensin II tidak dapat bekerja pada reseptor A1, yang se#ara langsung memberikan e!ek vasodilatasi, penurunan vasopressin, dan penurunan aldosteron, selain itu, penghambatan tersebut juga bere!ek pada penurunan retensi air dan 2a dan penurunan aktivitas seluler yang merugikan $misalnya hipertro!i). "edangkan Angiotensin II yang terakumulasi akan bekerja di reseptor A& dengan e!ek berupa vasodilatasi, antiproli!erasi $"etia%ati, &''(). Angiotensin Receptor Blocker $A96) di absorbs baik le%at oral, dengan bioavailabilitas pada saluran #erna sekitar /. Absorpsinya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan di lambung. :aktu paruh eliminasi sekitar 1-& jam, terapi obat ini #ukup diberikan satu atau dua kali sehari. "ebagian besar obat diekskresi melalui !eses sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis pada gangguan !ungsi ginjal termasuk pasien hemodialisis dan usia lanjut, namun harus disesuaikan dengan pasien gangguan !ungsi hepar $*armakologi *;I, &''<). . =iuretik =iuretik adalah obat yang dapat menambah ke#epatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. =iuretik dipakai untuk dua tujuan utama, yaitu menurunkan hipertensi dan untuk
memperke#il edema pada payah jantung kongesti!. =iuretik menghasilkan peningkatan aliran urin $diuresis) dengan menghambat reabsorbso natrium dan air dari tubulus ginjal, sehingga menurunkan volume darah dan #airan ekstraseluler.
6eberapa diuretik juga menurunkan resistensi peri!er
sehingga menambah e!ek hipotensinya. Enam kategori diuretik yang e!ekti! untuk menghilangkan air dan natrium adalah + tiasid, diuretik kuat, diuretik hemat kalium, penghambat anhidrase karbonik, osmotik, dan merkurial $ee, &''<). a. *armakokinetik 8bat-obatan
diuretik
diabsorbsi
dengan
baik
dalam
tra#tus
gastrointestinal, sehingga pemberian yang biasa diberikan yaitu dengan pemberian oral. 2amun, salah satu #ontohnya Hidro#lorotiazid $HC) yang termasuk kedalam golongan hiazid memiliki kekuatan ikat protein lebih lemah dibandingkan !urosemid yang merupakan golongan diureti# kuat. 0emberian obat diuretik sebaiknya diberikan pada pagi hari untuk menghindari nokturia atau berkemih pada malam hari $ee, &''<). b. *armakodinamik iazid bekerja langsung pada arteriol, menyebabkan vasodilatasi sehingga dapat menurunkan tekanan darah. *urosemid adalah diuretik yang lebih poten dari tiazid karena bekerja dengan #epat dan memiliki lama kerja yang lebih pendek serta diekskresi lebih #epat $ee, &''<). 3. =igoksin a. *armakokinetik =igoksin yang diberikan se#ara oral diserap se#ara bervariasi tergantung dari jenis sediaannya. urang lebih &/ digoksin terikat dengan protein plasma, mempunyai volume distribusi yang besar $5- liter>kg), dan dapat mele%ati sa%ar darah otak serta plasenta. =igoksin dieliminasi melalui ginjal, le%at !iltrasi glomerulus dan sekresi tubular. :aktu paruhnya berkisar antara 3-5( jam, sehingga diberika sekali sehari, dan kadar mantap di#apai setelah 1 minggu. :aktu paruh digoksin akan memanjang pada gangguan !ungsi ginjal$setia%ati,&''(). b. 4ekanisme erja
1) Inotropik positi!+ =igoksin menghambat pompa 2a--A0ase pada membrane sel otot
jantung
sehingga
meningkatkan
kadar
2a?
intrasel,
ini
menyebabkan berkurangnya pertukaran 2a? - Ca&? selama repolarisasi dan relaksasi otot jantung sehingga Ca&? tertahan dalam sel, kadar Ca&? intrasel meningkat, dan ambilan Ca&? ke dalam retikulum sarkoplasmik $"9) meningkat. =engan demikian, Ca&? yang tersedia dalam "9 untuk dilepaskan ke dalam sitosol untuk kontraksi meningkat, sehingga kontraktilitas sel otot jantung meningkat$setia%ati,&''(). &) ronotropik negati! dan mengurangi akti!itas sara! simpatis+ 0ada kadar terapi $1-& ng>m@), digoksin meningkatkan tonus vagal dan mengurangi akti!itas simpatis di nodus sino atrial $"A) maupun atrio ventrikular $A), sehingga dapat menimbulkan bradikardia sinus sampai henti jantung dan>atau prepanjangan konduksi A sampai meningkatnya blok A. E!ek pada nodus A inilah yang mendasari penggunaan digoksin pada pengobatan !ibrilasi atrium$setia%ati,&''().
*armakologi dan erapeutik *akultas edokteran ;niversitas Indonesia. &''<. Farmakologi dan Terapi. Bakarta + 6alai 0enerbit *;I ee, @. Boy#e Evelyn 9. Hayes. 1<<3. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Bakarta+ E7C. 2eal, 4.B. &''3. At a Glance Farmakologi Medis Ed. . Bakarta + Erlangga. "etia%ati, Arini. &''(. Farmakologi dan Terapi: !"at Gagal #ant$ng. Edisi . Bakarta+ =epartemen *armakolgi dan erapeutik *akultas edokteran ;niversitas Indonesia. &<<-11.