keenam parameter tersebut, !"S juga memberikan nilai tambah , bila pasien menggunakan suplementasi oksigen. Parameter fisiologis yang digunakan pada )!"S dari South "est *ealth +are hampir sama dengan !"S, hanya berbeda pada penggunaan jumlah urin sebagai salah satu parameter dan tidak menggunakan parameter saturasi oksigen. ilai yang diberikan terhadap kedua parameter tersebut sama. Setiap nilai dari parameter tersebut memiliki warna masingmasing sehingga memudahkan dalam pengawasan.
Tabel Penilaian NEWS Royal College of Physician. National Early Warning Score: Standardising the assesment of acuteillness se!erity in the N"S Report of a #or$ing party. %ondon: RCP& '('.
Tabel Penilaian *EWS http:++###.s#arh'.com.au+s#h+content+modifiedearly#arningscore . '((.
/i RS 0arya )edika %% Tambun, telah ditetapkan untuk memodifikasi kedua sistem tersebut dengan pertimbangan keterbatasan alat untuk mengukur saturasi oksigen. Selain itu, jumlah urin juga merupakan parameter yang cukup sensitif untuk mendeteksi perburukan dari pasien. Sehingga parameter yang diterapkan adalah frekuensi pernafasan, temperatur, tekanan darah sistolik, frekuensi nadi, tingkat kesadaran dan jumlah urin, dengan penilaian yang sesuai dengan !"S. Penambahan nilai untuk pasien yang menggunakan suplementasi oksigen tetap dilakukan. Sistem pengawasan dan perawatan lanjutan escalation therapy) terhadap pasien, tetap berdasarkan !"S.
III. Teknik Pela!"ran Pasien
Teknik pelaporan pasien harus menggunakan komunikasi yang sama dan standar sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan tidak ada salah komunikasi. Teknik pelaporan yang standar digunakan adalah %S$1R.
Te$ni$ ,omuni$asi -S/R http:++###.mh.org.au+royal0melbourne0hospital+brainspace1+#+i(1213+
0omponen %S$1R adalah identification, situation, background,
assesment,
dan
re2uirement. Pada %dentification, yang harus diperkenalkan adalah pelapor, yang dilapor dan pasien yang akan dilaporkan. 3ang harus diperkenalkan meliputi nama, jabatan dan lokasi perawatan. Pada Situation, dilakukan pemaparan terhadap situasi yang terjadi dan tujuan dari pelaporan tersebut. /apat merupakan ringkasan dari assesment dan re2uirement. Pada $ackground, diceritakan tentang riwayat penyakit pasien yang relevan, meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil lab. 1pabila sangat darurat, maka cukup dilaporkan tanda vital pasien dan tatalaksana saat ini. Pada assesment, pelapor mengemukakan pendapat atau kemungkinan diagnosis yang terjadi saat itu dan sebutkan intervensi yang telah dilakukan. Pelaporan disampaikan dengan pendekatan 1$+/!. Pada Re2uirement, disebutkan apa yang dibutuhkan atau rekomendasi yang perlu dilakukan. *arus disampaikan dengan jelas. +ontoh komunikasi %S$1R, kasus pasien laki-laki dengan T$ mendadak sesak napas di bangsal perawatan. 1kan dilakukan pelaporan dari dokter jaga kepada dokter spesialis penanggung jawab4 Selamat siang dok, saya dr. 1, dokter jaga RS 0arya )edika %% Tambun, dari ruangan 1ster. /engan dr. 5, Sp.P6dijawab oleh yang dilaporkan#. Saya ingin melaporkan Tn. $, usia 78thn, dengan T$ paru #K"m!"nen I$enti%i&ati"n' Saat ini pasien sesak napas, makin memberat sejak & jam yang lalu. Saya pikirkan kemungkinan pneumothoraks spontan. Saya telah melakukan pemberian oksigen R) 'l9menit #K"m!"nen Sit(ati"n' Pasien telah dirawat di RS selama : hari karena T$ Paru. Selama perawatan pasien mengalami sedikit perbaikan. Saat ini pasien mengeluh sesak napas. Tanda vital4 frekuensi nadi &;<.menit, frekuensi pernapasan 7;<9menit, tekanan darah &=;9>;, pasien gelisah. Sudah diberikan oksigen R) 'l9menit dan dilakukan pemeriksaan 1?/. #K"m!inen Ba&kgr"(n$'
Pasien kemungkinan mengalami pneumothoraks spontan. #K"m!"nen assesment' Saya merencanakan untuk konsultasi kepada dokter spesialis bedah, pemeriksaan ro thokas ulang dan 1?/. 1pakah dokter setuju6 #K"m!"nen Re)(irement'
I*. Pan$(an Penera!an Sistem Pengaasan Pasien $i RS Kar+a Me$ika II Tam,(n
Semua pasien dewasa, diatas &' tahun dan tidak hamil9nifas, yang masuk dan di rawat inap dilakukan penilaian terlebih dahulu tentang tingkat keparahan penyakit. *al ini akan menentukan lama dari observasi yang akan dilakukan di ruang rawat inap. Setelah pasien dirawat inap, maka secara rutin akan dilakukan penilaian ulang, untuk melihat perkembangan
dari pasien. $ila terjadi perburukan nilai dari yang sebelumnya, maka hal ini akan memicu respons klinis sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mencegah perburukan lebih lanjut. *al yang perlu ditekankan adalah penilaian klinis dan kekhawatiran terhadap kondisi pasien dari dokter atau tenaga medis lainnya harus selalu diutamakan walaupun nilai !"S masih bagus. ilai !"S digunakan untuk sebagai panduan dalam memutuskan frekuensi pengawasan pasien dan harus dicatat di blangko pengawasan. ilai !"S juga digunakan sebagai panduan respon klinis dan keputusan apakah perlu dilakukan peningkatan pengawasan. ilai ; dan &-7 termasuk dalam risiko klinis rendah, memiliki warna hijau. Pasien dengan nilai ; akan terus diobservasi dengan frekuensi monitoring pasien setiap & jam. Pasien dengan nilai &-7 harus dilaporkan kepada perawat penanggung jawab yang bertugas pada shift hari itu, dan akan menentukan apakah hal tersebut perlu dilaporkan kepada dokter jaga. @rekuensi monitoring yang dilakukan minimal setiap 7-' jam. ilai 8-' atau bila salah satu parameter miliki nilai :, termasuk dalam risiko klinis medium atau warna orange. Pasien yang memiliki nilai 8-' harus dilaporkan perawat kepada dokter jaga yang bertugas. /okter jaga yang bertugas akan menentukan terapi atau tindakan klinis yang dapat dilakukan sesuai dengan kasus klinis pasien. *al ini bertujuan untuk mencegah perburukan pasien lebih lanjut. @rekuensi monitoring yang dilakukan minimal setiap jam. ilai diatas = termasuk dalam risiko tinggi atau warna merah. Pasien dengan nilai = harus dilaporkan dokter jaga kepada dokter spesialis penanggung jawab pasien sehingga dapat dilakukan tindakan yang sesuai dengan penyakit pasien. Pasien tersebut membutuhkan monitoring terus-menerus, sehingga perlu diputuskan pemindahan perawatan pasien ke %+(. Sebelum dipindahkan ke %+(, pasien harus dilakukan tindakan stabilisasi sehingga saat transportasi pasien ke %+(, pasien dalam kondisi sestabil mungkin. Teknik pelaporan pasien menggunakan teknik %S$1R
Tabel respon $linis NEWS
lang$o penga#asan EWS
Da%tar P(staka-
. Royal College of Physician. National Early Warning Score: Standardising the assesment of acuteillness se!erity in the N"S Report of a #or$ing party. %ondon: RCP& '('. '. http:++###.s#arh'.com.au+s#h+content+modifiedearly#arningscore. '((. :. http499www.mh.org.au9royalAmelbourneAhospital9brainspace:9w&9i&;:&=:>9