Etika dalam Praktik Auditing dan Konsultan Manajemen
A. ETIKA DALAM PRAKTIK PRAKTIK AUDITING AUDITING
Secara garis besar etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini kebutuhan etika dalam masyarakat sangat mendesak sehingga sangatlah lazim untuk memasukkan nilai-nilai etika ini ke dalam undangundang atau peraturan yang berlaku di negara kita. Banyaknya nilai etika yang ada tidak dapat dijadikan undang-undang atau peraturan karena sifat nilai-nilai etika sangat tergantung tergantung pada pertimbangan seseorang. A.1 PRINSIP-PRINSIP ETIKA ETIKA
Prinsip etika seorang auditor terdiri dari enam yaitu: a) asa asa
!angg anggun ung g
"a#a "a#ab b $res $respo pons nsib ibil ilit ity y)
merek erekaa
haru haruss peka peka sert sertaa
memil emilik ikii
pertimbangan moral atas seluruh s eluruh akti%itas yang mereka lakukan. b) &epentingan Publik' auditor harus menerima ke#ajiban untuk bertindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan orang banyak' menghargai kepercayaan publik' serta menunjukan komitmennya pada profesionalisme. c) (ntegritas' (ntegritas' yaitumempertahan yaitumempertahankan kan dan dan memperlua memperluass keyakinan keyakinan publik. d) byekti%itas byekti%itas dan (ndepensi' (ndepensi' auditor auditor harus mempertahankan mempertahankan obyekti%itas obyekti%itas dan terbebas terbebas dari konflik antar kepentingan dan harus berada dalam posisi yang independen. e) Due Due care' care' seoran seorang g audit auditor or harus harus selal selalu u memp memper erhat hatika ikan n standa standarr tekhn tekhnik ik dan etika etika profesi dengan meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa' serta melaksanakan tanggung ja#ab dengan kemampuan terbaiknya. f) *ingk *ingkup up dan dan sifat sifat jasa' jasa' auditor auditor yang berprakti berpraktik k bagi bagi publi publik k harus harus memp memper erhat hatik ikan an prinsip-prinsip pada kode etik profesi dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang disediakannya. A.2 DILEMA ETIKA SEORANG SEORANG AUDITOR
Setiap profesi pasti pernah mengalami dilema etika. Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia merasa bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang perilaku apa yang seharusnya dilakukan. Banyak alternatif untuk menyelesaikan dilemadilem dilemaa etik etika' a' hany hanyaa saja saja diper diperluk lukan an suatu suatu perhat perhatia ian n khu khusus sus dari dari tiap tiap indi% indi%id idu u untuk untuk menghindari rasionalisasi tindakan-tindakan yang kurang atau bahkan tidak etis.
A.3 PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN UNTUK PARA AUDITOR AUDITOR DI INDONESIA
Belajar Belajar dari kasus kasus +ulyana +ulyana , &usumah &usumah'' tampakny tampaknyaa rakyat rakyat (ndonesi (ndonesiaa masih masih harus harus menunggu dalam #aktu yang cukup lama untuk memperoleh pemerintahan yang kredibel' akuntabel' dan transparan' sehingga tidak terjadi kecurangan atau korupsi..Banyak hal yang harus dipelajari' dipahami' dan dilaksanakan' dan semua ini butuh #aktu dan melibatkan berbagai pihak dengan berbagai kepentingan. Seandainya' pemerintah (ndonesia mempunyai kemamp kemampuan uan teknis teknis bagaima bagaimana na meyakink meyakinkan an bah#a bah#a dana yang yang disalurk disalurkan an telah telah dikelola dikelola dengan benar' transparan' dan akuntabel oleh penerima penerima kerja' maka pencegahan korupsi bisa dijalankan. al yang pertama standar-standar etika pribadi menghendaki adanya suatu berkomitmen etika yaitu suatu keteguhan hati untuk bertindak bertindak sesuai etika. Selanjutnya kita harus memiliki suat suatu u kem kemampu ampuan an untu untuk k meng mengam amat atii impl implik ikas asii-im impl plik ikas asii etik etikaa dari dari sebu sebuah ah situ situas asi. i.
A.4 MODEL UMUM UNTUK UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN KEPUTUSAN BERETIKA BERETIKA
Berikut adalah model yang digunakan oleh seorang P/ dalam pekerjaan mereka: 0) +engumpulkan +engumpulkan 1mengidenti 1mengidentifikasi fikasi semua semua fakta-fakta fakta-fakta yang yang rele%an rele%an tentang tentang situasi yang menimbulkan isu etika dan membuat suatu kebutuhan untuk suatu keputusan beretika. 2) +emikirkan +emikirkan indi%idu-ind indi%idu-indi%idu1kel i%idu1kelompok-kelo ompok-kelompok mpok yang yang akan terkena dampaknya. dampaknya. 3) +emikir +emikirkan kan akibat-a akibat-akiba kibatt alternati alternatiff dai suatu tindakan tindakan.. 4) +emikirkan +emikirkan hasil-hasil hasil-hasil yang yang mungkin mungkin sebagai konsekuensi yang diakibatkan diakibatkan tindakan tindakan tersebut.
5) +embandingkan akibat-akibat tindakan tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan etika yang timbul. 6) +emilih suatu alur aksi diantara alternatif-alternatif tersebut.
A.5 KODE ETIKA PROFESIONAL DALAM PROFESI AKUNTAN
&ode ini menjelma dalam kode etik profesional /&D/' ada 3 karakteristik dan halhal yang ditekankan untuk dipertanggungja#abkan oleh P/ kepada publik. 0. P/ harus memposisikan diri untuk independen' berintegritas' dan obyektif. 2. P/ harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya. 3. P/ harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung ja#ab mereka kepada publik.
A.7 PERATURAN PERILAKU PROFESIONAL
Peraturan perilaku profesional lebih spesifik karena menunjukkan aksi dan hubungan P/' dan jika P/ tidak menaati1melanggar kode etik peraturan ini mengakibatkan sanksi dari /(P/.
A.8 BAGIAN 100-PERATURAN 101. INDEPENDENSI
Peraturan 070 mengenai independensi menyatakan 8seorang P/ yang berpraktik publik harus independen dalam memberikan jasa profesional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmi yang dikeluarkan oleh de#an.9 Sebagaimana telah dibahas bab (' tidak peduli bagaimana kompetennya seorang P/' pendapat P/ atas laporan keuangan akan berkurang nilainya bagi para pemakai kecuali P/ mempertahankan independensi. Peraturan 070 memasyaratkan independensi' telaah dan penugasan atestasi lainnya.
A.9 HUBUNGAN KEUANGAN-KEPENTINGAN KEUANGAN TIDAK LANGSUNG
&epentingan keuangan tidak langsung yang material dapat mengurangi independensi. &epentingan seorang P/ dapat mengurangi independensi jika memiliki kepentingan keuangan dalam suatu kesatuan yang memiliki suatu kepentingan keuangan terhadap klien audit.
A.10 HUBUNGAN KEUANGAN PINJAMAN DARI KLIEN AUDIT
Peraturan mengenai independensi melarang pinjaman ke1dari klien audit' akan tetapi pinjaman dari lembaga keuangan adalah dimaklumi dalam situasi tertentu jika pinjaman dibuat menurut persyaratan pinjaman normal.
A.11 HUBUNGAN KEUANGAN-TUNTUTAN HUKUM KLIEN
(ndependensi dapat berkurang jika seorang klien audit memulai atau berniat untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap kinerja audit P/. !erdapat 2 ciri penting tentang audit: 0. &lien aaudit harus bersedia untuk mengungkapkan seluruh aspek dari operasi bisnis kepada auditor. 2. Sebaliknya' auditor harus obyektif dalam penilaian tearhadap hasil laporan keuangan.
A.12 HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARA!AN-POSISI DENGAN KLIEN
mumnya auditor akan independen jika mereka dihubungkan dengan audit klien sebagai karya#an' pega#ai' direktur atau posisi yang sama selama periode penugasan profesional mereka atau pada #aktu mengungkapkan suatu opini. /nggota dapat dihubungkan dengan laporan keuangan dari organisasi amal' keagamaan' atau yang memikirkan kepentingan umum jika mereka hanya direktur atau trustee $#ali) honorer dari organisasi tersebut.
A.13 HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARA!AN-JASA AKUNTANSI UNTUK AUDIT KLIEN
Di ba#ah kondisi tertentu auditor dapat memberikan jasa auditing dan pembukuan untuk klien yang sama. Satu alasan untuk membolehkan hubungan tersebut adalah bah#a auditor menilai ke#ajaran dari hasil keputusan operasi manajemen bukan kebijaksanaan dari keputusan. Syarat- syaratnya: 0. &lien harus menerima tanggung ja#ab atas laporan keuangan. &etika diperlukan' auditor harus membantu kliennya untuk memahami masalah-masalah akuntansi secukupnya agar klien dapat menjalankan tanggnug ja#abnya.. 2. /uditor tidak boleh menjadi pega#ai1manajemen. (ni berarti bah#a sebaiknya auditor tidak memberi kuasa atas transaksi' pemeliharaan atas harta klien atau kuasa penugasan pada kepentingan klien. 3. &etika laporan keuangan disiapkan dari buku dan catatan yang dikelola oleh auditor' auditor tersebut harus menaati standar audit yang berlaku umum.
A.14 HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARA!AN-INDEPENDENSI AUDITOR DAN JASA KONSULTASI MANAJEMEN
Seorang P/ tidak akan kehilangan independensinya saat melakukan jasa konsultasi manajemen untuk klien audit karena konsultasi manajemen tidak meliputi suatu pendapat tentang ke#jaran dari suatu laporan keuangan. Pelaksanaan tugas audit' seorang auditor dituntut untuk bersikap dan bertindak independen dan objektif. (ndependen berarti bebas dari pengaruh' tidak dikendalikan atau tidak tergantung kepada pihak lain termasuk memberi penugasan. bjektif berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta. bjekti%itas lebih banyak ditentukan faktor dari dalam diri auditor' sedangkan independensi selain ditentukan faktor dari dalam diri auditor' juga banyak ditentukan oleh faktor dari luar diri auditor. (ndependensi dalam audit mencakup independensi dalam perencanaan' pelaksanaan' dan pelaporan: a) (ndependensi dalam perencanaan audit berarti bebas dari pengaruh manajemen dalam menerapkan prosedur audit' menentukan sasaran dan ruang lingkup audit.
b) (ndependensi dalam pelaksanaan berarti bebas dalam mengakses akti%itas yang akan diaudit. c) (ndependensi pelaporan berarti bebas dari usaha untuk menghilangkan atau memengaruhi makna laporan serta bebas untuk mengungkapkan fakta.
&erangka kerja kembali kepada empat akti%itas dasar yang dibutuhkan untuk menge%aluasi independensi auditor' yaitu: a) Prinsip 0. +enentukan *e%el esiko (ndependensi: pengambil keputusan harus menilai le%el resiko independensi dengan mempertimbangkan tipe dan signifikansi ancaman bagi independensi auditor dan tipe efekti%itas perlindungan. b) Prinsip 2. +enentukan Penerimaan *e%el esiko (ndependensi: Setelah menilai le%el resiko maka auditor perlu menentukan apakah le%el independensi adalah sebuah posisi yang dapat diterima pada kontinum resiko independensi. c) Prinsip 3. +emperhatikan &euntungan Dan Biaya: (ndependensi pengambil keputusan harus memastikan bah#a keuntungan yang dihasilkan dari mengurangi resiko independensi menimbulkan perlindungan tambahan melebihi biaya perlindungan. d) Prinsip 4. +emperhatikan Pandangan Pihak-Pihak ;ang !ertarik Dalam +engalamatkan (su (ndependensi /uditor: independensi pengambil keputusan harus memperhatikan pandangan dari in%estor dan harus memecahkan isu berdasarkan keputusan pengambil keputusan tentang bagaimana memenuhi tujuan independensi auditor.
Sikap independen auditor pada dasarnya sangat tergantung pada diri auditor sendiri. Secara etika' auditor yang independen harus dapat memosisikan dirinya' agar dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat atau pihak lain melalui sikap dan tindakan nyata yang dapat dirasakan oleh pihak lain tersebut' misalnya dengan menolak penugasan audit bila menemui kondisi berikut: a) !erdapat hubungan istime#a antara auditor dengan auditi1 akti%itas auditi. b) !erjadi pembatasan ruang lingkup' sifat dan luas audit. c) !idak memiliki kemampuan untuk memahami akti%itas yang akan diaudit sehingga dapat memengaruhi sikap independensi' misalnya: tidak memahami kejahatan di bidang komputer. d) /uditor tidak dapat independen karena posisi auditor dalam organisasi auditi.
B. ETIKA DALAM PRAKTIK KN!ULTAN MANA"EMEN
Setiap profesi
yang menyediakan
jasanya
kepada masyarakat memerlukan
kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. &epercayaan masyarakat terhadap mutu jasa konsultan manajemen akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. !ujuan konsultan manajemen adalah memenuhi tanggung-ja#abnya dengan standar profesionalisme tertinggi' mencapai tingkat kinerja tertinggi' dengan orientasi kepada kepentingan publik. ntuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi: 0. &redibilitas. +asyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi. 2. Profesionalisme. Diperlukan indi%idu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa konsultan sebagai profesional di bidangnya. 3. &ualitas "asa. !erdapatnya keyakinan bah#a semua jasa yang diperoleh diberikan dengan standar kinerja tertinggi. 4. &epercayaan. Pemakai jasa konsultan manajemen harus dapat merasa yakin bah#a terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasanya. "asa konsultansi adalah jasa profesional yang disediakan dengan memadukan kemahiran teknis' pendidikan' pengamatan' pengalaman' dan pengetahuan praktisi mengenai proses konsultansi. "asa konsultansi dapat meliputi jasa-jasa berikut ini: a. &onsultasi $"#$%&'()(*#$%). ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau saran profesional $ +,#%%*#$)' )/*") yang memerlukan respon segera' berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien' keadaan' masalah teknis terkait' representasi klien' dan tujuan bersama berbagai pihak. ontoh: ,* dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien dan pemberian saran tentang perangkat lunak komputer yang cocok digunakan oleh klien. b. "asa Pemberian Saran Profesional $ A/*%#, S,*"%). ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan' kesimpulan' dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien.
ontoh: , operasional dan *+,#$( %(&/' analisis terhadap suatu sistem akuntansi' pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik' dan definisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem informasi. c. "asa (mplementasi. ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah me#ujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Praktisi bertanggung ja#ab kepada klien dalam hal pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan. ontoh: penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan' pelaksanaan tahap-tahap peningkatan produkti%itas' dan pemberian bantuan dalam proses penggabungan $,, ) organisasi. d. "asa !ransaksi. ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga. ontoh: jasa pengurusan kepailitan' jasa penilaian' penyediaan informasi untuk mendapatkan pendanaan' analisis kemungkinan penggabungan usaha atau akuisisi' dan jasa pengurusan perkara pengadilan. e. "asa Penyediaan Staf dan "asa Pendukung *ainnya. ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah menyediakan staf yang memadai dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien dan bekerja di ba#ah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. ontoh: manajemen fasilitas pemrosesan data' pemrograman komputer' per#alian dalam rangka kepailitan' dan akti%itas "#$(,#'',%*+. f. "asa Produk. ntuk jenis jasa ini' fungsi praktisi adalah untuk menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi' penggunaan' atau pemeliharaan produk tertentu. ontoh: penjualan dan penyerahan paket program pelatihan' penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer' dan penjualan dan instalasi metodologi pengembangan sistem.
Praktisi jasa konsultansi adalah akuntan publik' yang terlibat dalam penyediaan jasa konsultansi untuk kliennya' atau siapa saja yang menyediakan jasa konsultansi untuk klien
dengan mengatasnamakan akuntan publik. Proses konsultansi adalah rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultansi. Secara rinci' proses tersebut merupakan gabungan kegiatan perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien' penemuan fakta' perumusan masalah atau peluang' pengkajian berbagai alternatif' penentuan usulan tindakan' penyampaian temuan' implementasi' dan penindaklanjutan. "asa konsultasi manajemen atau )$)$( )/*%#, %,*"% $+/S) merupakan fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan klien. /kuntan dapat dikontrak untuk memberikan pendapat sebagai seorang ahli mengenai suatu hal tertentu seperti penggunaan prinsip akuntansi' undang-undang perpajakan' dan penggunaan teknologi pemroses data-data keuangan. /kuntan publik' dengan kapasitasnya sebagai konsultan' tidak dibenarkan membuat ataupun menentukan keputusan manajemen. "asa konsulatansi pada hakikatnya berbeda dari jasa atestasi akuntan publik terhadap asersi pihak ketiga. Dalam jasa atestasi' para praktisi menyajikan suatu kesimpulan mengenai keandalan suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung ja#ab pihak lain' yaitu pembuat asersi $)%%,(, ). Dalam jasa konsultansi' para praktisi menyajikan temuan' kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. mumnya' pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien. Dalam praktiknya' tidak jarang bah#a jasa atestasi merupakan bagian dari
jasa
konsultasi manajemen. Bila praktisi memberikan jasa atestasi sebagai bagian dari penugasan jasa konsultasi manajemen' Pernyataan Standar /testasi hanya berlaku terbatas untuk jasa atestasi saja. "ika praktisi menentukan bah#a jasa atestasi dilaksanakan sebagai bagian dari penugasan jasa konsultasi manajemen' praktisi harus memberitahu klien mengenai perbedaan yang rele%an antara dua tipe jasa tersebut dan harus memperoleh persetujuan dari klien bah#a jasa atestasi harus dilaksanakan berdasarkan persyaratan profesional
yang
memadai.
Surat
perjanjian
jasa
konsultasi
manajemen
harus
menyebutkan persyaratan pelaksanaan jasa atestasi tersebut. Praktisi harus melakukan tindakan itu karena persyaratan profesional untuk jasa atestasi berbeda dengan persyaratan jasa konsultasi manajemen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya' salah satu bentuk jasa konsultasi manajemen adalah pemberian jasa sistem teknologi informasi untuk memproses data-data
keuangan klien. Dalam &ode ?-0=0' disebutkan sebagai berikut. P),. 290.1876
/ncaman telaah pribadi dapat terjadi ketika &/P atau "aringan &/P memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan. P),. 290.1886
&emungkinan terjadinya ancaman telaah pribadi demikian signifikan ketika &/P atau "aringan &/P memberikan jasa profesional tersebut diatas kepada klien audit laporan keuangan' kecuali jika &/P atau "aringan &/P telah menerapkan pencegahan yang tepat yang memastikan klien audit laporan keuangan untuk: a) +engakui tanggung ja#abnya dalam menetapkan dan memantau sistem pengendalian intern@ b) +enugaskan karya#an yang kompeten $dengan mengutamakan karya#an pada tingkat manajemen senior) untuk bertanggung ja#ab atas setiap keputusan manajemen yang terkait dengan perancangan dan penerapan sistem perangkat keras dan perangkat lunak@ c) +embuat keputusan manajemen yang terkait dengan proses perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi@ d) +enge%aluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan penerapan sistem tersebut@ e) Bertanggung ja#ab atas pengoperasian sistem perangkat keras dan perangkat lunak serta data yang digunakan dalam atau dihasilkan oleh sistem tersebut. P),. 290.1896
Pertimbangan juga harus dilakukan mengenai perlu tidaknya pemberian jasa profesional selain jasa )%%&,)$" hanya dilakukan oleh personil &/P atau "aringan &/P yang tidak terlibat dalam perikatan audit laporan keuangan serta berada pada lini pelaporan yang berbeda. Par. 2=7.0=7: /ncaman telaah pribadi dapat terjadi ketika &/P atau "aringan &/P memberikan jasa profesional kepada klien audit laporan keuangan yang melibatkan perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya menjadi bagian dari laporan keuangan. Signifikansi setiap ancaman harus die%aluasi dan' jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan' maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan
dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. P),. 290.1916
Pemberian jasa profesional oleh &/P atau "aringan &/P yang melibatkan penilaian' perancangan' dan penerapan pengendalian akuntansi internal dan pengendalian manajemen risiko tidak menimbulkan ancaman terhadap independensi selama personil &/P atau "aringan &/P yang terlibat dalam pemberian jasa profesional tersebut tidak melaksanakan fungsi manajemen.
Standar umum untuk akuntan publik sebagai praktisi yang harus diterapkan dalam setiap perikatannya adalah sebagai berikut: a. &ecakapan Profesional. Setiap perikatan jasa profesional hanya dapat diterima apabila akuntan publik sebagai praktisi yakin bah#a perikatan tersebut dapat diselesaikan dengan kompeten dan tanggung ja#ab. b. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama. Dalam setiap pelaksanaan jasa profesional' kemahiran profesional praktisi harus digunakan dengan cermat dan seksama. c. Perencanaan dan super%isi. Setiap pekerjaan jasa profesional praktisi harus dilaksanakan dengan perencanaan dan super%isi yang memadai. d. Data rele%an yang memadai. Data yang rele%an harus didapatkan praktisi dalam jumlah yang memadai sehingga kesimpulan atau rekomendasi yang berhubungan dengan semua jasa profesional' selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional.
Selain itu' standar umum tambahan untuk semua jasa konsultansi yang ditetapkan karena kekhususan sifat jasa konsultansi yaitu kesepakatan dengan klien dapat menjadi pembatas bagi praktisi dalam pelaksanaan tugasnya' yaitu: a. &epentingan klien. Dalam setiap perikatan' praktisi harus melayani kepentingan klien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kesepakatan dengan klien dengan tetap mempertahankan integritas dan objekti%itas. b. &esepakatan dengan klien.
Dalam setiap perikatannya' praktisi harus mencapai kesepakatan' baik secara lisan maupun tertulis' dengan klien mengenai tanggung ja#ab masing-masing pihak dan sifat' lingkup' dan keterbatasan jasa yang akan disediakan' dan mengubah kesepakatan tersebut apabila terjadi perubahan signfikan selama masa perikatan. c. &omunikasi dengan klien. Praktisi harus memberitahu kliennya tentang adanya benturan kepentingan' keraguan signifikan yang berkaitan dengan lingkup dan manfaat suatu perikatan' dan temuan atau kejadian signifikan selama periode perikatan.
Pertimbangan profesional harus selalu digunakan dalam penerapan Standar "asa &onsultansi terutama untuk hal-hal khusus' sebab kesepakatan dengan klien' baik lisan maupun tertulis' dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan suatu jasa. Sebagai contoh' kesepakatan dengan klien dapat menjadi kendala bagi usaha praktisi dalam proses pengumpulan data rele%an. Praktisi tidak diharuskan untuk menolak atau mengundurkan diri dari suatu perikatan jasa konsultansi apabila lingkup jasa yang disepakati bersama memiliki keterbatasan tersebut.
#. #NT$ KA!U!%
/rthur /ndersen *PP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di /S yang berdiri sejak 0=03. Selama perjalanannya perusahan ini mmiliki reputasi sebagai kepercayaan' integritas dan etika yang penting bagi perusahaan yang di bebani auditing secara independen dan melaporkan laporan-laporan perusahaan publik' dimana akurasi in%estor tergantung keputusan in%estasi. Di masa-masa a#alnya /ndersen memiliki standar-standar profesi akuntansi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan integritasnya /rthur /ndersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi. !etapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandalskandal besar yang membuat firma akuntansi ini tutup. Ke&angkitan
&etika *eonard Spacek bergabung di tahun 0=4?' ia mulai mengembangkan jasa konsultan kepada klien-klien besar. Selama rentang #aktu 37 tahunan' bisnis konsultasi /ndersen menjadi lebih menguntungkan daripada usaha aslinya. Di /ndersen' pertumbuhan menjadi prioritas dan penekanannya pada perekrutan dan mempertahankan klien-klien besar berdampak pada kualitas dan independensi audit. Aokus pada pertumbuhan ini menghasilkan perubahan yang mendasar pada budaya perusahaan. Bisnis konsultasi /ndersen menjadi yang tercepat pertumbuhannya dan paling menguntungkan dan paling berkembang pesat di dunia. Banyak yang meninjaunya sebagai model sukses yang ditiru frima-firma lainnya. !etapi model ini menjadikan Securities and <change ommission $S<) memberikan peringatan berkaitan independensi auditing. &etua S< yang prihatin akan hal ini menyarankan aturan-aturan baru untuk membatasi layanan di luar audit. !etapi saran ini ditolak /ndersen. !ahun 0=== /ndersen memisahkan fungsi akuntansi dan konsultasi. Camun seringkali strategi ini menjadikan persaingan di antara kedua unit yang cenderung melemahkan dan memicu kerahasiaan dan keegoisan. &omunikasi menjadi merosot' merintangi kemampuan perusahaan untuk tanggap dan bekerja efektif menghadapi krisis. Dengan pendapatan yang berkembang' unit konsultasi menuntut kompensasi dan pengakuan yang lebih besar. Perselisihan yang meruncing ini menjadikan pertikaian. !ahun 2777 dalam pengadilan arbitrase' hakim memutuskan bah#a konsultan /ndersen bisa memisahkan diri dan bekerja secara efektif. Perusahaan konsultasi berubah namanya menjadi /ccenture. Pada "anuari 2770' /ndersen mengangkat "oseph Berardino sebagai < baru dalam auditing. !ugas pertamanya adalah melacak perusahaan yang lebih kecil melalui sejumlah tuntutan hukum yang sudah ada. /ndersen membayar amat mahal untuk tuntutan-tuntutan ini. !ahun berikutnya' banyak perusahaan klien /ndersen meninjau ulang hubungannya dengan /ndersen. Bagian selanjutnya adalah menjabarkan segelintir kasus yang membuat keruntuhan /ndersen. Keruntu'an B(A
Skandal Baptist Aoundation of /rizona $BA/) menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah /S' dimana /ndersen bertindak sebagai auditornya. +ereka dianggap menipu in%estor sebesar 5?7 juta. BA/ didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di /rizona. *embaga ini bekerja seperti bank' membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berin%estasi di /rizona real estate. (ni merupakan in%estasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya. +asalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan' dan manajemen dituntut
untuk
menghasilkan
keuntungan.
&arenanya'
pengurus
yayasan
diduga
menyembunyikan kerugian dari in%estor sejak 0=>6 dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan 8skema Ponzi9 setelah kasus peniupuan yang terkenal' pejabat yayasan diduga mengambil uang dari in%estor baru untuk membayar in%estor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu' pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai' mengarah pada in%estigasi kriminal dan tuntutan terhadap BA/ dan /ndersen. /khirnya' yayasan
mengajukan petisi Bab 00 mengenai perlindungan
kebangkrutan pada tahun 0===. Eugatan in%estor terhadap /ndersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan BA/. Dala sebuah pernyataannya di tahun 2777' /ndersen merespon rasa simpatinya kepada BA/ tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit. Camun setelah dua tahun penyelidikan' laporan menunjukkan bah#a /ndersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karya#an BA/' yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar 20? juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun 2772. !un&eam
+asalah /ndersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari in%estor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan S< menuduh Sunbeam membesar-besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi' seperti
pendapatan 8cookie jar9' recording re%enue on contingent sales' dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi 8bill-and-hold9' dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya. /kibatnya' Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal. S< juga menuduh /rthur /ndersen. Pada 2770' Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan /S Distrik Selatan Ce# ;ork dengan Bab 00 "udul 00 tentang aturan kebangkrutan. /gustus 2772' pengadilan memutuskan pembayaran sebesar 040 juta. /ndersen setuju membayar 007 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung ja#ab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar 4'4 miliar dan kehilangan ribuan karya#annya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. )aste Management
/ndersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar 0'4 miliar dari ,aste +anagement. Eugatan diajukan oleh S< atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. +enurut S<' ,aste +anagement membayar jasa audit kepada /ndersen' yang menyarankan bah#a bisa memperoleh biaya tambahan melalui 8tugas khusus9. /#alnya /ndersen mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada ,aste +anagement. Camun pimpinan ,aste +anagement menolak mengkoreksi. al ini dilihat oleh S< sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. asilnya' /ndersen harus membayar 227 juta ke pemegang saham ,aste +anagement dan ? juta ke S<. /ndersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau izin usahanya akan dicabut F suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan
Bulan ktober 2770' S< mengumumkan in%estigasi akuntansi 7 persen perusahaan
minyak dan gas menjadi kliennya. Camun' pada Co%ember 2770 harus mengalami kerugian sebesar 5>6 juta. Dalam sebulan'
Sayangnya' tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus
Dari kasus tersebut secara kasat mata kasus tersebut terlihat sebuah tindakan malpraktik jika dilihat dari etika bisnis dan profesi akuntan antara lain:
•
/danya praktik /*%",**$)(*#$ # *$#,)(*#$&$)*, /*%",**$)(*#$' terlihat dari tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada kebangkrutan perusahaan' terjadinya pelanggaran terhadap norma etika "#,+#,)( #,$)$" dan "#,+#,)( ,%+#$%**'*( oleh manajemen perusahaan' dan perilaku
manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan. •
/danya penyesatan informasi. Dalam kasus 5 sampai dengan
•
/rthur /ndersen' merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan' /ndersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis' dalam kasus
sebagai
akuntan
independen
dengan
melakukan
tindakan
menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Bukti &a'-a &uda,a +erusa'aan Andersen &erkontri&usi ter'ada+ kejatu'an +erusa'aan
/da beberapa poin yang membuktikan bah#a budaya perusahaan berkontribusi terhadap kejatuhan perusahaan' diantaranya:
•
Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien-klien besar' namun mutu dan independensi audit dikorbankan.
•
Standar-standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi contoh perusahaan perusahaan lainnya luntur seiring moti%asi meraup keuntungan yang lebih besar.
•
Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan' sehingga tanpa sadar menghasilkan perubahan
mendasar
dalam
budaya
perusahaan.
Perubahan
sikap
lebih
memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang obyektif yang merupakan dasar dari a#al mula berdirinya &antor /kuntan Publik /rthur /ndersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehancuran perusahaan. •
/ndersen menjadi membatasi penga#asan terhadap tim audit akibat kurangnya "" )$/ )')$"% yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan
semula. •
Sikap /rthur /ndersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus
Bagaimana
UU
!ar&anes*iet,
&isa
meminimalkan
kesala'an
auditor
dan
+en,im+angan akuntansi
/kibat dari rentetan kasus itu' pemerintah /S menerbitkan Sarbanes-ley /ct $SG) untuk melindungi para in%estor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. &egagalan ini menimbulkan krisis yang serius terhadap kredibilitas akuntansi' pelaporan' dan proses tata kelola perusahaan sehingga oleh politisi /S diciptakan kerangka kerja baru terhadap akuntabilitas dan tata kelola perusahaan melalui Sarbanes-ley /ct $SG) untuk memulihkan kepercayaan yang cukup dan untuk menjadikan pasar modal kembali berfungsi normal.
ndang-ndang Sarbanes-iety bisa menetapkan pedoman dan arah baru untuk perusahaan dan bisa untuk pertanggungja#aban kepada di%isi akuntansi. Dengan adanya tindakan ini ' bisa untuk memerangi penipuan sekuritas dan akuntansi. Dan untuk menekankan kepada independensi dan kualitas' membatasi kemampuan perusahaan untuk menyediakan keduanya yaitu non-audit dan jasa untuk klien yang sama dan memerlukan tinjauan berkala audit perusahaan' agar hasilnya bisa memuaskan. Beberapa perubahan yang ditentukan dalam SG memiliki beberapa tujuan' diantaranya: •
ntuk menjamin independensi auditor. &antor /kuntan Publik dilarang memberikan jasa non-audit kepada perusahaan yang diaudit.
•
+embutuhkan persetujuan dari )&/*( "#*(( perusahaan sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki )&/*( "#*(( ini karena definisinya diperluas' yaitu jika tidak ada' maka seluruh de#an komisaris menjadi )&/*( "#*((.
•
+elarang &antor /kuntan Publik memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
•
&antor /kuntan Publik harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan
kebijakan akuntansi
yang
penting
yang
digunakan' alternatif
perlakukan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan' pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor. •
&/P dilarang memberikan jasa audit jika <' A' chief accounting officer' controller klien sebelumnya bekerja di &/P tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
Berkaitan dengan pemusnahan dokumen' SG melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi in%estigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu' kini < dan A harus membuat surat pernyataan bah#a laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan S< dan semua informasi yang dilaporkan adalah #ajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan' menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
Kasus ,ang menim+a Andersen dan kaitann,a dengan Islam
Dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis paling paling mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik. /ndersen telah menciderai kepercayaan dari pihak %(#" #'/, untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungja#aban dari
pihak agen dalam mengemban amanah. Aaktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dalam (slam dan dalam bisnis membahayakan. Aaktor penyebab kecurangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis' tidak jujur' karakter moral yang rendah' dominasi kepercayaan' dan lemahnya pengendalian. al tersebut akan dapat dihindari melalui meningkatkan moral' akhlak' etika' perilaku' dan lain sebagainya' karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik. Dalam kasus /ndersen diketahui terjadinya perilaku #,)' ):),/ diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. +anipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati in%estor. (ni merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi /uditor yang terjadi di /merika Serikat' sebuah negara yang memiliki perangkat ndang-undang bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. al ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain' dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. al ini buah dari sebuah ketidakjujuran' kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum ntuk itulah kode etik profesi harus dibuat untuk menopang praktik yang sehat bebas dari kecurangan. &ode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega' klien' publik dan karya#an sendiri. ;ang harus menjadi sebuah pelajaran bah#a sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula termasuk kemadharatan bagi banyak pihak.