Nama : Wiwit Wiji Lestari NPM : 1301.6128 Sistem Informasi Manajemen Ringkasan Materi Ke-8 BAB 8 INFORMASI DALAM PRAKTIK INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU KEBERHASILAN Pada tahun 1961 D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika memperkenalkan istilah cricitral success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi, aktivitas penting tersebut adalah CSF. CSF didefinisikian sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi, dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini sebagai CSF. Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalakan sebuah konsep CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF adan kemudian memonitor sampai seberapa jauhmereka telah mencapainya.
Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informs dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing – EDP) dansistem informasi akuntansi juga telah dipergunkan, namun saat ini kurang popular. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan dan memiliki tanggungjawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing. Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi, sistem ini disebut sebagai suatu sistem distribusi (distribution system).
Tinjauan Sistem DFD mendokumentasikan suatu sistem dengan cara yang Konteks adalah yang menyajikan sistem dalam konteks lingkungannya.
hierarkis. Diagram
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi Diagram konteks cukup memadai untuk mendefinisikan batasan sistem (unsur-unsur lingkungan dan antarmukanya).
SISTEM YANG MEMENUHI PESANAN PELANGGAN Sistem entry pesanan (order entry system) memmasukan pesanan pelanggan kedalam sistem , sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan , sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan , dan sistem piutang dagang (accounts receivable system) menagih uang dari para pelanggan
Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan. Terdapat 2 subsistem, Sistem memperbarui buku besar (update general ledger system) dan sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system).
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputerisasi. Sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua hal yang penting yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungannya. SISTEM INFORMASI ORGANISASI Area-area bisnis perusahaan – keuangan , sumber daya manusia , layanan informasi , manufaktur, dan pemsaran – menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
SISTEM INFORMASI PEMASARAN Sistem informasi pemarasan (Marketing information system-MKIS) memberikan informasi yang menghubungkan dengan aktifitas pemasaran perusahaan . subsitem output setiap subsitem output memberikan informasi mengai unsur0unsur penting didalam bauran pemsaran. Bauran pemsaran (markeeting mix) terdiri atas 4 unsur utama yang dikelola oleh majemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntunan . subsitem produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk perusahaan . Basis data data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data di populasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input. . SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem informasi sumber daya manusia (human resouces information subsystem-HRIS) meberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan . sistem pemrosesan tansaksi meberikan data input , sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang memlakukan studi-studi khusus dan memberikan subsistem inteligensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan. SISTEM INFORMASI KEUANGAN Sitem informasi keuangan ( vinancial information system) memberikan iformasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahhan untuk menjaga integritas sistem perusahaan.
SISTEM INFORMASI EKSEKUSIF Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN Manajemen Hubungan Pelanggan (customer relationship management-CMR) adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru oleh karena itu, perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan. Dalam merancang basis data – basis data ini memlakukan upaya untuk memberikan data historis meskipun terbatas. DATA WAREHOUSING Memungkinkan untuk membangun suatu sistem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas. Karakterisik Data Warehouse 1. Kapasitas penyimpanan sangat besar. 2. Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan baru, bukannya dijaga tetap saling mutakhir dengan memperbarui catatan yang sudah ada dengan informasi baru. 3. Data dapat diambil dengan mudah. 4. Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari. Membuat data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana – mengimplementasikan data warehouse dengan bertahap dikenal dengan istilah data mart untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing Data Warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ked ala gudang, mengubah isinya menjadi informasi dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpana Data Warehouse Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah. Tabel Dimensi, mengartikan pemikiran bahwa data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang, atau berbagai dimensi. Tabel Fakta, Berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Penyampaian Informasi Unsur terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi para pengguna. OLAP Terdapat pula satu jenis peranti lunak yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse. OLAP (on-line analytical processing) memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format, termasuk grafik. Terdapat 2 pendekatan: 1. ROLAP (relational on-line analytical processing): menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasioanal standar. Data ROLAP umumnya terinci dan harus dilakukan anilisis untuk mendapatkan ringkasannya. 2. ROLAP dapat dengan mudah menghasilkan output pada tingkat-tingkat terinci dan pada beberapa tingkat ringkasan namun harus melakukan proses-proses untuk mencapai tingkat ringkasan yang belum pernah dibuat sebelumnya. ini artinya ROLAP akan terbatas hanya pada sejumlah dimensi yang terbatas saja. 3. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing): menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional. MOLAP umumnya telah diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian dan disusun menurut berbagai dimensi. MOLAP memiliki kemampuan peringkasan yang lebih cepat dan juga dapat menghasilkan informasi dalam banyak dimensi (10 dimensi atau lebih). DATA MINING Istilah ini sering dipergunakan sehubungan dengan data warehousing dan data mart adalah data mining (penambangan data), adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna. Terdapat 2 cara dasar dalam melakukan data mining: 1. Verifikasi Hipotesis Pendekatan ini dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung. kelemahannya adalah bahwa proses pengambilan akan sepenuhnya dipandu oleh pengguna. 2. Penemuan Pengetahuan Sistem data warehousing menganalisis tempat penyimpanan data warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yangs sama.
PENEMU PENGETAHUAN Dalam penemuan pengetahuan (knowledge discovery) sistem data warehousing menganalisis sistem tempat penyimpanan data warehousing , mecari kelompok kelompok dengan karakteristik yang sama. Dalam contoh bank , sistem dapat mengindentifikasi tidak hanya kelompok menikah yang brusia muda namun pasangan-pasangan yang telah menikah yang telah pensiun yang menggantungkan diri pada jaminan sosial dan uang pensiun.