BAB I PENDAHULUAN
Transfusi darah sering menyelamatkan kehidupan, misalnya dalam kasus- kasus yang gawat, gaw at, per perawa awatan tan neon neonatu atuss pre premat matur ur yan yang g int intens ensif if mod modern ern,, anak deng dengan an kan kanker ker,, pene penerim rimaa cangkok can gkok org organ an ada adalah lah ti tidak dak mun mungki gkin n tan tanpa pa tr trans ansfus fusi. i.1 Tr Transfu ansfusi si darah merup merupakan akan tindak tindakan an pengobatan pada pasien (anak,bayi dan dewasa) yang diberikan atas indikasi. Kesesuaian golongan darah antara resipien dan donor merupakan salah satu hal yang mutlak.3 Trans Tr ansfus fusii dar darah ah ada adalah lah sua suatu tu ran rangka gkaian ian pro proses ses pem pemind indahan ahan dar darah ah don donor or ke dal dalam am sirkulasi sirk ulasi darah resip resipien ien sebaga sebagaii upaya pengoba pengobatan. tan.,3,!,",# Tr Trans ansfus fusii dar darah ah tel telah ah mul mulai ai dic dicoba oba dila di lakuk kukan an se se$a $ak k aba abad d ke 1" dan hi hing ngga ga pe pert rten engah gahan an aba abad d ke 1#, nam namun un be bera rakhi khirr den denga gan n kegagalan, karena cara pemberiannya dan pada waktu itu dipakai sebagai sumber donornya adalah darah hewan. %elalui berbagai percobaan dan pengamatan kemudian disimpulkan bahwa manusia yang semestinya men$adi sumber darah. &amun demikian pada masa ini, karena masih banyaknya kegagalan yang berakibat kematian, transfusi darah sempat dilarang dilakukan. 'ada masa ini, transfusi darah telah diker$akan langsung dari arteri dono r ke dalam ena resipien. 'emikiran dasar pada transfusi adalah cairan intraaskuler dapat diganti atau disegarkan dengan cairan pengganti yang sesuai dari luar tubuh.3 'ada tahun 1*1, +andsteiner menemukan golongan darah sistem dan kemudian system antigen /h (rhesus) ditemukan oleh +eine dan 0tetson di tahun 13. Kedua system ini men$adi dasar penting bagi transfusi darah modern. %eskipun kemudian ditemukan berbagai system antigen lain seperti uffy, Kell dan lain-lain, teta te tapi pi sy syst stem em-- sy syst stem em te ters rseb ebut ut ku kura rang ng be berp rpen engar garuh uh.. Tata ca cara ra tr trans ansfu fusi si dar darah ah se sema maki kin n berkembang dengan digunakannya antikoagulan pada tahun 11! oleh 2ustin (elgia), gote (rgentina), dan +ewisohn (11"). 0ekitar tahun 13# dimulailah sistem pengorganisasian bank darah yang terus berkembang sampai kini.,3 Trans Tr ansfus fusii dar darah ah mem memang ang mer merupak upakan an upay upayaa unt untuk uk men menyel yelama amatka tkan n keh kehidu idupan pan dal dalam am banyak hal, dalam bidang pediatri misalnya dalam perawatan neonatus prematur, anak dengan keganasan, anak dengan kelainan defisiensi atau kelainan komponen darah, dan transplantasi organ. orga n. &amun transfusi transfusi bukanl bukanlah ah tanpa risiko, meskipun meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk memperlancar memper lancar tindakan transfusi, transfusi, namun efek samping, reaks reaksii trans transfusi, fusi, atau infek infeksi si akibat transf tra nsfusi usi tet tetap ap mun mungki gkin n ter ter$ad $adi. i. %ak %akaa bil bilaa dii diingat ngat dan dip dipaham ahamii men mengen genai ai keam keamanan anannya, nya, indikasinya perlu diperketat. pabila memungkinkan, masih perlu dicari alternatif lain untuk mengu me ngura rangi ngi pe pengg nggun unaan aan tr tran ansf sfus usii da dara rah. h. 'em 'ember beria ian n kom kompo ponen nen-k -kom ompo ponen nen da dara rah h ya yang ng diperlukan sa$a lebih dibenarkan dibandingkan dengan pemberian darah lengkap ((whole ). whole blood ). 'rinsip ini lebih ditekankan lagi di bidang ilmu kesehatan anak karena bayi maupun anak yang sedang tumbuh sebaiknya tidak digang diganggu gu sist sistem em imunol imunologisny ogisnyaa dengan pemberian antigen-
antigen yang tidak diperlukan. 'rinsip dukungan transfusi darah bagi anak dan rema$a serupa dengan bagi orang dewasa, tetapi neonatus dan bayi mempunyai berbagai aspek khusus.1,3 anya a nyak k ha hall ya yang ng har harus us di diper perha hati tika kan n da dan n di dipe pers rsia iapka pkan n se sehi hing ngga ga tr tran ansf sfus usii dap dapat at dilaksanakan secara optimal. leh karena itu, salah satu tugas besar di masa yang akan datang adal alaah
men eniing ngka kattkan
pem pe maha ham man
akan
peng ngg guna naaan
transfusi
darah
sehi hin ngga
penatalaksanaannya sesuai dengan indikasi dan keamanannya dapat ditingkatkan.,3/eferat ini diharapkan dapat men$adi penyegaran pengetahuan bagi kita dalam menghadapi kasus anak dan bayi yang memerlukan tindakan transfusi.
BAB II Darah dan Transfusi Darah 2.1. Darah sebagai organ
arah yang semula dikategorikan sebagai $aringan tubuh, saat ini telah dimasukkan sebagai suatu organ tubuh terbesar yang beredar dalam system kardioaskular, tersusun dari (1)komponen korpuskuler atau seluler, ()komponen cairan. Komponen korpuskuler yaitu materi biologis yang hidup dan bersifat multiantigenik, terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping trombosit, yang kesemuanya dihasilkan dari sel induk yang senantiasa hidup dalam sumsum tulang. Ketiga $enis sel darah ini memiliki masa hidup terbatas dan akan mati $ika masa hidupnya berakhir. gar fungsi organ darah tidak ikut mati, maka secara berkala pada waktuwaktu tertentu, ketiga butiran darah tersebut akan diganti, diperbaharui dengan sel se$enis yang baru. Komponen cair yang $uga disebut plasma, menempati lebih dari "* olume organ darah, dengan bagian terbesar dari plasma (*) adalah air, bagian kecilnya terdiri dari protein plasma dan elektrolit. 'rotein plasma yang penting diantaranya adalah albumin, berbagai fraksi globulin serta protein untuk factor pembekuan dan untuk fibrinolisis.,3 'eran penting darah adalah (1)sebagai organ transportasi, khususnya oksigen(), yang dibawa dari paru- paru dan diedarkan ke seluruh tubuh dan kemudian mengangkut sisa pembakaran (4) dari $aringan untuk dibuang keluar melalui paru- paru. 5ungsi pertukaran dan 4 ini dilakukan oleh hemoglobin, yang terkandung dalam sel darah merah. 'rotein plasma ikut berfungsi sebagai sarana transportasi dengan mengikat berbagai materi yang bebas dalam plasma, untuk metabolisme organ- organ tubuh.,3 0elain itu, darah $uga berfungsi ()sebagai organ pertahanan tubuh(imunologik), khususnya dalam menahan inasi berbagai $enis mikroba patogen dan antigen asing. %ekanisme pertahanan ini dilakukan oleh leukosit (granulosit dan limfosit) serta protein plasma khusus (immunoglobulin).,3 5ungsi lain yang tidak kalah penting yaitu (3) peranan darah dalam menghentikan perdarahan (mekanisme homeostasis) sebagai upaya untuk mempertahankan olume darah apabila ter$adi kerusakan pada pembuluh darah. 5ungsi ini dilakukan oleh mekanisme fibrinolisis, khususnya $ika ter$adi aktifitas homeostasis yang berlebihan.,3 pabila ter$adi pengurangan darah yang cukup bermakna dari komponen darah korpuskuler maupun non korpuskuler akibat kelainan bawaan ataupun karena penyakit yang didapat, yang tidak dapat diatasi oleh mekanisme homeostasis tubuh dalam waktu singkat maka diperlukan penggantian dengan $alan transfusi darah, khususnya dari komponen yang diperlukan.,3 2. 2 Definisi dan tujuan transfusi darah
Transfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan. ahkan sebagai upaya untuk menyelamatkan kehidupan.,3,!,",# erdasarkan asal darah yang diberikan transfusi dikenal6 (1) Homologous transfusi7 berasal dari darah orang lain, () Autologous transfusi7 berasal dari darah sendiri. !
Tu$uan transfusi darah adalah6 (1)mengembalikan dan mempertahankan olume yang normal peredaran darah, ()mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, (3)meningkatkan oksigenasi $aringan, (!)memperbaiki fungsi homeostasis, (")tindakan terapi khusus.! 2. 3. Transfusi darah daa! "ini"
arah dan berbagai komponen- komponen darah, dengan kema$uan teknologi kedokteran, dapat dipisah- pisahkan dengan suatu proses dan ditransfusikan secara terpisah sesuai kebutuhan.3 arah dapat pula disimpan dalam bentuk komponen- komponen darah yaitu6 eritrosit, leukosit, trombosit, plasma dan factor- factor pembekuan darah dengan proses tertentu yaitu dengan Refrigerated Centrifuge. 'emberian komponen-komponen darah yang diperlukan sa$a lebih dibenarkan dibandingkan dengan pemberian darah lengkap (whole blood ). asar pemikiran penggunaan komponen darah6 (1)lebih efisien, ekonomis, memperkecil reaksi transfusi, ()lebih rasional, karena (a)darah terdiri dari komponen seluler maupun plasma yang fungsinya sangat beragam, serta merupakan materi biologis yang bersifat multiantigenik, sehingga pemberiannya harus memenuhi syarat- syarat ariasi antigen minimal dan kompatibilitas yang baik, (b) transfusi selain merupakan live saving therapy tetapi $ugareplacement therapy sehingga darah yang diberikan haruslah safety blood . Kelebihan terapi komponen dibandingkan dengan terapi darah lengkap6 (1)disediakan dalam bentuk konsentrat sehingga mengurangi olume transfusi, ()resiko reaksi imunologik lebih kecil, (3)pengawetan, (!)penularan penyakit lebih kecil, (")aggregate trombosit dan leukosit dapat dihindari, (8)pasien akan memerlukan komponen yang diperlukan sa$a, (#)masalah logistic lebih mudah, (9)pengawasan mutu lebih sederhana.! 2. #. Indi"asi Transfusi Darah 2$%$&$'
0ecara garis besar :ndikasi Transfusi arah adalah6 1. ;ntuk mengembalikan dan mempertahankan suatu olume peredaran darah yang normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas. 2. ;ntuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misalnya pada anemia,
trombositopenia, hipoprotrombinemia, hipofibrinogenemia, dan lain-lain.Keadaan nemia yang %emerlukan Transfusi arah6 3. nemia karena perdarahan
iasanya digunakan batas 2b # < 9 g=d+. ila 2b telah turun hingga !," g=d+, maka penderita tersebut telah sampai kepada fase yang membahayakan dan transfusi harus dilakukan secara hati-hati. #. nemia hemolitik
iasanya kadar 2b dipertahankan hingga penderita dapat mengatasinya sendiri. ;mumnya digunakan patokan " g=d+. 2al ini dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya transfusi darah dilakukan. %. nemia aplastik (. +eukemia dan anemia refrakter
). nemia karena sepsis &. nemia pada orang yang akan men$alani operasi 2. %. Prosedur *ea"sanaan transfusi darah
anyak laporan mengenai kesalahan tatalaksana transfusi, misalnya kesalahan pemberian darah milik pasien lain. ;ntuk menghindari berbagai kesalahan, maka perlu diperhatikan hal- hal dibawah ini6 1. :dentitas pasien harus dicocokkan secara lisan maupun tulisan (status dan papan nama). . 'emeriksaan identitas dilakukan di sisi pasien. 3. :dentitas dan $umlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan formulir permintaan darah. !. Tekanan darah, frekuensi denyut $antung dan suhu harus diperiksa sebelumnya, serta diulang secara rutin. ". bserasi ketat, terutama pada 1" menit pertama setelah transfusi darah dimulai. 0ebaiknya satu unit darah diberikan dalam waktu 1- $am tergantung status kardioaskuler dan dian$urkan tidak lebih dari ! $am mengingat kemungkinan proliferasi bakteri pada suhu kamar.!
BAB III BE+BA,AI -EDIAAN DA+AH UNTU T+AN-/U-I 3. 1. 0AA0 0AA0 0PNEN DA+AH
;ntuk kepentingan transfusi, tersedia berbagai produk darah, seperti yang tercantum dalam tabel 3.1. Tabe 3. 1. Karakteristik darah dan komponen-komponen darah,3,!
o!*one
Pen4i!*anan
o!*osisi
Indi"asi
+isi"o
Pe!berian
n Whole blood >ika disimpan di lemari
%engandung
nemia
2arus diperiksa
'ada saat kehilangan
(darah
pendingin pada suhu 1-"?4,
semua $enis
'enggantian olume untuk
gol. darah
darah akut, secepat
lengkap)
memiliki masa simpan sampai
komponen darah
kehilangan darah (C 1" < *)
, cross
mungkin yang masih
1 hari untuk darah sitrat (4'= 0etiap unit
/en$atan berat
match dan agen-
dapat ditoleransi.
citrate phosphate de@trose), dan kantung darah
'erbaikan f= oksigenasi
agen infeksi.
'ada kondisi lain,
selama 3" hari untuk darah
berkapasitas
Transfusi tukar
/eaksi febris dan
diberikan dalam < !
4'-1(4' A denin), dan
3"*ml darah dan
hemolitik
$am. 1* ml=Kg
! hari bila ditambahkan
!ml pengawet
loimunisasi
akan meningkatkan
larutan nutritie 0%(&acl,
(anti pembekuan
terhadap antigen
2t " dan
de@trose,adenine, manitol).
A Bat aditif) atau
eritrosit, leukosit
mendukung olume.
arah sitrat yang telah
"*ml darah
atau trombosit.
dikeluarkan dari lemari
dengan 3"ml
pendingin harus digunakan
pengawet, dengan
dalam waktu ! $am.
2t 38 < !*.
Packed red
0ama seperti whole
Komponen ini
nemia simptomatik, anemia
0ama
0e$auh dapat
cells (sel
blood. 'enam-bahan
dipisahkan dari
karena keganasan, anemia
seperti whole
ditoleransi pasien
donor tunggal
aplastik, anemia hemolitik,
blood.
dalam < ! $am.
memperlama penyimpanan
dengan
anemia defisiensi berat dengan
hingga ! hari.
sentrifugasi darah ancaman gagal $antung= infeksi
meningkatkan 2t 3.
lengkap.
berat
>ika status kardioas-
%engandung
Trauma
kuler stabil, berikan
darah merah larutan rejuvenating dapat pekat)
osis 3 ml=Kg akan
eritrosit, leukosit, 'erdarahan akut
1* ml=Kg dalam
trombosit dan
Kasus yang
< ! $am. >ika tidak
sedikit plasma.
membutuhkan support kardiopul
stabil, gunakan
0etiap unit yang
moner secara intensif (2t DC
olume yang lebih
siap
nemia kronis (2t DC
kecil.
ditransfusikan memiliki nilai 2t "" setelah
o!*one
Pen4i!*anan
o!*osisi
Indi"asi
+isi"o
Pe!berian
n ditambahkan larutan aditif. Washed or
'encucian dengan saline,akan
0ama
filtered red
menghilangkan b pada sel
seperti packed red transfusi berulang
cells (sel
darah merah, kelebihan kalium
cells
darah merah dan sisa leukosit. yang dicuci)
'@ dengan alergi yang butuh
0ama
0ama seperti packed
seperti packed red red cells
'@ yang mempunyai ab terhadap cells protein plasma
0aat sel-sel dicuci, mempunyai
'@ dengan hemoglobinuria
ketahanan ! $am, selan$utnya
nocturnal proksismal
bersifat sama seperti packed red cells. Frozen-
Komponen sel darah
thawed –
merah diawetkan dalam larutan seperti packed red matched(karena b sel darah
deglycerolize gliserol, dan dibekukan, d R! (sel
0ama
cells
kemudian dicairkan dan dicuci
antikoagulan, leukosit dan sisa
dicairkan
trombosit tersingkirkan.
merah menetap=mencegah
0ama
0ama seperti packed
seperti packed red red cells. cells.
terbentuknya b baru)
darah merah agar gliserol, plasma, beku-
'@ yang perlu transfusi antigen-
'@ dengan reaksi alergi
cuci) Fresh frozen 'lasma dari whole
%engandung C
efisiensi berbagai factor
'erlu di cross
0ecepat yang dapat
plasma(plas
blood, yangdipisahkan dan lalu 9* dari seluruh pembekuan (penggantian protein match.
ditoleransi pasien,
ma segar
dibekukan dalam 9 $am,
protein plasma
plasma prokoagulan dan
/isikovolume
tidak boleh C! $am.
beku)
disimpan dibawah <19?4
prokoagulan dan
antikoagulan)
overload, penyakit osis 1*<1" ml=Kg
hingga 1 tahun
antikoagulan
Trauma dengan perdarahan hebat infeksi, reaksi
mening-katkan kadar
/en$atan(syok)
faktor pembekuan 1*<
alergi.
'enyakit hati berat
1"
:munodefisiensi yang tidak tersedia preparat khusus) 'ada bayi dengan enteropati disertai hilangnya protein ( protein losing enteropathy) !ryoprecipita ibuat dengan membekukan te
plasma segar hingga D-8"?4,
%engandung
Terapi defisiensi faktor E:::, Eon 0ama seperti fresh apat diberikan
faktor E::: C 9*
Gillebtand, dan fibrinogen.
frozen plasma.
sebagai infus cepat.
lalu dicairkan 19 $am pada !?4, :u=pak, F:::,
osis H pak=Kg
disentrifugasi,cryoproteindipisa fibrinogen 1** <
akan meningkatkan
hkan. apat disimpan 1 tahun
3"*=pak, dan
kadar faktor E::: 9* <
pada <19?4
fibronectin pada
1** dan fibrinogen
konsentrasi C dari
** < "* mg=d+.
plasma. onsentrat
ipisahkan dari plasma kaya
0etiap unit
Terapi trombositopenia atau
Tidak
apat diberikan
o!*one
Pen4i!*anan
o!*osisi
Indi"asi
+isi"o
Pe!berian
n tro!bosit
trombosit dan disimpan pada
mengandung
dari whole
?4 selama 3 < " hari.
"@1*1*trombosit.
defek fungsi trombosit.
diperlukancross
sebagai infus cepat
match. /isiko lain atau yang diperlukan sama denganwhole sesuai status
blood
blood
kardioaskuler, tidak lebih dari ! $am. osis 1* ml=Kg, dapat meningkatkan trombosit setidaknya "*.***=I+.
Kandungan
0ama seperti konsentrat
0ama seperti
0ama seperti
tro!bosit
trombosit sama
trombosit dari whole blood ,
konsentrat
konsentrat trombosit
dengan
dengan 8 < 1* unit khususnya $ika aloimunisasi
trombosit
dari whole blood
te"ni" aphere
konsentrat donor
dapat men$adi masalah
dari whole blood
sis
acak. Tergantung
&eutropenia berat (D"**=Il)C
0ama seperti
iberikan sebagai
onsentrat
0ama seperti unit donor acak
pada teknik yang digunakan, relatif bebas leukosit, bergu-na untuk mencegah aloimunisasi "ranulocytes %eskipun dapat disimpan pada
%engandung
suhu * < !?4 yang stabil,
setidaknya
trombosit. /eaksi
infus lebih dari < !
sebaiknya ditransfusikan
1@1*1*granulosit,
leukostasis
$am. osis6 1 unit=hari
sesegera mungkin setelah
$uga eritrosit dan
pulmoner. /eaksi
untuk neonatus dan
pengumpulan
trombosit.
febris berat.
bayi, 1@1*granulosit=Kg.
3. 2. Transfusi Eritrosit
Jritrosit adalah komponen darah yang paling sering ditransfusikan. Jritrosit diberikan untuk meningkatkan kapasitas oksigen dan mempertahankan oksigenasi $aringan.1 Transfusi sel darah merah merupakan komponen pilihan untuk mengobati anemia dengan tu$uan utama adalah memperbaiki oksigenisasi $aringan. 'ada anemia akut, penurunan nilai 2b dibawah 8 g=dl atau kehilangan darah dengan cepat C3* - !* olume darah, maka umumnya pengobatan terbaik adalah dengan transfusi sel darah merah(0%).,3 'ada anemia kronik seperti thalassemia atau anemia sel sabit, transfusi 0% dimaksudkan untuk mencegah komplikasi akut maupun kronik. 0% $uga diindikasikan pada anemia kronik yang tidak responsie terhadap obat- obatan farmakologik.3
Transfusi 0% pra- bedah perlu dipertimbangkan pada pasien yang akan men$alani pembedahan segera (darurat), bila kadar 2b D stLonLCda $uga yang menyebutkan, $ika kadar 2b D1*gr=dl,C3 Transfusi tukar merupakan $enis transfusi darah yang secara khusus dilakukan pada neonatus, dapat dilakukan dengan darah lengkap segar, dapat pula dengan sel darah merah pekat(0%') = mampat(0%%). Transfusi tukar ini diindikasikan terutama pada neonatus dengan incompatibility atau hiperbilirubinemia yang tidak memberikan respon adekuat dengan terapi sinar. :ndikasi yang lebih $arang adalah :4 = pengeluaran toksin seperti pada sepsis. iasanya satu= dua olume darah diganti.3 5aktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan transfusi selain kadar 2b adalah6 (1)Me$ala, tanda, dan kapasitas ital dan fungsional penderita, ()da atau tidaknya penyakit kardiorespirasi atau susunan saraf pusat, (3)'enyebab dan antisipasi anemia, (!)da atau tidaknya terapi alternatif lain1 'edoman untuk transfusi pada anak dan rema$a serupa dengan pada dewasa (lihat tabel 3.) ;ntuk neonatus, tidak ada indikasi transfusi eritrosit yang $elas disepakati, biasanya, pada neonatus eritrosit diberikan untuk mempertahankan 2b, berdasarkan status klinisnya (lihat tabel 3.). 1 Tabe 3. 2. :ndikasi transfusi eritrosit pada anak 1 Ana" dan re!aja Kehilangan akut C1" olume darah sirkulasi 2b DC 2b DC 2b DC 2b DC
Ba4i usia # buan *erta!a 2b DC 2b DC 2b DC 2b DC 2b DC
'ilihan produk eritrosit untuk anak dan rema$a adalah suspensi standar eritrosit yang dipisahkan dari darah lengkap dengan pemusingan dan disimpan dalam antikoagulan=medium pengawet pada nilai hematokrit kira-kira 8*. osis biasa adalah 1* < 1" ml=Kg, tetapi olume transfusi sangat berariasi, tergantung pada keadaan klinis (misalnya perdarahan terus menerus atau hemolisis). ;ntuk neonatus, produk pilihan adalah konsentrat '/4 (2t #* < *) yang diinfuskan perlahan-lahan ( < ! $am) dengan dosis kira-kira 1" ml=Kg.1
Tabel 3.3. osis '/4 untuk transfusi3 Hb *enderita 5g6d7 #- 1* "- # D",C D",C !,"
8u!ah P+ 4g diberi"an d! 3# ja! 1* ml= kg N " ml= kg NN 3 ml= kgNN 3 ml= kg NN O furosemid Transfusi tukar, parsial atau lengkap
3. 3. T+AN-/U-I -U-PEN-I T+0B-IT
0uspensi trombosit dapat diperoleh dari 1 unit darah lengkap segar donor tunggal, atau dari darah donor dengan cara= melalui tromboferesis. Komponen ini masih mengandung sedikit sel darah merah, leukosit, dan plasma. Komponen ini ditransfusikan dengan tu$uan menghentikan perdarahan karena trombositopenia, atau untuk mencegah perdarahan yang berlebihan pada pasien dengan trombositopenia yang akan mendapatkan tindakan inasie.,3 :ndikasi transfusi trombosit pada anak dan bayi dapat dilihat pada tabel 3.! berikut ini.
Tabe 3. #. :ndikasi transfusi trombosit pada anak 1
Transfusi trombosit harus diberikan kepada penderita dengan angka trombosit D"*@1*=+, $ika ada perdarahan atau direncanakan untuk mengalami prosedur inasif. 'enelitian pada penderita trombositopenia dengan gagal sumsum tulang menun$ukkan bahwa perdarahan spontan meningkat ta$am $ika trombosit turun men$adi D*C=+. engan alasan ini maka banyak dokter anak mengan$urkan transfusi trombosit profilaksis untuk mempertahankan trombosit C* @1*=+ pada anak dengan trombositopenia karena gagal sumsum tulang. 'emberian komponen ini
sebagai
profilaksis
pada pasien tanpa
perdarahan terutama men$adi
kontroersi
bidangonkologi pediatric. ngka tersebut $uga menimbulkan kontroersi karena banyak ahli memilih transfusi pada batas "-1*@1*=+ untuk penderita tanpa komplikasi. %eskipun demikian,
transfusi dengan komponen ini mutlak diperlukan oleh pasien leukemia akut yang sedang men$alani kemoterapi, dan mengalami trombositopenia berat (trombosit DC , dengan perkiraan setiap unit trombosit akan dapat meningkatkan $umlah trombosit sebesar 1*.***=m. 1,,3 3. #. T+AN-/U-I -U-PEN-I ,+ANUL-IT6 NEUT+/IL
'enggunaan komponen ini untuk profilaksis $uga masih kontroersi. 0uspensi terbukti tidak= kurang memberi manfaat, kecuali pada granulositopenia berat (granulosit DC,3 :ndikasi transfusi granulosit tercantum dalam tabel 3.".
1 minggu) dan infeksi bakteri fulminan." v:shapes="_x0000_s1028" width="!" height="210" #abel . $. %ndikasi transfusi &ranul'sit pada anak 1
%enurut #he American Association of $lood $anks merekomendasikan hal berikut6 (1)&eonatus DC,3 Transfusi granulosit harus dipertimbangkan pada penderita neuropenia, karena sering meninggal karena infeksi bakteri atau $amur yang progresif. Transfusi granulosit ditambahkan pada penderita neutropenia berat (D*,"@1*=+) yang disebabkan oleh gagal sumsum tulang. 'enderita neutropenia yang mengalami infeksi biasa memberi respon kepada terapi antimikroba sa$a asalkan fungsi sumsum tulang membaik pada awal infeksi. 'enggunaan transfusi granulosit untuk sepsis bakteri yang tidak responsif terhadap antibiotika pada penderita dengan neutropenia berat (D*,"C=+) telah didukung oleh sebagian besar penelitian, telah dilaporkan selama ini.1 &eonatus dan bayi dengan berat badan kurang dari 1* Kg harus menerima 1 - @1*=Kg neutrofil tiap transfusi granulosit. ayi dan anak yang lebih besar harus mendapat dosis total 1@1*1* tiap transfusi granulosit, sedangkan rema$a - 3@1*1*. Transfusi granulosit harus diberikan setiap hari sampai infeksi menyurut atau neutrofil meningkat hingga *," @1*=+.1 i bagian :lmu Kesehatan nak 5K;:-/04% >akarta, transfusi granulosit $uga diberikan pada penderita leukemia, penyakit keganasan lain dan anemia aplastik dengan $umlah hitung leukosit D ***=mm3 dengan suhu C 3?4. Komponen yang disediakan oleh +T-'%: adalah suspensi buffy coat yang golongan darah -nya cocok." 3. %. Transfusi Pas!a -egar Be"u 5 fresh frozen plasma7
'lasma segar beku adalah bagian cair dari darah lengkap yang dipisahkan kemudian dibekukan dalam waktu 9 $am setelah pengambilan darah. 2ingga sekarang, komponen ini masih diberikan untuk defisiensi berbagai factor pembekuan. (ila ada= tersedia, harus diberikan factor pembekuan yang spesifik sesuai dengan defisiensinya).,3
'lasma beku segar ditransfusikan untuk mengganti kekurangan protein plasma yang secara klinis nyata, dan defisiensi faktor pembekuan ::, E, E::, F dan F:. Kebutuhan akan plasma beku segar berariasi menurut faktor spesifik yang akan diganti.1 Komponen ini dapat diberikan pada trauma dengan perdarahan hebat atau ren$atan (syok), penyakit hati berat, imunodefisiensi tanpa ketersediaan preparat khusus, dan pada bayi dengan enteropati disertai kehilangan protein ( protein losing enteropathy%.%eskipun demikian, penggunaan komponen ini sekarang semakin berkurang. an bila diperlukan, maka dosisnya *!* ml= kg=hari. ,3 :ndikasi lain transfusi plasma beku segar adalah sebagai cairan pengganti selama penggantian plasma pada penderita dengan purpura trombotik trombositopenik atau keadaan lain dimana plasma beku segar diharapkan bermanfaat, misalnya tukar plasma pada penderita dengan perdarahan dan koagulopati berat. Transfusi plasma beku segar tidak lagi dian$urkan untuk penderita dengan hemofilia atau yang berat, karena sudah tersedia konsentrat faktor E::: dan :F yang lebih aman. 'lasma beku segar tidak dian$urkan untuk koreksi hipoolemia atau sebagai terapi pengganti imunoglobulin karena ada alternatif yang lebih aman, seperti larutan albumin atau imunoglobulin intraena.1 'ada neonatus, transfusi plasma beku segar memerlukan pertimbangan khusus. :ndikasi transfusi plasma beku segar untuk neonatus meliputi6 (1)%engembalikan kadar eritrosit agar mirip darah lengkap untuk kepentingan transfusi masif, misalnya pada transfusi tukar atau bedah $antung7 ()'erdarahan akibat defisiensi itamin K7 (3)Koagulasi intraaskuler diseminata (:4) dengan perdarahan7 (!)'erdarahan pada defisiensi faktor koagulasi kongenital bila terapi yang lebih spesifik tidak tersedia atau tidak memadai.1 'edoman transfuse 55' pada anak, dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.
Tabe
3.
(. :ndikasi transfusi plasma beku segar pada anak 1 3. (. Transfusi rio*resi*itat
Komponen ini diperoleh dengan mencairkan plasma segar beku pada suhu !*P4 dan kemudian bagian yang tidak mencair, dikumpulkan dan dibekukan kembali. Komponen ini mengandung faktor E::: koagulan= anti hemophilic globulin(2M) sebanyak 9*-1* unit, factor F::: yang cukup banyak, factor on Gillebrand, dan 1"*-** mg fibrinogen.,3," Komponen ini digunakan untuk pengobatan perdarahan, atau pada persiapan pembedahan penderita hemofilia , penyakit on Gillebrand, dan hipofibrinogenemia serta kadang diberikan $uga pada :4. osis yang dian$urkan secara empiris !*-"* unit= kg sebagai loading dose, yang diteruskan dengan *-" unit = kg setiap 1 $am, sampai perdarahan telah sembuh.,3 'anggunaannya pada penderita hemofilia , yaitu untuk menghentikan perdarahan karena berkurangnya 2M. 2M ini tidak bersifat genetic marker antigen seperti granulosit, trombosit,
atau
eritrosit,
tetapi
pemberian
yang
berulang-ulang
dapat
menimbulkan
pembentukkan antibodi yang bersifat inhibitor terhadap faktor E:::. leh karena itu pemberiannya tidak dian$urkan sampai dosis maksimal, tetapi diberikan sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis, seperti pada tabel 3.# berikut." Tabe 3. ). 2ubungan faktor E::: dan ge$ala perdarahan pada hemofilia adar /a"tor 9III 5:7
,ejaa
1
'erdarahan spontan sendi dan otot
1<"
'erdarahan hebat setelah luka kecil
" < "
'erdarahan hebat setelah operasi
" < "*
4enderung perdarahan setelah luka atau operasi
4ara pemberian kriopresipitat adalah dengan menyuntikkan secara :E langsung, tidak melalui tetesan infus. Komponen ini tidak tahan dalam suhu kamar, $adi diberikan sesegera mungkin setelah mencair." 3. ). onsentrat fa;tor 9III 5fa;tor anti he!ofiia A7
Komponen ini merupakan preparat kering yang mengandung konsentrat factor E:::, prokoagulan, yang diperoleh dari kumpulan (pooled% plasma dari sekitar ***-3*.*** donor. 2asil dimurnikan dengan teknik monoclonal, dan dilakukan penonaktifan irus melalui misalnya pemanasan (heattreated ). 'engemasan dalam botol berisi "* dan 1.*** unit. osis pemberian sama dengan kriopresipitat. ,3 3. &. o!*e"s fa;tor I<
Komponen ini disebut $uga kompleks protrombin, mengandung factor pembekuan yang tergantung itamin K, yang disintesis di hati, seperti factor E::, :F, F, serta protrombin. 0ebagian ada pula yang mengandung protein4. Komponen ini biasanya digunakan untuk pengobatan hemofilia . Kadang diberikan pada hemofilia yang mengandung inhibitor factor
E::: dan pada beberapa kasus defisiensi factor E:: dan F. osis yang dian$urkan adalah 9*-1** unit=kg setiap ! $am.,3 3. '. Abu!in lbumin merupakan protein plasma yang dapat diperoleh dengan cara fraksionisasi 4ohn. +arutan " albumin bersifat isoosmotik dengan plasma, dan dapat segera meningkatkan olume darah. Komponen ini digunakan $uga untuk hipoproteinemia (terutama hipoalbuminemia), luka bakar hebat, pancreatitis, dan neonatus dengan hiperbilirubinemia. osis disesuaikan dengan kebutuhan, misal pada neonatus hiperbilirubinemia perlu 1-3g=kg dalam bentuk larutan albumin ".,3 3. 1=. I!unogobuin Komponen ini merupakan konsentrat larutan materi Bat anti dari plasma, dan yang bakudiperoleh dari kumpulan se$umlah besar plasma. Komponen yang hiperimun didapat dari donor dengan titer tinggi terhadap penyakit seperti arisela, rubella, hepatitis, atau rhesus. iasanya diberikan untuk mengatasi imunodefisiensi, pengobatan infeksi irus tertentu, atau infeksi bakteri yang tidak dapat diatasi hanya dengan antibiotika dan lain-lain. osis yang digunakan adalah 1-3 ml=kg. ,3 3. 11. Transfusi darah autoogus Transfusi $enis ini menggunakan darah pasien sendiri, yang dikumpulkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditransfusikan lagi. 2al ini sebagai pilihan $ika pasien memiliki Bat anti dan tak ada satu pun golongan darah yang cocok, $uga $ika pasien berkeberatan menerima donor orang lain. %eski demikian, tetap sa$a tidak lepas sama sekali dari efek samping dan reaksi transfusi seperti ter$adinya infeksi.,3
Mambar 1. Ghole lood
,a!bar 2. Abu!in
,a!bar 3. P+
,a!bar #. rio*resi*itat
,a!bar %. //P
,a!bar (. Tro!bosit *e"at
BAB I9 o!*i"asi Transfusi Darah #. 1. +ea"si transfusi darah se;ara u!u!
Tidak semua reaksi transfusi dapat dicegah. da langkah-langkah tertentu yang perlu dilakukan untuk mencegah ter$adinya reaksi transfusi, walaupun demikian tetap diperlukan kewaspadaan
dan
kesiapan
untuk
mengatasi
setiap
reaksi
transfusi
yang
mungkin
ter$adi. da beberapa $enis reaksi transfusi dan ge$alanya bermacam-macam serta dapat saling tumpang tindih. leh karena itu, apabila ter$adi reaksi transfusi, maka langkah umum yang pertama kali dilakukan adalah menghentikan transfusi, tetap memasang infus untuk pemberian cairan &a4l *, dan segera memberitahu dokter $aga dan bank darah.,3 #. 2. +ea"si Transfusi He!oiti" A"ut
/eaksi transfusi hemolitik akut (/T2) ter$adi hampir selalu karena ketidakcocokan golongan darah (antibodi $enis :g% yang beredar) dan sekitar *-nya ter$adi karena kesalahan dalam mencatat identifikasi pasien atau unit darah yang akan diberikan.,3 Me$ala dan tanda yang dapat timbul pada /T2 adalah demam dengan atau tanpa menggigil, mual, sakit punggung atau dada, sesak napas, urine berkurang, hemoglobinuria, dan hipotensi. 'ada keadaan yang lebih berat dapat ter$adi ren$atan ( shock ), koagulasi intraaskuler diseminata (K:), dan=atau gagal gin$al akut yang dapat berakibat kematian.,3
;ntuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan tindakan sebagai berikut6 (a)meningkatkan perfusi gin$al, (b)mempertahankan olume intraaskuler, (c)mencegah timbulnya :4.,3 #. 3. +ea"si Transfusi He!oiti" La!bat
/eaksi transfusi hemolitik lambat (/T2+) biasanya disebabkan oleh adanya antibodi yang beredar yang tidak dapat dideteksi sebelum transfusi dilakukan karena titernya rendah. /eaksi yang lambat menun$ukkan adanya selang waktu untuk meningkatkan produksi antibodi tersebut. 2emolisis yang ter$adi biasanya ekstraaskuler.,3 Me$ala dan tanda yang dapat timbul pada /T2+ adalah demam, pucat, ikterus, dan kadang-kadang hemoglobinuria. iasanya tidak ter$adi hal yang perlu dikuatirkan karena hemolisis ber$alan lambat dan ter$adi ekstraaskuler, tetapi dapat pu la ter$adi seperti pada /T2. pabila ge$alanya ringan, biasanya tanpa pengobatan. ila ter$adi hipotensi, ren$atan, dan gagal gin$al, penatalaksanaannya sama seperti pada /T2.,3 #. #. +EA-I T+AN-/U-I NNHE0LITI 1. De!a!
emam merupakn lebih dari * ge$ala reaksi transfusi. ;mumnya ringan dan hilang dengan sendirinya. apat ter$adi karena antibodi resipien bereaksi dengan leukosit donor. emam timbul akibat aktiasi komplemen dan lisisnya sebagian sel dengan melepaskan pirogen endogen yang kemudian merangsang sintesis prostaglandin dan pelepasan serotonin dalam hipotalamus. apat pula ter$adi demam akibat peranan sitokin (:+-1β dan :+-8). ;mumnya reaksi demam tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya.,3 2. +ea"si aergi
/eaksi alergi (urtikaria) merupakan bentuk yang paling sering muncul, yang tidak disertai ge$ala lainnya. ila hal ini ter$adi, tidak perlu sampai harus menghentikan transfusi. /eaksi alergi ini diduga ter$adi akibat adanya bahan terlarut di dalam plasma donor yang bereaksi dengan antibodi :gJ resipien di permukaan sel-sel mast dan eosinofil, dan menyebabkan pelepasan histamin. /eaksi alergi ini tidak berbahaya, tetapi mengakibatkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan ketakutan pada pasien sehingga dapat menunda transfusi. 'emberian antihistamin dapat menghentikan reaksi tersebut.,3 3. +ea"si anafia"ti"
/eaksi yang berat ini dapat mengancam $iwa, terutama bila timbul pada pasien dengan defisiensi antibodi :g atau yang mempunyai :gM anti :g dengan titer tinggi. /eaksinya ter$adi dengan cepat, hanya beberapa menit setelah transfusi dimulai. ktiasi komplemen dan mediator kimia lainnya meningkatkan permeabilitas askuler dan konstriksi otot polos terutama pada
saluran napas yang dapat berakibat fatal. Me$ala dan tanda reaksi anafilaktik biasanya adalah angioedema, muka merah ( flushing ), urtikaria, gawat pernapasan, hipotensi, dan ren$atan.,3 'enatalaksanaannya adalah (1)menghentikan transfusi dengan segera, ()tetap infus dengan &a4l *, atau kristaoid, (3)berikan antihistamin dan epinefrin. 'emberian dopamin dan kortikosteroid perlu dipertimbangkan. pabila ter$adi hipoksia, berikan oksigen dengan kateter hidung atau masker atau bila perlu melalui intubasi.,3 #. %. Efe" sa!*ing ain dan resi"o ain transfusi #. %. 1. o!*i"asi dari transfusi !assif Transfusi massif adalah transfusi se$umlah darah yang telah disimpan, dengan olume darah yanglebih besar daripada olume darah resipien dalam waktu ! $am.! 'ada keadaan ini dapat ter$adi hipotermia bila darah yang digunakan tidak dihangatkan, hiperkalemia, hipokalsemia dan kelainan koagulasi karena ter$adi pengenceran dari trombosit dan factor- factor pembekuan. 'enggunaan darah simpan dalam waktu yang lama akan menyebabkan ter$adinya beberapa komplikasi diantaranya adalah kelainan $antung, asidosis, kegagalan hemostatik, acute lung injury.! #.%. 2. Penuaran *en4a"it Infe"si a. He*atitis >irus
'enularan irus hepatitis merupakan salah satu bahaya= resiko besar pada transfusi darah. iperkirakan "-1* resipien transfusi darah menun$ukkan kenaikan kadar enBim transaminase, yang merupakan bukti infeksi irus hepatitis. 0ekitar * ke$adian hepatitis pasca transfusi disebabkan oleh irus hepatitis non non . %eski sekarang ini sebagian besar hepatitis pasca transfusi ini dapat dicegah melalui seleksi donor yang baik dan ketat, serta penapisan irus hepatitis dan 4, kasus tertular masih tetap ter$adi. 'erkiraan resiko penularan hepatitis sekitar 1 dari **.*** dan hepatitis 4 lebih besar yaitu sekitar 161*.***. ,3 b. AID- 5 #c$uired %mmune &eficiency syndrome)
'enularan retroirus 2:E telah diketahui dapat ter$adi melalui transfusi darah, yaitu dengan rasio 168#*.***, meski telah diupayakan penyaringan donor yang baik dan ketat.,3 ;. Infe"si 09
'enularan 4%E terutama berbahaya bagi neonatus yang lahir premature atau pasien dengan imunodefisiensi. iasanya irus ini menetap di leukosit danor, hingga penyingkiran leukosit merupakan cara efektif mencegah atau mengurangi kemungkinan infeksi irus ini. Transfusi sel darah merah rendah leukosit merupakan hal terbaik mencegah 4%E ini.,3 d. Pen4a"it infe"si ain 4ang jarang
eberapa penyakit walaupun $arang, dapat $uga ditularkan melalui transfusi adalah malaria, to@oplasmosis,
2T+E-1, mononucleosis infeksiosa,
penyakit chagas
trypanosoma cruBi), dan penyakit 4> ( Creutzfeldt &akob 'isease).,3
(disebabkan oleh
'encemaran oleh bakteri $uga mungkin ter$adi saat pengumpulan darah yang akan ditransfusikan. 'asien yang terinfeksi ini dapat mengalami reaksi transfusi akut, bahkan sampai mungkin ren$atan. Keadaan ini perlu ditangani seperti pada /T2 ditambah dengan pemberian antibiotic yang adekuat.,3 e. ,9HD5 "raft 'ersus ost disease7
ME2 merupakan reaksi= efek samping lain yang mungkin ter$adi pada pasien dengan imunosupresif atau pada bayi premature. 2al ini ter$adi oleh karena limfosit donor bersemai (engrafting% dalam tubuh resipien dan bereaksi dengan antigen pen$amu. /eaksi ini dapat dicegah dengan pemberian komponen 0% yang diradiasi atau dengan leukosit rendah.,3
E Pe!eri"saan ?ang Berhubungan Dengan Transfusi Darah
;ntuk mengetahui $enis pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum transfusi dan hal-hal yang kemungkinan akan ter$adi setelah transfusi, haruslah diketahui beberapa unsur yang ada di dalam darah yang akan ditransfusikan.;nsur penting yang harus diketahui karena mempunyai unsur antigenik adalah6 1. Jritrosit6 ;ntuk eritrosit, diperlukan pemeriksaan penggolongan darah menggunakan sistem , /hesus (/h), %&0 dan ', Kell, +utheran, uffy, Kidd, +ewis, dan lain-lain. 2. +eukosit dan trombosit6
Galaupun sifat antigenik pada leukosit dan trombosit relatif lemah, tetapi saat ini men$adi penting sekali di bidang transplantasi organ, karena bersifat antigen $aringan. 3. 0erum6
0ifat antigeniknya lemah, tetapi kadang dapat menimbulkan reaksi transfusi ",8,
Transfusi darah yang ideal haruslah mempunyai sifat antigeni darah donor yang cocok seluruhnya terhadap antigen resipien. 2al ini sangat sulit dalam pelaksanaannya. ;ntuk keperluan praktis, umumnya secara rutin dilakukan pengu$ian sebagai berikut6 1. ,oongan darah donor dan resipien dalam sistem dan /hesus, untuk menentukan
antigen eritrosit. %enentukan golongan /hesus dilakukan dengan meneteskancomplete anti ' pada eritrosit yang diperiksa (lihat tabel ".1)." Tabe %. 1. ;$i golongan darah Eritrosit ,oongan
Ditetesi uji sera Anti B O O -
Anti A O O -
A B AB
Anti AB O O O -
2. Re'erse "rouping , yaitu menentukan antibodi dalam serum donor dan resipien, terutama
mengenai sistem (lihat tabel ".)." Tabe %. 2. Reverse )rouping -eru! ,oongan Darah A B AB
Ditetesi eritrosit 4ang di"etahui -e A -e B O O O O
3. !ross match
0etelah golongan darah ditentukan, kemudian dilakukan cross match dari darah donor dan resipien yang bersangkutan. da dua macamcross match, yaitu major cross match (serum resipien ditetesi eritrosit donor), dan minor cross match(serum donor ditetesi eritrosit resipien). Cross match yang lengkap haruslah dalam tiga medium, yaitu6 a. &a4l 5isiologis b. JnBim (metode enBim) c. 0erum 4oombs (metode 4oombs tidak langsung) 0emua pemeriksaan harus dilakukan dalam tabung serologis dan setiap hasil yang negatif harus dipastikan secara mikroskopis. ;ntuk pemeriksaan yang lengkap tersebut diperlukan waktu $am. alam keadaan darurat dapat diker$akan cross match dalam &a4l fisiologis pada gelas obyek. ahayanya adalah tidak dapat ditentukan adanyaincomplete antibody dalam darah resipien atau donor, sehingga risiko reaksi transfusi makin besar."
#. Pe!eri"saan ain terhada* infe"si. %isalnya lues, malaria, hepatitis, dan 2:E (lihat tabel
".3).",8, Tabe %. 3. /isiko transmisi agen-agen infeksi sehingga perlu dilakukan pemeriksaan rutin terhadap
produk-produk darah ",8, Pen4a"it
-ifiis
He*atitis A
He*atitis B
He*atitis
He*atitis NonA Non B
Trans!isi
/isiko rendah, spirochaeta tidak dapat ditransmisikan melalui darah segar dan mati bila disimpan selama # $am dalam suhu !?4 arah yang diambil saat fase prodromal dapat mentransmisikan irus. :nfeksi melalui transfusi $arang ter$adi, karena iremia fase akut penyakit yang hebat, tidak ada karier asimtomatik, dan tidak ada transmisi pada indiidu yang ditransfusi ganda. Eiremia yang lama pada penyakit ini dan adanya karier asimtomatik membuat insidens hepatitis sebagai infeksi yang ditransmi-sikan melalui transfusi yang tinggi. :nsidens dapat diturunkan melalui pemeriksaan pen$aringan Q kasus hepatitis &on- &on- post-transfusi adalah hepatitis 4. 4iri khas irus ini mirip dengan 2E. :nfeksi hepatitis 4 dapat berakibat peningkatan insidens sirosis hepatis dan penyakit hepar terminal. ukan kasus spesifik, tetapi dikelompokkan sebagai agen bukan 2E, 2E, 2E4, irus Jpstein-arr, dan sitomegaloirus, yang dapat menyebabkan hepatitis post transfuse
Prosedur dan *roses*e!eri"saan
Per"iraan risi"o trans!isi
/iwayat donor, /'/ atau E/+
DC
/iwayat donor
1 6 1.***.***
/iwayat donor, 'emeriksaan pen$aringan 2bsg, 2epatitis &on- &on-, 2epatitis 4, dan enteroirus /iwayat donor. 'emeriksaan +T, 2c, anti 24E. 'emeriksaan genom irus. /iwayat donor 'emeriksaan +T dan anti 2c
1 6 "*.*** < 1 6 3*.***
1 6 1**.***
Tidak diketahui, sekitar 1 6 1**.***
/iwayat donor, pen$aringan nti 2:E dengan /etroirus sitotoksik yang penyebarannya dapat HI9 2$ J:, konfirma-si dengan 1 6 .***.*** melalui kontak seksual, parenteral (termasuk melalui HI9 2 Gestern lot, pemeriksaan < 1 6 "**.*** transfusi), dan ertikal. antigen '!, asam nukleat untuk genom irus /iwayat donor, peme/etroirus yang penyebarannya dapat melalui kontak riksaan 2T+E-: dan :: HTL9 seksual, parenteral (termasuk melalui transfusi), dan dengan enzyme 1 6 8**.*** I$HTL9II ertikal, yang dapat menyebabkan keganasan limfoid immunoassay screening dan mielopati test , konfirmasi dengan Gestern lot eterangan@ +T Alanine #ransaminase7 2E, 2E, 24E Eirus hepatitis , Eirus hepatitis , Eirus hepatitis 47 2T+E Human #*cell lymphotropic virus7 /'/ rapid plasma reagin7 E/+ pemeriksaan sifilis.
BAB 9I Penutu*
Transfusi darah merupakan bentuk terapi yang dapat menyelamatkan $iwa. erbagai bentuk upaya telah dan hampir dapat dipastikan akan dilaksanakan, agar transfusi men$adi makin aman, dengan resiko yang makin kecil. %eskipun demikian, transfusi darah belum dapat menghilangkan secara mutlak resiko dan efek sampingnya.32aruslah Rterpatri dalam benakS kita bahwa transfusi darah adalah upaya untuk menyelamatkan $iwa dan mencegah perburukan, dan $angan dilakukan semata- mata untuk mempercepat penyembuhan. ;ntuk itulah indikasi transfusi haruslah ditegakkan dengan sangat hati- hati, karena setiap transfusi yang tanpa indikasi adalah suatu kontraindikasi. %aka untuk memutuskan apakah seorang pasien memerlukan transfusi atau tidak, harus mempertimbangkan keadaan pasien menyeluruh. 'ada pemberian transfusi sebaiknya diberikan komponen yang diperlukan secara spesifik untuk mengurangi resiko ter$adinya reaksi
transfusi. :ndikasi untuk pelaksanaan transfusi didasari oleh penilaian secara klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium.3 %enyadari hal ini, maka perlu kiranya mereka yang terlibat dalam praktek transfusi darah mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ilmu kedokteran transfusi (transfusion medicine).
DA/TA+ PU-TAA
1. 0trauss /M, Transfusi arah dan Komponen arah , dalam &elson :lmu Kesehatan nak (&elson Te@tbook of 'ediatrics), 18, >akarta, JM4, o lume , Jdisi 1", halaman6 1##-1#3 . $a$adiman Matot, 'enatalaksanaan Transfusi 'ada nak dalam ;pdates in 'ediatrics Jmergency, **, >akarta, alai 'enerbit 5K;:, halaman6 9-!1 3. /amelan 0, Matot , Transfusi arah 'ada ayi dan nak dalam 'endidikan Kedokteran berkelan$utan (4ontinuing %edical Jducation) 'ediatrics ;pdates, **", >akarta, :: cabang >akarta, halaman6 1-3* !. 0udarmanto , %udrik T, M 0umantri, Transfusi arah dan Transplantasi dalam uku $ar 2ematologi- nkologi nak, **", >akarta, alai 'enerbit ::, halaman6 1#-" ". r. /usepno 2asan, r. 2usein latas. uku Kuliah 1 :lmu Kesehatan nak, 19",>akarta, agian :lmu Kesehatan nak 5akultas Kedokteran ;niersitas :ndonesia, halaman6 !93-!* 8. 'alang %erah :ndonesia. 'elayanan Transfusi arah, **, ailable at6
http6==www.palangmerah.org=pelayanan transfusi.asp. #. Gagle 0ammer, 2emolytic isease of &ewborn, **3, aailable at6 http6==www.emedicine.com=ped=byname=hemolylic-disease-of-newborn.htm. 9. Mary, /
0trange,
Gilliam /, 0teen +, **,
'ediatric Jmergency
%edicine,
ndedition. oston6 %c Mraw 2ill, halaman6 "#-" . J. 0hannon cooper,1, 4linic in +aboratory %edicine, Eolume 1, &umber !, 'hiladelphia6 G 0aunders 4ompany, halaman6 8""-88"