TRANSFUSI TROMBOSIT PADA ANAK
No. Dokumen
RSPAU dr. S. Hardjolukito
/XII/2014/
No.Revisi
Halaman
0
1/5
Ditetapkan oleh, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito
Tanggal Terbit SPO
Desember 2014
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
dr. Benny H. Tumbelaka. Sp.OT.,M.H.Kes.,Sp.KP., MARS. Marsekal Pertama TNI
Transfusi trombosit pada anak adalah suatu rangkaian proses pemindahan trombosit dari donor ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan dan upaya untuk menyelamatkan kehidupan yang berhubungan dengan kondisi medis. Menghentikan perdarahan karena trombositopenia atau untuk mencegah perdarahan yang berlebihan pada pasien dengan trombositopenia yang akan mendapatkan tindakan invasive untuk prioritas keselamatan pasien. 1. Pada perdarahan SSP agar menjaga kadar trombosit ≥ 100.000/µL atau direncanakan tindakan operasi SSP. 2. Jika terdapat perdarahan aktif agar menjaga kadar trombosit ≥ 50.000/µL atau akan menjalani operasi mayor. 3. Pasien dengan kadar trombosit 5-10.000/µL, sebagai transfusi profilaksis. 4. Trombosit < 20.000/µL dengan kegagalan sumsum tulang dengan risiko perdarahan. 5. Trombosit < 10.000/µL dengan kegagalan sumsum tulang tanpa risiko perdarahan. 1. Persiapan. a. Tentukan indikasi transfusi dengan jelas dan tepat. b. Pilih darah / komponen darah yang akan diberikan. ditransfusikan . c. Hitung jumlah volume darah yang akan ditransfusikan. d. Informed consent kepada pasien / orang tua / wali pasien. e. Ambil contoh darah untuk uji laboratorium (golongan darah, uji cocok serasi). f. Isi formulir permintaan darah dengan lengkap.
TRANSFUSI TROMBOSIT PADA ANAK
No. Dokumen
RSPAU dr. S. Hardjolukito
/XII/2014/
No.Revisi
Halaman
0
2/5
Ditetapkan oleh, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito
Tanggal Terbit SPO
Desember 2014
dr. Benny H. Tumbelaka. Sp.OT.,M.H.Kes.,Sp.KP., MARS. Marsekal Pertama TNI
g. Cocokkan darah yang datang dari Bank Darah (nama pasien, nomor rekam medis, jenis darah). h. Siapkan peralatan infus, yaitu tiang penyangga, set transfusi, lokasi jalur infus, ukuran jarum kateter (nomor 18-20), filter 170-200µL. Kantong darah sebaiknya memakai kantong darah khusus untuk anak. i. Bekerja secara aseptik. j. Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa sebelumnya, serta diulang secara rutin. k. Darah tidak perlu dihangatkan sebelum diberikan karena dapat menyebabkan rusaknya sel-sel darah. Cara pemasangan akses transfusi darah, yaitu : l. vena yang besar, lurus, dan tidak pada pada persendian. 1) Pilih vena 2) Masukkan abocath, kemudian hubungkan dengan set transfusi. 3) Berikan pertama kali NaCl 0,9% sebelum darah atau komponen darah lainnya. m. Persiapkan labu darah. 1) Perhatikan dengan teliti, seperti nama penderita, golongan darah, hasil uji cocok serasi, nomor labu darah / label, ada atau tidaknya gumpalan darah. 2) Labu darah jangan dikocok, cukup dibolak-balik 2-3 kali. 3) Sebelum diberikan, labu darah disimpan pada suhu ruangan ± 15 menit. Untuk transfusi yang n. Temperatur darah harus dijaga. Untuk diberikan secara cepat ( > 100mL/menit), jaga suhu jangan sampai hipotermia (dapat mengakibatkan aritmia hingga henti jantung). Bila setelah datang dari Bank Darah tidak
TRANSFUSI TROMBOSIT PADA ANAK
No. Dokumen
RSPAU dr. S. Hardjolukito
/XII/2014/
No.Revisi
Halaman
0
3/5
Ditetapkan oleh, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito
Tanggal Terbit SPO
Desember 2014
dr. Benny H. Tumbelaka. Sp.OT.,M.H.Kes.,Sp.KP., MARS. Marsekal Pertama TNI
segera digunakan, simpan dulu di lemari pendingin. 2. Pelaksanaan. a. Perawat dan dokter bangsal sudah mengetahui rencana transfusi. b. Darah yang datang dicek ulang dan lakukan uji kebocoran kantong darah. c. Berikan injeksi Dexamethason 1 mg/kg BB d. Pasang Labu darah e. Atur kecepatan tetesan f. Catat waktu mulai dan selesai transfusi dikerjakan. g. Transfusi trombosit dimulai sesegera mungkin setelah produk darah diterima, diberikan dalam waktu 20 menit. 3. Pemantauan. Pemantauan pasien dilakukan sebelum dan sesudah selesai transfusi. dan reaksi transfusi darah pada a. Pantau kecepatan tetesan dan 15-30 menit pertama transfusi. lokasi jalur infuse b. Pantauan rutin adalah tanda vital, dieresis, lokasi (reaksi inflamasi dan ekstravasasi), terjadinya reaksi transfusi.
TRANSFUSI TROMBOSIT PADA ANAK
No. Dokumen
RSPAU dr. S. Hardjolukito
/XII/2014/
No.Revisi
Halaman
0
4/5
Ditetapkan oleh, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito
Tanggal Terbit SPO
Desember 2014
dr. Benny H. Tumbelaka. Sp.OT.,M.H.Kes.,Sp.KP., MARS. Marsekal Pertama TNI
c. Bila ada risiko overload, dapat diberikan diuretic kuat (furosemid) intravena, pantauan dilanjutkan sampai 12-24 jam pasca transfusi. transfusi. d. Jika terjadi reaksi alergi akibat transfusi, hentikan pemberian transfusi yang sedang berlangsung. Sebagian besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam 15 menit pertama, sehingga harus diawasi pada awal prosedur. 4. Evaluasi Akhir. a. Setelah darah atau komponen darah yang ditransfusikan habis, b. Kantung transfusi diganti dengan infus NaCl. c. Berikan injeksi Lasix 1 kg/BB d. Lepas jarum infus, cek sekitar lokasi, bila ada tanda radang segera tekan dan tutup dengan kasa steril. e. Bila ditemukan tanda radang, kirim ujung kateter ke laboratorium bakteriologi. f. Pantau kembali akan kemungkinan terjadinya reaksi transfusi. g. Pemeriksaan darah ulang pasca transfusi. h. Dosis. Dosis 5-10mL/kg BB dapat meningkatkan trombosit 50.000100.000/µL. i. Prinsip. 1) Blood Safety : Getting Getting the right blood to the right patient in the right place at the right time. 2) Transfussion is not indication is contraindication.
TRANSFUSI TROMBOSIT PADA ANAK
No. Dokumen
/XII/2014/
No.Revisi
Halaman
0
5/5
RSPAU dr. S. Hardjolukito Ditetapkan oleh, Kepala RSPAU dr. S. Hardjolukito
SPO
Tanggal Terbit
Desember 2014
Dokumen Terkait
Unit Terkait
dr. Benny H. Tumbelaka. Sp.OT.,M.H.Kes.,Sp.KP., MARS. Marsekal Pertama TNI
1. Lembar khusus permintaan darah. 2. Lembar kertas kantong darah. 3. Status perawatan pasien.
1. 2. 3. 4. 5.
Instalasi Rawat Inap. Instalasi Gawat Darurat. Instalasi Penunjang Medik. Bank Darah. Yanmed.