Membahasa tentang teknologi pembuatan shampoFull description
Carbon Black
Full description
teknologi pengolahan tempeFull description
Nama
: Annisa Novirah
NPM
: 132 162 500 3
Mata Kuliah
: Teknologi Fermentasi
Fermentasi Vitamin B12 menggunakan Propionibacterium Propionibacterium
Fermentasi Produksi Vitamin B12 Menggunakan Bakteri Propioni Propionibacterium shermanii dan shermanii dan Propionibacterium Propionibacterium freudenreichii yang freudenreichii yang paling banyak digunakan. Propionibacteria menghasilkan vitamin B12 intraseluler dan mengeluarkan asam propionat terutama dan asam asetat secara ekstraseluler. Proses fermentasi vitamin B 12 menggunakan strain-strain Propionibacterium dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
Tahap
Pertama
:
secara
anaerob
selama
2
hari
dan
menghasilkan
5
deosiedenosilkobinamin sebagai produk utama
Tahap kedua : secara aerob selama 3-4 hari dan terjadi biosintesis 5,6dimetilbenzimidazol
sehingga
koenzim
B
(5-deosidenosilkobalamin)
dapat
diproduksi. Dalam proses ini hanya sekali persenyawaan kobamide lainnya yang disintesis. Tahap-tahap produksi vitamin B12 dengan bakteri Propionobacterium bakteri Propionobacterium : : 1.
Persiapan Media dan Formulasi Media Media yang digunakan adalah Corn steep glucose (jagung yang direndam dalam gula) sebagai sumber karbon dan Ammonium phosphate sebagai sumber nitrogen. Sumber Karbon digunakan sebagai sumber utama energy untuk pertumbuhan mikroba dan sumber nitrogen digunakan untuk meningkatkan aktivitas metabolisme. Lalu pada media ditambahkan senyawa Kobalt (Co), dimana kobalt merupakan precursor awal untuk menginduksi terjadinya proses sintesis vitamin B12, sehingga apabila tidak ditambahkan Kobalt maka tidak terjadi sintesis vitamin B12. Setelah persiapan media selesai kemudian dilakukan sterilisasi media dengan suhu 121°c pada tekanan 1atm. Diinokulasikan Kultur Propionibacterium ke media yang telah disterilisasi.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.
Fermentasi Anaerob Terjadi selama 2-3 hari. Bakteri Propionibacterium merupakan bakteri anaerob fakultatif, sehingga kondisi fermentornya masih terdapat sedikit oksigen. Pada fermentasi ini, bakteri tumbuh untuk memproduksi precursor Vitamin B12 yaitu Cobamida. Namun, pada kondisi anaerob, bakteri propionibacterium menghasilkan asam propionate sebagai metabolit anaerobnya. Propionibacterium menghasilkan vitamin B12 secara intraseluler dan mengeluarkan asam propionat secara ekstraseluler. Produksi asam propionate yang optimal yaitu pada kondisi anaerobik dengan pH 6.5 6. 5 dan produksi vitamin B12 yang optimal pada kondisi aerobic dan pH 6.5 . Untuk meminimalisir jumlah asam propionat maka kultur perlu dijaga pada pH 7. Dimana produksi asam propionate akan terhenti tetapi bakteri masih dapat memproduksi memproduksi Vitamin Vitamin B12, karena kisaran optimum pH untuk pertumbuhan sel adalah antara 6.5 – 7.1. 7.1.
3. Fermentasi Aerob Fermentasi aerob dimulai dengan mengalirkan oksigen steril ke dalam fermentor. Pada fermentasi ini produksi asam propionate semakin terhambat dengan adanya oksigen dan suasana netral. Didalam sel, 5,6 denzimidazolobalamida (DBC) akan tersintesis menjadi koenzim B. Koenzim B ini dikenal sebagai vitamin B12, namun masih perlu dilakukan pemurnian.
4. Pemurnian Vitamin B12 Biomassa dipisahkan dengan cara disentrifugasi untuk mendapatkan konsentrat massa sel, yang kemudian dikeringkan dengan pemanasan pada suhu 80-120ºC selama 30 menit dan dengan pH 6,5-8,5. Alternatif lain yaitu seluruh isi fermentor yang telah terkonsentrasi dikeringkan dengan spray dryer. Sel akan lisis dengan memanaskan sentrifugasi yang berisi massa sel pada larutan air, atau dengan metode lain untuk mendapatkan kobalamin. Kobalamin dikonversi menjadi vitamin B atau sianokobalamin dengan penambahan kalium
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
80%, yang cocok untuk digunakan sebagai aditif maknan ternak. Kemudian ditambahkan dengan larutan sianida untuk memisahkan DBC dan ppropionivitamin B12. Akibatnya cyanocobalamine (Vit B12) dilepaskan bebas dalam larutan. Sianokobalamin dalam cairan dipisahkan dengan menggunakan kromatografi kolom adsorpsi dengan resin IRC-50. Sianokobalamin yang teradsorbsi kemudian dielusi keluar dari kolom dengan menggunakan pelarut fenolik. Fraksi pelarut diuapkan dengan cara evaporasi. Sebagai hasil didapat kristal sianokobalamin.