PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X MM di SMKN 10 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Latar Belakang
Media merupakan hal yang mutlak ada dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya media,pembelajaran tidak akanberhasil, karena informasi atau ide yang ada dalam pikiran guru tidakakan sampai ke dalam pikiran peserta didik.Media merupakan sarana transportasi yang mengantarkan informasi dari guru menuju siswa. Oleh karena itu, media memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting selain komponen pembelajaran yang lain.
Media pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi kelas.Ketika media pembelajaran dibangun asal-asalan dan tidak sesuai dengan situasi-kondisi, maka akan terjadi miscommunication antara guru dan peserta didik dan akibatnya proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan tidak menarik.
Media pembelajaran juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Ketika peserta didik menilai bahwa apa yang ditampilkan oleh guru tidak menarik maka peserta didik akan datar saja dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebaliknya ketika materi pembelajaran dibungkus sedemikian rupa menggunakan media yang menarik di samping metode yang tepat akan membawa peserta didik ke dalam alam pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga di dalam hati peserta didik tertanam bahwa pembelajarannya sangat menyenangkan, hal ini menimbulkan keinginan yang kuat dalam peserta didik untuk mengikuti pembelajaran seterusnya.
Pendidikan Agama Islam seperti yang kita ketahui menghadapi berbagai tantangan dalam merebut "hati" peserta didik di berbagai lembaga pendidikan formal. Tantangan tersebut dimulai dari kurikulum PAI sendiri, waktu pembelajaran yang sedikit, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, maupun persoalan yang lebih kompleks seperti globalisasi yang membawa dampak kejiwaan dan sosial terhadap masyarakat khususnya peserta didik dalam konteks pendidikan. Globalisasi yang membawa informasi dari seluruh penjuru dunia dengan keberhasilan ilmu pengetahuan -nya dalam menyelesaikan segala persoalan dan kebutuhan manusia membuat banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan agamanya karena menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi telah memenuhi kebutuhannya dan tidak lagi memerlukan agama.
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan yang mengutamakan keterampilan praktis sering mengesampingkan sisi religiusitas peserta didik sehingga sering kali porsi pendidikan agama sedikit diterima oleh peserta didik. Hal ini klop dengan motivasi peserta didik terhadap pendidikan agama. Peserta didik di sekolah sering kali menganggap pelajaran agama hanya pelajaran pelengkap saja dan tidak ada hal yang menarik dari pelajaran agama. Di sinilah peranan media sebagai pendukung metode pembelajaran sangat penting.
Kreativitas guru menjadi satu hal yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kebanyakan peserta didik saat ini menggandrungi produk teknologi informasi seperti media sosial dan Games Online. Hal ini dapat kita lihat di warnet - warnet yang selalu ramai dan dipenuhi anak usia sekolah. Bahkan di sekolah pun mereka masih sempat mengakses media sosial. Tentu hal ini sangat menghambat proses pendidikan yang mereka tempuh.
Jika pada jaman dulu pulang sekolah siswa biasanya mengerjakan tugas rumah dengan kelompoknya, sekarang kebanyakan mereka berkelompok di tempat yang menyediakan Games Online. Bertambahlah tantangan bagi pendidikan, khususnya sekolah dan para pengajar dalam merebut "hati" para siswanya.
Faktor penghambat motivasi belajar lain yang tak kalah "hebatnya" adalah hasil dari modernisme seperti hedonisme dan budaya hura-hura yang menyebabkan seorang lebih memilih bersenang-senang dari pada belajar. Anak perempuan saat ini cenderung lebih suka dibilang cantik atau seksi dari pada pintar dan cerdas.
Hal ini senada dengan kisah yang diceritakan oleh Lisa Bloom, pengarang 'Think: StraightTalk for Women toStay Smart Ni a Dumbed-Down World'. Dalam bukunya, ia menunjukkan bahwa 15-18% anak perempuan di bawah usia dua belas tahun saat ini sudah memakai makeup. Kepercayaan diri anak perempuan menurun kalau tidak merasa cantik.
Pendidikan khususnya PAI menghadapi tantangan yang sangat berat. Hedonisme dan materialisme telah menyebabkan segala hal spiritual menjadi tidak menarik dan kolot. Oleh karena itu, guru PAI harus bekerja keras dan mengembangkan kreativitas guna menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran PAI.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan media pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa demi meningkatkan motivasi belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah efektivitas pembelajaran. Dengan media pembelajaran diharapkan siswa dapat menangkap isi dari informasi yang disampaikan oleh guru.
SMK Negeri 10 Malang merupakan Sekolah kejuruan teknologi yang berada di pinggiran kota Malang. Tepatnya di Jl. Raya Tlogowaru Kec. Kedungkandang Malang. Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang PAI di SMK Negeri 10 Malang karena di SMK Negeri 10 Malang yang menyelenggarakan pendidikan teknologi yang notabene dalam ulasan di atas menjadi salah satu kendala dalam pengembangan motivasi belajar PAI. Di samping itu, letak SMK Negeri 10 yang menjadi titik pertemuan antara peserta didik dari pedesaan dan perkotaan memungkinkan adanya pengaruh motivasi keagamaan antara peserta didik dari kota dan desa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru PAI, yaitu Bapak Ali AR Holle, S.PdI ada beberapa permasalahan yang terkait dengan PAI di SMK Negeri 10 Malang. Diantara permasalahan tersebut ialah kurangnya dukungan dari orang tua terhadap pembelajaran PAI di sekolah karena dianggap tidak termasuk dalam UN, adanya pengaruh lingkungan yang mempengaruhi karakter keberagamaan siswa yang kesemuanya itu mengerucut pada satu masalah, yakni rendahnya motivasi belajar siswa terhadap PAI di SMK Negeri 10 Malang. Adapun metode yang Beliau gunakan dalam pembelajaran adalah ceramah dan penugasan mandiri. Sedangkan media, beliau menyatakan jarang menggunakan media berbasis audio visual meski perangkatnya tersedia.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui lebih jauh tantang motivasi belajar siswa terhadap materri PAI dan media yang digunakan guru PAI dengan melakukan penelitian tentang "Pengaruh Media Pembelajaran terhadapa Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas X MM di SMK Negeri 10 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang pemilihan judul/masalah yang telah ditemukan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana motivasi siswa kelas X MM SMKN 10 Malang terhadap pelajaran PAI?
Bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran PAI di kelas X MM SMKN 10 Malang?
Adakah pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas X MM?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar sisa kelas X MM SMKN 10 Malang terhadap pembelajaran PAI, media pembelajaran PAI yang digunakan di kelas X MM SMKN 10 Malang dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas X MM SMKN 10 Malang.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini manfaat yang ingin dicapai adalah:
Bagi peneliti, sebagai pelajaran untuk menambah pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah. Dengan melakukan penelitian akan mengetahui secara langsung pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas X MM SMKN 10 Malang.
Bagi guru (khususnya guru bidang studi PAI), dengan penelitian ini dapat memberi pandangan kepada guru dalam mengembangkan media pembelajaran PAI guna meningkatkan motivasi belajar siswa.
Bagi siswa yang sedang mempelajari bidang studi PAI, dengan hasil penelitian ini akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dengan adanya media pembelajaran yang efektif.
Bagi calon guru, dengan adanya penelitian ini merupakan ilmu yang sangat berharga dan dapat menambah pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah, dimana pada saat melakukan penelitian ini sangat bermanfaat dalam upaya menetapkan diri sebagai calon guru. Dengan demikian diharapkan akan mampu melaksanakan tugas guru dengan benar-benar profesional.
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara yang teratur berdasarkan pemikiran yang matang untuk mencapai maksud. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya berlaku untuk seluruh populasi. Dengan metode tersebut, penulis ingin menggambarkan seluas-luasnya mengenai media pembelajaran dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas X MM SMKN 10 Malang, penelitian ini diadakan dengan menggunakan perangkat angket, data wawancara dan observasi serta dokumen yang terkait dengan penelitian ini. Dengan demikian dapat diteliti dan dikorelasikan dengann menggunakan rumus korelasi dan analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.
Populasi
Populasi adalah sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti. Menurut Suharsimi (2006), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MM 1, X MM 2 dan X MM 3 SMKN 10 Malang tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 105 siswa.
Sampel
Sampel adalah sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari. Menurut Suharsimi Arikunto (2006), "sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Lebih lanjut beliau menentukan batas pengambilan sampel apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% lebih, tergantung setidak-tidaknya:
Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
Sempit luasnya wilayah pengamatan dansetiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang beresiko besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan baik.
Berdasarkan ketentuan di atas, penulis mengambil sampel sebesar 25% dari jumlah populasi sebesar 105 yaitu 26 siswa.
Teknik Pengambilan Sampel.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik simple random sampling, yakni dengan memberikan suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih sampel dengan menggunkan angka-angka random.
Metode Pengumpulan Data.
Penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, di antaranya ialah sebagai berikut:
Metode Observasi
Pengertian observasi adalah "pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena yang diteliti". Teknik ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang penggunaan media dan partisipasi siswa dalam pembelajaran PAI di kelas X MM SMK N 10 Malang.
Metode Angket
Menurut Burhan Bungin (), metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disususn secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau ke peneliti.
Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan angket kepada para siswa yang terpilih menjadi sampel penelitian terkait dengan penggunaan media pembelajaran PAI dan minat dan motivasi siswa terhadap PAI.
Metode Wawancara
Wawancara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pertemuan tanya jawab peneliti dengan informan untuk tanya jawab. Wawancara ditujukan kepada Kepala SMKN 10 Malang dan guru PAI yang bersangkutan mengenai penggunaan media dalam pembelajaran PAI dan motivasi belajar PAI siswa kelas X MM.
Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen dan lain-lain. Dalam hal penelitian ini penulis mengambil data dari catatan absensi siswa kelas X MM SMKN 10 Malang dalam kegiatan pembelajaran PAI.
Variabel Penelitian
Menurut Brown (1998) yang dikutip oleh Jonathan Sarwono variabel didefinisikan sebagai "something that may vary or differ". Sedangkan menurut Davis (1998) yang masih dikutip oleh Jonatahan Sarwono, variabel adalah "is simply symbol or concept that can assume any one of a set of values".
Sedangkan Sugiyono (2008) mendefinisikan variabel sebagai "segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya".
Berdasarkan pada beberapa pengertian di atas, penulis mengartikan variabel sebagai sesuatu yang sedang diteliti yang memiliki nilai untuk dianalisa.
Variabel yang ada dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
Variabel bebas (x).
Variabel bebas (x) pada penelitian ini adalah media pembelajaran dengan indikator sebagai berikut:
Media pembelajaran tersedia.
Media pembelajaran digunakan dalam pembelajaran PAI
Guru menguasai penggunaan media pembelajaran.
Media pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.
Siswa lebih cepat menyerap pelajaran dengan media pembelajaran.
Siswa lebih senang belajar dengan media pembelajaran.
Variabel terpengaruh (y).
Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah motivasi belajar PAI dengan indikator sebagai berikut:
Menghormati guru.
Disiplin dalam belajar.
Memperhatikan dengan seksama materi yang diajarkan.
Siswa belajar aktif
Siswa interaktif dalam pembelajaran.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang penulis tempuh adalah menganalisis data tersebut. Penulis menggunakan teknik korelasi dalam analisis data yang terkumpul. Korelasi yang diteliti antara variabel pada penelitian ini adalah bivariate correlation karena hanya terdiri dari dua variabel.
Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam analisa data ini adalah sebagai berikut:
Analisis Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini data yang terkumpul melalui angket dimasukkan ke dalam tabel dan diberi skor pada setiap alternatif jawaban respondedn, yaitu dengan mengubah data-data jawaban ke dalam bentuk kuantitatif dengan kriteria sebagai berikut:
Untuk variabel media pembelajaran PAI:
Alternatif jawaban A diberi angka 4
Alternatif jawaban B diberi angka 3
Alternatif jawaban C diberi angka 2
Alternatif jawaban D diberi angka 1
Untuk motivasi belajar PAI siswa sama dengan variabel media pembelajaran.
Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, dengan cara mengolah data sehingga diketahui hubungan antara data variabel bebas (x) terhadap variabel terpengaruh (y).
Penelitian ini: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS X MM SMKN 10 MALANG TAHUN AJARAN 2014/2015, mempunyai variabel bebas (x) yaitu Media Pembelajaran dan variabel terpengaruh (y) yaitu Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas X MM SMKN 10 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik korelasi product moment. Yakni teknik yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua variabel. Langkah-langkah analisanya ada;ah sebagai berikut:
Menyiapkan tabel yang terdiri dari 6 kolom
Kolom 1: nomor subjek
Kolom 2 : skor variabel x
Kolom 3 : skor variabel y
Kolom 4 : hasil kwadrat skor variabel X(X2) lalu dijumlahkan (ΣX2)
Kolom 5 : hasil kwadrat skor variabel Y(Y2) lalu dijumlahkan (ΣY2)
Kolom 6 : hasil perkalian antara skor X dan skor Y tiap pasangan (XY) lalu dijumlahkan (ΣXY)
Mencari angka indeks korelasi dengan rumus berikut.
rxy= NΣXY-(ΣX)(ΣY)(NΣX2)-ΣX2NΣY2-(ΣY2)
Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan korelasi dan menarik kesimpulan. Dalam hal ini penulis melakukan langkah-langkah berikut:
Merumuskan hipotesis nol (H0) atau Hipotesisi alternatif (Ha).
Menghitungn korelasi dengan rumus dan mendapatkan angka indeks korelais (rxy) seperti pada langkah b di atas.
Mencari df (degree of freedom) atau db (derajat kebebasab) dengan rumus df = N – 2. Jumlah subjek penelitian sebanyak 26 maka df = 26 – 2 = 24.
Menentukantaraf signifikansi yang ditentukan, antara lain 1%, 5%, atau 10%. Semakin kecil taraf yang ditentukan semakin besar taraf kepercayaan atau tuntutan ketelitian dari hasil perhitungan.
rtabel , df 24 pada TS 5% sebesar 1,2.
rtabel , df 24 pada TS 1% sebesar 0,24.
Membandingkan besarnya hasil perhitungan korelasi (rxy) dengannilai tabel korelasi (rtabel). Bila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai tabel (rxy < rtabel) berarti korelasi tersebut tidak meyakinkan (non signifikan). Keputusannya adalah hipoterisi nol iterima. Bila hasil perhitungan lebih besar dari tabel (rxy > rtabel) berarti korelasi tersebut meyakinkan atau signifikan. Keputusannya adalah hipotesis diterima.
Sistematika Penulisan
Kerangka penulisan skripsi yang penulis gunakan adalah sebagaimana yang ada dalam Buku Panduan Penulisan Research Brief, Proposal dan Skripsi Fakultas Agama Islam cetakan tahun 2008.
Bagian Awal
Sampul depan.
Sampul belakang
Lembar persetujuan
Lembar pengesahan
Motto dan persembahan
Pernyataan keaslian tulisan
Abstrak
Kata pengantar
Transliterasi
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar atau bagan
Daftar lampiran-lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan Istilah / Pengertian Konsep / Definisi Operasional
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Sumber data
Teknik Pengumpulan Data / Informan
Teknik Analisa Data
Uji Keabsahan Hasil Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
Latar Belakang Objek Penelitian
Penyajian dan Analisis Data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Keismpulan
Saran-saran
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Yoga Kartika, Jangan Puji Anak Perempuan Cantik, http://whatanews.net/jangan-puji-anak-perempuan-cantik/, diakses pada tanggal 15/11/2014 jam tanggal 9.29.
Ali AR. Holle, Motivasi Belajar PAI Siswa kelas X MM di SMK Negeri 10 Malang, Malang, 12 Januari 2015.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) hal. 952.
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) hal. 24.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 148.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hal. 111.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal.130.
Jonathan Sarwono, loc. cit.
Suharsimi Arikunto, op. cit. hal. 131.
Ibid, hal. 134.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif, hal. 114.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research JIlid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hal. 151.
Berhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 123.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) hal. 1619.
Suharsimi Arikuntoro, Prosedur Penelitian Duatu Pendekatan Praktik, hal. 158.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006) hal. 53.
Ibid,
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D (Bandung: CV. Alfabeta, 2008) hal. 38.
Dr. Laura F. N. Sudarnoto, "Hubungan Antara Dua Variabel dengan Statistik Parametrik", dalam Awalluddin, dkk, Statistika Pendidikan (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Hal. 3-3.
Dr. Laura F. N. Sudarnoto, "Hubungan Antara Dua Variabel dengan Statistik Parametrik", dalam Awalluddin, dkk, Statistika Pendidikan, hal. 3 – 14.
Tim Fakultas Agama Islam, Buku Panduan Penulisan Research, Proposal dan Skripsi Fakultas Agama Islam (Malang: Fakultas Agama Islam, 2008) hal. 7-8
16