No. Daftar FPEB: 120/UN40.FPEB.1.PL/2013 120/UN40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI
SKRIPSI PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh: Arie Hendra Saputro (0901793)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, Yuniar sih, SE., M.Pd.
Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
NIP. 195309121979032001 195309121979032001
NIP. 197406272001121001 197406272001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
Dr. Rasto, M. Pd.
NIP. 197207112001121001 197207112001121001
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, Yuniar sih, SE., M.Pd.
Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si.
NIP. 195309121979032001 195309121979032001
NIP. 197406272001121001 197406272001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
Dr. Rasto, M. Pd.
NIP. 197207112001121001 197207112001121001
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah bawah ini menyatak menyatakan an bahwa bahwa skripsi skripsi yang berjudul
“Pengaru “Pengaruh h Pengguna Penggunaan an Media Media Pembelaj Pembelajaran aran Berb Berbasis asis Komputer Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahli Keahlian an Admini Administr strasi asi Perkan Perkantor toran an Di SMK SMK Sangk Sangkuri uriang ang I Cimahi Cimahi”. ”.
Sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2013
Arie Hendra Saputro 0901793
i
ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI
Oleh: Arie Hendra Saputro 0901793
Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.
Penelitian ini dilakukan di SMK Sangkuriang I Cimahi. Masalah yang dikaji dalam dalam penelitian penelitian ini adalah adalah belum belum optimalnya optimalnya prestasi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian dasar administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei ekspla splannasi den dengan gan tekn teknik ik anali nalisi siss data desk deskri ript ptif if.. Selan lanjutn jutnya ya,, tekn teknik ik pengumpulan data yang digunakan dengan cara penyebaran angket dengan model rating scale, yang dianalisis menggunakan regresi sederhana. Berdasarkan analisis terhadap jawaban responden, diperoleh hasil bahwa persepsi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y) termasuk kategori tinggi, Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan menggunakan analisis regresi sederhana, diperoleh kesimpulan bahwa: penggunaan media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh positif positif dan signifikan terhadap terhadap motivasi belajar. Saran Saran yang yang diajuk diajukan an bagi bagi sekola sekolahh adala adalah: h: pertam pertama, a, lebih lebih diting ditingkat katka kann kembali penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, agar pemanfaatan waktu dalam proses belajar dapat lebih efektif, tanpa harus menunggu lama meng menggu guna naka kann medi mediaa pemb pembel elaj ajar aran an berb berbas asis is komp komput uter er.. Sehi Sehing ngga ga tuju tujuan an instruksional dapat lebih tercapai dengan baik. Kedua, siswa perlu diberikan perhatian dan arahan supaya supaya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting untuk dapat membuat motivasi belajar siswa tetap terjaga.
i
ABSTRACT EFFECT OF MEDIA USE OF COMPUTER-BASED LEARNING MOTIVATION FOR STUDENT LEARNING LESSONS ON EARNING COMPETENCE IN OFFICE ADMINISTRATION SKILLS SMK SANGKURIANG I CIMAHI
By: Arie Hendra Saputro 0901793
This Script is guided by: Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd.
. The research was conducted at SMK Sangkuriang I Cimahi. Issues that were examined in this study is not optimal student achievement in the subjects of productive competence in the basic skills of office administration SMK Sangkuriang I Cimahi. The research method used was a survey method of expl explan anat atio ionn with with desc descri ript ptiv ivee data data anal analys ysis is.. Fu Furt rthe herm rmor ore, e, data data coll collec ectition on techniques used by distributing questionnaires with rating scale models, which were analyzed using simple regression. Based on an analysis of respondents 'answers, the result that the perception of the use of computer-based instructional media (X) of the students' motivation variable (Y) were high, Based on calculations using simple regression analysis, it is concluded that: the use of computer-based instructional media has influence positive and significant significant impact on motivation motivation to learn. Suggestions put forward for the school are: first, further enhanced re-use of computer-based instructional media, so that the use of time in the process of learning can be more effective, without having to wait long to use computer-based instructional media. So that instructional objectives can be achieved with good. Secondly, students need to be given attention and guidance in order to have a high motivation to learn. In this case, the teacher's role is very important to be able to make the students' motivation to stay awake ..
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif, Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Sangkuriang I Bandung”.
Dan tidak lupa
penulis mengucapkan Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kaum muslim Rasulullah SAW yang telah menuntut umatnya ke arah kebaikan menuju surga sang maha pencipta Penulis memiliki sebuah tujuan dari penulisan skripsi ini untuk mengetahui adakah pengaruh “Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi”. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dijadikan acuan pada penelitian di masa yang akan datang. Penulis menginginkan adanya manfaat dari penulisan skripsi ini, sehingga dapat digunakan di dunia pendidikan maupun non pendidikan. Bandung, Mei 2013
Penulis
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan kehendak dan ijin-Nya semata, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa di balik tersusunnya penulisan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua tersayang, Ayahanda Surono dan Ibunda Sarmi. beserta adikadikku tercinta Amelia Hendri Saputri dan Agung Trian Sujarnako beserta seluruh anggota keluarga lainnya yang tidak pernah lelah memberikan semangat, do’a dan dukungan penuh kepada penulis, serta kepada Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd. selaku dosen pembimbing atas segala keikhlasan, kesabaran, ketelitian dan kesungguhan beliau-beliau dalam membimbing serta memberikan pengarahan, kemudahan, kelancaran dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. DR. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, dan Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M. Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa mengikuti perkuliahan. Bapak Dr. Rasto, M. Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran yang selalu memberikan arahan dan semangat kepada penulis, serta Rini Intansari M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
iii
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis, terutama yang berkaitan dengan kemajuan prestasi belajar. Bapak dan Ibu dosen beserta Asisten pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung yang selalu memberikan dukungan dan ketulusan dalam memberikan ilmu kepada penulis. Seluruh staf Tata Usaha pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, yaitu Ibu Dian yang dengan tulus selalu memberikan informasi tentang persyaratan-persyaratan yang harus penulis lengkapi baik pada awal perkuliahan sampai saat ini menjelang sidang skripsi. Bapak Samsori, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Sangkuriang I Cimahi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak Nasrulloh, M. Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMK Sangkuriang I Cimahi yang selalu mengarahkan dan memberikan informasi kepada penulis dalam penelitian ini. Ibu Siti Sundari, S. Pd., M. M. Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran. Yang terkasih Lina Anggraeni yang selalu ada menemani penulis dalam keadaan suka maupun duka, senantiasa selalu memberikan motivasi dan doanya dari awal penulisan skripsi ini sampai ujian sidang dilaksanakan. Sahabat-sahabat terbaikku angkatan 2009, yang selalu menemani penulis di kala senang maupun sedih, dan memberikan banyak masukan serta dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebersamaan kita tidak terhenti sampai disini.
iv
Sahabat seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini dan kakak-kakak senior, serta kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang dengan ketulusan hati banyak membantu memberikan masukan dan do’a, sehingga penulis mendapat kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi. Semoga semua amal baik Bapak/Ibu/Sahabat mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien.
Bandung, Mei 2013 Penulis Arie Hendra Saputro 0901793
v
Jadilah Kamu Manusia Yang Pada Kelahiranmu Semua Orang Tertawa Bahagia, Tetapi Hanya Kamu Sendiri Yang Menangis Dan Pada Kematianmu Semua Orang Menangis Sedih, Tetapi Hanya Kamu Sendiri Yang Tersenyum
-Mahatma Gandhi-
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
-khalifah’Ali-
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i ABSTRACT.............................................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................iii UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................iii DAFTAR ISI...........................................................................................................iv DAFTAR TABEL..................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x BAB I.....................................................................................................................11 PENDAHULUAN..................................................................................................11 A.Latar Belakang.......................................................................................11 B.Identifikasi Masalah...............................................................................15 C.Rumusan Masalah..................................................................................16 D.Maksud dan Tujuan Penelitian ..............................................................16 E.Kegunaan Penelitian ..............................................................................17 1.Kegunaan Teoritis ............................................................. 18 2.Keguanaan Praktis ............................................................18
BAB II....................................................................................................................20 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN..............................................20 DAN HIPOTESIS..................................................................................................20 A.Kajian Pustaka........................................................................................20
iv
1.Media Pembelajaran..........................................................20 2.Motivasi ............................................................................ 42 3.Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa....................56
B.Penelitian Terdahulu...............................................................................62 a.Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Media Pembelajaran.................................................................63 b.Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Motivasi ............66
Berdasarkan tabel penelitian terdahulu di atas, memberikan informasi bahwa variabel media pembelajaran dijadikan variabel x dan motivasi belajar sebagai variabel Y, sudah pernah diteliti sebelumnya. Jenis media pembelajaran yang telah diteliti adalah media pembelajaran tape recorder dan media pembelajaran secara umum......................................................68 Peneltian terdahulu berkenaan dengan media pembelajaran membahas efektifitas sebagai ukuran untuk mengukur keefektifan dari kegunaan media pembelajaran yang dilakukan olh guru disekolah. Penelitian berkenaan dengan media pembelajaran sebagai variabel x telah diteliti oleh Kiki Fazria, Eva Yulyana, Rian Rismansyah, dan Mei Dwi Guno. Penelitian berkenaan dengan motivasi belajar siswa adalah Nadia Citra, Fatimah Mispah dan Rizki.........................................................................68 Hasil penelitian terdahulu terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan media pembelajaran terhadap masing masing variabel Y, yaitu ( minat belajar siswa, kualitas proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa..................................................................................68
v
Kesimpulanya adalah peneliti menetapkan media pembelajaran berbasis komputer sebagai variabel X dan motivasi belajar sebagai variabel Y merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu jenis dari sekian banyaknya jenis media pembelajaran. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui adakah pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa...........................................................................................................68 4.Kerangka Berfikir....................................................................................69 5.Hipotesis..................................................................................................77 BAB III...................................................................................................................79 DESAIN PENELITIAN.........................................................................................79 A.Objek Penelitian.....................................................................................79 B.Metode penelitian...................................................................................79 C.Operasional Variabel..............................................................................81 1.Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer .......................................................................82 2.Operasional Variabel Motivasi Belajar ...............................86
D.Jenis dan Sumber Data Penelitian..........................................................89 E.Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian................................90 1.Populasi Penelitian.............................................................90 2.Teknik Penarikan Sampel ..................................................91
F.Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian......................................94 1.Wawancara........................................................................95 2.Kuesioner........................................................................... 95
vi
G.Teknik Analisis Data ...........................................................................101 1.Tabulasi Data .................................................................. 102 2.Teknik Analisis Data Deskriptif........................................103 3.Teknik Analisis Data Inferensial .....................................104
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................................116 A.Hasil Penelitian....................................................................................116 1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................116 2.Gambaran Karakteristik Responden................................122 3.Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian.................................123 4.Deskripsi Variabel ...........................................................127 5.Pengujian Persyaratan Analisis Data................................152 6.Pengujian Hipotesis..........................................................157
B.Pembahasan..........................................................................................161 1.Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.......................................................................... 161 2.Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi ..................................................170 3.Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahliam Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.......................174
BAB V..................................................................................................................178 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................178 A.Kesimpulan...........................................................................................178
vii
B.Saran.....................................................................................................179 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................183 LAMPIRAN.........................................................................................................186
viii
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil Survei KKM di SMK Sangkuriang I Cimahi .................................2
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Belum optimalnya nilai akademis siswa, dapat dilihat dari belum optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada siswa, untuk membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan instruksional. Ulangan merupakan salah satu cara guru, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah, yang telah diajarkan oleh seorang guru. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa: Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis, yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa: Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan. Untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
11
12
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan pendidikan. SMK Sangkuriang I Cimahi merupakan salah satu satuan pendidikan, yang menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran dasar produktif dengan nilai 75 dan mata pelajaran produktif dengan nilai 78. Hasil survei Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Sangkuriang I Cimahi, pada ulangan mata pelajaran keahlian produktif, kelas XI AP sebagai berikut: Tabel 1. 1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Kelas XI Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK SANGKURIANG I Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013 Nilai Mata Pelajaran Produktif di atas KKM (%)
No
1
SMK
SMK Sangkuriang I Cimahi
Kelas XI - AP-1 XI - AP-2 XI - AP-3
Rata Rata
KKM
78 78 78
Menangani Penggandaan Dokumen
Rata rata
Kearsipan
Mengelola Peralatan Kantor
Membuat Dokumen
91% 80% 68%
98% 70% 95%
100% 90% 90%
50% 91% 70%
85%
80%
88%
93%
70%
83%
Sumber : Bagian Kurikulum SMK Sangkuriang I Cimahi
Data di atas memberikan informasi, nilai ulangan siswa kelas XI Administrasi Perkantoran, pada mata pelajaran Produktif, di SMK Sangkuriang I Cimahi, pada tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa, nilai ulangan pada salah satu KD (Kompetensi Dasar) membuat dokumen, terdapat siswa yang nilai
83% 81%
13
ulangannya masih belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, harus melakukan perbaikan atau remedial. Data berkenaan dengan jumlah siswa, kelas XI AP 3 yang mengikuti remedial, pada mata pelajaran produktif adalah sebagai berikut:
14 siswa
14 siswa
Menangani Penggandaan Dokumen Kearsipan Mengelola Peralatan Kantor Membuat Dokumen
5 siswa
2siswa
Gambar 1 . 1 Hasil Survei Peserta Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas XI Administrasi Perkantoran 3 SMK Sangkuriang I Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013
Data diatas memberikan informasi, banyak siswa yang mengikuti remedial. Pada standar kompetensi membuat dokumen, terdapat 14 orang siswa yang harus mengikuti remedial. Hal ini menerangkan bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dihadapkan dengan masalah, belum optimalnya motivasi belajar siswa. Belum optimalnya motivasi belajar, harus segera dicarikan solusinya, karena akan berdampak pada lulusan siswa SMK. Dampak belum optimalnya
14
motivasi belajar adalah penurunan nilai akademis siswa, perhatian terhadap pembelajaran berkurang, kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif dan kegiatan praktek siswa menjadi tidak kondusif. Hal ini penting bagi satuan pendidikan, karena sekolah menengah kejuruan akan mencetak lulusan yang siap untuk bekerja. Belum optimalnya motivasi belajar siswa, dapat diatasi dengan menggunakan grand teori belajar kognitif dari Robert M Gagne. Teori belajar kognitif, membahas tentang hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam individu. Salah satu faktor internal, yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau faktor luar dari individu, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran, salah satu jenis media yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis komputer, merupakan faktor eksternal dari hasil belajar yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001;137), menyatakan bahwa: “Kelebihan penggunaan komputer dalam pembelajaran diantaranya adalah Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar”. Dengan demikian, berdasarkan teori belajar kognitif dari Robert M Gagne, media pembelajaran berbasis komputer, dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
15
Mengatasi belum optimalnya nilai akademis siswa, diperlukan motivasi belajar yang optimal. Demi mewujudkan motivasi yang optimal, diperlukan sosok seorang guru yang dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah. Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat sebuah judul tentang, pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, (studi kasus pada mata pelajaran produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi). B. Identifikasi Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya motivasi belajar siswa, di SMK sangkuriang I cimahi. Motivasi belajar merupakan peranan yang sangat penting, dalam terciptanya hasil belajar yang baik. Belum oprimalnya motivasi belajar siswa, harus segera ditindak lanjuti. Mengingat peran dari motivasi belajar yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil belajar. Motivasi belajar merupakan bagian faktor internal dari hasil belajar, sehingga pengaruh motivasi belajar, banyak dipengaruhi oleh faktor faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dalam penelitian ini, motivasi belajar akan dikaji dalam prespektif teori hasil belajar. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (Problem Statment) berikut: Penggunaan media pembelajaran
16
berbasis komputer, yang dilakukan oleh seorang pengajar pada mata pelajaran produktif, di SMK Sangkuriang I Cimahi, dalam pelaksanaannya belum terlaksana dengan efektif. Hal ini menyebabkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran produktif relatif rendah. Kondisi semacam ini akan berdampak negatif terhadap lulusan di SMK Sangkuriang I Cimahi C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan masalah
(Problem Statment)
di atas, masalah
dalam penelitian ini, secara empirik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian ( Research Question) sebagai berikut: 1. Bagaimana efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. 2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran, di SMK Sangkuriang I Cimahi. 3. Adakah pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa.
17
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa. Dalam peningkatan prestasi siswa, ditinjau dari nilai akademis siswa. Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi Perkantoran di SMK Sangkurinag I Cimahi. 2. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. 3. Mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. E. Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis dan kegunaan praktis,
18
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan informasi, untuk dapat mengenal dan memahami terhadap teori belajar, yang erat kaitanya dengan media pembelajaran berbasis komputer. Manfaatnya akan berdampak dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan menjadi sumber bacaan ilmu tentang pembelajaran yang efektif. 2. Keguanaan Praktis
Dari hasil penelitian yang akan dilakukan peneliti, diharapkan dapat menuai manfaat sebagai berikut: a. Sebagai sumber masukan, bagi guru yang mengajar mata pelajaran produktif, pada jurusan administrasi perkantoran. Bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. b. Sebagai masukan kepada siswa, agar lebih memerhatikan motivasi belajar dan mengetahui manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer, yang telah disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat mengajukan media apa yang akan digunakan saat kegiatan pembelajaran. c. Sebagai masukan bagi satuan pendidikan, untuk lebih memperhatikan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Penerapan penggunaan
19
media pembelajaran berbasis komputer, memiliki dampak positif bagi perkembangan dan pembentukan motivasi belajar siswa. d. Sebagai sumber referensi, bagi pihak pihak terkait yang ada hubunganya dengan kegiatan proses belajar mengajar, menginginkan suatu perubahan prestasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, sebaiknya intensitasnya lebih ditingkatkan kembali. Mengingat manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran, menurut Gagne (1970), dalam Arief S Sadiman (2011:5), menyatakan bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa, yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Pendapat ahli lainnya, berkenaan dengan media pembelajaran yaitu Bringgs (1970), dalam Arief S Sadiman (2011:5), berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar buku, film, bingkai adalah contoh contohnya”. Asosiasi Pendidikan Nasional (Nasional Education Association/NEA) dalam Arief S Sadiman (2011:6), menystsksn bahwa: “Media merupakan bentuk komunikasi, baik tercetak maupun audio visual, serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca”. Scramm dalam Rusman (2012:159), menyatakan bahwa “Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”. Pendapat ahli lainnya adalah Heinich dalam Rusman (2012:159), menyatakan bahwa “Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
20
21
harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan”. Kemudian Heinich dkk dalam Rusman (2012:160), menyatakan bahwa: Media pembelajaran sebagai berikut: Batasan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Gagne dalam Rusman (2012:160), menyatakan bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar”, Arief S Sadiman dalam Rusman (2012:162), menyatakan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku dan kaset”. Reclark dalam Rusman (2012:162), mengungkapkan bahwa: Media merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatkannya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah atau media pembelajaran. Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2011:3), mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Gagne and Bringgs dalam Azhar Arsyad (2012:162) menyatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran , yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.
22
Mengacu pada berbagai definisi para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan, media merupakan suatu bahan atau alat yang dapat membantu dalam melancarkan suatu pemahaman di dalam kegiatan belajar mengajar, karena sifat media yang dapat mempermudah pemahaman yang abstrak, ke dalam bentuk yang lebih nyata. Media pembelajaran merupakan sebagai sarana pembantu, dalam meningkatkan pemahaman dan pengertian yang sulit, untuk dijelaskan secara verbal, kepada para siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Peran dari media pembelajaran, kini memiliki peran yang sangat penting dan tidak dapat terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Kehadiran dari media pembelajaran, membuat suatu pembelajaran, dapat lebih optimal dan membantu dalam pencapaian tujuan instruksional. b. Fungsi Media Pembelajaran
Berbagai pendapat dari para ahli, berkenaan dengan fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Hamalik dalam Rusman (2012:164), menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran yaitu; (a) untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif; (b) penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran; (c) media pembelajaran penting dalam rangka mecapai tujuan pembelajaran; (d) penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas; (e) penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. 2. Menurut Kempt and Dayton dalam Rusman (2012:164), menyatakan bahwa fungsi utama media pembelajaran adalah: (a) memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan, (b) menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, (c) memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa.
23
3. Levie & Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu; (a) fungsi atensi; (b) fungsi afektif; (c) fungsi kognitif dan; (d) kompensatoris. Mengacu pada berbagai pengertian dan para ahli yang dikemukakan di atas, fungsi media pembelajaran merupakan fungsi yang melekat pada media pembelajaran, yang dapat menunjang setiap aktivitas pembelajaran, demi mencapai tujuan instruksional. Contohnya adalah memotivasi siswa, untuk dapat lebih bersemangat dan gigih dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh seorang guru. Fungsi media pemelajaran, dapat memudahkan seorang guru untuk mengarahkan kepada seorang siswa, untuk memahami berbagai materi yang telah disampaikan di kelas, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Maka tidak heran, bila media kini perannya sangat sentral, terhadap keberhasilan kegiatan belajar. c. Ciri Ciri Media Pembelajaran.
Gerlach & Ely dalam Rusman (2012:166), menyatakan bahwa ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk, mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin guru tidak mampu melakukanya. Pemaparan ciri ciri dari media pembelajaran yang disampaikan oleh Gerlach & Ely yang menjelaskan bahwa: a) Ciri fiksatif Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekomendasikan, merekonstruksi suatu peristiwa atau objek b) Ciri manipulatif Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam waktu sekejap dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. c) Ciri distributif
24
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan. Kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Mengacu pada ciri media pembelajaran, yang dipaparkan oleh para ahli di atas. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa setiap media memiliki beragam ciri ciri yang melekat pada jenis media tersebut, karena setiap media pembelajaran memiliki alih kemampuan yang berbeda beda. Media pembelajaran semakin lama, semakin canggih. Hal ini membuat adanya suatu pergesaran dari ciri ciri media pembelajaran tersebut. Dengan demikian, setiap media pembelajaran dengan ciri ciri tertentu itu, dapat membantu seorang guru untuk menentukan perencanaan pembelajaran dan mempersiapkan segala materi untuk dapat disampaikan kepada siswa, sesuai dengan rencana dan tujuan instruksional yang telah direncanakan sebelumnya, agar pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien dapat terjalin dengan baik. d. Manfaat Media Pembelajaran
Pada kegiatan belajar mengajar, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara agar mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif dituntut untuk diwujudkan, agar menciptakan suatu ketercapaian tujuan instruksional yang sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga menghasilkan suatu lulusan yang baik dan nilai memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pencapaian suatu tujuan pembelajaran yang efektif sangatlah banyak rintanganya. Demi mewujudkan dan memudahkan dalam menciptakan suatu pembelajaran yang efektif, diperlukanya penggunaan media pembelajaran,
25
Media pembelajaran, memiliki berbagai macam manfaat yang dapat menunjang setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini disampaikan oleh beberapa ahli, yang menyatakan manfaat dari media pembelajaran, terhadap kegiatan belajar mengajar. Berikut penjelasan dari para ahli, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran: Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2011:21), mengemukakan bahwa; 1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meski pun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut, 2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan beruntutan pesan, daya tarik image yang berubah ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keinginantahuan menyebabkan siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat, 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori belajar dan prinsip prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan, 4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa, 5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila mana integritas kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifikasi dan jelas, 6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu, 7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan
26
perhatian kepada spek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. Manfaat lain dari media pembelajaran, disampaikan juga oleh Dale dalam Azhar Arsyad (2011:23), mengemukakan 10 manfaat dari media pembelajaran, berikut 10 macam manfaat, yang dapat dihasilkan dari media pembelajaran: 1. Meningkatkan rasa saling pengertian san simpati dalam kelas, 2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa, 3. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa, dengan meningkatkanya motivas belajar siswa, 4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa, 5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa, 6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatkanya hasil belajar, 7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari, 8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep konsep yang bermakna dapat dikembangkan, 9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat, 10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran siswa yang siswa butuhkan, jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna, Sudjana & Rivai dalam Azhar Arsyad (2011:24), mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melaui penuturan kata kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, memdemosnstrasikan, memerankan, dan lain lain.
27
Encyclopedia of Educational Research
dalam Azhar Arsyad (2011:25),
mengemukakan bahwa; 1. Meletakan dasar dasar yang kongkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa. 3. Meletakan dasar dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan bahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Mengacu pada berbagai manfaat media pembelajaran, dari para ahli yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, manfaat dari media pembelajaran dapat menunjang bagi kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga, dengan adanya media pembelajaran, memberikan kemudahan dan manfaat bagi seorang pendidik atau pengajar dalam menjalankan tugasnya, memberikan materi pembelajaran kepada anak didik. Sehingga inti dari materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan benar. Kemudian media membantu dalam hal yang sifatnya abstrak ke arah yang lebih kongkret atau nyata, dengan adanya hal itu membantu para guru untuk ketercapaian dalam mencapai tujuan instruksional sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan, baik aturan dari satuan pendidikan ataupun aturan dari dinas pendidikan.
28
e. Jenis Jenis Media Pembelajaran
Jenis media pembelajaran, sungguh beragam daya dan kemampuan yang dapat dihasilkanya, maka dari itu, di bawah ini akan memaparkan berbagai pendapat dari berbagai ahli, berkenaan dengan jenis jenis media pembelajaran, berikut penjelasan dari para ahli berkenaan dengan jenis jenis media pembelajaran Arief S Sadiman dalam Rusman (2012:175), menjelaskan bahwa: Media dikelompokan dalam dua jenis, yaitu media yang dimanfaatkan atau digunakan oleh guru yaitu media yang sudah ada dipasaran dalam keadaan siap pakai atau siap digunakan oleh guru dan media yang sengaja didesain atau dirancang oleh guru secara khusus untuk keperluan dan tujuan pembelajaran tertentu. Brets dalam Arief S Sadiman (2011:20), menjelaskan bahwa terdapat delapan klasifikasi media yaitu: “(1) Media sudio visual gerak, (2). Media audio visual diam, (3) Media audio semi gerak, (4) Media visual gerak media visual diam, media semi gerak, media audio , media cetak”. Briggs dalam Arief S Sadiman halaman (2011:23), menyatakan bahwa: Mengidentifikasi tiga belas macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terpogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar. Gagne dalam Arief S Sadiman (2011:23), menjelaskan bahwa “Media dibagi atas tujuh macam kelompok yaitu benda untuk didemontrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar”. Pendapat ahli selanjutnya adalah Edling dalam Arief S Sadiman (2011:26). Menyatakan bahwa: Media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan belajar yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi
29
objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar tiga dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda benda. Schramm dalam Arief S Sadiman (2011:27). Menyatakan bahwa “Media rumit dan mahal,
big media.
Dan media sederhana dan murah”. Kemudian ahli
lain yang menyebutkan jenis jenis media pembelajaran adalah Anderson dalam Arief S Sadiman (2011:89), menyatakan bahwa: Media sebagai bagian yang tidak terpisahkan pengembangan instruksional. Untuk keperluan itu dia membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu media audio, media cetak, media cetak bersuara, media proyeksi diam, media proyeksi dengan suara, media visual gerak, media audio visual gerak,objek, sumber manusia dan lingkungan serta media komputer. Seels dan Glasgow dalam Azhar (2011:33), menyatakan bahwa “Media dibagi kedalam kategori luas, yaitu pilihan media tradsional dan pilihan media teknologi mutakhir”. Ahli lainnya, yang menyetakan jenis jenis media pembelajaran adalah Leshin, Pollock dan Reigeluth, dalam Azhar (2011:36), yaitu “Media berbasis manusia (guru , instruktur, tutor, main peran, kegiatan kempok), media berbasis cetak, media berbasis visual, media berbasis audio visual, media berbasis komputer”. Kempt dan Dayton dalam Azhar (2011:37), menyatakan bahwa “Media dikelompok dalam delapan jenis yaitu media cetakan, media pajanag, transparancies,
rekaman
audio tape ,
image, rekaman video dan film
overhead
seri slide dan film trips, penyajian
multi
hidup dan komputer”.
Mengacu pada berbagai pendapat para ahli yang memaparkan berkenaan dengan jenis jenis media pembelajaran di atas. Maka dapat ditarik kesimpulan
30
bahwa media pembelajaran memiliki jenisnya masing masing, walaupun kriteria dari media itu berbeda dari pendapat para ahli, namun secara keseluruhan fungsi dan kegunaannya dapat diketahui dari ciri ciri media tersebut. Walaupun jenis jenis dari para ahli berbeda, namun dalam penggunaanya tetap harus disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya untuk para pengajar, yang nantinya disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran. Demi mencapai tujuan instruksional, para pengajar harus dapat mengenal jenis jenis media pembelajaran. Karena dengan adanya perencanaan terlebih dahulu, seorang pengajar dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik, tidak terkecuali dengan merencanakan penggunaan media pembelajaran, dengan mengetahui media pembelajaran apa yang akan digunakan, maka akan membantu seorang guru atau pengajar untuk menentukan media apa yang cocok untuk digunakan di kelas dan disesuaikan dengan materi yang sesuai . Sehingga dengan adanya hal perencanaan yang matang dan mengetahui media pembelajaran apa yang akan digunakan, maka diharapkan tujuan instruksional pun akan tercapai dengan baik. f. Media Pembelajaran Berbasis Komputer.
1) Definisi Komputer Istilah komputer diambil dari bahasa latin
computare
yang berarti
menghitung. Definisi komputer disampaikan oleh Hamacher yang dikutip oleh Wahono (2003) dalam Rusman (2012:177), menyatakan bahwa “Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi”.
31
Menurut Daryanto (2007:63), dalam Rusman (2012:177), menyatakan bahwa “Komputer memilki tiga sifat yaitu bekerja dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik), bekerja berdasarkan program, bekerja dalam suatu sistem. Maka komputer sebenarnya merupakan media elektronik yang dapat menerima informasi dalam bentuk input digital dengan menggunakan kode binner dalam aplikasi programnya, dan elektronik”. Kesimpulanya adalah bahwa komputer, sebenarnya merupakan mesin elektronik yang dapat menerima informasi, dalam bentuk input digital dengan menggunakan kode binner dalam aplikasi programnya, dan menampilkan output informasi dalam bentuk visualisasi data elektronik. Komputer juga merupakan alat yang dapat diprogram untuk digunakan oleh user untuk dapat mengakses data. Sehingga terjalin suatu arus komunikasi. Dengan demikian, komputer merupakan sarana arus input dan output untuk keperluan pengolahan data. Untuk pengembangan pembelajaran berbasis komputer ini, diinterpretasikan ke dalam bahasa pemograman dengan menggunakan software tertentu sebagai
converter
kode binner dalam komputer. 2) Pemanfaatan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Komputer pada awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung dalam kegiatan administrasi saja, tetapi sekarang, aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan data tetapi juga sangat memungkinkan sebagai sarana belajar untuk keperluan pembelajaran. Kecenderungan menggunakan media komputer dalam bidang pendidikan, sudah mulai tampak sekitar pada tahun 70an seperti dikemukakan oleh Setiadi dan Agus
32
(2001:7), menyatakan bahwa “Kegiatan dalam bidang pendidikan yang melibatkan komputer pada saat itu diantaranya pembuatan media untuk kimia, animasi molekul, analisis data laboratorium dan pengskoran hasil ujian. Kini pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran. Salah satunya dengan mempermudah dan memperjelas materi yang begitu beragam dan memberikan contoh yang konkrit, dalam arti lain komputer dapat didayagunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan komputer dalam
pembelajaran memungkinkan
berlangsungnya proses pembelajaran secara individual dengan menumbuhkan kemandirian dalam proses belajarnya, sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvesional. Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan adalah Menurut Arsyad (2002: 5455), dalam Rusman (2012:178), menyatakan bahwa ”Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan” adalah: 1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan. 2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik warna, dan musik yang dapat menambah realisme. 3. Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaanya, dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban. 4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
33
5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain sejenis cd interaktif, video dan lain lain dengan program pengendali dari komputer. Pada masa sekarang, aplikasi aplikasi pada komputer terus berkembang. Bahkan pemakai komputer atau user juga dimungkinkan untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi, baik secara online maupun offline. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Pemanfaatannya ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik yang segera kepada pemakainya. Salah satu jenis produk aplikasi komputer sebagai langkah inovasi adalah pengembang pembelajaran berbasis komputer, baik dalam bentuk multimedia interaktif maupun pembelajaran berbasis web. Peranan komputer sebagai media pembelajaran adalah untuk memfasilitasi guru dalam kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan mencapai tujaun secara optimal. Kesimpulan pendapat para ahli di atas, berkenaan dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer adalah dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer, sangat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesannya kepada siswanya. Manfaat yang ditimbulkan dari media pembelajaran berbasis komputer salah satunya adalah meningkatkan motivasi seorang siswa untuk lebih bersemangat dan lebih memahami materi pelajaran saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya hal ini, berpengaruh postif terhadap kegiatan belajar mengajar, selain itu dengan adanya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh seorang guru akan lebih
34
mempermudah penyampaian pesan kepada peserta didik di kelas, sehingga pesan yang akan disampaikan oleh guru tidak keluar dari jalurnya. Pesan yang diajarkan oleh oleh guru guru dapat dapat tersam tersampai paikan kan kepad kepadaa pesert pesertaa didik didik di kelas. kelas. Manfaa Manfaatt yang yang ditimbulkan oleh media pembelajaran berbasis komputer, sangat vital peranannya bagi keberlangsungan keberlangsungan kegiatan kegiatan belajar mengajar mengajar di kelas. 3) Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Pengguna Penggunaan an Media Media Komputer Komputer Peng Penggu guna naan an medi mediaa pemb pembel elaj ajar aran an berb berbas asis is komp komput uter er,, meme memerl rluk ukan an persiapan dan keterampilan guru dalam menggunakannya. menggunakannya. Dalam menggunakan menggunakan medi mediaa ters terseb ebut ut,, haru haruss memp memper erha hatitika kann bebe bebera rapa pa tekn teknik ik,, agar agar medi mediaa yang yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran tersebut. Media dalam pembelajaran, memiliki fungsi sebagai alat bantu dan sumber utama untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media media sepenu sepenuhny hnyaa melay melayani ani kebutu kebutuhan han belaja belajarr siswa siswa (pola (pola pembe pembelaj lajara arann bermedia) Beberapa bentuk penggunaan komputer, sebagai media pembelajaran yang akan akan dipapa dipaparka rkann adalah adalah
e-learning
atau atau pemb pembel elaj ajar aran an berb berbas asis is web web yait yaituu
penggunaan penggunaan internet dalam pembelajaran pembelajaran dan pembelajaran pembelajaran berbasis komputer. komputer. Internet dalam pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran dengan meng menggu guna naka kann bant bantua uann inte intern rnet et,, deng dengan an meng menggu guna naka kann inte intern rnet, et, dapa dapatt menghubu menghubungka ngkann berbagai berbagai komputer komputer yang satu terhadap terhadap komputer komputer yang lainya. Sehingga adanya koneksi yang terjalin antara beberapa komputer. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Tracy Laquey dalam Rusman (2012:180), yang menyatakan menyatakan
35
bahwa “Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjan menjangka gkauu jutaa jutaann orang orang diselu diseluruh ruh dun dunia” ia”.. Kini Kini intern internet et dijad dijadika ikann sarana sarana pendidikan untuk membantu jalannya suatu kegiatan belajar mengajar, demi mendapatkan suatu pembelajaran yang efektif, sehingga tujuan intruksional dapat terjal terjalin in dengan dengan baik. baik. Mengin Mengingat gat intern internet et menja menjadi di sarana sarana untuk untuk menunj menunjan angg kegiatan belajar mengajar, maka keberadaan internet banyak memiliki manfaat. Manfaat yang dapat diraih dengan menggunakan internet, salah satunya adalah menciptakan transfer pengetahuan dengan cepat, efektif dan efisien, hal ini sejalan dengan dengan pendapat pendapat dari Hardjito Hardjito dalam dalam Rusman Rusman (2012:182) (2012:182),, yang menyatakan menyatakan bahwa: Manfaat internet lebih banyak disebabkan oleh kecepatan, kemudahan, mura murahh dan dan cang canggi gih. h. Bila Bila saat saat ini ini berb berbic icar araa inte intern rnet et,, pema pemaka kaii lebi lebihh cenderung menggunakanya untuk kebutuhan e-mail dan browsing , padahal kemampuan dan fasilitas dari internet adalah lebih dari itu. Transfer pengetahuan pengetahuan yang dimungkinkan melalui internet justru bisa jauh lebih efektif sekaligus efisien untuk membentuk intelektual manusia muda dan masa depan. Kemudian fungsi dasar kegunaan dari internet, disampaikan oleh Sidharta dalam Rusman (2012:182), yang menyatakan menyatakan bahwa: 1. Pela Pelaya yana nann emai emaill SM SMTP TP:: (Sim (Simpl plee Mail Mail Tran Transf sfer er Prot Protoc ocol) ol),, yait yaituu pelayanan untuk mengirim dan menerima pesan pesan. Setiap pesan dikirim sari satu sistem ke sistem lain. Dibelakang layer, pelayanan email memastikan bahwa pesan pesan dikirim dan diterima secara lengkap pada alamat yang benar. Apabila terjadi kesalahan, pengirim akan menerima pesan yang menunjukan bahwa pesannya belum atau tidak dapat diterima oleh si penerima pesan. 2. Pela Pelaya yannan teln telneet HTT HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ) yaitu pelayanan dan yang memberi kesempatan kepada pemakai internet untuk menghubungi suatu system yang terletak ditempat yang jauh. (File Transf Transfer er Protoc Protocol) ol) yaitu 3. Pelayanan FTP (File yaitu pelaya pelayana nann yang yang memberikan kesempatan kepada pemakai internet untuk mentransfer file dari satu system ke system yang lain. Proses ini disebut sebagai downloading.
36
4. Pelayanan client/server , yait yaituu suat suatuu sist sistem em yang yang didu diduku kung ng oleh oleh program server . Misalnya Gopher,White Pages, Yellow pages. Internet sebagai bagian dari sarana dalam kegiatan belajar mengajar, maka internet tidak lepas dari pembelajaran berbasis komputer. Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan bantuan media pembelajaran berbasis computer. Dalam pembelajaran berbasis computer, banyak masalah pembelajaran yang dapat diatasi, sehingga dapat menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Hal ini diutarakan oleh Darmawan (2007:192), dalam Rusman (201 (2012: 2:18 187) 7),, yang yang meny menyat atak akan an bahw bahwaa ”Mas ”Masal alah ah yang yang diba dibant ntuu oleh oleh medi mediaa pembelajaran berbasis berbasis komputer adalah: adalah: 1. Terb Terbat atas asny nyaa wakt waktuu yang yang ters tersed edia ia bagi bagi sisw siswaa untu untukk berk berkon onsu sultltas asii deng dengan an guru guru meng mengen enai ai mate materi ri pela pelaja jara rann dala dalam m kegi kegiat atan an bela belaja jar r mengajar di kelas. 2. Jumlah Jumlah siswa yang yang banyak banyak menyeba menyebabkan bkan kurang kurang tersedi tersedianya anya komenta komentar r atau atau jawa jawaba bann yang yang cuku cukupp jela jelass dari dari guru guru atas atasaa pert pertan anya yaan an yang yang diajukan siswa secara individual. 3. Tidak Tidak tersedia tersedianya nya bantua bantuann secara secara langsun langsungg dari dari guru guru kepad kepadaa siswa siswa yang mengahadapi masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran 4. Jumlah Jumlah siswa yang yang banyak banyak memiliki memiliki kecenderu kecenderungan ngan terjadin terjadinya ya plagiasi plagiasi yang dilakukan beberapa siswa ketika mereka dihadapkan pada suatu masala masalahh yang yang menunt menuntut ut mereka mereka untuk untuk bisa bisa menyel menyelesa esaika ikann secara secara indidual. 5. Mini Minimn mnya ya kegi kegiat atan an prak prakte tekk seca secara ra lang langsu sung ng yang yang dapa dapatt meng mengas asah ah kemampuan siswa. 6. Menj Menjem emba bata tani ni kete keterb rbat atas asan an guru guru seba sebaga gaii tena tenaga ga peng pengaj ajar ar yang yang meng mengal alam amii hamb hambat atan an untu untukk data datang ng dan dan meng mengaj ajar ar seba sebaga gaim iman anaa mestinya atau jasa untuk mengajar sangat handal sehingga kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan dilakukan secara konvensional. konvensional. Kesimpulan dari para pendapat ahli di atas, berkenaan dengan bentuk berntuk penggunaan penggunaan komputer adalah media pembelajaran berbasis komputer, banyak hal yang dapat dilakukan dalam menunjang setiap kegiatan belajar mengajar di kelas, diantaranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, pertukaran informasi dapat lebih cepat dilakukan, arus
37
komunikasi tanpa batas dapat terjalin dengan baik, mengingat kini peran internet menjadi sangat dominan dalam penggunaan komputer. Internet menjadi bagian dari sarana dan media pembelajaran yang dapat memb memban antu tu jala jalann nnya ya pros proses es kegi kegiat atan an bela belaja jarr meng mengaj ajar ar,, buka bukann hany hanyaa itu itu penyampaian penyampaian dengan menggunakan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, komputer, dapat lebih menyenangkan dan meningkatkan tingkat motivasi siswa. Penggunaanya pun kini sudah lebih mudah karena komputer sekarang bukan lagi menjadi barang yang langka dan susah dicari, namun penyebaran komputer sudah mewabah ke seluruh lapisan kalangan masyarakat, khususnya di dunia pendidikan. Maka tidak menghe mengheran rankan kan bila bila penggu pengguna naan an komput komputer er menjad menjadii semaki semakinn mudah, mudah, karena karena beberapa tuntutan tuntutan yang terjadi di dunia dunia modernisasi. Penggunaan komputer, menjadi salah satu kompetensi guru untuk dapat menggu menggunak nakan annya nya,, dengan dengan demik demikian ian,, bila bila seora seorang ng guru guru dapat dapat menggu mengguna nakan kan komput komputer er dan dijadi dijadika kann sebaga sebagaii salah salah satu satu media media pembe pembelaj lajara aran, n, maka maka akan akan banyak manfaat yang dapat diambil dari menggunakan menggunakan dan mengoperasikan mengoperasikan media pembelajaran berbasis komputer tersebut.salah satu manfaat yang dapat diambil dari penggunaan media pembelajaran berbasis komputer adalah dengan daya yang ada pada komputer, dapat meningkatkan motivasi siswa, karena media komputer ini dapat menampilkan berbagai macam bentuk tayangan, yang sifatnya audiovisual , teks, gambar dan bagan. Sehingga dengan memotivasi
siswa dengan
cara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, maka prestasi siswa pun akan menuju ke arah yang lebih baik.
38
4) Kelebihan Kelebihan Kompu Komputer ter Sebaga Sebagaii Media Media Pembela Pembelajaran jaran Komputer sebagai salah satu media pembelajaran, memiliki kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya. Seperti pendapat dari Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (200:137), dalam Rusman (2012:188), yang menyatakan bahwa kelebihan penggunaan komputer dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Cara Cara kerja kerja baru dengan dengan kompute komputerr akan akan membang membangkit kitkan kan motiva motivasi si kepada kepada siswa dalam belajar 2. Warna, Warna, musik, musik, dan grafis grafis animas animasii dapat dapat menamba menambahh kesan kesan realis realisme me dan menuntun latihan, kegiatan di laboratorium, simulasi dan lain lain. 3. Respon Respon pribadi pribadi yang cepat cepat dalam kegiata kegiatann kegiat kegiatan an belajar belajar siswa akan akan menghasilkan penguatan yang tinggi. 4. Kemampua Kemampuann memori memori memungkin memungkinkan kan penampi penampilan lan siswa siswa yang yang telah telah waktu lampa lampauu direka direkam m dan dan dipaka dipakaii dalam dalam menca mencatat tat,, merenc merencana anaka kann langka langkahh langkah selanjutnya di kemudian hari. 5. Kesab Kesabara aran, n, kebias kebiasaa aann pribad pribadii yang yang dapat dapat diprog diprogram ram melengka melengkapi pi suasan suasanaa sikap yang lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban. 6. Kemamp Kemampua uann daya daya rekamn rekamnya ya memung memungkin kinkan kan pengaj pengajara arann indivi individua duall bisa bisa dilaksana dilaksanakan, kan, pemberian pemberian perintah perintah secara secara individua individuall dapat dapat dipersiap dipersiapkan kan bagi semua siswa, terutama untuk siswa siswa yang dikhususkan, dikhususkan, dan kemampuan belajar mereka pun dapat diawasi terus. 7. Rentang Rentang pengawa pengawasan san guru diperle diperlebar bar sejalan sejalan dengan dengan banyakny banyaknyaa informasi informasi yang yang disa disajijika kann deng dengan an muda mudahh dan dan diat diatur ur oleh oleh guru guru,, dan dan memb memban antu tu pengawasan lebih dekat kepada kepada kontak langsung langsung dengan dengan para siswa. Kemudian pendapat para ahli selanjutnya, yang berpendapat berkenaan dengan kelebihan dari komputer sebagai salah satu media pembelajaran adalah Heinich dkk (1986) dalam Rusman (2012:190), menyatakan bahwa Sejuml Sejumlah ah kelebi kelebiha hann dan dan juga juga kelem kelemaha ahann yang yang ada ada pada pada medium medium komputer. Aplikasi aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya kecepatanya dalam memahami pengetahuan pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. ditayangkan. Penggunaan komputer dala dalam m mema memaha hami mi peng penget etah ahua uann dan dan info inform rmas asii yang yang dita ditaya yang ngka kan. n. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keluluasaan terhadap
39
mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Yang diistilahkan dengan ”kesabaran komputer”, dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat meciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat, tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat. Di balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya. Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasilo belajar secara otomatis. Komputer juga dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiwa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran secara individual. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengeintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik. Hal ini menyebabkan komputer dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering kali dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer memungkinkan penggunaannya menayangkan kembali hasil belajar bagi siswa yang lambat, tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat. Di balik hasil belajar dan memberikan pengukuhan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya. Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat memberikan persepsi atau saran bagi pengguna untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran secara individual. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam
40
mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik. Hal ini menyebabkan komputer dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering kali dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer, memungkinkan penggunaannya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini, dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya. Kemudian kelebihan dari komputer diungkapkan juga oleh ( Benny A. Pribadi dan Tita Rosita: 2002:11-12), dalam Rusman (2012:191), yang menyatakan bahwa: Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untik ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan. kesimpulan dari pendapat para ahli diatas, berkenaan dengan kelebihan penggunaan komputer bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar adalah terciptanya suatu pembelajaran yang efektif dan dapat tercapainya suatu tujuan instruksional sesuai dengan yang telah direncanakan. Kelebihan dari komputer ini membantu bagi pengajar untuk menyampaikan pesan dan isi materi kepada para siswa, sehingga terhindar dari yang namanya kesalahpahaman, dengan kelebihan yang ada pada komputer seperti dapat memperlihatkan simulasi, membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih kaya dan terhindar dari pemahaman yang abstrak.
41
Dengan demikian, kelebihan yang ada pada komputer, membuat komputer menjadi salah satu media pembelajaran, yang diunggulkan dalam kegiatan belajar mengajar. 5) Kekurangan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Komputer sebagai media pembelajaran, yang diterapkan di kelas terdapat pula kekurangan yang melekat pada media pembelajaran berbasis komputer ini, kekurangan komputer. Sebagai media pembelajaran disampaikan oleh Benny A Pribadi dalam Rusman (2012:191), yang menyatakan bahwa kelemahan dari pembelajaran komputer adalah: 1. Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komuter, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak memerlukan biaya yang relatif tinggi. 2. Compatibility dan incompability antara hardware dan software. penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidakdapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Selanjutnya Benny dan Tita (2000), dalam Rusman (2012:191), memberikan penjelasan berkenaan dengan kekurangan dari komputer, menyatakan bahwa: Di samping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaksi juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan pemeliharaan,dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, memerlukan biaya yang relatif tinggi, oleh karena itu, pertimbangan biaya dan manfaat perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.
42
Masalah lain adalah compability dan noncompability antara hardware dan software, penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat
keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer sering kali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Di samping kedua hal di atas merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer merupakan pekerjaan yang tidak mudah, memproduksi program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus. Kesimpulan dari pendapat ahli di atas, berkenaan dengan kekurangan komputer adalah kekurangan yang pertama adalah keterkaitan dan integrasi antara hardware
dan software, karena tanpa adanya keterkaitan antara
software
maka tidak akan dapat digunakan segala fasilitas yang ada pada
hardware
dan
komputer, kemudian keterbatasan ruangan membuat kesediaan tempat membuat kesulitan dalam penyimpanan komputer, selanjutnya kekurangan dalam hal keterbatasan biaya, karena komputer bukan barang yang murah, dengan demikian harga yang mahal membuat kesulitan sebagian kalangan untuk memilikinya, hal ini menjadi kekurangan yang paling mendasar dalam komputer. 2.
Motivasi
a.
Pengertian Motivasi
Berkenaan dengan motivasi belajar, berikut pendapat beberapa para ahli, yang menyatakan definisi motivasi. Pertama adalah pendapat dari Bandura dalam Dale H Shunk (2012:209), menyatakan bahwa:
43
Motivasi merupakan perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinisiasikan dan dipertahankan oleh pengharapan konsekuensi, menyangkut konsekuensi yang diantisipasi atas dilakukanya tindakan tindakan dan keefektifan diri melakukan tindakan tindakan tersebut. Sigmund Freud dalam Dale H Shunk (2012:29), menyatakan bahwa “Motivasi sebagai energi psikis
(Psychical Theory).
Bahwa berbagai kekuatan di
dalam diri individu menyebabkan perilaku”. Selanjutnya teori perilaku, dalam Dale H Shunk ( 2012:30) memandang “Motivasi sebagai suatu perubahan perilaku respon perihal intensitasnya, frekuensi kemunculanya, ataupun bentuk perilaku sebagai sebuah fungsi (akibat) dari berbagai peristiwa dan stimulus lingkungan”. Skinner dalam Dale H Shunk (2012:31), menyatakan bahwa “Motivasi didefinisikan sebagai intensitas atau kemungkinan terjadinya perilaku”. Kemudian pendapat para ahli selanjutnya, berpendapat berkenaan dengan definisi motivasi adalah Hull dalam Dale H Shunk (2012:40), menyatakan bahwa: “Motivasi merupakan inisiasi dari pola pergerakan atau pola perilaku yang dipelajari atau merupakan kebiasaan”. Ford dalam Dale H Shunk (2012:266), menyatakan bahwa: “Motivasi adalah sebuah fenomena psikologis yang berorientasi masa depan (antisipatif) dan evaluatif (bukan instrumental)”. Dan yang terakhir pendapat ahli yang berpendapat berkenaan dengan definisi motivasi adalah pendapat dari Ford dalam Dale H Shunk (2012:266), menyatakan bahwa “Motivasi adalah tujuan, emosi, dan keyakinan agen personal saling berinteraksi dalam menentukan motivasi”. Kesimpulan dari pendapat para ahli adalah motivasi merupakan sifat yang ditimbulkan dari faktor intrinsik dan ekstrinsik, motivasi merupakan sifat yang
44
memiliki sifat usaha dan kegigihan dalam mencapai suatu keberhasilan demi mendapatkan suatu keberhasilan dan penghargaan secara pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. b. Indeks Motivasi Belajar
Indeks motivasi merupakan indikator dalam motivasi, yang memiliki pengertian bahwa alat ukur yang dapat diterapkan untuk mengukur tingkat motivasi belajar, dalam kegiatan belajar mengajar yang biasa dijadikan indeks atau alat ukur dalam mengukur tingkat motivasi belajar adalah prestasi, kegigihan, pilihan tugas dan usaha mental. Hal ini sejalan dengan para ahli yang menyatakan indeks motivasi, dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah pendapat para ahli, berkenaan dengan indeks motivasi. Lepperm Greene dan Nisbett dalam Dale H Shunk (2012:17), menyatakan bahwa “Pilihan tugas sebagai sebuah indeks motivasi”. Kemudian untuk indeks motivasi selanjutnya, diutarakan oleh seorang ahli dari Pintrich & De groot dalam Dale H Shunk (2012:18), menyatakan bahwa: Murid yang termotivasi untuk belajar cenderung mengeluarkan lebih banyak usaha mental selama berlangsungnya aktivitas belajar mengajar dan menggunakan berbagai strategi kognitif yang diyakininya akan meningkatkan pemelajaran: mengorganisasikan dan menghapal informasi, memonitor level pemahaman dan mengaitkan materi baru dengan pengetahuan sebelumnya”. Zimmerman dan Ringle dalam Dale H schunk (2012:18), menyatakan bahwa “Kegigihan umumnya digunakan oleh para peneliti sebagai sebuah ukuran motivasi”. Kemudian indeks motivasi, selanjutnya disampaikan oleh Pintrich & Schrauben dalam Dale H Shunk (2012:19), menyatakan bahwa prestasi
45
(achievement) murid dipandang sebagai sebuah indeks tidak langsung dari motivasi. Murid yang memilih mengerjakan sebuah tugas, berusaha dan bersikap gigih cenderung berprestasi pada level yang lebih tinggi. Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa, indeks motivasi merupakan suatu alat yang dapat mengukur suatu tingkat motivasi siswa di sekolah, berdasarkan para pendapat para ahli di atas, dapat ditemukan yang dapat menjadi indeks motivasi diantaranya adalah pilihan tugas, usaha, kegigihan, dan prestasi. Pilihan tugas adalah kegiatan yang dilakukan seorang siswa, untuk memprioritaskan tugas tugas yang diberikan oleh gurunya dan memiliki kewajiban untuk menyelesaikan setiap tugas yang sudah diberikan. Ini merupakan indeks motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga untuk dapat mengukur apakah siswa memiliki motivasi tinggi atau tidak dapat dilihat dari penyelesaian tugas yang diselesaikan oleh siswa tersebut. Usaha merupakan mental dari seorang siswa untuk memiliki kewajiban untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Pekerjaan ini merupakan hal yang menghabiskan seluruh kemampuan siswa, sehingga indeks motivasi ini menuntut kesungguhan mental dan usaha dalam mengerjakan setiap kewajiban. Sehingga untuk dapat mengukur apakah siswa memiliki motivasi tinggi atau tidak dapat dilihat dari usaha dan kesiapan yang dilakukan oleh siswa, dari kegiatan dan tugas yang telah dibebankan kepada siswa tersebut.
46
Kegigihan merupakan suatu sifat yang memliki sikap gigih dan pantang menyerah, dalam melakukan setiap kegiatan menuju suatu keberhasilan atau kesuksesan, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga untuk dapat mengukur, apakah siswa memiliki motivasi tinggi atau tidak, dapat dilihat dari kegigihan yang diselesaikan oleh siswa tersebut. Prestasi merupakan indeks motivasi yang terakhir, prestasi merupakan salah satu indeks yang dapat diukur secara tidak langsung, karena memang harus melalui berbagai macam proses untuk mendapat data berkenaan dengan nilai nilai prestasi akademis. Prestasi sebagai indeks motivasi, biasanya dilihat dari nilai akdemis siswa, dengan demikian untuk dapat mengukur apakah siswa memiliki motivasi yang tinggi atau tidak, dapat dilihat dari prestasi dari siswa tersebut. c. Kegunaan dan Manfaat Motivasi
Motivasi memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi kegiatan belajar. Motivasi memiliki peran untuk meningkatkan kualitas dalam diri manusia, khususnya anak murid kita yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya motivasi, diharapkan kualitas dari diri siswa, dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Maka kini peran motivasi sungguh dibutuhkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, mengingat banyak manfaat yang dapat diraih dari motivasi. Berikut kegunaan dan manfaat motivasi berdasarkan pendapat dari para ahli: Schunk, (1995), dalam Dale H Schunk (2012:7), menyatakan bahwa “Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari, kapan kita belajar, dan
47
bagaimana kita belajar”. Pendapat ahli yang berpendapat berkenaan dengan kegunaan dan manfaat dari motivasi adalah Zimmerman, (2000) dalam Dale H Schunk (2012:7), menyatakan bahwa: Murid yang termotivasi memelajari sebuah topik cenderung melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang diyakininya akan membantu dirinya belajar, seperti memperhatikan pelajaran secara seksama, secara mental mengorganisasikan dan menghapal materi yang harus dipelajari, mencatat untuk memfasilitasi aktivitas belajar berikutnya memeriksa level pemahamanya, dan meminta bantuan ketika dirinya tidak memahami materi tersebut. Pintrich, (2003: Schunk 1995), dalam Dale H Schunk (2012:8), menyatakan bahwa “Motivasi menghasilkan suatu hubungan resipokal dengan pemelajaran dan kinerja; yakni, motivasi mempengaruhi pemelajran dan kinerja, dan hal hal yang dilakukan dan dipelajari oleh murid memengaruhi motivasinya”. White dalam Dale H Schunk (2012:360), menyatakan bahwa “Individu individu memiliki suatu kebutuhan inheren untuk merasa kompeten dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya. Tujuan dari motivasi efektifitas adalah suatu perasaan penguasaan atau keefektifan personal”. Berdasarkan pendapat dari para ahli, berkenaan dengan kegunaan dan manfaat dari motivasi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, kegunaan dan manfaat dari motivasi adalah dapat menunjang setiap kegiatan pembelajaran, sehingga dengan adanya motivasi dalam diri siswa membuat suatu pembelajaran menjadi semakin efektif dan efisien. Hal ini menandakan bahwa, tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran, dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan, maka secara otomatis bila tujuan instruksional telah tercapai dengan baik, maka pesan atau materi kepada siswa dapat tersampaikan dengan baik.
48
Kegunaan dan manfaat bagi seorang siswa adalah dapat meraih keuntungan dalam dirinya, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendapat prestasi akademis yang baik. d. Macam Macam Motivasi
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang siswa memiliki tingkat motivasi yang berbeda beda, karena setiap siswa, memiliki perbedaan dalam kesiapan menghadapi setiap pembelajaran. Maka dari itu, terdapat berbagai macam motivasi yang terbentuk dari setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah, berikut adalah macam macam motivasi yang diutarakan oleh para ahli: 1) Motivasi Kelompok Kegiatan pembelajaran di kelas, banyak timbul masalah berkenaan dengan masalah motivasi. Motivasi siswa menjadi rendah dikarenakan adanya berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor teman kelompok (teman sepergaulan), seperti teman sebangku. Maka tidak heran bila siswa ada yang termotivasi karena teman sebayanya, kadang siswa membuat suatu kelompok belajar untuk termotivasi antar sesama untuk ke arah yang lebih baik, Wentzel, (1996) Dalam Dale H Schunk (2012:241), menyatakan bahwa “Motivasi kelompok yang positif merupakan hal yang penting; penelitian menunujakan bahwa perilaku perilaku anak anak dan para remaja yang prososial dan bertanggung jawab memprediksi berbagai hasil prestasi”. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa yang membuat kelompok dan menginginkan suatu perubahan ke arah prestasi
49
yang baik, maka akan berdampak positif terhadap apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, bila siswa yang membuat kelompok dan menginginkan suatu perubahan ke arah yang negattif, maka akan berdampak positif pula terhadap pada apa yang mereka inginkan, maka motivasi berkelompok harus dibentuk ke arah yang lebih baik untuk dapat diterapkan baik pula demi menuai hasil yang baik. 2) Motivasi Intrinsik Pada kegiatan belajar mengajar, tidak semua siswa memiliki motivasi yang tinggi. Tingkat motivasi siswa berbeda beda, tergantung terhadap kesiapan yang dimiliki oleh siswa tersebut, dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Kesiapan merupakan sifat yang erat kaitannya dengan psikologis dari seorang siswa. Sifat ini berhubungan dengan motivasi intrinsik siswa, sifat ini atau motivasi ini timbul karena diri sendiri, datang dari keinginan siswa itu sendiri. penjelasan dari para ahli berkenaan dengan motivasi intrinsik, diutarakan oleh Dale H Schunk (2012:357), menyatakan bahwa: Motivasi intrinsik merupakan yang mengacu pada motivasi melibatkan diri dalam sebuah aktivitas karena nilai/manfaat aktivitas itu sendiri (aktivitas itu sendiri merupakan sebuah tujuan akhir. Individu individu yang termotivasi secara intrinsik mengerjakan tugas tugas karena mendapati bahwa tugas tugas menyenangkan. Lepper dan Hodell (1989) dalam Dale H Schunk (2012:357), mengidentifikasikan “Empat sumber utama motivasi intrinsik : tandan tangan, keinginantahuan, kontrol dan fantasi”. Gottfried, (1985), dalam Dale H Schunk menyatakan bahwa “Motivasi intrinsik berkaitan positif dengan pemelajaran, motivasi dan persepsi kompetensi diri, serta berkaitan negatif dengan kecemasan”. White dalam Dale H Schunk (2012:361), menyatakan bahwa “Motivasi intrinsik
50
tidak berbeda pada anak kecil, yakni, motivasi intrinsik bersifat global dan terarah pada fitur fitur lingkungan yang menangkap atensi mereka”. Kemudian pendapat dari Hunt (1963) dalam Dale H Schunk (2012:361), menyatakan bahwa “Motivasi intrinsik meningkatkan perilaku eksplorasi dan keinginan tahuan, serta berasal dari ketidakkongruenan antara pengalaman sebelumnya dengan informasi baru”. Deci & Porac (1978), dalam Dale H Schunk (2012:176), menyatakan bahwa motivasi intrinsik menyebabkan individu individu mencari dan menguasai berbagai tantangan, yang memuaskan kebutuhan mereka untuk merasa kompeten dan memiliki determinasi diri. Deci and Porac, (1978), dalam Dale H Schunk (2012:379), menyatakan bahwa “Motivasi intrinsik merupakan sebuah kebutuhan bawaan manusia, yang dimulai dari masa bayi sebagai suatu kebutuhan yang tidak terdiferensiasi antara kebutuhan, kompetensi dan kebutuhan determinasi diri”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap siswa memiliki hasrat untuk memiliki keinginan dari dalam dirinya sendirinya dan ini merupakan salah satu motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik lebih dominan datang dari dalam diri siswa itu sendiri, dengan demikian motivasi intrinsik ini memiliki peranan yang sangat kuat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap suatu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. 3) Motivasi Ekstrinsik Bila di atas kita menyinggung pandapat para ahli berkenaan dengan motivasi intrinsik, maka lawan dari motivasi intrinsik adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik biasa datang dan dipengaruhi oleh pengaruh luar, berikut
51
adalah pendapat dari para ahli yang menggambarkan motivasi intrinsik, pertama adalah pendapat dari Dale H Schunk (2012:357), menyatakan bahwa: Motivasi ekstrinsik adalah motivasi melibatkan diri dalam sebuah aktivitas sebagai suatu cara mencapai sebuah tujuan. Individu individu yang termotivasi secara ekstrinsik mengerjakan tugas tugas mereka meyakini bahwa partisipasi tersebut akan menyebabkan berbagai konsekuensi yang diinginkan , seperti mendapat hadiah, menerima pujian dari guru atau terhindar dari hukuman. Csikszentmihalyi dalam Dale H Schunk (2012:384), menyatakan bahwa: Perilaku diatur oleh kekuatan motivasi intinsik dan kekuatan motivasi ekstrinsik. Kekuatan ekstrinsik diprogram sebelumnya secara biologis(misalnya, makanan, tidur) atau berasal dari struktur penghargaan yang disosialisasikan pada individu(misalnya, uang, prestise, nilai akademis, persetujuan individu lain). Kekuatan intrinsik bertumbuh dari keyakinan individu bahwa aktivitas atau konsekuensi yang diberikan nilai untuk diusahakan pencapaiannya karena nilai aktivitas atau nilai konsekuensi itu sendiri. Berdasarkan pendpat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi intrinsik merupakan motivasi yang banyak dipengaruhi oleh pengaruh dari luar, walaupun tidak semuanya datang dari luar, namun bisa saja datang dari internal. Seorang siswa memiliki motivasi ekstrinsik dan memiliki keyakinan bahwa dengan melakukan segala sesuatu berdasarkan ekstrinsik, akan mendapatkan reward terhadap apa yang telah dikerjakan. Hal ini menandakan bahwa untuk dapat meningkatkan motivasi siswa, peran seorang guru sangat menentukan hal ini, karena kita tahu bahwa pengaruh dari luar sangat kuat untuk mengubah kebiaasan seorang siswa, untuk dapat termotivasi dengan baik terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas.
52
4) Motivasi Efektifitas Salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari motivasi adalah motivasi efektifitas, White (1959), dalam Dale H Schunk (2012:360), menyatakan bahwa: Motivasi efektifitas merupakan kemampuan dan berbagai sinonim yang diusulkan seperti kecakapan, kapasitas, efisiensi, keahlian dan keterampilan. Dengan demikian kemampuan merupakan sebuah kata yang cocok untuk menggambarkan hal hal seperti memahami dan mengeksplorasi, merangkak dan berjalan, atensi dan persepsi, bahasa dan pemikiran, memanipulasi dan mengubah sekeliling yang semua hal ini mendorong interaksi yang efektif kompeten dengan lingkungan, perilaku, diarahkan, mempunyai daya pilih, dan dijalankan dengan gigih, serta perilaku tersebut terus menerus dijalankan bukan karena perilaku tersebut memenuhi kebutuhan penggerak primer. Melainkan karena perilaku tersebut memenuhi kebutuhan intrinsik untuk berhadapan dengan lingkungan. White dalam Dale H Schunk (2012:360), menyatakan bahwa “Individu individu memiliki suatu kebutuhan inheren untuk merasa kompeten dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya. Tujuan dari motivasi efektifitas adalah suatu perasaan penguasaan atau keefektifan personal”. Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa motivasi efektifitas merupakan suatu sifat mental yang menginginkan suatu perubahan motivasi yang menuju ke arah yang lebih baik dan menuntut keefektifan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Maka dari itu, bila hal ini diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, akan berdampak pada keefektifan dalam kegiatan belajar, dan hal ini akan berdampak baik dan positif terhadap prestasi belajar siswa.
53
5) Motivasi Tiba Tiba Dalam motivasi, tidak akan terlepas dari motivasi tiba tiba, motivasi tiba tiba timbul karena adanya rangsangan dari luar secara spontan dan dapat mengubah jalan pikiran seseorang dengan cepat untuk ke arah yang lebih baik. Hal ini berdampak baik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Csikszentmihalyi dalam Dale H Schunk (2012:383), “Menyatakan bahwa motivasi tiba tiba sebagai motivasi yang berasal dari penemuan tujuan dan penghargaan yang baru sebagai suatu konsekuensi dari berinteraksi dengan lingkungan”. Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi tiba tiba merupakan bagian dari macam macam motivasi. Motivasi tiba tiba merupakan sifat yang secara tiba tiba timbul akibat reaksi spontan dari faktor eksternal maupun internal. Sehingga mampu mengubah sifat yang sebelumnya kurang termotivasi atau bahkan tidak termotivasi berubah menjadi termotivasi. e. Penurunan Dan Peningkatan Motivasi
Perjalanan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat beberapa hambatan serta pasang surut kadar motivasi, hal ini menjadi lumrah, mengingat kadar tingkatan motivasi setiap orang berbeda beda, maka dalam kajian motivasi, terdapat kajian yang membahas tentang penurunan dan peningkatan motivasi. Schunk & Miller,(2002), dalam Dale H Schunk (2012:365), menyatakan bahwa “Motivasi berkurang ketika anggota keluarga tidak menghargai usaha penguasaan dan ketika para murid tidak bergaul dengan rekan rekan sebaya yang berorientasi penguasaan”. Para ahli lainnya, berpendapat mengenai penurunan motivasi adalah
54
dari Harter dalam Dale H Schunk (2012: 365), menyatakan bahwa “Penurunan motivasi intrinsik secara keseluruhan pada murid murid dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah/lanjutan pertama”. Lepper dalam Dale H Schunk (2012:366), menyatakan bahwa “Tidak ada peningkatan motivasi ekstrinsik yang menyertai penurunan motivasi intrinsik. Peningkatan motivasi ekstrinsik berlangsung secara teratur seiring dengan perkembangan”. Kemudian yang terakhir pendapat dari Lepper & Hodell (1989), dalam Dale H Schunk (2012:401), menyatakan bahwa “Motivasi intrinsik dapat ditingkatkan dengan menyajikan aktivitas yang melibatkan para pemelajaran dalam fantasi atau situasi tiruan melalui berbagai simulasi dan permainan, yang menempatkan mereka dalam berbagai situasi yang tidak benar benar ada.” Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, berkenaan dengan penurunan dan peningkatan motivasi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap penurunan motivasi lebih dominan ditimbulkan dari faktor luar, seperti keluarga dan rekan sebaya, begitu juga terhadap peningkatan motivasi, motivasi dapat ditingkatkan berdasarkan pengaruh kuat dari luar. Maka dari itu, untuk mendapatkan suatu motivasi yang tinggi, diwajibkan memiliki ketahanan dan kegigihan dalam motivasi intrinsik, agar pengaruh dari berbagai jenis dari luar tidak mempengaruhi motivasi. Hal ini menjadi peran seorang guru untuk dapat mengendalikan situasi penurunan dan peningkatan motivasi. f.
Rekan Sebaya
Rekan sebaya merupakan teman seperjuangan yang keberadaannya ada di kelas. Rekan sebaya ini memiliki pengaruh yang besar terhadap motivasi belajar
55
di kelas, berbagai pendapat para ahli membahas rekan sebaya memiliki pengaruh terhadap motivasi. Diantaranya adalah pendapat dari Bandura, (1986,1988), dalam Dale H Schunk (2012:415), menyatakan bahwa: Pengaruh rekan sebaya pada tujuan dan motivasi berprestasi murid telah diselidiki oleh beberapa peneliti. Penelitian tentang penetapan tujuan telah mencatat bahwa observasi terhadap rekan sebaya dapat menyebabkan murid mengadopsi tujuan tujuan yang sebanding. Kemudian pendapat para ahli lainnya yang berpendapat berkenaan dengan rekan sebaya adalah pendapat dari Dweck, (1996;wentzel,1991c), dalam Dale H Schunk menyatakan bahwa: Tujuan yang berorientasi rekan sebaya sangat dihargai oleh murid. Tujuan sosial semacam ini dapat bervariasi. Sebagai contoh, murid mungkin ingin disukai dan disetujui oleh individu lain, ingin mengembangkan hubungan sosial atau hubungan akrab, ingin bekerja sama dengan individu lain, ingin memperoleh dukungan/kekaguman dari individu lain (misal, guru) atau ingin menjadi peka terhadap kebutuhan individu lain. Altermatt & Pomerantz, (2003), dalam Dale H Shunk menyatakan bahwa “Persepsi kompetensi diri para murid dipengaruhi oleh rekan rekan sebaya dan, padaa gilirannya, memengaruhi motivasi akademis mereka”. Berdasarkan pendapat para ahli berkenaan deangan rekan sebaya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rekan sebaya merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi motivasi belajar siswa. karena dengan adanya rekan sebaya, membuat persaingan yang positif diantara rekan sebaya yang berada di kelas.
56
3.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Berbasis
Komputer
Teori yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis komputer berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah teori ACT (Adaptive Control Tought) dari Anderson dalam Winfred F. Hill (2009:236), menyatakan bahwa: Pengaruh komputer terhadap teori pembelajaran dan komputer bersifat kognitif (kognitif mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan refleksi). Pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa dikuatkan pula oleh pendapat para ahli, diantaranya adalah Gagne dalam Rusman (2012:160), menyatakan bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar”. Kemudian menurut Arief S Sadiman dalam Rusman (2012:162), menyatakan bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku dan kaset”. Reclark dalam Rusman (2012:162), mengungkapkan bahwa: Media merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatkannya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah atau media pembelajaran. Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2011:3), mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Hamalik dalam Rusman (2012:164), menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran yaitu;
57
(a) untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif; (b) penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran; (c) media pembelajaran penting dalam rangka mecapai tujuan pembelajaran; (d) penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas; (e) penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. Menurut Kempt and Dayton dalam Rusman (2012:164), menyatakan bahwa fungsi utama media pembelajaran adalah: (a) Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan, (b) Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, (c) Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa. Levie & Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu; (a) Fungsi atensi; (b) Fungsi afektif; (c) Fungsi kognitif dan; (d) Kompensatoris. Kemudian Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2011:21), mengemukakan bahwa; 1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meski pun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut, 2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan beruntutan pesan, daya tarik image yang berubah ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keinginan tahuan menyebabkan siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat, 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori belajar dan prinsip prinsip [sikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan, 4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
58
5.
6. 7. 8.
mengantarkan pesan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa, Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila mana itegritas kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifikasi dan jelas, Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu, Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada spek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.
Dale dalam Azhar Arsyad (2011:23), mengemukakan 10 manfaat dari media pembelajaran, berikut 10 macam manfaat, yang dapat dihasilkan dari media pembelajaran: 1. Meningkatkan rasa saling pengertian san simpati dalam kelas, 2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa, 3. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa, dengan meningkatkanya motivas belajar siswa, 4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa, 5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa, 6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatkanya hasil belajar, 7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari, 8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep konsep yang bermakna dapat dikembangkan, 9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat, 10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran siswa yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna, Sudjana & Rivai dalam Azhar Arsyad (2011:24), mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
59
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melaui penuturan kata kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, memdemosnstrasikan, memerankan, dan lain lain. Encyclopedia of Educational Research dalam Azhar Arsyad (2011:25), mengemukakan bahwa; 1. Meletakan dasar dasar yang kongkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa. 3. Meletakan dasar dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan bahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Edling dalam Arief S Sadiman (2011:26). Menyatakan bahwa: Media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan belajar yaitu dua untuk pengalaman audiomeliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar tiga dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda benda Arsyad (2002: 54-55), dalam Rusman (2012:178), menyatakan bahwa ”Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan” adalah:
60
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan. 2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik warna, dan musik yang dapat menambah realisme. 3. Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaanya, dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban. 4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau. 5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain sejenis cd interaktif, video dan lain lain dengan program pengendali dari komputer. Darmawan (2007:192), dalam Rusman (2012:187), yang menyatakan bahwa ”Masalah yang dibantu oleh media pembelajaran berbasis komputer adalah: 1. Terbatasnya waktu yang tersedia bagi siswa untuk berkonsultasi dengan guru mengenai materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. 2. Jumlah siswa yang banyak menyebabkan kurang tersedianya komentar atau jawaban yang cukup jelas dari guru atasa pertanyaan yang diajukan siswa secara individual. 3. Tidak tersedianya bantuan secara langsung dari guru kepada siswa yang mengahadapi masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran 4. Jumlah siswa yang banyak memiliki kecenderungan terjadinya plagiasi yang dilakukan beberapa siswa ketika mereka dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut mereka untuk bisa menyelesaikan secara indidual. 5. Minimnya kegiatan praktek secara langsung yang dapat mengasah kemampuan siswa. 6. Menjembatani keterbatasan guru sebagai tenaga pengajar yang mengalami hambatan untuk datang dan mengajar sebagaimana mestinya atau jasa untuk mengajar sangat handal sehingga kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara konvensional.
61
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (200:137), dalam Rusman (2012:188), yang menyatakan bahwa kelebihan penggunaan komputer dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar 2. Warna, musik, dan grafis animasi dapat menambah kesan realisme dan menuntun latihan, kegiatan di laboratorium, simulasi dan lain lain. 3. Respon pribadi yang cepat dalam kegiatan kegiatan belajar siswa akan menghasilkan penguatan yang itnggi. 4. Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah waktu lampau direkam dan dipakai dalam mencatat, merencanakan langkah langkah selanjutnya di kemudian hari. 5. Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat diprogram melengkapi suasana sikap yang lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban. 6. Kemampuan daya rekamnya memungkinkan pengajaran individual bisa dilaksanan, pemberian perintah secara individual dapat dipersiapkan bagi semua siswa, terutama untuk siswa siswa yang dikhususkan, dan kemampuan belajar mereka pun dapat diawasi terus. 7. Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan dengan mudah dan diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat kepada kontak langsung dengan para siswa. Heinich dkk (1986) dalam Rusman (2012:190), menyatakan bahwa: Sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keluluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Yang diistilahkan dengan ”kesabaran komputer”, dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat meciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat, tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat.
62
Di balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya. Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasilo belajar secara otomatis. Komputer juga dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiwa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Benny A. Pribadi dan Tita Rosita: 2002:11-12 dalam Rusman (2012:191), yang menyatakan bahwa: Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untik ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan. Kesimpulan dari pendapat para ahli di atas, berkenaan dengan pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa adalah media pembelajaran berbasis komputer, berdasarkan teori ACT dari anderson, bahwa media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, hal ini pun dikuatkan oleh proposisi dari pendapat para ahli yang berbicara berkenaan manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer. Selain dapat memudahkan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, media pemelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. B. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian terdahulu ini, terdapat beberapa variabel yang memiliki kemiripan dengan variabel yang peneliti teliti, yaitu media pembelajaran berbasis komputer. Karena memang Variabel (X) yang diteliti oleh peneliti merupakan hasil pengembangan dari penelitian yang telah ada.
63
a.
Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Media Pembelajaran
Penelitian terdahulu berkenaan dengan media pembelajaran sudah banyak yang meneliti. Dengan banyaknya jenis media pembelajaran yang digunakan dan kemudian banyak pergeseran fungsi, dari alat alat administrasi yang berkembang ke arah media pembelajaran, untuk kepentingan pendidikan. Maka peneliti memilih media pembelajaran berbasis komputer. Hal ini mencerminkan bahwa memang media pembelajaran jenisnya amat teramat banyak dan pergesaran alih fungsi pun terjadi, berawal dari alat komunikasi dan alat administrasi, kini dikembangkan menjadi suatu media pembelajaran yang memiliki fungsi sebagai pengantar atau alat yang menjembatani suatu pembelajaran yang efektif, sesuai dengan tujuan instruksional. Landasan tersebutlah yang membuat peneliti ingin meneliti jenis media pembelajaran yang lainnya dan meneliti beberapa alat alat administrasi yang beralih fungsi menjadi suatu alat media pembelajaran. Peneliti penetapkan media pembelajaran berbasis komputer untuk diteliti lebih lanjut, berikut beberapa judul yang memiliki keterkaitan dengan media pembelajaran beserta dengan kesimpulan isi dari judul tersebut.
64
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Media Pembelajaran No
Nim
1 0807080
Nama Peneliti
Kiki Fajriah Z
Judul Skripsi
Kesimpulan
Pengaruh Penggunaan Adanya pengaruh yang Media Pembelajaran positif penggunaan terhadap Minat Belajar media pembelajaran Siswa pada Mata terhadap minat belajar Pelajaran Mengelola siswa. Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung 2 0700039 Lilis Siti Rukoyah*) Pengaruh Media Adanya pengaruh yang Internet terhadap positif media internet Minat Belajar Siswa terhadap minat belajar Kelas X pada Mata siswa Pelajaran Mengelola Peralatan Perkantoran Jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Bandung 3 0700734 Eva Yulyana*) Pengaruh Penggunaan Adanya pengaruh Media Pembelajaran positif penggunaan terhadap Kualitas media pembelajaran Proses Pembelajaran di terhadap kualitas SMK Pasundan 1 proses pembelajaran. Bandung 4 0704029 Ryan Rismansyah*) Efektivitas Adanya pengaruh yang Penggunaan Media positif dari penggunaan
65
Pembelajaran media pembelajaran Perkantoran untuk perkantoran untuk Meningkatkan meningkatkan motivasi Motivasi Siswa Kelas siswa XI AP SMK Sangkuriang I Kota Cimahi 5 0608371 Mei Dwi Ono*) Pengaruh Penggunaan Adanya pengaruh yang Media Pembelajaran positif dari penggunaan dan Motivasi Belajar media pembelajaran terhadap Prestasi dan motivasi belajar Belajar Siswa (Siswa terhadap prestasi dalam Mata Diklat belajar siswa Peralatan Kantor Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung) 6 050372 Nikeu Nurgianti*) Pengaruh Penggunaan Adanya pengaruh yang Media Tape Recorder positif dari penggunaan terhadap Motivasi media tape recorder Belajar Siswa Program terhadap motivasi Keahlian Administrasi belajar siswa. Perkantoran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Cimahi
66
b.
Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Motivasi
Penelitian terdahulu berkenaan dengan motivasi belajar siswa, telah banyak yang diteliti, sebagai variabel Y. Berikut judul penelitian terdahulu berkenaan dengan motivasi belajar siswa: Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu Berkenaan Dengan Motivasi No
Nim
1 0802579
Nama Peneliti
Nadya Citra Febrianty
Judul Skripsi
Kesimpulan
Pengaruh Penerapan Ada pengaruh yang Sistem Penghargaan positif dari sistem terhadap Motivasi penghargaan terhadap untuk Berprestasi motivasi berprestasi Karyawan Bagian Marketing di PT Luxindo Raya Cabang Bandung 2 0800047 Fatimah Mispa Pengaruh Pengelolaan Ada pengaruh yang Nurahmi Kelas terhadap positif terhadap Motivasi Belajar pengelolaan kelas Siswa pada Mata terhadap motivasi Pelajaran Produktif belajar siswa Bidang Bisnis dan Manajemen di SMKN 11 Bandung 3 0704121 Romi Rullyandi*) Pengaruh Mutasi Ada pengaruh yang Pegawai terhadap positf dari mutasi Motivasi Kerja di pegawai terhadap Badan Diklat motivasi kerja Kabupaten Sukabumi 4 0705679 Rizqi Novita Ayu*) Pengaruh Kreativitas Ada pengaruh yang
67
5 0705767
Dena Harini*)
6 0703769
Lingga Aries Setiawa*)
Guru dalam Mengajar positif dari kreatifitas terhadap Motivasi guru dalam mengajar Belajar Siswa (Studi terhadap motivasi Kasus di SMK belajar siswa. Pasundan 3 Bandung) Pengaruh Evaluasi Ada pengaruh yang Kinerja terhadap positif dari evaluasi Motivasi Kerja kinerja terhadap Pegawai di Dinas motivasi kerja pegawai Pendidikan Provinsi Jawa Barat Subbag Kepegawaian dan Umum Pengaruh Jaminan Ada pengaruh yang Kesehatan dan positif dari jaminan Keselamatan Kerja kesehatan terhadap K3 (K3) terhadap Motivasi Kerja Karyawan Studi pada PT Inti (Persero) Bagian Produksi da Purna Jual
68
Berdasarkan tabel penelitian terdahulu di atas, memberikan informasi bahwa variabel media pembelajaran dijadikan variabel x dan motivasi belajar sebagai variabel Y, sudah pernah diteliti sebelumnya. Jenis media pembelajaran yang telah diteliti adalah media pembelajaran tape recorder dan media pembelajaran secara umum. Peneltian terdahulu berkenaan dengan media pembelajaran membahas efektifitas sebagai ukuran untuk mengukur keefektifan dari kegunaan media pembelajaran yang dilakukan olh guru disekolah. Penelitian berkenaan dengan media pembelajaran sebagai variabel x telah diteliti oleh Kiki Fazria, Eva Yulyana, Rian Rismansyah, dan Mei Dwi Guno. Penelitian berkenaan dengan motivasi belajar siswa adalah Nadia Citra, Fatimah Mispah dan Rizki. Hasil penelitian terdahulu terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan media pembelajaran terhadap masing masing variabel Y, yaitu ( minat belajar siswa, kualitas proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Kesimpulanya adalah peneliti menetapkan media pembelajaran berbasis komputer sebagai variabel X dan motivasi belajar sebagai variabel Y merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu jenis dari sekian banyaknya jenis media pembelajaran. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui adakah pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa.
69
4. Kerangka Berfikir
Sebagaimana terungkap dalam latar belakang di atas, grand teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, menggunakan teori belajar kognitif dari Robert M Gagne. Teori belajar kognitif, mengungkapkan bahwa hasil belajar memiliki lima tipe, diantaranya adalah : (1) informasi verbal, (2) kemahiran intelektual, (3) pengalaman kognitif, (4) keterampilan motorik, (5) sikap. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau faktor luar dari individu. Faktor internal mempengaruhi 5 hasil belajar. Hasil belajar pada tipe informasi verbal, dipengaruhi oleh motivasi kuat dan sikap individu. Kemudian tipe kemahiran intelektual dipengaruhi oleh panca indra normal, kemampuan mendeskriminasi, kemampuan abstraksi, motivasi tinggi dan minat, kemampuan belajar. Tipe pengaturan kegiatan kognitif dipengaruhi oleh kadar motivasi dan kadar konsentrasi, kemudian tipe keterampilan motorik dipengaruhi oleh motivasi, kompleksitas keterampilan dan prosedur. Faktor internal banyak mempengaruhi hasil belajar. Faktor yang paling dominan dalam faktor internal adalah motivasi belajar, sehingga penulis menetapkan motivasi belajar, dijadikan sebagai variabel Y (variabel bebas) untuk diteliti lebih lanjut. Motivasi belajar, dalam kerangka berfikir ini didukung oleh
70
teori pendukung, yaitu Teori Pengkondisian dari Skinner dalam Dale H Schunk (20212:37), yang menyatakan bahwa: Pengkondisian operan tidak memerlukan prinsip baru untuk menjelaskan motivasi. Motivasi perilaku meningkat atau respons perilaku berlanjut dikarenakan persyaratan penguatan yang efektif. Proses proses internal yang menyertai respoms(misalnya, kebutuhan, penggerak, kognisi, emosi) tidak dapat diperlukan untuk menjelaskan perilaku. Penyebab perilaku jana terletak pada sejarah penguatan yang dialaminya(perilakunya yang diperkuat pada masa lalu) dan lingkungan saat ini. Murid menampilkan motivasi perilaku karena sebelumnya ia telah diperkuat pada perilaku tersebut, dan karena adanya ketersediaan berbagai penguat efektif dilingkungannya terkait perilaku tersebut. Dalam teori tersebut, dijelaskan bahwa motivasi dapat dipengaruhi oleh lingkunganya dan faktor faktor dari luar, kadar dari suatu motivasi dalam individu dapat berubah, sesuai dengan seberapa besar pengaruhnya terhadap individu tersebut. Faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau faktor luar dari individu. Faktor faktor eksternal mempengaruhi 5 hasil belajar, hasil belajar pada tipe informasi verbal, dipengaruhi oleh cara informasi yang disajikan dan pengaturan waktu. Tipe kemahiran intelektual dipengaruhi oleh gambar, ciri ciri fisik, menggunakan variasi gambar, ciri ciri yang relevan dan ilustrasi melalui skema. Tipe pengaturan kegiatan kognitif dipengaruhi oleh pemberian kasus, pengetahuan prosedural, Tipe keterampilan motorik dipengaruhi oleh komunikasi, media pembelajaran (gambar, diagram, film, teks, audio, audiovisual,visual,komputer). Tipe hasil belajar sikap dipengaruhi oleh penggunaan pola kondisional. Faktor faktor eksternal banyak mempengaruhi hasil belajar. Salah satu faktor, yang peneliti pilih adalah media pembelajaran. Media pembelajaran
71
memiliki banyak jenisnya, seperti media pembelajaran visual, audio visual, audio, komputer dan lain sebagainya. Salah satu media yang tertarik untuk dikaji oleh penulis adalah media pembelajaran berbasis komputer. Pada kerangka berfikir ini, media pembelajaran berbasis komputer dijadikan sebagai variabel terikat untuk dikaji lebih lanjut. Teori pendukung untuk menerangkan lebih lanjut media pembelajaran adalah teori ACT
(Adaptive Control Tought)
dari Anderson menyatakan bahwa
“Media komputer berpengaruh terhadap teori pembelajaran dan komputer bersifat kognitif (kognitif mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan refleksi).” Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, menerangkan bahwa media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh yang positif terhadap kegiatan pembelajaran, seperti memengaruhi motivasi, daya ingat dan refleksi. Media pembelajaran berbasis komputer berpengaruh terhadap motivasi, dikuatkan pula oleh Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2011:21), mengemukakan bahwa; 1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meski pun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut, 2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan beruntutan pesan, daya tarik image yang berubah ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keinginan tahuan menyebabkan siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat,
72
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori belajar dan prinsip prinsip [sikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan, 4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa, 5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila mana itegritas kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifikasi dan jelas, 6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu, 7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan, 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada spek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. Pendapat para ahli lainnya, berkenaan dengan pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar adalah pendapat dari Dale dalam Azhar Arsyad (2011:23), mengemukakan 10 manfaat dari media pembelajaran, berikut 10 macam manfaat yang dapat dihasilkan dari media pembelajaran: 1. Meningkatkan rasa saling pengertian san simpati dalam kelas, 2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa, 3. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa, dengan meningkatkanya motivas belajar siswa, 4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa, 5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa, 6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatkanya hasil belajar, 7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari, 8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep konsep yang bermakna dapat dikembangkan, 9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat,
73
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran siswa yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna, Berdasarkan pendapat para ahli diatas, semakin mempertegas bahwa media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar. Dari kerangka berfikir ini, peneliti menggambarkan bagaimana alur dari belajar kognitif dari Robert M Gagne sebagai grand teori, kemudian ke alur faktor faktor yang mempengaruhinya ( eksternal dan internal). Kemudian berkembang lagi ke alur penetapan variabel bebas dan terikat sebagai variabel yang ingin diteliti lebih lanjut. Variabel X (Media pembelajaran berbasis komputer) memiliki indikator, yang meliputi: (1) Mencapai tujuan pembelajaran, (2) Mempercepat proses pembelajaran dan membantu memahami materi yang disajikan, (3) Mutu pendidikan, (4) bagian integral dalam sistem pembelajaran, (5) pembelajaran efektif. Variabel Y memiliki indikator, diantaranya adalah Pilihan, Tugas, Usaha, Kegigihan, Prestasi. Keseluruhan alur pemikiran peneliti terhadap variabel X dan Y, tergambar dalam gambar kerangka berfikir dibawah ini:
74
Grand Teori
-Teori Belajar Kognitif Robert M Gagne A. B. C. D. E.
-
Lima Hasil Belajar
Informasi Verbal Kemahiran Intelektual Pengaturan Kognitif Keterampilan Motorik Sikap
(Sumber: W.S. Wingkel dalam Psikologi Pembelajaran (2009:111))
Eksternal
Internal
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Informasi verbal
- Cara informasi yang disajikan - Pengaturan waktu Kemahiran intelektual
-
Gambar Ciri ciri fisik Menggunakan variasi gambar Ciri ciri yang relevan Ilustrasi melalui skema
Pengaaturan kegiatan kognitif
- Pemberian kasus - Pengetahuan prosedural Keterampilan motorik
- Komunikasi - Media pembelajaran (gambar, diagram, film, teks) Sikap
- penggunaan pola conditioning
Informasi verbal
- Motivasi kuat - Sikap individu
Kemahiran intelektual
-
Panca indra normal Kemampuan mendeskriminasi Kemampuan abstraksi Motivasi tinggi dan minat Kemampuan belajar
Pengaaturan kegiatan kognitif
- Kadar motivasi - Kadar konsentrasi
Keterampilan motorik
- Motivasi sebagai penunjang - Kompleksitas keterampilan - Prosedur Sikap
- Belajar sikap - motivasi
75
Media Pembelajaran (visual, audio, audiovisual, komputer) Teori ACT (Adaptive Control Tought) .Anderson
Pengaruh komputer terhadap teori pembelajaran dan komputer bersifat kognitif (kognitif mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan refleksi) (Sumber: Winfred F. Hill (2009:236) dalam teori teori pembelajaran)
Teori Motivasi (Teori Pengkondisian Operan) Skinner (Sumber: Winfred F. Hill (2009:98) dalam teori teori pembelajaran)
(
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Indikator: 1.Kesesuaian materi dengan kemampuan belajar siswa. 2.Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru. 3. Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar. 4.Dapat Mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, 5.Membuat pembelajaran lebih menyenangkan Sumber : Cole & Chan, (1990), dalam Ariesto Hadi Sutopo (2012:164).
(Sumber: Winfred F. Hill (2009:236) dalam Teori teori pembelajaran)
76
Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian
77
Berdasarkan bagan kerangka berfikir di atas dapat digambarkan model kausalitas variabel penelitian sebagai berikut:
X
Y = f (x)
Y
Gambar 2. 2 Model Kausalitas Variabel Penelitian
Keterangan: X
= Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Y
= Motivasi Belajar
Y = f (x)
= Lambang yang menggambarkan pengaruh
5. Hipotesis
Hipotesis merupakan penyataan atau jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Jawaban sementara itu merupakan jawaban sementara tpada masalah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya harus bisa menjawab masalah penelitian yang telah dipaparkan peneliti, sehingga antara hipotesis dan rumusan masalah terlihat keterkaitanya secara konsisten. Pendapat dari para ahli, yang mengemukakan pengetian dari hipotesis adalah pendapat dari Sugiyono (2005:82), yang menyatakan bahwa:
78
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa penyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi) atau variabel mandiri(deskriptif). Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, hipotesis merupakan jawaban sementara yang dilakukan oleh peneliti, untuk mengetahui dugaan sementara yang ada pada penelitian tersebut. Sehubungan dengan kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: ”Terdapat pengaruh yang positif pada penggunaan Media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar di SMK Sangkuriang I Cimahi”.
BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media pembelajaran berbasis komputer. Variabel Y yaitu motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi. Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, oleh guru mata pelajararan produktif, terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi. Responden siswa yang masih aktif di kelas XI, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Sangkuriang I Cimahi. B. Metode penelitian
Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti wajib harus mengenal dan mengetahui metode penelitan apa yang akan digunakan, maka dari itu, seorang peneliti dalam melakukan penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh gambaran permasalahan, sehingga tujuan penelitian akan tercapai
79
80
dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131), yang menyatakan bahwa: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan. Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran, kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survei Eksplanasi
(Explanatory Survey),
yaitu penelitian survei yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa ”Metode
explanatory survey
yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal
antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.” Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenaranya. Dengan menggunakan metode survei eksplanasi disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua
81
variabel, yaitu variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa dan seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran pada SMK Sangkuriang I Cimahi. C. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi, Sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Menurut Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel media pembelajaran berbasis komputer (X) sebagai variabel independent atau variabel bebas, dan variabel motivasi belajar siswa (Y) sebagai variabel dependent atau variabel terikat. Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul
82
penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi, maka penulis menjelaskan operasional variabel secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Operasional Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini, diukur melalui ukuran dan indikator yang meliputi: (1) Kesesuaian materi dengan kemampuan belajar siswa, (2) Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar , (4) Dapat Mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, (5) Membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Uraian dan indikator media pembelajaran berbasis komputer tersebut secara lebih rinci akan dibahas pada tabel berikut ini: Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Variabel X)
Indikator
Ukuran
Kesesuaian materi 1. Tingkat ajar dengan kesesuaian materi kemampuan ajar, dengan belajar siswa menggunakan media pembelajaran berbasis komputer terhadap tujuan
Skala Pengukuran
Interval
83
Variabel
Indikator
Ukuran
pembelajaran 2.
Tingkat kemampuan guru dalam mengaitkan kebutuhan standar kompetensi dengan menggunakan media berbasis komputer terhadap kegiatan pembelajaran 3. Tingkat keselarasan materi ajar terhadap kemampuan belajar siswa, dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer Dapat 1. Tingkat meningkatkan partisipasi siswa perhatian dan terhadap materi konsentrasi siswa ajar yang disajikan pada materi oleh guru dengan pembelajaran menggunakan yang disajikan media guru pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif 2. Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer dalam menyampaikan materi ajar yang dilakukan oleh guru dengan bahasa yang
Skala Pengukuran
84
Variabel
Indikator
Ukuran
3.
Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
1.
2.
3.
Dapat Mengurangi penggunaan waktu penyampaian
1.
komunikatif Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru yang memanfaatkan fasailitas audio untuk memusatkan konsentrasi siswa Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk mengendalikan kelas agar kelas memiliki iklim yang kondusif. Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk menarik pusat perhatian siswa Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang dilakukan oleh guru untuk menampilkan video interaktif terhadap materi ajar Tingkat kemudahan penggunaan media pembelajran berbasis komputer
Skala Pengukuran
85
Variabel
Indikator
Ukuran
materi
2.
3.
Dapat membuat 1. pembelajaran lebih menyenangkan
2.
yang digunakan oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran terhadap mata pelajaran produktif Tingkat efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas Tingkat kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa pada mata pelajaran produktif Tingkat daya tarik fasilitas pada komputer (gambar, efek animasi, audio, audio visual) untuk dijadikan sebagai
Skala Pengukuran
86
Variabel
Indikator
Ukuran
Skala Pengukuran
sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik. 3. Tingkat kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru dalam menyajikan permainan yang edukatif sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan 4. Tingkat kemahiran media pembelajaran berbasis komputer dalam menghindari verbalisme pada kegiatan belajar mengajar dikelas Sumber : Cole & Chan, (1990), dalam Ariesto Hadi Sutopo (2012:164). 2. Operasional Variabel Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan sifat yang terkandung dalam diri individu, untuk melakukan setiap kegiatan dan aktivitasnya berkenaan dengan belajar, atas dasar dorongan tertentu, baik itu dorongan secara internal, maupun secara eksternal. Berikut adalah operasional variabel dari motivasi belajar:
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Berprestasi
87
Variabel Motisvasi Belajar Variabel Y
Indikator
Pilihan Tugas
Usaha
Ukuran
1.
Tingkat minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Tingkat kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Tingkat ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut. 1. Tingkat keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 2. Tingkat kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas mata pelajaran produktif
Skala Pengukuran
Interval
88
Variabel
Indikator
Ukuran
3.
Kegigihan
Prestasi
Tingkat kesulitan siswa memahami dan materi belajar pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat keterserapan siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 1. Tingkat perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 2. Tingkat Penguasaan belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 3. Tingkat kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 1. Tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 2. Tingkat kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional
Skala Pengukuran
89
Variabel
Indikator
Sumber : Dale H Shunk (2012:17)
Ukuran
Skala Pengukuran
3. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda, maka sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Sangkuriang I Cimahi. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum, siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
90
E. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Pengertian yang lebih spesifik diungkapkan oleh Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah peneletian. Dalam penelitian ini tidak semua unit populasi diteliti, karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2002:73), menyatakan bahwa: Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulanya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.
91
Populasi dalam penelitian ini terdiri atas para siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang Cimahi. Adapun gambaran tentang jumlah keseluruhan siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran, jumlah keseluruhan dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3. 3 Populasi Siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi
No. 1 2 3
Siswa Kelas XI Administrasi perkantoran Siswa Kelas XI AP – 1 Siswa Kelas XI AP – 2 Siswa Kelas XI AP – 3 JUMLAH
Jumlah Siswa 44 46 45 135
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran yaitu 135 siswa. 2. Teknik Penarikan Sampel
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian yang benar benar mewakili seluruh populasi. Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran pada SMK Sangkuriang I Cimahi
92
sebanyak 135 siswa. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi dengan menggunakan teknik
(Simple Random Sampling).
Peneliti
menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif atau mewakili populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak melibatkan parameter populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis tersebut, penentuan sampel dari populasi yang ada, dengan menggunakan rumus Slovin, menurut Husein Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti berikut:
n= keterangan : n
= ukuran sampel
N
= ukuran populasi
E
= tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Dengan rumus penentuan ukuran sampel diatas, peneliti dapat menarik sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:
n=
n=
93
n= Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 57 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan secara proposional. Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut
n1=
x n0
(Harun Al-Rasyid,1994:80)
keterangan : n1 no N1 n
= Banyaknya sampel masing masing unit = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit = Banyaknya populasi dari masing masing unti = Jumlah populasi dari seluruh unit
Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3. 4 Alokasi Sampel Minimum Penelitian SMK Sangkuriang I Cimahi
No.
Siswa Kelas XI Jumlah Administrasi perkantoran Siswa
Perhitungan
Sampel
94
1 2 3
Siswa Kelas XI AP – 1 Siswa Kelas XI AP – 2 Siswa Kelas XI AP – 3 JUMLAH
44 46 45
(44/135)57 (46/135)57 (45/135)57
135
19 19 19 57
Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Sangkuriang I Cimahi, diolah oleh penulis
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang akan diambil di SMK Sangkuriang I Cimahi sebanyak 57. dimana penyebaran sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Sangkuriang I adalah sebanyak 19 siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional. F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki persiapan persiapan yang matang, salah satunya Peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.” Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik. Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan
95
masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara
Menurut Riduwan (2006:74), wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi belajar pada kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Wawancara ini dilakukan kepada siswa dan guru di SMK Sangkuriang I Cimahi. 2. Kuesioner
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis komputer. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala scale.
Skala pengukuran
rating scale
rating
menurut sugiyono (2006:113), merupakan
“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengetian kualitatif”. Kuesioner yang akan digunakan dalam
96
penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas. a.
Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Menurut Arikunto (2002:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Instrumen penelitian dapat dikatakan valid, apabila alat tersebut cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu instrumen, menunjukkan sejauh mana, data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur, terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen pengukuran, dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian, syarat instrumen dikatakan memiliki validitas, apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:
97
r xy =
N ( ∑ X i Y i ) − ( ∑ X i )( ∑ Y i ) 2
2
[ N ∑ X i − (∑ X i ) 2 ][ N ∑ Y i − (∑ Y i ) 2 ]
(Arikunto, 1998:162)
Keterangan : r
= Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
N
= Jumlah responden
X i
= Nomor item ke i
xy
= Jumlah skor item ke i
∑ X i
= Kuadrat skor item ke i
X 12
= Jumlah dari kuadrat item ke i
2
∑ X i ∑Y 2
Y i
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑Y i 2 = Toral dari ∑ X i Y i =
kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang
diperoleh tiap respoden Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
98
2.
Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3.
Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4.
Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5.
Memberikan/menempatkan skor ( scoring ) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6.
Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7.
Menghitung nilai koefisien korelasi product
moment untuk
setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh. 8.
Membandingkan nilai koefisien korelasi product dengan nilai koefisien korelasi
moment hasil
product moment
perhitungan
yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan 9.
α
= 5%.
Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika 2. jika
r
xy
r xy
hitung > r tabel, maka valid hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Setelah r hitung, kemudian dibandingkan
99
dengan nilai r tabel dengan taraf nyata ( α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95% dengan db= n-2. Jika t hitung > t tabel maka item tersebut dinyatakan signifikan (valid) dan sebaliknya jika thitung < t tabel maka item tersebut dinyatakan tidak signifikan (tidak valid). b.
Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), menyatakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut : k ∑ σ = 1 − σ k − 1 2
r 11
i
2
t
Keterangan: r 11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya bulir soal = jumlah varians
100
= varians total Rumus variansnya adalah sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 1993:236)
Keterangan: = varians = jumlah skor N
= jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan, dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
101
5. Memberikan/menempatkan skor ( scoring ) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu. 6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh. 9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 11. Menghitung nilai koefisien alfa. 12. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan
α
= 5%.
13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya: 1. Jika 2. Jika
r 11 r 11
hitung > r tabel, maka reliabel, hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik
102
kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari populasi. Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). 1. Tabulasi Data
langkah langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah sebagai berikut: 1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. 2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data. 3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. 4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut: Tabel 3. 5 Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden 1 2 3 1 2 N Sumber : Sugiyono(2002:81)
Skor item 4 5
6
.....
N
Total
103
2. Teknik Analisis Data Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas Amuhidin dan maman A (2007:53), menyatakan bahwa: Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81), yaitu : a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus : SK=ST x JB x JR. b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus: ∑ xi = x1 x2 x3 ......+x37. Keterangan : X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x
104
X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: • Menentukan kontinum tertinggi dan terendah
•
Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus : R=
•
Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi
d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini. Tabel 3. 6 Skala Penafsiran Skor Rata Rata No
1. 2. 3. 4. 5.
Skor Kriterium
1,00 – 1,79 1,80 – 2,59 2,60 – 3,39 3,40 – 4,19 4,20 – 5,00
Kategori
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013. 3.
Penafsiran
Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik
Teknik Analisis Data Inferensial
Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistic inferensial, yaitu statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan
105
membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya). Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Media pembelajaran berbasis computer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y). a.
Pengujian Persyaratan Analasis Data
Setelah mendapatkan berbagai data berkenaan dengan penelitian, maka teknik analisis data, harus dilakukan oleh seorang peneliti. Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi deskriptif untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan 2, sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no 3 menggunakan analisis regresi. Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisi regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali .M 2006:243), yaitu: 1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data mepiris 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen. 3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori beberapa ahli yang menerangkan berkenaan dengan regresi sederhana yaitu pendapat dari Riduan dan sunarto (2007:96), yang mengemukakan bahwa:
106
“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel yang terikat (Y) apabila variabel bebas(X) diketahui,regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).” Persamaan umum regresi linear sederhana menurut riduwan dan sunarto (2007:97):
Ŷ = a + bX
Keterangan: Ŷ a b X
= Subjek dalam variabel terikat yang diproyeksikan. = Nilai konstanta. = Nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan variabel y. = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu, dengan ketentuan: a=
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
b = Peneliti menggunakan teknik analisis data regresi seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu (1) uji normalitas, (2) uji linearitas, (3) uji homogenitas. 1)
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan, penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang
107
akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang akan digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji liliefors test. Langkah kerjanya adalah 1. Susunlah dari data yang terkecil sampai data yang terbesar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama, 2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan bilangan itu ( frekuensi harus ditulis) 3. Susun frekuensi kumulatif. 4. Hitunglah proporsi empirik (observasi). Menggunakan formula Sn(Xi)=fki:n. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical proportion pada tabel Z. Formulanya: Z = Dimana: X =
dan S =
6. Menghitung Theoritical proportion 7. Bandingkan empirical propotion dengan theoritical proporion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya. 8. Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif. 9. Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal. 10. Memasukan besaran seluruh angka tersebut ke dalam tabel distribusi berikut: Tabel 3. 7 Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test
X
F
FK SN(Xi) Z Fo(xi) Sn (Xi) –Fo(Xi) Sn (X1) –Fo(Xi)
108
Perhitungan uji normalitas menggunakan aplikasi program statistical product and service solutions (SPSS), langkah langkah yang digunakan dinyatakan oleh Sambas dan maman, (2007:81), sebagai berikut: 1. Siapkan lembar kerja SPSS. 2. Membuat definisi tiap variabel dan masikan skor responden yang akan diuji normalitasnya. 3. Klik menu analyze, pilih descriptive, lalu klik explore. 4. Klik display plots, lalu pilih normality plots with test pada kotak dialog explore plots, lalu klik continue. 5. Masukan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kotak dependent list, lalu klik OK. 2)
Uji Linearitas.
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296) adalah: 1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a) ) dengan rumus: JK reg(a) = 3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:
109
4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JK res = ΣY 2 – JK reg (b/a) – JK reg (a) 5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a)) dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg (a) 6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg(a)) dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg (b/a) 7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus: RJK res = JK res N–2 8) Menghitung jumlah kuadrat error (JK E) dengan rumus:
9) Untuk menghitung JK E urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JK TC = JK res – JK E 11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus: RJK TC = JK TC K–2 12) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJK E = JK E N–k 13) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJK TC RJK E 14) Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
110
15) Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 % 16)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. 3)
Uji Homogenitas
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, mka Ho menyatakan skornya homogen ditolak. Rumus nilai hitung : X2= (ln10)[⅀db.logSi2) Ating somantri dan sambas ali M (2006:294)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah: 1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut. 2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett. 3. Menghitung varians gabungan. 4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett. 6. Menghitung nilai X 2 7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan. b. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.
111
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat).
1) Merumuskan Hipotesis
Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin, 2006:245-255),: 1.
Menentukan rumusan hipotesis statistik (H 0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu: Hipotesis
H0 : ρ yx = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan 1
penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. . H1 : ρ yx ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan penggunaan 1
media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. .
112
2) Menyusun Persamaan Regresi
Pada penelitian ini, maka alat yang digunakan ialah analisis regresi sederhana. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu; F =
S 1 S 2
2 2
Untuk menentukan nilai Uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut: a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus: JK (Re g )
= b1 ∑ x1 y + b2 ∑ x2 y + ... + bk ∑ xk y
b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus: JK (Re s )
2 (∑Y ) 2 = ∑Y − − JK (Re g ) n
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus: JK res
= ΣY2 – JK reg(a/b) – JK reg(a)
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a)) dengan rumus: RJK reg(a) = JK reg(a) e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg(a) ) dengan rumus: RJK reg(b/a) = JK reg(b/a) f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus: RJK res = JK res
n-2 g. Menghitung nilai F dengan rumus:
113
JK (Re g ) F hitung =
k JK (Re s ) n − k − 1
dengan k = banyaknya Variabel bebas 2.
Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak
3.
;
Membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini, kriteria kesimpulan adalah Tolak H0, jika nilai hitung t atau F lebih besar dari nilai tabel t atau
3) Uji Signifikasi
Menentukan nilai uji F melalui langkah langkah dibawah ini: a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus: J K( Reg)= b1∑X1Y+...+bx∑XkY b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus: J K (Res)= (∑Y2 –
F hitung =
Keterangan: K = banyaknya variabel bebas
- JK (Reg)
114
c. Menentukan nilaikritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1=K dan db2= n-k-1 d. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1 diterima. e. Jika nilai uji F ≤ Nilai tabel F, maka terima H 0 dan H1 ditolak. f. Uji signifikansi dilakukan dengan bantuan aplikasi program statistical Product and service Solutions (SPSS), kriteria yang digunakan apabila nilai r lebih besar dari nilai (α) yang ditentukan, maka H 0 diterima, sebaliknya apabila nilai r lebih kecil dari nilai (α)tertentu,maka H 0, ditolak.
4) Menghitung Koefisien Determinasi
pengujian seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis computer terhadap motivasi belajar siswa, maka digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100%
Perhitungan koefisien determinasi selesai, kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian dengan kriteria interpretasi koefisien determinasi, seperti tabel berikut ini: Tabel 3. 8 Kriteria Interpretasi Koefisien Determinasi Besarnya nilai r
Interpretasi
115
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sumber: Sugiyono, 2001:183
Sangat Rendah Rendah Sedang/Cukup Kuat Kuat Sangat Kuat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a.
Sejarah Singkat SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI
SMK Sangkuriang 1 Cimahi diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi Jaya yang beralamat di Jl. Sangkuriang No. 76 Cimahi 40511, dengan akta notaries No. 2 tanggal 1 Oktober 1986 dari notaries Sumatri, S.H. Pengurus Yayasan terdiri dari : (Ketua Yayasan : H. Partoen), (Sekretaris : Drs. Bambang Wasito, M. BA.) dan (Bendahara : Hj. Siti Chadidjah). SMK Sangkuriang 1 Cimahi didirikan berdasarkan surat izin kepada Kanwil DEPDIKBUD Provinsi Jawa Barat No. 003/1.02/Kep/E/88. Tanggal 8 April 1988. Sejak tahun ajaran 1988/1989, SMK Sangkuriang dulu dikenal dengan nama SMEA Sangkuriang Cimahi, berdasarkan kurikulum dan keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud RI No. 16/C.C7/Kep/MN/97, Tanggal 6 Maret 1997, berganti nama menjadi SMK Sangkuriang 1 Cimahi Utara. Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi Jaya mengembangkan rumpun pendidikannya yang mengarah pada bidang perhotelan, pada tahun 1997. Maka didirikanlah SMK Sangkuriang 2 Cimahi (SMIP) dengan alamat Jl. Sangkuriang No. 80 Cimahi 40511. Sesuai dengan perubahan kurikulum yang berlaku, SMK Sangkuriang 1 Cimahi saat ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
116
117
(KTSP) dengan standar kualitas guru dengan lulusan sertifikasi profesi guru secara nasional sebesar 60%. Penerapan pola KTSP memang terasa sulit, namun diuapayakan dapat dilaksanakan seoptimal mungkin. Beberapa upaya tersebut dilakukan melalui pembenahan software dan hardware (sarana prasarana). Peningkatan hubungan kerjasama dalam wadah Majelis Sekolah (MS), peningkatan kualitas guru dan lain sebagainnya. b.
Visi Dan Misi
Visi dari SMK Sangkuriang I Cimahi adalah Mempersiapkan lulusan tingkat menengah yang terampil, berdisiplin kerja dan berkepribadian. Sehingga mampu menghadapi Modernisasi, Kompetensi dan Globalisasi. Misi dari SMK Sangkuriang I Cimahi adalah Menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dalam bidang perkantoran, perekonomian dan manajemen. Menciptakan suasana kampus dan suasana kerja yang harmonis dan agamis. Menciptakan budaya partisipatif, adatif, dan inovatif bagi semua komponen pendidikan. Menciptakan budaya kemandirian melalui pemberdayaan segala potensi.
118
c. Struktur Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi
Ketua Yayasan H. PARTOEN
SAMSORI, M.Pd Kepala Sekolah
ERI SETIAWATI, S.Pd WKS. Kurikulum
NASRULLAH R, S.Pd Wakil Kepala Sekolah
MAYA KARMIT, S.Pd WKS. Kesiswaan
YANTI HERAWATI, S.Pd WKS. Humas Hibin
M. ABU DARIN, S.Pd WKS. Sarana Prasarana
STAF PERPUSTAKAAN FITRI SULISTIYORINI, A.Md DWI MUHAMMAD WICAKSONO Petugas Pelaksana
WAWAN IRAWAN, SE Ka. Prog. Manajemen Bisnis
DWI MUHAMMAD WICAKSONO Petugas Teknis
ENDRIYANTO TRILAKSONO, S.Pd Koord. BP/BK
MOCH. NAFSIR, S.Pd Pembina OSIS
SRI INDARWATI, S.Pd Ka. Prog Akuntansi
EVI TRISNA, S.Pd Ka. Prog. Perkantoran
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMK Sangkuriang I Cimahi
Sumber: Bagian Kurikulum SMK Sangkuriang I Cimahi
SRI. ROSKANIA, S.Pd Ka. Prog. Normatif/Adaftif
119
d.
Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas
(Job Description)
adalah suatu rincian yang menunjukan
posisi, fungsi dan tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas dibuat agar mengerti tugas dan tanggung jawab. Adapun deskripsi tugas
(Job Description)
pada SMK Sangkuriang I Cimahi adalah sebagai berikut: Ketua Yayasan bertugas sebagai pemilik yayasan memiliki kewenangan tertinggi dan bertanggung jawab dalam struktur organisasi yayasan. Kemudian Kepala Sekolah bertugas mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Secara lebih operasional, tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Wakil Kepala Sekolah bertugas menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan dan menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. Mengatur penyusunan Program Pengajaran, Program Semesteran, Program Satuan Pelajaran dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran. Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran. WKS. Kurikulum bertugas (1) Menyusun program pengajaran. (2) Menyusun pembagian tugas guru. (3) Menyusun roster/jadwal pembelajaran. (4) Menyusun jadwal evaluasi belajar. (5) Mengendalikan KBM. (6) Mengatur pelajaran tambahan/pengajaran sore. (7) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan perangkat KBM. (8) Mempersiapkan dan menyelenggarakan
120
evaluasi/penilaian.
(9) Menyusun/mempersiapkan Kr. 02 (Daftar peserta
UN/US). (10) Penyerahan rapor dan STTB/STK. WKS. Kesiswaan bertugas (1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS dan penerimaan siswa baru. (2) Menyusun/mengatur rombongan belajar (koordinasi dengan BK). (3) Membina dan melaksanakan program 8K. (4) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS. (5) Melaksanakan pemilihan siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa. (6) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan. (7) Melaksanakan Program Kerja WKS. Humas Hibin bertugas (1) Bertanggung jawab terhadap kegiatan sekolah dengan dunia usaha/industri. Aktivitas prakerin, penelusuran tamatan dan promosi sekolah. WKS. Sarana Prasarana bertugas (1) Menyusun rencana kebutuhan
sarana
dan
prasarana
sekolah.
(2)
Menyusun
rencana
pembelian/pengadaan. (3) Menyusun rencana perawatan, rehabilitasi dan pembangunan sarana dan prasarana. (4) Menyusun RAPBS, Program Kerja, dan Laporan Tahunan, bekerjasama dengan para Wakasek, Kaur TU, Bendaharawan, Koordinator BK dan lain – lain. Petugas Pelaksana bertugas melayani pengunjung perpustakaan, membuat kartu anggota, melayani transaksi peminjaman dan pengembalian buku serta membuat laporan-laporan yang diserahkan kepada kepala sekolah. Petugas teknis bertugas untuk mendata buku, dari mulai menentukan klasifikasi buku, memasukan data buku baru sampai mendata buku yang hilang atau rusak.
121
Koord. BP/Bk bertugas (1) Mengarahkan siswa menjadi manusia yang beriman sesuai dengan visi sekolah. (2) Membantu guru dan wali kelas dalam menghadapi kasus anak. (3) Menyusun dan mengarsipkan kasus murid. (4) Memberikan penjelasan bersama dengan Kepala Sekolah tentang program dan tujuan bimbingan kepada Wali Murid. (5) Membantu Wali Murid dalam memberikan layanan psikolog tentang perkembangan putra-putrinya, berkordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar. (6) Melaksanakan kordinasi dengan wali kelas dan guru dalam menilai siswa bila terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa dan dengan dinas terkait. (7) Memberikan layanan bimbingan penyuluhan, karir kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar. Pembina OSIS memiliki tugas (1) Melaksanakan tugas pokok, memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (2) Membantu WKS. Kesiswaan dalam melaksanakan program pembinaan kesiswaan. (3) Mengatur kelancaran pelaksanaan upacara / apel senin pagi. (4) Mengkordinir kegiatan upacara pada hari besar nasional. (5) Penyelenggaraan latihan kepemimpinan dasar bagi siswa. (6) Mengkoordinasi kegiatan
meeting
class berkordinasi dengan Pembina olahraga, seni dan wali kelas.
Ka. Prog. Manajemen Bisnis memiliki tugas Mengadakan dan melaksanakan administrasi penjualan dan pembelian. Ka. Prog. Akuntansi Bertanggung jawab dalam mengadakan pelajaran akuntansi keuangan untuk para siswa dengan pos-pos neraca, berbagai bentuk badan usaha dan masalah-masalah
122
tertentu. Ka. Prog Perkantoran menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi berkomunikasi baik lisan maupun tertulis kepada para siswa dengan relasi dengan memp memper erha hatitika kann norm normaa dan dan ling lingku kung ngan an masy masyar arak akat at.. mene menera rapk pkan an dan dan mengem mengemban bangka gkann kemam kemampua puann siswa siswa dalam dalam menge mengelol lolaa surat/ surat/dok dokum umen en sesua sesuaii dengan standar operasional dan prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga. Ka. Prog Normatif/Adaptif mengurus dan memberikan kepada para siswa tentang normatif/adaptif sebagai penunjang kemampuan produktif. 2. Gambar Gambaran an Karakt Karakter erist istik ik Respo Responde nden n
Responden dari penelitian ini adalah adalah siswa SMK Sangkuriang Sangkuriang I Cimahi , berjumlah 57 orang. Untuk menunjang penelitian, maka dibutukan pula karat karateri eristi stikk para para siswa siswa SMK San Sangku gkuria riang ng I Cimahi Cimahi.. Beriku Berikutt ini diurai diuraika kann karateristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia: Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
1. 2.
Laki-laki Perempuan Jumlah
Siswa SMK Sangkuriang I Cimahi Frekuensi Presentasi
0 57
0% 100%
57
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian, 2013.
Tabel di atas dapat memberikan informasi bahwa siswa SMK Sangkuriang I Cimahi, didominasi oleh jenis kelamin wanita, sebanyak 100% dan pria 0% dari selu seluru ruhh juml jumlah ah sisw siswaa yang yang bela belaja jarr di kela kelass 2 AP. AP. Sela Selanj njut utny nya, a, gamb gambar aran an responden berdasarkan usia dicantumkan pada tabel sebagai berikut:
123
Tabel 4. 2 Karateristik Karateristik Responden Berdasarkan Usia No.
Usia
1. 2. 3.
10 – 13 14 – 17 18 – 21
Siswa SMK Sangkuriang I Cimahi Frekuensi Presentasi
Jumlah
0 54 3 57
0% 95% 5% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian, 2012.
Tabe Tabell di atas atas memb member erik ikan an info inform rmas asii bahw bahwaa kara karate teris ristitikk resp respon onde denn berdasarkan usia, didominasi oleh usia 14-17 tahun yaitu sebesar 95%, dan sisanya adalah adalah usia 18 – 21 tahun adalah sebesar 5 % siswa. 3.
Hasi Hasill Uji Cob Coba a Inst Instru rume men n Pene Peneli liti tian an
Uji coba angket angket dilakukan dilakukan terhadap terhadap 20 orang responde responden, n, terdiri terdiri dari 10 orang responden berasal berasal dari kelas 1 AP I dan 10 orang responden dari kelas 1 AP II. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reli reliab abili ilita tasn snya ya.. Sesu Sesuai ai deng dengan an varia variabe bell yang yang akan akan dite ditelilititi,, angk angket et yang yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) dan Motivasi Belajar Siswa (Y) . Penyebaran jumlah item angket pada variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer berjumlah 16 item, untuk variabel Motivasi Belajar siswa berjumlah 16 item. a. Uji Uji Va Valid liditas itas
Rumus Rumus yang yang diguna digunakan kan untuk untuk mengu mengukur kur validi validitas tas instru instrume menn dalam dalam penelitian ini adalah rumus Korelasi Product Moment. Setelah diperoleh nilai r xyxy kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika r hitung > r tabel maka item item terseb tersebut ut tabel maka
124
dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Setelah r hitung hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel, selanjutnya cari t hitung dikarenakan jenis penelitian ini merupakan penelitian sampel. Berkaitan dengan adanya perbedaan pendapat pendapat tentang perlu tidaknya digunakan uji t dalam validitas dan dan reliab reliabilit ilitas, as, menur menurut ut Ating Ating Somant Somantri ri dan Sambas Sambas A. Muhidi Muhidinn (2006: (2006:122 122)) mengemukakan bahwa: Pertam Pertama, a, penguj pengujian ian valid validita itass cukup cukup menggu menggunak nakan an nilai nilai koefis koefisien ien korelasi korelasi apabila apabila responde respondenn yang dilibatka dilibatkann dalam dalam pengujia pengujiann validitas validitas adalah populasi. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrument, cukup membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r. Kedua, pengujian validitas perlu menggunakan uji t apabila responden yang dilibatkan dalam pengujian validitas adalah sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrument, tidak bisa dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai tabel r, tetapi harus dengan membandingkan nilai hitung t dengan nilai tabel t. Adapun rumus uji t yang dimaksud adalah:
Keterangan: t = Nilai tabel t student r = Ko Koefisien ko korelasi N = Ukuran sampel Dalam pengujian ini penulis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.
Berikut rekapitulasi hasil perhitungannya yaitu:
Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) No. Item
Nilai Hitung Korelasi (r hitung)
Nilai Hitung (t hitung)
Nilai Tabel (t table)
Keterangan
1 2 3
0,784 0,429 0,730
5,359 2,012 4,534
2.101 2.101 2.101
Valid Tidak Valid Valid
125
No. Item
Nilai Hitung Korelasi (r hitung)
Nilai Hitung (t hitung)
Nilai Tabel (t table)
Keterangan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,897 0,716 0,820 0,723 0,730 0,901 0,888 0,795 0,762 0,885 0,584 0,748 0,864
8,608 4,349 6,083 4,441 4,534 8,792 8,214 5,551 4,987 8,083 3,055 4,782 7,276
2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013 .
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) No. Item
Nilai Hitung Korelasi (rhitung )
Nilai Hitung thitung
Nilai Tabel ttabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,684 0,692 0,760 0,643 0,761 0,630 0,815 0,686 0,612 0,840 0,843 0,790 0,493 0,605 0,726 0,522
3,973 4,063 4,955 3,560 4,982 3,440 5,973 3,997 3,284 6,576 6,641 5,474 2,405 3,222 4,477 2,599
2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101 2.101
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013.
Tabel pengujian validitas di atas, terdapat 16 item angket untuk variabel Media Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Komputer Komputer (X), menunjukk menunjukkan an sebanyak sebanyak 15 item
126
dinya dinyatak takan an valid valid dan 1 item item dinya dinyatak takan an tidak tidak valid, valid, sehing sehingga ga angke angkett yang yang digunaka digunakann untuk untuk mengumpu mengumpulkan lkan data variabel variabel Media Pembelaj Pembelajaran aran Berbasis Berbasis Komputer berjumlah 15 item. Untuk pengujian variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) terhadap 16 item angket menunjukkan sebanyak 16 item dinyatakan valid, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Motivasi Belajar berjumlah 16 item. b. Uji Uji Reli Reliab abil ilit itas as
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus Alpha. Setelah diperoleh nilai r 1111, kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel tabel dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika r hitung > r tabel tabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika r hitung < r tabel tabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel. Setelah r hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel tabel, selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji t dengan rumus yang sudah dibahas sebelumnya. sebelumnya. Jika kriterianya t hitung > ttabel maka item tersebut reliabel dan sebaliknya jika thitung < ttabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel. Hasi Hasill perh perhititun unga gann uji uji reli reliab abili ilita tass angk angket et seba sebaga gaim iman anaa terl terlam ampi pir. r. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 tampak pada tabel berikut: Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitias Reliabilitias Variabel Variabel X dan Variabel Variabel Y No .
Variabel
Hasil thitung ttabel
Ket.
1. 2.
Variabel Efe Efekktivitas tas Pr Praktek Ke Kerja In Industri (X) Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)
13,091 2,101 9,859 2,101
Reliabel Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket, 2013.
127
Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasnya. 4.
Deskripsi Variabel
Mengetahui gambaran empirik tentang bagaimana efektifitas penggunan media pembelajaran terhadap variabel media pembelajaran berbasis komputer dan motivasi belajar siswa. Variabel X dan Variabel Y pada SMK Sangkuriang I Cimahi , terlebih dahulu dibuatkan suatu ukuran standar sebagai pembanding yaitu dengan menetapkan skor kriterium, menurut Sambas A. Muhidin dan Maman Abdurrahman (2007:146) langkah langkahnya adalah sebagai berikut: a) Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST – SR Keterangan: ST = Skor Tinggi SR = Skor Rendah b) Tentukan lebar interval dengan rumus: Lebar Interval = SK : ST c) Menetapkan batas rendah dan batas atas. Variabel yang diteliti adalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) dan Motivasi Belajar Siswa (Y). Seperti yang dipaparkan pada BAB I, rumusan masalahnya adalah bagaimana gambaran dan adakah pengaruh efektivitas media Pembelajaran berbasis komputer dan motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran
128
produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Adapun masing-masing indikator dideskripsikan untuk mengetahui gambaran mengenai variabel yang diteliti antara lain sebagai berikut: a.
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Variabel media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini diukur melalui lima indikator, yaitu kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa, dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Dari lima indikator tersebut akan diuraikan menjadi 15 pernyataan yang dijadikan ukuran tentang variabel media pembelajaran berbasis komputer. Deskripsi variabel media pembelajaran berbasis komputer diperoleh melalui perhitungan persentase terhadap skor rata rata jawaban responden, sebagaimana tercantum pada lampiran. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil seperti tampak pada pada tabel berikut ini:
129
Tabel 4. 6 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) Indikator Item Rata-rata Penafsiran
1.Kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa 2.Dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru 3.Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar 4.Mengurangi Penggunaan Waktu 5.Pembelajaran dapat lebih Menyenangkan Rata-rata
1-2
3,53
Tinggi
3-5
3,36
Cukup
6-8
3,40
Tinggi
9-11 12-15
3,29 3,53
Rendah Tinggi
3,44
Tinggi
Sumber: skor jawaban responden Rekapitulasi hasil skoring di atas, secara lebih jelas digambarkan pada bagan seperti berikut ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 2 Tanggapan Responden Terhadap Media Pembelajaran Berbasis Komputer
130
Skor rata-rata 3,44, apabila disesuaikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19, berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi Baik. Variabel media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini diukur melalui lima indikator, yaitu kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa, dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Berikut ini adalah rincian dan deskripsi indikator-indikator pada variabel media pembelajaran berbasis komputer sebagai berikut. 1)
Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa
Indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa, tampak pada tabel berikut.
131
Tabel 4. 7 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
1
0
0
1
29
25
2
57
3,49
2
0
0
3
21
31
2
57
3,56
Jumlah
0 0,00%
0 0,00%
4 3,51%
50 43,86%
56 49,12%
4 4%
114 100%
3,53
Presentase
Sumber: Skor Jawaban Responden.
Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “kesesuaian materi ajar”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 8 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3 2 1 0 Jumlah
2 28 25 2 0 0 57
3,51% 49,12% 43,86% 3,51% 0,00% 0,00% 100,00%
Rata-rata skor
3,53
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
132
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 3 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, untuk “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa”. Terpusat pada alternatif jawaban 4 (skor 4), yaitu 49,12%, dengan skor total frekuensi sebanyak 114. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa” sebesar 3,53. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi . “Kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa” pada penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. 2) Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru
Indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, diukur melalui skala interval, yaitu 0,
133
1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa” pada materi pembelajaran yang disajikan guru, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 9 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
3
0
0
3
21
31
2
57
3,70
4
0
0
9
18
25
5
57
3,46
5
0
1
4
34
16
2
57
3,25
Jumlah
0
1
16
73
72
9
171
3,47
Presentase
0,0%
0,5%
9,4%
42,6%
42,1%
5%
100%
Sumber: Skor Jawaban Responden . Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
134
Tabel 4. 10 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3 2 1 0 Jumlah
3 24 24 5 0,3 0 57
5,26% 42,11% 42,69% 9,36% 0,58% 0,00% 100,00% 3,36
Rata-rata skor
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 4 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru
Tabel di atas memberikan informasi, mengenai skor jawaban responden, terhadap indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada
135
materi pembelajaran yang disajikan guru”, Terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 49,69%, dengan skor total frekuensi sebanyak 171. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, sebesar 3,36. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 2,60 – 3,39 berada pada kategori sedang . Hal ini menunjukkan bahwa indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru” pada penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi cukup. 3)
Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar
Indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Ratarata skor /item
0
1
2
3
4
5
6
6
0
2
12
21
20
2
57
7
7
1
0
5
21
23
7
57
136
8
8
0
0
5
26
16
10
57
Jumlah
1
2
22
68
59
19
171
3,40
Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Alternatif Jawaban
No. Item 0 Presentase
1
0,58%
2
1,17%
12,9%
Jumlah
3
4
5
39,77%
34,50 %
11%
Ratarata skor /item
100%
Sumber: Skor Jawaban Responden. Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 12 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3 2 1 0 Jumlah
6 20 23 7 0,7 0 57
11,11% 34,50% 39,77% 12,87% 1,17% 0,58% 100,00% 3,40
Rata-rata skor
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
137
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 5 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 39,77%, dengan skor total frekuensi sebanyak 171. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar” sebesar 3,40. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi . “Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar” pada penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap mata pelajaran produktif, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. 4)
Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi
Indikator “mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden
138
terhadap angket untuk indikator “mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
9
0
1
9
17
23
7
57
3,46
10
0
0
8
29
15
5
57
3,30
11
0
3
10
24
18
2
57
3,11
Jumlah
0
4
27
70
56
14
171
3,29
2,34%
15,8 %
40,94 %
32,75 %
8%
Presentase
0,00 %
100%
Sumber: Skor Jawaban Responden. Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut Tabel 4. 14 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3 2 1 0 Jumlah
5 19 23 9 1,3 0 57
8,19% 32,75% 40,94% 15,79% 2,34% 0,00% 100,00% 3,29
Rata-rata skor
139
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, indikator “mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”. Terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 40,94%, dengan skor total frekuensi sebanyak 171. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator “mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi” sebesar 3,29. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada Tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 2, 60 – 3,39 berada pada kategori sedang . “Mengurangi penggunaan waktu penyampaian mater”i pada penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap mata pelajaran produktif, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi Cukup.
140
5)
Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan
Indikator “pembelajaran dapat lebih menyenangkan”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “pembelajaran dapat lebih menyenangkan”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
9
0
1
9
17
23
7
57
3,46
10
0
0
8
29
15
5
57
3,30
11
0
3
10
24
18
2
57
3,11
Jumlah
0 0,00 %
4 2,34 %
27 15,8 %
70 40,94 %
56 32,75 %
14
171
3,29
Presentase
8%
100%
Sumber: Skor Jawaban Responden. Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “pembelajaran dapat lebih menyenagkan”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 16 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan Pembelajaran Dapat Lebih Menyenagkan Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3 2 1
5 19 23 9 1,3
8,19% 32,75% 40,94% 15,79% 2,34%
141
0 Jumlah
0 57
Rata-rata skor
0,00% 100,00% 3,29
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan
Tabel Tabel di atas mengenai mengenai skor jawaban responden, responden, “pembela “pembelajaran jaran dapat lebih menyenangkan”, terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 40,94%, dengan skor total frekuensi sebanyak 171. Skor rata-rata jawaban responden untuk indika indikator tor “Pe “Pembe mbelaj lajara arann dapat dapat lebih lebih menyen menyenang angka kan” n” sebes sebesar ar 3,2 3,29. 9. Apabil Apabilaa dikonsultasikan dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 2,60 – 3,39 berada pada kategori sedang .
142
“Pembe “Pe mbelaj lajara arann dapat dapat lebih lebih menyen menyenang angka kan” n” pada pada penggu penggunaa naann media media pembelajaran berbasis komputer, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi Cukup.
b.
Moti Motiva vasi si Bel Belaj ajar ar Sisw Siswa a
Variabel motivasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur melalui empat indikator, yaitu pilihan tugas, usaha, kegigihan, dan prestasi. Dari empat indikator tersebut akan diuraikan menjadi 16 pernyataan yang dijadikan ukuran tentang variabel motivasi belajar siswa. Deskripsi variabel motivasi belajar siswa diperoleh melalui perhitungan persentase terhadap skor rata rata jawaban responden, sebagaimana sebagaimana tercantum pada lampiran. Berdasarkan Berdasarkan perhitungan, perhitungan, diperoleh hasil seperti seperti tampak pada pada pada tabel berikut ini: Tabel 4. 17 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Komputer
1. Pilih ilihaan
Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) Indikator Item Rata-rata Penafsiran Tinggi 1-4 3,44 Tug Tugaas
2. Usaha
5-8
3,54
Tinggi
3. Kegigihan
9-12
3,61
Tinggi
4. Prestasi
13-16
3,65
Tinggi
3,56
Tinggi
Rata-rata
Sumber: skor jawaban jawaban responden
143
Rekapitulasi hasil skoring di atas, secara lebih jelas digambarkan pada bagan seperti seperti berikut ini:
Sumber: skor jawaban jawaban responden Gambar 4. 8 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Skor rata-rata 3,56 apabila disesuaikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar sisw siswaa pada pada mata mata pela pelaja jara rann prod produk uktitif, f, komp kompet eten ensi si keah keahlilian an admi admini nist stra rasi si perkantoran di SMK Sangkuriang Sangkuriang I Cimahi Cimahi dipersepsi Baik. Variabel motivasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur melalui empat indikator, yaitu pilihan tugas, usaha, kegigihan dan prestasi. Berikut ini adalah rincian dan deskripsi indikator-indikator pada variabel motivasi belajar siswa:
144
1)
Pilihan Tugas
Indikator “pilihan tugas”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan dan 5. Kecen Kecender derung ungan an jawaba jawabann respon responden den terha terhadap dap angke angkett untuk untuk indika indikator tor “pilihan tugas”, tampak pada tabel berikut.
Tabel 4. 18 Kecenderungan Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Pilihan Tugas Pilihan Tugas Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
1
0
0
5
15
24
13
57
3,79
2
0
0
7
24
19
7
57
3,46
3
0
0
6
31
17
3
57
3,30
4
0
2
9
24
19
3
57
3,21
Jumlah
0 0,00%
2 0,88%
27 11,8%
94 41,2%
79 34,6%
26 11%
228 100%
3,44
Presentase
Sumber: Skor Jawaban Responden.
Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “pilihan tugas”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 19 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Pilihan Tugas Pilihan Tugas Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
5 4 3
7 20 24
11,4% 34,6% 41,2%
145
2 1 0 Jumlah
7 1 0 57
11,8% 0,88% 0,00% 100,00%
Rata-rata skor
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Tugas
Tabel Tabel di atas atas menge mengenai nai skor skor jawaba jawabann respon responden den,, untuk untuk piliha pilihann tugas, tugas, terpus terpusat at pada pada altern alternati atiff jawab jawaban an 3 (skor (skor 3), yaitu yaitu 41, 41,2%, 2%, dengan dengan skor skor total total frekue frekuensi nsi sebany sebanyak ak 228 228.. Sko Skorr rata-ra rata-rata ta jawab jawaban an respon responden den untuk untuk indikat indikator or “pilihan tugas” ini sebesar 3,44. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi .
146
“Pilihan tugas” pada penggunaan motivasi belajar siswa, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi Bandung dipersepsi baik. 2)
Usaha
Indikator “usaha”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “usaha”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Usaha Usaha Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
5
0
0
4
21
24
8
57
3,63
6
0
0
1
10
20
26
57
4,25
7
0
4
8
32
10
3
57
3,00
8
0
1
5
31
18
2
57
3,26
94 41,2%
72 31,6%
39 17%
228 100%
3,54
0 5 18 0,00% 2,19% 7,9% Sumber: Skor Jawaban Responden. Jumlah Presentase
Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator Usaha, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 21 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Usaha Usaha Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
147
5 4 3 2 1 0 Jumlah
7 20 24 7 1 0 57
Rata-rata skor
11,4% 34,6% 41,2% 11,8% 0,88% 0,00% 100,00% 3,54
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Usaha
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, untuk “usaha”, terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 41,2%, dengan skor total frekuensi sebanyak 228. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator usaha ini sebesar 3,54. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi .
148
“Usaha” pada penggunaan motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. 3)
Kegigihan
Indikator “kegigihan”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “kegigihan”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kegigihan Kegigihan Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
9
0
0
2
16
22
17
57
3,95
10
0
0
3
30
22
2
57
3,40
11
0
0
2
29
16
10
57
3,60
12
0
0
5
28
15
9
57
3,49
103 45,2%
75 32,9%
38 17%
228 100%
3,61
0 0 12 0,00% 0,00% 5,3% Sumber: Skor Jawaban Responden. Jumlah Presentase
Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “kegigihan”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 23 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kegigihan Kegigihan Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
149
5 4 3 2 1 0 Jumlah
10 19 26 3 0 0 57
Rata-rata skor
16,7% 32,9% 45,2% 5,3% 0,00% 0,00% 100,00% 3,61
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kegigihan
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, untuk kegigihan, terpusat pada alternatif jawaban 3 (skor 3), yaitu 45,2%, dengan skor total frekuensi sebanyak 228. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator kegigihan ini sebesar 3,61. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi .
150
“Kegigihan” pada motivasi belajar siswa, terhadap mata pelajaran produktif, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. 4)
Prestasi
Indikator “prestasi”, diukur melalui skala interval, yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Kecenderungan jawaban responden terhadap angket untuk indikator “prestasi”, tampak pada tabel berikut. Tabel 4. 24 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Prestasi Prestasi Alternatif jawaban No. Item
Jumlah
Rata-rata skor /item
0
1
2
3
4
5
13
0
0
0
17
29
11
57
3,89
14
0
0
3
39
12
3
57
3,26
15
0
0
1
27
26
3
57
3,54
16
0
0
0
15
33
9
57
3,89
98 43,0%
100 43,9%
26 11%
228 100%
3,65
0 0 4 0,00% 0,00% 1,8% Sumber: Skor Jawaban Responden. Jumlah Presentase
Hasil rekapitulasi kecenderungan jawaban responden, terhadap indikator “prestasi”, ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. 25 Rekapitulasi Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Prestasi Prestasi Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
151
5 4 3 2 1 0 Jumlah
7 25 25 1 0 0 57
Rata-rata skor
11,4% 43,9% 43,0% 1,8% 0,00% 0,00% 100,00% 3, 65
Sumber: Skor Jawaban Responden. Rekapitulasi hasil skoring di atas dapat lebih jelas digambarkan pada bagan dibawah ini:
Sumber: Skor Jawaban Responden. Gambar 4. 12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Prestasi
Tabel di atas mengenai skor jawaban responden, untuk prestasi, terpusat pada alternatif jawaban 4 (skor 4), yaitu 43,9%, dengan skor total frekuensi sebanyak 228. Skor rata-rata jawaban responden untuk indikator prestasi ini sebesar 3,65. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3. 6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3, 40 – 4,19 berada pada kategori tinggi .
152
“Prestasi” pada motivasi belajar siswa, Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. 5. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum hipotesis diuji kebenarannya, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan pengolahan data. Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data untuk setiap variabel dalam penelitian. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 .
Software
(Sambas A. Muhidin dan Maman Abdurahman,
2007:75), dengan rumus:
diperoleh hasil uji normalitas sebagaimana dikemukakan berikut: 1)
Uji Normalitas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) Tabel 4. 26 Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
X
Xi²
Fi
Fk
Sn
Z
Fo(Xi)
Sn(Xi)-Fo(Xi)
|Sn(Xi)-Fo(Xi)|
36 38 40 44 45 46
1296 1444 1600 1936 2025 2116
1 3 2 2 2 3
1 4 6 8 10 13
0,0175 0,0702 0,1053 0,1404 0,1754 0,2281
-2,106 -1,836 -1,566 -1,027 -0,892 -0,757
0,0176 0,0332 0,0587 0,1523 0,1862 0,2245
-0,0001 0,0370 0,0466 -0,0119 -0,0108 0,0036
0,0001 0,0370 0,0466 0,0119 0,0108 0,0036
153
47 48 49 50 51 52 54 55 56 57 59 60 61 62
2209 2304 2401 2500 2601 2704 2916 3025 3136 3249 3481 3600 3721 3844
3 4 4 5 3 2 4 1 2 1 2 4 1 4
16 20 24 29 32 34 38 39 41 42 44 48 49 53
0,2807 0,3509 0,4211 0,5088 0,5614 0,5965 0,6667 0,6842 0,7193 0,7368 0,7719 0,8421 0,8596 0,9298
-0,622 -0,487 -0,353 -0,218 -0,083 0,052 0,322 0,457 0,591 0,726 0,996 1,131 1,266 1,401
0,2669 0,3130 0,3622 0,4138 0,4670 0,5208 0,6262 0,6760 0,7229 0,7662 0,8404 0,8709 0,8972 0,9193
0,0138 0,0379 0,0588 0,0949 0,0944 0,0757 0,0405 0,0082 -0,0036 -0,0293 -0,0684 -0,0288 -0,0375 0,0105
0,0138 0,0379 0,0588 0,0949 0,0944 0,0757 0,0405 0,0082 0,0036 0,0293 0,0684 0,0288 0,0375 0,0105
X
Xi²
Fi
Fk
Sn
Z
Fo(Xi)
Sn(Xi)-Fo(Xi)
|Sn(Xi)-Fo(Xi)|
63 64
3969 4096
3 1
56 57
0,9825 1,0000
1,535 1,670
0,9377 0,9526
0,0448 0,0474
0,0448 0,0474
1137
60173
57
0,11
7,5498
NILAI HITUNG D
0,0949
Sumber: Skor Jawaban Responden Data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai r pada variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X), diperoleh nilai D = 0,0949, dan nilai tabel D pada α = 0,05 sebesar D = 0,1774. Dengan demikian nilai hitung D < nilai tabel D. Hasil ini menunjukkan data variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) dinyatakan berdistribusi normal. 2)
Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) Tabel 4. 27 Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar
X
Xi²
Fi
Fk
Sn
Z
Fo(Xi)
Sn(Xi)-Fo(Xi)
|Sn(Xi)-Fo(Xi)|
41 45 47 48 49 50 51 52 53
41 45 47 48 49 50 51 52 53
1681 2025 2209 2304 2401 2500 2601 2704 2809
1 2 3 3 4 3 1 2 4
1 3 6 9 13 16 17 19 23
0,0175 0,0526 0,1053 0,1579 0,2281 0,2807 0,2982 0,3333 0,4035
-1,974 -1,478 -1,230 -1,106 -0,983 -0,859 -0,735 -0,611 -0,487
0,0242 0,0697 0,1093 0,1343 0,1629 0,1953 0,2313 0,2707 0,3132
-0,0067 -0,0171 -0,0040 0,0236 0,0652 0,0854 0,0670 0,0627 0,0904
154
54 55 56 57 59 60 61 62 63 64 65 66
54 55 56 57 59 60 61 62 63 64 65 66
2916 3025 3136 3249 3481 3600 3721 3844 3969 4096 4225 4356
2 4 3 1 1 2 1 1 2 6 2 1
25 29 32 33 34 36 37 38 40 46 48 49
0,4386 0,5088 0,5614 0,5789 0,5965 0,6316 0,6491 0,6667 0,7018 0,8070 0,8421 0,8596
-0,363 -0,239 -0,115 0,009 0,257 0,380 0,504 0,628 0,752 0,876 1,000 1,124
0,3583 0,4055 0,4541 0,5035 0,6012 0,6482 0,6930 0,7351 0,7740 0,8095 0,8413 0,8695
0,0803 0,1033 0,1073 0,0755 -0,0047 -0,0166 -0,0439 -0,0684 -0,0723 -0,0025 0,0008 -0,0098
X
Xi²
Fi
Fk
Sn
Z
Fo(Xi)
Sn(Xi)-Fo(Xi)
|Sn(Xi)-Fo(Xi)|
67 68 69 70 72 75
67 68 69 70 72 75
4489 4624 4761 4900 5184 5625
2 1 2 1 1 1
51 52 54 55 56 57
0,8947 0,9123 0,9474 0,9649 0,9825 1,0000
1,248 1,372 1,496 1,619 1,867 2,239
0,8939 0,9149 0,9326 0,9473 0,9691 0,9874
0,0008 -0,0026 0,0148 0,0176 0,0134 0,0126
1579
94435
57
50694
50637
0,1 2
7,5498
NILAI HITUNG D
0,1073
43741
Sumber: Skor Jawaban Responden
Data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai r pada variabel Penguasaaan Motivasi Belajar Siswa (Y), diperoleh nilai D = 0,1073, dan nilai tabel D pada α = 0,05 sebesar D = 0,1774. Dengan demikian nilai hitung D < nilai tabel D. Hasil ini menunjukkan data variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) dinyatakan berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Barlett .
menggunakan bantuan
(Ating Somantri
Software Microsoft Office Excel 2007 ,
Dengan
155
dan Sambas A. Muhidin, 2006:294), dengan rumus:
,
diperoleh hasil uji homogenitas sebagaimana dikemukakan berikut:
1)
Uji Homogenitas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) Tabel 4. 28 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer Dimensi
db = n-1
Si2
Log Si2
db.Log Si2
db. Si2
1
5
1 2 2 2 3
0,3954 0,6704 0,8409 0,8181 0,8194
-0,4030 -0,1736 -0,0753 -0,0872 -0,0865
-0,403 -0,347 -0,151 -0,174 -0,260
0,3954 1,3409 1,6817 1,6362 2,4582
Jumlah
10
2,7247
-0,7391
-1,0753
5,0541
2 3 4
Sumber: Skor Jawaban Responden Data di atas dapat disimpulkan bahwa pada variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X), diperoleh nilai hitung X 2 = -4,3480, dan nilai tabel X 2 pada α = 0,05 sebesar X 2 = 11,0705. Dengan demikian nilai tabel X 2 > nilai hitung X 2,
Hasil ini menunjukkan data variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer
(X) dinyatakan berdistribusi homogen. 2)
Uji Homogenitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) Tabel 4. 29 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Motivasi Belajar Siswa
156
Dimensi
db = n-1
Si2
Log Si2
db.Log Si2
db. Si2
1
4
3 3 3 3
0,7278 0,6736 0,6452 0,4283
-0,1380 -0,1716 -0,1903 -0,3683
-0,4140 -0,5149 -0,5709 -1,1049
2,1833 2,0207 1,9356 1,2848
Jumlah
12
2,4748
-0,8682
-2,6047
7,4243
2 3
Sumber: Skor Jawaban Responden
Data di atas dapat disimpulkan bahwa pada variabel Motivasi Belajar Siswa (Y), diperoleh nilai hitung X 2 = 0,2358, dan nilai tabel X 2 pada α = 0,05 sebesar X 2 = 9,8477. Dengan demikian nilai tabel X 2 > nilai hitung X 2 Hasil ini menunjukkan data variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) dinyatakan berdistribusi homogen. c. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas secara linier. Uji linier dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Berdasarkan langkah-langkah uji kelinieran regresi sebagaimana dikemukakan pada Bab III, dan dengan bantuan Excel 2007 , diperoleh hasil uji 1)
Microsoft Office
linieritas sebagaimana dikemukakan berikut ini.
Uji Linieritas Variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) Atas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)
Perhitungan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengujian linieritas data X dan Y, diperoleh F hitung sebesar -1,75. Dengan nilai RJKreg(a) sebesar 184737,28 dan nilai RJKreg(b/a) sebesar 1823, 12 dan nilai RJKtc sebesar -13935319,57 dan nilai RJKe sebesar 797377,600 dan nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 % dan db TC = k – 2 = 22 – 2 = 20 dan db E = n – k =
157
57 – 22 = 35 adalah F (1-0,05)(20)(35) = 1, 88. Dengan demikian nilai F hitung < nilai Ftabel (1,75 < 1,88). Hasil ini menunjukkan variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) atas variabel Motivasi Belajar (Y) adalah linier. Hasil uji linieritas diketahui bahwa data pada variabel terikat mempunyai linieritas dengan data pada masing-masing variabel bebas. Hasil ini memberikan makna bahwa pengolahan data memungkinkan dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametrik. 6. Pengujian Hipotesis
Bagian ini diuraikan mengenai hasil uji hipotesis terhadap hipotesis statistik dan penelitian. Seluruh pengolahan data untuk pengujian hipotesis menggunakan bantuan
Microsoft Excel .
Untuk mengetahui adanya pengaruh
media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa ini, penulis melakukan uji hipotesis yang dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah uji linearitas regresi sederhana sebagai berikut: a. Merumuskan Hipotesis Statistik
Menentukan hipotesis statistik, sebagai berikut: H0
: ρ yx = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan 1
efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa. Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.
158
H1
: ρ yx ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan efektivitas 1
penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa. Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.
b. Menyusun Persamaan Regresi
Membuat persamaan regresi dengan rumus persamaan regresi linear sederhana untuk masing-masing hipotesis parsial sebagai berikut: ˆ = a + b(X) Υ
a
=
∑Y − b. ∑ X N
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus: b=
=
N .(∑ XY ) − ∑ X ∑ Y 2
2 N ∑ X − (∑ X )
57 (169857 ) − ( 2942 )( 3245 )
Maka
57 (154928 ) − ( 2942 ) a
=
2
= 0,769
56,929 − 0,769(51,614) 57
=17,217
Persamaan regresi linear sederhana untuk hipotesis parsial variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa adalah:
ˆ =17,217 + 0,769x Y
a) Penentuan dan penggunaan statistik uji, sebagai berikut:
159
F=
RJK Re g ( b / a ) RJK Re s
b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a) ) JK Re g ( a ) =
JK Re g ( a )
(∑Y ) 2
n (3245 ) 2 = = 184737 , 28 57
c) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK Reg[b│a] ) dengan rumus: ( Σ X ).( ΣY ) JK Reg[b│a] = b.Σ XY − n N ( ∑ X .Y ) − ∑ X .∑Y b= 2 N .∑ X 2 − ( ∑ X )
Maka: ( 2942).( 3245) 57 9546790 = 0,769 169857 − 57
JK Reg[b│a] =
=
0,769 .169857 −
0.769(169857
167487,544 )
−
= 1823,12 d) Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) JK Re s
= ∑Y 2 − JK Re g (b|a ) − JK Re g ( a )
JK Re s
=188385 −1823,12 −184737,28
JK Re s
=1824,60
e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK Reg(a)) RJK Reg[a] = JK Reg[a] = 184737,2 f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK Reg(b/a) )
160
RJK Reg[b│a] = JK Reg[b│a] = 1823,12 Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK Res) RJK Re s =
JK Re s n−2
=
1824,60 57 − 2
= 33,17
Sehingga nilai hitung F diperoleh: Fhitung = Fhitung =
RJK Re g ( b / a ) RJK Re s 1823,12 33,17
=
54,956
c. Uji Signifikansi
Nilai F tabel pada uji hipotesis adalah nilai atau titik kritis pada db1 = 1, db2 = n-2 dan α 5%, yaitu F (0,05;1;55) = 4,016 Berdasarkan nilai Fhitung yang diperoleh, nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (54,956 < 4,016). Sehingga pernyataan yang menyebutkan: “Tidak terdapat pengaruh positif variabel Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa (Y). Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.” ditolak. d. Menghitung Koefisien Determinasi
Kesimpulan dari hasil uji terhadap 57 orang siswa SMK Sangkuriang I Cimahi pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi, diperoleh keterangan objektif bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) dengan variabel Motivasi Belajar Siswa
161
(Y) dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi parsial. Dengan bantuan program
Microsoft Excel ,
maka diperoleh perhitungan koefisien
korelasi antara variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) dengan variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) sebagaimana data terlampir adalah sebesar 0,707. Artinya hubungan antara variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer dengan variabel motivasi belajar siswa dikategorikan tinggi. Pengaruh variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer (X) terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa (Y) adalah dengan mencari nilai determinasi variabel. Adapun nilai determinasi variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa sebagaimana data terlampir adalah sebesar 50 %. Artinya variabel Motivasi Belajar Siswa dipengaruhi oleh variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer adalah tinggi, sebesar 50%. Sisanya sebesar 50% yang dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan perhitungan di atas maka kesimpulannya adalah pertanyaan pada kasus ini, terdapat hubungan variabel Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap variabel motivasi belajar. B. Pembahasan 1. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi.
Permasalahan yang ingin dijawab adalah “Bagaimanakah gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi?”.
162
Secara teoritis, Media Pembelajaran berbasis komputer menurut Daryanto (2007:63), dalam Rusman (2012:177), menyatakan bahwa: Komputer memilki tiga sifat yaitu bekerja dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik), bekerja berdasarkan program, bekerja dalam suatu sistem. Maka komputer sebenarnya merupakan media elektronik yang dapat menerima informasi dalam bentuk input digital dengan menggunakan kode binner dalam aplikasi programnya, dan elektronik. Kemudian menurut Heinich dkk (1986) dalam Rusman (2012:190), menyatakan bahwa: Komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keluluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya. Yang diistilahkan dengan ”kesabaran komputer”, dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat meciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat, tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat. Di balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan terhadap prestasi belajar mahasiswa, dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya. Komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasilo belajar secara otomatis. Komputer juga dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiwa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi, berada pada kategori tinggi, sebesar 3,44. Dapat diartikan bahwa Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif program keahlian administrasi perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi adalah tinggi. Terdapat lima indikator yang dijadikan ukuran dalam
163
variabel ini, yaitu kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa, dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, dapat
meningkatkan motivasi untuk belajar, mengurangi
penggunaan waktu penyampaian materi, pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Hasil analisis data menunjukkan, indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa” memiliki skor rata-rata tertinggi, yaitu sebesar 3,53. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran pada tabel 3.6 tentang Rekapitulasi Skor Kriterium, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada pada kategori tinggi. Hasil ini mengandung makna bahwa kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa pada efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dipersepsi baik. Indikator “mengurangi penggunaan waktu” memiliki skor rata-rata terendah, yaitu sebesar 3,29. Apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka sebesar itu berada pada rentang 2,60 – 3,39 berada pada kategori sedang. Hal ini mengandung makna bahwa menggurangi penggunaan waktu pada efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dipersepsi cukup. Gambaran dari masing-masing indikator pada variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: a.
Kesesuaian Materi Ajar Dengan Kemampuan Belajar Siswa
Skor rata-rata indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa” yaitu, sebesar 3,53. Adapun jumlah item tertinggi indikator
164
“kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa”, berada pada item nomor dua, yaitu “kejelasan tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer”, pada mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,56. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa”, pada media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru, sebagai alat atau perantara untuk membantu menjelaskan materi pada mata pelajaran produktif, dirasa lebih mudah dipahami, karena media pembelajaran berbasis komputer memiliki fasilitas
audiovisual yang
dapat memudahkan guru untuk
menjelaskan materi yang sulit untuk dijelaskan hanya dengan verbalisme. Jumlah item terendah pada indikator “kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa” adalah berada pada item nomor satu, yaitu “keselarasan materi ajar terhadap kemampuan belajar siswa, dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3, 49. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor dua dikarenakan kemampuan pada media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk dapat menyesuaikan materi ajar dengan kemampuan siswa, kurang terealisasikan. hal ini berdampak kurang baik pada nilai akademis siswa. sehingga kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa kurang tepat sasaran dan pencapaian tujuan instruksional menjadi terhambat.
165
b.
Dapat Meningkatkan Perhatian Dan Konsentrasi Siswa Pada Materi Pembelajaran Yang Disajikan Guru
Skor rata-rata indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, sebesar 3,36. Adapun jumlah item tertinggi indikator “dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, berada pada item nomor tiga, yaitu “partisipasi siswa terhadap materi ajar yang disajikan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,70. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru”, pada media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi cukup. Media sebagai sarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi siswa. Siswa yang tidak antusias menjadi antusias jika materi yang dijelaskan oleh guru, dibantu dengan bantuan media pembelajaran berbasis komputer. Hal ini dikarenakan media memiliki sifat distribusi, yaitu dapat menjangkau seluruh kelas, sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan terangsang untuk lebih aktif pada kegiatan pembelajaran di kelas. Jumlah item terendah pada indikator “meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru” adalah berada pada item nomor lima, yaitu “kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru yang memanfaatkan fasilitas
audio
untuk memusatkan
166
konsentrasi siswa”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,25. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor tiga, dikarenakan kemampuan fasilitas audio pada media pembelajaran berbasis komputer, yang digunakan oleh guru untuk dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi siswa, kurang mendapat respon baik dari para siswa, mengingat audio merupakan salah satu fasilitas dari komputer yang menggunakan suara. Maka tidak heran bila hanya indra suara saja yang dapat dioptimalkan, sedangkan rangsangan terhadap indra yang lainya tidak dioptimalkan. c.
Dapat Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar
Skor rata-rata indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, sebesar 3,40. Adapun jumlah item tertinggi indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, berada pada item nomor delapan, yaitu “kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang dilakukan oleh guru untuk menampilkan video interaktif terhadap materi ajar” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,54. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “dapat meningkatkan motivasi untuk belajar”, pada media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Media pembelajaran berbasis komputer, memiliki kelebihan dibandingkan dengan media yang lainya. Hal ini dibuktikan dengan fasilitas yang ada pada media pembelajaran berbasis komputer. Fasilitas pada media pembelajaran berbasi komputer memiliki fasilitas yang lengkap, terdapat grafik dan
audiovisual .
audio, teks, visual,
Hal ini menjadikan kelebihan media pembelajaran
167
berbasis komputer dibandingkan dengan jenis media pembelajaran yang lainnya. Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh media pembelajaran berbasis komputer adalah fasilitas
audiovisual ,
yaitu dapat menampilkan peristiwa atau kejadian
dengan menggunakan video interaktif. Dalam hal ini, rangsangan indra penglihatan dan pendengaran terangsang dengan maksimal, sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif dengan ditampilkanya video. Jumlah item terendah pada indikator dapat “meningkatkan motivasi untuk belajar” adalah berada pada item nomor enam, yaitu “kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk mengendalikan kelas, agar kelas memiliki iklim yang kondusif”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,14. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor delapan, dikarenakan kemampuan media pembelajaran berbasis komputer memiliki keterbatasan, yaitu komputer tidak dapat menggantikan posisi seorang guru, media pada dasarnya adalah suatu alat untuk dapat membantu seorang guru, bukan mengganti peran guru, seperti halnya membuat lingkungan belajar menjadi kondusif. Agar lingkungan belajar kondusif, peran guru sangat diperlukan untuk dapat menguasai kelas, agar kelas menjadi kondusif. Dan media sebagai alat untuk membantu lingkungan belajar menjadi lebih kondusif. d.
Dapat Mengurangi Penggunaan Waktu Penyampaian Materi
Skor rata-rata pada indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, sebesar 3,29. Adapun jumlah item tertinggi indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, berada pada item nomor sembilan, yaitu “kemudahan penggunaan media pembelajaran berbasis
168
komputer yang digunakan oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran terhadap mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,46. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, pada media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi cukup. Pengoperasian media pembelajaran berbasis komputer cenderung lebih cepat dan mudah untuk digunakan. Pada jaman sekarang komputer bukan merupakan barang yang sulit untuk dicari, setiap guru di SMK Sangkuriang I Cimahi yang mengajar, mayoritas dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputer untuk digunakan pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan mengacu pada kemudahan pengoperasian dan cepat dalam proses penggunaannya, maka secara otomatis, media pembelajaran berbasis komputer dapat mengurangi penggunaan waktu, sehingga pemanfaatan waktu dapat lebih efektif dan efisien. Jumlah item terendah pada indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi” adalah berada pada item nomor sebelas, yaitu “kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3, 11. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor sembilan, dikarenakan persiapan yang belum matang untuk mengajar, hal ini biasanya disebabkan oleh kegiatan mengajar yang mendadak ataupun adanya materi tambahan. Bila menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, persiapan merupakan hal yang sangat penting
169
dan mutlak adanya. Dikarenakan bila tidak dipersiapkan terlebih dahulu, maka akan banyak memakan waktu yang relatif lama, hal ini membuat pembelajaran menjadi kurang efektif. Salah satu kekurangan dari pemakaian media pembelajaran berbasis komputer adalah tidak dapat digunakan secara mendadak. Dalam penggunaannya diperlukan waktu untuk dapat mengoperasikan media pembelajaran berbasis komputer. e.
Pembelajaran Dapat Lebih Menyenangkan
Skor rata-rata indikator “pembelajaran dapat lebih menyenangkan”, sebesar 3,53. Adapun jumlah item tertinggi indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, berada pada item nomor sembilan yaitu “kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru dalam menyajikan permainan yang edukatif, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan”. Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,53. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “dapat mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi”, pada media pembelajaran berbasis komputer terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Media pembelajaran berbasis komputer dapat membuat pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Hal ini ditunjang dengan segenap fasilitas pada media pembelajaran berbasis komputer yang dapat menampilkan berbagai fasilitas yang dapat merangsang indra penglihatan dan pendengaran. Jumlah item terendah pada indikator “dapat membuat pembelajaran dapat lebih menyenangkan” adalah berada pada item nomor lima belas, yaitu
170
“kemahiran media pembelajaran berbasis komputer dalam menghindari verbalisme pada kegiatan belajar mengajar di kelas”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,07. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor empat belas, diindikasikan bahwa peran dari media pembelajaran untuk dapat menghindari verbalisme kurang terealisasikan, namun dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat mengurangi tindak verbalisme. 2. Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi . a.
Pilihan Tugas
Skor rata-rata indikator “pilihan tugas” yaitu, sebesar 3,44. Adapun jumlah item tertinggi indikator “pilihan tugas”, berada pada item nomor satu, yaitu “Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,79. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “pilihan tugas”, pada motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Minat siswa terhadap penyelesaian tugas, terhadap mata pelajaran produktif dipersepsi tinggi, mengingat tugas yang diberikan guru merupakan salah satu cara guru, agar siswa dapat lebih memahami materi mata pelajaran produktif. Jumlah item terendah pada indikator “pilihan tugas” adalah berada pada item nomor empat, yaitu “Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,21. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor satu dikarenakan siswa
171
dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran produktif, tidak terlalu memikirkan kecepatan, namun tugas mata pelajaran produktif dapat terselesaikan tepat waktu. b.
Usaha
Skor rata-rata indikator “usaha” yaitu, sebesar 3,54. Adapun jumlah item tertinggi indikator “usaha”, berada pada item nomor lima, yaitu “Keberhasilan siswa menguasai inti materi pada mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,63. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “usaha”, pada motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Keberhasilan siswa untuk dapat menguasai inti materi pada mata pelajaran produktif dikatakan tinggi, motivasi siswa untuk dapat memahami mata pelajaran produktif tinggi, dikarenakan mata pelajaran produktif merupakan modal yang wajib dikuasai untuk terjun di dunia kerja. Jumlah item terendah pada indikator “usaha” adalah berada pada item nomor tujuh, yaitu “kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,00. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor lima, dikarenakan siswa merasa sedikit kesulitan, berkenaan dengan materi pada mata pelajaran produktif. Hal ini diindikasikan bahwa, kesulitan ini bukan semata mata kesalahan guru dalam mengajar dan tidak sesuai dengan tujuan instruksional, namun memang kemampuan belajar siswa tidaklah sama, kemampuan belajar siswa bervariatif. Terdapat siswa yang mudah memahami hanya dengan verbal, namun terdapat juga siswa yang sulit, dan harus mengoptimalkan segala panca inderanya, seperti
172
pendengaran dan penglihatan. Hal ini dapat diatasi dengan media pembelajaran berbasis komputer, yang memiliki fasilitas audiovisual. c.
Kegigihan
Skor rata-rata indikator “kegigihan” yaitu, sebesar 3,61. Adapun jumlah item tertinggi indikator “kegigihan”, berada pada item nomor sembilan, yaitu “perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,95. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “kegigihan”, pada motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Perjuangan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan mata pelajaran produktif dirasa tinggi, hal ini membuktikan bahwa perjuangan siswa untuk memahami dan menjalani setiap kegiatan pembelajaran berkenaan dengan mata pelajaran produktif dikatakan baik. Karena setiap mengikuti pembelajaran dengan mata pelajaran produktif, dibutuhkan motivasi yang lebih untuk menjalani setiap kegiatan pembelajaran. Mayoritas kegiatan pembelajaran dengan mata pelajaran produktif dilakukan dengan praktek mandiri. Dalam hal ini perjuangan dalam bentuk fisik, dana dan mental sangat dikerahkan untuk menyelasaikan setiap kompetensi dasar dari mata pelajaran produktif. Jumlah item terendah pada indikator “kegigihan” adalah berada pada item nomor sepuluh, yaitu “penguasaan belajar praktek mandiri siswa terhadap mata pelajaran produktif”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,40. Rendahnya item ini
173
dibandingkan dengan item nomor sembilan dikarenakan siswa kurang memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat meguasai kegiatan belajar praktek mandiri. d.
Prestasi
Skor rata-rata indikator “prestasi” yaitu, sebesar 3,65. Adapun jumlah item tertinggi indikator “prestasi”, berada pada item nomor enam belas, yaitu “ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif” . Skor rata rata item ini berjumlah sebesar 3,89. Hal ini menunjukkan bahwa indikator “prestasi”, pada motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dipersepsi baik. Standar ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif, telah dipenuhi oleh siswa SMK Sangkuriang I Cimahi, hal ini dapat dilihat dari nilai akhir peserta didik, ketercapaian standar KKM untuk mata pelajaran produktif adalah 78. Jumlah item terendah pada indikator “prestasi” adalah berada pada item nomor empat belas, yaitu “Kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional”. Jumlah skor rata ratanya sebesar 3,26. Rendahnya item ini dibandingkan dengan item nomor enam belas dikarenakan siswa masih belum dapat menyesuaikan dan mengaitkan dari tujuan belajar dengan apa yang sudah dipelajari pada mata pelajaran produktif.
174
3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Program Keahliam Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I Cimahi
Permasalahan yang selanjutnya ingin dijawab adalah “Adakah pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi? Peneliti melakukan uji statistik, setelah diketahui bahwa data penelitian berdistribusi normal dan linier, kemudian peneliti menggunakan statistik parametrik dalam menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis yang dilakukan bertujuan untuk membuat suatu kesimpulan bahwa variabel media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh positif terhadap variabel motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi, Analisis pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, dipaparkan berikut ini didasarkan pada hasil perhitungan analisis regresi sederhana. Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh variabel media pembelajaran berbasis komputer secara parsial terhadap variabel motivasi belajar siswa. Secara parsial, perhitungan regresi sederhana antara variabel media pembelajaran berbasis komputer terhadap variabel motivasi belajar siswa menghasilkan persamaan regresi
ˆ Y
=17,217 +0.769( X )
. Persamaan tersebut
mengandung makna jika variabel media pembelajaran berbasis computer
175
meningkat, maka variabel motivasi belajar juga akan meningkat. Hasil penelitian telah menjawab pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah yaitu Adakah pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, program keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Perhitungan pengujian hipotesis diperoleh diperoleh F hitung sebesar 54,956 sedangkan F tabel dengan tingkat kesalahan α = 0,05 dan dk reg b/a = 1 dan dk res = n – 2 = 55 sebesar 4,016, artinya F hitung > Ftabel yaitu 54,956 > 4,016. Maka H 0 yang menyatakan tidak terdapat pengaruh “efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa” ditolak dan tentu saja H 1 yang menyatakan “efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa” diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ” efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar” diterima. Kesimpulanya adalah hipotesis secara simultan “efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer berpengaruh terhadap motivasi belajar, pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran, di SMK Sangkuriang I Cimahi”. Diterima. Hasil perhitungan data diperoleh koefisien korelasi parsial antara variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel motivasi belajar siswa sebesar 0.707, kemudian dikonsultasikan pada Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi pada tabel 4.31 untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel motivasi belajar siswa.
176
Setelah dikonsultasikan ternyata 0.707 terletak diantara Antara 0,600 sampai dengan 0,799 yaitu termasuk kategori “tinggi“. Jadi terdapat hubungan yang tinggi antara variebel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. Hasil perhitungan data, diperoleh nilai koefisien determinasi variebel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel motivasi belajar siswa sebesar 50%. Artinya secara parsial variabel motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh variabel media pembelajaran berbasis komputer sebesar 50 %. Sisanya sebesar 50% dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai pengaruh yang besar ini membuat efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer ini dianggap berpengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa, hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan regresi parsial (data terlampir) untuk mengetahui pengaruh efektivitas media pembelajaran berbasis komputer terhadap penguasaan motivasi belajar siswa. Data yang terlampir memberikan informasi bahwa ada pengaruh positif dan signifikan. Terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, hal ini sesuai dengan teori ACT ( adaptive control tought ) dari Anderson. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan bagian dari salah satu media pembelajaran. Dalam grand teori belajar dari Robert M Gagne, berkenaan dengan lima hasil belajar, media pembelajaran berbasis komputer erupakan faktor eksternal dari lima hasil belajar. media pembelajaran masuk pada ranah keterampilan motorik. Teori pendukung untuk media pembelajaran berbasis
177
komputer terhadap media pembelajaran adalah teori ACT ( adaptive tought )
control
dari Anderson, yang menyatakan bahwa “Media komputer berpengaruh
terhadap teori pembelajaran dan komputer bersifat kognitif (kognitif mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan refleksi).”
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi yang meliputi indikator (1) kesesuaian materi ajar dengan kemampuan belajar siswa, (2) dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran yang disajikan guru, (3) dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, (4) mengurangi penggunaan waktu penyampaian materi, (5) pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Secara keseluruhan berada pada kategori baik. Hal ini mengandung arti bahwa menurut responden, sebagian besar penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi telah optimal. Motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi yang meliputi indikator (1) pilihan tugas, (2) usaha, (3) kegigihan, (4) prestasi. Secara keseluruhan berada pada kategori baik. Hal ini mengandung arti bahwa menurut responden, sebagian besar motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi dinyatakan tinggi. Hasil uji hipotesis, secara parsial menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis komputer memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa, artinya jika penggunaan media pembelajaran
178
179
berbasis komputer baik, maka motivasi belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukan dari hasil korelasi parsial sebesar 0,707. Menunjukan korelasi berada pada kategori tinggi. Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y) sebesar 50%. Informasi ini memberikan keterangan bahwa pengaruh variabel penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap variabel motivasi belajar siswa (Y) dikatakan kuat, sehingga ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y) pada mata pelajaran produktif, kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Sangkuriang I Cimahi. B. Saran
Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata rata setiap ukuran, saran yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata rata terendah di antara dimensi yang lain untuk masing masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, indikator mengurangi penggunaan waktu memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini responden banyak menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai. Siswa menilai bahwa kesiapan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer adalah sedang, artinya kesiapan dalam menggunakan media
180
pembelajaran berbasis komputer belum optimal. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran harus memerlukan suatu perencanaan yang matang sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu kekurangan dari media pembelajaran berbasis komputer adalah tidak dapat dioperasikan secara spontan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pengoperasian media pembelajaran berbasis computer harus melalui proses dalam mempersiapkan segala materi yang ingin disampaikan kepada siswa di kelas. Untuk dapat membantu dalam mempersiapkan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, sarana dan prasaran sekolah harus lebih ditingkatkan lagi. Seperti penggunaan
LCD
tidak lagi harus guru yang
membawa ke kelas, namun sudah tersedia di dalam ruang kelas untuk dapat menghemat waktu penyampaian materi di dalam kegiatan belajar mengajar. Fasilitas komputer ataupun laptop disarankan mengikuti arus perkembangan, sehingga dapat di gunakan dengan mobilitas yang tinggi. Perencanaan dapat memperbaiki kebutuhan waktu yang terbuang dengan sia sia akibat mempersiapkan segala proses untuk menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. 2. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel motivasi belajar siswa, indikator pilihan tugas memiliki skor rata rata terendah. Pada ukuran ini responden banyak menjawab pada pilihan 3 terhadap ukuran kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif. Siswa menilai bahwa kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif adalah sedang, artinya kecepatan siswa
181
dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif cukup. Oleh karena itu tingkat motivasi siswa harus lebih ditingkatkan, berkenaan dengan kecepatan siswa dalam menyelesaikan setiap tugas mata pelajaran produktif. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat materi pembelajaran dapat lebih mudah dipahami dengan meningkatkan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis komputer memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu terletak pada fasilitas yang terdapat pada media pembelajaran berbasis komputer, diantaranya adalah fasilitas
audiovisual .
Fasilitas
audiovisual
dapat membantu pemahaman siswa, terhadap kejadian yang bersifat abstrak, yang sulit dijelaskan dengan verbal. Sehingga siswa dapat lebih cepat dalam menyelesaikan setiap pilihan tugas mata pelajaran produktif. 3. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu faktor eksternal dari hasil belajar. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Diharapkan dengan ditingkatkannya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dapat membuat pembelajaran di kelas dapat lebih kondusif, sehingga ketercapaian tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Kesulitan siswa dalam memahami materi mata pelajaran produktif, dapat dibantu dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, sehingga dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat memacu tingkat motivasi belajar siswa.
182
4. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal dari hasil belajar. kadar motivasi belajar siswa berubah ubah, tergantung kondisi dari individu tersebut, sehingga tingkat motivasi belajar siswa harus selalu dijaga intensitasnya agar tetap baik. Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan siswa dalam menempuh dan menyelesaikan setiap standar kompetensi pada satuan pendidikan. Mengingat motivasi belajar sangat penting bagi kegiatan belajar mengajar di kelas, maka peran seorang guru untuk dapat menjaga motivasi belajar siswa tetap terjaga. Salah satu sarana yang dapat memotivasi siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Peran guru dituntut untuk dapat mampu dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer pada kegiatan belajar mengajar di kelas.
183
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005) . Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD. _______.(2004). Statistik sosial. Bandung : Program pasca Sarjana UNPAD. Arep dan tanjung. (2004). Manajemen Motivasi. Jakarta: Gramedia. Ariani, Niken dan Haryanrto, Dany. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. _______. (1998). Prosedur Rineka Cipta.
Penelitian Suatu Pendekatan Proses.
Jakarta: PT
_______. (2002). Prosedur Rineka Cipta.
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: PT.
_______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (2008). Kurikulum 2004 Pedoman Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Grafindo. Hill, F. Winfred. (2009). Teoti Teori Pembelajaran. Bandung: Nusa Media. Makmun, Syamsuddin Abin. (2004). Psikoogi Rosdakarya. McCllelland, D. C. (1961). Reinhold.
Kependidikan.
The Achieving Society. New
Bandung: Remaja
Jersey: Van Nostrand
Mohammad. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Yogyakarta: Liberty Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
184
_______. (2007). Analisis Korelasi, Bandung: Pustaka Setia.
Regresi dan Jalur dalam Penelitian .
_______. (2009). Analisis Korelasi, Regresi dan jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Ramdani, Widia. (2011).
Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi. Skripsi UPI: tidak diterbitkan.
Riduwan. (2011). Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rusman. (2012). Belajar Alfabeta.
dan Pembelajaran Berbasis Komputer .
Bandung:
Sadiman, S. Arief. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sardiman. (2011). Interaksi Grafindo Persada.
Motivasi dan Belajar Mengajar.
Schunk, H. Dale dan Pintrich, R. Paul. (2012). Jakarta: PT Indeks.
Jakarta: PT Raja
Motivasi dalam Pendidikan .
Sidi, Djati. (2001). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paramadina dan PT Logos Wacana Ilmu. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1995). Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Metode Penelitian Survei.
Sitorus, M. (2003). Berkenalan dengan Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga. Slameto. (2010). Belajar & faktor faktor yang mempengaruhinya . Jakarta: Rineka Cipta. Somantri, A. dan Sambas A. Muhidin. (2006). Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Aplikasi Statistika dalam
Sudjana. (1991). Metode Statistik. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (1996). Teknik Analisis Bandung: Alfabeta.
Regresi dan korelasi bagi para peneliti
_______. (2002). Teknik Analisis Bandung: Alfabeta.
Regresi dan korelasi bagi para peneliti
_______. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _______. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
185
_______. (2006).
Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2007). Teknik Analisis Bandung: Alfabeta.
Regresi dan korelasi bagi para peneliti
_______. (2008). Teknik Analisis Bandung: Alfabeta.
Regresi dan korelasi bagi para peneliti
_______. (2008). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas) . Bandung: Alfabeta. _______. (2008). Metode Penelitian R&D, Bandung: Alfabeta.
Administrasi dilengkapi Dengan Metode
Surakhmad, Winarno (1998). Pengantar Tarsito.
Penelitian Ilmiah.
Bandung: Penerbit
Sutopo, Hadi Ariesto.(2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama Umar, Husein. (2000). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta Gramedia. Uno, Hamzah B. (2006). Aksara.
Teori Motivasi dan Pengukurannya.
_______. (2009). Mengelola Aksara.
Kecerdasan dalam Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Jakarta: Bumi
Wahosumidjo. (1992). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Winkel. (2009). Psikologi Pengajaran .Yogyakarta: Media Abadi.
LAMPIRAN
SURAT PENELITIAN
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
Waktu pelaksanaan : Senin 19 November 2012 Nara sumber
: Guru mata pelajaran Produktif kelas XI AP ( Evvi Trisna Martdianty)
Tempat Penelitian
: SMK Sangkuriang I Cimahi
Aspek Yang Diteliti : Motivasi Belajar Siswa
NO 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk menilai prestasi siswa, dalam mencapai tujuan instruksional? Alat ukur apa yang dapat digunakan untuk melihat kualitas siswa terhadap ketercapaian suatu kompetensi dasar, khususnya pada mata pelajaran produktif? Bagaimana cara untuk mendapatkan suatu pembelajaran yang efektif? Bagaimana ciri dari siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan siswa yang tidak memiliki motivsi yang tinggi? Bagaimana cara untuk menghindari siswa yang nilai prestasinya rendah? Apa bukti empirik bila nilai akaemis siswa rendah?
PEDOMAN WAWANCARA
Waktu pelaksanaan : Senin 19 November 2012 Nara sumber
: Siswa kelas XI AP (Ana Viana)
Tempat Penelitian
: SMK Sangkuriang I Cimahi
Aspek Yang Diteliti : Media Pembelajaran Berbasis Komputer
NO 1 2 3 4
5
PERTANYAAN
Apakah dalam kegiatan pembelajaran dikelas, fokus terhadap apa yang dibawakan oleh seorang guru?dan apa alasnanya? Dalam kegiatan pembelajaran apakah sering terjadi verbalisme (tidak adannya partisipatif) dari siswa?apa alasannya? Apakah guru sering menggunakan media pembelajaran berbasis komputer? Apakah ada guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dalam menyampaikan materi pembelajaran? Apakah ada perbedaan antara guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dengan guru yang tidak menggunakan media pembelajaran berbasis komputer?
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
Waktu pelaksanaan : Senin 19 November 2012 Nara sumber
: Guru mata pelajaran Produktif kelas XI AP ( Evvi Trisna Martdianty)
Tempat Penelitian
: SMK Sangkuriang I Cimahi
Aspek Yang Diteliti : Motivasi Belajar Siswa
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Untuk dapat mencapai suatu instruksional, seorang guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran yang efektif yang disesuaikan dengan standar Dalam kegiatan pembelajaran kompetensi dan kompetensi dasar, dalam di kelas, apa saja yang dapat mewujudkan hal itu seorang guru memiliki cara dilakukan oleh seorang guru masing masing.diantaranya adalah dengan untuk menilai prestasi siswa, menggunakan contoh soal, dan pemberian tugas. Dan dalam mencapai tujuan agar dapat menilai apakah siswa itu dapat mencapai instruksional? tujuan instruksional adalah dengan menggunakan ulangan. Ulangan kerap diberikan kepada siswa untuk memperoleh gambaran prestasi siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah.
2
Untuk dapat mengukur, apakah siswa sudah benar benar telah mencpai suatu ketercapai memenuhi kompetensi dasar adalah dengan menetapkan dan menggunakan KKM, atau kriteria ketuntasan Alat ukur apa yang dapat minimum. Tingkat keberhasilan siswa dalam digunakan untuk melihat mencapai suatu kompetensi dasar adalah dengan kualitas siswa terhadap melihat ketercapaian KKM siswa terhadap ulangan ketercapaian suatu kompetensi dasar, khususnya yang diberikan oleh guru. pada mata pelajaran Dan untuk mata pelajaran produktif, di SMK produktif? sangkuriang I Cimahi menetapkan standar KKm dengan nilai 78, diberikan kepada kelas 2 dan untuk mata pelajaran dasar produktif, diberikan kepada kelas satu dengan nilai ambang batas 75.
3
Bagaimana cara untuk mendapatkan suatu pembelajaran yang efektif?
Untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran yang efektif, pertama yang hatrus dilakuakn oeh seorang guru adalah dengan menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini dilakukan dengan cara
memanajemen kelas. Kemudian adalah menciptakan suatu keaktifan dan kenyaman dikelas dengan meningkatkan motivasi belajar siswa,dan yang terakhir adalah dengan cara memberika reward dan aktif menggunakan media pembelajaran.
4
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, cenderung untuk mendapatkan nilai yang baik, prestasi akademis yang cemerlang dan tidak pernah lupa akan pekerjaan Bagaimana ciri dari siswa rumah, sedangkan siswa yang tidak memiliki motivasi yang memiliki motivasi tinggi yang tinggi, cenderung tidak bergairah dikelas dan dengan siswa yang tidak patisipasi dikelas rendah, maka tidak heran bila siswa memiliki motivsi yang tinggi? yang tidak termotivasi di kegiatan pembelajran tidak menginginkan suatu prestasi akademis yang baik, malahan cenderung menurun pada prestasi akademis.
5
Untuk dapat mengubah nilai prestasi yang rendah, seorang guru wajib untuk meningkatkan kembali Bagaimana cara untuk motivasi belajarnya, karena untuk dapat mewujudkan menghindari siswa yang nilai hal itu tidak gampang, namun itu semua sudah prestasinya rendah? menjadi kewajiban seorang guru untuk menciptakan kondisi tersebut agar menciptakan lulusan yang berkualitas dengan nilai akademis siswa yang tinggi.
6
Bukti empirik, bila nilai siswa rendah, dapat dilihat pada bank nilai di bagian kurikulum, bahwa siswa dengan nilai dibawah standar KKM belum bisa dikatak efektif dan mencapai standar kompetensi yanag telah ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Apa bukti empirik bila nilai akaemis siswa rendah?
HASIL WAWANCARA
Waktu pelaksanaan : Senin 19 November 2012 Nara sumber
: Siswa kelas XI AP (Ana Viana)
Tempat Penelitian
: SMK Sangkuriang I Cimahi
Aspek Yang Diteliti : Media Pembelajaran Berbasis Komputer No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah dalam kegiatan Fokus, namun jarang terjadi, dikarenakan pembelajaran dikelas, fokus penyampaian guru yang terlalu monoton, kurang terhadap apa yang dibawakan interaktif dengan siswa, kesannya kegiatan belajar oleh seorang guru?dan apa menjadi kurang aktif. alasnanya?
2
Dalam kegiatan pembelajaran apakah sering terjadi Dalam kegiatan pembelajaran, tidak semua guru dapat verbalisme (tidak adannya menciptakan suatu pembelajaran yang interaktif partisipatif) dari siswa?apa sehingga dapat menimbulkan pasif siswa. alasannya?
3
Apakah guru sering menggunakan media pembelajaran berbasis komputer?
Didalam kegiatan pembelajaran, khususnya mata pelajaran, jarang terjadi kegiatan belajar mengajar menggunakan media pembelajran berbasis komputer.
4
Apakah ada guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dalam menyampaikan materi pembelajaran?
Ada, tapi jarang sekali. Hanya sebagian gur saja yang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer.
5
Apakah ada perbedaan antara guru yang menggunakan Bila guru yang menggunakan media pembelajaran media pembelajaran berbasis berbasis komputer, lebih dapat mudah dipahami dan komputer dengan guru yang lebih interaktif dan siswa juga tidak mudah untuk tidak menggunakan media ngantuk, sehingga partisipasi siswa menjadi lebih pembelajaran berbasis aktif. komputer?
ANGKET DAN KISI KISI ANGKET PENELITIAN PRA PENELITIAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Bandung, 27 Maret 2013 Yth. Siswa siswi kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sangkuriang I Cimahi Dengan hormat, Dengan ini saya sampaikan seperangkat angket sepada siswa/siswi, diiringi permohonan maaf karena keberadaan angket ini tentu akan menyita waktu siswa/siswi. Namun demikian, dengan segala kerendahan hati, sudilah kiranya siswa/siswi mengisi angket ini sesuai dengan persepsi dan pengalaman selama belajar sebagai siswa di SMK Sangkuriang I Cimahi. Angket ini diperlukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar siswa di SMK Sangkuriang I Cimahi”. Pengisian angket ini tidak akan terpengaruh terhadap nama baik siswa/siswi. Oleh karena itu mohon pertanyaan angket diisi dengan baik tanpa ada pertanyaan yang terlewatkan. Atas bantuan yang siswa siswi berikan saya ucapkan terima kasih, semoga kebaikan dan waktu yang telah diberikan siswa/siswi diberi imbalan yang setimpal oleh yang Maha Kuasa.
Hormat saya Arie Hendra Saputro 0901793
ANGKET PRA PENELITIAN
Identitas Reponden
Nama
: ....................................................................................................
Jenis kelamin
: Pria/Wanita
Usia
:.........Tahun
Jabatan/ pekerjaan
:.....................................................................................................
Jurusan/program studi
:.....................................................................................................
Petunjuk pengisian angket
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, kemudian pahami bentuk pertanyaan yang diingikan. 2. Mohon untuk mengisi semua pertanyaan, jangan sampai terdapat pertanyaan yang terlewatkan. 3. Berilah tanda lingkaran ( o ) sesuai jawaban saudara pada kolom jawaban yang sudah disediakan. Contoh pengisian angket
3 4 51 2
0
No
Pertanyaan
1
Minat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata 3pelajaran produktif
Alternatif Jawaban
Sangat Minat
Sangat Tidak Minat
Variabel X Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
No
4 51 2
0
1
2
51 4 2
51 4 2
Kesesuaian materi ajar, dengan menggunakan media pembelajaran 3 berbasis komputer terhadap tujuan pembelajaran
4
Alternatif Jawaban
Partisipasi siswa terhadap materi ajar yang disajikan oleh guru dengan 3 media menggunakan pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif
Sangat Tidak Sesuai
Sangat Sesuai
Kemampuan guru dalam mengaitkan kebutuhan standar Sangat kompetensi dengan 5 4 Mampu 3 menggunakan media berbasis komputer terhadap kegiatan pembelajaran keselarasan materi ajar terhadap kemampuan belajar siswa, dengan 3 media menggunakan pembelajaran berbasis komputer
0
0
Pertanyaan
2
1
0
Sangat Tidak Mampu
Sangat Selaras
Sangat Tidak Selaras
Sangat
Sangat Tidak
Partisipatif
Partisipatif
51 4 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
0
0
0
0
5
6
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru yang memanfaatkan fasailitas audio untuk memusatkan konsentrasi siswa
7
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk 3 mengendalikan kelas agar kelas memiliki iklim yang kondusif.
8
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru untuk menarik pusat perhatian siswa
9
51 4 2
0
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer dalam 3 menyampaikan materi ajar yang dilakukan oleh guru dengan bahasa yang komunikatif
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang dilakukan 3 oleh guru untuk menampilkan video
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
interaktif terhadap materi ajar
51 4 2
51 4 2
51 4 2
10
Kemudahan penggunaan media pembelajran berbasis komputer yang 3 digunakan oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran terhadap mata pelajaran produktif
11
Efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer 3 pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas
12
Kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum 3 pembelajaran dimulai
0
0
0 13
51 4 2
0
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa pada mata pelajaran produktif
Sangat Mudah
Sangat Tidak Mudah
Sangat Efesien
Sangat Tidak Efesien
Sangat Siap
Sangat Tidak Siap
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
51 4 2
51 4 2
51 4 2
14
Daya tarik fasilitas pada komputer (gambar, efek animasi, audio, 3 audio visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik.
15
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru dalam menyajikan permainan yang edukatif sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan
16
Kemahiran media pembelajaran berbasis komputer dalam menghindari 3 verbalisme pada kegiatan belajar mengajar dikelas
0
0
0
Sangat Menarik
Sangat Tidak Menarik
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mahir
Sangat Tidak Mahir
Variabel Y Motivasi Belajar
4 51 2
No
Pertanyaan
1
0
Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 3
0
Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata 3 pelajaran produktif
2
51 4 2
3
51 4 2
0
0
Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif 3
0
Keberhasilan siswa menguasai inti materi pada mata pelajaran produktif 3
4
51 4 2
5
51 4 2
6
51 4 2
Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada 3 mata pelajaran produktif
0
Kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 3
Alternatif Jawaban
Sangat Minat
Sangat Tidak Minat
Sangat Cermat
Sangat Tidak Cermat
Sangat Tepat
Sangat Tidak Tepat
Sangat Cepat
Sangat Tidak Cepat
Sangat Berhasil
Sangat Tidak Berhasil
Sangat Kerja Keras
Sangat Tidak Kerja Keras
5
Kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 2
0
Keterserapan siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif 3
0
Perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 3
0
Penguasaan belajar praktek mandiri siswa terhadap mata pelajaran produktif 3
0
Kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 3
0
Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 3
7
04 1 3
8
51 4 2
9
51 4 2
10
51 4 2
11
51 4 2
12
51 4 2
Sangat Tidak
Sangat Kesulitan
Kesulitan
Sangat Terserap
Sangat Tidak Terserap
Sangat Berjuang
Sangat Tidak Berjuang
Sangat
Sangat Tidak
Menguasai
Menguasai
Sangat Siap
Sangat Tidak Siap
Sangat Efektif
Sangat Tidak Efektif
51 4 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
13
0
Kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 3
14
0
Kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 3
15
0
Pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 3
16
0
Ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif 3
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Sesuai
Sangat Tidak Sesuai
Sangat Paham
Sangat Tidak Paham
Sangat Tercapai
Sangat Tidak Tercapai
KISI KISI ANGKET VARIABEL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER VARIABEL Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran berbasis komputer (X)
INDIKATOR
UKURAN
PERTANYAAN
PILIHAN INTERVAL
Kesesuaian materi 1. Tingkat kesesuaian materi, 1. Kesesuaian materi ajar, (5) Sangat Sesuai sampai ajar dengan dengan menggunakan media dengan menggunakan (0) Sangat Tidak Sesuai kemampuan belajar pembelajaran berbasis media pembelajaran siswa komputer terhadap strategi berbasis komputer pembelajaran yang terhadap strategi disesuaikan dengan pembelajaran yang kemampuan belajar siswa. disesuaikan dengan 2. Tingkat kemampuan guru kemampuan belajar siswa. dalam mengaitkan kebutuhan 2. Kemampuan guru dalam (5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu standar kompetensi dengan mengaitkan kebutuhan menggunakan media berbasis standar kompetensi komputer terhadap kegiatan dengan menggunakan pembelajaran media berbasis komputer 3. Tingkat keselarasan materi terhadap kegiatan ajar terhadap kemampuan pembelajaran (5) Sangat Jelas sampai belajar siswa, dengan 3. keselarasan materi ajar (0) Sangat Tidak Jelas menggunakan media terhadap kemampuan pembelajaran berbasis belajar siswa, dengan komputer menggunakan media pembelajaran berbasis komputer Dapat meningkatkan 1. Tingkat partisipasi siswa 4. Partisipasi siswa terhadap (5) Sangat Partisipatif sampai perhatian dan terhadap materi ajar yang materi ajar yang disajikan (0) Sangat Tidak Partisipatif konsentrasi siswa disajikan oleh guru dengan oleh guru dengan pada materi menggunakan media menggunakan media pembelajaran yang pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis disajikan guru komputer pada mata komputer pada mata pelajaran produktif pelajaran produktif
2.
Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
Tingkat kemampuan 5. Kemampuan guru dalam guru dalam menyampaikan menyampaikan materi ajar materi ajar dengan dengan menggunakan menggunakan bahasa yang bahasa yang komunikatif komunikatif dengan bantuan dengan bantuan media media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer. komputer. 3. Tingkat kemampuan 6. Kemampuan guru dalam guru dalam memusatkan memusatkan konsentrasi konsentrasi siswa dengan siswa dengan menggunakan ice breaking. menggunakan fasilitas audio pada komputer 1. Tingkat kemampuan 7. Kemampuan guru dalam guru dalam mengendalikan mengendalikan kelas kelas dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer, agar kelas berbasis komputer, agar memiliki iklim yang kelas memiliki iklim yang kondusif kondusif 2. Tingkat keterampilan 8. Keterampilan guru dalam guru dalam menarik pusat menarik pusat perhatian perhatian siswa dengan siswa dengan bantuan bantuan media pembelajaran media pembelajaran berbasis komputer kepada berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran siswa pada mata pelajaran produktif produktif 3. Tingkat kemahiran guru 9. Kemahiran guru dalam dalam menyajikan tampilan menyajikan tampilan (video interaktif) terhadap (video interaktif) terhadap materi ajar pada mata materi ajar pada mata pelajaran produktif pelajaran produktif
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Mahir sampai (0) Sangat Tidak Mahir
2.
Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
Tingkat kemampuan 5. Kemampuan guru dalam guru dalam menyampaikan menyampaikan materi ajar materi ajar dengan dengan menggunakan menggunakan bahasa yang bahasa yang komunikatif komunikatif dengan bantuan dengan bantuan media media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer. komputer. 3. Tingkat kemampuan 6. Kemampuan guru dalam guru dalam memusatkan memusatkan konsentrasi konsentrasi siswa dengan siswa dengan menggunakan ice breaking. menggunakan fasilitas audio pada komputer 1. Tingkat kemampuan 7. Kemampuan guru dalam guru dalam mengendalikan mengendalikan kelas kelas dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer, agar kelas berbasis komputer, agar memiliki iklim yang kelas memiliki iklim yang kondusif kondusif 2. Tingkat keterampilan 8. Keterampilan guru dalam guru dalam menarik pusat menarik pusat perhatian perhatian siswa dengan siswa dengan bantuan bantuan media pembelajaran media pembelajaran berbasis komputer kepada berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran siswa pada mata pelajaran produktif produktif 3. Tingkat kemahiran guru 9. Kemahiran guru dalam dalam menyajikan tampilan menyajikan tampilan (video interaktif) terhadap (video interaktif) terhadap materi ajar pada mata materi ajar pada mata pelajaran produktif pelajaran produktif
Dapat Mengurangi 1. Tingkat keterampilan penggunaan waktu guru dalam memilih media penyampaian materi pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 2. Tingkat efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas 3. Tingkat kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai
10. Keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 11. Efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas 12. Kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai
Dapat membuat 5. Tingkat kemampuan guru 13. Kemampuan guru dalam pembelajaran lebih dalam berinteraksi dengan menyenangkan berinteraksi dengan siswa siswa dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer terhadap kegiatan berbasis komputer pembelajaran pada mata terhadap kegiatan pelajaran produktif pembelajaran pada mata 6. Tingkat daya tarik fasilitas pelajaran produktif pada komputer (gambar, efek animasi, audio, audio visual) 14. Daya tarik fasilitas pada untuk dijadikan sebagai komputer (gambar, efek
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Mahir sampai (0) Sangat Tidak Mahir
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Efisien sampai (0) Sangat Tidak Efisien
(5) Sangat Siap sampai (0) Sangat Tidak Siap
(5) sangat Mampu sampai (0) sangat tidak Mampu
(5) Sangat Tertarik sampai (0) Sangat Tidak Tertarik
Dapat Mengurangi 1. Tingkat keterampilan penggunaan waktu guru dalam memilih media penyampaian materi pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 2. Tingkat efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas 3. Tingkat kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai
10. Keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan 11. Efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas 12. Kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai
Dapat membuat 5. Tingkat kemampuan guru 13. Kemampuan guru dalam pembelajaran lebih dalam berinteraksi dengan menyenangkan berinteraksi dengan siswa siswa dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer terhadap kegiatan berbasis komputer pembelajaran pada mata terhadap kegiatan pelajaran produktif pembelajaran pada mata 6. Tingkat daya tarik fasilitas pelajaran produktif pada komputer (gambar, efek animasi, audio, audio visual) 14. Daya tarik fasilitas pada untuk dijadikan sebagai komputer (gambar, efek
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Efisien sampai (0) Sangat Tidak Efisien
(5) Sangat Siap sampai (0) Sangat Tidak Siap
(5) sangat Mampu sampai (0) sangat tidak Mampu
(5) Sangat Tertarik sampai (0) Sangat Tidak Tertarik
animasi, audio, audio visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik.
sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik. 7. Tingkat kemampuan guru dalam menyajikan permainan 15. Kemampuan guru dalam menyajikan permainan yang edukatif dengan yang edukatif dengan menggunakan media menggunakan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer sehingga komputer sehingga pembelajaran dikelas menjadi pembelajaran dikelas lebih menyenangkan menjadi lebih 8. Tingkat keterampilan guru menyenangkan dalam menghindari verbalisme dengan bantuan media pembelajaran berbasis 16. Keterampilan guru dalam menghindari verbalisme komputer pada kegiatan dengan bantuan media belajar mengajar dikelas pembelajaran berbasis komputer pada kegiatan belajar mengajar dikelas
KISI KISI ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
animasi, audio, audio visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik.
sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik. 7. Tingkat kemampuan guru dalam menyajikan permainan 15. Kemampuan guru dalam menyajikan permainan yang edukatif dengan yang edukatif dengan menggunakan media menggunakan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer sehingga komputer sehingga pembelajaran dikelas menjadi pembelajaran dikelas lebih menyenangkan menjadi lebih 8. Tingkat keterampilan guru menyenangkan dalam menghindari verbalisme dengan bantuan media pembelajaran berbasis 16. Keterampilan guru dalam menghindari verbalisme komputer pada kegiatan dengan bantuan media belajar mengajar dikelas pembelajaran berbasis komputer pada kegiatan belajar mengajar dikelas
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
KISI KISI ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
VARIABEL Motivasi Belajar
INDIKATOR
Pilihan Tugas
UKURAN
PERTANYAAN
Tingkat minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 6. Tingkat kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 7. Tingkat ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
1. Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
5.
PILIHAN INTERVAL
(5) Sangat Minat sampai (0) Sangat Tidak Minat (5) Sangat Cermat sampai (0) Sangat Tidak Cermat (5) Sangat Tepat sampai (0) Sangat Tidak Tepat
(5) Sangat Cepat sampai (0) Sangat Tidak Cepat
VARIABEL Motivasi Belajar
INDIKATOR
Pilihan Tugas
Usaha
UKURAN
PERTANYAAN
Tingkat minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 6. Tingkat kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 7. Tingkat ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
1. Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
(5) Sangat Minat sampai (0) Sangat Tidak Minat
5.
9. Keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 11. Kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 12. Keterampilan guru dalam menarik pusat perhatian siswa dengan bantuan media pembelajaran berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berhasil sampai (0) Sangat Tidak Berhasil
5.
Tingkat keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingkat kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Tingkat kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat keterserapan siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif
PILIHAN INTERVAL
(5) Sangat Cermat sampai (0) Sangat Tidak Cermat (5) Sangat Tepat sampai (0) Sangat Tidak Tepat
(5) Sangat Cepat sampai (0) Sangat Tidak Cepat
(5) Sangat Kerja Keras sampai (0) Sangat Tidak Kerja Keras (5) Sangat Kesulitan sampai (0) Sangat Tidak Kesulitan
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
Usaha
Kegigihan
5.
Tingkat keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingkat kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Tingkat kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat keterserapan siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif
9. Keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 11. Kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 12. Keterampilan guru dalam menarik pusat perhatian siswa dengan bantuan media pembelajaran berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berhasil sampai (0) Sangat Tidak Berhasil
5. Tingkat perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingkat kesulitan belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 7. Tingkat kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
13. Perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 14. Penguasaan belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 15. Kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 16. Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berjuang sampai (0)Sangat Tidak Berjuang
(5) Sangat Kerja Keras sampai (0) Sangat Tidak Kerja Keras (5) Sangat Kesulitan sampai (0) Sangat Tidak Kesulitan
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Menguasai sampai (0)Sangat Tidak Menguasai (5) Sangat Siap sampai (0)Sangat Tidak Siap (5) Sangat Efektif sampai (0)Sangat Tidak Efektif
Kegigihan
Prestasi
5. Tingkat perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingkat kesulitan belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 7. Tingkat kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
13. Perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 14. Penguasaan belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 15. Kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 16. Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berjuang sampai (0)Sangat Tidak Berjuang
5. Tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 6. Tingkat kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 7. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif
17. Kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 18. Kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 19. Pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 20. Ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Mampu sampai (0)Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Menguasai sampai (0)Sangat Tidak Menguasai (5) Sangat Siap sampai (0)Sangat Tidak Siap (5) Sangat Efektif sampai (0)Sangat Tidak Efektif
(5) Sangat Sesuai sampai (0)Sangat Tidak Sesuai (5) Sangat Paham sampai (0)Sangat Tidak Paham (5) Sangat Tercapai sampai (0)Sangat Tidak Tercapai
Prestasi
5. Tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 6. Tingkat kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 7. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingkat ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif
17. Kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 18. Kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 19. Pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 20. Ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Mampu sampai (0)Sangat Tidak Mampu (5) Sangat Sesuai sampai (0)Sangat Tidak Sesuai (5) Sangat Paham sampai (0)Sangat Tidak Paham (5) Sangat Tercapai sampai (0)Sangat Tidak Tercapai
ANGKET DAN KISI KISI ANGKET
ANGKET DAN KISI KISI ANGKET PENELITIAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Bandung, 27 Maret 2013 Yth. Siswa siswi kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sangkuriang I Cimahi Dengan hormat, Dengan ini saya sampaikan seperangkat angket sepada siswa/siswi, diiringi permohonan maaf karena keberadaan angket ini tentu akan menyita waktu siswa/siswi. Namun demikian, dengan segala kerendahan hati, sudilah kiranya siswa/siswi mengisi angket ini sesuai dengan persepsi dan pengalaman selama belajar sebagai siswa di SMK Sangkuriang I Cimahi. Angket ini diperlukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar siswa di SMK Sangkuriang I Cimahi”. Pengisian angket ini tidak akan terpengaruh terhadap nama baik siswa/siswi. Oleh karena itu mohon pertanyaan angket diisi dengan baik tanpa ada pertanyaan yang terlewatkan. Atas bantuan yang siswa siswi berikan saya ucapkan terima kasih, semoga kebaikan dan waktu yang telah diberikan siswa/siswi diberi imbalan yang setimpal oleh yang Maha Kuasa.
Hormat saya
Arie Hendra Saputro 0901793
ANGKET PENELITIAN
Identitas Reponden
Nama
: ....................................................................................................
Jenis kelamin
: Pria/Wanita
Usia
:.........Tahun
Jabatan/ pekerjaan
:.....................................................................................................
Jurusan/program studi
:.....................................................................................................
Petunjuk pengisian angket
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, kemudian pahami bentuk pertanyaan yang diingikan. 2. Mohon untuk mengisi semua pertanyaan, jangan sampai terdapat pertanyaan yang terlewatkan. 3. Berilah tanda lingkaran ( o ) sesuai jawaban saudara pada kolom jawaban yang sudah disediakan. Contoh pengisian angket
3 4 51 2
0
No
Pertanyaan
1
Minat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata 3pelajaran produktif
Alternatif Jawaban
Sangat Minat
Sangat Tidak Minat
Variabel X Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
No
4 51 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
0
0
0
0
Pertanyaan
1
Kesesuaian materi ajar, dengan menggunakan media pembelajaran 3 berbasis komputer terhadap tujuan pembelajaran
2
keselarasan materi ajar terhadap kemampuan belajar siswa, dengan 3 media menggunakan pembelajaran berbasis komputer
3
Partisipasi siswa terhadap materi ajar yang disajikan oleh guru dengan 3 media menggunakan pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif
4
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer dalam 3 menyampaikan materi ajar yang dilakukan oleh guru dengan bahasa yang komunikatif
Alternatif Jawaban
Sangat Sesuai
Sangat Tidak Sesuai
Sangat Selaras
Sangat Tidak Selaras
Sangat
Sangat Tidak
Partisipatif
Partisipatif
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
51 4 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
0
0
0
0
5
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru yang memanfaatkan fasailitas audio untuk memusatkan konsentrasi siswa
6
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan oleh guru untuk 3 mengendalikan kelas agar kelas memiliki iklim yang kondusif.
7
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru untuk menarik pusat perhatian siswa
8
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang dilakukan 3 oleh guru untuk menampilkan video interaktif terhadap materi ajar
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mudah
Sangat Tidak Mudah
9
51 4 2
0
Kemudahan penggunaan media pembelajran berbasis komputer yang 3 digunakan oleh guru untuk menunjang
kegiatan pembelajaran terhadap mata pelajaran produktif
51 4 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
10
Efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis komputer 3 pada saat berlangusngnya kegiatan pembelajaran di kelas
11
Kesiapan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer sebelum 3 pembelajaran dimulai
12
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa pada mata pelajaran produktif
13
Daya tarik fasilitas pada komputer (gambar, efek animasi, audio, 3 audio visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang menarik.
0
0
0
0
Sangat Efesien
Sangat Tidak Efesien
Sangat Siap
Sangat Tidak Siap
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Menarik
Sangat Tidak Menarik
51 4 2
51 4 2
14
Kemampuan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan 3 oleh guru dalam menyajikan permainan yang edukatif sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan
15
Kemahiran media pembelajaran berbasis komputer dalam menghindari 3 verbalisme pada kegiatan belajar mengajar dikelas
0
0
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Mahir
Sangat Tidak Mahir
Variabel Y Motivasi Belajar
4 51 2
No
Pertanyaan
1
0
Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 3
0
Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata 3 pelajaran produktif
2
51 4 2
3
51 4 2
0
0
Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas mata pelajaran produktif 3
0
Keberhasilan siswa menguasai inti materi pada mata pelajaran produktif 3
4
51 4 2
5
51 4 2
6
51 4 2
Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada 3 mata pelajaran produktif
0
Kerja keras siswa dalam mencapai penyelesaian tugas 3
Alternatif Jawaban
Sangat Minat
Sangat Tidak Minat
Sangat Cermat
Sangat Tidak Cermat
Sangat Tepat
Sangat Tidak Tepat
Sangat Cepat
Sangat Tidak Cepat
Sangat Berhasil
Sangat Tidak Berhasil
Sangat Kerja Keras
Sangat Tidak Kerja Keras
5
Kesulitan siswa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 2
0
Keterserapan siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif 3
0
Perjuangan siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 3
0
Penguasaan belajar praktek mandiri siswa terhadap mata pelajaran produktif 3
0
Kesiapan mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 3
0
Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 3
7
04 1 3
8
51 4 2
9
51 4 2
10
51 4 2
11
51 4 2
12
51 4 2
Sangat Tidak
Sangat Kesulitan
Kesulitan
Sangat Terserap
Sangat Tidak Terserap
Sangat Berjuang
Sangat Tidak Berjuang
Sangat
Sangat Tidak
Menguasai
Menguasai
Sangat Siap
Sangat Tidak Siap
Sangat Efektif
Sangat Tidak Efektif
51 4 2
51 4 2
51 4 2
51 4 2
13
0
Kemampuan siswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 3
14
0
Kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 3
15
0
Pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 3
16
0
Ketercapaian standar KKM pada mata pelajaran produktif 3
Sangat Mampu
Sangat Tidak Mampu
Sangat Sesuai
Sangat Tidak Sesuai
Sangat Paham
Sangat Tidak Paham
Sangat Tercapai
Sangat Tidak Tercapai
KISI KISI ANGKET VARIABEL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER VARIABEL Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran berbasis komputer (X)
INDIKATOR
UKURAN
PERTANYAAN
PILIHAN INTERVAL
Kesesuaian materi 1. Tingkat kesesuaian materi, 1. Kesesuaian materi ajar, (5) Sangat Sesuai sampai ajar dengan dengan menggunakan media dengan menggunakan (0) Sangat Tidak Sesuai kemampuan belajar pembelajaran berbasis media pembelajaran siswa komputer terhadap strategi berbasis komputer pembelajaran yang terhadap strategi disesuaikan dengan pembelajaran yang kemampuan belajar siswa. disesuaikan dengan 2. Tingkat keselarasan materi kemampuan belajar siswa. (5) Sangat Mampu sampai ajar terhadap kemampuan 2. keselarasan materi ajar (0) Sangat Tidak Mampu belajar siswa, dengan terhadap kemampuan menggunakan media belajar siswa, dengan pembelajaran berbasis menggunakan media komputer pembelajaran berbasis komputer
Dapat meningkatkan 3. Tingkat partisipasi siswa perhatian dan terhadap materi ajar yang konsentrasi siswa disajikan oleh guru dengan pada materi menggunakan media pembelajaran yang pembelajaran berbasis disajikan guru komputer pada mata pelajaran produktif
Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
3. Partisipasi siswa terhadap materi ajar yang disajikan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran produktif
4. Tingkat kemampuan guru 4. Kemampuan guru dalam dalam menyampaikan materi menyampaikan materi ajar ajar dengan menggunakan dengan menggunakan bahasa yang komunikatif bahasa yang komunikatif dengan bantuan media dengan bantuan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer. komputer. 5. Tingkat kemampuan guru 5. Kemampuan guru dalam dalam memusatkan memusatkan konsentrasi konsentrasi siswa dengan siswa dengan menggunakan ice breaking. menggunakan fasilitas audio pada komputer 6. Tingkat kemampuan guru 6. Kemampuan guru dalam dalam mengendalikan kelas mengendalikan kelas dengan menggunakan media dengan menggunakan pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer, agar kelas berbasis komputer, agar memiliki iklim yang kondusif kelas memiliki iklim yang 7. Tingkat keterampilan guru kondusif dalam menarik pusat 7. Keterampilan guru dalam perhatian siswa dengan menarik pusat perhatian bantuan media pembelajaran siswa dengan bantuan berbasis komputer kepada media pembelajaran siswa pada mata pelajaran berbasis komputer kepada produktif siswa pada mata pelajaran 8. Tingkat kemahiran guru produktif dalam menyajikan tampilan 8. Kemahiran guru dalam (video interaktif) terhadap menyajikan tampilan materi ajar pada mata (video interaktif) terhadap pelajaran produktif materi ajar pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Partisipatif sampai (0) Sangat Tidak Partisipatif
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Mahir sampai (0) Sangat Tidak Mahir
Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar
4. Tingkat kemampuan guru 4. Kemampuan guru dalam dalam menyampaikan materi menyampaikan materi ajar ajar dengan menggunakan dengan menggunakan bahasa yang komunikatif bahasa yang komunikatif dengan bantuan media dengan bantuan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer. komputer. 5. Tingkat kemampuan guru 5. Kemampuan guru dalam dalam memusatkan memusatkan konsentrasi konsentrasi siswa dengan siswa dengan menggunakan ice breaking. menggunakan fasilitas audio pada komputer 6. Tingkat kemampuan guru 6. Kemampuan guru dalam dalam mengendalikan kelas mengendalikan kelas dengan menggunakan media dengan menggunakan pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer, agar kelas berbasis komputer, agar memiliki iklim yang kondusif kelas memiliki iklim yang 7. Tingkat keterampilan guru kondusif dalam menarik pusat 7. Keterampilan guru dalam perhatian siswa dengan menarik pusat perhatian bantuan media pembelajaran siswa dengan bantuan berbasis komputer kepada media pembelajaran siswa pada mata pelajaran berbasis komputer kepada produktif siswa pada mata pelajaran 8. Tingkat kemahiran guru produktif dalam menyajikan tampilan 8. Kemahiran guru dalam (video interaktif) terhadap menyajikan tampilan materi ajar pada mata (video interaktif) terhadap pelajaran produktif materi ajar pada mata pelajaran produktif
Dapat Mengurangi 9. Tingkat keterampilan guru 9. Keterampilan guru dalam penggunaan waktu dalam memilih media memilih media penyampaian materi pembelajaran yang tepat pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan terhadap kegiatan pembelajaran yang akan pembelajaran yang akan dilaksanakan dilaksanakan 10. Tingkat efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis 10. Efisiensi penggunaan komputer pada saat media pembelajaran berlangusngnya kegiatan berbasis komputer pada pembelajaran di kelas saat berlangusngnya 11. Tingkat kesiapan dalam kegiatan pembelajaran di menggunakan media kelas pembelajaran berbasis 11. Kesiapan dalam komputer sebelum menggunakan media pembelajaran dimulai pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai Dapat membuat 12. Tingkat kemampuan guru 12. Kemampuan guru dalam pembelajaran lebih dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan siswa menyenangkan siswa dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer terhadap kegiatan berbasis komputer pembelajaran pada mata terhadap kegiatan pelajaran produktif pembelajaran pada mata 13. Tingkat daya tarik fasilitas pelajaran produktif pada komputer (gambar, efek 13. Daya tarik fasilitas pada animasi, audio, audio visual) komputer (gambar, efek untuk dijadikan sebagai animasi, audio, audio
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Mahir sampai (0) Sangat Tidak Mahir
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Efisien sampai (0) Sangat Tidak Efisien
(5) Sangat Siap sampai (0) Sangat Tidak Siap
(5) sangat Mampu sampai (0) sangat tidak Mampu
(5) Sangat Tertarik sampai (0) Sangat Tidak Tertarik
Dapat Mengurangi 9. Tingkat keterampilan guru 9. Keterampilan guru dalam penggunaan waktu dalam memilih media memilih media penyampaian materi pembelajaran yang tepat pembelajaran yang tepat terhadap kegiatan terhadap kegiatan pembelajaran yang akan pembelajaran yang akan dilaksanakan dilaksanakan 10. Tingkat efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis 10. Efisiensi penggunaan komputer pada saat media pembelajaran berlangusngnya kegiatan berbasis komputer pada pembelajaran di kelas saat berlangusngnya 11. Tingkat kesiapan dalam kegiatan pembelajaran di menggunakan media kelas pembelajaran berbasis 11. Kesiapan dalam komputer sebelum menggunakan media pembelajaran dimulai pembelajaran berbasis komputer sebelum pembelajaran dimulai Dapat membuat 12. Tingkat kemampuan guru 12. Kemampuan guru dalam pembelajaran lebih dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan siswa menyenangkan siswa dengan menggunakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis media pembelajaran komputer terhadap kegiatan berbasis komputer pembelajaran pada mata terhadap kegiatan pelajaran produktif pembelajaran pada mata 13. Tingkat daya tarik fasilitas pelajaran produktif pada komputer (gambar, efek 13. Daya tarik fasilitas pada animasi, audio, audio visual) komputer (gambar, efek untuk dijadikan sebagai animasi, audio, audio
visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar sarana belajar terhadap terhadap kegiatan kegiatan pembelajaran yang pembelajaran yang menarik. menarik. 14. Tingkat kemampuan guru 14. Kemampuan guru dalam dalam menyajikan permainan menyajikan permainan yang edukatif dengan yang edukatif dengan menggunakan media menggunakan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer sehingga komputer sehingga pembelajaran dikelas menjadi pembelajaran dikelas lebih menyenangkan menjadi lebih 15. Tingkat keterampilan guru menyenangkan dalam menghindari 15. Keterampilan guru dalam verbalisme dengan bantuan menghindari verbalisme media pembelajaran berbasis dengan bantuan media komputer pada kegiatan pembelajaran berbasis belajar mengajar dikelas komputer pada kegiatan belajar mengajar dikelas
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Efisien sampai (0) Sangat Tidak Efisien
(5) Sangat Siap sampai (0) Sangat Tidak Siap
(5) sangat Mampu sampai (0) sangat tidak Mampu
(5) Sangat Tertarik sampai (0) Sangat Tidak Tertarik
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
visual) untuk dijadikan sebagai sarana belajar sarana belajar terhadap terhadap kegiatan kegiatan pembelajaran yang pembelajaran yang menarik. menarik. 14. Tingkat kemampuan guru 14. Kemampuan guru dalam dalam menyajikan permainan menyajikan permainan yang edukatif dengan yang edukatif dengan menggunakan media menggunakan media pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis komputer sehingga komputer sehingga pembelajaran dikelas menjadi pembelajaran dikelas lebih menyenangkan menjadi lebih 15. Tingkat keterampilan guru menyenangkan dalam menghindari 15. Keterampilan guru dalam verbalisme dengan bantuan menghindari verbalisme media pembelajaran berbasis dengan bantuan media komputer pada kegiatan pembelajaran berbasis belajar mengajar dikelas komputer pada kegiatan belajar mengajar dikelas
(5) Sangat Mampu sampai (0) Sangat Tidak Mampu
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
KISI KISI ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR VARIABEL Motivasi Belajar
INDIKATOR
UKURAN
PERTANYAAN
Pilihan Tugas
1. Tingkat minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Tingkat kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Tingkat ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
1. Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
PILIHAN INTERVAL
(5) Sangat Minat sampai (0) Sangat Tidak Minat (5) Sangat Cermat sampai (0) Sangat Tidak Cermat (5) Sangat Tepat sampai (0) Sangat Tidak Tepat
(5) Sangat Cepat sampai (0) Sangat Tidak Cepat
KISI KISI ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR VARIABEL Motivasi Belajar
INDIKATOR
UKURAN
PERTANYAAN
Pilihan Tugas
1. Tingkat minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Tingkat kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Tingkat ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Tingkat kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
1. Minat siswa dalam menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran produktif. 2. Kecermatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam mata pelajaran produktif 3. Ketepatan siswa dalam menyelesaikan pilihan tugas yang diberikan guru pada mata pelajaran produktif 4. Kecepatan siswa dalam menghadapi penyelesaian pilihan tugas tersebut.
(5) Sangat Minat sampai (0) Sangat Tidak Minat
5. Tingkat keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingka Tingkatt kerja kerja keras keras sisw siswaa dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Tingka Tingkatt kesu kesulit litan an sisw siswaa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingka Tingkatt keter ketersera serapan pan siswa siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif
5. Keber Keberhas hasililan an siswa siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Kerja Kerja keras keras sisw siswaa dalam dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Kesul Kesulititan an sisw siswaa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Keteram Keterampil pilan an guru dalam dalam menarik pusat perhatian siswa dengan bantuan media pembelajaran berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berhasil sampai (0) Sangat Tidak Berhasil
Us a h a
PILIHAN INTERVAL
(5) Sangat Cermat sampai (0) Sangat Tidak Cermat (5) Sangat Tepat sampai (0) Sangat Tidak Tepat
(5) Sangat Cepat sampai (0) Sangat Tidak Cepat
(5) Sangat Kerja Keras sampai (0) Sangat Tidak Kerja Keras (5) Sangat Kesulitan sampai (0) Sangat Tidak Kesulitan
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
Us a h a
Kegigihan
5. Tingkat keberhasilan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Tingka Tingkatt kerja kerja keras keras sisw siswaa dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Tingka Tingkatt kesu kesulit litan an sisw siswaa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Tingka Tingkatt keter ketersera serapan pan siswa siswa terhadap materi ajar padaa mata pelajaran produktif
5. Keber Keberhas hasililan an siswa siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 6. Kerja Kerja keras keras sisw siswaa dalam dalam mencapai penyelesaian tugas 7. Kesul Kesulititan an sisw siswaa memahami dan penguasaan materi belajar pada mata pelajaran produktif 8. Keteram Keterampil pilan an guru dalam dalam menarik pusat perhatian siswa dengan bantuan media pembelajaran berbasis komputer kepada siswa pada mata pelajaran produktif
9. Tingkat pe perjuangan si siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Tingkat Tingkat kesulitan belajar belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 11. Tingkat Tingkat kesiapan mental mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran pelajar an produktif 12. Tingkat Tingkat efektifi efektifitas tas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
9. Perjuan Perjuangan gan siswa siswa dalam dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Penguasaan Penguasaan belajar siswa siswa terhadap mata pelajaran produktif 11. Kesiapan mental mental belajar belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 12. Efektifitas Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berhasil sampai (0) Sangat Tidak Berhasil (5) Sangat Kerja Keras sampai (0) Sangat Tidak Kerja Keras (5) Sangat Kesulitan sampai (0) Sangat Tidak Kesulitan
(5) Sangat Terampil sampai (0) Sangat Tidak Terampil
(5) Sangat Berjuang sampai (0)Sangat Tidak Berjuang (5) Sangat Menguasai sampai (0)Sangat Tidak Menguasai (5) Sangat Siap sampai (0)Sangat Tidak Siap (5) Sangat Efektif sampai (0)Sangat Tidak Efektif
Kegigihan
Prestasi
9. Tingkat pe perjuangan si siswa dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Tingkat Tingkat kesulitan belajar belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif 11. Tingkat Tingkat kesiapan mental mental belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran pelajar an produktif 12. Tingkat Tingkat efektifi efektifitas tas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
9. Perjuan Perjuangan gan siswa siswa dalam dalam mengikuti setiap aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran produktif 10. Penguasaan Penguasaan belajar siswa siswa terhadap mata pelajaran produktif 11. Kesiapan mental mental belajar belajar siswa menghadapi pelajaran pada mata pelajaran produktif 12. Efektifitas Efektifitas siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran produktif
13. Tingkat ke kemampuan sisiswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 14. Tingkat Tingkat kesesuaian kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 15. Tingkat Tingkat pemahaman siswa siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 16. Tingkat Tingkat ketercapaian standar standar KKM pada mata pelajaran produktif
13. Kemampuan Kemampuan siswa dalam dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 14. Kesesuaian Kesesuaian produktifitas produktifitas dengan tujuan instruksional 15. Pemahaman Pemahaman siswa siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 16. Ketercapaian Ketercapaian standar standar KKM pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Berjuang sampai (0)Sangat Tidak Berjuang (5) Sangat Menguasai sampai (0)Sangat Tidak Menguasai (5) Sangat Siap sampai (0)Sangat Tidak Siap (5) Sangat Efektif sampai (0)Sangat Tidak Efektif
(5) Sangat Mampu sampai (0)Sangat Tidak Mampu (5) Sangat Sesuai sampai (0)Sangat Tidak Sesuai (5) Sangat Paham sampai (0)Sangat Tidak Paham (5) Sangat Tercapai sampai (0)Sangat Tidak Tercapai
Prestasi
13. Tingkat ke kemampuan sisiswa dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 14. Tingkat Tingkat kesesuaian kesesuaian produktifitas dengan tujuan instruksional 15. Tingkat Tingkat pemahaman siswa siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 16. Tingkat Tingkat ketercapaian standar standar KKM pada mata pelajaran produktif
13. Kemampuan Kemampuan siswa dalam dalam menerapkan materi ajar pada dunia kerja 14. Kesesuaian Kesesuaian produktifitas produktifitas dengan tujuan instruksional 15. Pemahaman Pemahaman siswa siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran produktif 16. Ketercapaian Ketercapaian standar standar KKM pada mata pelajaran produktif
(5) Sangat Mampu sampai (0)Sangat Tidak Mampu (5) Sangat Sesuai sampai (0)Sangat Tidak Sesuai (5) Sangat Paham sampai (0)Sangat Tidak Paham (5) Sangat Tercapai sampai (0)Sangat Tidak Tercapai
PERHITUNGAN STATISTIK MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
PERHITUNGAN STATISTIK MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
UJI VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
UJI VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
UJI VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
UJI VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
UJI VALIDITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR (Y)
UJI VALIDITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR (Y)
UJI REABILITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR (Y)
UJI REABILITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR (Y)
DATA VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
DATA VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
DATA VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (Y)
DATA VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (Y)
INTERVAL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
INTERVAL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
INTERVAL VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (Y)
INTERVAL VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (Y)
VALIDITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
VALIDITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
VALIDITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA(Y)
VALIDITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA(Y)
REABILITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
REABILITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
NORMALITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
NORMALITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
NORMALITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
NORMALITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
HOMOGENITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
HOMOGENITAS VARIABEL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X)
HOMOGENITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
HOMOGENITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y)
LINEARITAS DAN REGRESI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) TERHADAP MOTIVASI ELAJAR SISWA (Y)
LINEARITAS DAN REGRESI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (X) TERHADAP MOTIVASI ELAJAR SISWA (Y)
USULAN PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN
USULAN PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN
HASIL PENELAHAAN USULAN PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
HASIL PENELAHAAN USULAN PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
SURAT KETERANGAN PENENTUAN JALUR PENYELESAIAN AKHIR STUDI
SURAT KETERANGAN PENENTUAN JALUR PENYELESAIAN AKHIR STUDI
SURAT PERMOHONAN PENJALURAN PENYELESAIAN STUDI
SURAT PERMOHONAN PENJALURAN PENYELESAIAN STUDI
SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PEMBIMBING PENYUSUNAN PROPOSAL USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI
SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PEMBIMBING PENYUSUNAN PROPOSAL USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI
LEMBAR BIMBINGAN
LEMBAR BIMBINGAN
RIWAYAT HIDUP