OLEH
Kelompok 3
Ketua : ratna juwita
Anggota : RISKA MAHARANI
RAMADHANI
SITI JIHAN AQILAH
TRIADI PUTRA
KELAS : XI-IIS 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT , atas berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyeleseaikan proposal yang berjudul "Pengaruh Media Terhadap Siswa / Siswi SMAN 16 Medan tahun 2017".
Meski demikian, penyusun merasa masih banyak kesalahan dalam penyusunan proposal penelitian ini. Oleh sebab ini penyusun sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat diterima sebagai gagasan anak bangsa yang layak didukung untuk menjadi solusi atas permasalahan ibu pertiwi.
Medan , Oktober 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial merupakan sarana komunikasi masa kini yang sangat pesat dan cepat dalam perkembangannya, selain itu sosial media saat ini bisa dikatakan telah menjadi ujung tombak sarana komunikasi khususnya bagi para remaja.
Dalam perkembangannya, media sosial mampu menjadi salah satu fasilitas untuk berkomunikasi para remaja. Di era digital ini tentu sangat banyak bermunculan teknologi teknologi maupun sarana komunikasi yang canggih dan sangat digemari oleh para remaja.
Teknologi media sosial yang telah berkembang pesat menjadikan banyaknya jenis sosial media bermunculan, salah satunya yaitu instagram. Instagram adalah salah satu sosial media yang bisa dikatakan memiliki genre picture publishing, karena keunggulannya dalam mengambil, mengedit serta mengungguah suatu gambar dan konten like (suka), komentar serta following maka bisa dikatakan instagram adalah jenis sosial media picture publishing.
Instgram dalam masanya sangat berkembang dengan pesat dan bahkan digemari oleh seluru remaja di era digital modern ini. Dengan keunggulan yang dimiliki instagram, banyak remaja di era modern menggunakan sosial media ini dengan berbagai macam alasan, tujuan serta pencapaian.
Instagram dalam penggunaannya adalah aplikasi yang mampu mengambil gambar sebuah momen untuk di publikasikan, mengedit gambar untuk mendapatkan kesan yang lebih bervariasi dan mengunggah (publishing) sebagai sarana menyimpan suatu momen yang terjadi pada galeri foto konsumen.
Seiring dalam perkembangannya, instagram memiliki banyak fungsi yang dapat dinikmati oleh penggunanya, namun disisi lain instagram juga memiliki sifat merubah perilaku penggunanya (konsumen) remaja khususnya siswa kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
Di era yang modern ini sangat banyak hal - hal yang mampu merubah perilaku manusia didunia, termasuk aplikasi – aplikasi yang bermunculan tentu memiliki sifat positif dan negatif. Aplikasi – aplikasi di era modern ini sangat memiliki peran besar terhadap tingkahlaku penggunanya bagi remaja kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
2.1 indentifikasi masalah
Kita mengetahui bahwa teknologi internet tidak sepenuhnya memberikan dampak tetapi juga memberikan manfaat bagi prestasi belajar siswa, kemudian factor apa yang mempengauhi prestasi belajar siswa dan apa solusi yang baik untuk itu. Jadi pada kesempatan ini kami akan mencoba menjelaskanya.
3.1 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka permasalahan ini akan dibatasi pada :
1.pengaruh media sosial di kalangan remaja khususnya bagi siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
2. Peranan media sosial di kalangan remaja khususnya siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
4.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diuraikan perumusan masalah sebagai berikut:
1.Karakteristik media sosial terhadap perilaku siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
2. Pengaruh media sosial terhadap perilaku siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017
5.1Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Karakteristik media sosial iterhadap perilaku remaja khususnya siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
Terpaan sosial media di era modern terhadap perilaku siswa / siswi di kelas X SMAN 16 MEDAN tahun 2017.
6.1 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi teoritis, metodologis, dan praktis. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :
Secara metodeologis , penelitian ini diharapkan dapat menambah rujukan keilmuan dalam penelitian selanjutnya mengenai terpaan media sosial di era modern terhadap perilaku remaja
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi penelitian ilmu komunikasi khususnya mengenai pengaruh media sosial di era modern.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Kajian Teori
1. Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent" (Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Usersoftheworld, unite! The challengesandopportunitiesofSocial Media". Business Horizons 53(1): 59–68).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobilephone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobilephone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
b. Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
§ Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
§ Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
§ Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
§ Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
c. Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model contentlainnya.
d. Peran dan Fungsi Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial spertiblog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
e. Kelebihan Media Sosial
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
§ Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
§ Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
§ Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.
§ Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
f. Fungsi Media Sosial
Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
§ Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
§ Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
§ Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimananda akan tetap didepan pasar dan begaimananda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
§ Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.
2. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
b. Batasan Usia Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono, masa remaja dibedakan menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192).
c. Tahapan Masa Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
1) Remaja awal (earlyadolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2) Remaja madya (middleadolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remajapria harus membebaskan diri dari oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
3) Remaja akhir (lateadolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman- pengalaman baru.
Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
Tumbuh "dinding" yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dan masyarakat umum.
Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap menurut widyastuti (2009), yaitu:
1) Masa remaja awal (10-12 tahun)
· Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
· Tampak dan merasa ingin bebas.
· Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir dan khayal (abstrak).
2) Masa remaja tengah (13-15 tahun)
· Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
· Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis.
· Timbul perasaan cinta yang mendalam.
· Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
3) Masa remaja akhir (16-19 tahun)
· Manampakkan pengungkapan kebebasan diri.
· Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
· Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
· Dapat mewujudkan persaan cinta.
· Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.
d. Ciri-Ciri Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :
1. Perkembangan Biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitashormonaldibawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder.
2. Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain.
3. Perkembangan Kognitif
Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
4. Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.
5. Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi serta simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6. Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya.
B. Kerangka Berpikir
· Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja
1. Pengaruh Positif :
1) Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2) Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
3) Memudahkan dalam memperoleh informasi.Remaja menjadi mudah untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau website.
4) Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu dengan mempostingnya ke blog.
2. Pengaruh Negatif
1) Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
2) Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
3) Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut.
4) Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik/penggunaan, kejahatan penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang sangat marak terjadi akhir-akhir ini.
5) Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi.
PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI SISWA / SISWI KELAS X SMAN 16 MEDAN TAHUN 2017PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI SISWA / SISWI KELAS X SMAN 16 MEDAN TAHUN 2017kerangka Berfikir
PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI SISWA / SISWI KELAS X SMAN 16 MEDAN TAHUN 2017
PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI SISWA / SISWI KELAS X SMAN 16 MEDAN TAHUN 2017
Terhadap siswa / siswi Di kelas X SMAN 16 MEDAN Terhadap siswa / siswi Di kelas X SMAN 16 MEDAN Dampak negative Dampak negative Dampak positif Dampak positif MEDIA SOSIALMEDIA SOSIAL
Terhadap siswa / siswi Di kelas X SMAN 16 MEDAN
Terhadap siswa / siswi Di kelas X SMAN 16 MEDAN
Dampak negative
Dampak negative
Dampak positif
Dampak positif
MEDIA SOSIAL
MEDIA SOSIAL