BAB I PENDAHULUAN
Torsio rsio test testis is adala adalah h kega kegawa watd tdar arur urat atan an urol urolog ogii yang yang memb membut utuh uhka kan n penegakan diagnosis dan intervensi segera agar viabilitas testis tetap terjaga. (Schwartz, 200! Torsio Torsio testis merupakan suatu keadaan dimana "unikulus spermatikus yang terpuntir mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis. (Siroky, 200#! 200#! Torsio testis diderita oleh $ diantara #000 pria yang berumur kurang dari 2 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas ($2%20 tahun!. &i samping itu tidak jarang janin yang masih berada di dalam uterus atau bayi baru lahir menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan kehilangan testis baik unilateral ataupun bilateral. ('uckow, rank, 2000! )rchitis adalah proses in"lamasi pada satu atau kedua testis, paling sering disebabkan disebabkan*bersam *bersamaan aan dengan dengan virus yang menyebabkan menyebabkan gondongan gondongan ( mumps!. mumps!. Setidak%tid Setidak%tidakny aknyaa $*+ laki%laki yang terkena mumps mumps setelah mengalami mengalami pubertas pubertas akan akan terk terken enaa orch orchit itis. is. eny enyeb ebab ab lain lainny nyaa adala adalah h in"ek in"eksi si bakt bakter eri, i, term termasu asuk k didala didalamny mnyaa penya penyakit kit menula menularr seksual seksual (-S (-S ST&!, ST&!, sepert sepertii gonorr gonorrhea hea atau chlamydia. (Simon, /veritt, azel, 200! 1ompl 1omplika ikasi si orchit orchitis is bisa bisa berupa berupa atro"i atro"i testis, testis, abses abses pada pada skrotum skrotum,, dan in"ertilitas, terutama jika terkena pada kedua testis.(inda, 20$0! engob engobatan atan tergan tergantun tung g penye penyebab bab.. 3ntuk 3ntuk yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virus, virus, bertujuan menghilangkan gejala%gejala yang ada. 3ntuk yang disebabkan bakteri, diperlukan pemberian antibiotika.
1
BAB II STATUS STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
4ama
5 Tn. -
6enis kelamin
5 aki%laki
3mur
5 27 tahun
ekerjaan
5 egawai Swasta
8angsa * Suku
5 9ndonesia * 6awa
:lamat
5 8andungan
endidikan
5 ST:
Tanggal Tanggal -asuk
5 $; 6anuari 20$;
II. ANAMNESIS
&ilakukan :utoanamnesis :utoanamnesis pada tanggal $7 6anuari 20$;
Keluhan Utama
4yeri pada kantong buah zakar sejak # jam S-
Keluhan Tambahan Tambahan
4yeri perut bagian bawah, mual.
Riwayat Penyakit Sekaran
asien dibawa ke
2
8:1. asien juga tidak mengeluh adanya pembesaran pada kantung buah zakarnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluara
ipertensi (%!, &- (%!.
III. PEMERIKSAAN !ISIK Pemerik"aan !i"ik a. Status =eneralis 1eadaan umum 1esadaran Sikap Tanda vital
5 Tampak sakit sedang 5 Compos mentis 5 1ooperati"
Tekanan darah 5 $+0 * >0 mmhg 4adi
5 ># kali * menit
ernapasan
5 20 kali * menit
Suhu tubuh
5 +?, o'
1epala
5 normochepali
5 warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
@ajah
5 simetris
1ulit
5 warna kuning langsat, turgor baik
-ata
5 konjungtiva pucat A*A, sklera ikterik %*%,
3
idung
5 sekret %*%, hiperemis %*%
-ulut
5 oral hygiene baik, "aring tidak hiperemis
eher
5 trakea lurus di tengah, 1=8 tidak membesar
aru
5 9nspeksi
5 pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
alpasi
5 vokal "remitus teraba sama di kedua lapang paru
erkusi
5 sonor di kedua lapang paru
:uskultasi
5 suara napas vesikuler di kedua lapang paru, rhonkii %*%, wheezing %*%
6antung
5
9nspeksi
5 iktus kordis tidak tampak
alpasi
5 iktus kordis teraba di 9'S B linea midklavikula sinistra
erkusi
5
8atas kanan
5 9'S 9B linea parasternalis dekstra
8atas kiri
5 9'S B + cm lateral linea midklavikularis
inggang
5 9'S 999 linea parasternalis sinistra
sinistra
:uskultasi
5 bunyi jantung 9 dan 99 regular, murmur (%!, gallop (%!
:bdomen
5
9nspeksi
5 datar, supel
alpasi
5 nyeri tekan (%!, nyeri lepas (%!, defans muscular (%!, hepar dan lien tidak teraba
erkusi
5 timpani
:uskultasi
5 bising usus (A! 4ormal
/kstremitas
5 akral hangat (A!, edema (%!
4
b. Status 3rologi Sudut costo vertebra 9nspeksi alpasi Supra simpisis 9nspeksi alpasi =enitalis eksterna
5 benjolan (%!, memar (%!, trauma (%! 5 benjolan (%!, nyeri tekan(%!, nyeri ketok (%! 5 benjolan (%!, jejas (%!, 5 benjolan (%!, massa (%!,buli%buli tidak penuh, nyeri tekan (A!. 5 )3/ letak normal, merah (%!, bengkak (%!, nyeri (%!, sekret (%!, Scrotum5 3kuran tak membesar, tidak tampak kemerahan, nyeri pada testis kiri, memberat bila disentuh.
5
IV.
PEMERIKSAAN PENUN#AN$ •
emeriksaan aboratorium
Pemerik"aan
Ha"il
Satuan
Nilai Ru%ukan
$$%+% 20$$ HEMAT&L&$I emoglobin ematokrit eukosit Trombosit /ritrosit !UN$SI HATI S=)T S=T !UN$SI $IN#AL 3reum 'reatinin ELEKTR&LIT 4a 1 'l $ULA DARAH =&S
$2,2 +;,$ >,$ +>0 ,$#
gr*dl D ribu*ul ribu*ul juta*ul
$+,2 C $;,+ ++ C # ,0 C $0,0 $0 C ##0 #,#0 C ,70
27 $;
D D
0 C +0 0 C #0
2+ 0,>
mg*dl mg*dl
20%#0 0,?%$,
$+# +,?2 $07
mmol*l mmol*l mmol*l
$+%$#; +,$0%,$0 7%$0>
$0+
g*d
6
V. RESUME
asien, laki%laki, 27 thn, dibawa ke
'I.
DIA$N&SIS KER#A
Torisio testis sinistra
'II.
PENATALAKSANAAN
Tanggal $; -aret 20$$5 -
9B& utrolit 20 tpm
-
9nj. 1etorolac + E $ ampul
'III. PR&$N&SA
:d vitam
5 bonam
:d "unctionam
5 bonam
:d sanationam
5 bonam
I(.
REN)ANA PEMERIKSAAN
)bservasi nyeri
7
BAB III
TIN#AUAN PUSTAKA
*.+ Anat,mi Te"ti"
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. 3kuran testis pada orang dewasa adalah # E + E 2, cm dengan volume $%2 ml berbentuk ovoid. 1edua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. &i luar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis, yang menempel langsung ke testis, dan lapisan parietalis, sebelah luar testis yang menempel ke muskulus dartos pada dinding skrotum. )tot kremaster yang berada di sekitar testis memuungkinkan testis dapat digerakkan mendekati organ abdomen untuk mempertahankan temperature testis agar tetap stabil. (urnomo,2007! Secara histopatologis, testis terdiri atas F 20 lobuli dan tiap lobules terdiri atas
tubuli
semini"eri.
&i
dalam
tubulus
semini"erus
terdapat
sel%sel
spermatogonia dan sel Sertoli, sedang antara tubuli semini"eri terdapat sel%sel lydig. Sel%sel spermatogonium pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel%sel Sertoli ber"ungsi memberi makan pada bakal sperma, sedangkan sel%sel eydig atau disebut sel%sel interstisial testis ber"ungsi dalam menghasilkan hormone testosterone.(urnomo, 2007! Sel%sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli semini"eri testis disimpan dan mengalami permatangan*maturasi di epididimis. Setelah mature (dewasa! sel%sel spermatozoa bersama%sama dengan getah dari epididimis dan vas de"erens disalurkan menuju ke ampula vas de"erens. Sel%sel itu setelah bercampur dengan cairan%cairan dari epididimis, vas de"erens, vesikula seminalis. serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani. (urnomo,2007!
8
=ambar 2.$. :natomi testis, epididimis, dan potongan transversal testis (Sumber5 Bishal, -c=rawhill, 200;!
Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu ($! arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta, (2! arteri de"erensialis cabang dari arteri vesikalis in"erior dan (+! artei kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika. embuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus ampini"ormis. leksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai variokel. (urnomo,2007!
*.* T,r"i, Te"ti"
2.2.$ &e"inisi Torsio testis merupakan suatu keadaan dimana "unikulus spermatikus yang terpuntir mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis. (Siroky, 200#!
9
=ambar. Testis normal dan torsio testis (Sumber5 http5**"amilydoctor.org*online*"amdocen*home*men*reproductive*7$?.html!
2.2.2 /pidemiologi Torsio testis diderita oleh $ diantara #000 pria yang berumur kurang dari 2 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas ($2% 20 tahun!. (
2.2.+ /tiologi enyebab dari torsio testis meliputi kelainan congenital, anomali bell clapper , testis yang tidak turun, gangguan seksual atupun akti"itas seksual, trauma, tumor testis dan olahraga. (
10
memiliki gangguan ini pada saat tidur. ada beberapa kasus, kelainan congenital dari tunika vaginalis atau "unikulus spermatikus muncul. ('ranston,2002!
ada masa janin dan neonatus lapisan parietal menempel pada muskulus dartos masih belum banyak jaringan penyanggahnya sehingga testis,
epidimis
dan
memungkinkan untuk
tunika
vaginalis
mudah
terpluntir pada sumbu
sekali "unikulus
bergerak
dan
spermatikus.
Terpluntirnya testis pada keadaan ini disebut torsio testis ekstravagina. Torsio ini muncul dengan testis yang keras dan bengkak. (urnomo, 2007!.
(Sumber5 avourito, 200#!
1elainan ini sering terjadi pada neonatus dan pada kondisi undesensus testis. (-inevich, 20$0! Terjadinya torsio testis pada masa remaja banyak dikaitkan dengan kelainan sistem penyanggah testis. Tunika vaginalis yang seharusnya mengelilingi sebagian dari testis pada permukaan anterior dan lateral testis, pada kelainan ini tunika mengelilingi seluruh permukaan testis sehingga mencegah insersi epididimis ke dinding skrotum. 1eadaan ini menyebabkan testis dan epididimis dengan mudahnya bergerak di kantung tunika vaginalis dan menggantung pada "unikulus spermatikus. 1elainan ini dikenal sebagai anomali bell clapper . 1eadaan ini memudahkan testis mengalami torsio invaginalis. ada saat ini terjadi, vena pada pleEus pampini"orm menjadi
11
terkompresi dan menyebabkan kongesti vena. Setelah beberapa jam, in"ark vena akan muncul kecuali torsio di koreksi. (-inevich 20$0, urnomo, 2007!
=ambar. &e"ormitas Bell-clapper (Siroky, 200#!
2.2.# ato"isiologi Torsio testis terjadi pada anak dengan insersi tunika vaginalis tinggi di "unikulus spermatikus sehingga "unikulus dengan testis dapat terpuntir dalam tunika vaginalis. :kibat puntiran tungkai, terjadi pendarahan testis mulai dari bendungan vena sampai iskemia yang menyebabkan gangren. 1eadaan insersi tinggi tunika vaginalis di "unikulus biasanya gambarkan sebagai lonceng dengan bandul yang memutar dan mengalami nekrosis dan gangren. (@im &e 6ong, 200! Secara "isiologis otot kremaster ber"ungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen guna mempertahankan suhu ideal untuk testis. adanya kelainan sistem penyanggah testis menyebabkan testis menyebabkan testis dapat mengalami torsio jika bergerak secara berlebihan. 8eberapa keadaan yang menyebabkan pergerakkan yang berlebihan itu, antara lain adalah perubahan suhu yang mendadak (seperti pada saat berenang!, ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, de"ekasi, atau trauma yang mengenai skrotum. (urnomo,2007!
12
Torsio dari "unikulus spermatikus mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke testis dan epididimis. &erajat torsi dapat berkisar antara $>0%;20G. eningkatan kongesti pembuluh darah memicu torsio yang berlanjut. Testis dapat bertahan dalam waktu ?%> jam. 8ila lebih dari 2# jam, akan terjadi nekrosis dari testis. (-inevich, 20$0!
=ambar. Testis nekrosis
2.2. =ejala 1linis 1adang torsio testis dicetuskan oleh cedera olahraga. 8iasanya nyeri testis hebat timbul tiba0tiba yang sering disertai nyeri perut dalam serta mual atau muntah. 4yeri perut selalu ada karema berdasarkan pendarahan "an persara"annya, testis merupakan organ perut. ada permulaan testis teraba agak bengkak dengan nyeri tekan dan terletak agak tinggi di skrotum dengan "unikulus yang juga bengkak. :khirnya, kulit skrotum menunjukkan udem dan menjadi merah sehingga menyulitkan palpasi dan kelainan sukar dibedakan dengan epididimis akut.(@im &e 6ong, 200!
=ejala pertama dari torsio testis adalah hampir selalu nyeri. =ejala ini bisa timbul mendadak atau berangsur%angsur, tetapi biasanya meningkat menurut derajat kelainan.
13
sebelumnya. &erajat nyeri testis umumnya bervariasi dan tidak berhubungan dengan luasnya serta lamanya kejadian. embengkakan dan eritema pada skrotum berangsur%angsur muncul. &apat pula timbul nausea dan vomiting, kadang%kadang disertai demam ringan. =ejala yang jarang ditemukan pada torsio testis ialah rasa panas dan terbakar saat berkermih, dan hal ini yang membedakan dengan orchio% epididymitis. :dapun gejala lain yang berhubungan dengan keadaan ini antara lain 5 •
4yeri perut bawah
•
embengkakan testis
•
&arah pada semen
2.2.? &iagnosis &iagnosis secara utama dibuat berdasarkan riwayat dan pemeriksaan. ('ranston,202!. asien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum, yang si"atnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis. 1eadaan ini dikenal sebagai akut skrotum. 4yeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah bawah sehingga jika tidak diwaspadai sering dikacaukan dengan appendisitis akut (urnomo, 2007!. 1ecurigaan diarahkan pada pasien lelaki muda yang datang dengan nyeri akut dan pembengkakkan, dimana torsio testis terjadi pada hampir 70 persen dengan gejala akut skrotum pada kelompok usia $+ sampai 2$ tahun. -untah merupakan salah satu gejalanya('ranston,2002!. ada bayi gejalanya tidak khas yakni gelisah, rewel atau tidak mau menyusui (urnomo,2007!. emeriksaan "isis dapat membantu membedakan torsio testis dengan penyebab akut skrotum lainnya. Testis yang mengalami torsio pada skrotum akan tampak bengkak dan hiperemis. /ritema dan edema dapat meluas hingga skrotum sisi kontralateral. Testis yang mengalami torsio juga akan terasa nyeri pada palpasi. 6ika pasien datang pada keadaan dini, dapat dilihat adanya testis yang terletak transversal atau horisontal. Seluruh testis akan bengkak dan nyeri serta tampak lebih besar bila dibandingkan dengan testis
14
kontralateral, oleh karena adanya kongesti vena. Testis juga tampak lebih tinggi di dalam scotum disebabkan karena pemendekan dari "unikulus spermatikus. al tersebut merupakan pemeriksaan yang spesi"ik dalam menegakkan dianosis. 8iasanya nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan elevasi testis ( Prehn sign!. emeriksaan "isik yang paling sensiti" pada torsio testis ialah hilangnya re"leks cremaster. &alam satu literatur disebutkan bahwa pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 77D pada torsio testis.(
pemeriksaan
"isis
skrotum
harus
selalu
diperiksa
('ranston,2002!. Testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal daripada testis sisi kontralateral. 1adang%kadang pada torsio testis yang baru saja terjadi dapat diraba adanya lilitan atau penebalan "unikulus spermatikus.
keadaan
ini
biasanya
tidak
disertai
dengan
demam
(urnomo,2007!. 3dem dan eritem pada skrotum merupakan hal yang sering terjadi pada torsio dan tidak menunjang diagnosis untuk epididimo%orchitis, yang sangat jarang terjadi pada kelompok usia lelaki muda. Torsio dari ujung testicular lebih sering pada anak laki%laki prepubertal, begitu juga dengan orchitis dan udema scrotal idiopatik. 6arang perdarahan pada tumor testicular muncul dengan akut skrotum. ('ranstoon,2002!.
emeriksaan sedimen urin tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urin dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan tanda in"lamasi, kecuali pada torsio testis yang sudah lama dan telah mengalami keradangan steril. (urnomo, 2007! Teknik investigative biasanya
tidak
diperlukan
dan menunda
eksplorasi ('ranston,2002!. emeriksaan penunjang yang berguna untuk membedakan torsio testis dengan keadaan akut skrotum yang lain adalah dengan
memakai
5
stetoskop
&oppler,
ultrasonogra"i
&oppler
(urnomo,2007! (dapat berguna dalam diagnosis namun dapat salah diartikan, terutama pada kasus torsio intermitten dengan hyperemia dapat muncul setelah terjadi pemutaran balik secara spontan ('ranston,2002!, dan sintigra"i
15
testis yang kesemuanya bertujuan menilai adanya aliran darah ke testis. ada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis sedangkan pada keradangan
akut
testis
terjadi
peningkatan
aliran
darah
ke
testis
(urnomo,2007!.
=ambar. : Testis normal (panah merah! 8 Torsio testis ekogenisitas menurun,edema A
B (Sumber5 http5**mymedicineworld.net*Htagin"arction!
16
=ambar. Torsio testis dan )rchitis (Sumber5http5**www.catscanman.net*blog*wp% content*uploads*casebook*orchitis.jpg!
2.2.; &iagnosis 8anding &iagnosis bandingnya adalah semua keadaan darurat dan akut di dalam skrotum seperti hernia inkarserata, orkitis akut, epididimitis akut dan torsio hidatid morgagni. (@im &e jong, 200!
17
Sumber5 (http5**www.ebmedicine.net*topics.phpH pactionshowTopicSegItopicJid$;+IsegJid+#$0!
18
(Sumber5 Siroky, 200#!
:. /pididimis akut. enyakit ini secara klinis sulit dibedakan dengan torsio testis. 4yeri skrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu tubuh, keluarnya nanah dari uretra, adanya riwayat coitus suspectus
(dugaan
melakukan senggama dengan bukan isterinya!, atau pernah menjalani katerisasi uretra sebelumnya (urnomo,2007!. 6ika dilakukan elevasi (pengangkatan! testis, pada epididimitis akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan pada torsio testis nyeri tetap ada (tanda dari rehn!. asien epididimitis akut biasanya berumur lebih dari 20 tahun dan pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan adanya leukosituria atau bakteriuria (urnomo,2007!. ada kasus epididimo%orkitis, 3ltrasound &oppler menunjukkan adanya peningkatan aliran darah. ada kasus torsio testis tidak terdapat aliran darah. (Schwartz, 200!
8. ernia skrotalis inkarserata. 8iasanya didahului dengan anamnesis didapatkan benjolan yang dapat keluar dan masuk ke dalam skrotum (urnomo,2007!. '. idrokel terin"eksi,
19
Tunika vaginalis di skrotum sekitar testis normlanya tidak teraba, kecuali bila mngandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersi"at dia"an (tembus cahaya! pada transiluminasi. idrokel dapat disebabkan oelh rangsangan patologik seperti radang atau tumor testis. (@im &e 6ong, 200! &engan anamnesis sebelumnya sudah ada benjolan di dalam skrotum (urnomo,2007! &. Tumor testis. 8enjolan tidak dirasakan nyeri kecuali terjadi perdarahan di dalam testis (urnomo,2007!. /. /dema skrotum &apat disebabkan
oleh
hipoproteinemia,
"ilariasis,
adanya
pembuntuan saluran lim"e inguinal, kelainan jantung, atau kelainan% kelainan lain yang tidak diketahui sebabnya (idiopatik! (urnomo,2007!
+.2.> enatalaksanaan :. &etorsi -anual &etorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis kea rah berlawanan dengan arah torsio. 1arena arah torsio biasanya ke medial maka dianjurkan untuk memutar testis ke arah lateral dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan, dicoba detorsi kearah medial. ilangnya nyeri setelah detorsi menandakan bahwa detorsi telah berhasil. 6ika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan. (urnomo,2007!. 8ila dilakukan detorsi dalam ? jam setelah onset gejala makan 7;D testis dapat diselamatkan. &an bila lebih dari 2# jam hanya ada $0D kemungkinan. (1ass, undak, $77;! B. Operasi
Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi testis pada arah yang benar (reposisi! dan setelah itu dilakukan penilaian apakah testis yang mengalami torsio masih viable (hidup! atau sudah mengalami nekrosis (urnomo,2007!.
20
)perasi dalam ? jam biasanya dapat mencegah terjadi iskemia testis, dan akan mengalami penurunan sebesar 20D dalam $2 jam. (Schwartz, 200!. :tro"i muncul antara # jam sampai > jam dan setelah $0 jam iskemia nekrosis tidak dapat lagi terelakkan ('ranston,2002!. 6ika testis masih hidup, dilakukan orkidopeksi ("iksasi testis! pada tunika darts kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral (urnomo,2007!. )rkidopeksi dilakukan dengan mempergunakan benang yang tidak diserap pada + tempat untuk mencegah agar testis tidak terpluntir kembali, sedangkan pada testis yang sudah mengalami nekrosis dilakukan pengangkatan testis (orkidektomi! dan kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral (urnomo,2007!, 1ecuali apabila terdapat in"eksi sekunder karena iskemia nekrosis. 1ualitas semen akan menurun pada testis yang mengalami torsio, dan walaupun mekanismenya masih belum jelas, terdapat beberapa bukti yang menyatakan pengembalian suplai darah pada testis yang mengalami iskemia menstimulasi produksi antitestis dan antibody antisperma ('ranston,2002!.
=ambar 2. Torsio tetis (onergan, 200;!
=ambar testis yang mengalami nekrosis
21
BAB I'
ANALISIS KASUS
22
DA!TAR PUSTAKA
$.
'ranston. Torsion o" the testicle. 9n )E"ord teEtbook o" surgery.)E"ord 3niversity ress 2002
2.
'uckow..-, rank.6.& 5 Torsion o" the testis, 863 9nternational 2000K >? (+! 5 +#7.
+.
avorito :, 'avalcante :=, 'osta @S, :natomic aspects o" epididymis and tunica vaginalis in patients with testicular torsion, 9nternational braz j urol, vol.+0 no., Sept.*)ct. 200# available in http5**www.scielo.br*scielo.phpHscriptsciJartteEtIpidS$?;;% +>200#000000$#, july ?, 200#
#.
-inevich /, -cLuiston T, &ivision o" ediatric 3rology, 3niversity o" 'incinnati, available in http5**emedicine.medscape.com*article*#+>>$;% overview. Sep 2#, 20$0
.
1ass /6, undak 85 The acute scrotum. ediatr 'lin 4orth :m $77;K##5$2$.
?.
inda 6. Borvick, -&, -/&/M 4orthwest &ivision o" hysician :ssistant Studies, 3niversity o" @ashington School o" -edicine. available in http5**www.nlm.nih.gov*medlineplus*ency*article*00$2>0.htm, -arch 7, 20$0
;.
onergan =6, 'hildrenNs ospital o" :ustin, @ashington, &', available in htt-//www.ra0i,l,ya""i"tant.nl/imae"/thmb123455b646372*!I$8 t,r"i,n*.%-, -ei $, 200;
>.
Sabiston. TeEtbook o" Surgery 5 The 8iological 8asis o" -odern Surgical ractice. /disi $?.3S:5 @.8 Saunders companies.2002
7.
Schwartz. rinciples o" Surgery. /disi 1etujuh.3S:5The -cgraw%ill companies.200
$0.
Siroky.-.8 5 Torsion o" the testis. 9n 5 Siroky.-.8, )ates.<.&, 8abayan.<.1 (eds!, andbook o" urology5 diagnosis and Therapy, + rd ed, ippincot @illiamI@ilkinsK hiladelpihia 200#5 +?7%;2.
23
$$.
$2.
Fam
Physician. 4ov
$ 200?K;#($0!5$;+7%#+. P-edlineQ.
$+.
3niversity,
available
in
http5**www.emedicine.com*med*topic2?0.htm, &ec $+, 200?
$#.
Bishal. /ndocrine hysiology. 2 nd /d. -c=rawill. 200;
$.
http5**www.sciencephoto.com*images*show[email protected]*->?0?$ %:cuteJepididymo%orchitisJ(in"lammation!Jo"Jtestis%S.jpgH id;;>?00?$
24