MAKALAH PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI
AMPISILIN TRIHIDRAT
Oleh :
Fifi Nur Hidayah
(1113102000078) (1113102000078)
Lisa Ibrahim
(1113102000070) (1113102000070)
Lulu Annisa
(1113102000017) (1113102000017)
Sabilah Visa D. Syah
(1113102000018) (1113102000018)
Sinthiya Nur Septiani
(1113102000038) (1113102000038)
Dosen Pembimbing :
Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt Ofa Suzanti Betha, M.Si., Apt Afriani Rahma, M.Farm., Apt Herdini, M.Si
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA APRIL/2015
A. Farmakologi Obat Indikasi Infeksi gram positif dan Gram negatif pada saluran nafas. Saluran cerna, saluran kemih. Kontraindikasi Hipersensitif Perhatian Hati-hati pada penderita hipersensitif terhadap sefalosporin atau penisilin, hamil, menyusu pemakaian jangka lama harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati, ginjal, darah. Efek samping Gangguan pencernaan, urtikaria, eritema multiform, black hairy tongue. Interaksi Obat Probenesid, alopurinol. Dosis Dewasa
: sehari 4x 250 mg atau sehari 2x 250 mg
Anak
: 5-10 thn: 125-250 mg; 2-5 thn: 125 mg; anak < 2 thn: 62,6 mg; diberikan sehari 4x, diminum ½ - 1 jam sebelum makan.
Kemasan Dus 10x10 kap; botol 60 ml 125 mg/5 ml sirup; 250 mg/ 5 ml sirup. B. Sifat Fisiko Kimia Obat Ampisilin berbentuk anhidrat atau trihidrat mengandung tidak kurang dari 900 g tiap milligram C16H19 N3O4S dihitung terhadap zat anhidrat. Secara komersial, sediaan ampisilin tersedia dalam bentuk trihidrat untuk sediaan oral dan garam natrium untuk sediaan injeksi. Potensi ampisilin trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis anhidrous. Ampisilin trihidrat berwarna putih, praktis tidak berbau ,serbuk kristal, dan larut dalam air. Ampisilin trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL pada suhu 20 oC dan 10 mg/mL pada suhu 40 oC. Ampisilin sodium berwarna hampir putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam air, mengandung 0.9% natrium klorida. Pelarut annatrium ampicilin dengan larutan yang sesuai, maka 10 mg ampicilin per mL memiliki pH 8-10. Jika dilarutkan secara langsung ampisillin trihidrat oral suspense memiliki pH antara 5-7.5. C. Pemilihan Bentuk dan Kekuatan Sediaan Suspensi Oral, Suspensi Oral : sediaaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral.
(FI Ed. IV, 1995, hlm 18) Ampisilin sangat sukar larut dalam air dan merupakan antibiotik yang tidak stabil dalam air, sehingga sediaan yang dipilih adalah suspensi kering. Selain itu bentuk suspensi oral memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet / kapsul, terutama anakanak. 2. Homogenitas tinggi 3. Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet / kapsul (karena luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat). 4. Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit obat (dari larut / tidaknya) 5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air. 6. Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal (jika jenuh), degradasi, dll) 7. Aliran menyebabkan sukar dituang 8. Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan 9. Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi (cacking, flokulasi-deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi / perubahan temperatur. 10. Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan. D. Formula Pustaka Scale (mg/ 5 ml) 125.00
item 1
1.00 138.90 27.44 7.00 15.00 0.78 7.55 10.00 138.90 2747.90
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
E. Sifat dan Fungsi Eksipien 1. Simethicone A
Materiall Amphisilin trihidrate dilebihkan 8% Simetikon A Gula kastor Sodium sitrat Xanthan gum Perasa jeruk kering Perasa vanilla kering Perasa strawberry kering Aerosil 200 Gula kastor Gula kastor
Quantity/ 5 L (g) 144.25 1.00 138.90 27.44 7.00 15.00 0.78 7.55 10.00 138.90 2747.90
Struktur Kimia
Nama Kimia
a-(Trimethysilyl-o-methylpoly[oxy(dimethylsilylene)], campuran dengan silikon dioksida Pemerian Cairan kental, tembus cahaya, warna abu-abu. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol 95 % dan dalam air. Fase cair larut dalam kloroform, benzena, dan dalam eter, akan tetapi silikon dioksida tertinggal sebagai sisa dalam pelarut-pelarut itu. Titik Didih 35 o C Stabilitas Kimia Simetikon umumnya dianggap sebagai bahan yang stabil saat disimpan dalam wadah yang belum dibuka. Wadah simetikon harus diguncang secara menyeluruh untuk memastikan keseragaman isi sebelum digunakan. Simetikon harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, jauh dari bahan oksidasi. Simetikon dapat disterilkan dengan pemanasan kering atau autoklaf dengan pemanasan kering, minimal 4 jam pada 160 C. Inkompatibilitas Simetikon tidak kompatibel dengan sistem berair dan akan mengapung seperti minyak. Tidak boleh digunakan dalam formulasi dengan kondisi yang sangat asam (pH di bawah 3) atau sangat alkali (Di atas pH 10), karena kondisi ini mungkin memiliki beberapa kecenderungan untuk mematahkan polimer polydimethylsiloxane. Simetikon tidak bisa dicampur dengan pelarut polar apapun Simetikon tidak kompatibel dengan agen oksidator. Kegunaan Antifoaming agent
2. Sodium citrate Struktur Kimia
Nama Kimia
Trisodium 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylate
Pemerian Kelarutan
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air (1 g dalam 1,5 bagian air); sangat mudah larut dalam air mendidih (1 g dalam 0,6 bagian air mendidih); praktis tidak larut alam etanol 95 %. Berat Molekul 258,07 g/mol Stabilitas Kimia Sodium sitrat adalah bahan yang stabil, dan larutan air Sodium sitrat dapat disterilkan dengan autoklaf. Pada penyimpanan dapat menyebabkan pemisahan kecil, berupa partikel padat seperti kaca. Sodium sitrat harus disimpan dalam wadah kedap udara, sejuk dan kering. Inkompatibilitas Larutan yang sedikit basa akan bereaksi dengan zat asam. Garam Alkaloidal dapat diendapkan dari larutan hidroalkohol. Kalsium dan strontium garam akan menyebabkan pengendapan jika digunakan bersamaan dengan sitrat. Inkompatibel lain dengan basa, zat pereduksi, dan oksidator. Kegunaan Buffering agent
3. Xanthan Gum Struktur Kimia
Rumus Molekul Pemerian Kelarutan
C35H49O29 krim atau serbuk putih, tidak berbau, dan bebas mengalir. Praktis tidak larut ethanol dan eter; larut dalam air panas dan air dingin Berat Jenis 1,6 g/ml pada suhu 25 o C pH 3 -12 Stabilitas Kimia Xanthan gum adalah bahan yang stabil. Larutan encer stabil pada pH 3-12, meskipun stabilitas maksimum pada pH 4-10 Dalam kondisi yang sangat alkali, ion logam polivalen seperti kalsium menyebabkan pembekuan atau pengendapan; ini mungkin dihambat oleh penambahn dari glucoheptonate sekuestran.
Xanthan gum harus disimpan dalam wadah tertutup baik dalam sejuk dan kering. Inkompatibilitas Xanthan gum merupakan bahan anionik dan biasanya tidak kompatibel dengan surfaktan kationik, polimer, atau pengawet. Xanthan gum kompatibel dengan sebagian besar agen peningkat viskositas baik sintetis maupun alami; asam mineral kuat, dan 30% garam anorganik. Kegunaan Suspending agent
4. Castor Sugar Struktur Kimia
Rumus Molekul Pemerian
C11H22O11 Hablur putih atau tidak berwarna; masa hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau, rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap lakmus Kelarutan Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air medidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter. Berat Molekul 342,30 g/mol Stabilitas Kimia mempunyai stabilitas yang bagus pada temperatur ruangan dan kelembaban sedang. Membentuk karamel ketika dipanaskan diatas 160 0 C . Bisa disterilkan dengan autoklaf atau penyaringan. Pada suhu 110 0 C – 1450 C dapat mengalami inversi menjadi dekstrosa dan fruktosa. Inversi dipercepat pada suhu diatas 1300 C dan dengan adanya asam. Inkompatibilitas mungkin terkontaminasi dengan logam berat, yang dapat menyebabkan ketidakcocokan dengan bahan aktif, misalnya asam askorbat. Sukrosa juga dapat terkontaminasi dengan sulfit dari proses penyulingan. Dengan konten sulfit yang tinggi, perubahan
Kegunaan
warna dapat terjadi pada tablet salut gula. Pembawa
5. Aerosil Rumus Molekul Pemerian
SiO2 Terhidrat sebagian, amorf, terdapat dalam bentuk granul seperti kaca dengan berbagai ukuran Kelarutan Praktis tidak larut dalam solven organik, air, & asam, kecuali HCl, larut dalam larutan panas alkali hidroksida Membentuk dispersi koloid dengan air. Untuk aerosil, kelarutan dalam air 150 mg/L suhu 25 0 C Berat Molekul 258,07 g/mol Berat Jenis 0,029 – 0,042 g/cm pH 3,8 – 4,2 Stabilitas Kimia higroskopis, menyerap banyak air tanpa menjadi cair. Bila pH lebih besar dari 7,5 viskositas akan berkurang, dan di atas 10,7 kemampuan akan hilang. Inkompatibilitas dengan dietilstilbestrol.
Kegunaan
Adsorben
6. Vanila Dry Flavor Struktur Kimia
Rumus Molekul Pemerian
C8H8O3 Hablur halus berbentuk jarum, putih atau kuning berbau vanila dan rasa manis. Dipengaruhi cahaya. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus Kelarutan Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, kloroform, eter dan larutan alkali hidroksida tertentu, larut dalam gliserin dan air panas. Berat Molekul 152,15 g/mol Berat Jenis 0,6 g/cm Stabilitas Kimia Vanila mengoksidasi perlahan di udara lembab dan dipengaruhi oleh cahaya. Larutan vanila dalam etanol terurai cepat dalam cahaya untuk memberikan warna kuning. Larutan alkali juga terurai dengan cepat untuk memberikan larutan yang berwarna coklat.
Inkompatibilitas
dengan aseton
Kegunaan
Flavouring Agent
7. Strawberry Dry Flavor Pemerian Dalam larutan memiliki rasa dan bau seperti strawberry Kelarutan Larut dalam 21 bagian etanol 95 % dan dalam 80 bagian gliserin, dalam 53 bagian propanol, dalam 28 bagian propilen glikol, dalam 83 bagian air. Stabilitas Kimia Produk ini stabil di bawah kondisi normal penggunaan, penyimpanan dan suhu. Inkompatibilitas Konsentrasi larutan dalam wadah terbuat dari logam yang mengandung stainless steel, dapat mengurangi warna pada penyimpanan Kegunaan Flavouring Agent 8. Blood Orange Dry Flavor Pemerian Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar diproses secara mekanik Kelarutan Mudah larut dalam alkohol 90 %, asam asetat glasial. Stabilitas Kimia Produk ini stabil di bawah kondisi normal penggunaan, penyimpanan dan suhu. Inkompatibilitas Zat Oksidator kuat; asam kuat; basa kuat Kegunaan
Flavouring Agent
Penyimpanan
Wadah tertutup dan tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari
F. Formula Akhir Scale (mg/ 5 ml) 125.00 1.00 138.90 27.44 7.00 10.00 10.00 138.90 2747.90
item 1 2 3 4 5 6 7 8 9
G. Penimbangan Perhitungan untuk 1 botol
Materiall Amphisilin trihidrate dilebihkan 8% Simetikon A Sukrosa Sodium sitrat Xanthan gum Perasa vanilla kering Aerosil 200 Sukrosa Sukrosa
1 botol 1620 mg 12 mg 1666.8 mg 329.28 mg 84 mg 9.36 mg 120 mg 1666.8 mg 32974.8 mg
1. Ampisilin Trihidrat 125 mg/5 ml
60 ml = 1.500 mg
Dilebihkan 8% = 8/100 Total
125 mg/5ml = 2 mg/ml
60 ml = 120 mg
= 1.620 mg
2. Simetikon A 1 mg/5 ml
60 ml = 12 mg
3. Sukrosa 138,9 mg/5 ml
60 ml = 1.666,8 mg
4. Natrium Sitrat 27,44 mg/ 5 ml
60 ml = 329,28 mg
5. Xantan gum 7 mg/5 ml
60 ml = 84 mg
6. Vanilla dry flavor 10 mg/5 ml × 60 ml = 120 mg 7. Aerosil 200 10 mg/5 ml
60 ml = 120 mg
8. Sukrosa 138,9 mg/5 ml
60 ml = 1.666,8 mg
9. Sukrosa 2747,9 mg/5 ml
60 ml = 32.974,8 mg
H. Prosedur Pembuatan 1. Sukrosa direduksi ukuran partikel hingga halus. 2. Proses pengerjaan akan selesai apabila kelembapan 45 – 55% dan temperatur 23 – 25o C 3. Campurkan simetikon A dan sukrosa ke dalam blender selama 5 menit 4. Campurkan amphisilin trihidrat, sodium sitrat, xanthan gum, perasa vanilla kering, aerosil 200, sukrosa ke dalam mixer lain selama 5 menit 5. Masukkan step 3 kedalam step 4 dan campurkan selama 5 menit 6. Masukkan sukrosa 32974.8 mg dan campur selama 10 menit 7.
Masukkan 39 g untuk 60 mL sediaan.
I. Aturan Pakai Ampisilin trihidrat oral menurut Farmakope Indonesia Edisi III:
Untuk Anak
: 50 mg/kgBB – 100 mg/kgBB dibagi dalam 4 dosis terbagi.
Kekuatan sediaan
: 125 mg/5 ml
Dosis Anak sehari
: (50 – 100) mg/kgBB : 125 mg/5 ml = (0,4 – 0,8) ml/kgBB
Dosis Anak sekali
: (0,1 – 0,2) ml/kgBB
Untuk Dewasa
:
-
Dosis Umum Sekali
: 250 mg – 500 mg
Sehari
: 1 g – 2 g
DU Dewasa sekali
: (250 – 500) mg : 125 mg/5 ml = (10 – 20) ml atau 2 - 4 sdt
DU Dewasa sehari
: (1000 – 2000) mg : 125 mg/5 ml = (40 – 80) ml atau 8 – 16 sdt
-
Dosis Maksimum Sehari
:4g
DU dewasa maksimal
: 4000 mg : 125 mg/5ml = 160 ml atau 32 sdt sehari.
J. Pustaka Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 49. Jakarta: ISFI Penerbitan. Niazi, Sarfaraz K. 2009. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulatin Second Edition Volume 2: Uncompressed Solid Product. New York: Pharmaceutical Scientist, Inc. Rowe, Raymond C, et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Washington: Pharmaceutical Publication.