Laporan Teknologi Fortifikasi dan Suplementasi mengenai minuman herbal kunyit asamFull description
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tangg…Full description
Deskripsi lengkap
Full description
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tangg…Deskripsi lengkap
Laporan Teknologi Fortifikasi dan Suplementasi mengenai minuman herbal kunyit asamDeskripsi lengkap
DIbawah Bendera Revolusi Ir. Soekarno
TSFFull description
Full description
aaaaaaaaaaDeskripsi lengkap
komunikasi optikFull description
praktikum audit
Kompresibilitas Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan adanya tekanan, Rasio Housner dapat dihubungkan dengan kerapatan, Rasio Housner adalah kerapatan serbuk (porositas) dinyatakan dalam persen yaitu perbandingan antar volume dengan volume total suatu serbuk. Untuk serbuk yang mempunyai mempunyai partikel yang sama dan berbentuk bulat, kerapatannya kerapatannya berkisar antara 37 – 40 40 , serbuk dengan berbentuk kubus memiliki memiliki harga 46 %.
Uji kompresibilitas kompresibilitas Contoh : 100 gram massa granul dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml, lalu diukur volumenya (V1). Massa dalam gelas ukur diketuk-ketuk (selama 500 X secara manual) dari ketinggian 2,5 cm sampai volume tetap (V2). Kemudian berat jenis ( BJ ) bulk dan berat jenis (BJ) mampat mampat dihitung dengan persamaan : BJ bulk = m/V1 dan BJ mampat = m/V2. kompresibilitas dihitung dengan persamaan : % kompresibilitas = BJ mampat – BJ BJ bulk x 100 % BJ mampat Keterangan BJ bulk BJ mampat mampat
: berat jenis granul yang belum dimampatkan : berat jenis granul yang sudah dimampatkan dimampatkan
Kriteria kompresibilitas adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kriteria kompresibilitas Tablet ( FI IV, 1995) % Kompersibilitas Kategori 5-12 Istimewa 12-16 Baik 18-21 Sedang 23-35 Kurang baik 33-38 Sangat buruk
>40 Sangat – sangat buruk
Memperbaiki kompresibilitas Pembasahan ( wetting ) Adanya pembasahan dapat meningkatkan kompresibilitas granul. Hal ini dikarenakan oleh adanya ikatan antar partikel yang kuat dengan kelembaban yang sesuai. Sehingga, granul-granul tersebut dapat dimampatkan dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap tablet yang dihasilkan. Kompresibilitas yang baik akan menghasilkan tablet yang baik serta kompak. Tablet yang dibuat dengan granulasi basah lebih baik dibandingkan dengan tablet yang dibuat dengan metode granulasi kering. Hal ini disebabkan pada granulasi kering tidak adanya proses pembasahan sehingga serbuk-serbuk yang akan dicampurkan tidak dapat menyatu sempurna untuk menjadi granul yang baik.
Perubahan bentuk dan tekstur partikel Bentuk dan tekstur partikel dapat mempengaruhi kompresibilitas, dengan adanya variasi bentuk dan tekstur partikel akan menghasilkan kompresibilitas yang baik. Hal ini mengurangi adanya fines pada proses pencetakan tablet. Bentuk dan ukuran partikel juga mempengaruhi porositas (kerapatan patikel) yang akan berpengaruh pula pada kompresibilitas. Apabila porositas baik maka akan menghasilkan kompresibilitas yang baik dengan nilai rendah (< 20%). Hal ini karena porositas dapat mengurangi adanya rongga pada saat pengempaan tablet. Penambahan adhesif dan binder Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Penambahan zat adhesif dapat meningkatkan kompresibilitas karena adanya peningkatan gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenis. Sehingga antara zat yang satu dengan zat yang lainnya dapat saling mengikat.
Contoh: Sifat kompresibilitas dari ekstrak wortel dapat diperbaiki dengan cara menambahakan Metilselulosa 4000 sebagai pengikat internal dan ditambah Cab-O-Sil sebagai bahan pengering. Bahan pengikat Metilselulosa ditambahkan dalam bentuk mucilago dengan kadar 1%, 2% dan 3 % dari bobot granul. Sebelum dilakukan pembuatan tablet hisap ekstrak wortel dilakukan pembuatan serbuk simplisia kemudian dilakukan ekstraksi dengan metode perkolasi yang menggunakan pelarut aseton selanjutnya dilakukan uji kualitatif ekstrak wortel. Dengan metode granulasi basah ekstrak wortel dibuat granul, dilakukan pemeriksaan mutu fisik granul. Untuk memperbaiki kompresibilitas Asam mefenamat digunakan bahan pengikat PVP K30 yang mempunyai kemampuan yang besar dalam mengikat serbuk asam mefenamat yang tidak kohesif dan metode granulasi basah yang akan meningkatkan bobot jenis bahan secara keseluruhan sehingga menghasilkan campuran dengan sifat alir yang baik dan homogen.
Bahan pengikat diperlukan untuk mengikat serbuk menjadi satu kesatuan sehingga dapat membentuk granul dan menentukan sifat-sifat tablet. Pada akhirnya penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan massa yang terlalu basah dan granul yang keras, sehingga tablet mempunyai waktu hancur yang lama, sedangkan penggunaan yang terlalu sedikit akan menyebabkan pelekatan yang lemah sehingga tablet yang dihasilkan akan rapuh. Bahan pengisi dibutuhkan untuk membuat bulk (menambah bobot sehingga memiliki bobot yang sesuai untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa serta untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung. Bahan pengisi dapat dibagi berdasarkan katagori: material organik (karbohidrat dan modifikasi karbohidrat), material anorganik (kalsium fosfat dan lainnya), serta co-processed diluents. Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet (tergantung jumlah zat aktif dan bobot t ablet yang diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet (campuran massa yang akan ditablet) secara keseluruhan ditentukan oleh sifat bahan pengisi
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ed.IV. Jakarta : UI Press Lachman, J.B.S Leon. 1990. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablets vol.2. New York Suryani Nelly, dkk. 2006. Modul Farmasetik Sediaan Padat. Jakarta: UIN Press
Sumber Internet: http://armantonnynasution.blogspot.com/ http://saifullah.staff.ugm.ac.id.htm/