PENGARUH NIKOTIN DALAM ROKOK TERHADAP PENINGKATAN PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGUS Widyana,N., Firdaus,D.A. 1 , Mudianto,F.T. 2 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia.
ABSTRAK Refluks Gastroesofagus (GER) adalah mekanisme kembalinya isi lambung menuju esofagus. Merupakan keadaan fisiologis pada orang normal. Apabila terjadi secara berulang, disertai dengan gejala dan komplikasi dapat menyebabkan Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD). Belakangan ini, GERD GERD terus meningkat dan sering ditemukan. Pasien pengidap GERD memiliki kualitas hidup yang menurun, serta berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari. Faktor pola gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok memberikan resiko tinggi terhadap GERD. Sehingga penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang pengaruh nikotin dalam rokok terhadap peningkatan resiko GERD. Penulis menggunakan metode review artikel dan jurnal terbaru untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Didapatkan hasil bahwa nikotin pada rokok dapat meningkatan resiko GERD. Nikotin dalam rokok dapat merelaksasikan Lower Esophageal Sphincter (LES), meningkatkan frekuensi refluks, mengurangi produksi saliva, yang berfungsi sebagai zat penetral asam (bikarbonat). Sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan ulkus gaster. Nikotin cenderung dipertahankan dalam lambung, sehingga sekresi asam lambung terus meningkat dan menunda pengosongan gaster hal ini mendorong pemindahan asam empedu dari usus halus menuju ke gaster. -Kata Kunci : Rokok, Nikotin, GERD,GER, Refluks.
ABSTRAK GER (Gastroesophageal Reflux) is the return mechanism of gastric contents into the esophagus. This is a normal physiological state of the person. In the event of repeated and accompanied by symptoms as well as other complication can cause gastroesophageal reflux disease (GERD). Today, GERD continues to rise and often to found. Patients with GERD have a decreased quality of life, as well as a negative impact on daily activities. Unhealthy lifestyles such as smoking suppose to give a high risk of gastroesophageal reflux disease, GERD. So the writer wanted to learn more deeply about the influence of nicotine in cigarettes to increase the risk of GERD. Writer using a variety of articles and reviews on the latest journals to obtain the required data. It shows that nicotine in cigarettes is involved in the increased risk of GERD. Nicotine in cigarettes relax the LES, also increases the frequency of reflux, reduces the production of saliva, saliva, which serves as an acid neutralizing agent (bicarbonate), and in the long term can cause gastric ulcers. Nicotine tends retained in the stomach for a long time so it continues to increase gastric acid secretion and gastric emptying is delayed, this can be dangerous because it encourages the removal of bile acids from the intestine toward the stomach. -K e y w o r d : Cigarette, Nicotine, GERD, GER, Reflux
1
PENDAHULUAN
Refluks
Gastroesofagus
atau
Penyakit ini berdampak buruk terhadap
Gastroesophageal Reflluk (GER) adalah
kualitas hidup penderita dan berhubungan
mekanisme kembalinya isi lambung menuju
dengan rasa sakit.4 GERD memberikan
esofagus dengan disertai atau tidak disertai
dampak negatif pada kualitas hidup pasien,
dengan
lainnya.
karena gejala-gejalanya seperti heartburn, heartburn,
Merupakan refluks fisiologis, pada orang
regurgitasi, nyeri dada, nyeri epigastrium,
normal. Refluks ini terjadi sepanjang hari
dan lainnya dapat menyebabkan gangguan
pada saat-saat tertentu, seperti saat sesudah
tidur, penurunan produktivitas di tempat
makan atau saat posisi tidur yang salah
kerja maupun di rumah serta gangguan pada
namun tidak terjadi terus menerus.1
aktivitas sosial.5 SF-36
muntah
dan
gejala
Berbeda dengan GER yang wajar bila
sesekali
Reflux
terjadi,
Disease
Gastroesophageal
(GERD)
Health Survey, Survey,
menunjukkan bahwa dibandingkan dengan populasi umum, pasien pengidap GERD
merupakan
memiliki kualitas hidup yang menurun,
keadaan abnormal kembalinya isi gaster ke
serta berdampak pada aktivitas sehari-hari
esofagus (regurgitasi) yang terjadi secara
yang sebanding dengan pasien pengidap
berulang, disertai dengan gejala misalnya penyakit kronik rasa mulas, keluarnya asam lambung ke
seperti penyakit jantung
kongestif dan artritis kronik.
esofagus (heartburn (heartburn)) dan rusaknya mukosa
Faktor pola gaya hidup yang
esofagus.2 Hal ini membahayakan dan
kurang sehat seperti merokok disinyalir
mengganggu
memberikan
esofagus
ekstra-esofagus. berlangsung penyakit
maupun
Apabila
maka
ini,
tinggi
terhadap
Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD).
menyebabkan
Orang yang merokok dalam waktu lama
jangka
panjang,
misalnya Barrett’s Esophagus.3 Dewasa
resiko
terus-menerus
akan
komplikasi
daerah
memiliki resiko tinggi terhadap penyakit ini, 10-20% populasi di negara maju telah
Gastroesophageal
membuktikan
Reflux Disease (GERD) cukup menjadi
meningkatkan
perhatian, karena terus meningkat sebagai
mengalami heartburn heartburn setiap minggunya.1
salah satu penyakit pada gastrointestinal bagian
atas
yang
sering
ditemukan.
Dalam
bahwa resiko
GERD
sebuah
perokok karena
penelitian
menggunakan kuesioner, didapatkan hasil
2
bahwa gejala refluks lebih tinggi dialami
farmakologis bersifat beracun (mutagenic (mutagenic))
oleh perokok dibandingkan dengan non-
dan
perokok.6 The Georgia Medicaid Study
(Carcinogenic). Carcinogenic). Tiga utama bahan kimia
mengemukakan
berbahaya dalam rokok yaitu nikotin, tar
peningkatan
bahwa
kemungkinan
diagnosis
GERD
secara
signifikan disebabkan oleh penggunakan tembakau.7
dapat
menyebabkan
kanker
dan karbon monoksida. 10 Nikotin, merupakan zat yang berifat karsinogen yang bisa menimbulkan kanker
Sehingga pada penulisan referat ini
paru-paru yang mematikan dalam tubuh.11
penulis ingin mengkaji lebih dalam apakah
Bersifat
ada pengaruh kandungan nikotin pada
menyebabkan tekanan sistolik dan diastolik
rokok terhadap peningkatan resiko penyakit
naik serta meningkatkan denyut jantung,
refluks gastroesofagus (Gastroesophageal (Gastroesophageal
sehingga memicu jantung untuk lebih
Refluks Disease, GERD).
berkerja
gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan Merokok
adalah
membakar
tembakau yang kemudian dihisap asapnya.
berbagai jenis bahan kimia yang berbahaya berbaha ya
menyebabkan
Fase
partikulat
Nitrosamin
terdiri dan
atas N-
nitrosonornikotin, Polisiklik Hidrokarbon, Logam berat dan Karsinogenik. Fase gas Karbon
monoksida,
Karbon
dioksida, Benzena, Amonia, Formaldehid, Hidrosianida dan lain-lain.
senyawa
kimia
vasokonstriksi
pembuluh
kadar gula darah, LDL dan pembekuan darah. Selain itu kadar nikotin ini yang menyebabkan
ketagihan
rokok
pada
individu.12 Tar, merupakan zat yang dapat menempel pada paru-paru karena sifatnya yang lengket. Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, bungkus rokok dan bahan bahan organik yang dibakar. Terutama pada rokok yang dibakar. Didalam tar terdapat zat yang bersifat
karsinogenik
yang
dapat
9
menimbulkan resiko kanker paru yaitu
Asap rokok mengandung sekitar 4.000
menambah
darah perifer. Nikotin dapat meningkatkan
bagi kesehatan. Dalam 2 fase yaitu gas dan
adalah
berat,
saraf,
8
Asap rokok yang dihisap mengandung
Nikotin,
lebih
jaringan
darah pada pembuluh darah koroner, dan
Merokok adalah salah satu pola
partikulat.
untuk
penggunaan oksigen, meningkatnya aliran
ROKOK
manusia.
toksik
yang
secara
polisiklik hidrokarbon aromatik.13 Pada asap rokok mengandung 4%
3
adalah Karbon Monoksida (CO). Karbon
bahwa rokok sangat berbahaya terhadap
monoksida mempunyai daya ikat yang
kesehatan tubuh. Ia dapat merusak jantung,
tinggi pada sel darah merah dibandingkan
penyebab
dengan
aliran darah yang menyebabkan tidak
oksigen
sehingga
dapat
batuk
kronis,
menggantikan posisi berikatan dengan sel
lancarnya
darah merah daripada oksigen dan akan
kematian mendadak. Padahal Allah telah
membentuk carboxyhemoglobin carboxyhemoglobin (COHb),
mengharamkan
yang
membinasakan dirinya melalui firman-Nya:
menyebabkan
tubuh
kekurangan
darah
dan
mempersempit
berakhir
seseorang
dengan
untuk
oksigen.14 Perokok memiliki 2,5%-13,5% lebih
banyak COHb dari pada bukan
perokok.
Karbon monoksida selain efek
negatif seperti diatas juga meningkatkan
“ Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
penyimpanan kolesterol di dalam pembuluh
sendiri ke dalam kebinasaan.” kebinasaan.” (QS. Al
darah.15
Baqarah: 195).16
Dalam Islam, diperdebatkan bahwa
Oleh karena itu, seluruh negara
merokok itu haram. Dengan merujuk pada
menetapkan
potongan ayat Al-Quran surat An-Nisaa :
mewajibkan bahwa
undang-undang dicantumkannya
merokok
kesehatan
tubuh
dapat pada
yang peringatan
mebahayakan setiap
bungkus
rokok.17 “ Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah
adalah
Maha
Penyayang kepadamu.” kepadamu.” (QS. An-Nisaa: An-Nisaa: 29).16
NIKOTIN
Nikotin adalah
komponen aktif
farmakologis yang terdapat pada tanaman Rokok mengandung ribuan racun
tembakau, Nikotiana tabacum. tabacum. Memiliki
secara
terbukti
rumus molekul C10H14 N2, Ditemukan juga
merusak dan membahayakan kesehatan.
dalam jumlah banyak pada spesies lain
Bahkan membunuh penggunanya secara
dalam famili solanaceae seperti tomat,
perlahan.
menegaskan
kentang,
berdasarkan
Kandungan nikotin berkisar 0.6-3.0% dari
kesepakatan para dokter, yang menyatakan
berat tembakau kering. Nikotin yang masuk
yang
haramnya
kedokteran
Para
ulama
merokok
telah
aubergin
dan
lada
hijau. 18
4
kedalam
aliran
darah
akan
segera
enzim sitokrom P450 sehingga mendorong
menembus sawar otak dan menembus otak
peningkatan metabolisme nikotin didarah
dalam waktu 10 – 20 detik.15 Waktu paruh
menjadi cotinine, cotinine, kadar nikotin dalam darah
nikotin dalam tubuh adalah 2 jam dan
cepat turun dibawah ambang batas rangsang
dicerna oleh tubuh oleh enzim cytochrome
dengan demikian menurunkan efek nikotin
P450.
nikotin
untuk memberikan stimulus pada brain
dapat melalui rongga mulut, kulit, paru-
reward system. system.21 Maka stimulus ke sistem
paru,
mesolimbik dan area lainnya akan turun.
Absorpsi
kandung
kemih
dan
saluran
gastrointestinal. Absropsi nikotin melewati
Yang
menyebabkan
membran biologis sel bergantung pada
diberikan
pHnya. Pada pH yang asam maka nikotin
behavioral
akan terionisasi dan tidak bisa melewati
reinforcement.22
asupan
keinginan untuk
niktoin
berulang,
reinforcement –
negative
membran. Namun dapat diabsorpsi pada pH
Distribusi nikotin di dalam jaringan
yang fisiologis sekitar 7,4. Karena dalam
tinggi pada limfa, hepar, paru-paru, otak.
kedaan itu 31% nikotin tidak mengion
Karena organ tersebut memiliki afinitas
sehingga bisa diabsorpsi. Nikotin sangat
yang tinggi terhadap nikotin. Jaringan
sedikit
adiposa
diabsorpsi
di
gaster
karena
memiliki
afinitas
yang
relatif
keasaman dari asam lambung. Namun bisa
rendah terhadap nikotin. Nikotin mudah
diabsorpsi di usus halus karena memiliki
melintasi
pH yang lebih basa dan permukaan yang lebih luas.19
Pada
kebanyakan
orang
plasenta
pada
ibu
hamil.23
Nikotin di ekskresikan melalui urin, feses, empedu, saliva, asam lambung,
metabolisme nikotin dalam tubuh akan
keringat.
dioksidasi menjadi cotinin oleh cotinin oleh C-Oksidasi.
lewat urin. Nikotin memiliki waktu paruh
Mekanisme dirubahnya nikotin menjadi
2-3 jam pada manusia. Tingkat ekskresi
cotinin adalah dengan enzim sitokrom P450
nikotin
yg
konsumsi
bergantung
(CYP).18 CYP2A6
pada
monoksigenase
Sekitar
55%nya
dipengaruhi nikotin.
disekresikan
dengan pH
pada
tingkat urin
merupakan gen yang
memperlihatkan laju ekskresi urin. Ketika
mengkode enzim sitokrom P450 sehingga
pH urin dibuat basa, maka kadar perubahan
mampu
nikotin
mempengaruhi
aktivitas
enzim
tinggi
sehingga
nikotin
yang
sitokrom P450. 20 Aktivitas gen CYP2A6
direabsorpsi tinggi dan yang dieksresikan
yang tinggi akan meningkatkan aktivitas
sedikit.24
5
EFEK
NIKOTIN
PADA
Sebagian asap rokok diserap ke dalam air liur dan ditelan, yang akan memiliki dampak pada mukosa lambung. 25 Maka dapat menyebabkan tingginya resiko
meningkatkan
respon
resiko
imun
yaitu
rendahnya produksi serum immunoglobulin G (IgG) sebagai antibodi dan mengurangi kemampuan
utk
infeksi. 24
mencegah
Menurunkan produksi mukosa gaster, yang dapat
menyebabkan
kerusakan
dan
perubahan morfologi dari sel-sel mukosan dan akan mengganggu materi genetik yaitu mutasi kanker. Juga meningkatkan resiko tumor
pada
cardia
gastroesophageal.26 produksi
radikal
vasopressin Nikotin,
gaster
Dan
dekat
meningkatkan
bebas,
sebagai
pelepasan
vasokonstriktor.
komponen
meningkatnya
efek yang sangat berpengaruh terhadap fisiologi
keseluruhan
usus
halus
dan
menjadi faktor resiko yang menyebabkan crohn disease (CD). Perokok memiliki dua
tidak merokok. 27 Pada usus besar kandungan nikotin
infeksi helicobacter Pylori. Diakibatkan punurunan
dan
kali lipat resiko CD dibandingkan yang
ulkus pada saluran pencernaan.
karena
mukosa
apoptosis sel epitel.23 Merokok memiliki
GASTROINTESTINAL
Perokok
produksi
dalam
menyebabkan faktor resiko usus buntu terutama
pada
menstimulus
wanita.28 peningkatan
Nikotin Nicotin
acetycholine acetycholine dan reseptor adrenergic adrenergic yang menyebebakan tingginya resiko kanker colozCAn. Nikotin bertindak pada sistem saraf parasimpatis melalui reseptor nicotinic acetylcholine acetylcholine yang menstimulus aktivitas neuromuskular, transmisi saraf otonom dan pelepasan neurotransmitter lainnya.23 EFEK NIKOTIN PADA PENYAKIT REFLUKS
23
rokok
menyebabkan refluk dari deudenum ke
GASTROESOFAGUS
Refluks
gaster dan dari gaster ke esofagus. Hal ini gastroesophageal akan dibahas pada topik selanjutnya
gastroesofagus reflluk
atau (GER),
merupakan refluks fisiologis, yaitu suatu
Pada usus halus kandungan nikotin
keadaan kembalinya isi lambung menuju ke
dalam rokok dapat mengurangi efisensi
esofagus bisa disertai atau tidak disertai
penyerapan nutrisi melalui usus halus.
dengan muntah dan regurguitasi. 29 Pada
Selain itu juga menyebabkan meningkatkan
orang normal refluks gastroesofagus ini
permeabilitas
usus
halus,
menurunkan
6
terjadi sepanjang hari seperti saat sesudah
mengatur perjalanan makanan masuk ke
makan namun dengan episode tertentu,
dalam gaster dan mencegah refluks asam
tidak terus menerus.1
lambung menuju ke esofagus LES akan
Refluks gastroesofagus atau GER
relaksasi saat makanan masuk ke gaster.
dapat menyebabkan penyakit yang disebut
Namun kandungan nikotin dalam rokok
dengan Penyakit Refluks Gastroesofagus
dapat
atau
bagian
Gastroesophageal
Refluk
Disease
merelaksasikan bawah
sfingter
(LES).
esofagus
Sehingga
asam
(GERD) bila terus menerus terjadi akan
lambung akan melonjak ke esofagus dan
menimbulkan
menyebabkan
menganggu
berbagai baik
ekstra-esofagus
di
gejala
esofagus
dan
yang maupun
menyebabkan
timbul
frekuensi episode refluks.29 Nikotin
dalam
rokok
dapat
mengurangi produksi saliva atau air liur.
Esofagus, Adenokarsinoma di kardia gaster
Didalam air liur mengandung zat penetral
esofagus.4 Salah
adalah
atau
Barret’s
dan
dapat
esofagus
kerongkongan.1 Nikotin juga meningkatkan
komplikasi. Salah satu komplikasi berat yang
kerusakan
satunya
faktor
asam
yaitu
bikarbonat.23
pendorongnya pendorongnya GERD adalah adanya gaya
membuktikan
bahwa
hidup yang tidak sehat yaitu merokok. 1
menghambat
produksi
Penelitian
merokok ion
dapat
bikarbonat
Dalam beberapa jurnal dijelaskan
dengan mengurangi sintesis prostaglandin
bahwa nikotin dalam rokok berkontribusi
yang mengendalikan sekresi bikarbonat
atas peningkatan resiko penyakit refluks
oleh pankreas.30 Zat penetral asam, ion
gastroesofagus dengan melalui mekanisme
bikarbonat ini membantu melawan efek
sebagai berikut :
refluks asam (GERD). Ketika kita menelan
LES, Lower Esophageal Spincter
saliva
maka
membantu
mengurangi
memiliki tonus yang dibentuk oleh otot
kerusakan yang disebabkan oleh refluks
polos sirkular esofagus bagian distal dan
asam (GERD). Sehingga pada perokok
otot
kurang
lurik
diafragma.
LES
ini
memiliki
kemampuan
untuk
mempertahankan perubahan tekanan dari
melawan efek dari refluks asam yang dalam
abdomen ke toraks yang secara posisi bisa
jangka lama dan terus menerus yang akan
menyebabkan
merupakan
menyebabkan erosi pada lapisan mukus
salah satu pertahanan utama tubuh terhadap
gaster sehingga asam gaster menyebabkan
GERD.
ulkus atau luka pada gaster sendiri. Juga
refluks.
Sfingter
ini
LES
berfungsi
untuk
7
meningkatkan
kerusakan
dari
lapisan
asam
(bikarbonat).
Dengan
cara
mukosa esofagus. Karena merokok sangat
menghambat sintesis dari bikarbonat yang
berbaya untuk membran mukosa yang
mengakibatkan penetralan asam lambung
melindungsi esofagus dari refluks asam.31
tidak maksimal. Sehingga dalam jangka
Merokok
meningkatkan
gaster
panjang dapat menyebabkan ulkus pada
untuk memproduksi lebih banyak asam
gaster.
lambung.1 Karena nikotin dipertahankan
cenderung
dalam lambung dalam waktu yang lama
menunda
sehingga
terus
membahayakan gaster karena mendorong
pengosongan
pemindahan asam empedu dari usus halus
meningkat gaster.
sekresi
asam
dan
menunda
Kenaikan
lambung
asam
lambung
ini
menuju
Di
dalam
lambung,
dipertahankan pengosongan
ke
gaster.
sehingga
gaster
Dalam
nikotin
hal
ini
manifestasi
meningkatkan resiko refluks ke esofagus.
patologi, GERD GERD bisa menyebabkan Barret’s
Peningkatan produksi asam lambung karena
Esophagus.
merokok ini membahayakan untuk gaster karena
mendorong
pemindahan
asam
empedu dari usus halus menuju ke gaster. 31
fisiologis
merupakan
dalam
1. Anton
Emmanuel, Inns .S., 2014.
Gastroenterology
KESIMPULAN
GER
DAFTAR PUSTAKA
tubuh
pada
aktivitas traktus
gastrointestinal. Namun bila frekuensi GER meningkat disertai gejala seperti mulas dan diikuti komplikasi lain, maka refluks ini
and
Hepatology
Lecture Notes. Notes. Diterjemahkan oleh : Karina Laviani, Triana Ayuningtyas. Jakarta. Erlangga. 2. Vakil N, van Zanten SV, Kahrilas P, Dent J, Jones R, 2006. The Montreal definition and classification of gastroesophageal
menjadi keadaan patologi yang disebut
reflux disease: a global evidence-based
GERD. Nikotin dalam rokok berpotensi
consensus. Am J. Gastroenteroly,
meningkatkan
resiko
1900-1920.
merelaksasikan
LES
GERD sehingga
dengan asam
3. Moayyedi P, Talley NJ, 2006. Gastro-
lambung naik ke esophagus. Nikotin juga
oesophageal reflux disease. Lancet .
meningkatkan
2086 – 2100 2100
frekuensi
refluks.
Keberadaan nikotin mengurangi produksi saliva, yang berfungsi sebagai zat penetral
101,
367,
4. Bhatia V.,Tandon RK., 2005. Stress
and
the
Gastrointestinal
tract.NCBI.20(2):332- 339.
8
5. Hongo,M., Kinoshita, Y., Shimozuma,
11. Samsuri Tirtosastro dan A. S. Murdiyati,
K., Kumagai, Y., Swada, M., Nii, M.,
Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok,
2007.
2010, Buletin Tanaman Tembakau, Serat
Psychometric
Validation
of
Japanese Translation of the Quality of Life
in
Reflux
Quastionnaire
and
in
Dyspepsia
Patient
with
Heartbutn, Jurnal Gastroenterol; Gastroenterol; 42 :
6. Kaltenbach T., Seth C., Lauren B.G.,
2006. Are Lifestyle Measures Effective Patents
with
Gastroesophageal
Reflux Disease ?. American Medical
7. Dent J, El-Serag HB, Wallander MA,
Johansson S. 2005. Epidemiology of Gastrooesophageal Reflux Disease :A
8. Kemala, I. 2007. Perilaku Merokok
pada Remaja. Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran USU.
9. Otmar Geiss, Dimitrios Kotzias. 2007.
Cigarettes
and
European
Directorate-General Intistute
Cigarette
Commission Joint
for
Research
Health
and
Consumer Protection. EUR 22783 EN 10. Redaksi
Plus,
2007.
Stop
Rokok
Mudah, Murah, Cepat. Jakarta: Penebar Swadaya
:PT.
Gramedia
Widasarana Indonesia :22-3 S,2007.
Bahaya
tembakau dan bentuk- bentuk sediaan tembakau.
Jurnal
Masyarakat
Ilmu
Fakultas
Kesehatan Kedokteran
Universitas Padjajaran Bandung.
Carbon Monoxide, Hydrogen Sulfide, and
Nitric
Oxide
as
Signaling
Molecules in the Gastrointestinal Tract,
15. Fidrianny I, Supradja I, Soemardji A.
Analisis, 2004. Nikotin dalam asap dan filter
rokok.
Acta
Pharmaceutica
Indonesia: 29(3) 100-4
Medan.
Centre
Jakarta
Gastroenterology.147: Gastroenterology.147: 303-313
Systematic Review. Gut; 54 : 710-7
Smoke.
Indonesi.
14. Farrugia G., Szurszewski J.H., 2014.
Association.166: Association.166: 965-971
Tobacco,
12. Sitepoe M, 2005. Kekhususan rokok
13. Gondodiputro
15-805
in
& Minyak Industri 2(1), ISSN: 2085-6717.
Al-Qur’an 16. Kitab Al-Qur’an 17. Ilyas,Yanuhar, 2012. Kuliah Aqidah
Islam. Islam. Yogyakarta: LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 18. Sarker,
S.D., and Nahar, L.,2007.
Chemistry
for
Pharmacy
Students
General, Organic and Natural Product Chemistry. John Wiley & Sons Ltd, England
9
19. Yildiz
D.
2004.
Nicotine,
its
metabolism and an overview of its biological effects. Toxicon;43:619-32. 20. Gullstén, H. 2009. Significance of
Polymorphism Disertation.
in
CYP2A6
Oulu:
Pharmacology
Gene.
Department
and
of
Toxicology
University of Oulu
pylori-positive
gastritis.
Scand
J
Gastroenterol 43(10): 1177 – 83 83 26. Smyth EC, Capanu M, Janjigian YY et
al, 2012. Tobacco use is associated with increased recurrence and death from gastric cancer. Ann Surg Oncol 19(7):
2088 – 94 94
27. Bernstein CN, Wajda A, Svenson LW
21. Hukkanen, J., Jacob III, P. & Benowitz,
et al,2006.
The epidemiology of
N.L. 2005. Metabolism and Disposition
inflammatory bowel disease in Canada:
Kinetics of Nicotine. The American
a
Society
Gastroenterol 101(7): 110 – 18 18
for
Pharmacology
and
Experimental Therapeutics. Vol. 57, No. 1
population
based
study. Am
J
28. Oldmeadow C, Wood I, Mengersen K,
Visscher PM, Martin NG, Duffy DL,
22. Davies, G.E. & Soundy, T.J. 2009. The
2008. Investigation of the relationship
Genetics of Smoking and Nicotine
between smoking and appendicitis in
Addiction,
Australian twins. Ann twins. Ann Epidemiol 18(8):
2009:
South
Dakota
Medicine. (Online), (Available from: www.sdsma.org/documents/Davies.pdf , accessed June, 20th 2009).
Toxicity.
Arh
Hig
Rada
Toksikol;56:363-37
.
Gastroesophageal
Reflux
Disease Associated with Smoking and Alcohol
Consumption.
J.Int.
Environmental Application &Science. &Science.
24. Mikko S,2012. Interactions of alcohol
and tobacco in gastrointestinal cancer. J Gastroenterol Hepatol
27(Suppl
2):
135 – 9
Vol 9 (1): 111-116 30. Cope, G., 2011. Understanding the
effects of Smoking/ Nicotine on the Gastrointestinal Tract.Gastrointestinal Tract.Gastrointestinal
25. Koivisto TT Voutilainen ME, Farkkila
MA, 2008. Effect of smoking on gastric
29. Luli Nevila.T., Bibolli I., Petrela E.,
2014
23. Karaconji I.Brcic., 2005., Its About
Nicotine
631 – 6
histology
in
Helicobacter
Nursing . Vol 9: 1-5 31. Fujiwara Y, Kubo M, Kohata Y et
al,2011. Cigarette smoking and its association
with
overlapping
10
gastroesophageal
reflux
disease,
functional dyspepsia, or irritable bowel syndrome. Intern syndrome. Intern Med 50(21): 2443 – 7
11