Refluks Gastroesofagus (GER) adalah mekanisme kembalinya isi lambung menuju esofagus. Merupakan keadaan fisiologis pada orang normal. Apabila terjadi secara berulang, disertai dengan gejal…Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
referat
makalah refluks
SOPDeskripsi lengkap
laporan refluksFull description
Deskripsi lengkap
codFull description
REFLUKS GASTROESOFAGUS (4A) A. Etiologi Etiologi// Faktor Faktor resiko resiko Merupakan kelainan saluran cerna bagian atas yang disebabkan oleh refuks refuks gastro gastroesoa esoagus gus patologi patologis. s. Refuks gastroe gastroesoa soagus gus adalah adalah peristiw peristiwa a masuknya masuknya isi lambung lambung ke esophagus esophagus yang terjadi secara secara intermiten intermiten pada setiap orang terutama setelah makan. ER! ini menimbulkan berbagai gejala yang yang meng mengga gang nggu gu di esop esopha hagu gus s maup maupun un ekst ekstra ra"e "eso soa agu gus s dan/ dan/at atau au kompl omplik ikas asi. i. #ompl omplik ikas asii yang yang bera beratt yang yang dapa dapatt timb timbul ul adal adalah ah $arr $arret et%s %s esophagus& striker& adenokarsinoma di kardia dan esophagus. 'enya enyaki kitt refuk efuks s gast gastrroeso oesoa agu gus s dise diseba babk bkan an oleh oleh pros proses es yang yang multiakto multiaktorr. 'ada 'ada orang orang dewasa dewasa aktor aktor"aktor "aktor yang menurunk menurunkan an tekanan tekanan s(ngter esoagus bawah sehingga terjadi refuks gastroesoagus antara lain coklat& coklat& obat"obata obat"obatan n )misalnya )misalnya aspirin* aspirin*&& alkohol alkohol&& rokok rokok&& kehamila kehamilan. n. Faktor anatom anatomii seper seperti ti tinda tindaka kan n bedah bedah&& obesi obesitas tas&& pengos pengoson ongan gan lambun lambung g yang yang terlambat dapat menyebabkan hipotensi s(ngter esoagus bawah sehingga menimbulkan refuks gastroesoagus. Esoagus dan gaster dipisahkan oleh suatu +ona tekanan tinggi )high pressu pressure re +one* yang dihasilkan dihasilkan oleh kontraks kontraksii lower esophageal sphincter ),E-*. 'ada indiidu normal& pemisah ini akan dipertahankan kecuali pada saat sendawa atau muntah. Aliran balik dari gaster ke esoagus melalui ,Ehanya terjadi apabila tonus ,E- tidak ada atau sangat rendah )0 mm1g*. Refuk efuks s gast gastrroeso oesoa age geal al pada pada pasi pasien en ER! ER! terj terjad adii mela melalu luii 0 mekanisme 2 3*.Refeks spontan pada saat relaksasi ,E- tidak adekuat& 4*. Aliran retrograd retrograd yang mendahului kembalinya kembalinya tonus ,E- setelah menelan& 0*. Meningkatnya tekanan intraabdomen. !engan demikian dapat diterangkan bahwa bahwa patoge patogenes nesis is terjad terjadiny inya a ER! ER! menyan menyangk gkut ut keseimb eseimban angan gan antara antara aktor deensi dari esoagus )pemisah anti refuks& bersihan asam dari lumen esoagus& ketahanan epitel esoagus* dan aktor oensi dari bahan refuksat. Faktor"aktor lain yang turut berperan dalam timbulnya gejala ER! adalah kelainan di lambung yang meningkatkan terjadinya refuks (siologis& antara lain lain dilata dilatasi si lambu lambung ng atau atau obstru obstruksi ksi gastr gastric ic outlet outlet dan dan delaye delayed d gastri gastric c emptying. $. ejala ejala ejala klinik klinik yang yang khas khas dari dari ER! ER! adalah adalah nyeri nyeri/ra /rasa sa tidak tidak enak enak di epigas epigastr trium ium atau atau retr retros oster ternal nal bagian bagian bawah. bawah. Rasa Rasa nyeri nyeri didesk dideskrip ripsik sikan an sebagai rasa terbakar )heartburn*& kadang"kadang bercampur dengan gejala disagia )kesulitan menelan makanan*& mual atau regurgitasi dan rasa pahit di lidah lidah.. #ada #adang" ng"ka kadan dang g timbu timbull rasa rasa tidak tidak enak enak retr retrost oster ernal nal yang yang mirip mirip dengan dengan angina angina pektoris. pektoris. !isagia !isagia yang timbul saat makan makanan makanan yang padat mungkin terjadi karena striktur atau keganasan yang berkembang dari $arre $arret%s t%s esopha esophagus gus.. 5dino 5dinoagi agia a bis bisa a muncu muncull jika jika sudah sudah terjad terjadii ulsera ulserasi si esoagus yang berat. ejala tidak khas ataupun gejala ekstra esoagus juga
bisa timbul yang meliputi nyeri dada non kardiak )non cardiac chest pain/677'*& suara serak& laringitis& batuk& asma& bronkiektasis& gangguan tidur& dan lain"lain. 7. 'emeriksaan (sik 'emeriksaan (sik harus meliputi penampakan umum pasien& pengukuran berat badan dan panjang badan& paru"paru& jantung& pemeriksaan abdomen ) terutama lihat apakah ada distensi abdmen& nyeri tekan pada abdomen& suara usus& dan hepatosplenomegali*& anemia dan gi+i buruk karena kesulitan menelan. !. 'emeriksaan penunjang " endoskopi saluran cerna bagian atas pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas merupakan standar baku untuk diagnosis ER! dengan ditemukannya mucosal break di esophagus )esophagitis refuks*. !engan melakukan pemeriksaan endoskopi dapat dinilai perubahan mikroskopik dari mukosa esophagus& serta dapat menyingkirkan keadaan patologis lain yang dapat menimbulkan gejala ER!. !itemukannya kelainan esophagitis pada pemeriksaan endoskopi yang dipastikan dengan pemeriksaan histopatologi )biopsi* dapat mengkon(rmasi bahwa gejala heartburn atau regurgitasi tersebut disebabkan oleh ER! " pemnatauan p1 48 jam Episode refuks gastroesoageal menimbulkan asidi(kasi bagian distal esophagus. Episode ini dapat dimonitor dan direkam dengan menempatkan mikroelektroda p1 pada bagian distal esophagus. 'engukuran p1 pada esophagus bagian distal dapat memastikan ada tidaknya refuks gastroesoageal. " tes $ernstein 9es ini mengukur sensitiitas mukosa dengan memasang selang transnasal danmelakukan perusi bagian distal esoagus dengan 17l :&3 M dalam waktu kurang darisatu jam. 9es ini bersiat pelengkap terhadap monitoring p1 48 jam pada pasien"pasiendengan gejala yang tidak khas. $ila larutan ini menimbulkan rasa nyeri dada seperti yangbiasanya dialami pasien& sedangkan larutan 6a7l tidak menimbulkan rasa nyeri& makatest dianggap positi. 9es $ernstein yang negati tidak menyingkirkan adanya nyeri yangberasal dari esoagus " manometri esophagus menilai kekuatan ,E-. Mengukur tingkat tekanan di dalam otot sphincter " tes penghambat pompa proton tes dengan memberikan ''; dosis tinggi selama 3"4 minggu sambil melihat respon yang terjadi. 9es ini dianggap positi jika terdapat perbaikan dari <:"=:> gejala yang terjadi E. !iagnosis banding
astritis& ulkus peptikum& F. 9erapi 9es '';2 memberikan ''; dosis tinggi ="38 hari& bila terdapat perbaikan makan dapat ditegakkan diagnosis ER! lanjutkan pengobatan sampai 8 minggu R/ tab omepra+ole 4: mg no ?? - 4 dd tab 3 Atau R/ tab lansopra+ol 0: mg no ?? - 4 dd tab 3 ac @ika tidak tersedia ''; dapat diberikan 14 bloker )ranitidine 4 3<:mg* !apat ditambahkan agen prokinetik2 R/ tab domperidon 3: mg no ?? -0 dd tab 3 Rujuk2 jika ditemukan alarm sign )berat badan turun& hematemesis& melena& anemia& disagia& odinoaga* atau tidak membaik setelah pengobatan awal. . Edukasi " Modi(kasi gaya hidup2 turunkan berat badan bagi yang obese/oerweight& hidari konsumsi makanan atau obat yang daoat mengiritasi lambung2 kaein& alcohol& makanan berlemak& aspirin " Makan dalam porsi kecil namun sering& hindari makan dengan olume besar " -etelah makan jangan langsung tidur& beri jarak waktu 4"8 jam sebelum tidur " 'osisi tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi
LESI KOROSIF PADA ESOFAGUS (3B ) A. Etiologi/ Faktor resiko Esoagitis korosi adalah peradangan di daerah esoagus yang disebabkan oleh luka bakar karena tertelannya +at kimia yang bersiat korosi misalnya asam kuat& basa kuat& dan +at organik. Bat kimia yang tertelan dapat bersiat toksik atau korosi. Bat kimia yang bersiat korosi ini akan menimbulkan gejala keracunan bila telah diserap oleh darah. $ahan kimia korosi/eksogen dapat mengenai semua bagian esoagus. #ejadian ini biasanya akibat kecelakaan& ketidaksengajaan& atau percobaan bunuh diri. $ahan kimia asam atau basa kuat merupakan bahan yang sering menyebabkan terjadinya esoagitis korosi. $asa kuat )alkali* merupakan penyebab tersering )=:>* diantaranya sodium hidroksi& pottasium hidroksi
dan ammonium hidroksi& kalium hidroksida )pada pembersih C7*& air abu pembuat mie/kue yang mengandung 6a51. 'enyebab esoagitis 4:> nya adalah asam kuat yang bila tertelan akan menyebabkancoagulation necrosis. $ahan"bahan tersebut diantaranya hidroklorida& sulur& oksalat& pembersih karat& anishing cream dan asam nitrat. Esoagitis korosi paling sering ditimbulkan oleh tertelannya +at pembersihrumah tangga& biasanya oleh anak"anak. Bat yang paling merusak adalah natriumhidroksida& atau yang menyebabkan lisisnya jaringan serta seringkali menembus dinding esoagus. 7airan pembersih saluran dapat merusak esoagus atau menimbulkan lesi. Bat kimia khususnya yang menyebabkan esoagitis korosi berat adalah larutan pembersih atau disinektan. Faktor yang berkontribusi pada perkembangan refuks esoagitis adalah refuksat kaustik& ketidakmampuan membersihkan refuksat dari esoagus& olume isi gaster& dan ungsi protekti mukosa lokal. @enis dan jumlah +at kimia yang tertelan menentukan derajat keparahan dan lokasikerusakan. Bat kimia tersebut dapat merusak sebatas mukosa& submukosa& bahkan seluruh lapisan esoagus. ejala diperburuk oleh penggunaan alcohol& merokok&gaya hidup yang kurang baik dan obesitas. $. ejala Esoagitis korosi menurut derajat luka bakar yang ditimbulkan dapatdibagi menjadi bentuk klinis yaitu 2 3. Esoagitis korosi tanpa ulserasi. 'asien mengalami gangguan menelan ringan. 'ada esoagoskopi tampak mukosa hiperemis tanpa ulserasi. 4. Esoagitis korosi dengan ulserasi ringan. 'asien mengeluh disagia ringan& pada esoagoskopi tampak ulkus yang tidak dalam& terbatas pada lapisan mukosa saja. 0. Esoagitis korosi ulserati sedang. Dlkus sudah mengenai lapisan otot& biasanya ditemukan satu ulkus atau multipel. 8. Esoagitis korosi ulserasi berat tanpa komplikasi. 9erdapat pengelupasan mukosa serta nekrosis yang letaknya dalam& dan telah mengenai seluruh lapisan esoagus. #eadaan ini jika dibiarkan akan menimbulkan striktur esoagus. <. Esoagitis korosi ulserati berat dengan komplikasi. 9erdapat perorasi esoagus yang dapat menimbulkan mediastinitis dan peritonitis. #adang" kadang ditemui tanda"tanda obstruksi saluran pernaasan atasdan gangguan keseimbangan asam basa. 7. 'emeriksaan (sik -elain penegakan diagnosis dari autoanamnesis atau alloanamnesis yangcermat serta diperlukan bukti"bukti yang diperoleh ditempat kejadian. Masuknya+at korosi melalui mulut dapat diketahui dengan bau mulut ataupun muntahan.Adanya luka bakar keputihan pada mukosa mulut atau
keabuan pada bibir dandagu menunjukkan akibat bahan kaustik atau korosi baik yang bersiat asam kuatmaupun basa kuat. 'erbedaaan pada dampak luka bakarnya yaitu nekrosiskoagulati akibat paparan asam kuat sedangkan basa kuat mengakibatkan nekrosislikuitakti. #erusakan korosi hebat akibat alkali )basa* kuat pada esoagus lebihberat dibandingkan akibat asam kuat& kerusakan terbesar bila '1 34& akan tetapitergantung juga konsentrasi bahan tersebut. !. 'emeriksaan penunjang 3. 'emeriksaan radiologi a. Foto torak dan abdomen'ada ase akut& oto polos dengan posisi leteral dan pastero"anterior dapatmemperlihatkan adanya perorasi seperti udara pada mediastinum& pneumotorak&cairan pada pleura& atau gambaran udara bebas di bawah diaragma. 'emeriksaanesoagogram dapat membantu untuk melihat adanya striktur maupun perorasi.ambaran adanya striktur esoagus biasanya lumen yang menyempit& pinggiryang tidak rata& tapi bisa juga rata& tampak kaku& dan pada umumnya terjadi padabagian dekat arkus aorta b. 79"-can'emeriksaan dengan 79"-can lebih sensiti dan lebih dini dalammendeteksi adanya perorasi& striktur serta kemungkinan adanya kelainan padaorgan lain sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan lebih dini. 4. 'emeriksaan laboratorium 'eranan pemeriksaan laboratorium sangat sedikit& kecuali bila terdapattanda" tanda gangguan elektrolit. $eberapa pemeriksaaan yang dapat dilakukanadalah 2a. 'emeriksaan darah lengkap& elektrolit& ungsi hati& ureum dan kreatinin untuk melihat tanda"tanda keracunan sistemik.b. 'emeriksaan jumlah urin dan urinalisis untuk membantu menjagakeseimbangan cairan. 0. 'emeriksaan endoskopi dengan esoagoskopi. 'emeriksaan esoagoskopi dilakukan pada hari ketiga setelah kejadian atau jika luka pada bibir& mulut& dan aring sudah tenang. @ika pada waktu melakukanesoagoskopi ditemukan ulkus& maka esoagoskop tidak boleh dipaksa melaluiulkus tersebut karena ditakutkan terjadi perorasi.Esoagoskopi juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan tanda" tandaperorasi saluran cerna yang jelas& udem atau nekrosis saluran naas yang hebat&dan pasien dengan hemodinamik tidak stabil& dengan alasan meningkatkan resikoterjadinya cedera yang lebih parah. E. !iagnosis banding ER! F. 9erapi 'erawatan umum dilakukan dengan cara memperbaiki keadaan umum pasien&menjaga keseimbangan elektrolit& serta menjaga jalan naas. @ika terdapat gangguan
keseimbangan elektrolit diberikan inuse aminousin :: 4 botol& glukosa 3:> 4 botol& 6a7l :&G > H #7l < meI/liter 3 botol. Dntuk melindungi selaput lendir esoagus bila muntah dapat diberikan susu atau putih telur. @ika +at korosi yang tertelan diketahui jenisnya dan terjadi sebelum jam& dapat dilakukan netralisasi )bila +at korosi basa kuat diberi susu atau air& dan bila asam kuat diberi antasida* 'rotokol pengobatan secara medis pada ase awal kasus ini masih terbatas pada penggunaan steroid& antibiotik serta penggunaan +at penetral )antidotum* dari agen penyebab. Antibiotika diberikan selama 4"0 minggu atau < hari bebas demam jika diberikan dengan steroid. Antibiotik dapat dilanjutkan selama 8"J minggu dengan harapan telah terjadinya reepitalisasi& sesuai dengan derajat luka esoagus jik a diberikan tanpa steroid. Antibiotik tidak akan mencegah pembentukan striktu r&tetapi akan membantu mengoptimalkan proses penyembuhan. $iasanya diberikan penisilin dosis tinggi 3"3&4 juta unit/hari. #ortikosteroid diberikan untuk mencegah pembentukan striktur. 'emberian steroid pada grade 4 dan grade 0 telah terbukti akan mengurangi kemungkinan terbentuknya striktur esoagus. #ortikosteroid harus diberikan sejak hari pertama dengan dosis 4::"0:: mg sampai hari ketiga. -etelah itu dosis diturunkan perlahan"lahan tiap 4 hari )tappering of *. !osis yang dipertahankan ) maintenance dose* ialah 4<: mg perhari. -teroid& idealnya dilanjutkan sampai seluruh reaksi infamas i menghilang dan telah terjadi reepitalisasi sempurna selama kurang lebih 3"0 bulan& tergantung pada derajat luka. 'asien dengan terapi steroid ini harus di ollow up secara berkala terutama pada 4 bulan pertama karena hampir J:> kasus akan mengalami gejala klinis striktur esoagus. Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri. Mor(n dapat diberikan& jika pasien sangat kesakitan. 'reparat penghambat pompa proton seperti omepra+ol dan pantopra+oldapat mengurangi paparan +at asam lambung ke esoagus yang dapatmengurangi resiko terjadinya striktur. . Edukasi 'asien disarankan untuk mengkonsumsi makanan lembut atau cair hi nggakeluhan menelan hilang. -ebaiknya dihindari makanan pedas yang bisa mengiritasiesoagus. 'asien dinasehatkan tidak mengkonsumsi alkohol.
PERLEMAKAN HEPAR (3A) A. Etiologi/ Faktor resiko
'erlemakan hati merupakan pengumpulan lemak )lipid* yang berelebihan di dalam sel"sel hati. 'enyebab atty lier adalah kegemukan. #encing manis& bahan kimiaK obat"obatan )contohnya alcohol& kortikosteroid& tetrasiklin& asam alproate& metotreksat& karbon tetraklorid& osor kuning*& kurang gi+i K diet rendah protein& kehamilan& keracunan itamin A& operasi bypass pada usus kecil& (brosis kistik& kelaianan bawaan pada metabolism glikogen& galaktose& tirosin atau homosistin& kekurangan kolesterol esterase& penyakit penumpukan asam (tanik& abetalipoproteinemia& dan sindroma reye. $. ejala Fatty lier umumnya tidak bergejala. 5rang baru mengetahuinya saat melakukan tes kesehatan )pemeriksaan (sik*& dan selanjutnya dipastikan denganmenjalani tes darah ),ab !arah lengkap& -59/-'9& bilirubin& kolesterol* atau pemeriksaan D- bila hati membesar.9etapi kadang bisa menimbulkan sakit kuning )jaundice*& mual& muntah&kembung dan yang paling sering terjadi yaitu nyeri tumpul di perut kanan atas (cenut-cenut, kemeng, terasa panas di kulit perut), terutama hal ini saat kecapekan dan habismakan terlalu banyak. @ika pemeriksaan (sik belum menunjukkan pembesaran hati&maka perlu diagnosis penjunjang yaitu dengan pemeriksaan -59/-'9& $ilirubin&kolesterol )9& ,!,& 1!,* dan D- Abdomen. ambaran D- Abdomen dari attylier menunjukkan echoparenkim hepar yang meningkat )hepar terlihat lebih gelap*&dan dari sini bisa ditentukan derajat keparahan dari atty lier. 7. 'emeriksaan (sik 'embesaran hati L$$ !. 'emeriksaan penunjang – 9es darah untuk menilai ungsi hati 2 -59 dan -'9 yang meningkat. Alanine aminotranserase )A,9* atau aminotranserase )A-9* meningkat. – D-& 79 scan atau MR; dapat mengidenti(kasi lemak di hati dan mengealuasi gangguan lain termasuk batu empedu& hepatitis dan sirosis. 'ermukaan rata& 9epi tajam atau sedikitn tumpul& Echopattern meningkat& diuse& 1epar membesar K berbentuk bicone& ,ier kidney contrast 2 positip ) bright leer *& !inding pembuluh darah kabur – $iopsi hati untuk melihat jaringan hati di bawah mikroskop )lemak& infamasi dan kerusakan sel hati* E. !iagnosis banding 1epatitis& hepatoma& abses hati F. 9erapi
–
'enurunan berat badan sangat penting pada pasien dengan kelebihan berat badan. $ahkan penurunan berat badan moderat )sekitar < persen dari berat badan* dapat memiliki eek menguntungkan yang signi(kan dengan membalikkan diabetes dan hipertensi.
–
5lah raga dapat bermanaat& dengan atau tanpa penurunan berat badan yang terkait.
–
'asien dengan obesitas yang parah )$M; lebih dari 0<* dapat mempertimbangkan pilihan operasi& seperti Nstapel perut.O
–
–
!iabetes melitus harus ditangani dengan tepat. 5bat sensitisasi insulin )misalnya& metormin dan pioglita+one* dapat sangat berguna dan juga sedang diselidiki untuk digunakan pada pasien nondiabetes dengan hati berlemak. 'enanganan kolesterol dan trigliserida tinggi juga dapat bermanaat. @arang& pasien dengan penyakit lanjut membutuhkan transplantasi hati.
. Edukasi – 'enyakit perlemakan hati adalah& dalam banyak kasus& responsi terhadap perubahan diet. 'enelitian awal menunjukkan bahwa penurunan berat badan dengan diet rendah lemak& tinggi serat& dapat menjadi penanganan yang eekti untuk penyakit perlemakan hati )atty lier* nonalkohol. – Penurunan berat badan2 'enurunan berat badan yang berlebihan dapat mengurangi risiko penyakit hati berlemak nonalkohol. !ibandingkan dengan 4: persen pada populasi umum& penyakit hati berlemak nonalkohol mempengaruhi hingga =< persen indiidu dengan obesitas. 'enurunan berat badan secara bertahap& moderat )sekitar 3: persen dari berat badan* dapat menyebabkan peningkatan ungsi hati. 6amun& penurunan berat badan yang cepat melebihi :&8 kg per minggu pada anak dan 3& kg per minggu pada orang dewasa dapat mengakibatkan memburuknya penyakit. – P!a "a#an berba$%$ nabat% 2 !iet nabati dapat sangat membantu baik untuk pencegahan dan pengobatan penyakit hati berlemak. !iet egetarian yang rendah lemak& tinggi serat biasanya menyebabkan penurunan berat badan dan dapat menurunkan kadar lemak darah )misalnya& trigliserida* yang berkontribusi terhadap penyakit hati berlemak non alkohol. !iet seperti ini juga berhubungan dengan penurunan resistensi insulin dan perlindungan antioksidan yang lebih besar& dibandingkan dengan pola makan daging. – Men&'%ndar% a!#'!2 Alkohol dapat meningkatkan konsentrasi trigliserida darah& yang meningkat pada mayoritas indiidu dengan penyakit hati berlemak nonalkohol. #onsumsi lebih dari 8: gram alkohol per hari melipatgandakan risiko hati berlemak dan penyakit
hati lainnya. Canita dapat terkena bahkan pada tingkat asupan yang lebih rendah )misalnya& 4: sampai 0: gram sehari*.
KOLESISTISIS (3B) A. Etiologi/ Faktor resiko 'roses infamasi atau peradangan akut pada kandung empedu yang umumnya terjadi akibat penyumbatan pada saluran empedu. ;ndiidu yang berisiko terkena kolesistitis antara lain adalah jenis kelamin wanita& umur tua& obesitas&obat"obatan& kehamilan& dan suku bangsa tertentu. Dntuk memudahkan mengingat aktor"aktor risiko terkena kolesistitis& digunakan akronim 8F dalam bahasa ;nggris )emale& orty& at& and ertile*. -elain itu& kelompok penderita batu empedu tentu saja lebih berisiko mengalami kolesistitis daripada yang tidak memiliki batu empedu. atu empedu yang menyumbat saluranempedu akan membuat kandung empedu meregang& sehingga aliran darah dan getah bening akanberubahP terjadilah kekurangan oksigen dan kematian jaringan empedu. -edangkan pada kasus tanpabatu empedu& kolesistitis lebih disebabkan oleh aktor keracunan empedu )endotoksin* yang membuatgaram empedu tidak dapat dikeluarkan dari kandung empedu. $. ejala ejala yang dikeluhkan penderita umumnya berupa nyeri pada perut kanan bagian atas yang menetaplebih dari jam dan sering menjalar sampai belikat kanan. 'enderita kadang mengalami demam& mual&dan muntah. 'ada orang lanjut usia& demam sering kali tidak begitu nyata dan nyeri lebih terlokalisasihanya pada perut kanan atas. !ari pemeriksaan dokter dapat ditemukan demam& takikardia )denyut nadicepat*& dan nyeri tekan pada perut kanan atas. -aat dokter meminta penderita menarik napas dalam&sambil meraba daerah bawah iga kanannya )subcosta kanan*. 'enderita kolesistitis umumnya menunjukkan MurphyQs sign positi& di mana gerakan tangan dokter pada kondisi di atas menimbulkanrasa sakit dan sulit bernapas. 7. 'emeriksaan (sik – L-2 suhu meningkat – $$ – 'ada pemeriksaan (sik teraba massa kandung empedu& nyeri tekan disertai tanda tanda peritonitis local )Murphy sign*. ; k te ru s d it e mu i p ad a 4 : > k as us u mu m ny a derajat ringan )bilirubin 8: mg/dl*. #onsentrasi bilirubin yang tinggi menunjukkanadanya penyumbatan hampir atau total& sehin
g g a p e rl u d i pi k ir ka n a d an y a b a tu disaluran ekstrahepatik
empedu
!. 'emeriksaan penunjang – 'emeriksaan darah2 leukositosis& kemungkinan peninggian serum transaminase )-'9/-59* dan osate alkali& bilirubin meningkat. – USG sebaiknya dikerjakan rutin dan sangat bermanaat untuk memperlihatkan besar& bentuk& penebalan dinding kandung empedu& batu dan saluran empedu ekstra hepatik. 6ilai kepekaan dan ketepatan D- mencapai G:"G<> E. !iagnosis banding appendiks retrosekal& sumbatan usus& perorasi ulkus peptikum& pankreatitis akut dan inark miokard F. 9erapi – ' e n g o b a ta n u m u m 2 i s t i r a h a t t o t a l & p e m b e r i a n n u t r i s i p a r e n t e r a l & d i e t r i n g a n & o b a t penghilang rasa nyeri )petidin* dan an ti spasmodik. Antibiotic untuk mencegahko m p l i k a s i p e r i t o n i t i s & k o l a n g i t i s & d a n s e p t i s e m i a & s e p e r t i g o l o n ga n a m p i s i l i n & s e alosporin dan metronida+ol mampu mematikan kum a n y a n g u m u m p a d a kolesistitis akut )E. coli& -. aecalislebsiella*. – 'endekatan lain yaitu kolesistektomi dini. #eadaan umu m d i pe r b ai ki d a n s e p si sd i a t a s i d e n g a n p e m b e r i a n a n t ibiotik seperti yang dil akukan pada pengobatankon serati& sambil memastikan diagnosis& memperbai k i k e a d a a n u m u m d a n mengatasi penyakit penyerta. - e te l ah 4 8" 8 J j am k ea da an p en de r it a u mu m ny a l eb ih b ai k dan ineksi telah dapat diatasi. 9idakan bedah dini yang dapat dilakukan =4 jam pe rt am a pe ra wa ta n in i mem be ri ka n ke un tu nga n ka re na me mpersingkat masa sakitsampai <"= hari dan mempersingkat masa sakit sekitar 0: hari. – Apabila pada masa persiapan pembedahan keadaan umum penderita memburuk karena komplikasi peritonitis& pembedahan dipercepat seba gai bedah emergensi.$edah emergensi diperlukan pada sekitar 3: > penderita. $ila keadaan umum terlalu buruk untuk pembedahan& tindakan sementara berupa kolesistektomi kateter perkutandengan bimbingan ultrasonogra( merupakan cara terbaik. -etelah keadaan umum penderita membaik barulah dilakukan kolesistektomi elekti& umumnya enam minggusampai tiga bulan setelah penderita sembuh dari kolesistitis akut.
. Edukasi " diet rendah lemak " menurunkan berat badan " #adang"kadang kolesistitis akut berkembang secaracepat menjadi gangren& empiema dan perorasi kandung empedu& (sitel& abses hatiatau peritonitis umum. 1al ini dapat dicegah dengan pe m b e r i a n a n t i b i o t i k y a n g a d ek ua t pa da a wa l se ra ng an .
HEPATITIS B (3A) A. Etiologi/ Faktor resiko 1epatitis $ adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh SLirus 1epatitis $O )1$L*& suatu anggota amili 1epadnairus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Apabila seseorang terineksi irus hepatitis $ akut maka tubuh akan memberikan tanggapan kekebalan )immune response*. Ada 0 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap irus hepatitis $ pasca periode akut. #emungkinan pertama& jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan irus& pasien sembuh. #edua& jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inakti. #e tiga& jika tanggapan tubuh bersiat intermediate )antara dua hal di atas* maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis $ kronis. 'ada kemungkinan pertama& tubuh mampu memberikan tanggapan adekuat terhadap irus hepatitis $ )1$L*& akan terjadi 8 stadium siklus 1$L& yaitu ase replikasi )stadium 3 dan 4* dan ase integrati )stadium 0 dan 8*. 'ada ase replikasi& kadar 1$sAg )hepatitis $ surace antigen*& 1$L !6A& 1$eAg )hepatitis $ antigen*& A-9 )aspartate aminotranserase* dan A,9 )alanine aminotranserase* serum akan meningkat& sedangkan kadar anti"1$s dan anti 1$e masih negati. 'ada ase integrati )khususnya stadium 8* keadaan sebaliknya terjadi& 1$sAg& 1$L !6A& 1$eAg dan A,9/A-9 menjadi negati/normal& sedangkan antibodi terhadap antigen yaitu 2 anti 1$s dan anti 1$e menjadi positi )serokonersi*. $. ejala 'erjalanan hepatitis $ akut terjadi dalam empat )8* tahap yang timbul sebagai akibat dari proses peradangan pada hati yaitu 2 3. Masa ;nkubasi Masa inkubasi yang merupakan waktu antara saat penularan ineksi dan saat timbulnya gejala/ikterus& berkisar antara 3" bulan& biasanya
:"=< hari. 'anjangnya masa inkubasi tergantung dari dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan& makin besar dosis irus yang ditularkan& makin pendek masa inkubasi. 4. Fase prodromal Fase ini adalah waktu antara timbulnya keluhan"keluhan pertama dan timbulnya gejala dan ikterus. #eluhan yang sering terjadi seperti 2 malaise& rasa lemas& lelah& anoreksia& mual& muntah& terjadi perubahan pada indera perasa dan penciuman& panas yang tidak tinggi& nyeri kepala& nyeri otot"otot& rasa tidak enak/nyeri di abdomen& dan perubahan warna urine menjadi cokelat& dapat dilihat antara 3"< hari sebelum timbul ikterus& ase prodromal ini berlangsung antara 0"38 hari. 0. Fase icterus !engan timbulnya ikterus& keluhan"keluhan prodromal secara berangsur akan berkurang& kadang rasa malaise& anoreksia masih terus berlangsung& dan nyeri abdomen kanan atas bertambah. Dntuk deteksi ikterus& sebaliknya dilihat pada sklera mata. ,ama berlangsungnya ikterus dapat berkisar antara 3" minggu. 8. Fase penyembuhan Fase penyembuhan diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhankeluhan& walaupun rasa malaise dan cepat lelah kadang masih terus dirasakan& hepatomegali dan rasa nyerinya juga berkurang. Fase penyembuhan lamanya berkisar antara 4"43 minggu. 7. 'emeriksaan (sik #onjungtia icterus 'embesaran dan sedikit nyeri tekan pada hati -plenomegaly )pembesaran limpa* dan limadenopati pada 3<"4:> pasien !. 'emeriksaan penunjang – 'emeriksaan laboratorium dengan metode elisa untuk mengetahui adanya kerusakan pada hati melalui pemeriksaan en+imatik. 'emeriksaan en+im yang sering dilakukan untuk mengetahui kelainan hati adalah pemeriksaan -'9 dan -59 )-erum lutamic 'iriuc 9ransaminase dan -erum lutamic 5ksalat 9ransaminase*. 'emeriksaan -'9 lebih spesi(k untuk mengetahui kelainan hati karena jumlah -'9 dalam hati lebih banyak daripada -59. #ejadian hepatitis akut ditandai dengan peningkatan -'9 dan -59 3:"4: kali dari normal& dengan -'9 lebih tinggi dari -59. -'9 dan -59 normal adalah 84 D/, dan 83 D/,. 'ada hepatitis kronis kadar -'9 meningkat <"3: kali dari normal. – $erbagai macam pertanda serologik ineksi L1$ yaitu2 1$sAg )1epatitis $ -urace Antigen* •
•
•
•
•
•
Taitu suatu protein yang merupakan selubung luar partikel L1$. 1$sAg yang positi menunjukkan bahwa pada saat itu yang bersangkutan mengidap ineksi L1$. Anti"1$s Antibodi terhadap 1$sAg. Antibodi ini baru muncul setelah 1$sAg menghilang. Anti 1$sAg yang positi menunjukkan bahwa indiidu yang bersangkutan telah kebal terhadap ineksi L1$ baik yang terjadi setelah suatu ineksi L1$ alami atau setelah dilakukan imunisasi hepatitis $. Anti 1bc Antibodi terhadap protein core. Antibodi ini pertama kali muncul pada semua kasus dengan ineksi L1$ pada saat ini )current inection* atau ineksi pada masa yang lalu )past inection*. Anti 1$c dapat muncul dalam bentuk ;gM anti 1$c yang sering muncul pada hepatitis $ akut& karena itu positi ;gM anti 1$c pada kasus hepatitis akut dapat memperkuat diagnosis hepatitis $ akut. 6amun karena ;gM anti 1$c bisa kembali menjadi positi pada hepatitis kronik dengan reaktiasi& ;gM anti 1$c tidak dapat dipakai untuk membedakan hepatitis akut dengan hepatitis kronik secara mutlak. 1$eAg -emua protein non"struktural dari L1$ )bukan merupakan bagian dari L1$* yang disekresikan ke dalam darah dan merupakan produk gen precore dan gen core. 'ositinya 1$eAg merupakan petunjuk adanya aktiasi replikasi L1$ yang tinggi dari seorang indiidu 1$sAg positi. Anti 1$e Antibodi yang timbul terhadap 1$eAg pada ineksi L1$. 'ositinya anti 1$e menunjukkan bahwa L1$ ada dalam ase non"replikati. !6A L1$ 'ositinya !6A L1$ dalam serum menunjukkan adanya partikel L1$ yang utuh dalam tubuh penderita. !6A L1$ adalah petanda jumlah irus yang paling peka. Apabila penderita sudah terbukti menderita L1$& maka setiap penderita sebaiknya melaporkan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan khusus& karena mereka dapat menularkan penyakitnya. !iberi pengawasan terhadap penderita agar sembuh sempurna ketika dirawat dirumah sakit.
E. !iagnosis banding – 'erlemakan hati – 'enyakit hati oleh karena obat atau toksin – 1epatitis autoimun – 1epatitis alkoholik – 5bstruksi akut traktus biliaris
F. 9erapi – Asupan kalori dan cairan yang adekuat – 9irah baring – 9ata laksana Farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien Antipiretik bila demamP 'aracetamol <:: mg )0"8 sehari* )pemberiannya harus penuh pertimbangan mengingat parasetamol bersiat hepatotoic ada keluhan gastrointestinal seperti2 – Apabila 3. Mual 2 Antiemetik seperti Metoklopropamid 03: mg/hari atau !omperidon 03:mg/hari 4. 'erut perih dan kembung 2 14 $locker )-imetidin 04:: mg/hari atau Ranitidin 4 3<:mg/hari* atau 'roton 'ump ;nhibitor )5mepra+ol 3 4: mg/hari*. R/ tab ranitidine 3<:mg no ? -4 dd tab 3 . Edukasi – 'ada hepatitis $ kronis karena pengobatan cukup lama& keluarga ikut mendukung pasien agar teratur minum obat. – 'ada ase akut& keluarga ikut menjaga asupankaloridancairan yang adekuat& dan membatasi aktiitas(sik pasien. – 'encegahan penularan pada anggota keluarga dengan modi(kasi pola hidup untuk pencegahan transmisi& dan imunisasi. – #ontrol secara berkala terutama bila muncul kembali gejala kearah penyakit hepatitis – 'asien yang telah terdiagnosis 1epatitis $ dirujuk ke pelayanan sekunder )spesialis penyakit dalam*