Pada Pada perc percob obaaa aaan n ini ini tida tidak k dapa dapatt dilih dilihat at tamp tampak ak adan adanya ya pert pertum umbu buha han n Candida albicans. Pertumbuhan seharusnya ditandai dengan adanya clamydosphora yang merupakan ciri diagnostik penting dari identifikasi Candida albicans (Baron and Finegold, 1990; Duncan and Floeder, 1963), 1963), pseudohyph pseudohyphaa yang biasa terdapat terdapat pada sediaan mikroskopik mikroskopik eksudat eksudat (Jawe (Jawetz tz et al, al, 1986 1986)) dan dan blas blasto toco coni nidi dia. a. Sala Salah h satu satu kara karakt kter erist istik ik yang yang pali paling ng pent pentin ing g diferensial Candida albicans adalah kemampuan kemampuan untuk untuk membentuk membentuk chlamydosp chlamydospores ores pada media tertentu. Pada praktikum kali ini kita mengamati jamur pada rongga mulut, yaitu candida.. Candida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di rongga mulut dan merupakan flora normal. Spesies candida mencapai 40 – 60 % dari seluruh populasi mikroorganisme rongga rongga mulut. mulut. Terdapat Terdapat lima spesies candida, candida, yaitu candida albicana, candida tropikalis, candida glabarata, candida krusel, dan candida parapsilosis. Dari kelima candida tersebut candid candidaa albica albicana na merupa merupakan kan spesies spesies yang yang paling paling umum umum menyeb menyebabk abkan an infeks infeksii di rongga rongga mulut. Rongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorgan mikroorganisme isme tersebut masuk bersama bersama makanan atau minuman. minuman. Namun tida tidak k
semu semuaa
mikr mikroo oorg rgan anis isme me ters terseb ebut ut bers bersif ifat at
pato patoge gen, n, di dala dalam m
rong rongga ga mulu mulutt
mikroorgan mikroorganisme isme yang masuk akan dinetralisi dinetralisirr oleh zat anti bakteri bakteri yang dihasilkan dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri flora normal. Flora normal adalah sekumpulan sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir/muk lendir/mukosa osa manusia yang sehat maupun maupun sakit. Pertumbuhan Pertumbuhan flora normal pada bagian bagian tubuh tubuh tertentu dipengaru dipengaruhi hi oleh suhu, kelembaban kelembaban,, nutrisi dan adanya adanya
zat penghambat. penghambat.
Keberadaan Keberadaan flora normal normal pada bagian tubuh tubuh tertentu tertentu mempunyai mempunyai peranan peranan penting dalam dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain. Adanya Adanya flora normal pada bagian tubuh tidak selalu menguntungkan, menguntungkan, dalam kondisi kondisi tertentu tertentu flora normal dapat
menimbulka menimbulkan n penyakit, penyakit, misalnya bila terjadi terjadi
perubahan substrat atau berpindah dari habitat yang semestinya. Struktur candida albicana terdiri dari dinding sel, sitoplasma nucleus, membrane golgi dan dan endo endopl plasm asmic ic retik retikul uler er.. Dind Dindin ing g sel sel terd terdir irii dari dari bebe bebera rapa pa lapi lapiss dan dan dibe dibent ntuk uk oleh oleh mannop mannoprot rotein ein,, gulkan gulkan,, gulkan gulkan ohitin ohitin.. Candid Candidaa albican albicanaa dapat dapat tumbuh tumbuh pada pada media media yang yang mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya digunakan ammonium atau atau nitr nitrat at,, kada kadang ng-k -kad adan ang g meme memerl rluk ukan an biot biotin in.. Pert Pertum umbu buha han n jamu jamurr dita ditand ndai ai deng dengan an pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai elemen fillamen hyfa atau pseudohyfa
( sel ragi yang memanjang ) dan suatu masa filament hyfa disbeut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperature 20- 40 derajat celcius. Salah satu karakteristik yang paling penting diferensial Candida albicana adalah kemampuan untuk membentuk chlamydospores pada media tertentu. Corn meal Agar merangsang sporulasi Candida albicana, dan berguna dalam menekan pertumbuhan jamur tertentu lainnya. Produksi Chlamydospora merupakan ciri diagnostik yang penting yang digunakan dalam identifikasi Candida albicana. Sabouraud Chloramphenicol Agar direkomendasikan untuk isolasi yeast dan mold, khususnya jika sampel terkontaminasi oleh bakteri. Fungsi bahan-bahan dalam agar ini yaitu pepton sebagai sumber makanan untuk pertumbuhan, glukosa adalah sumber energi dan chloramphenicol merupakan antibiotik spektrum luas untuk menghambat perkembangan mikroflora yang mengkontaminasi. Konsentrasi dekstrosa tinggi dan pH asam dalam formulasinya mempengaruhi selektivitas jamur. Pada agar sabouraud yang dieramkan pada suhu kamar atau 37ºc selama 24 jam, spesies Candida menghasilkan koloni-koloni halus berwarna krem yang mempunyai bau seperti ragi. Pertumbuhan permukaan terdiri atas sel-sel bertunas lonjong. Pertumbuhan di bawahnya terdiri atas pseudomiselium. Ini terdiri atas pseudohifa yang membentuk blastokonidia pada nodus-nodus dan kadang-kadang klamidokonidia pada ujung-ujungnya. Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5,5 µ x 5-28 µ . Pembentukan germ tube oleh Candida albicans telah dilaporkan sebagai faktor yang signifikan pada patogenisitas. Variasi luas telah dilihat dalam pembentukan germ tube di spesimen air liur yang diperoleh dari individu sehat dan sakit sistemik. Namun, tabung kuman lebih sering ditemukan dan dalam jumlah yang lebih tinggi pada individu sakit (Bartels et al, 1969). Kapasitas Candida albicansu ntuk memproduksi germ tube dalam media sederhana dianalisis sebagai fungsi dari variasi pH, supernatan bakteri dan penambahan konsentrasi yang berbeda dari berbagai jenis bakteri (Auger & Joly, 1977). Pembentukan germ tub eCandida albicans terjadi dalam 2-3 jam bila diletakkan dalam serum pada 37oC (Jawetz et al, 1986) yang dipengaruhi oleh variasi pH, supernatan bakteri dan penambahan konsentrasi yang berbeda dari berbagai jenis bakteri (Auger & Joly, 1977).
C. albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Hifa semu terbentuk dengan banyak kelompok blastospora berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum. Pada beberapa strain, blastospora berukuran besar, berbentuk bulat atau seperti botol, dalam jumlah sedikit. Sel ini dapat berkembang menjadi klamidospora yang berdinding tebal dan bergaris tengah sekitar 8-12 µ. Morfologi koloni C. albicans pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa pada percobaan ini, berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin dan kadangkadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang telah tua. Umur biakan mempengaruhi besar kecil koloni. Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Dalam medium cair seperti glucose yeast, extract pepton, C. albicans tumbuh di dasar tabung.
Pembahasan Periodontopatogen
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada percobaan isolasi bakteri periodontopathogen.
Didapatkan
bahwa
tidak
adanya
pertumbukan
koloni
bakteri
periodontopathogen. Hal tersebut terjadi karena kesalahan kami pada waktu melakukan penanaman di medium cooked meat , dimana keadaan lingkungannya sudah tidak anaerob lagi karena pada waktu memasukkan plak pada medium sudah terkontaminasi udara. Sedangkan pada medium cooked meat harus dalam keadaan anaerob supaya bakteri periodontopathogen dapat tumbuh dengan baik.