1
LEMBAR TUGAS MANDIRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
MUHAMMAD SOBRI MAULANA - 1306376326
DERMAMUSKULOSKELETAL
Apa saja jenis flora normal pada kulit dan mekanismenya sehingga menyebabkan infeksi kulit?
Pada dasarnya kulit manusia itu kering, asam, selalu mengalami deskuamasi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme, tetapi ternyata ada mikroorganisme yang menempati tubuh kita yaitu flora normal. "So, we are not alone", pada dasarnya tubuh manusia di analogikan sebagai kebun binatang. Flora normal merupakan mikroorganisme yang dapat ditemukan pada tubuh manusia tanpa menyebabkan penyakit. Banyaknya flora normal yang ada di bagian-bagian tubuh kita tergantung dari faktor lingkungan dan host itu sendiri. Dalam aktivitas sehari-hari, kita selalu "menginput" mikroorganisme ke dalam tubuhnya, misalnya menelan mikroorganisme yang ada pada makanan, minuman ataupun menghirup udara, memegang benda, dan berkontak dengan makhluk hidup lainnya yang ternyata terdapat mikroorganisme tersebut menempel pada bagian tubuh kita dan sebagian besar memiliki efek menguntungkan dan merugikan malahan tubuh kita ini dilindungi oleh flora normal tipe flora residen (menetap).1,2,3
Berikut akan di uraikan mengenai flora normal dari :
Peran flora normal;
Distribusi flora normal;
Interaksi mikroorganisme dan manusia;
Infeksi oportunistik;
Jenis flora normal;
Mekanisme dari flora normal untuk menginfeksi kulit;
Persebaran flora normal.
Peran flora normal
Flora normal merupakan mikroorganisme yang dapat ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia, yang dapat interaksinya dapat berupa mutualisme maupun komensalisme. Keberadaan flora normal berperan:
Menutupi tempat penempelan potensial untuk invasi mikroba patogen;
Resistensi kolonialisasi, menempati lingkungan mikro secara lebih efektif daripada patogen;1
Memproduksi nutrisi (vitamin k, folat, pyridoxine, biotin, riboflavin); 1
Mengonsumsi nutrisi dari host; 1
Sebagai commensals; 1
Menghasilkan senyawa yang beracun untuk mikroorganisme lain.
Distribusi flora normal
Flora normal dapat ditemukan di tubuh manusia pada :
Banyak : kulit, mulut, sistem GI, daerah kelamin; 1,2,3,4
Sedikit : Esofagus, saluran kencing, lambung; 1,2,3,4
Steril : Darah, cairan serebrospinal, urin, jaringan endotel. 1,2,3,4
Gambar 1. Nomor dari bakteri yang mengkolonasi perbedaan bagi tubuh di manusia. 1
Berikut flora normal di tempat yang terdistribusi:
Gambar 2. Persebaran flora normal pada berbagai bagian tubuh.2
Berikut merupakan distribusi flora normal yang ada pada bagian-bagian tubuh manusia;
Gambar 3. Distribusi flora normal pada bagian tubuh manusia.1
Adapula bagian tubuh yang tidak terdapat flora normal yaitu cairan serebrospinal, otak, meninges, peritoneum, otot, tulang, jantung, pericardium, saluran pernapasan bawah, dan cairan interstisial sel. Apabila terdapat flora normal di daerah tersebut maka dapat diketahui bahwa telah terjadi infeksi mikroorganisme.1,2,3,4
Gambar 4. Flora normal yang berada pada daerah steril yang dapat mengakibatkan penyakit.1
Interaksi mikroorganisme dan manusia
Terdapat 3 interaksi yaitu:
Mutualisme , kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Contohnya Eschercia coli yang mensintesis vitamin K di dalam usus dan mengonsumsi nutrisi yang tersedia dari usus untuk kelangsungan hidupnya;1,4
Komensalisme, salah satu pihak di untungkan dan pihak lainnya tidak di rugikan. Contohnya mikroorganisme flora normal di mata, telinga dan genitalia eksternal; 1,4
Parasitisme, salah satu pihak di rugikan. Biasanya mikroorganisme yang bersifat patogen. 1,4
Infeksi oportunistik
Keseimbangan flora normal harus dijaga keseimbangan agar selalu seimbang, jika terjadi ketidakseimbangan, maka dapat menyebabkan penyakit. Flora normal dapat menjadi opportunistic pathogen yang menyebabkan infeksi opportunistik. Artinya flora normal dapat menginfeksi host jika:
Sistem imun mulai terganggu. Pada individu yang mengalami immunocompromised sistem imun sedang melemah sehingga flora normal akan masuk dan mengindeksi; 1,2,3,4
Tindakan nosocomial seperti halnya implantasi instrument berupa kateter, postese dan sebagainya. Segala tindakan medis yang sifatnya menginvasi harus dilakukan secara steril; 1,2,3,4
Pengobatan antiobiotika. Berdasarkan spektrumnya, antibiotik ada 2 jenis yaitu narrow spectrum dan broad spectrum. Narrow spectrum hanya bisa memusnahkan salah satu jenis bakteri apakah bakteri gram positif maupun negatif. Tetapi, penggunaan jenis broad spectrum yang dapat membunuh semua jenis flora normal. Artinya flora normal yanga ada dapat membunuh dan akhirnya muncullah flora yang patogen. 1,2,3,4
Jenis flora normal
Kalimat flora normal dalam penelitian terbaru dikenal sebagai "normal microbiota" dikarenakan mikroba yang terbanyak berperan sebagai flora normal adalah bakteri. Kulit dan mukus membran selalu mempunyai tempat persembunyian bagi mikroorganisme tersebut. Ada dua jenis flora normal yaitu:
Flora residen (menetap).
Flora residen berkembang biak dan menetap pada tubuh host dalam waktu yang lama, sampai akhir hayat host tersebut. Flora residen selalu berada pada seluruh permukaan kulit. Contohnya S. epidermidis, micrococcus, diphtheroid, propionibacteria dan sejumlah kecil bakteri coccus anaerob.4
Peran dari flora residen
Flora normal dikenal sebagai commensals dimana ada keuntungan di salah satu pihak dan pihak lain tidak dirugikan. Flora normal tersebut menyebar di beberapa anggota bagian tubuh manusia dan memiliki peran tugas masing-masing sebagai flora normal.
Flora transien (sementara).
Flora transien didapatkan dari hasil kontak kulit dengan lingkungan, saluran pencernaan sendiri ataupun dari orang lain. Contohnya E.coli saat kita membersihkan sistem pencernaan setelah buang air maka terdapat flora transien. 4
Mekanisme dari flora normal dalam menginfeksi kulit.
Flora normal kulit seharusnya berada di lapisan kulit terluar. Jika seandainya masuk karena lemahnya sistem imunitas, tindakan nosocomial dan penggunaan antibiotik yang dapat membuat flora normal menjadi infeksi opportunistik maka akan menimbulkan penyakit. Flora normal dapat masuk ke kulit dan menyebabkan penyakit melalui tiga jalan yaitu:
Mampu menembus barrier pertahanan karena ketidakseimbangan;3
Jika keseimbangan jumlah antara flora normal dengan patogen terganggu dapat terjadi infeksi. Kulit dan mukus membran merupakan tempat perlekatan dan hidupnya mikroorganisme yaitu flora normal. Jika terjadi ketidakseimbangan maka akan menginfeksi. Misalnya pada vagina wanita. Flora normal yang menjaga pH vagina pada 3,4-4,5. Adanya flora normal ini mencegah pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans. Jika jumlah flora normal berkurang atau tidak ada karena adanya eliminasi dari antibiotik, atau pembersihan yang berlebihan pada vagina, maka pH vagina akan menjadi netral. Kenetralan ini mendukung lingkungan yang kondusif bagi Candida albicans untuk tumbuh.
Manifestasi dari infeksi sistemik; 3
Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit jika ada kesempatan, misalnya jika terdapat penurunan sistem imun, dan sebagainya. Flora normal juga dapat menjadi oportunis, misalnya Candida albicans.
Serta diperantai oleh kerusakan kulit. 3
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit yang menutupi lapisan dermis dan jaringan subkutan. Bagian ini dikulit disebut mekanisme pertahanan pertama, yang dapat menghalangi tumbuhnya organisme pada umumnya. Mikroorganisme dapat melakukan penetrasi jika pada kulit terjadi luka, abrasi atau luka bakar.
Gambar 5. Mekanisme flora normal.1
Persebaran flora normal
Persebarannya pada daerah yang lembab dan tidak lembab. Pada daerah lembab, contohnya daerah aksila dan perineum, terdapat lebih banyak mikroorganisme dan juga lebih bervariasi. Bahkan pada daerah yang lembab bisa ditemukan bakteri gram-negatif. Bakteri negatif umumnya tidak biasa di temukan sebagai flora normal kulit yang residen kecuali pada area yang lembab. Sedangkan, pada daerah uang tidak lembab seperti di daerah permukaan kulit dan belakang lengan, terdapat beberapa kolonisasi mikroorganisme yang hanya ditemukan gram-postif dan ragi. 4
Gambar 6. Persebaran flora normal pada kulit.4
Referensi :
Davis CP, Baron S (editor). Medical Microbiology 4th Edition, Chapter 6: Normal Flora. Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996
Keyser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernagel RM. Keyser's Medical Microbiology. Germany: Thieme; 2005.
Freter R, Brickner J, Botney M. et al. Survival and implantation of Escherichia coli in the intestinal tract .[Internet]. [cited 30 November 2014]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC348005/.
Yeva Rosana. Bakteri dan jamur penyebab infeksi kulit dan jaringan penunjang serta flora normal [Lecture Slides]. Microbiology Department Medical Faculty, Univeristy of Indonesia ; 2014.