S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA BUNDA PERSADA
MODUL PRAKTIKUM Keperawatan Sistem Perkemihan
NAMA
:
NIM
:
ANGKATAN
:
PROGRAM/KELAS
:
Modul Keperawatan Sistem Perkemihan/STIKes Mitra Bunda Persada Batam/2017
Kata Pengantar Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena pada akhirnya Modul Praktikum Keperawatan Sistem Perkemihan ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini disusun untuk memberikan mahasiswa/i berbagai gambaran kasus pada sistem perkemihan khususnya kasus urologi, menstimulasi critical thinking mahasiswa/i berkaitan dengan pengelolaan berbagai kasus tersebut dan memberikan gambaran intervensi khusus yang dilakukan oleh Perawat dalam manajemen kasus urologi tersebut. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi sistem perkemihan khususnya kasusurologi. Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan modulini. Semoga Bermanfaat.
Batam, Agustus 2017
Penulis
Modul Keperawatan Sistem Perkemihan/STIKes Mitra Bunda Persada Batam/2017 i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
ii
KEGIATAN BELAJAR PRAKTIKUM................................................................................
1
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN...............................................................
3
KATETERISASI URIN..........................................................................................................
5
BLADDER TRAINING..........................................................................................................
7
KEGLE EXERCISE................................................................................................................
9
IRIGASI BLASS...................................................................................................................... PENDIDIKAN KESEHATAN.................................................................................................
MODUL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
ii
Kegiatan Belajar Praktikum / Laboratorium Keperawatan Sistem Perkemihan
A.
Deskripsi MataAjar Keperawatan perkemihan merupakan mata kuliah Sistem Perkemihanyang mempelajari tentang asuhan keperawatan profesional pada klien dengan masalah pada sistem perkemihan, mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar yang berkaitan dengan sistem perkemihan sehingga mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Bunda Persada Batam mampu memahami konsep dan teori dalam keperawatan sistem perkemihan, menggali dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif sesuai kompetensi dan kewenangan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dan menjadikan etika profesi sebagai tuntunan dalam melakukan praktik keperawatan profesional, serta memberikan pendidikan kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan kelainan/gangguan perkemihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat.
B.
Tujuan Umum Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendemonstrasikan pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan.
C.
TujuanKhusus Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan ketrampilan: 1. Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan 2. Pemasangan dan pelepasan Kateter 3. Keagle excercise dan bladder training 4. Peritonealdialisa 5. Irigasi Blass
D. Ketrampilan yangdipelajari 1. Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan 2. Kateterisasi Urin 3. Bladder Training 4. Keagle excercise 5. Irigasi Blass E. Pelaksanaan Praktikum Sesuai jadwal F. Metode Evaluasi Ujian praktikum NILAI BATAS LULUS PRAKTIKUM ADALAH : 75 G. Pembimbing Praktikum Terlampir sesuai jadwal H. Tata Tertib 1. Kehadiran praktikum100% 2. Berpakaian rapi dan sopan (tidak memakai sandal, kaos oblong, baju ketat, anting-anting MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
1 8
dan rambutgondrong 3. Mengganti apabila menghilangkan, merusak alatlaboratorium 4. Mahasiswa menyiapkan alat sehari sebelum pelaksanaanperasat
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan adanya gangguan pada sistem perkemihan. Indikasi dan kontraindikasi a. Indikasi -
Pasien dengan suspect gagal ginjal
-
Pasien dengan suspect kelainan sistem perkemihan
-
Pasien dengan gangguan sistem perkemihan lain
b. Kontraindikasi Alat yang dibutuhkan: -
Handscoen bersih
-
Stetoskop FORMAT PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN
No. 1.
Ya
Aspek yang dinilai PERSIAPAN
1.
Tidak
Beri salam, perkenalkan diri dan panggil pasien
PASIEN
dengan nama kesukaan. 2.
Jelaskan
pada
tentang
prosedur
pasien yang
akan dilakukan perawat; 3.
Jaga privasi pasien
4.
Atur posisi pasien dalam keadaan nyaman;
2.
PERSIAPAN ALAT
1. Handscoen bersih 1 buah 2. Stetoskop 1 buah
3.
CARA KERJA
1. Atur posisi klien pada posisi supinasi dan rileks 2. Tinggikan tempat tidur hingga batas yang nyaman 3.Boleh menggunakan bantal atau tidak . Inspeksi
1.
Kaji status kesehatan secara umum
2.
Kaji TTV
3.
Kaji
penampilan
umum
klien.
Catat
adanya
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
oedem,moonface, dan sindrom potter 4.
Kaji kulit dan membrane mukosa, amati dan catat warna, turgor, tekstur, dan sekresi keringat
5.
Kaji mata pasien, catat adanya ikterik, palpebra oedem, dan konjungtiva pucat
6.
Kaji mulut pasien, catat halitosis (bau mulut), kebersihan gigi dan lidah, stomatitis, dan adanya sianosis
7.
Kaji hidung pasien, catat adanya pernafasan cuping
8.
Kaji telinga pasien. Catat warna, bentuk, dan letak daun telinga
9.
Kaji kepala dan leher. Catat persebaran dan warna rambut, serta adanya distensi vena jugularis
10. Kaji toraks pasien, catat adanya nafas kussmaul dan bantuan otot pernafasan 11. Kaji abdomen pasien. Catat kesimetrisan, adanya oedem, ikterik, caput medusa, dan warna kulit abdomen 12. Kaji hasil palpasi abdomen. Catat rabaan massa dan nyeri tekan 13. Lakukan perkusi pada toraks dan abdomen.. Catat batas acites (jika oedem), batas jantung, dan perubahan suara perkusi. 14. Lakukan auskultasi toraks dan abdomen. Catat suara nafas, suara nafas tambahan, suara jantung, dan suara vaskularisasi ginjal. 15. Posisikan pasien fowler membelakangi perawat. Lakukan palpasi dan perkusi ginjal dan catat adanya nyeri tekan pada area CVA 16. Kaji area ekstrimitas. Catat warna kuku, suhu akral, adanya keringat dingin, dan CRT. 17. Pakailah handscoen dan kaji area genitalia. Catat adanya lesi, peradangan, dan kelainan congenital. 18. Posisikan pasien nyaman kembali 19. Beritahu bahwa tindakan telah selesai. 4.
Evaluasi
Dokumentasikan: MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
1. Catat semua tindakan yang telah dilakukan 2. Catat hasil pengkajian dan respon pasien 3. Dokumentasikan
evaluasi
tindakan SOAP 4. Tanda tangan dan nama perawat
KATETERISASI URINE MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine. Tujuan pemasangan:
1. Untuk segera mengatasi distensi kandungkemih. 2. Untuk pengumpulan spesimenurine. 3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandungkemih. 4. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan. Alat yang dibutuhkan: a. Sarung tangansteril b. Urin bag dan selangkateter c. 1 set balutan steril (2 pinset anatomis, 2 pinset cirurgis, 2kom) d. Kassa steril e. Korentang f. NaCl0,9% g. Betadine h. Jelly i.
Spuit 10cc
j.
Perlak
k. Bengkok
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
FORMAT KATETERISASI URINE No
Aspek yang dinilai
Ya
Tidak
Pre Interaksi
Cek catatan medic 1 2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan Orientasi 3 Ucapkan salam 4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 5 Menjaga privacy 6 Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk bertanya 7 Dekatkan alat 8 Cuci tangan Kerja 9 Menyambungkan urin bag dengan kateter 10 Cek balon kateter 11 Memberikan perlak dibawah bokong 12 Memakai sarung tangan steril 13 Melakukan penis/vulva hygiene 14 Menutup area genital dengan duk bolong Masukkan jelly selanjutnya memasukkan kateter dengan teknik steril sampai 15 urin keluar dtiambah 2-3 cm 16 Mengisi balon kateter menggunakan spuit 17 Tarik kateter untuk mengecek kepatetan balon kateter 18 Fiksasi kateter menggunakan plester 19 Membereskan alat 20 Melepas sarung tangan 21 Cuci tangan Evaluasi 22 Evaluasi tindakan 23 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya 24 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam 25 Dokumentasikan tindakan Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
BLADDER TRAINING
Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal (Potter & Perry, 2005). Indikasi dan kontraindikasi a. Indikasi
b.
-
Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukuplama.
-
Klien yang akan di lakukan pelepasan dowerkateter.
-
Klien yang mengalami inkontinensiaurin.
-
Klien postoperasi.
-
Orang yang mengalami masalah dalam halperkemihan.
-
Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliranurin.
Kontraindikasi Tidak boleh dilakukan pada pasien gagal ginjal.
Alat yang dibutuhkan: a. Jam b. Klem c. Airminum FORMAT BLADDER TRAINING No
Aspek yang dinilai
Ya
Tidak
Pre Interaksi
1 Cek catatan medic 2 Cuci tangan dan siapkan alat dan bahan Orientasi 3 Ucapkan salam 4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 5 Menjaga privacy 6 Tanyakan keluhan utama dan beri kesempatan klien untuk bertanya 7 Dekatkan alat 8 Cuci tangan dan pakai sarung tangan Kerja Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc (1 gelas sedang), setiap kali 9 habis diberi minum kateter di klem dan 1 jam kemudian klem kateter dibuka agar kandung kemih kosong atau sampai klien ada rangsangan untuk berkemih 10 Prosedur tersebut diulang terus sampai pukul 20.00 Setelah pukul 20.00 klem kateter dibuka dan klien boleh minum tanpa ketentuan 11 sampai pukul 07.00 keesokan harinya Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut 12 Berhasil Evaluasi 13 Evaluasi tindakan 14 Kontrak waktu untuk pertemuan selajutnya 15 Akhiri kegiatan dan ucapkan salam 16 Dokumentasikan tindakan Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
KEGEL EXERCISE
Kegel exercise adalah suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle yang digunakan untuk terapi pada seseorang yang tidak mampu mengontrol keluarnya urine. Tujuan: -
Menguatkan otot-otot yang mengontrol aliran urine (air seni)
-
Untuk mengatasi urgo incontinence/inkontinensia urgensi (keinginan berkemih yang sangat kuat sehingga tidak dapat mencapai toilet tepat pada waktunya)
-
Lansia dapat mengontrol berkemih
-
Menghindari resiko jatuh pada lansia akibat air kencing (urine) yang tercecer.
Indikasi: -
Klien lansia yang mengalami permasalahan miksi dalam pengontrolan otot dasar panggulnya.
Kontraindikasi: -
No. 1.
Klien lansia yang sudah tidak memiliki kemampuan mengontrol eliminasi karena akan menambah frustasi pada lansia. Aspek yang dinilai
PERSIAPAN KLIEN
Ya
a. Berikan
Tidak
salam,
perkenalkan diri anda. b. Bina
hubungan
saling
percaya c. Jelaskan
kepada
klien
tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan d. Beri
kesempatan
pada
klien untuk bertanya e. Atur
posisi
sehingga
klien
merasakan
aman dan nyaman 2.
PERSIAPAN ALAT
a. Pakaian olah raga atau pakaian yang longgar b. Arloji c. Matras/Karpet/kursi d. Tape Recorder + lagu
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
(pelengkap) e. Peralatan eliminasi jika memungkinkan f. Ruangan yang nyaman dan tenang 3.
TAHAP KERJA
1. Berisalam,
perkenalkan
nama
dan
tanggung jawab perawat. 2. Panggil klien dengan nama kesukaan klien. 3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. 4. Beri
kesempatan
pada
klien
untuk
bertanya. 5. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman. 6. Posisikan klien duduk tegak pada kursi dengan
panggul
dan
lutut
tersokong
dengan rileks (dapat pula dengan tidur terlentang di atas matras/karpet dengan lutut di tekuk) 7. Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha. 8. Konsentrasikan otot dasar panggul seperti menahan buang air besar dan berkemih. 9. Rasakan kontraksi otot dasar panggung. 10. Pertahan kankontraksi sebatas kemampuan lansia (kurang lebih 10 detik). 11. Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks selama kurang lebih 10 detik. 12. Kontraksikan
otot
panggul
kembali,
pastikan otot panggul berkontraksi dengan benar tanpa ada kontrkasi otot perut,
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
(misal: jangan menahan nafas) dengan meletakkan tangan pada perut lansia. 13. Rileks, rasakan kembali perbedaan saat berkontraksi dan rileks. 14. Sesekali kontraksi dipercepat dan pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain. 15. Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali. Pada latihan awal, lakukan tiga kali pengulangan karena otot yang lemah akan mudah lelah. 16. Latih untuk mengkontraksikan otot dasar panggul dan mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas tertawa, batuk, bersin, mengangkat benda, bangun dari kursi atau tempat tidur dan jogging. 17. Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10 kali kontraksi cepat. Tiap kontraksi
dipertahankan
10
hitungan.
Latihan dilakukan selama 6-8 kali sehari atau
setiap
saat
dapat
melakukannya
minimal selama 6 minggu, sehingga akan didapatkan
hasil
yang
optimal
dari
program latihan. 18. Evaluasi respon klien. 19. Berikan reinforcement positif. 20. Lakukan
kontrak
untuk
latihan
atau
exercise selanjutnya. 21. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik. 4.
HASIL:
a. Lansia mampu mengontrol berkemih. b. Lansia tidak beresiko jatuh akibat air kecing yang tercecer. 5.
HAL-HAL
YANG
PERLU
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
DIPERHATIKAN
a. Tekankan bahwa senam ini merupakan latihan otot dasar panggul secara aktif. b. Senam kegel dapat dilakukan pada saat lansia
berkemih
menghentikan
yaitu
aliran
air
dengan seni
cara sampai
beberapa kali. c. Senam kegel dapat dilakukan dalam posisi apapun, yaitu coba untuk mengkontraksikan otot
dasar
peningkatan
panggul
dengan
kekuatan
otot
merasakan sambil
menghitung 1-10 kemudian rileks kembali.
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
IRIGASI BLASS
Irigasi blass adalah Membilas pipa dan kandung kemih dengan cairan. Tujuan -
Membebaskan kandung kemih dari bekuan darah dan pus yang bisa menyumbat aliran urin. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter urine, misalnya oleh darah dan pus
Tahapan
Aspek yang Dinilai
Persiapan
Alat/Bahan : 1. Selimut mandi 2. Pengalas bengkok 3. Selang dan cairan irigasi steril 4. Konektor (bila kateter yang digunakan doble lumer) 5. Klem 6. Sarung tangan 7. Antiseptic PRA INTERAKSI 1. Mengkaji kebutuhan pasien tentang irigasi kandung kemih 2. Memvalidasi data tentang irigasi kandung kemih 3. Menyiapkan alat dan bahan tentang irigasi kandung kemih
Prosedur
Ya
Tidak
INTERAKSI Orientasi 1. Menyampaikan salam 2. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga (jika ada) 3. Menanyakan nama pasien 4. Menjelaskan maksud dan tujuan 5. Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan 6. Mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan tindakan irigasi kandung kemih 7. Mencuci tangan
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
Kerja 1. Memakai sarung tangan 2. Memasang sampiran 3. Memasang selimut mandi 4. Membuka pakaian bawah ditutup selimut 5. Kaji keadaan urine warna sekret sediment 6. Tentukan jenis kateter yang digunakan (triplet atau double lumen) 7. Pastikan kepatenan pipa drainage 8. Kaji berapa jumlah urine dalam urobag 9. Cuci tangan 10. Memakai sarung tangan 11. Kaji abdomen bawah untuk tanda distensi kandung kemih 12. Siapkan posisi pasien untuk aliran intermitent a. Klem slang di atas drainage dan buka klem cairan irigasi b. Biarkan cairan mengalir sesuai dengan ketentuan (± 100 ml untuk orang dewasa normal) c. Tutup klem saluran irigasi dan buka klem saluran drainage cairan mengalir ke urobag sampai habis lakukan berulang sehingga cairan yang keluar bersih 13. Untuk irigasi kontinue a. Hitung jumlah tetesan aliran cairan irigasi b. Yakini bahwa klem drainage terbuka dan saluran drainage dalam keadaan paten, serta volume drainage 14. Perhatikan dan perbaiki posisi kateter 15. Bantu pasien pada posisi nyaman 16. Hitung jumlah cairan yang keluar dari drainage serta karakteristik pengeluaran. Terminasi 1. Mengevaluasi perasaan pasien 2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
3.
Menyampaikan salam
POST INTERAKSI 1. Pintu sampiran dibuka kembali 2. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan 3. Buka sarung tangan dan cuci tangan 4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
FORMAT PENDIDIKAN KESEHATAN No
Aspek Yang Dinilai
Ya
Tidak
Persiapan
1 Sesuai dengan masalah 2 Adanya SAP 3 Menyiapkan alat/media yang dibutuhkan Orientasi 4 Memberi salam dan menyebutkan nama 5 Menyebutkan kontrak waktu dan tujuan 6 Melakukan seting tempat dan audiens Pelaksanaan
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8
7 Penkes dengan materi yang sesuai 8 Penkes dengan media yang tepat 9 Intonasi suara dan bahasa jelas 10 Memperhatikan audiens Terminasi 11 Evaluasi 12 Menyimpulkan kegiatan 13 Kontrak waktu dan tujuan untuk kunjungan yang akan dating Evaluasi 14 Mendokumentasikan dalam catatan keperawatan Jumlah:
MODUL KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN
8