BAB II PEMBAHASAN
2.1 SIS TEM PER KEM IHA N
Sistem perkemihan terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kandung kemih), dan uretra.
2.1 Ginjal
Fungsi vital ginjal ialah sekresi air kemih dan pengeluarannya dari tubuh manu manusia sia.. Di sampin samping g itu, itu, ginjal ginjal juga juga merup merupaka akan n salah salah satu satu dari dari mekan mekanism ismee terpen terpentin ting g home homeost ostasis asis.. Ginjal Ginjal berper berperan an penti penting ng dalam dalam pengel pengelua uaran ran zat-za zat-zatt toksin toksinra!u ra!un, n, memperl memperlaku akukan kan suasana suasana keseimb keseimbanga angan n air. air. mempert mempertahan ahankan kan keseimb keseimbanga angan n asam-bas asam-basaa !airan !airan tubuh, tubuh, dan mempert mempertahan ahankan kan keseimb keseimbangan angan garam-garam dan zat-zat lain dalam darah.
"ada pemeriks pemeriksaan aan se!ara mikrosko mikroskopis, pis, terlihat terlihat ginjal ginjal berbentu berbentuk k seperti seperti !orong dengan batang yang panjang dan berkelok-kelok. #agian !orong tersebut dinamakan kapsula #o$man yang terdiri atas dua lapis sel-sel gepeng. %uangan kapsula #o$man dan glomerolus disebut karpusguli renalis (korpuskulam mal&igi).
"roses pembentukan urine dia$ali dengan masuknya darah melalui vas a&eren ke dalam dalam glomerol glomerolus us !lan keluar keluar melalui melalui vas e&erent. e&erent. #agian #agian yang yang mer, mer,y yerup erupai ai bentuk batang yang terdiri dari tubulus tubulus kontortus kontortus proksimal, proksimal, ansa 'enle, tubulus kontortus distal. tubulus koligentes. "ada #agian-#agian batang ini terjadi proses &iltrasi, reabsopsi, dan sekresi.
2.1.2 Ureter
ir kemih kemih disekre disekresi si oleh oleh ginjal, ginjal, dialirka dialirkan n ke vesika vesika urinair urinairia ia (kandun (kandung g kemih) kemih) melalui ureter. ureter. *reter berada pada kiri dan kanan kolumna kolumna vertebralis vertebralis (tulang (tulang punggung punggung)) yang menghubu menghubungka ngkan n pelvis pelvis renalis renalis dengan dengan kandung kandung kemih. kemih. ,
+ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
"anjang ureter kurang lebih / !m dan berdiameter /,0 !m. *retra sebagi sebagian an terlet terletak ak dalam dalam rongg ronggaa perut perut (pars (pars abdom abdomin inali alis) s) dan dan selan selanjut jutny nyaa berjalan di dalam rongga panggul (pars pelvira). 1togenitis ureter termasuk berasal dari mesoderm, karena itu, ureter juga terletak pada retroperitonialis. retroperitonialis. Dinding utera terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, otot polos, dan jaringan &ibrosa.
2.1.3 Vesika rinaria
liran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). andung kemih merupakan merupakan kantong yang dapat menggelembung sepert se pertii balon balo n karet, kare t, terleta ter letak k di belakang bela kang sim&isis sim& isis pubis , di dala m rongga rong ga panggul. panggul. #ila terisi penuh, kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar dari rongga panggul.
2.1.! Uretra
*retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang ber&ungsi menyalurkan air kemih ke luar dan juga untuk menyalurkan semen. "ada "ada laki-l laki-laki aki,, uretra uretra berjal berjalan an berke berkelok lok-ke -kelok lok,, menem menembus bus prosta prostat, t, kemu kemudi dian an mele$ati tulang pubis, selanjutnya menuju ke penis. 1leh karera itu, pada laki-laki, uretra terbagi menjadi bagian, yaitu pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavern kavernosa osa.. 2uara 2uara uretra uretra ke arah arah dunia dunia luar luar diseb disebut ut meatus meatus.. "ada "ada peremp perempuan uan,, uret uretra ra terl terlet etak ak di bela belaka kang ng sim&i sim&isis sis pubi pubis, s, berj berjal alan an mirin miring, g, sedik sedikit it ke atas, atas, panjangnya kurang lebih -3 !m. 2uara uretra pada perempuan terletak di sebelah sebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. *retra perempuan perempuan ber&ungsi sebagai saluran saluran ekskretori.
2.2 PENGKA"IAN SISTEM PERKEMIHAN
4anda dan gejala gangguanpenyakit pada sistem perkemihan dapat dilihat atau ditanyakan langsung pada pasien, yang meliputi
5 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
"anjang ureter kurang lebih / !m dan berdiameter /,0 !m. *retra sebagi sebagian an terlet terletak ak dalam dalam rongg ronggaa perut perut (pars (pars abdom abdomin inali alis) s) dan dan selan selanjut jutny nyaa berjalan di dalam rongga panggul (pars pelvira). 1togenitis ureter termasuk berasal dari mesoderm, karena itu, ureter juga terletak pada retroperitonialis. retroperitonialis. Dinding utera terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, otot polos, dan jaringan &ibrosa.
2.1.3 Vesika rinaria
liran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). andung kemih merupakan merupakan kantong yang dapat menggelembung sepert se pertii balon balo n karet, kare t, terleta ter letak k di belakang bela kang sim&isis sim& isis pubis , di dala m rongga rong ga panggul. panggul. #ila terisi penuh, kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar dari rongga panggul.
2.1.! Uretra
*retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang ber&ungsi menyalurkan air kemih ke luar dan juga untuk menyalurkan semen. "ada "ada laki-l laki-laki aki,, uretra uretra berjal berjalan an berke berkelok lok-ke -kelok lok,, menem menembus bus prosta prostat, t, kemu kemudi dian an mele$ati tulang pubis, selanjutnya menuju ke penis. 1leh karera itu, pada laki-laki, uretra terbagi menjadi bagian, yaitu pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavern kavernosa osa.. 2uara 2uara uretra uretra ke arah arah dunia dunia luar luar diseb disebut ut meatus meatus.. "ada "ada peremp perempuan uan,, uret uretra ra terl terlet etak ak di bela belaka kang ng sim&i sim&isis sis pubi pubis, s, berj berjal alan an mirin miring, g, sedik sedikit it ke atas, atas, panjangnya kurang lebih -3 !m. 2uara uretra pada perempuan terletak di sebelah sebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. *retra perempuan perempuan ber&ungsi sebagai saluran saluran ekskretori.
2.2 PENGKA"IAN SISTEM PERKEMIHAN
4anda dan gejala gangguanpenyakit pada sistem perkemihan dapat dilihat atau ditanyakan langsung pada pasien, yang meliputi
5 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
#rek$ensi %an& %erke'i( )'iksi*+
"oliuri (sering miksi)
1liguri (jumlah urine yang keluar kurang dari normal, minimal urine keluar kurang lebih 3// !!)
Stranguri (miksi sering tetapi sedikit-sedikit, lambat dan sakit).
*rgens *rgensii (pasien (pasien berkei berkeingi nginan nan untuk untuk miksi miksi,, tetapi tetapi tidak tidak terko terkontr ntrol ol untuk untuk keluar).
6okturi (pasien terbangun tengah malam untuk untuk miksi). "asien mengalami keraguankesukaran saat memulai untuk miksi. 7ntermiten (pasien mengalami tempo berhenti ar!s urinenya selama miksi).
*rine keluar se!ara menetes atau tidak meman!ar).
lnkontinen urine (urine keluar dengan sendirinya tanpa disadari).
Kelainan 'iksi+
Disuri (adanya rasa sakit se$aktu miksi)
danya rasa papas se$aktu miksi
'ematuri (adanya darah yang keluar ber!ampur dengan urine).
"iuri "iuri (adany (adanyaa nanah nanah dalam dalam urine, urine, keadaa keadaan n ini ini diketa diketahu huii melalu melaluii pemeriksa pemer iksaan an mikroskopis mikros kopis,, disebabka dise babkan n tidak tida k semua urine urin e menjadi menja di keruh karena mengandung nanah.
8ituri (urine keluar bersama bate ke!il se$aktu miksi)
Selain hal-hal di atas, dalam pengkajian pasien harus termasuk +) identitas pasien9 5) ri$ayat kesehatan umum meliputi berbagai gangguanpenyakit yang yan g lalu lalu,,
yang ang
berh berhub ubun unga gan n
atau atau
yang ang
dapa dapatt
mempe empeng ngar aruh uhii
peny penyak akit it
perkem per kemiha ihan, n, ri$ayat ri$ ayat keseha kes ehatan tan keluarg kel uarga, a, dan ri$ayat ri$ ayat keseha kes ehatan tan pasien pas ien99 ) ri$ayat kesehatan sekarang meliputi keluhangangguan keluhangangguan yang berhubung an dengan gangguanpenyakit gangguanpenyakit yang dirasakan saat ini.
| S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
2.3 GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
GAGA, GIN"A, AKUT 1. Pen& Pen&er erti tian an GG GGA A
Gagal ginjal akut suatu penyakit dimana ginjal se!ara tiba : tiba tiba
kehi kehila lang ngan an
kema kemamp mpuan uan
untu untuk k
meng mengek ekskr skresi esika kan n
sisa: sisa:si sisa sa
metabolisme. (Suriadi dan %ita ;., 5//+ +++). Gagal ginjal akut suatu keadaan klinik dimana jumlah urin mendad mendadak ak berkur berkurang ang diba$ah diba$ah // ml m5 dalam sehari disertai disertai gangguan &ungsi ginjal lainnya. Sering dipergunakan istilah lain untuk keadaan tersebut seperti ne&rosis toksik akut, nakrosis tubular akut, ne&rosis ne&ron rendah dan lain sebagainya. (6gastiyah, +<<= +/) Gaga Gagall Ginj Ginjal al kut kut dala dalah h suat suatu u kead keadaa aan n klin klinis is,, terj terjad adii penurunan &ungsi ginjal se!ara mendadak dengan akibat kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh hilang, dan disertai gejal gejala-g a-gej ejala ala sebag sebagai ai akib akibat at Gangg Ganggua uan n kese keseim imba bang ngan an air air dan dan elektrolit, Ganggua keseimbangan asam-basa dan Gangguan eliminasi limbah limbah metabo metabolism lismee misalny misalnyaa ureum ureum,, !reatin !reatinin. in. Gagal Gagal ginjal ginjal akut akut biasanya disertai anuria, oliguria, produksi urin normal maupun poliuria. 2.
Eti-l-&i GGA
+.
Faktor prarenal Semua Semua &aktor &aktor yang yang menye menyebab babkan kan pereda peredaran ran darah darah ke ginjal ginjal
berkurang dengan terdapatnya hipovolemia, hipovolemia, misalnya
•
"erdarahan karena trauma operasi. Dehidr Dehidrasi asi atau berkur berkurang angny nyaa volum volumee !airan !airan ekstra ekstra seluler seluler
•
(dehidrasi pada diare). #erk #erkum umpu puln lny ya !air !airan an
•
inte inters rsti tisi siil il
di
suat suatu u
daer daerah ah
luka luka
(kombustio, pas! bedah yang !airannya berkumpul di daerah
3 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
oper operas asi, i,
peri perito toni niti tiss
dan dan
pros proses es
eksu eksuda dati ti&&
lain lainny nyaa
yang ang
menyebabkan hipovolemia). 5.
Faktor renal "ada tipe ini Gagal Ginjal kut timbul akibat kerusakan jaringan
ginjal. erusakan dapat terjadi pada glomeruli atau tubuli sehingga &aal ginjal langsung terganggu. Dapat pula terjadi karena hipoper&usi prarenal yang tak teratasi sehingga mengakibatkan iskemia, serta nekr nekros osis is jarin jaringa gan n ginja ginjall "ros "rosesn esny ya dapa dapatt berla berlang ngsu sung ng !epa !epatt dan dan mendadak, atau dapat juga berlangsung perlahan:lahan dan akhirnya men!ap men!apai ai stadium stadium uremia uremia.. elain elainan an di ginjal ginjal ini dapat dapat merupa merupakan kan kela kelanj njut utan an
dari dari
hipo hipope per& r&us usii
prar praren enal al
dan dan
iske iskemi miaa
kemu kemudi dian an
menyebabkan nekrosis jaringan ginjal. #eberapa penyebab kelainan ini adalah •
oagul oagulasi asi intrav intravask askule uler, r, seperti seperti pada pada sindro sindrom m hemoli hemolitik tik uremik uremik,,
•
renjatansepsis dan renjatan hemoragik. Glo Glomerul erulo opati pati (aku (akut) t) sep seperti erti glom lomeru erulone lone&r &rit itis is
•
srepto!o!!o!, lupus ne&ritis, penolakan akut atau krisis donor ginjal. "enyakit neoplastik akut seperti leukemia, lim&oma, dan tumor lain
•
yang langsung mengin&iltrasi ginjal dan menimbulkan kerusakan. 6ekrosis ginjal akut misal nekrosis tubulus akut akibat renjatan dan
aku akut
pas!a as!a
iskemia lama, ne&rotoksin (kloro&orm, sublimat, insektisida organik), •
hemoglobinuria dan mioglobinuria. "iel "ielon one& e&rit ritss akut akut (jara (jarang ng meny menyeb ebab abka kan n gaga gagall ginj ginjal al akut akut)) tapi tapi umumnya pielone&ritis kronik berulang baik sebagai penyakit primer maup maupun un
•
.
seba sebaga gaii
komp kompli lika kasi si
kelai kelaina nan n
stru strukt ktur ural al
meny menyeb ebabk abkan an
kehilangan &aal ginjal se!ara progresi&. Glomerulone&ritis kronik dengan kehilangan &ungsi progresi&. Faktor pas!arenal "as!a "as!are rena nall yang yang biasa biasany nyaa meny menyeb ebab abka kan n gaga gagall ginj ginjal al akut akut biasanya akibat dari obstruksi di bagian distal ginjal. 4ekanan 4ekanan di tubulus ginjal meningkat, akhirnya laju &iltrasi glomerulus meningkat.
0 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
2eskipun patogenesis pasti dari gagal ginjal akut dan oligoria belum diketahui, namun terdapat masalah mendasar yang menjadi penyebab. #eberapa &a!tor mungkin reversible jika diidenti&ikasi dan ditangani se!ara tepat sebelum &ungsi ginjal terganggu. #eberapa kondisi yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal dan gangguan &ungsi ginjal (+) hipovolemia9 (5) hipotensi9 () penurunan !urah jantung dan gagal jantung kongesti&9 (3) obstruksi ginjal atau traktus urinarius ba$ah akibat tumor, bekuan darah, atau batu ginjal dan (0) obstrusi vena atau arteri bilateral ginjal.
3.
Pat-isi-l-&i GGA
"ada gagal ginjal akut terjadi ketidakmampuan ginjal untuk mem&iltrasi sisa buangan, pengaturan !airan, dan mempertahankan keseimbangan kimia. 4ipe prerenal merupakan hasil dari penurunan per&usi renal yang dapat disebabkan oleh dehidrasi, as&iksia perinatal, hipotensi, septi! syok, syok hemoragik atau obstruksi pada arteri renal, diare atau muntah, syok yang disebabkan oleh pembedahan, luka bakar, hipoper&usi berat ( pada pembedahan jantung ). 'al ini menimbulkan penurunan aliran darah renal dan terjadi iskemik. 4ipe intrarenal merupakan hasil dari kerusakan jaringan ginjal yang mungkin disebabkan oleh ne&rotoksin seperti aminogly!osides, glomerulone&ritis, dan pyelone&ritis.4ipe postrenal adanya obstruksi pada aliran urine. 1bstruksi dapat meningkatkan tekanan dalam ginjal yang mana dapat menurunkan &ungsi renal. "enyebabnya dapat obstruksiureteropelvi!, obstruksi ureterovesi!al, neurogenik bladder, posterior urethral valves, tumor atau edema.
!.
Maniestasi klinis GGA "ada anak yang menderita penyakit kritis, mani&estasi klinis GG
ditutupi oleh proses penyakit yang memi!unya.meskipun gejala pasien
> | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
bervariasi dengan proses penyakit yang berbeda. Gejala paling umum pada GG adalah sebagai berikut +. 1liguria dan anuria 5. %etensi !airan dan edema peningkatan berat badan. dema periorbital, edema de&enden, pembengkakan genitalia, eksterna. . 3. 0. >. =.
dema &asial, asites dan kongesti sirkulasi 'ipertensi etidak seimbangan elektrolit 8etargi elemahan nemia (berhubungan dengan produksi sel darah merah
?SD2@ yang kurang dan destruksi SD2 A. ritmia jantung (berhubungan dengan hiperkalemia) <. 4akipnea (berhubungan dengan asidosis metaboli! dan retensi !airan) +/. ejang (berhubungan dengan hiponatremia dan hipokalsemia) ++. Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang) eluhan dan gejala Gagal Ginjal kut pada anak tidak khas. Gagal Ginjal kut hendaknya dipertimbangkan pada anak-anak dengan gejala-gejala sebagai berikut a)
Gejala-gejala non-spesi&ik dari uremia mual, muntah, anoreksia, dro$siness atau kejang.
b)
1liguria atau anuria (B // mlm5hari atau B+ mlkg ##jam)
!)
'iperventilasi karena asidosis.
d)
Sembab.
e)
'ipertensi.
&)
elainan sedimen urine, misalnya hematuria, proteinuria.
g)
4anda-tanda obstruksi saluran kemih, misalnya pan!aran urine yang lemah, ken!ing menetes atau adanya masa pada palpasi abdomen.
h)
eadaan-keadaan yang merupakan &aktor predisposisi Gagal Ginjal kut,
misalnya
diare
dengan
dehidrasi
berat,
penggunaan
aminoglikosida, khemoterapi pada leukemia akut. /. Penatalaksanaan Me0is
= | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
+. 4entukan jenis GG dengan mengevaluasi ri$ayat anak, gejala, dan hasil laboratorium 5. Stabilkan keseimbangan !airan dan elektrolit a. #erikan !airan sesuai kebutuhan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat b. #erikan diureti! untuk membantu mengeluarkan kelebihan !airan !. 8akukan dialysis (peritoneal atau hemodialisis) sesuai indikasi pada pasien dengan retensi berat, ketidakseimbangan elektrolit dan asidosis. d. oreksi terjadinya ketidakseimbangan elektrolit +) oreksi hiperkalemia (kayeCalate,glukosa,
insulin,
kalsium glukonat,natrium bikarbonat, dialysis) 5) 4ingkatkan natrium, kalsium, dan glukosa serum dengan
.
in&us intravena (7) . #antu &ungsi kardio&askuler a. 4urunkan kelebihan !airan b. endalikan hipertensi !. "ertahankan volume sirkulasi 3. Eegah in&eksi (antibioti!) 0. 4ingkatkan nutrisi (nutrisi 7 dengan protein yang adekuat) >. endalikan perdarahan dan anemia (pemberian produk darah) #ase GGA Se!ara klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi &ase, yaitu
a.
Fase oliguri anuria umlah urin berkurang hingga +/:/ ml sehari. "ada bayi, anak : anak berlangsung selama :0 hari. 4erdapat gejala:gejala uremia (pusing, muntah, apatis, rasa haus, pernapasan kusmaul, anemia, kejang), hiperkalemi, hiper&os&atemi, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.
b.
Fase diuretik "ada &ase ini urine bertambah setiap hari hingga menjadi poliuri. 'al ini disebabkan karena kadar ureum tinggi dalam darah (diuresis osmotik), &aal tubulus belum baik, pengeluaran !airan berlebihan. 4erjadi hiponatremia karena kehilangan natrium melalui tubulus yang rusak. 8amanya &ase ini berlangsung selama 5 minggu.
A | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
!.
Fase penyembuhan atau &ase pas!a diuretik "ada &ase ini poliuria berkurang demikian juga gejala uremia. Fungsi glomerulus dan tubulus berangsur : angsur membaik.
.
K-'likasi GGA • • • • • • • •
in&eksi asidosis metaboli! hiperkalemia uremia payah jantung kejang uremik perdarahan Gagal ginjal kronik.
"6G76 "%46 +. 8ihat bagian pengkajian genitourinaria dalam apendiks . 5. aji adanya tanda dan gejala kelebihan volume !airan (edema kulit mengilap dan tegang 9 asupan melebihi keluaran 9 dan berat badan meningkat). . aji adanya tanda dan gejala penurunan !urah jantung, kurang volume !airan, dan pola napas tidak e&ekti& 3. aji adanya tanda dan gelaja masalah berikut syok, in&eksi, kelebihan !airan, hipertensi, gagal jantung, edema paru gangguan keseimbangan elektrolit,D7E, koma dan kejang 0. aji adanya tanda dan gejala adanya in&eksi >. aji tingkat akti&itas dan respons koping anak =. aji kemampuan keluarga untuk menatalaksanakan pera$atan jangka panjang anak mereka D7G61S "%46 • • • • • • • •
elebihan volume !airan %isiko tinggi kekurangan volume !airan "enurunan !urah jantung "ola napas tidak e&ekti& %isiko tinggi !edera %isiko tinggi kerusakan integritas kulit %isiko tinggi in&eksi 7ntoleransi aktivitas
< | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
• • •
6yeri %isiko tinggi perubahan pertumbuhan dan perkembangan %isiko tinggi penatalaksanaan program pengobatan yang tidak e&ekti&
764%6S7 "%46 +. "antau dan pertahankan keseimbangan !airan a. aji status hidrasi setiap 3 sampai > jam selama &ase kuat b. Ganti !airan yang hilang akibat dari perpindahan !airan interstisel !. "antau jenis !airan dan &rekuensi pemberiannya untuk men!egah kelebihan !airan dan edema serebri pada saat mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat d. Eatat asupan dan keluaran yang adekuat e. Eatat berat badan harian &. "antau tekanan darah dan &erpusi distal (nadi, pengisian kapiler, suhu, $arna) g. "antau tekanan arteri dan tekanan vena sentral (E") h. #erikan diuretik dan kaji e&ekti&itasnya i. "antau dan pertahankan kepatenan kateter dialisis 5. "antau dan obserpasi adanya tanda-tanda keseimbangan elektrolit a. 'iperkalemia
:
iritabilitas
otot,
perubahan
ekg
(peningkatan gelombang 4, kompleks H%S yang meluas, inter&al "% memanjang), aritimia jantung b. 'ipokalsemia : koma, konvulsi !. 'inatremia : kejang d. 'ipoglikemia : kejang . 1bservasi dan laporkan adanya tanda dan gejala an!aman komplikasi. a. Syok b. 7n&eksi !. elebihan !airan d. 'ipertensi e. Gagal jantung &. omplikasi perna&asa :edema pulmonary g. 7ntoksikasi kalium h. "erdarahan :D7E i. 2alnutrisi j. nemia k. Gangguan neurologis : letargio koma, kejang, +/ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
3. "antau respon terapeutik dan respon yg tidak diinginkan pada anak terhadap pemberian obat 0. Eegah in&eksi a. "erhatikan bah$a pasieun harus batuk dan menarik na&as dalam b. 8akukan pera$atan mulut dan kulit !. 8akukan pera$atan untuk semua kateter dan jalur invasive d. 8indungi anak dari kontak in&eksius >. Siapkan anak dan keluarga untuk dialysis jika di indikasikan a. elebihan volume !airan menyebabkan gagal jantung b. !. d. e. &. g. h. i.
kongesti& edemapulmumonar 'iperkalemia yg membandel Gejala uremik yg parah sidosis yang membandel "erubahan setatus neurologis "erdarahan 'ipernatremia yg membandel etidaseimbangan kalsium yg parah etidakmampuan untuk mendukung satatus nutrisi akibat
kelebihan !ariran j. #*6 lebih dari +//mgdl =. Dorong anak dan keluarga untuk mengekpresikan keka$atiran nya terhadap kondisi anak . A. #erikan in&ormasi yg sesuai dengan tingkat perkembangan, dan kuatkan data yang di berikan pada anak dan orang tua <. "antau dan redakan nyeri yang di alami anak. %6E6 "*86G D6 "%46 D7 %*2' ika GG belum juga sembuh pada saat pemulangan berikan intruksi penatalaksanaan dirumah pada orang tua dan anak dalam bentuk lisan atau tulisan sebagai berikut +. "roses penyakit ( termasuk proses kelinis yang mungkin terjadi dan tanda-tanda komplikasi) 5. 1bat-obatan (dosis,rute, jad$al pemberian, e&ek samping . 3. 0. >.
dan komplikasi ) "era$atan kulit 6utrisi "en!egahan in&eksi "era$atan tindak lanjut
++ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
'S78 ;6G D7 '%"6 +. Eairan dan elektrolit anak seimbangan dalam batas normal 5. nak tidak menunjukan tanda dan gejala komplikasi . nak dan keluarga menunjukan rasa mengusai dalam menghadapi proses penyakit . 2.3.3 Sin0r-' Ner-tik Sindrom 6e&rotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan
permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massi& (Donna 8. ong, 5//3). Sindrom 6e&rotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh injuri glomerular
yang
terjadi
pada
anak
dengan
karakteristik9
proteinuria,
hipoproteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan %ita ;uliani, 5//+). Sindrom ne&rotik (S6) merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari proteinuria massi& (lebih dari 0/ mgkg##53 jam), hipoalbuminemia (kurang dari 5,0 gram+// ml) yang disertai atau tidak disertai dengan edema dan hiperkolesterolemia. (%au&, 5//5). #erdasarkan pengertian diatas maka dapat mengambil kesimpulan bah$a Sindrom 6e&rotik pada anak merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada anak dengan karakteristik proteinuria massi& hipoalbuminemia, hiperlipidemia yang disertai atau tidak disertai edema dan hiperkolestrolemia. Eti-l-&i Sebab pasti belum diketahui. *munya dibagi menjadi a. Sindrom ne&rotik ba$aan Diturunkan sebagai resesi& autosom atau karena reaksi &etomaternal b. Sindrom ne&rotik sekunder Disebabkan oleh parasit malaria, penyakit kolagen, glomerulone&ritis akut,
glomerulone&rits kronik, trombosis vena renalis, bahan kimia (trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, raksa), amiloidosis, dan lain-lain. a. Sindrom ne&rotik idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) (ri& 2ansjoer,5/// 3AA) . 7nsiden a) 7nsidens lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. b) 2ortalitas dan prognosis anak dengan sindrom ne&rotik bervariasi berdasarkan etiologi, berat, luas kerusakan ginjal, usia anak, kondisi yang mendasari, dan responnya trerhadap pengobatan +5 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
!) d)
Sindrom ne&rotik jarang menyerang anak diba$ah usia + tahun Sindrom ne&rotik perubahan minimal (S6"2) mena!akup >/ : I
e)
dari semua kasus sindrom ne&rotik pada anak ngka mortalitas dari S6"2 telah menurun dari 0/ I menjadi 0 I
&)
dengan majunya terapi dan pemberian steroid. #ayi dengan sindrom ne&rotik tipe &inlandia adalah !alon untuk
ne&rektomi bilateral dan transplantasi ginjal. (Ee!ily 8 #etz, 5//5). Pat-isi-l-&i a. 2eningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. 8anjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma menurun sehingga !airan intravaskuler berpindah ke dalam interstitial. "erpindahan !airan tersebut menjadikan volume !airan intravaskuler berkurang, sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi. b. 2enurunnya aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin : angiotensin dan peningkatan sekresi anti diuretik hormon (D') dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air. Dengan retensi natrium dan air akan menyebabkan edema. !. 4erjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan penurunan onkotik plasma d. danya hiper lipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi lipopprtein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak akan banyak dalam urin (lipiduria) e. 2enurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena
hipoalbuminemia, hiperlipidemia, atau
de&esiensi seng. (Suriadi dan %ita yuliani, 5//+ 5+=) Maniestasi klinik a) 2ani&estasi utama sindrom ne&rotik adalah edema. dema biasanya bervariasi dari bentuk ringan sampai berat (anasarka). dema biasanya lunak dan !ekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan disekitar mata (periorbital) dan berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan ekstermitas ba$ah. + | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
b) !) d) e) &)
"enurunan jumlah urin urine gelap, berbusa "u!at 'ematuri noreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus. Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi. g) Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang), (#etz, Ee!ily 8.5//5 0 ). Penatalaksanaan Me0ik +. 7stirahat sampai edema tinggal sedikit. #atasi asupan natrium sampai
kurang lebih + gramhari se!ara praktis dengan menggunakan garam se!ukupnya dan menghindar makanan yang diasinkan. Diet protein 5 : gramkg##hari. 5. #ila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan diuretik, biasanya &urosemid + mgkg##hari. #ergantung pada beratnya edema dan respon pengobatan. #ila edema re&rakter, dapat digunakan hididroklortiazid (50 : 0/ mghari), selama pengobatan diuretik perlu dipantau kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik dan kehilangan !airan intravaskuler berat. . "engobatan kortikosteroid yang diajukan 7nternasional Eoopertive Study o& idney Disease in Ehildren (7SDE), sebagai berikut +) Selama 5A hari prednison diberikan per oral dengan dosis >/ mghari luas permukaan badan (+bp) dengan maksimum A/ 5)
mghari. emudian dilanjutkan dengan prednison per oral selama 5A hari dengan dosis 3/ mghari+bp, setiap hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum >/ mghari. #ila terdapat respon selama pengobatan, maka pengobatan ini dilanjutkan se!ara
5. .
intermitten selama 3 minggu Eegah in&eksi. ntibiotik hanya dapat diberikan bila ada in&eksi "ungsi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital
(ri& 2ansjoer,5///) Pen&kajian. "engkajian merupakan langkah a$al dari tahapan proses kepera$atan. Dalam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. eberhasilan proses
+3 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
kepera$atan sangat tergantung pada ke!ermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. "engkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom ne&rotik (Donna 8. ong,5// 00/) sebagai berikut a. 8akukan pengkajian &isik termasuk pengkajian luasnya edema b. Dapatkan ri$ayat kesehatan dengan !ermat, terutama yang berhubungan dengan penambahan berat badan saat ini, dis&ungsi ginjal. !. 1bservasi adanya mani&estasi sindrom ne&rotik +) "enambahan berat badan 5) dema ) ajah sembab hususnya di sekitar mata 4imbul pada saat bangun pagi #erkurang di siang hari "embengkakan abdomen (asites) esulitan perna&asan (e&usi pleura) "embengkakan labial (s!rotal) dema mukosa usus yang menyebabkan -
Diare,
noreksia, bsorbsi usus buruk "u!at kulit ekstrim (sering) "eka rangsang 2udah lelah 8etargi 4ekanan darah normal atau sedikit menurun erentanan terhadap in&eksi "erubahan urin "enurunan volume • Gelap • #erbau buah • #antu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, • misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah9 analisa darah untuk protein serum (total,
perbandingan
albuminglobulin,
kolesterol),
jumlah darah merah, natrium serum. +. Diagnosa kepera$atan berdasarkan prioritas a. elebihan volume !airan (total tubuh) b.d akumulasi !airan dalam jaringan dan ruang ketiga. +) 4ujuan "asien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi !airan (pasien mendapatkan volume !airan yang tepat)
+0 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
5) 7ntervensi +. aji masukan yang relati& terhadap keluaran se!ara akurat. %asional perlu untuk menentukan &ungsi ginjal, kebutuhan penggantian !airan dan penurunan resiko kelebihan !airan. 5. 4imbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan). %asional mengkaji retensi !airan . aji perubahan edema ukur lingkar abdomen pada umbili!us serta pantau edema sekitar mata. %asional untuk mengkaji as!ites dan karena merupakan sisi umum edema. 3. tur masukan !airan dengan !ermat. %asional agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan 0. "antau in&us intra vena %asional untuk mempertahankan
masukan
yang
diresepkan >. #erikan kortikosteroid sesuai ketentuan. %asional untuk menurunkan ekskresi proteinuria =. #erikan diuretik bila diinstruksikan. %asional untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.
K4NSEP IN#EKSI SA,URAN KEMIH )ISK*
2.1 5einisi ISK
+> | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
7S adalah in&eksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme dedalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus, mikroorganisme lain. (6anda 6i!- 6o!, 5/+5). 7S adalah invasi mikroorganisme pada salah satu atau beberapa bagian saluran kemih. (dhie Djohan *tama, 5//>). 7n&eksi
Saluran
emih
(7S)
atau Urinarius
Tractus
Infection
(UTI) adalah suatu keadaan adanya in&asi mikroorganisme pada saluran kemih. (gus 4essy, 5//+ hal. ++5). 7n&eksi Saluran emih (7S) adalah suatu keadaan adanya in&eksi bakteri pada saluran kemih. (nggram, #arbara, +<
2.2 Ei0e'i-l-&i ISK
7n&eksi saluran kemih dapat terjadi pada 0I anak perempuan dan +-5I anak laki-laki. ejadian in&eksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah men!apai +/-+// kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (/,+-+I). Sebelum usia + tahun, in&eksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar in&eksi saluran kemih terjadi pada anak perempuan. 2isalnya pada anak usia pra sekolah di mana in&eksi saluran kemih pada perempuan men!apai /,AI, sementara pada laki-laki hanya /,5I dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian in&eksi saluran kemih pada anak perempuan / kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. "ada anak laki-laki yang disunat, risiko in&eksi saluran kemih menurun hingga menjadi +0-+5/ dari anak laki-laki yang tidak disunat. "ada usia 5 bulan : 5 tahun, 0I anak dengan in&eksi saluran kemih mengalami demam tanpa sumber in&eksi dari ri$ayat dan pemeriksaan &isik. Sebagian besar in&eksi saluran kemih dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan.
2.3 Klasiikasi ISK
2enurut 2. Elevo %endy dan 2argareth 4' ( 5/+5, hal 55/), jenis in&eksi kandung kemih dapat diklasi&ikasikan
+= | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
#erdasarkan letak peradangan yaitu +.
andung kemih (sistitis) Sistitis (in&lamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya in&eksi dari uretra. 'al ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari uretra kedalam kandung kemih (re&luks urtovesikal), kontaminasi &ekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
5.
*retra (uretritis) *retritis adalah suatu in&eksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. *retritis gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. *retritis non gonoreal adalah uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia &rakomatik atau urea plasma urelytikum.
.
"rostat (prostatitis)
3.
Ginjal (pielone&ritis) "ielone&ritis in&eksi traktus urinarius atas merupakan in&eksi bakteri pada ginjal,tubulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal. 7n&eksi saluran kemih pada usia lanjut dibedakan menjadi
+.
7n&eksi Saluran emih *n!ompli!ated ( Simple ) 7n&eksi saluran kemih sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran ken!ing baik, anatomik maupun &ungsional normal. 7n&eksi saluran kemih ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita $anita dan in&eksi hanya mengenai mukosa super&i!ial kandung kemih.
5.
7n&eksi Saluran emih Eompli!ated Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas , kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa ma!am antibiotika , sering terjadi bakterimia, sepsis dan sho!k. 7n&eksi saluran kemih ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut
elainan abnormal saluran ken!ing, misalnya batu, re&leC vesiko uretral obstruksi, a. atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kemih menetap dan prostatitis. b. elainan &aal ginjal gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronik.
+A | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
!. Gangguan daya tahan tubuh. d. 7n&eksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus yang memproduksi urease.
2.! Eti-l-&i ISK
+.
5.
enis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan 7S, antara lain a.
Escherichia Coli: I penyebab 7S uncomplicated (simple)
b.
Pseudomonas, Proteus, Klebsiella penyebab ISK complicated
!.
Enterobacter, staphlococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
"revalensi penyebab 7S pada usia lanjut, antara lain a.
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang e&ekti&
b.
2obilitas menurun
!.
6utrisi yang sering kurang baik
d.
Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e.
danya hambatan pada aliran urin
&.
'ilangnya e&ek bakterisid dari sekresi prostat
2./ Maniest%asi Klinis ISK
*mumnya +/ I penderita in&eksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin dapat tidak menimbulkan gejala sehingga penderita tidak menyadari adanya in&eksi. "ada keadaan yang menimbulkan tanda dan gejala biasanya +.
Dysuria (rasa terbakar pada saat berkemih).
5.
Frekuensi pengeluaran urine yang sedikit-sedikit dan sering.
.
etidakmampuan mengosongkan kandung kemihpengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
3.
6yeri suprapubik dan menyebar menjadi nyeri pinggang dan dapat terjadilo! bac" pain.
0.
Spasme kandung kemih.
>.
arna urine yang keruh.
+< | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
=.
'ematuri pada keadaan lanjut.
A.
Gangguan saluran intestinal mual, muntah dan anoreksia.
4anda dan gejala 7S pada bagian ba$ah (sistitis) +.
6yeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
5.
Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
.
'ematuria
3.
6yeri punggung dapat terjadi 4anda dan gejala 7S bagian atas (pielone&ritis)
+.
Demam
5.
2enggigil
.
6yeri panggul dan pinggang
3.
6yeri ketika berkemih
0.
2alaise
>.
"using
=.
2ual dan muntah
2. Pat-isi-l-&i ISK
7n&eksi saluran kemih bagian ba$ah paling banyak disebabkan oleh mikroorganisme terutama bakteri gram negati& yaitu s!heri!hia Eoli yang men!apai kurang lebih persen kejadian, disertai dengan pseudomonas, enterobakter, #akteri gram positi& strepto!o!!us, S. Sapro&it. Se!ara normal mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran intestinal, tetapi bila terjadi in&eksi pada saluran intestinal maka terjadi respon tubuh terhadap in&eksi sehingga timbul demam, anoreksia, mual, muntah, menggigil, diare. palagi jarak anatomi intestinal dan vesika urinaria yang dekat sehingga memudahkan mikroorganisme masuk melalui urethra se!ara asenden. 2asuknya mikroorganisme ini dapat disebabkan karena hubungan seC yang terlalu berlebihan, yang biasanya banyak terjadi pada $anita muda, dimana jarak antara vagina dan vesika urinaria dekat sehingga dapat memba$a kuman ke vesika urinaria melalui sperma, sperma dapat membuat p' vagina menjadi meningkat hingga tidak dapat membunuh kuman
5/ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
yang masuk pada vesika urinaria. palagi bila setelah itu tidak mengosongkan kandung kemih maka mikroorganisme akan berkolonisasi di dalam vesika urinaria. 2. K-'likasi ISK
omplikasi yang dapat terjadi pada in&eksi saluran kemih ini adalah karena adanya proses re&luC atau mikroorganisme yang di dapat se!ara asendens, yaitu menyebabkan +.
"yelone&ritis 7n&eksi yang naik dari ureter ke ginjal, tubulus re&luC urethrovesikal dan jaringan intestinal yang terjadi pada satu atau kedua ginjal.
5.
Gagal Ginjal 4erjadi dalam $aktu yang lama dan bila in&eksi sering berulang atau tidak diobati dengan tuntas sehingga menyebabkan kerusakan ginjal baik se!ara akut dan kronik.
2.6 Penatalaksanaan ISK
2enurut 2. Elevo %endy dan 2argareth 4' (5/+5 hal. 55+), pengobatan in&eksi saluran kemih bertujuan untuk menghilangkan gejala dengan !epat, membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan men!egah in&eksi berulang, sehingga dapat menurunkan angka ke!a!atan serta angka kematian. 4ujuan tersebut dapat di!apai dengan dengan +.
5.
"era$atan dapat berupa a.
2eningkatkan intake !airan 5 : literhari bila tidak ada kontra indikasi.
b.
"erubahan pola hidup diantaranya •
2embersihkan perineum dari depan ke belakang
•
"akaian dalam dari bahan katun
•
2enghindari kopi, alkohol
1bat-obatan a. ntibiotik *ntuk menghilangkan bakteri. •
ntibiotik jangka pendek dalam $aktu + :5 minggu
5+ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
•
ntibiotik jangka panjang ( baik dengan obat yang sama atau di ganti ) dalam janga $aktu : 3 minggu
"engobatan pro&ilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari sebelum tidur dalam $aktu : > bulan atau lebih ini merupakan pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih lanjut. b. nalgetik dan nti spasmodik *ntuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita !. 1bat golongan enozopyridine "yridium. *ntuk meredakan gejala iritasi pada saluran kemih
2.7 Pe'eriksaan 5ia&n-stik ISK
"emeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan baik untuk penegakkan diagnosa atau pengobatan antara lain adalah +.
8aboratorium a. nalisa urine terdapat leukosit, eritrosit, !rystal, pus, bakteri dan p' meningkat. b. *rine kultur !. *ntuk menentukan jenis kuman atau penyebab in&eksi saluran kemih misalnya strepto!o!!us, . Eoli, dll d. *ntuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan e. Darah terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin. &. #lass 6ier 1phage : 7ntra enous "yelogram ( #61 : 7" ) g. 2enunjukkan kon&irmasi yang !epat tentang penyebab nyeri abdominal, panggul. h. 2enunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan. i.
Eystos!opy 2engetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada kandung kemih ASUHAN KEPERA8ATAN IN#EKSI SA,URAN KEMIH )ISK*
55 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
3.1 Pen&kajian 3.1.1
I0entitas Pasien
6ama, *mur, enis elamin, gama, Suku, #angsa, "ekerjaan, "endidikan, Status "erka$inan, lamat, 4anggal 2asuk %umah Sakit. 3.1.2
Ri$a9at Kese(atan Kel(an Uta'a+
2erupakan ri$ayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien mengalami 7S bagian ba$ah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra se$aktu ken!ing dengan air kemih sedikitsedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami 7S bagian atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri pinggang. RKS
2erupakan ri$ayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien mengalami 7S bagian ba$ah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra se$aktu ken!ing dengan air kemih sedikitsedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami 7S bagian atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri pinggang. RK5
"ada pengkajian biasanya ditemukan kemungkinan penyebab in&eksi saluran kemih dan memberi petunjuk berapa lama in&eksi sudah di alami klien. #iasanya klien dengan 7S pada $aktu dulu pernah mengalami penyankit in&eksi saluran kemih sebelumnya atau penyakit ginjal polikistik atau batu saluran kemih, atau memiliki ri$ayat penyakit D2 dan pemakaian obat analgetik atau estrogen, atau pernah di ra$at di rumah sakit dengan dipasangkan kateter. RKK
2erupakan ri$ayat kesehatan keluarga yang biasanya dapat meperburuk keadaan klien akibat adanya gen yang memba$a penyakit turunan seperti D2, hipertensi dll. 7S bukanlah penyakit turunan karena penyakit ini lebih disebabkan dari
5 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
anatomi reproduksi, higiene seseorang dan gaya hidup seseorang, namun jika ada penyakit turunan di !urigai dapat memperburuk atau memperparah keadan klien. 3.1.2
.
Pe'eriksaan #isik
+.
esadaran kesadaran menurun
5.
4anda : tanda vital 4ekanan darah
meningkat
6adi
meningkat
"ernapasan
meningkat
Suhu
meningkat
"emeriksaan &isik head to toe 6o. #agian 4ubuh +. %ambut
"emeriksaan Fisik keadaan kepala klien 7S biasanya baik (tergantung klien) distibusi rambut merata, $arna rambut normal (hitam), rambut tidak ber!abang, rambut bersih. pada saat di palpasi keadaan
5.
2ata
rambut
klien
7S
biasanya
lembut,tidak berminyak, rambut halus. keadaan mata penderita 7S biasanya normal. 2ata
simetris,
tidak
udema
di
sekita
mata,sklera tidak ikterik, konjugtiva anemis, . 3.
'idung
pandangan tidak kabur. normal. Simetris tidak ada pembengkakan
4elinga
,tidak ada se!ret, hidung bersih 6ormal. telinga simetris kiri dan kanan, bentuk daun
>. =.
teling
normal, tidak
terdapat
2ulut
serumenm,keberihan telinga baik. mukosa bibir kering, keadaan dalam mulut
8eher
bersih(lidah,gigi,gusi). biasanya pada klien 7S 6ormal 7
leher
simetris,tidak
ada
penonjolan
",terlihat pulsasi "a tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak 53 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
=.
4horaks
"aru
ada pembesaran nodus lim&a 7 dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada sama, pernapasan !epat dan dangkal, tidak ada penonjolan rusuk. "a 6ormal.tulang rusuk lengkap, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas serta edema atau massa.tra!til &remitus positi& kiri dan kanan. "e suara dullness pada daerah payudara, dan suara resonan pada inter!osta. u 6ormal.tidak terdengar suara tambah pada
antung
pernapasan (ron!hi,$hezing) biasanya klien dengan 7S 6ormal. ;aitu 4idak ada terjadi ganguan pada jantung klien (ke!uali
klien
memilki
ri$ayat
sakit
jantung).teraba pulsasi pada daerah jantung klien pada inter!osta 5 dan pada inter!osta -0 tidak teraba, pada garis mid klavikula teraba vibrasi lembut ketukan jantung.suara jantung S+ dan s5 terdengar dan seimbang pada inter!osta ke dan pada inter!osta ke 0 bunyi A.
bdomen
s+ lebih dominan dari pada s5. 7 perut rata, tidak ada pembesaran hepar yang di tandai dengan perut bun!it, tidak ada pembuluh
darah
yang
menonjol
pada
abdomen, tidak ada selulit. "a ada nyeri tekan pada abdomen bagian ba$ah akibat penekanan oleh in&eksi "e bunyi yang di hasilkan timpani <.
kstermitas
u bising usus terdengar kekuatan eks.atas dan eks.ba$ah baik, dapat melakukan pergerakan sesuai perintah, tidak ada nyeri tekan atau lepas pada
50 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
ekstermitas,tidak ada bunyi krepitus pasa ekstermitas 3.2 Pe'eriksaan Pennjan&:5ia&n-stik
"emeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan baik untuk penegakkan diagnosa atau pengobatan antara lain adalah +.
8aboratorium
a.
nalisa urine terdapat leukosit, eritrosit, !rystal, pus, bakteri dan p' meningkat.
b.
*rine kultur *ntuk menentukan jenis kuman atau penyebab in&eksi saluran kemih misalnya strepto!o!!us, . Eoli, dll *ntuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan
!.
Darah terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin. 5.
#lass 6ier 1phage : 7ntra enous "yelogram ( #61 : 7" ) a.
2enunjukkan kon&irmasi yang !epat tentang penyebab
nyeri abdominal, panggul. a.
2enunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan.
!.
Eystos!opy 2engetahui kerusakan dari serabut-serabut otot
pada kandung kemih.
3.! 5ia&n-sa Keera$atan
+.
6yeri berhubungan dengan
5.
Gangguan eliminasi
.
'ipertermi
3./ Inter;ensi Keera$atan N-.
5ia&n-sa
Tjan 0an Kiteria
Keera$atan
Hasil )N4<*
Inter;ensi Akti;itas )NI<*
5> | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
+.
6yeri berhubungan
4ujuan Setelah
Manaje'en n9eri+
dengan 7n&lamasi dan dilakukan tindakan +. penilaian nyeri se!ara peningkatan aktivitas
kepera$atan selama komprehensi& dimulai dari lokasi,
penyakit.
53 jam diharapkan
karakteristik, durasi, &rekuensi,
nyerinya teratasi
intensitas dan penyebab.
iteria hasil Skala nyeri /-.
5. urangi &aktor presipitasi nyeri(&aktor in&eksi)
ajah klien tidak. "ilih dan lakukan penanganan meringis. lien tidak
nyeri (&armakologi, non &armakologi dan inter personal).
memegang daerah nyeri.
Pe'%erian anal&esi=+
+. 2onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali 5. #erikan analgesik tepat $aktu terutama saat nyeri hebat . valuasi e&ektivitas analgesik, tanda dan gejala (e&eksamping)
2.3./ Ga&al &injal kr-nik
egagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan &ungsi tidak dimulai. "ada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. #arbara E 8ong, +<<>). Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (S%D) merupakan gangguan &ungsi renal yang progresi& dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan !airan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (#runner J Suddarth, 5//+).
5= | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
Gagal
ginjal
kronis
adalah
kegagalan
&ungsi
ginjal
untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan !airan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresi& dengan mani&estasi penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah (ri& 2uttaKin,5/++). Gagal ginjal kronik (GG) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan &ungsi ginjal yang bersi&at menahun, berlangsung progresi&, dan !ukup lanjut. 'al ini terjadi apabila laju &iltrasi glomerulus kurang dari 0/ mlmenit (rjatmo 4jokonegoro,5//+). Eti-l-&i #egitu banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis. kan tetapi apapun sebabnya, respon yang terjadi adalah penurunan &ungsi ginjal se!ara progresi&. ondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan GG bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan dari luar ginjal.
Pena"it dari #in$al •
•
•
penyakit pada saringan (glomerulus) glomerulone&ritis in&eksi kuman pyelone&ritis, ureteritis batu ginjal ne&rolitiasis
•
kista di ginjal pol!ystis kidney
•
trauma langsung pada ginjal
•
keganasan pada ginjal
•
sumbatan tumor, batu, penyempitanstriktur
Pena"it umum di luar #in$al •
penyakit sistemik diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol tinggi
•
dyslipidemia
•
in&eksi di badan tb! paru, si&ilis, malaria, hepatitis
•
preeklamsi
•
obat-obatan
•
kehilangan banyak !airan yang mendadak (luka bakar)
5A | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
Pat-isi-l-&i
Fungsi ginjal menurun karena produk akhir metabolisme protein tertimbun dalam darah, sehingga mengakibatkan terjadinya uremia dan mempengaruhi seluruh sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produksi sampah maka gejala semakin berat (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). Gangguan clearance renal terjadi akibat penurunan jumlah glomerulus yang ber&ungsi. "enurunan laju &iltrasi glomerulus dideteksi dengan memeriksa clearance kreatinin urine tampung 53 jam yang menunjukan penurunan clearance kreatinin dan peningkatan kadar kreatinin serum (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). %etensi !airan dan natrium dapat mengakibatkan edema, E'F, dan hipertensi. 'ipotensi dapat terjadi karena aktivitas aksis renin angitensin dan kerja sama keduanya meningkatkan sekresi aldosteron. ehilangan garam mengakibatkan risiko hipotensi dan hipovolemia. 2untah dan diare menyebabkan perpisahan air dan natrium sehingga status uremik memburuk (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). sidosis metabolik akibat ginjal tidak mampu mensekresi asam (' ) yang ⁺
berlebihan. "enurunan sekresi asam akibat tubulus ginjal tidak mampu men sekresi ammonia dan mengabsorpsi natrium bikarbonat ('E1). "enurunan ekskresi &os&at dan asam organik lain terjadi (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). nemia terjadi akibat produksi eritropoietin yang tidak memadai, memendeknya usia sel darah merah, de&isiensi nutrisi, dan ke!endurungan untuk mengalami perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran pen!ernaan. ritropoietin yang diproduksi oleh ginjal, menstimulasi sumsum tulang untuk menhasilkan sel darah merah, dan produksi eritropoietin menurun sehingga mengakibatkan anemia berat yang disertai keletihan, angina, dan sesak napas (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). etidakseimbangan kalsium dan &os&at merupakan gangguan metabolisme. adar serum kalsium dan &os&at tubuh memiliki hubungan timbal balik. ika salah satunya meningkat, maka &ungsi yang lain akan menurun. Dengan menurunnya &iltrasi melalui glomerulus ginjal, maka meningkatkan kadar &os&at serum, dan sebaliknya, kadar serum kalsium menurun. "enurunan kadar kalsium serum menyebabkan
sekresi
parathormon, sehingga kalsium ditulang menurun,
menyebabkan terjadinya perubahan tulang dan penyakit tulang. Demikian juga
5< | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
vitamin D (+, 50 dihidrokolekalsi&erol) yang dibentuk di ginjal menurun seiring perkembangan gagal ginjal (6ursalam dan Fransis!a, 5//A). Tan0a 5an Gejala
2enurut Suyono (5//l) 4anda dan gejala Gagal ginjal kronik adalah a. Gangguan pada sistem gastrointestinal. : noreksia, mual, dan muntah yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein dalam usus dan terbentuknya zat : zat toksik. : Fetor uremik disebabkan ureum yang berlebihan pada air liur yang
b.
!.
d.
e.
diubah menjadi amonia oleh bakteri sehingga na&as berbau amonia. : Eegukan, belum diketahui penyebabnya. Gangguan sistem 'ematologi dan kulit. : nemia, karena berkurangnya produksi eritropoetin. : ulit pu!at karena anemia dan kekuningan karena penimbunan urokrom. : Gatal-gatal akibat toksin uremik. : 4rombositopenia (penurunan kadar trombosit dalam darah). : Gangguan &ungsi kulit (Fagositosis dan kemotaksis berkurang). Sistem Syara& dan otak. : 2iopati, kelelahan dan hipertropi otot. : nsepalopati metabolik 8emah, 4idak bisa tidur, gangguan konsentrasi. Sistem ardiovaskuler. : 'ipertensi. : 6yeri dada, sesak na&as. : Gangguan irama jantung akibat sklerosis dini. : dema. Sistem endokrin. : Gangguan seksual libido, &ertilitas dan penurunan seksual pada lakilaki, pada $anita mun!ul gangguan menstruasi. : Gangguan metabolisme glukosa, retensi insulin dan gangguan sekresi
insulin. &. Gangguan pada sistem lain. : 4ulang osteodistro&i renal. : sidosis metabolik akibat penimbunan asam organik. Maniestasi Klinik 2enurut 2uhammad (5/+5), mani&estasi klinik gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut a.Gan&&an a0a system gastrointestinal a) noreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein didalam usus, terbentuknya zat-zat toksik akibat
/ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
metabolisme bakteri usus seperti ammonia dan metal gaunidin, serta sembabnya mukosa. b) %etor uremik disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada air liur diubah oleh bakteri di mulut menjadi ammonia sehingga na&as berbau ammonia. !) Eegukan (hiccup) sebabnya yang pasti belum diketahui . %. Gan&&an siste' (e'at-l-&i 0an klit
+. 5. . 3. 0.
nemia karena kekurangan produksi eritropoetin. ulit pu!at dan kekuningan akibat anemia dan penimbunan urokrom. Gatal-gatal akibat toksis uremik 4rombositopenia (penurunan kadar trombosit dalam darah). Gangguan &ungsi kulit (&agositosis dan kematosis berkurang).
=. Siste' sara 0an -t-t
+. &estless le# sndrome lien merasa pegal pada kakinya sehingga selalu digerakkan. 5. 'urnin# feet sndrome lien merasa semutan dan seperti terbakar, terutama ditelapak kaki. . nse&alopati metabolik lien tampak lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor, mioklonus, kejang. 3. 2iopati lien tampak mengalami kelemahan dan hipotro&i otot-otot terutama otototot ekstremitas proCimal. 0. Siste' kar0i-;asklar
+) 'ipertensi akibat penimbunan !airan dan garam 5) 6yeri dada dan sesak na&as akibat perikarditis, e&usi peri!ardial, penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini, dan gagal jantung akibat penimbunan !airan ) Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini, gangguan elektrolit, dan klasi&ikasi metastatik 3) dema akibat penimbunan !airan e. Siste' en0-krin
+) Gangguan seksuallibido9 &ertilitas dan penurunan seksual pada laki-laki serta gangguan menstruasi pada $anita.
+ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
5) Gangguan metabolisme glukosa retensi insulin dan gangguan sekresi insun. Penatalaksanaan Me0is.
2enurut rie& 2ansjoer (5///) penatalaksanaan yang dilakukan pada klien dengan gagal ginjal kronik a. 1ptimalisasi dan pertahankan keseimbangan !airan dan garam. "ada beberapa pasien, &urosemid dosis besar (50/- +/// mghr) atau diuretik loop (bumetanid, asam etakrinat) diperlukan untuk men!egah kelebihan !airan, sementara pasien lain mungkin memerlukan suplemen natrium klorida atau natrium bikarbonat oral. "enga$asan dilakukan melalui berat badan, urine dan pen!atatan keseimbangan !airan. b. Diet tinggi kalori dan rendah protein. Diet rendah protein (5/- 3/ grhr) dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksia dan nausea (mual) dan uremia , menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. 'indari masukan berlebihan dari kalium dan garam. !. ontrol 'ipertensi. #ila tidak dikontrol dapat terakselerasi dengan hasil akhir gagal jantung kiri. "ada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal, keseimbangan garam dan !airan diatur tersendiri tanpa tergantung tekanan darah. d. ontrol ketidakseimbangan elektrolit. *ntuk men!egah hiperkalemia, hindari masukan kalium yang besar, diuretik hemat kalium, obat-obatan yang berhubungan dengan ekskresi kalium (misalnya, obat anti-in&lamasi nonsteroid). e. 2en!egah penyakit tulang. 'iper&os&atemia dikontrol dengan obat yang mengikat &os&at seperti aluminium hidroksida (//-+A// mg) atau kalsium karbonat (0//- /// mg) pada setiap makan. &. Deteksi dini dan terapi in&eksi. "asien uremia harus diterapi sebagai pasien imonosupurati& dan terapi lebih ketat.
5 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
g. 2odi&ikasi terapi obat dengan &ungsi ginjal. #anyak obat-obatan yang harus diturunkan dosisnya karena metaboliknya toksik yang dikeluarkan oleh ginjal 2isalnya analgesik opiate, dan alupurinol. h. Deteksi terapi komplikasi. $asi dengan ketat kemungkinan ense&alopati uremia, perikarditis, neuropati peri&er, hiperkalemia meningkat, kelebihan volume !airan yang meningkat, in&eksi yang mengan!am ji$a, kegagalan untuk bertahan, sehingga diperlukan dialisis. As(an keera$atan &a&al &injal kr-nik a0a anak Pen&kajian keera$atan
+. 8ihat bagian pengkajian genitoutinari dalam apendiks 5. aji adanya tanda dan gejala kelebihan volume !airan ( edema 9 kulit tegang dan mengilat9asupan lebih besar dari pada keluaran dan berat badan bertambah ) . aji adanya tanda dan gejala penurunan !urah jantung, kekurangan volume !airan dan pola na&as yang tidak e&ekti& 3. aji adanya tanda dan gejala masalah-masalah kolaborati& potensial berikut ini syok, in&eksi, kelebihan !airan, hipertensi, gagal jantung, edema pulmonary, ketidak seimbangan elektrolit, koagulasi intravskular 0. >. =. A.
diseminata (7D), koma dan kejang aji adanya tanda dan gejala in&eksi aji pertumbuhan dan perkembangan biopsikososial dan spiritual anak aji tingkat aktivitas dan respons koping anak aji kemampuan keluarga untuk menatalaksanaan dan melakukan koping terhadap per$atan jangka panjang dan kebutuhan anak mereka
5ia&n-sa keera$atan
a. b. !. d. e. &. g. h. i. j.
elebihan volume !airan %esiko tinggi kekurangan volume !airan "erubahan pola elimansi urin "enurunan !urah jantung "ola na&as tidak e&ekti& %esiko tinggi keruksakan integritas kulit %esiko tinggi !edera %esiko tinggi in&eksi "erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh %esiko tinggi penatalaksanaan program terapeutik tidak e&ekti&
| S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
k. %esiko tinggi perubahan proses keluarga l. %esiko tinggi perubhan pertumbuhan dan prkembangan Inter;ensi keera$atan
+. "antau status !airan dan elektrolit a. Eatat dengan akurat asupan dan keluaran b. "ertahankan pembatasan !airan !. "antau status hidrasi d. #erikan diuterik dan pantau respon anak terhadapnya e. #erikan obat-obatan untuk memperthankan keseimbangan elektrolit &. "antau adanya tanda-tanda ketidak seimbangan elektrolit g. #erikan terapi dialysis sesuai intruksi 5. Dukung &unsi kardiovaskuler dan paru a. "antau adanya kelebihan !airan b. "antau adanya tanda-tanda dehidrasi !. "antau adanya G yang berhubungan dengan ketidakseimbangan elektrolit d. "antau tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, pemberian anthihipertensi sesuai indikasi e. #erikan produk darah sesuai intruksi kaji adanya tanda-tanda reaksi trans&use . "ertahankan integritas kulit dan !egah terjadinya in&eksi a. 2andi pasien setiap hari dan berikan pera$atan mulut dengan sering b. #antu pasien untuk iring kanan dan kiri sesuai kebutuhan9 !egah terjadinya de!ubitus !. 8akukan pen!egahan perdarahan ( sikat gigi dengan bulu lembut hindari tusukan jarum ) d. 'indari kontak pasien dengan pengunjung yang in&eksius e. "ertahankan sterilitas semua jalur-jalur in&esi& dan lakukan penggantian balutan serta pera$atan jalur-jalur seperlunya dan tepat $aktu &. "antau adanya tanda-tanda in&eksi ( dmam, letargi, mual, muntah, diare ) dan berikan terapi antibioti! dengan segera 3. 4ingkatkan pertumbuhan dan nutrisi pasien ( bekerja sama dengan ahli gizi ) a. #antu pasien dalam memilih makanan yang disukainya dengan menyarankan diet yang rendah kalium, rendah natrium. %endah &os&or, tinggi kalsium, tinggi protein b. "antau status pertumbuhan pasien dengan mengkaji ke!enderungan pertumbuhan 3 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
!. #erikan makanan enteral atau 7 seperlunya d. #erikan vitamin, suplemen kalsium dan pengingat &os&at 0. #erikan dukungan psikososial pada pasien dan keluarga ( lihat apendiks , bagian peratan pendukung ) Peren=anaan lan& 0an era$atan 0i r'a(
#erikan pada anak dan orang tua instruksi-instruksi lisan dan tulisan tentang penatalaksaan di rumah dari hal-hal berikut ( lihat ndiks ) +. "roses penyakit ( termasuk perkembangan klinis yang mungkin terjadi dan 5. . 3. 0. >. =. A.
tanda-tanda komlikasi ) 1bat-obatan ( dosis, rute, jad$al pemberian, e&ek samping dan kompliasi ) "era$atan kulit dan tindakan pen!egahan pendarahan 6utrisi ( batasan-batasan diet dan suplemen ) "en!egahan in&eksi luka dan per$atan jalur invasive jika di indikasikan ) 4erapi dialisa di rumah ( jika di indikasikan ) "era$atan tindak lanjut dan peren!anaan pengobatan jangka panjang ebutuhan perkembangan anak
Hasil 9an& 0i (arakan
+. eseimbangan !airan dan elektrolit anak dalam batas normal 5. nak bebas dari in&eksi . nak dan keluarga mematuhi program pengobatan tanpa terjadinya kompikasi
Gl-'erl-neritis akt 2.3. Pen&ertian
Glomerulone&ritis akut juga disebut dengan glomerulone&ritis akut post sterptokokus (G6"S) adalah suatu proses radang non-supurati& yang mengenai glomeruli, sebagai akibat in&eksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup , tipe ne&ritogenik di tempat lain. 7stilah yang digunakan yang menga!u pada sekelompok penyakit ginjal dimana in&lamasi terjadi di glomerulus.(#runer J Suddarth, 5//+, p +3A) Glomerulone&ritis akut (G6) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.;ang sering terjadi ialah akibat in&eksi kuman strepto!o!!us. Glomerulone&ritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk
0 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proli&erasi dan in&lamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis. Sedangkan istilah akut (glomerulone&ritis akut) men!erminkan adanya korelasi klinik selain menunjukkan adanya gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan penyakit dan prognosis. (httppkukm$eb.ukm.myLdanialStrepto!o!!us.html. !!essed pril Ath, 5//<) "enyakit peradangan ginjal bilateral. ("ri!e, Sylvia , 5//0, p <53) Eti-l-&i
a. Sebagian besar (=0I) glomerulone&ritis akut paska streptokokus timbul setelah in&eksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus grup tipe +, , 3, +5, +A, 50, 3<. Sedang tipe 5, 3<, 00, 0>, 0= dan >/ menyebabkan in&eksi kulit A-+3 hari setelah in&eksi streptokokus. b. da beberapa penyebab glomerulone&ritis akut, tetapi yang paling sering ditemukan
disebabkan karena in&eksi
dari streptokokus,
penyebab
lain
diantaranya +. #akteri streptokokus grup E, meningo!o!!o!us, Sterpto!!o!us iridans,
Gono!o!!us,
8eptospira,
2y!oplasma
"neumoniae,
Staphylo!o!!us albus, Salmonella typhi 5. irus 'epatitis #, vari!ella, va!!inia, e!hovirus, parvovirus, in&luenza, parotitis epidemika ) "arasit malaria dan toksoplasma !. 2ungkin &aktor iklim, d. keadaan gizi, e. &aktor alergi mempengaruhi terjadinya G6 setelah in&eksi dengan kuman Strepto!o!!uss. Pat-isi-l-&i
Sebenarnya bukan sterptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khsus yang merupakan unsur membran plasma sterptokokal spesi&ik. 4erbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus tempat
> | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
kompleks
tersebut
basalis.selanjutnya
se!ara
mekanis
komplomen
akan
terperangkap ter&iksasi
dalam
mengakibatkan
membran lesi
dan
peradangan yang menarik leukosit polimor&onuklear ("26) dan trombosit menuju tempat lesi, yang kemudian terbentuk jaringan parut dan kehilangan permukaan penyaring. Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel dan membran basalis glomerulus (7G#2). Sebagai respon terhadap lesi yang terjadi, timbu proli&erasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan selanjutnya sel-sel epitel. Semakin meningkatnya kebo!oran kapiler gromelurus menyebabkan protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang sedang dibentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria. gaknya kompleks komplomen antigen-antibodi inilah yang terlihat sebagai nodul-nodul subepitel pada mikroskop elektron dan sebagai bentuk granular dan berbungkah-bungkah pada mikroskop imuno&luoresensi, pada pemeriksaan !ahaya glomerulus tampak membengkak dan hiperseluler disertai invasi "26.
Maniestasi klinis
a. Sakit kepala b. 2alaise !. dema d. "roteinuria e. 'ematuria &. 1liguria g. noreksia h. adang-kadang demam i. 2ual j. 2untah k. 6yeri panggul l. 'ipertensi K-'likasi
a. Gagal ginjal akut J kronik
= | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
b. 'ipertensi ense&alopati yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. 4erdapat gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-kejang. 7ni disebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan edema otak. !. Gagal jantung kongesti& d. dema pulmoner e. Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya tekanand arah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. &. antung dapat membesar dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium. g. nemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun.
Pe'eriksaan ,a%-rat-ri'
i. *rinalisis menunjukkan adanya proteinuria (M+ sampai M3), b. 'ematuria makroskopik ditemukan hampir pada 0/I penderita !. elainan sedimen urine dengan eritrosit dis&ormik d. 8eukosituria serta torak selulet e. Granular &. ritrosit(MM) g. lbumin (M) h. Silinder lekosit (M). i.
adang-kadang kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal
ginjal
seperti
hiperkalemia,
asidosis,
hiper&os&atemia
dan
hipokalsemia. j.
adang-kadang tampak adanya proteinuria masi& dengan gejala sindroma ne&rotik. omplomen hemolitik total serum (total hemolyti! !omploment) dan E rendah pada hampir semua pasien dalam minggu pertama, tetapi E3 normal atau hanya menurun sedikit, sedangkan kadar properdin
A | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
menurun pada 0/I pasien. eadaan tersebut menunjukkan aktivasi jalur alternati& komplomen.
Penatalaksanaan
4ujuan penatalaksanaan adalah untuk melindungi &ungsi ginjal dan menangani komplikasi dengan tepat. a. 2edis +) "emberian penisilin pada &ase akut. "emberian antibiotika ini tidak mempengaruhi beratnya glomerulone&ritis, melainkan mengurangi menyebarnya in&eksi Strepto!o!!us yang mungkin masih, dapat dikombinasi dengan amoksislin 0/ mgkg ## dibagi dosis selama +/ hari. ika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin / mgkg ##hari dibagi dosis. 5) "engobatan terhadap hipertensi. "emberian !airan dikurangi, pemberian sedativa untuk menenangkan penderita sehingga dapat !ukup beristirahat. "ada hipertensi dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidralazin. 2ula-mula diberikan reserpin sebanyak /,/= mgkgbb se!ara intramuskular. #ila terjadi diuresis 0-+/ jam kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan peroral dengan dosis rumat, /,/ mgkgbbhari. 2agnesium sul&at parenteral tidak dianjurkan lagi karena memberi e&ek toksis. ) "emberian &urosemid (8asiC) se!ara intravena (+ mgkgbbkali) dalam 0-+/ menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan &iltrasi glomerulus 3) #ila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen. b. epera$atan +) 7stirahat mutlak selama -3 minggu. Dulu dianjurkan istirahat mutlah selama >A minggu untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk menyembuh. 4etapi penyelidikan terakhir menunjukkan bah$a mobilisasi penderita sesudah -3 minggu dari mulai timbulnya penyakit tidak berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya.
< | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
5) "ada &ase akut diberikan makanan rendah protein (+ gkgbbhari) dan rendah garam (+ ghari). 2akanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal kembali. ) #ila ada anuria atau muntah, maka diberikan 7FD dengan larutan glukosa +/I. "ada penderita tanpa komplikasi pemberian !airan disesuaikan dengan kebutuhan 3) bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah !airan yang diberikan harus dibatasi. A. "endidikan pasien a. 7nstruksikan pada pasien men!akup penjelasan dan penjad$alan evaluasi tindak lanjut terhadap tekanan darah, tindakan urinalisis untuk protein, dan kadar #*6 serta kreatinin untuk menentukan perkembangan penyakit. b. "asien diinstruksikan untuk member tahu dokter jika gejala gagal ginjal terjadi (seperti keletihan, mual, muntah, haluaran urine berkurang).
As(an Keera$atan GA •
•
"engkajian o
Data demogra&i
o
%i$ayat kesehatan klien dan keluarga
o
aji 44, 4#,##,lingkar kepala B5tahun
o
aji kardiovaskuler
o
aji respirasi
o
aji neurologi
o
aji gastrointestinal
o
aji renal
o
aji muskoleskeletal
o
aji hematologi endokrin
o
aji pola akti&itas
o
aji psikososial dan spiritual
Diagnose kepera$atan
3/ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
•
o
elebihan volume !airan
o
"erubahan nutrisi Bkebutuhan tubuh
o
urang penegtahuan
7ntervensi kepera$atan +. "ertahankan tirah baring,dan jaga agar anak nyaman sampai diuresis, setelah di uresis dianjurkan akti&itas yang tenang. 5. "antau dengan !ermat 44 . #ila ada hipertensi batasi asupan makanan dan beri obat yang di instruksikan 3. "antau urine terhadap protein dan adanya darah 0. 4inhkatkan asupan nutrisi yang adekuat >. njurkan
makantinggi
karbohidrat,
sajikan
makan
kesukaan dan makan sedikit tapi sering =. #atasi asupan kalium jika terjadi hyperkalemia A. Eatat ## harian serta !atat asupan dan keluaran !airan <. "antau adanya komplikasi
TUM4R 8I,SM A. 5einisi
4umor ilms atau ne&roblastoma merupakan tumor ginjal ganas dan tumor intraabnominal yang paling sering dijumpai pada masa kanak-kanak. 7nsidennya diperkirakan sebesar A,+ kasus persatu juta anak-anak kulit putih yang berusia kurang dari +0 tahun (Green dkk, +<<=). 4umor $ilms di perkirakan terjadi tiga kali lebih seing pada anak kulit hitam di bandingkan pada anak-anak keturunan asia timur di amerika serikat. *sia pun!ak pada saat diagnosis di tegakkan kira-kira tahun, dan sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada pada anak perempuan. B. Eti-l-&i
3+ | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
4umor $ilms kemungkinan barasal dari sekumpulan sel-sel primordial yang tidak terdi&erensiasi dan bersi&at ganas yang mampu memulai regenerasi struktur sel yang abnormal. "roses ini sedikit lebih sering di temukan pada ginjal kiri keadaan ini lebih menguntungkan karena dalam pembedahan, ginjal kiri lebih mudah dimanipulasidan di angkat. Diperkirakan +/I dari kasus tumor $ilms mengenai kedua ginjal. Sejumlah penelitian memperlihatkan bah$a terjadinya tumor $ilms melibatkan sel-sel geneti! dan somati!, serta sering kali di sertai dengan aniridia (tidak punya iris) hemihipertro&i, sindrom be!k$ith-$iedemann dan anomaly genitourinaria (Green dkk, +<<=). <. Maniestasi Klinis T'-r 8il's +. "embesaran atau massa pada abdomen a. eras b. 4idak nyeri tekan !. 4erbatas pada salah satu sisi 5. 'ematuria (kurang dari seperempat kasus) . eletihan tidak enak badan (2alaise) 3. 'ipertensi (kadang-kadang) 0. "enurunan berat badan >. Demam =. 2eni&estasi yang timbul akibat kompresi oleh massa tumor A. "erubahan metaboli! sekunder akibat tumor atau metastasis <. ika terjadi metastasis, gejala lesi pada paru a. Dyspnea b. #atuk-batuk !. 6apas yang pendek d. 6yeri dada
5. Pat(-isi-l-&i
4umor ilmNs ini terjadi pada paren!hym renal.4umor tersebut tumbuh dengan !pat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral."ertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar renal.2empunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primiti& atau aborti& dengan ruangan bo$man yang tidak nyata, dan tubulus aborti& di kelilingi stroma sel kumparan. "ertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor.4umor ini pada sayatan memperlihatkan $arna yang putih atau
keabu-abuan
homogen,lunak
dan
en!epaloid
(menyerupai
jaringan
35 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
ikat ).4umor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen.kan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi. 2un!ulnya tumor imNs sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh dengan !epat setelah lahir."ertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.4umor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis,!ysti! dan perdarahan.4erjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal. E. Sta0i' T'-r 8il'>s.
2enurut 64S (6ational ilmNs 4umor Study ) setelah di lakukan tindakan 6e&roktomi,tingkat penyebaran di bagi menjadi 0 stadium dan rekuren +. Stadium 7
4umor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi
sempurna. 5. Stadium 77
4umor m eluas keuar g injal dan dapat di e ksisi
sempurna,mungkin telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal,lim&onodi . Stadium 777
paraaorta atau ke vasa renalis. da s isa s el t umor d i abdomen yang m ungkin
berasal dari biopsy atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama operasi. 3. Stadium 7
2etastasis
ke
hematogen,paru-
paru,hati,tulang,dan otak. 0. Stadium 4umor #ilateral.%ekuren O terjadi lagi kanker setelah di terapi,dapat di tempat pertama kali terjadi atau di organ lain.
#. K-'likasi
+. 4umor #ilateral 5. kstensi 7ntra!aval dan atrium
3 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
. 4umor lokal yang lanjut 3. 1bstruksi usus halus 0. 4umor maligna sekunder G. Pe'eriksaan Pennjan&
+. CT scan atau &I perut 5. *SG perut . %ontgen perut 3. %ontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada) 0. "emeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia) >. 'U =. Kreatinin A. Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine) <. Pielo#ram intra*ena.
H. Penatalaksanaan
4indakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan stadium tumor. #erdasarkan rekomendasi 64SG, ne&rektomi primer dikerjakan pada semua keadaan ke!uali pada tumor unilateral yang unrese!table, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke vena !ava in&erior di atas vena hepatika. 4umor yang unrese!table dinilai intraoperati&. Diberikan kemoterapi seperti stadium 777 dan pengangkatan tumor dilakukan setelah > minggu. "ada tumor bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam A-+/ minggu. 6e&rektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 5. 'al penting dalam pembedahan meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral, dilakukan ne&rektomi radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang di!urigai. 4erapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan histologi (&avourable atau non &avourable) dari tumor. #erdasarkan 64S-0 berikut algoritma pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor ilms. 6e&rektomi parsial hanya dianjurkan pada pasien dengan tumor bilateral,
33 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
solitary kidney, dan insu&isiensi renal. "ada kasus tumor ilms bilateral yang perlu dilakukan ne&rektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah + tahun setelah selesai pemberian kemoterapi. eberhasilan penanganan tumor ilms ditentukan dari hasil strati&ikasi, registrasi, dan studi 64SG. Survival bebas penyakit <0I untuk stadium 7, dan kira-kira A/I untuk pasien se!ara keseluruhan. "rognosis buruk dijumpai pada pasien dengan metastasis ke kelenjar getah bening, paru-paru dan hepar.
I. As(an Keera$atan a. Pen&kajian +. 7dentitas
2enanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
5. %i$ayat kesehatan sekarang lien mengeluh ken!ing ber$arna seperti !u!ian daging, bengkak sekitar perut. 4idak na&su makan, mual , muntah dan diare. #adan panas hanya sutu hari pertama
sakit. . %i$ayat kesehatan dahulu pakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya,
atau gejala-gejala tumor $ilms 3. %i$ayat kesehatan keluarga pakah ada ri$ayata keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya 0. "emeriksaan &isik 2elakukan pemeriksaan 44 klien, dan mengobservasi head to too dan yang harus di perhatikan adalah palpasi abdomen yang !ermat dan pengukuran tekanan darah pada keempat ektremitas. 4umor dapat memproduksi renin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan hipertensi. Deskripsi yang rin!i mengenai kelainan traktus urinarius dan adanya aniridia atau hemihipertro&i juga perlu di!ari. >. "emeriksaan penunjang
30 | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
a. "emeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. #ila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk b. "ada &oto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan klasi&ikasi didalamnya !. "emeriksaan pielogra&i intravena dapat
memperlihatkan
gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. d. Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk men!ari metastasi kedalam paru-paru. =. "ola aktivitas a. "ola nutrisidan metaboli! Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. lien mudah mengalami in&eksi karena adanya depresi sistem imun. danya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. ## meningkat karena adanya b.
edema. "erlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia. "ola eliminasi liminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguriasampai anuria,proteinuri, hematuria.
!.
"ola kti&itas dan latihan "ada lien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam pera$atan klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dandan tekanan darah mutlak selama 5 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normal selama + minggu. danya edema paru maka pada inspeksi terlihat
3> | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh sesak, &rekuensi napas. elebihan
beban
sirkulasi dapat menyebabkan
pemmbesaran jantung (Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah), anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. 'ipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. 'ipertensi ense&alopatimerupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. d. "ola tidur dan istirahat lien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, e.
kelemahan otot dan kehilangan tonus. ogniti& J perseptual "eningkatan ureum darah
menyebabkan
kulit
bersisik kasar dan rasa gatal. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ense&alopati hipertensi. 'ipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada in&eksi karena &.
inumnitas yang menurun. "ersepsi diri lien !emas dan takut karena urinenya ber$arna merah dan edema dan pera$atan yang lama. nak berharap
g.
dapat sembuh kembali seperti semula 'ubungan peran nak tidak dibesuk oleh teman : temannya karena jauh dan lingkungan pera$atan yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam
%. 5ia&n-sa Keera$atan Diagnosa kepera$atan yang bisa mun!ul adalah +. 6yeri berhubungan dengan e&ek &isiologis dari neoplasia
3= | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
5. "erubahan 6utrisi urang dari ebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake. . 7ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan 3. "erubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengan!am kehidupan
=. Ren=ana Keera$atan
Diagnosa +. 6yeri berhubungan dengan e&ek &isiologis dari neoplasia 4ujuan "a!ien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak. Inter;ensi
+.aji tingkat nyeri 5.8akukan tehnik pengurangan nyeri non&armakologis .#erikan analgesik sesuai ketentuan 3.#erikan obat dengan jad$al preventi& 0. 'indari aspirin atau senya$anya
Rasi-nal +. 2enentukan tindakan selanjutnya 5. Sebagai analgesik tambahan
. 2engurangi rasa sakit 3. *ntuk men!egah kambuhnya nyeri 0. arena aspirin meningkatkan ke!enderungan pendarahan
3A | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n
BAB III PENUTUP 3.1 Kesi'lan
Sistem perkemihan terdiri dari atas ginjal,ureter,kandung kemih, dan uretra.*ntuk menjaga &ungsi ekskresi,sistem perkemihan mempunyai dua ginjal.1rgan ini memproduksi urine yang berisikan air,ion-ion, dan senya$asenya$a solut yang ke!il.*rine meninggalkan kedua ginjal dan mele$ati sepasang ureter menuju dan ditampung sementara pada kandung kemih."roses ekskresi urine dinamakan miksi, terjadi ketika adanya kontaksi
dari otot-otot
kandung kemih menekan urine untuk keluar mele$ati uretra dan keluar dari tubuh. 3.2 Saran
Saran kepada para pemba!a agar dapat memahami isi makalah ini, yaitu mengenai system kesehatan nasional. Dan dapat memberikan man&aat kepada para pemba!a. Saya selaku penyusun makalah ini mohon kritik dan saran yang bersi&at membangun dari pemba!a karena saya sadar makalahini masih sangat jauh dari kata sempurna.
3< | S " p a d a n a k d e n g a n G a n g g u a n " e r k e m i h a n