Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016 2
viii
Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 4 – Perencanaan Produksi dan Kebutuhan Material
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016 32
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016 37
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016 112
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2016 35
Grafik CRP
Grafik Output RCCP
Periode
Jumlah Kapasitas
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI
MODUL 4
PERENCANAAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN MATERIAL
Disusun Oleh:
Kelompok 8
1.
Artati Rut P. Girsang
21070114120062
2.
Alif Mawaddah Alfiana
21070114130088
3.
Yohana S T Siahaan
21070114140092
4.
Stefanus Kris Hertanto
21070114130101
5.
Andy Imanuel
21070114140120
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
Lembar Pengesahan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya, kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum Perancangan Teknik Industri modul 4 Perencanaan Produksi Dan Kebutuhan Material ini dengan baik. Laporan ini kami susun untuk melengkapi tugas praktikum Perancangan Teknik Industri Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro.
Penyusunan laporan ini telah terselesaikan berkat bantuan banyak pihak, baik pada saat pelaksanaan praktikum maupun pada saat penyusunan laporan praktikum Perancangan Teknik Industri pada modul 4 Perencanaan Produksi Dan Kebutuhan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Seluruh Asisten Laboratorium Sistem Produksi (LSP) yang telah membimbing kami dalam melakukan praktikum dan menyusun laporan praktikum Perancangan Teknik Industri modul 4 Perencanaan Produksi Dan Kebutuhan.
2. Segenap rekan – rekan mahasiswa / mahasiswi Teknik Industri Universitas Diponegoro yang telah membantu dalam banyak hal dalam penyusunan laporan ini.
3. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan modul 4 Perencanaan Produksi Dan Kebutuhan ini dengan baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu.
Namun, dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun selaku praktikan pada khususnya dan seluruh pihak pada umumnya.
Semarang, 17 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Pembatasan Masalah 2
1.5 Sistematika Penulisan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Perencanaa Agregat 4
2.1.1 Fungsi Perencanaan Agregat 4
2.1.2 Tujuan Perencanaan Agregat 5
2.1.3 Strategi Perencanaan Agregat 5
2.1.4 Metode Perencanaan Agregat 6
2.1.5 Biaya yang Terlibat Perencanaan Agregat 10
2.2 Jadwal Induk Poduksi (JIP) 12
2.3 Teknik Disagregasi 13
2.4 Rough Cut Capacity Planning (RCCP) 14
2.5 Perencanaan Kebutuhan Material 15
2.5.1 Asumsi MRP 16
2.5.2 Langkah MRP 16
2.5.3 Input dan Output MRP 17
2.5.4 Metode lotting pada MRP 18
2.6 Capacity Requirement Planning 21
2.7 Perbedaan RCCP dan CRP 22
2.6 Software WinQSB 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25
3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 25
3.1.2 Penentuan Satuan Agregat 26
3.1.3 Perencanaan Agregat Menggunakan Transportation Land 26
3.1.4 Disagreasi 26
3.1.5 Penentuan JIP/MPS 26
3.1.6 RCCP 27
3.1.7 Perhitungan MRP 27
3.1.8 CRP 27
3.1.9 Penentuan Plan Order Release 27
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28
4.1 Pengumpulan Data 28
4.1.1 Target Produksi Satu Tahun 28
4.1.2 Data Waktu Siklus 28
4.1.3 Data Harga, Schedule Receipt dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier …………………………………………………………………………...30
4.1.4 Bill of Material 32
4.1.5 Kebijakan Perusahaan 33
4.1.6 Data Upah Minimum Regional (UMR) Lokasi Perusahaan 33
4.2 Pengolahan Data 33
4.2.1 Penentuan Biaya Regular Time, Overtime dan Subkontrak 33
4.2.2 Agregat Planning 34
4.2.3 Jadwal Induk Produksi 43
4.2.4 Rough Cut Capacity Planning 46
4.2.5 Material Requirement Planning 48
4.2.6 Capacity Requirement Planning 97
BAB V ANALISIS 105
5.1 Analisis Agregate Planning 105
5.2 Analisis Jadwal Induk Produksi (JIP/MPS) 106
5.3 Analisis Hasil Validasi menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) ……………………………………………………………………………….107
5.4 Analisis Material Requirement Planning (MRP) 107
5.4.1 Perbandingan Biaya Manual dan Software Komponen Terpilih 107
5.4.2 Analisis Pemilihan Metode Masing-Masing Komponen 108
5.4.3 Analisis Hasil MRP dengan Metode Lotting Terbaik 108
5.5 Analisis Capacity Requirement Planning (CRP) 109
5.5.1 Analisis Hasil Validasi menggunakan Capacity Requirement Planning 109
5.5.2 Analisis Terjadinya Over Capacity dan Under Capacity 109
5.6 Analisis Keterkaitan Antar Modul 109
BAB VI PENUTUP 111
6.1 Kesimpulan 111
6.2 Saran 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perbedaan CRP dengan RCCP 22
Tabel 4.1 Target Produksi Satu Tahun 28
Tabel 4.2 Data Waktu Siklus 28
Tabel 4.3 Daftar Harga Komponen, Schedule Receipt, dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier 30
Tabel 4.3 Daftar Harga Komponen, Schedule Receipt, dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier 31
Tabel 4.4 Kebijakan Perusahaan 33
Tabel 4.5 Rekap Data biaya Produksi 34
Tabel 4.6 Rekap Kapasitas Tersedia setiap Periode 35
Tabel 4.7 Transportation Land 36
Tabel 4.8 Rekap Biaya Perencanaan Agregat tanpa KTTP 41
Tabel 4.9 Output Cost Analysis Win QSB 41
Tabel 4.10 Rekap Biaya Perencanaan Agregat dengan KTTP 42
Tabel 4.11 Hasil Rencana Agregat 43
Tabel 4.12 data forecast 12 periode 43
Tabel 4.13 produksi item satuan agregat 45
Tabel 4.14 JIP Satuan Unit 46
Tabel 4.15 Output JIP 46
Tabel 4.16 Output RCCP 47
Tabel 4.17 JIP dalam 3 periode pertama (Minggu ) 48
Tabel 4.21 Rekap Biaya Lotting Level 0 54
Tabel 4.22 Offsetting Level 0 54
Tabel 4.23 Exploding Level 0 54
Tabel 4.24 Netting Level 1 55
Tabel 4.25 Lotting Metode LFL 55
Tabel 4.26 Metode EOQ 56
Tabel 4.27 metode POQ 57
Tabel 4.28 metode FPR 58
Tabel 4.29 Metode LUC 59
Tabel 4.31 metode LTC 61
Tabel 4.32 metode LTC (2) 62
Tabel 4.33 metode PPB 63
Tabel 4.34 Metode PPB (2) 64
Tabel 4.38 Perhitungan Manual FOQ 66
Tabel 4.39 Rekap Biaya Lotting Level 1 67
Tabel 4.40 Offsetting Level 1 67
Tabel 4.41 Exploding Level 1 68
Tabel 4.42 Netting Level 2 69
Tabel 4.43 Rekap Biaya Lotting Level 2 74
Tabel 4.44 Offsetting Level 2 75
Tabel 4.45 Exploding Level 2 76
Tabel 4.46 Netting Level 3 77
Tabel 4.47 Rekap Biaya Lotting Level 3 83
Tabel 4.48 Offsetting Level 3 84
Tabel 4.56 Rekap POP 97
Tabel 4.57 Output CRP 101
Tabel 5.1 Perbandingan Manual dengan Software ( Level 1) 107
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Interface Aggregate Planning 23
Gambar 2.2 Interface MRP 24
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 25
Gambar 4.1 Bill Of Material 32
Gambar 4.2 Grafik Output RCCP 47
Gambar 4.3 Output Software Level 0 Metode FOQ Koleksi, Anak-Anak, Style 50
Gambar 4.4 Output Software Level 0 Metode EOQ Koleksi, Anak-Anak, Style 50
Gambar 4.5 Output Software Level 0 Metode LFL Koleksi, Anak-Anak, Style 51
Gambar 4.6 Output Software Level 0 Metode FPR Koleksi, Anak-Anak, Style 51
Gambar 4.7 Output Software Level 0 Metode POQ Koleksi, Anak-Anak, Style 51
Gambar 4.8 Output Software Level 0 Metode LUC Koleksi, Anak-Anak, Style 52
Gambar 4.9 Output Software Level 0 Metode LTC Koleksi, Anak-Anak, Style 52
Gambar 4.10 Output Software Level 0 Metode PPB Koleksi, Anak-Anak, Style 53
Gambar 4.11 Output Software Level 0 Metode WWA Koleksi, Anak-Anak, Style 53
Gambar 4.12 Ouput Software LFL Level 1 55
Gambar 4.13 Biaya Lotting LFL Level 1 56
Gambar 4.14 Ouput Software EOQ Level 1 56
Gambar 4.15 Biaya Lotting EOQ Level 1 57
Gambar 4.16 Ouput Software POQ 57
Gambar 4.17 Biaya Lotting POQ Level 1 57
Gambar 4.18 Ouput Software FPR 58
Gambar 4.19 Biaya Lotting FPR Level 1 58
Gambar 4.20 Ouput Software LUC 60
Gambar 4.21 Biaya Lotting LUC Level 1 60
Gambar 4.22 Ouput Software LTC 62
Gambar 4.23 Biaya Lotting LTC Level 1 62
Gambar 4.24 Ouput Software PPB 64
Gambar 4.25 Biaya Lotting PPB Level 1 64
Gambar 4.26 Ouput Software WWA 66
Gambar 4.27 Biaya Lotting WWA Level 1 66
Gambar 4.28 Lotting Level 2 Segmen Anak-Anak Metode PPB 71
Gambar 4.29 Lotting Level 2 Segmen Style Metode PPB 72
Gambar 4.30 Lotting Level 2 Segmen Koleksi Metode PPB 74
Gambar 4.31 Lotting Level 3 Metode PPB (Anak-Anak) 80
Gambar 4.32 Lotting Level 3 Metode PPB (Anak-Anak) 81
Gambar 4.33 Output Lotting Level 3 Metode PPB (Koleksi) 83
Gambar 4.34 Struktur Produk Anak-Anak 96
Gambar 4.35 Struktur Produk Koleksi 97
Gambar 4.36 Struktur Produk Style 97
Gambar 4.37 Grafik CRP 104
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia perindustrian, perencanaan produksi merupakan hal yang pasti dilakukan. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar. Perencanaan yang baik akan membuat perusahaan dapat meminimumkan pengeluaran dan memaksimalkan keuntungan. Terjadinya kekurangan atau kelebihan jumlah produksi terhadap permintaan pasar akan menghasilkan biaya yang membawa dampak buruk bagi perusahaan,
PT. Golets sebagai perusahaan pembuat Tamiya, sangat bergantung pada proses produksi. Maka dari itu, perencanaan produksi merupakan salah satu bagian penting dari perusahaan. Sebagai perusahaan yang menganut sistem make to stock, jumlah tamiya yang diproduksi harus seoptimal mungkin agar tidak menghasilkan biaya simpan dari kelebihan produksi. Sebaliknya, jumlah produksi tamiya yang lebih rendah dari permintaan akan berdampak tidak dapatnya perusahaan untuk memenuhi permintaan.
Permasalahan mengenai perencanaan produksi dan kebutuhan material adalah masalah yang sering dihadapi dalam dunia nyata. Perusahaan diharapkan dapat merencanakan lini produksinya agar jumlah produk yang dikeluarkan sesuai dengan permintaan yang ada. Perencanaan produksi akan menghasilkan jumlah produk yang akan diproduksi serta jadwal produksinya. Hal ini akan berdampak pada kebutuhan material yang merupakan bahan yang dibutuhkan dalam membuat produk. Perencanaan produksi yang optimal akan membuat kebutuhan material optimal dan berpengaruh pada keuntungan perusahaan.
Dalam merencanakan proses produksi dan kebutuhan material, diperlukan hasil forecast demand yang ditargetkan untuk dipenuhi. Selain itu, dibutuhkan bill of material untuk menentukan jumlah material yang dibutuhkan. Waktu siklus juga digunakan untuk merancang produksi produk berdasarkan waktu yang tersedia. Semua data ini digabungkan dengan biaya biaya produksi, biaya komponen, leadtime, serta schedule receipt akan diolah untuk mendapatkan keseimbangan lintasan, yaitu jumlah stasiun kerja yang seimbang.
Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam praktikum modul 4 ini adalah perusahaan memerlukan perencanaan produksi dan kebutuhan material yang tepat guna memenuhi permintaan konsumen dengan mempertimbangkan biaya produksi produk sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari praktikum perencanaan produksi dan kebutuhan material ini adalah :
Mampu menyusun rencana agregat produksi
Mampu mengaplikasikan teknik disagregasi yang ada untuk menyusun jadwal induk produksi (JIP)
Mampu menyusun perencanaan kapasitas kasar untuk menyesuaikan JIP dengan kapasitas produksi yang ada
Mengetahui dan mampu menggunakan metode perencanaan kebutuhan material yang ada
Mampu memvalidasi hasil MRP dengan metode CRP
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang digunakan dalam praktikum ini :
Data biaya produksi, harga sparepart Tamiya, lead time serta schedule receipt telah diberikan.
Model Agregasi yang digunakan yaitu transportation land.
Model disagregasi yang digunakan yaitu cut & fit.
Menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) untuk memvalidasi jadwal induk produksi dan Capacity Requirement Planning (CRP) untuk memvalidasi Material Requirement Planning (MRP).
Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang dilakukannya praktikum perencanaan keseimbangan lintasan pada lantai produksi, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi dasar teori yang berkaitan dengan perancangan keseimbangan lintasan produksi seperti definisi sistem produksi dan Line of Balancing, bentuk dan jenis inventory, jenis-jenis waktu dalam sistem manufaktur, layout lini produksi, serta aplikasi keseimbangan lintasan dan sistem kanban
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang alur metodologi praktikum dan alur penelitian yang digunakan dalam praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 4 tentang Perencanaan Line of Balancing
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang pengumpulan data yang diperlukan dalam merancang suatu keseimbangan lintasan. Data ini diperoleh dari praktikum PTI pada Modul-Modul sebelumnya. Pengolahan data meliputi penentuan precedence kontrain, perhitungan waktu siklus, jumlah stasiun kerja optimum, dan performansi lintasan, pembentukan sk dengan metode LOB, pemilihan LOB, dan penggunaan moving card.
BAB V ANALISIS
Analisis dilakukan pada precedence diagram operasi, pemilihan waktu siklus, pemilihan metode LOB, dan waktu siklus kerja yang meliputi waktu tinggal komponen, idle time, waiting time, dan waktu transfer kanban.
BAB VI KESIMPULAN
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil praktikum yang telah dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaa Agregat
Perencanaan agregat adalah perencanaan yang dibuat untuk memenuhi total permintaan dari seluruh elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Perencanaan agregat menentukan jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam waktu dekat dimana manajemen operasi berusaha menentukan cara terbaik untuk memenuhi permintaan dengan menyesuaikan tingkat produksi, kebutuhan kerja, persediaan, overtime, subkontrak, dan aspek lainnya yang dapat dikendalikan. Perencanaan agregat merupakan kegiatan perencanaan mengenai pegawai, bahan baku, mesin, dan modal yang diperlukan untuk memproduksi produk pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan estimasi permintaan pasar. Kegiatan ini dilakukan sebelum melaksanakan proses produksi untuk menghindari adanya kelebihan produk yang dapat mengakibatkan banyaknya produk yang menumpuk di gudang yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pemborosan atau kerugian. Langkah-langkah dalam perencanaan agregat adalah sebagai berikut :
Input hasil peramalan, kapasitas mesin dan tenaga kerja, jam kerja, dan lain-lain.
Ubah seluruh variabel menjadi satu satuan ukuran.
Tentukan kebijaksanaan perusahaan dan pilih satu atau beberapa strategi perencanaan.
Tentukan model mana yang akan dipakai sesuai kriteria ongkos terendah.
2.1.1 Fungsi Perencanaan Agregat
Adapun fungsi-fungsi perencanaan agregat adalah sebagai berikut (Lamatinulu,2011):
Menjamn rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap strategi perusahaan.
Alat ukur performansi proses perencanaan produksi
Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
Memonitor hasil produksi aktual terhadao rencana produksi dan membuat penyesuaian.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat persediaan.
Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi (JIP)
2.1.2 Tujuan Perencanaan Agregat
Agregat berarti perencanaan dilakuan pada tingkat kasar untuk memenuhi total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan (bukan oer-individu produk) dengan menggunakan sumber daya yang ada. Tujuan dari perencanaan agregat adalah untuk memproduktifkan utilisasi dari sumber-sumber tenaga kerja dan mesin. Perencanaan agregat produksi juga bertujuan untuk mengendalikan komponen-komponen dalam proses produksi seperti kebutuhan jumlah pegawai, bahan, modal, peralatan dan persediaan produk. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan agregat adalah semua sumber daya yang tersedia, jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan yang ditentukan dan penjadwalannya (Hartini,2010).
2.1.3 Strategi Perencanaan Agregat
Secara garis besar, perencanaan agregat memiliki 2strategi, yaitu : pure strategies dan mixed strategies.
Pure Strategies
Di dalam pure strategies terdapat empat pilihan yaitu:
Mengubah tingkat inventori: jika kita mengalami penumpukan inventori dimana permintaan menurun, biaya yang berhubungan dengan storage, handling, asuransi dan kerusakan akan meningkat. Sebailkmya saat terjadi peningkatan permintaan, kekurangan persedian akan menyebabkan penurunan mutu pelayanan konsumen, peningkatan lead time, kerugian akibat oermintaan yang tidak terpenuhim dan masuknya kompetitor baru dalam pasar.
Mengubah tingkat tenaga kerja: manajer dapat mengubah jumlah tenaga kerja dengan cara merekrut dan memberhentikan tenaga kerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi dan permintaan dengan tepat.
Subkontrak: dengan cara mensubkontrakkan sebagian produksi ketika terjadi permintaan melebihi kapasitas produksi.
Mempengaruhi permintaan: merupakan sumber utama permasalahan oerencanaan agregat, manajemen dapat membuat keputusan untuk mempengaruhi permintaan itu sendiri.
Mixed Strategies
Mixed strategy melibatkan 2 atau lebih variabel yang dapat dikontrol untuk mencapai rencana yang feasibel, misalnya dengan menggunakan kombinasi antara jam lembur, subkontrak, dan pemerataan persediaan sebagai strategi mereka(Hartini,2010).
2.1.4 Metode Perencanaan Agregat
Metode-metode perencanaan agregat adalah Metode Heuristik (trial-and-error) dan Metode Optimasi. Metode heuristik terdiri atas model pure dan mixed. Sedangkan metode optimasi meliputi transportation land dan programma linear.
Metode Heuristik (Trial-and-Error)
Metode ini disebut juga dengan metode pembuatan grafik dan diagram. Metode pembuatan grafik dan diagram sangat sering dipakai karena mudah dipahami dan digunakan. Berikut ini adalah lima tahapan dalam metode pembuatan grafik:
Tentukan permintaan pada setiap periode.
Tentukan berapa kapasitas pada waktu-waktu biasa, waktu lembur, dan tindakan subkontrak untuk setiap periode.
Tentukan biaya tenaga kerja, biaya pengangkatan dan pemberhentian pekerja, serta biaya penahanan persediaan.
Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada para pekerja dan tingkatan persediaan.
Kembangkan rencana-rencana alternatif dan amatilah biaya totalnya.
Kelima tahapan di atas digambarkan pada Contoh 1 sampai dengan 4 yang merupakan contoh kasus dari penerapan pure strategies.
2. Metode Optimasi
Perencanaan agregat dapat menggunakan metode optimasi yang terdiri atas model progam linear dan model transportasi land. Metode ini mengijinkan penggunaan produksi reguler, overtime, inventory, backorder, dan subkontrak. Hasil perencanaan yang diperoleh dapat dijamin optimal dengan asumsi optimistik bahwa tingkat produksi (yang dipengaruhi oleh hiring dan training pekerja) dapat dirubah dengan cepat. Agar metode ini dapat diaplikasikan, kita harus memformulasikan persoalan perencanaan agregat sehingga:
1. Kapasitas tersedia (supply) dinyatakan dalam unit yang sama dengan kebutuhan (demand).
2. Total kapasitas untuk horison perencanaan harus sama dengan total peramalan kebutuhan. Bila tidak sama, kita gunakan variabel bayangan (dummy) sebanyak jumlah selisih tersebut dengan unit cost sama dengan nol.
3. Semua hubungan biaya merupakan hubungan linear.
3. Metode Program Linear
Program linear dapat digunakan sebagai alat perencanaan agregat. Model ini dibuat karena validitas pendekatan koefisien manajemen sukar dipertanggungjawabkan. Asumsi model programa linier adalah :
Tingkat permintaan (Dt) diketahui dan diasumsikan deterministik
biaya variabel-variabel ini bersifat linear dan variabel-variabel tersebut dapat berbentuk bilangan riil.
Batas atas dan bawah jumlah produksi dan inventori merepresentasikan batasan kapasitas dan space yang bisa dipakai
Asumsi ini seringkali menyebabkan model program linear kurang realistis jika diterapkan. Misalnya variabel berbentuk bilangan riil, sementara itu pada kenyataannya nilai variabel-variabel tersebut adalah bilangan bulat.
4. Metode Transportasi
Untuk kepentingan yang praktis, Biegel mngusulkan model perencanaan produksi agregat dengan menggunakan teknik Transport Shipment Problem (TSP). Model transportasi ini dilakukan dengan menggunakan bantuan table transportasi.
Terdapat beberapa informasi penting yang perlu diketahui sebelum menggunakan table transportasi tersebut, yaitu:
Hitung terlebih dahulu total permintaan seluruh produk selama horizon perencanaan dalam satuan agregat dan masukkan ke dalam kolom ketiga;
Hitung terlebih dahulu kapasitas yang tersedia untuk tiap pilihan produksi selama horizon perencanaan dalam satuan agregat dan masukkan ke dalam baris ketiga;
Hitung ongkos per unit satuan agregat sebagai akibat pilihan strategi produksi yang diterapkan dan masukkan ke dalam sel-sel di tengah tabel transportasi
Optimasikan rencana produksi di setiap periode dalam horison perencanaan mulai dari periode paling awal sampai periode paling akhir. Usahakan menggunakan kapasitas produksi di sel dengan ongkos produksi termurah. Sedapat mungkin seluruh permintaan harus dipenuhi tepat waktu (tanpa pembatalan pesanan/back order atau tanpa penundaan pengiriman) karena besar kemungkinan pelanggan akan beralih menggunakan produk sejenis dari perusahaan kompetitor.
Untuk memudahkan proses perencanaan agregat, metode ini dibantu dengan tabel suplai-demand, dimana baris menandakan alternatif kapasitas yang ada dan kolom menunjukkan demand yang harus dipenuhi. Pada setiap sudut cell, terdapat biaya untuk masing-masing alternatif kapasitas.
Tabel 2. 1 Model Transportasi
Keterangan:
Ci : biaya inventori
Crt : biaya reguler time
Cot : biaya overtime
Csk: biaya subkontrak
Crt+ci : biaya reguler time + biaya inventori.
Crt+bo : biaya reguler time + biaya backorder
Metode Nonkualitatif atau Intuitif
Metode ini tidak umum digunakan. Dalam banyak situasi industri, manajemen melihat rencana periode sebelumnya dan meningkatkan atau menurunkannya sedikit sesuai dengan situasi yang ada sekarang. Keputusan seperti itu tidak terjamin jika rencana sebelumnya tidak mendekati optimal.
Metode Tabular dan Program Sistematis
Beberapa versi model program matematis dapat diformulasikan, tergantung kompleksitas asumsi yang digunakan. Namun yang akan diaplikasikan dalam praktikum ini adalah Algoritma Land. Metode ini cocok untuk menganalisa efek–efek biaya dari penggunaan masing-masing strategi. Model ini relatif lebih mudah untuk penyelesaian permasalahan melibatkan daktor hiring dan firing, biaya perubahan level produksi, dll (Gasperz,1998).
2.1.5 Biaya yang Terlibat Perencanaan Agregat
Biaya-biaya yang terlibat dalam perencanaan agregat adalah (Gasperz,1998):
Hiring Cost (ongkos penambahan tenaga kerja).
Penambahan tenaga kerja menimbulkan ongkos-ongkos untuk iklan, proses seleksi, dan training. Ongkos training merupakan ongkos yang besar apabila tenaga kerja yang direkrut adalah tenaga kerja baru yang belum berpengalaman.
Hiring Cost (ongkos pemberhentian tenaga kerja).
Pemberhentian tenaga kerja biasanya terjadi karena semakin rendahnya permintaan akan produk yang dihasilkan, sehingga tingkat produksi menurun secara drastis. Pemberhentian ini mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon bagi karyawan yang di-PHK, menurunkan moral kerja dan produktivitas karyawan yang masih bekerja, dan tekanan yang bersifat social.
Overtime Cost dan Undertime Cost (ongkos lembur dan menganggur).
Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan ongkos tambahan lembur yang biasanya 150 % dari ongkos kerja regular. Di samping ongkos tersebut, adanya lembur biasanya akan memperbesar tingkat absent karyawan karena capek. Kebalikan dari kondisi di atas adalah bila perusahaan mempunyai kelebihan tenaga kerja dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Tenaga kerja berlebih ini kadang-kadang bisa dialokasikan untuk kegiatan lain yang produktif meskipun tidak selamanya efektif. Bila tidak dapat dilakukan alokasi yang efektif, maka perusahaan dianggap menanggung ongkos menganggur yang besarnya merupakan perkalian antara jumlah jam kerja yang tidak terpakai dengan tingkat upah dan tunjangan lainnya.
Inventory Cost dan Backorder Cost (ongkos persediaan dan ongkos kehabisan persediaan).
Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekuensi dari kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah timbulnya ongkos penyimpanan (inventory cost/holding cost) yang berupa ongkos tertahannya modal, pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan ongkos sewa gudang. Kebalikan dari kondisi di atas, kebijaksanaan tidak mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi sebenarnya dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk ongkos kehabisan persediaan. Ongkos kehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan berapa permintaan yang datang tetapi tidak dapat dilayani karena barang yang diminta tidak tersedia. Kondisi ini pada system MTO (Make To Order = Memproduksi berdasarkan pesanan) akan mengakibatkan jadwal penyerahan order terlambat, sedangkan pada sistem MTS (Make To Stock = Memproduksi untuk memenuhi persediaan) akan mengakibatkan beralihnya pelanggan pada produk lain. Kekecewaan pelanggan karena tidak tersedianya barang yang diinginkan akan diperhitungkan sebagai kerugian bagi perusahaan, dimana kerugian tersebut akan dikelompokkan sebagai ongkos kehabisan persediaan.
Subcontract Cost (Ongkos Subkontrak).
Pada saat permintaan melebihi kemampuan kapasitas regular, biasanya perusahaan mensubkontrakkan kelebihan permintaan yang tidak bisa ditanganinya sendiri kepada perusahaan lain. Konsekuensi dari kebijaksanaan ini adalah timbulnya ongkos subkontrak, dimana biasanya ongkos mensubkontrakkan ini lebih mahal dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya keterlambatan penyerahan dari kontraktor
2.2 Jadwal Induk Poduksi (JIP)
JIP (Jadwal Induk Produksi) atau MPS (Master Production Schedule) merupakan input tingkat puncak jika suatu perusahaan menggunakan sistem MRP. JIP menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen subassembly dan bahan baku untuk tiap periodenya. Maka dari itu JIP mewakili sebuah rencana untuk pelaksanaan produksi. Pada dasarnya jadwal induk produksi menyatakan rencana produksi produk akhir yang berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Lalu MPS mendisagregasikan dan mengimplementasikan rencana produksi.
Proses penjadwalan produksi induk (MPS/JIP) membutuhkan lima input utama, yaitu diantaranya (Vincent Gasperz, 2005):
Data permintaan total, terdiri dari ramalan penjualan dan pesanan-pesanan.
Status Inventori, berkaitan dengan informasi tentang on-hand inventory, stok yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu (allocated stock), pesanan-pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan (released production and purchase orders), dan firm planned orders.
Rencana produksi memberikan sekumpulan batasan kepada MPS. MPS harus menjumlahkannya untuk menentukan tingkat produksi, inventori, dan sumber-sumber daya lain dalam perencanaan produksi itu.
Data Perencanaan berkaitan dengan aturan-aturan tentang lot-sizing yang harus digunakan, stok pengaman (safety stock), dan waktu tunggu (lead time) dari masing-masing item yang biasanya tersedia dalam file induk dari item.
Informasi dari RCCP berupa kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan MPS menjadi salah satu input bagi MPS. Pada dasarnya RCCP menentukan kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan MPS, menguji kelayakan dari MPS, dan memberikan umpan balik kepada perencana atau penyusun jadwal induk produksi untuk mengambil tindakan perbaikan apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian antara penjadwalan produksi induk dan kapasitas yang tersedia.
2.3 Teknik Disagregasi
Disagregasi merupakan proses pemecahan rencana agregat menjadi rencana persediaan dan penjadwalan yang lebih rinci. JIP merupakan hasil disagregasi yang lebih rinci mengenai (Modul Praktikum PTI, Modul 4, 2016):
Penjadwalan pekerjaan
Alokasi jangka pendek dari aktivitas produksi
Jumlah dan waktu order produksi untuk item-item spesifik
Pada metode disagregasi ini terbagi menjadi empat jenis, diantaranya :
Metode Cut & Fit, adalah metode yang banyak diterapkan perusahaan dalam upaya mencari berbagai variasi alokasi kapasitas produk padasuatu grup sampai tercapai suatu kombinasi yang terbaik.
Metode Hax & Britan, di dalam metode Hax & Britan ini terbagai menjadi beberapa langkah, yakni : menentukan family yang diproduksi, disagregasi family, disagregasi item, dan menentukan status inventory akhir dari setiap produknya.
Metode Hax & Meal, adalah metode yang bertujuan untuk menentukan jumlah produksi yang berdasarkan dari trade-off dari biaya simpan dengan biaya setup pesan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih family yang akan dimasukkan ke dalam rencana produksi di jadwal induk. Langkah ini dilakukan dengan membandingkan persediaan produk jadi yang ada dengan ramalan permintaan. Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan seberapa banyak dari tiap item di dalam family tersebut yang akan diproduksi.
Metode Linear Programming, adalah metode disagregasi yang berupa program lineat yang bertujuan untuk meminimasi biaya total dari output, subkontrak, inventory, backlog, hiring, layout, overtime, dan gaji untuk T periode.
2.4 Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
Perencanaan kapasitas kasar atau RCCP ini didefinisikan sebagai suatu proses validasi dengan membandingkan hasil JIP terhadap kapasitas yang dimiliki perusahaan seperti : tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok material dan parts, serta sumber daya keuangan. Perencanaan kapasitas kasar atau RCCP berperan dalam pengembangan MPS. Tujuan RCCP adalah menetapkan sumber-sumber spesifik tertentu khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan potensial (potential bottlenecks).
Empat langkah RCCP:
Memperoleh informasi tentang rencana produksi dari MPS
Memperoleh informasi tentang struktur produk dan waktu tunggu (lead time)
Menentukan Bill of Resources
Menghitung kebutuhan sumber daya spesifik dan membuat laporan RCCP
Di bawah ini adalah beberapa pendekatan atau teknik yang biasa digunakan di dalam RCCP, yakni :
Pendekatan Bill of Labour.
Menurut Conlon (1977), Bill of labour adalah suatu daftar berdasarkan item jumlah tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu kategori tenaga kerja utama untuk menghasilkan item tersebut atau kelompok part.
Pendekatan Bill of Labour menggunakan standar waktu untuk setiap produk pada sumber daya utama. Waktu standar adalah waktu yang harus diambil seorang pekerja rata-rata yang bekerja pada keadaan normal untuk memproduksi satu unit barang. Waktu standar untuk setiap part telah dibuat dengan memperhitungkan kelonggaran untuk beristirahat.
Bill of Labour adalah suatu daftar berdasarkan item jumlah tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu kategori tenaga kerja utama untuk menghasilkan item tersebut atau kelompok part. Hal tersebut tidak dimaksudkan untuk memastikan, tetapi hanya bermaksud menaksir kebutuhan kapasitas untuk item tertentu. Bill of Labour (BOL) mungkin disusun untuk tiap-tiap item yang berbeda atau untuk kelompok item atau materi serupa, dan diperluas dengan jumlah terjadwal untuk menentukan kebutuhan kapasitas.
Pendekatan Capacity Planning Using Overall Factor (CPOF)
CPOF merupakan teknik yang paling sederhana, tidak membutuhkan data yang mendetail dan penghitungan yang rumit. Pendekatan CPOF paling sensitif terhadap perubahan yang terjadi pada volume produksi. CPOF membutuhkan 3 input data, yaitu:
MPS
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu bagian yang "khas",
Bagian historis dari total waktu yang dibutuhkan pabrik untuk setiap suber daya yang penting.
Jika jumlah produk yang ada lebih dari satu famili maka satu bagian yang "khas" dibutuhkan untuk setiap famili. CPOF mengalikan waktu yang "khas" dengan jumlah MPS untuk memperoleh waktu total yang dibutuhkan dalam seluruh pabrik untuk mencukupi MPS. Waktu ini kemudian dibagi diantara sumber daya penting dengan mengalikan total waktu pabrik dengan bagia historis dari waktu yang digunakan pada pusat kerja yang diberikan.
Pendekatan Resource Profile
Baik BOL maupun CPOF tidak mempertimbangkan leadtime offset. Kedua pendekatan tersebtu memperkirakan bahwa semua komponen dibangun dalam periode waktu yang sama seperti item akhir. Teknik profil sumber daya membuat tahap-tahap waktu kebutuhan pekerja. Setiap Bill of Labour harus ditahapkan dalam waktu untuk pendekatan sumber daya alam yang digunakan. Teknik profil sumber daya adalah pendekatan rough cut yang paling detail.
2.5 Perencanaan Kebutuhan Material
Material Requirement Planning (MRP) meruapakan sebuah metode atau suatu set prosedur yang sistematis dalam menentukan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantung (dependent demand items) (Gaspersz, 1998). Jumlah produksi komponen pada tingkat terendah bergantung pada jumlah item yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. MRP mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai kontrol tingkat persediaan, penugasan komponen berdasar urutan prioritas, dan penentu kebutuhan kapasitas (capacity requirement) pada tingkat yang lebih detail daripada proses perencanaan pada rough cut capacity requirements.
2.5.1 Asumsi MRP
Asumsi-asumsi dalam pembuatan MRP ( Nasution, 1999):
Adanya data file yang terintegrasi.
Lead time unlink semua item diketahui.
Setiap item persediaan selalu ada dalam pengendalian.
Semua komponen untuk suatu perakitan dapat disediakan pada saat perakitan dilakukan.
Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat diskrit
Proses pembuatan suatu item tidak tergantung terhadap proses pembuatan item lainnya.
2.5.2 Langkah MRP
Sistem MRP memerlukan syarat pendahuluan dan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Bila syarat pendahuluan dan asumsi-asumsi tersebut telah dipenuhi, maka kita bisa mengolah MRP dengan empat langkah dasar sebagai berikut :
Netting (Perhitungan Kebutuhan Bersih)
Kebutuhan Bersih (NR) dihitung sebagai nilai dari Kebutuhan Kotor (GR) minus Jadwal Penerimaan (SR) minus Persediaan Ditangan (OH). Kebutuhan Bersih dianggap nol bila NR lebih kecil dari atau sama dengan nol.
NR = GR – SR –OHNR = GR – SR –OH…………………………….(2.1)
NR = GR – SR –OH
NR = GR – SR –OH
Keterangan :
POH : Planned On Hand, yaitu persediaan yang siap digunakan
POH = On Hand – Safety Stock – Allocated – Scrap
OH : On Hand, total persediaan ditangan
SS : safety stock, persediaan pengaman
Ditentukan berdasarkan fluktuasi demand (), distribusi demand
(Z) dan leadtime (LT)
SS = . Z.……………………………………(2.2)
All : allocated, persediaan yang telah dialokasikan untuk yang lain
Lotting (Penentuan Ukuran Lot).
Langkah ini bertujuan menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Langkah ini ditentukan berdasarkan teknik lotting/lotsizing yang tepat. Parameter yang digunakan biasanya adalah biaya simpan dan biaya pesan. Metode yang umum dipakai dalam prakteknya adalah Lot- for Lot (L-4-L).
Offsetting (Penentuan Waktu Pemesanan).
Langkah ini bertujuan agar kebutuhan komponen dapat tersedia tepat pada saat dibutuhkan dengan memperhitungkan lead time pengadaan komponen tersebut.
Explosion
Langkah ini merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item (komponen) pada level yang lebih rendah dari struktur produk yang tersedia.
2.5.3 Input dan Output MRP
Input utama dari sistem MRP adalah :
Pengendali jadwal produksi (MPS)
Pengendali jadwal produksi (MPS) menguraikan secara singkat rencana produksi untuk semua item akhir, yang menyatakan berapa banyak dari tiap item direncanakan dan manakala kal itu diinginkan. Keluaran item akhir ini dikembangkan dari peramalan item akhir dan pesanan pelanggan. MRP mengambil jadwal induk dan menerjemahkannya ke dalam individual time-phased component requirements.
BOM
Arsip struktur produk, juga dikenal sebagai daftar kebutuhan bahan/bill of materials records (BOM), berisi informasi atas semua matrial, komponen, atau sub assemblies yang diperlukan untuk menghasilkan masing-masing item akhir (atau master scheduled item).
Arsip status Inventori
Keterangan tentang jumlah inventory on-hand dan status on order dari tiap item inventori.
Output sistem MRP adalah :
Memberikan catatan tentang jadwal pemesanan yang harus dilakukan
Memberikan indikasi bila diperlukan penjadwalan ulang
Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pemesanan
Memberikan indikasi tentang keadaan dari persediaan.
2.5.4 Metode lotting pada MRP
Teknik penetapan ukuran lot dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Teknik ukuran lot untuk satu tingkat (single level) dengan kapasitas tak terbatas.
Lot For Lot
Merupakan teknik sizing yang paling sederhana yaitu berdasar pada ide menyediakan persediaan sesuai dengan yang diperlukan saja, jumlah persediaan
Kelebihan : Metode ini tidak ada persediaan, sehingga tidak ada biaya simpan
Kekurangan : Pada metode ini, apabila ada error yang datang tiba-tiba, dan melebihi jumlah demand yang diperkirakan, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi demand tersebut, karena perusahaan tidak mempunyai inventori.
Economic Order Quantity (EOQ)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bersifat kontinyu dengan permintaan yang stabil.
EOQ = .....................................................(2.3)
dimana : EOQ = jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis
S = biaya pesan setiap kali pemesanan
D = jumlah kebutuhan bahan baku untuk satu periode
H = biaya penyimpanan
Kelebihan : Merupakan teknik yang mudah yang memasukkan parameter biaya dan teknik yang menentukan trade off antara biaya pesan, set up dan ongkos simpan.
Kekurangan : Metode ini mengabaikan kemungkinan permintaan yang akan datang pada MRP. Teknik ini bukan teknik eksak sehingga sering mengakibatkan adanya sisa dari persediaan sehingga akan meningkatkan ongkos simpan.
Periode Order Quantity (POQ)
Metode ini sering disebut juga dengan metode Uniform Order Cycle, merupakan pengembangan dari metode EOQ untuk permintaan yang tidak seragam dalam beberapa periode.. Rumus POQ sebagai berikut :
POQ = ………………………………………(2.4)
dimana :
D = rata-rata kebutuhan
S = biaya pesan
H = biaya simpan
Kelebihan : Teknik ini menunjukkan jumlah biaya periode pemesanan dibandingkan dengan jumlah pemesanan pada unit-unitnya.
Kekurangan : Metode ini mengabaikan kemungkinan permintaan yang akan datang pada MRP.
Fixed Order Quantity (FOQ)
Kelebihan : Memunculkan kemungkinan-kemungkinan permintaan yang ada pada masa yang akan datang pada MRP dan meminimasi ongkos pesan.
Kekurangan : Kurang tanggap terhadap perubahan permintaan dibandingkan dengan L4L. Teknik ini digunakan apabila kita membutuhkan barang dan dilakukan pemesanan secara periodik dengan besar pemesanan tetap (sudah ditetapkan).
Fixed Period Requirement (FPR)
Metode ini melakukan pemesanan secara periodik sesuai dengan besarnya kebutuhan selam periode tersebut. Misalnya metode yang ditetapkan adalah 2 maka setiap 2 periode, perusahaan akan melakukan pemesanan dengan besar pemesanan disesuaikan besar demand pada 2 periode tersebut.
Least Unit Cost (LUC)
Metode ini memilih ongkos unit terkecil selama periode berurutan.
Kelebihan : Digunakan untuk jarak permintaan yang akan dating di dalam MRP melengkapi quantity yang nyata dan usaha untuk meminimasi ongkos.
Kekurangan : Dapat menyebabkan gangguan pada pemilihan quantity dan setiap periode yang sedang berjalan dalam MRP.
Silver Meal Algorithm/Least Unit Cost (LTC)
Metode ini hampir sama dengan LUC, namun pada metode ini memilih ongkos total terkecil selam periode berurutan dengan cara menggabungkan kebutuhan sampai ongkos simpan mendekati ongkos pesan.
Total ongkos/periode = (2.5)
Part Period Blalancing (PPB)
Merupakan variasi dari LTC. Pada metode ini dilakukan konversi ongkos pesan menjadi Equivalent Part Period (EPP).
Rumus yang digunakan dalam metode ini adalah :
EPP = ………………………………………(2.6)
Dimana :
s = biaya pesan
k = biaya simpan
Wagner Within Algorithm (WWA)
Metode ini merupakan metode dengan total biaya yang paling minimum karena menggunakan program dinamis dan pendekatan matematisnya sangat detail sehingga diperoleh biaya minimum.Menghitung ongkos variable matrik untuk semua alternative pesanan pada horizon waktu N perioda ( Zce )
Zce = C + , untuk 1 c e N……………(2.7)
Dimana : C = Biaya Pesan
Pi = Biaya Simpan
Menentukan Baiya Minimum
fe = Min. ( Zce + fc-1 ) , untuk C = 1, 2, …, 12
2.6 Capacity Requirement Planning (CRP)
Menurut Garpezs (1998) Capacity Requirement Planning (CRP) merupakan suatu upaya membandingkan antara beban yang ditetapkan pada pusat-pusat kerja melalui pesanan kerja yang ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode waktu tertentu. CRP juga dapat diartikan sebagai tahap penentuan kapasitas yang dibutuhkan sesuai dengan hasil MRP. Kebutuhan kapasitas akan dibandingkan dengan kapasitas tersedia. Modifikasi dilakukan dengan menambah overtime, merubah routing (urutan proses), dan subkontrak. Ketika kapasitas tersedia tidak dapat mencukupi meski telah dilakukan modifikasi, maka perlu dilakukan perubahan MPS.
Capacity Requirements Planning berfungsi untuk menetapkan kapasitas yang dibutuhkan untuk membuat rencana kebutuhan material. Secara khusus, horizon perencanaan adalah tahun, time buckets adalah minggu, dan revisi dibuat mingguan atau bulanan. Proyeksi dari kapasitas adalah antara pekerja dan/atau jam mesin dengan work center. CRP merupakan fungsi untuk menentukan, mengukur, dan menyesuaikan tingkat kapasitas atau proses untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan sumber daya mesin yang diperlukan untuk melaksanakan produksi. CRP merupakan teknik perhitungan kapasitas rinci yang dibutuhkan oleh MRP. CRP melakukan verifikasi ketersediaan kecukupan kapasitas selama rentang perencanaan.
Berikut ini data-data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan CRP (Garpezs, 1998):
BOM
Data induk produk setiap komponen
MPS untuk setiap komponen
Routing setiap komponen
Work Center Master File.
2.7 Perbedaan RCCP dan CRP
Berikut merupakan perbedaan yang spesifik dari CRP (Capacity Requirement Planning ) dengan RCCP (Rough Cut Capacity Planning) (Gaspersz, 1998):
Tabel 2.2 Perbedaan CRP dengan RCCP
Capacity Requirement Planning ( CRP)
Rough Cut Capacity Planning ( RCCP)
Memvalidasi MRP (Material Requirement Planning)
Merupakan perbandingan kapasitas secara terperinci
Input yang dibutuhkan adalah BOM, Planned Order Release, Item Master Record Files, Work Center Record Files
Satuan waktu yang digunakan lebih detail ( per minggu atau per hari )
Memperhitungkan kebutuhan kapasitas dari Schedule Receipt
Dilakukan perbandingan antara kapasitas yang tersedia dengan maksimal kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu
Pada keadaan normal, memungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan nol pada setiap satuan waktu karena terkait PORL yang belum tentu ada di setiap satuan waktu
Memvalidasi MPS (Master Production Planning)
Merupakan perbandingan kapasitas secara kasar
Memperhitungkan kebutuhan kapasitas dari schedule receipt
Input yang digunakan adalah MPS, Efisiensi mesin, avabilitas mesin, dan waktu proses pada setiap SK
Satuan waktu yang digunakan lebih lama (per bulan )
Pada keadaan normal, tidak memungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan nol pada setiap satuan waktunya
Dilakukan perbandingan antara kapasitas yang tersedia dengan rata – rata kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu
2.6 Software WinQSB
WinQSB adalah program komputer yang digunakan oleh para manajer dan pembuat keputusan, baik di kalangan perusahaan maupun instansi pemerintah. Namun, para mahasiswa yang kelak juga akan menjadi pemimpin pun juga akan mendapat manfaat dengan mempelajari program ini.
Program WinQSB memiliki 19 modul yang sudah sangat populer di dalam dunia manajemen, sehingga saat ini merupakan program pendukung keputusan (decision support systems) paling lengkap yang tersedia di pasar. Beberapa modul tersebut di antaranya adalah linear programming dengan berbagai variasinya (mulai dari yang linear dan nonlinear, hingga yang integer dan kuadratik), analisis jaringan (ada network modeling, dynamic programming, PERT/CPM), teori antrian (queuing analysis dan queuing system simulation), teori persediaan (termasuk MRP atau material requirements planning), penjadwalan produksi, hingga ke penentuan lokasi bangunan atau departemen yang optimal, sehingga tidak timbul pemborosan (Winarno, 2008).
Dibawah ini merupakan interface dari software WinQSB
Interface aggregate planning
Gambar 2.1 Interface aggregate planning
Interface MRP
Gambar 2.2 Interface MRP
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
Dibawah ini merupakan flowchart metodologi penelitian Modul 4 :
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
3.1.2 Penentuan Satuan Agregat
Praktikum modul 4 ini diawali dengan menentukan satuan agregat, dimana satuan tersebut mampu mewakili berbagai variasi produk sehingga kebutuhan untuk produk tersebut dapat dibandingkan dengan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia. Satuan agregat ini akan mewakili agregasi seluruh item produk sehingga permintaan total untuk kebutuhan selama satu kurun waktu perencanaan dapat dihitung.
3.1.3 Perencanaan Agregat Menggunakan Transportation Land
Ketika satuan agregat sudah ditetapkan, sebuah perencanaan agregat dapat dilaksanakan yang diawali dengan menghitung kapasitas perusahaan yang tersedia. Kapasitas yang dihitung ialah kapasitas ketika semua bekerja secara normal, kapasitas overtime dan kapasitas subkontrak. Input dari perencanaan agregat ini ialah hasil forecast dan waktu siklus. Input lain yang diberikan ialah biaya produksi dan harga sparepart. Input yang sudah ada akan diolah menjadi perencanaan agregat menggunakan transportation land.
3.1.4 Disagreasi
Perencanaan agregat yang telah dibuat harus diolah kembali dengan metode disagregasi tertentu. Hal ini akan menghasilkan jumlah dan waktu order produksi untuk item-item spesifik, penjadwalan pekerjaan dan alokasi jangka pendek dari aktivitas produksi. Apabila disagregasi berhasil dilakukan, maka dapat dilanjutkan ke langkah berikutnya. Namun, apabila disgaregasi dianggap belum baik maka harus kembali melakukan perencanaan agregat.
3.1.5 Penentuan JIP/MPS
Berdasarkan hasil dari disagregasi diterima, dilanjutkan ke penentuan Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP berisikan produk akhir apa yan direncanakan untuk diproduksi, berapa kuantitas yang akan diproduksi dan kapan akan melakukan produksi.
3.1.6 RCCP
JIP yang telah dibuat harus divalidasi untuk mengetahui apakah kapasitas yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan JIP. Validasi ini dilakukan dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Langkah-langkah RCCP yaitu mencari informasi tentang MPS, mencari informasi tentang BOM dan leadtime, menentukan Bill of Resources dan menghitung kebutuhan sumber daya spesifik dan membuat laporan RCCP. Apabila hasil RCCP menyatakan bahwa kapasitas perusahaan mampu memenuhi kebutuhan JIP, maka dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya. Namun, jika tidak maka harus kembali menentukan JIP.
3.1.7 Perhitungan MRP
Jika JIP sudah berhasil direncanakan, maka perhitungan MRP dapat dilakuakan Karena JIP merupakan salah satu input dari MRP. Input lain MRP ialah BOM dan item master. Tujuan dari MRP ialah menentukan kebutuhan dan jadwal untuk pembuatan komponen atau pembelian material untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan di JIP.
3.1.8 CRP
MRP yang telah dibuat harus divalidasi menggunakan metode CRP untuk mengukur dan menyesuaikan kapasitas atau prose untuk menentukan jumlah tenaga kerja, sumber daya mesin yang diperlukan untuk melaksanakan produksi. Sama halnya dengan RCCP, validasi ini bertujuan untuk memverifikasi apakah kapasitas yang tersedia dapat memenuhi kapasitas yang dibutuhkan. Jika validasi ini berhasil maka dapat dilajutkan ke langkah selanjutnya namun jika tidak harus kembali ke perhitungan MRP.
3.1.9 Penentuan Plan Order Release
Setelah MRP dianggap valid, maka dapat dilakukan tahap penentuan plan order release agar produk yang dipesan diharapkan datang tepat waktu.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Target Produksi Satu Tahun
Dari hasil Forecasting modul 3, kami mendapatkan target produksi untuk 12 periode (bulan) dapat dilihat dalam tabel berikut di bawah ini.
Tabel 4.1 Target Produksi Satu Tahun
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
Total
49
4906
4746
5876
15528
50
4906
4746
5960
15612
51
4906
4746
6044
15696
52
4906
4746
6129
15780
53
4906
4746
6213
15864
54
4906
4746
6297
15948
55
4906
4746
6381
16032
56
4906
4746
6465
16117
57
4906
4746
6549
16201
58
4906
4746
6633
16285
59
4906
4746
6717
16369
60
4906
4746
6801
16453
Total
191885
4.1.2 Data Waktu Siklus
Berikut ini adalah data waktu siklus sesuai dengan perhitungan stasiun kerja menggunakan metode Region Approach
4.2 Data Waktu Siklus
SK
NO
Operasi Kerja
Waktu Baku
Waktu SK
Slack Time
1
1
Memasang gear kecil ke chasis
6,16
35,33
1,48
2
Memasang as roda depan ke dalam chasis assy
10,03
3
Memasang roda depan kanan ke chasis assy
4,41
4
Memasang roda depan kiri ke chasis assy
6,21
17
Memasang plat depan ke chasis assy
6.92
Lanjutan Tabel 4.2 Data Waktu Siklus
SK
NO
Operasi Kerja
Waktu Baku
Waktu SK
Slack Time
2
5
Memasang gear besar ke chasis assy
3,43
31,71
5,1
6
Memasang as roda belakang ke chasis assy
8,02
7
Memasang roda belakang kanan ke chasis assy
4,84
8
Memasang roda belakang kiri ke chasis assy
7,37
16
Memasang tuas on off ke chasis assy
8,05
3
9
Memasang gardan ke chasis assy
8,69
36,1
0,71
21
Memasang baut ke roller depan kanan
5,89
22
Memasang roller depan kanan assy ke chasis assy
21,52
4
10
Memasang gear dinamo pada dinamo
8,41
34,01
2,8
11
Memasang plat belakang besar ke rumah dinamo
9,68
12
Memasang plat belakang kecil ke rumah dinamo assy
8,07
13
Memasang dinamo assy pada rumah dinamo assy
7,85
5
23
Memasang baut pada roller depan kiri
7,32
33.96
2,85
24
Memasang roller depan kiri assy ke chasis assy
20,64
14
Memasang rumah dinamo assy kedalam chasis assy
6,00
6
25
Memasang baut pada roller tengah kanan
7,76
33,53
3,28
26
Memasang roller tengah kanan assy ke chasis assy
17,27
15
Memasang pengunci dinamo kerumah dinamo assy
8,50
7
27
Memasang baut pada roller tengah kiri
5,65
35,25
1,56
28
Memasang roller tengah kiri assy ke chasis assy
19,85
19
Memasang baterai pada chasis assy
9,75
8
29
Memposisikan bumper belakang assy ke chasis assy
10,72
36,81
0
30
Memasang sekrup kanan pada bumper belakang
26,09
Lanjutan Tabel 4.2 Data Waktu Siklus
SK
No
Operasi Kerja
Waktu Baku
Waktu SK
Slack Time
9
31
Memasang sekrup kiri bumper assy ke chasis assy
31,14
31,14
5,67
10
18
Memasang Penutup Plat Depan
13,30
29,58
7,23
20
Memasang Penutup Baterai Ke Chasis Assy
6,51
32
Memasang body ke chasis assy
9,77
11
33
Memegang Pengunci Body ke Chasis
8,61
12,84
23,97
34
Melakukan Inspeksi
4,23
4.1.3 Data Harga, Schedule Receipt dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier
Berikut ini, merupakan daftar harga sparepart tamiya yang didapat dari supplier:
Tabel 4.3 Daftar Harga Komponen, Schedule Receipt, dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier
No
Nama Part
Kode
Jumlah
Harga per unit (Rp)
SR
Periode SR
Leadtime
1
Body Style
BS
1
4000
1
2
Body Lomba
BL
1
2000
1
3
Body Anak-Anak
BA
1
2000
1
4
Body Koleksi
BK
1
3000
2
5
Chasis
Ch
1
1000
1000
2
2
6
Chasis Lomba
ChL
1
1500
2
7
Chasis Anak-Anak
ChA
1
1000
1
8
Pengunci Body
PBd
1
50
1
9
PenutupBaterai
PBt
1
80
1
10
Bumper Belakang
BB
1
500
1
11
Bumper Belakang Style
BBS
1
750
2
12
Bumper Belakang Koleksi
BBK
1
1000
2
13
Sekrup
S
2
40
2000
7
1
14
Roller ( Depan + Belakang )
Rol
4
70
1
Tabel 4.3 Daftar Harga Komponen, Schedule Receipt, dan Leadtime Komponen Tamiya Supplier
No
Nama Part
Kode
Jumlah
Harga/unit
SR
Periode SR
Leadtime
15
Baut
Nt
4
40
3500
3
1
16
Penutup Plat Depan
PPD
1
80
1
17
Plat Depan
PDn
1
80
1
18
Tuas On/Off
TO
1
60
1
19
Gear Kecil
GK
1
50
1
20
As Roda
AR
2
80
1
21
Roda (Ban+Velg)
R
4
250
2
22
Gardan
Gar
1
200
1
23
Gear Besar
GB
1
70
1
24
Dinamo
D
1
3000
1
25
Dinamo Lomba
DL
1
5000
2
26
Gear Dinamo
GD
1
60
4000
3
1
27
RumahDinamo
RD
1
80
1
28
Plat BelakangBesar
PBB
1
60
1
29
Plat Belakang Kecil
PBK
1
50
1
30
PengunciDinamo
PDn
1
80
1
4.1.4 Bill of Material
Bill of Material produk Tamiya milik PT. Golets adalah sebagai berikut
Gambar 4.1 Bill Of Material
4.1.5 Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Kebijakan Perusahaan
Biaya Overtime
200% Biaya RT
Kapasitas Overtime
2 jam/hari
Biaya Subkontrak
150% Biaya RT
Maksimal Subkontrak
20% kapasitas RT
Biaya Inventory
7%/bulan/unit biaya komponen
Biaya Pesan Komponen
Rp. 55.000
Biaya Setup
Rp. 0
Jam & Hari Kerja
Sesuai Kebijakan Perusahaan
4.1.6 Data Upah Minimum Regional (UMR) Lokasi Perusahaan
Menurut gaji umr.com, UMR di Provinsi Banten dalam 1 bulan (5 hari kerja dan 8 jam/hari) adalah Rp 1.784.000,-, sehingga biaya operator per jam adalah Rp 11.150 per jam.
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Penentuan Biaya Regular Time, Overtime dan Subkontrak
Berikut ini merupakan hasil perhitungan mencari biaya Regular Time, Overtime, dan Subkontrak serta biaya-biaya produksi lainnya:
Biaya Reguler Time = Biaya Operator tiap jamOutput Standar tiap Jam= 1115098=113.77 114
Biaya Overtime = 200% x Biaya reguler time
= 200% x 114 = 228
Biaya Subkontrak = 150% x Biaya Reguler Time
= 150 % x 114 = 171
Biaya Inventory = 7% x Total Biaya Komponen 1 tamiya
= 7% x 18930 = 1325,1 1325
Biaya KTTP = biaya inventory
Biaya KTTP = 1325
Rekap data biaya produksi dicantumkan pada tabel berikut ini
Tabel 4.5 Rekap Data biaya Produksi
Biaya Regular Time
Rp114/unit
Biaya Overtime
Rp228 /unit
Biaya Subkontrak
Rp171/unit
Biaya KTTP
Rp1.325/unit
Biaya Inventory
Rp1.325/unit
4.2.2 Agregat Planning
4.2.2.1 Penentuan Kapasitas Tersedia Pada Perusahaan
Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menentukan kapasitas tersedia pada perusahaan:
Waktu pendekatan demand = waktu elemen terbesar = 36,81 s
Jumlah lini produksi = jumlah demand × waktu siklusefisiensi jam kerja= 191885 x 36,81 6912000= 1,02 1
Output Standar = = 10,010225 = 97,79 98
Kapasitas RT (jam) = kerja x jam kerja/hari ×
= ((20 x 8) x 1 = 160 jam
Kapasitas OT (jam) = 25% × Kapasitas RT (jam)
= 25% x 320 = 40 jam
Kapasitas RT (unit) = Kapasitas RT ( jam ) × Output Standar
= 160 x 98 = 15680 unit
Kapasitas OT (unit) = 25% × Kapasitas RT (unit)
= 25% x 15680
= 3920 unit
SK (unit) =Kapasitas OT (unit)5 = 39205 = 784 unit
Rekap hasil perhitungan kapasitas tersedia setiap periode terdapat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.6 Rekap Kapasitas Tersedia setiap Periode
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kapasitas RT (Jam)
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
Kapasitas OT (Jam)
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Kapasitas RT (Unit)
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
15680
Kapasitas OT (Unit)
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
3920
SK (Unit)
784
784
784
784
784
784
784
784
784
784
784
784
4.2.2.2 Perhitungan Aggregate Planning
Perhitungan aggregate planning secara manual dengan menggunakan transportasi land untuk 12 periode ke depan adalah sebagai berikut :
Manual
Tabel 4.7 Transportation Land
Lanjutan Tabel 4.7 Transportation Land
Software
Dibawah ini merupakan perhitungan aggregate planning menggunakan software WinQSB :
Gambar 4.x Output Agregate Planning Software
4.2.2.3 Biaya Agregate Planning
Berdasarkan perhitungan di atas maka biaya agregasi tanpa KTTP yang harus dikeluarkan PT Golets dapat dihitung dengan formula:
Periode ke–n = (Kapasitas RT x Biaya RT) + (Kapasitas OT x Biaya OT) + (Kapasitas Subkontrak x Biaya Subkontrak)
Contoh perhitungan biaya tanpa KTTP pada periode 1 :
Periode 1 = (15528 x Rp114,-) + (0 x Rp228,-) + (0 x Rp171,-) = Rp1.770.192,-
Dengan menerapkan formula yang sama untuk 11 periode lainnya maka diperoleh data sebagai berikut:
Manual
Tabel 4.8 Rekap Biaya Perencanaan Agregat tanpa KTTP
Periode
Kapasitas Terpakai Regular Time
Kapasitas Terpakai Over Time
Kapasitas Terpakai Sub Kontrak
Total
1
15528
0
0
1770192
2
15612
0
0
1779768
3
15680
0
16
1790256
4
15680
0
100
1804620
5
15680
0
184
1818984
6
15680
0
268
1833348
7
15680
0
325
1847712
8
15680
0
437
1862247
9
15680
0
521
1876611
10
15680
0
605
1890975
11
15680
0
689
1905339
12
15680
0
773
1919703
TOTAL
22099755
Software
Gambar 4.9 Output Cost Analysis Win QSB
Cost Analysis for PT.Golets (Transportation Model)
11/14/2016
Regular Time
Overtime
Subcontracting
Inventory
TOTAL
10:11:51
Cost
Cost
Cost
Holding Cost
COST
Period 1
$1,770,192
0
0
0
$1,770,192
Period 2
$1,779,768
0
0
0
$1,779,768
Period 3
$1,787,520
0
$2,736
0
$1,790,256
Period 4
$1,787,520
0
$17,100
0
$1,804,620
Period 5
$1,787,520
0
$31,464
0
$1,818,984
Period 6
$1,787,520
0
$45,828
0
$1,833,348
Period 7
$1,787,520
0
$60,192
0
$1,847,712
Period 8
$1,787,520
0
$74,727
0
$1,862,247
Gambar 4.9 Output Cost Analysis Win QSB (Lanjutan)
11/14/2016
Regular Time
Overtime
Subcontracting
Inventory
TOTAL
10:11:51
Cost
Cost
Cost
Holding Cost
COST
Period 9
$1,787,520
0
$89,091
0
$1,876,611
Period 10
$1,787,520
0
$103,455
0
$1,890,975
Period 11
$1,787,520
0
$117,819
0
$1,905,339
Period 12
$1,787,520
0
$132,183
0
$1,919,703
Total
$21,425,160
0
$674,595
0
$22,099,760
Dari data diatas dapat dilihat bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi permintaan selama 12 periode ke depan tanpa mempertimbangkan KTTP adalah Rp22.099.755,-
Sedangkan formula untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh PT Golets dengan mempertimbangkan KTTP adalah:
Periode ke –n = KTTP RT x Biaya KTTP
Contoh perhitungan biaya KTTP pada periode 1 :
Periode 1 = 152 x Rp1.325,- = Rp201.400,-
Tabel 4.10 Rekap Biaya Perencanaan Agregat dengan KTTP
Periode
Kapasitas Tidak Terpakai Regular Time
Total
1
152
Rp201.400
2
68
Rp90.100
3
0
0
4
0
0
5
0
0
6
0
0
7
0
0
8
0
0
9
0
0
10
0
0
11
0
0
12
0
0
Jumlah
Rp291.500
Total Biaya dengan KTTP = Rp22.099.755 + Rp291.500
= Rp22.391.255
Dengan biaya KTTP yang telah didapat di atas, yaitu senilai Rp291.500,-, maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp22.391.255,-
4.2.3 Jadwal Induk Produksi
4.2.3.1 Hasil Aggregate Planning
Dibawah ini merupakan hasil rencana agregat untuk PT. Golets dari periode 1 sampai dengan 12 :
Tabel 4.11 Hasil Rencana Agregat
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rencana Agregat
15528
15612
15696
15780
15864
15948
16032
16117
16201
16285
16369
16453
4.2.3.2 Hasil JIP Disagregasi
Disagregasi dilakukan menggunakan metode Cut and Fit. Berikut merupakan data forecast untuk 12 periode kedepan :
Table 4.12 data forecast 12 periode
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
Total
49
4906
4746
5876
15528
50
4906
4746
5960
15612
51
4906
4746
6044
15696
52
4906
4746
6129
15780
53
4906
4746
6213
15864
54
4906
4746
6297
15948
55
4906
4746
6381
16032
56
4906
4746
6465
16117
57
4906
4746
6549
16201
58
4906
4746
6633
16285
59
4906
4746
6717
16369
60
4906
4746
6801
16453
Total
58871
56949
76065
191885
Berdasarkan data forecast diatas, dapat dihitung persentase masing-masing segmentasi Tamiya :
% Koleksi = Forecast Segemen KoleksiDemand x 100%
= 58871191885 x 100% = 30,68%
% Anak-anak = Forecast Segemen Anak-AnakDemand x 100%
= 56949191885 x 100% = 29,68&
% Style = Forecast Segemen StyleDemand x 100%
= 76065191885 x 100% = 39,64%
Berdasarkan perhitungan persentase diatas, dapat dihitung produksi tiap satuan agregat menggunakan persamaan :
Item = Hasil Rencana Agregat x % Item
Contoh perhitungan periode 1 :
Koleksi = 15528 x 30,68%
= 4764
Anak-anak = 15528 x 29,68%
= 4609
Style = 15528 x 39,64%
= 6155
Dibawah ini merupakan table rekap hasil perhitungan produksi tiap satuan agregat untuk 12 periode kedepan :
Table 4.13 produksi item satuan agregat
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
1
4764
4609
6155
2
4790
4634
6189
3
4816
4659
6222
4
4841
4684
6255
5
4867
4709
6289
6
4893
4733
6322
7
4919
4758
6355
8
4945
4783
6389
9
4970
4808
6422
10
4996
4833
6455
11
5022
4858
6489
12
5048
4883
6522
4.2.3.3 Hasil JIP Konversi
Hasil produksi tiap item satuan agregat yang dihasilkan dari sebelumnya akan dikonversikan dengan menggunakan persamaan berikut :
D= Produksi tiap itemFaktor konversi
JIP Tamiya segmen Koleksi
DK1= 47641 = 4764
JIP Tamiya segmen Anak-Anak
DA1= 46091=4609
JIP Tamiya segmen Style
DA1= 61551=6155
Berikut merupakan table rekapitulasi untuk JIP 12 periode seluruh segmen Tamiya :
Table 4.14 JIP Satuan Unit
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
1
4764
4609
6155
2
4790
4634
6189
3
4816
4659
6222
4
4841
4684
6255
5
4867
4709
6289
6
4893
4733
6322
7
4919
4758
6355
8
4945
4783
6389
9
4970
4808
6422
10
4996
4833
6455
11
5022
4858
6489
12
5048
4883
6522
4.2.4 Rough Cut Capacity Planning
4.2.4.1 Output JIP
Berikut merupakan tabel rekap output Jadwal Induk Produksi (JIP) :
Tabel 4.15 Output JIP
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
1
4764
4609
6155
2
4790
4634
6189
3
4816
4659
6222
4
4841
4684
6255
5
4867
4709
6289
6
4893
4733
6322
7
4919
4758
6355
8
4945
4783
6389
9
4970
4808
6422
10
4996
4833
6455
11
5022
4858
6489
12
5048
4883
6522
4.2.4.2 Output RCCP
Berikut merupakan tabel dan grafik dari output RCCP :
Tabel 4.16 Output RCCP
Periode
Kapasitas Terpakai
Kapasitas Tersedia
RT
OT
SK
RT
OT
SK
1
15528
15528
15528
15680
3920
784
2
15612
15612
15612
15680
3920
784
3
15696
15696
15696
15680
3920
784
4
15780
15780
15780
15680
3920
784
5
15864
15864
15864
15680
3920
784
6
15948
15948
15948
15680
3920
784
7
16032
16032
16032
15680
3920
784
8
16117
16117
16117
15680
3920
784
9
16201
16201
16201
15680
3920
784
10
16285
16285
16285
15680
3920
784
11
16369
16369
16369
15680
3920
784
12
16453
16453
16453
15680
3920
784
Gambar 4.2 Grafik Output RCCP
4.2.5 Material Requirement Planning
Berikut merupakan JIP dalam tiga periode pertama dalam satuan minggu :
Tabel 4.17 JIP dalam 3 periode pertama (Minggu )
Periode
Koleksi
Anak-anak
Style
1
1191
1152
1538
2
1191
1152
1539
3
1191
1152
1539
4
1191
1153
1539
5
1197
1158
1547
6
1197
1158
1547
7
1198
1159
1547
8
1198
1159
1548
9
1204
1164
1555
10
1204
1165
1555
11
1204
1165
1556
12
1204
1165
1556
Total
14370
13902
18566
St deviasi
5.551413
5.351296
7.158381
Netting
Tamiya Koleksi
Contoh perhitungan:
GR Koleksi periode minggu 1 = 4764/4 = 1191
POH (Koleksi) = OH-SS = 0 – 0 = 0
NR Koleksi periode 1 = GR – SR – OH
= 1191– 0 – 0
= 1191
Tabel 4.18 Hasil Netting Tamiya Koleksi untuk Perencanaan 12 Minggu
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
0
0
0
-
GR
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
SR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
POH = 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NR
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Tamiya Anak-anak
Contoh perhitungan:
GR Anak-anak periode minggu 1 = 4609/4 = 1152
POH (Anak-anak) = OH-SS = 0 – 0 = 0
NR Anak-anak periode 1 = GR – SR – OH
= 1152– 0 – 0
= 1152
Tabel 4.19 Hasil Netting Tamiya Anak-anak untuk Perencanaan 12 Minggu
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
0
0
0
-
GR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
SR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
POH = 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Tamiya Style
Contoh perhitungan:
GR Anak-anak periode minggu 1 = 6155/4 = 1538
POH (Anak-anak) = OH-SS = 0 – 0 = 0
NR Anak-anak periode 1 = GR – SR – OH
= 1538– 0 – 0
= 1538
Tabel 4.20 Hasil Netting Tamiya Style untuk Perencanaan 12 Minggu
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
0
0
0
-
GR
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
SR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
POH = 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NR
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
4.2.5.1 Level 0
Lotting
FOQ
Gambar 4.3 Output Software Level 0 Metode FOQ Koleksi, Anak-Anak, Style
EOQ
Gambar 4.4 Output Software Level 0 Metode EOQ Koleksi, Anak-Anak, Style
LFL
Gambar 4.5 Output Software Level 0 Metode LFL Koleksi, Anak-Anak, Style
FPR
Gambar 4.6 Output Software Level 0 Metode FPR Koleksi, Anak-Anak, Style
POQ
Gambar 4.7 Output Software Level 0 Metode POQ Koleksi, Anak-Anak, Style
LUC
Gambar 4.8 Output Software Level 0 Metode LUC Koleksi, Anak-Anak, Style
LTC
Gambar 4.9 Output Software Level 0 Metode LTC Koleksi, Anak-Anak, Style
PPB
Gambar 4.10 Output Software Level 0 Metode PPB Koleksi, Anak-Anak, Style
WWA
Gambar 4.11 Output Software Level 0 Metode WWA Koleksi, Anak-Anak, Style
Dibawah ini merupakan tabel rekap biaya untuk lotting level 0 :
Tabel 4.21 Rekap Biaya Lotting Level 0
Level 0
Total Biaya
Total
No
LS
Koleksi
Anak- Anak
Style
1
FOQ
157911744
130777152
217013312
505702208
2
EOQ
157815792
133792208
216907920
508515920
3
LFL
154131600
129670560
212869376
496671536
4
FPR
154131600
129670560
212869376
496671536
5
POQ
154131600
129670560
212869376
496671536
6
LUC
154131600
129670560
212869376
496671536
7
LTC
154131600
129670560
212869376
496671536
8
PPB
154249232
129716896
213158384
497124512
9
WWA
154131600
129670560
213158384
496960544
Offsetting
Tabel 4.22 Offsetting Level 0
Offsetting Level 0
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Exploding
Tabel 4.23 Exploding Level 0
Exploding
GR
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis Assy Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis
2729
2730
2730
2730
2744
2744
2745
2746
2759
2759
2760
2760
Body Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Body Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Body Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Penutup Baterai
3881
3882
3882
3883
3902
3902
3904
3905
3923
3924
3925
3925
Pengunci Body
3881
3882
3882
3883
3902
3902
3904
3905
3923
3924
3925
3925
4.2.5.2 Level 1
Netting
Tabel 4.24 Netting Level 1
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis Assy Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis
2729
2730
2730
2730
2744
2744
2745
2746
2759
2759
2760
2760
Body Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Body Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Body Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Penutup Baterai
3881
3882
3882
3883
3902
3902
3904
3905
3923
3924
3925
3925
Pengunci Body
3881
3882
3882
3883
3902
3902
3904
3905
3923
3924
3925
3925
Lotting
LFL
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode Lot For Lot (LFL) :
Tabel 4.25 Lotting Metode LFL
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.12 Ouput Software LFL Level 1
Gambar 4.13 Biaya Lotting LFL Level 1
EOQ
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode EOQ :
EOQ = 2SDH
Dimana S : biaya pesan setiap kali pemesanan
D : Jumlah kebutuhan bahan baku uuntuk 1 periode
H : Biaya penyimpanan, dimana dalam praktikum ini adalah 7% dari biaya komponen
EOQ = 2SDH=2x55000x(13902/12)140 = 954,0702 954
Tabel 4.26 Metode EOQ
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 29.337.120
Software
Gambar 4.14 Ouput Software EOQ Level 1
Gambar 4.15 Biaya Lotting EOQ Level 1
POQ
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode POQ :
Jumlah pesan = Kebutuhan Bersih / EOQ
= 13902 / 954 = 14,5723
POQ = Periode / Jumlah Pesan
= 12/ 14,5723
= 0,82348 = 1
Tabel 4.27 metode POQ
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.16 Ouput Software POQ
Gambar 4.17 Biaya Lotting POQ Level 1
FPR
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode FPR :
FPR = 1
Tabel 4.28 metode FPR
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.18 Ouput Software FPR
Gambar 4.19 Biaya Lotting FPR Level 1
LUC
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode LUC :
Biaya Pesan (P) = Rp. 55.000 dan biaya simpan (S) = Rp. 140
Incremental Holding Cost = biaya simpan x (T-1) x demand (kebutuhan bersih)
TRC (T) = biaya pesan + Cumulative Holding Cost
Tabel 4.29 Metode LUC
Periode
T
Demand (RT)
Cum. Demand
Inc. Holding Cost
Cum. Holding Cost
TRC (T)
TRC (T) / cum RT
1
1
1152
1152
0
0
55000
47.7431
2
2
1152
2304
161280
161280
216280
93.8715
2
1
1152
1152
0
0
55000
47.7431
3
2
1152
2304
161280
161280
216280
93.8715
3
1
1152
1152
0
0
55000
47.7431
4
2
1153
2305
161420
161420
216420
93.8915
4
1
1153
1153
0
0
55000
47.7016
5
2
1158
2311
162120
162120
217120
93.9507
5
1
1158
1158
0
0
55000
47.4957
6
2
1158
2316
162120
162120
217120
93.7478
6
1
1158
1158
0
0
55000
47.4957
7
2
1159
2317
162260
162260
217260
93.7678
7
1
1159
1159
0
0
55000
47.4547
8
2
1159
2318
162260
162260
217260
93.7274
8
1
1159
1159
0
0
55000
47.4547
9
2
1164
2323
162960
162960
217960
93.8269
9
1
1164
1164
0
0
55000
47.2509
10
2
1165
2329
163100
163100
218100
93.6453
10
1
1165
1165
0
0
55000
47.2103
11
2
1165
2330
163100
163100
218100
93.6052
11
1
1165
1165
0
0
55000
47.2103
12
2
1165
2330
163100
163100
218100
93.6052
12
1
1165
1165
0
0
55000
47.2103
Tabel 4.30 metode LUC
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
LUC
0
0
0
1
GR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
SR
POH = 0
NR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POP
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POR
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.20 Ouput Software LUC
Gambar 4.21 Biaya Lotting LUC Level 1
LTC
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode LTC :
Tabel 4.31 metode LTC
Periode
T
Demand (RT)
Cum. Demand
Inc. Holding Cost
Cum. Holding Cost
TRC (T)
TRC (T) / T
1
1
1152
1152
0
0
55000
55000
2
2
1152
2304
161280
161280
216280
108140
2
1
1152
1152
0
0
55000
55000
3
2
1152
2304
161280
161280
216280
108140
3
1
1152
1152
0
0
55000
55000
4
2
1153
2305
161420
161420
216420
108210
4
1
1153
1153
0
0
55000
55000
5
2
1158
2311
162120
162120
217120
108560
5
1
1158
1158
0
0
55000
55000
6
2
1158
2316
162120
162120
217120
108560
6
1
1158
1158
0
0
55000
55000
7
2
1159
2317
162260
162260
217260
108630
7
1
1159
1159
0
0
55000
55000
8
2
1159
2318
162260
162260
217260
108630
8
1
1159
1159
0
0
55000
55000
9
2
1164
2323
162960
162960
217960
108980
9
1
1164
1164
0
0
55000
55000
10
2
1165
2329
163100
163100
218100
109050
10
1
1165
1165
0
0
55000
55000
11
2
1165
2330
163100
163100
218100
109050
11
1
1165
1165
0
0
55000
55000
12
2
1165
2330
163100
163100
218100
109050
12
1
1165
1165
0
0
55000
55000
Tabel 4.32 metode LTC (2)
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
LUC
0
0
0
1
GR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
SR
POH = 0
NR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POP
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POR
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.22 Ouput Software LTC
Gambar 4.23 Biaya Lotting LTC Level 1
PPB
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode PPB :
Tabel 4.33 metode PPB
Periode
T
Demand
(T-1) RT
APP
1
1
1152
0
0 < 393
2
2
1152
1152
1252 > 393
2
1
1152
0
0 < 393
3
2
1152
1152
1252 > 393
3
1
1152
0
0 < 393
4
2
1153
1153
1252 > 393
4
1
1153
0
0 < 393
5
2
1158
1158
1256 > 393
5
1
1158
0
0 < 393
6
2
1158
1158
1256 > 393
6
1
1158
0
0 < 393
7
2
1159
1159
1256 > 393
7
1
1159
0
0 < 393
8
2
1159
1159
1257 > 393
8
1
1159
0
0 < 393
9
2
1164
1164
1260 > 393
9
1
1164
0
0 < 393
10
2
1165
1165
1260 > 393
10
1
1165
0
0 < 393
11
2
1261
1261
1261 > 393
11
1
1165
0
0 < 393
12
2
1165
1165
1261 > 393
12
1
1165
0
0 < 393
Tabel 4.34 Metode PPB (2)
LS
OH
SS
All
LT
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PPB
1
GR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
SR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
POH = 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POP
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POR
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp 28,464,000.00
Software
Gambar 4.24 Ouput Software PPB
Gambar 4.25 Biaya Lotting PPB Level 1
WWA
Manual
Berikut ini adalah tabel hasil lotting dengan menggunakan metode WWA:
Tabel 4.35 Metode WWA
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
55000
216280
538840
1023100
1671580
2482180
3455740
4591560
5895240
7363140
8994140
10788240
2
55000
216280
539120
1025480
1673960
2485260
3458820
4599540
5904340
7372240
9003240
3
55000
216420
540660
1027020
1676060
2487360
3465120
4606820
5911620
7379520
4
55000
217120
541360
1028140
1677180
2491980
3470580
4612280
5917080
5
55000
217120
541640
1028420
1680260
2495760
3474360
4616060
6
55000
217260
541780
1030660
1683060
2498560
3477160
7
55000
217260
543180
1032480
1684880
2500380
8
55000
217960
544160
1033460
1685860
9
55000
218100
544300
1033600
10
55000
218100
544300
11
55000
218100
12
55000
Tabel 4.36 Metode WWA ( Perhitungan f)
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
55000
216280
538840
1023100
1671580
2482180
3455740
4591560
5895240
7363140
8994140
10788240
2
110000
271280
594120
1080480
1728960
2540260
3513820
4654540
5959340
7427240
9058240
3
165000
326420
650660
1137020
1786060
2597360
3575120
4716820
6021620
7489520
4
220000
382120
706360
1193140
1842180
2656980
3635580
5.371E+09
6082080
5
275000
437120
761640
1248420
1900260
2715760
3694360
4836060
6
330000
492260
816780
1305660
1958060
2773560
3752160
7
385000
547260
873180
1362480
2014880
2830380
8
440000
602960
929160
1418460
2070860
9
495000
658100
544328
1473600
10
550000
713100
1039300
11
605000
768100
12
660000
Tabel 4.37 Metode WWA (2)
LS
OH
SS
ALL
LT
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
WWA
0
0
0
1
GR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
SR
POH = 0
NR
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POP
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
POR
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah POP)
Total Biaya = Rp. 28.464.000,-
Software
Gambar 4.26 Ouput Software WWA
Gambar 4.27 Biaya Lotting WWA Level 1
FOQ
Manual
Berikut merupakan perhitungan manual FOQ
Q = 200
Tabel 4.38 Perhitungan Manual FOQ
Total Biaya = (Jumlah Periode Pesan x Biaya Pesan) + (Jumlah Persediaan x Biaya Simpan) + (Biaya Material x Jumlah Planned Order Receipt)
Total Biaya = Rp. 28.666.000,-
Rekapitulasi Biaya Lotting Level 1 :
Tabel 4.39 Rekap Biaya Lotting Level 1
Part
LFL
FOQ
EOQ
WWA
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
Bk
43565736
44100000
45819560
43715000
43715000
43715000
43565736
43581684
45526512
Ba
28464000
28660000
29012000
28464000
28464000
28464000
28186306
28215106
28131236
Bs
74594000
76260000
78798416
74924000
74924001
74924000
74810624
74810624
74594000
Cak
109139944
111645000
113817480
109153504
109153600
109153504
109139944
109139944
108823504
Caa
98339104
99360000
101040944
98669096
98669096
98669096
98625008
98625008
98339104
Cas
135861808
138630000
139803744
136191808
136191809
136191808
136191808
136191808
135861808
Pbtk
1241581
1836000
1786158
1809600
1809600
1809600
1241581
1482953
1238228
Pbta
1202937
1780000
1322036
1772160
1772160
1772160
1202937
1445404
1199693
Pbts
1583727
2172000
2001113
2145280
2145281
2145280
1588060
1588060
1583727
Pbdk
796613
1395000
1096686
1378500
1378500
1378500
796613
1050595
794517
Pbda
77246
1360000
1081684
1355100
1355100
1355100
77246
1027127
770433
Pbds
1010454
1605000
1223726
1588300
1588301
1588300
1013162
1013162
1010454
Total
495599456
508803000
516803547
501166348
501166448
501166348
496439025
498171475
497873216
Offsetting
Tabel 4.40 Offsetting Level 1
Offsetting Level 1
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis A anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Chasis style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Body Anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Body Koleksi
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
0
Body Style
1539
1539
1547
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Penutup Baterai anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Penutup Baterai koleksi
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
Penutup Baterai style
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Pengunci Body anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Pengunci Body koleksi
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
Pengunci Body style
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Exploding
Tabel 4.41 Exploding Level 1
GR
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis Assy Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Chasis style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
As roda assy anak anak
2304
2304
2304
2306
2316
2316
2318
2318
2328
2330
2330
2330
As roda assy koleksi
2382
2382
2382
2382
2394
2394
2396
2396
2408
2408
2408
2408
As roda assy style
3076
3078
3078
3078
3094
3094
3094
3096
3110
3110
3112
3112
Plat belakang assy anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Plat belakang assy koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Plat belakang assy style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Pengunci dinamo anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Pengunci dinamo koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Pengunci dinamo style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Gardan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Gardan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Gardan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Gear kecil anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Gear kecil koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Gear kecil style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Tuas on off anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Tuas on off koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Tuas on off style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Plat depan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Plat depan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Plat depan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Penutup plat depan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Penutup plat depan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Penutup plat depan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Bumper assy anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Bumper assy koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Bumper assy style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Roller assy anak anak
4608
4608
4608
4612
4632
4632
4636
4636
4656
4660
4660
4660
Roller assy koleksi
4764
4764
4764
4764
4788
4788
4792
4792
4816
4816
4816
4816
Roller assy style
6152
6156
6156
6156
6188
6188
6188
6192
6220
6220
6224
6224
4.2.5.3 Level 2
Netting
Tabel 4.42 Netting Level 2
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis Assy Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Chasis style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
As roda assy anak anak
2304
2304
2304
2306
2316
2316
2318
2318
2328
2330
2330
2330
As roda assy koleksi
2382
2382
2382
2382
2394
2394
2396
2396
2408
2408
2408
2408
As roda assy style
3076
3078
3078
3078
3094
3094
3094
3096
3110
3110
3112
3112
Plat belakang assy anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Plat belakang assy koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Plat belakang assy style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Pengunci dinamo anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Pengunci dinamo koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Pengunci dinamo style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Gardan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Gardan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Gardan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Gear kecil anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Gear kecil koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Gear kecil style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Tuas on off anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Tuas on off koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Tuas on off style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Plat depan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Plat depan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Plat depan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Penutup plat depan anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Penutup plat depan koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Penutup plat depan style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Bumper assy anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Bumper assy koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Bumper assy style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Roller assy anak anak
4608
4608
4608
4612
4632
4632
4636
4636
4656
4660
4660
4660
Roller assy koleksi
4764
4764
4764
4764
4788
4788
4792
4792
4816
4816
4816
4816
Roller assy style
6152
6156
6156
6156
6188
6188
6188
6192
6220
6220
6224
6224
Lotting
Dibawah ini merupakan hasil lotting level 2 menggunakan metode terbaik yaitu PPB :
Segmen Anak-Anak
Gambar 4.28 Lotting Level 2 Segmen Anak-Anak Metode PPB
Segmen Style
Gambar 4.29 Lotting Level 2 Segmen Style Metode PPB
Segmen Koleksi
Gambar 4.30 Lotting Level 2 Segmen Koleksi Metode PPB
Rekapitulasi Biaya Lotting Level 2 :
Tabel 4.43 Rekap Biaya Lotting Level 2
Part
FOQ
EOQ
LFL
FPR
POQ
LUC
LTC
PPB
WWA
GBk
1689000
1266436
1665900
1665900
1665900
1090324
1176768
1090324
1090324
GBa
1640000
1246982
1633140
1633140
1633140
1056606
1143818
1056606
10566060
GBs
1983000
1883176
1959620
1959620
1959620
1396427
1396427
1392636
1392636
Chk
14624250
15651062
13975000
13975000
13975000
13613003
13613003
13640910
13613003
Cha
14660000
15382819
14562000
14562000
14562000
14148118
14174470
13902000
14148118
Chs
18824250
19355122
18171000
18171000
18171000
17887648
17887648
17833492
17833492
ARk
5364000
5397859
5258400
5258400
5258400
4770993
4790227
4744165
4762137
ARa
5140000
5318951
5108640
5108640
5108640
4619198
4639598
4593240
4610630
ARs
6708000
7372810
6601120
6601120
6601120
6120560
6120560
6097331
6097331
PBAk
48435000
50213996
47362500
47362500
47362500
47032500
47032500
47139968
47032500
PBAa
46160000
49314636
45841496
45841496
45841496
45511500
45511500
45610136
45411500
PBAs
62085000
65454020
60999504
60999504
60999504
60845508
60845508
60669500
60699500
PDnk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PDna
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PDns
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
Gark
2744916
2694451
2574656
2574656
2574656
2203736
2252015
2074000
2074000
Gara
2605733
2670920
2481326
2481326
2481326
2107399
2157687
2107399
2107399
Gars
36391000
3782615
3467146
3467146
3467146
3097010
3097010
3086179
3086179
GKk
1395000
1097588
1378500
1378500
1378500
794517
887691
794517
794517
Tabel 4.43 Rekap Biaya Lotting Level 2 (Lanjutan)
Part
FOQ
EOQ
LFL
FPR
POQ
LUC
LTC
PPB
WWA
Gka
1360000
1082722
1355100
1355100
1355100
770433
864155
770433
770433
GKs
1605000
1222736
1588300
1588300
1588300
1013162
1013162
1010454
1010454
TOk
1542000
1183499
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
942421
942421
TOa
1500000
1167353
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
913519
913519
TOs
1794000
1322153
1773960
1773960
1773960
1204795
1204795
1201545
1201545
PDnk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PDna
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PDns
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
PPDk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PPDa
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PPDs
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
BBk
15305000
16984176
14975000
14975000
14975000
14535000
14535000
14535000
14535000
Bba
7660000
9104800
7611000
7611000
7611000
7061000
7061000
7061000
7061000
BBs
14780000
16781570
14529500
14529500
14529500
14089500
14089500
14142808
14142808
Rolk
17124000
18072568
16754400
16754400
16754400
16259400
16259400
16259400
16259400
Rola
16340000
17736156
16230240
16230240
16230240
15735240
15735240
15735240
15735249
Rols
21828000
23746288
21453920
21453920
21453920
21013920
21013920
20958920
20958920
Total
388651149
371836381
349508808
349508808
349508808
331911380
333117867
326683922
340915019
Offsetting
Tabel 4.44 Offsetting Level 2
Offsetting level 2 Metode PPB
Part
Overdue
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Gaear besar anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gaear besar Koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gaear besar Style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Chasis Assy Anak anak
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
0
Chasis Koleksi
6158
0
0
0
0
4804
0
0
0
2408
0
0
0
Chasis style
5155
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
0
0
As roda assy anak anak
0
9218
0
0
0
9268
0
0
0
9318
0
0
0
As roda assy koleksi
0
9528
0
0
0
9580
0
0
0
9632
0
0
0
As roda assy style
0
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Plat belakang assy anak anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Plat belakang assy koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Plat belakang assy style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Tabel 4.44 Offsetting Level 2 (Lanjutan)
Part
Overdue
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pengunci dinamo anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan anak anak
9902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan koleksi
7962
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan style
11454
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan koleksi
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan style
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bumper assy anak anak
0
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Bumper assy koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Bumper assy style
0
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Roller assy anak anak
0
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roller assy koleksi
0
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roller assy style
0
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Exploding
Tabel 4.45 Exploding Level 2
Exploding Level 2 PPB
Part
Over due
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Roda anak anak
0
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roda koleksi
0
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roda style
0
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
As roda anak anak
0
9218
0
0
0
9268
0
0
0
9318
0
0
0
As roda koleksi
0
9528
0
0
0
9580
0
0
0
9632
0
0
0
As roda style
0
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Plat belakang kecil anak anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Plat belakang kecil koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Tabel 4.45 Exploding Level 2 (Lanjutan)
Part
Over due
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Plat belakang kecil style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Plat belakang besar anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Plat Belakang besar koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Plat belakang besar style style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Rumah dinamo anak anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Rumah dinamo koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Rumah dinamo style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Dinamo anak anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Dinamo koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Dinamo style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Gear dinamo anak anak
0
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Gear dinamo koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Gear dinamo style
0
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Bumper belkaang anak anak
0
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Bumper belakang koleksi
0
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Bumper belakang style
0
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Sekrup anak anak
0
13850
0
0
0
0
0
13954
0
0
0
0
0
Sekrup koleksi
0
9528
0
0
0
9580
0
0
0
9632
0
0
0
Sekrup style
0
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Roller anak anak
0
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roller koleksi
0
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roller style
0
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Baut anak anak
0
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Baut koleksi
0
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Baut style
0
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
4.2.5.4 Level 3
Netting
Tabel 4.46 Netting Level 3
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Roda anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roda koleksi
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roda style
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
As roda anak anak
9218
0
0
0
9268
0
0
0
9318
0
0
0
As roda koleksi
9528
0
0
0
9580
0
0
0
9632
0
0
0
Tabel 4.46 Netting Level 3 (Lanjutan)
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
As roda style
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Plat belakang kecil anak anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Plat belakang kecil koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Plat belakang kecil style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Plat belakang besar anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Plat Belakang besar koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Plat belakang besar style style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Rumah dinamo anak anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Rumah dinamo koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Rumah dinamo style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Dinamo anak anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Dinamo koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Dinamo style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Gear dinamo anak anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Gear dinamo koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Gear dinamo style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Bumper belkaang anak anak
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Bumper belakang koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Bumper belakang style
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Sekrup anak anak
13850
0
0
0
0
0
13954
0
0
0
0
0
Sekrup koleksi
9528
0
0
0
9580
0
0
0
9632
0
0
0
Sekrup style
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Roller anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roller koleksi
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roller style
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Baut anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Baut koleksi
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Baut style
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Lotting
Dibawah ini merupakan hasil lotting level 3 menggunakan metode terbaik yaitu PPB :
Segmen Anak-anak
Gambar 4.31 Lotting Level 3 Metode PPB (Anak-Anak)
Segmen Style
Gambar 4.32 Lotting Level 3 Metode PPB (Anak-Anak)
Segmen Koleksi
Gambar 4.33 Output Lotting Level 3 Metode PPB (Koleksi)
Rekapitulasi Biaya Lotting Level 3:
Tabel 4.47 Rekap Biaya Lotting Level 3
Part
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
Rk
57810000
59405000
63751180
58085000
58085000
58085000
157810000
57810000
57645000
Ra
24775288
25300000
25719846
25127520
25127520
25127520
24775288
24775288
24775288
Rs
74429000
76205000
74869000
74869000
74869000
74869000
74594000
74594000
74429000
Ark
4762137
5364000
5397859
5258400
5258400
5258400
4770993
4790227
4744165
Ara
4610630
5140000
5318951
5108640
5108640
5108640
4619198
4639598
4593240
Ars
6097331
6708000
6601120
6601120
6601120
6601120
6120560
6120560
6097331
PBKk
794517
1395000
1096219
1378500
1378500
1378500
794517
887691
790325
PBKa
770433
1360000
1081343
1355100
1355100
1355100
770433
864155
766377
PBKs
1010454
1605000
1588300
1588300
1588300
1588300
1010454
1010454
1010454
PBBk
942421
1542000
1185776
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
937390
PBBa
913519
1500000
1167626
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
908652
PBBs
1201545
1794000
1773960
1773960
1773960
1773960
1201545
1201545
1201545
RDk
1238228
1836000
1784811
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1231521
Rda
1199693
1780000
1759727
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1193203
RDs
1583727
2172000
2145280
2145280
2145280
2145280
1583727
1583727
1583727
Dk
43440000
44760000
48253780
43770000
43770000
43770000
43440000
43440000
43275000
Da
42036000
42660000
47417696
42366000
42366000
42366000
42036000
42036000
41871000
Ds
56187976
57360000
56358000
56358000
56358000
56358000
56187976
56187976
56187976
Geark
942421
1542000
1185776
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
937390
Geara
913519
1500000
1167626
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
908652
Gears
1201545
1794000
1773960
1773960
1773960
1773960
1201545
1201545
1201545
BBk
14535000
15305000
16984176
14975000
14975000
14975000
14535000
14535000
14535000
Bba
7061000
7660000
9104800
7611000
7611000
7611000
7061000
7061000
7061000
Tabel 4.47 Rekap Biaya Lotting Level 3 (Lanjutan)
Part
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
BBs
14142808
14780000
14529500
14529500
14529500
14529500
14142808
14142808
14142808
Sk
2242442
2846680
3033974
2799200
2799200
2799200
2242442
2242442
2242442
Sa
2152791
2789680
2993100
2724320
2724320
2724320
2152791
2148507
2152791
Ss
2929523
3573680
3470560
3470560
3470560
3470560
2929523
2929523
2929523
RLk
16259400
17124000
18072568
16754400
16754400
16754400
16259400
16259400
16259400
Rla
15735240
16340000
17736156
16230240
16230240
16230240
15735240
15735240
15735240
RLs
20958920
21828000
21453920
21453920
21453920
21453920
20958920
20958920
20958920
Btk
8808333
9508000
10408494
9296800
9296800
9296800
8808333
8808333
8811797
Bta
8508813
9005653
9103238
8997280
8997280
8997280
8508813
8508813
8509948
Bts
11518129
12196000
11982240
11982240
11982240
11982240
11518129
11529867
11518129
Total
451712783
475678693
490270562
467997640
467997640
467997640
551918436
452680009
451145779
Offsetting
Tabel 4.48 Offsetting Level 3
Offsetting Level 3
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Ra
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
0
0
Rk
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
0
0
Rs
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
0
0
ARa
0
0
0
0
0
0
0
9318
0
0
0
0
ARk
0
0
0
0
0
0
0
9632
0
0
0
0
ARs
0
0
0
0
0
0
0
12444
0
0
0
0
PBKa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RDa
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
0
RDk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RDs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Da
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
0
Dk
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
0
Ds
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
0
GDa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.48 Offsetting Level 3 (Lanjutan)
Part
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
GDk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
GDs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bba
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
0
BBk
0
0
4799
0
0
0
4816
0
0
0
0
0
BBs
0
0
0
0
0
0
6222
0
0
0
0
0
Sa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ss
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rola
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
0
Rolk
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
0
Rols
0
0
0
24756
0
0
0
24000
0
0
0
0
Nta
0
0
0
0
0
0
0
18636
0
0
0
0
Ntk
0
0
0
0
0
0
0
19264
0
0
0
0
Nts
0
0
0
0
0
0
0
24888
0
0
0
0
4.2.5.5 Rekap Hasil MRP Untuk Semua Level
Rekap Biaya MRP
Berikut ini adalah tabel hasil rekap biaya MRP pada level 0, level 1, level 2, dan level 3 untuk setiap komponen assembly, subassembly, maupun part :
Level 0
Tabel 4.49 Rekap biaya Level 0
Metode
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PBB
Koleksi
154131600
157911744
157815792
154131600
154131600
154131600
154131600
154131600
154249232
Anak-anak
129670560
130777152
132368752
129670560
129670560
129670560
129670560
129670560
129716896
Style
213158384
217013312
216907920
218869376
212869376
218869376
212869376
212869376
213158384
Level 1
Tabel 4.50 Rekap biaya Level 1
Part
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
Bk
43.565.736
44.100.000
45.819.560
43.715.000
43.715.000
43.715.000
43.565.736
43.581.684
45.526.512
Ba
28.186.306
28.660.000
29.012.000
28.464.000
28.464.000
28.464.000
28.186.306
28.215.106
28.131.236
Bs
74.594.000
76.260.000
78.F798.416
74.924.000
0
74.924.000
74.810.624
74.810.624
74.594.000
Cak
109.139.944
111.645.000
113.817.480
109.153.504
109.153.600
109.153.504
109.139.944
109.139.944
108.823.504
Caa
98.339.104
99.360.000
101.040.944
98.669.096
98.669.096
98.669.096
98.625.008
98.625.008
98.339.104
Cas
135.861.808
138.630.000
139.803.744
136.191.808
0
136.191.808
136.191.808
136.191.808
135.861.808
Pbtk
1.241.581
1.836.000
1.786.158.63
1.809.600
1.809.600
1.809.600
1.241.581
1.482.953
1.238.228
Pbta
1.202.937.50
1.780.000
1.322.036
1.772.160
1.772.160
1.772.160
1.202.937.50
1.445.404.25
1.199.693.25
Pbts
1.583.727.63
2.172.000
2.001.113.50
2.145.280
0
2.145.280
1.588.060.13
1.588.060.13
1.583.727.63
Pbdk
796.613.13
1.395.000
1.096.686.25
1.378.500
1.378.500
1.378.500
796.613.13
1.050.595.63
794.517.50
Pbda
772.460.94
1.360.000
1.081.684.38
1.355.100
1.355.100
1.355.100
772.460.94
1.027.127.63
770.433.25
Pbds
1.010.454.75
1.605.000
1.223.726.13
1.588.300
0
1.588.300
1.013.162.56
1.013.162.56
1.010.454.75
Level 2
Tabel 4.51 Rekap biaya Level 2
Part
FOQ
EOQ
LFL
FPR
POQ
LUC
LTC
PPB
WWA
GBk
1689000
1266436
1665900
1665900
1665900
1090324
1176768
1090324
1090324
GBa
1640000
1246982
1633140
1633140
1633140
1056606
973140
1056606
10566060
GBs
1983000
1883176
1959620
1959620
1959620
1396427
1396427
1392636
1392636
Chk
14624250
15651062
13975000
13975000
13975000
13613003
13613003
13640910
13613003
Cha
14660000
15382819
14562000
14562000
14562000
14148118
14174470
13902000
14148118
Chs
18824250
19355122
18171000
18171000
18171000
17887648
17887648
17833492
17833492
ARk
5364000
5397859
5258400
5258400
5258400
4770993
4790227
4744165
4762137
ARa
5140000
5318951
5108640
5108640
5108640
4619198
4639598
4593240
4610630
ARs
6708000
7372810
6601120
6601120
6601120
6120560
6120560
6097331
6097331
PBAk
48435000
50213996
47362500
47362500
47362500
47032500
47032500
47139968
47032500
PBAa
46160000
49314636
45841496
45841496
45841496
45511500
45511500
45610136
45411500
PBAs
62085000
65454020
60999504
60999504
60999504
60845508
60845508
60669500
60699500
PDnk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PDna
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PDns
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
Gark
2744916
2694451
2574656
2574656
2574656
2203736
2252015
2074000
2074000
Gara
2605733
2670920
2481326
2481326
2481326
2107399
2157687
21070399
21070399
Tabel 4.51 Rekap biaya Level 2 (Lanjutan)
Part
FOQ
EOQ
LFL
FPR
POQ
LUC
LTC
PPB
WWA
Gars
36391000
3782615
3467146
3467146
3467146
3097010
3097010
3086179
3086179
GKk
1395000
1097588
1378500
1378500
1378500
794517
887691
794517
794517
Gka
1360000
1082722
1355100
1355100
1355100
770433
864155
770433
770433
GKs
1605000
1222736
1588300
1588300
1588300
1013162
1013162
1010454
1010454
TOk
1542000
1183499
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
942421
942421
TOa
1500000
1167353
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
913519
913519
TOs
1794000
1322153
1773960
1773960
1773960
1204795
1204795
1201545
1201545
PDnk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PDna
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PDns
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
PPDk
1836000
1787002
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1238228
1238228
PPDa
1780000
1323107
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1199693
1199693
PPDs
2172000
1999530
2145280
2145280
2145280
1588060
1588060
1583727
1583727
BBk
15305000
16984176
14975000
14975000
14975000
14535000
14535000
14535000
14535000
Bba
7660000
9104800
7611000
7611000
7611000
7061000
7061000
7061000
7061000
BBs
14780000
16781570
14529500
14529500
14529500
14089500
14089500
14142808
14142808
Rolk
17124000
18072568
16754400
16754400
16754400
16259400
16259400
16259400
16259400
Rola
16340000
17736156
16230240
16230240
16230240
15735240
15735240
15735240
15735249
Rols
21828000
23746288
21453920
21453920
21453920
21013920
21013920
20958920
20958920
Level 3
Tabel 4.52 Rekap biaya Level 3
Part
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
Rk
57810000
59405000
63751180
58085000
58085000
58085000
157810000
57810000
57645000
Ra
24775288
25300000
25719846
25127520
25127520
25127520
24775288
24775288
24775288
Rs
74429000
76205000
74869000
74869000
74869000
74869000
74594000
74594000
74429000
Ark
4762137
5364000
5397859
5258400
5258400
5258400
4770993
4790227
4744165
Ara
4610630
5140000
5318951
5108640
5108640
5108640
4619198
4639598
4593240
Ars
6097331
6708000
6601120
6601120
6601120
6601120
6120560
6120560
6097331
PBKk
794517
1395000
1096219
1378500
1378500
1378500
794517
887691
790325
PBKa
770433
1360000
1081343
1355100
1355100
1355100
770433
864155
766377
PBKs
1010454
1605000
1588300
1588300
1588300
1588300
1010454
1010454
1010454
PBBk
942421
1542000
1185776
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
937390
PBBa
913519
1500000
1167626
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
908652
PBBs
1201545
1794000
1773960
1773960
1773960
1773960
1201545
1201545
1201545
Tabel 4.52 Rekap biaya Level 3 (Lanjutan)
Part
WW
FOQ
EOQ
LFL
POQ
FPR
LUC
LTC
PPB
RDk
1238228
1836000
1784811
1809600
1809600
1809600
1238228
1321307
1231521
Rda
1199693
1780000
1759727
1772160
1772160
1772160
1199693
1283649
1193203
RDs
1583727
2172000
2145280
2145280
2145280
2145280
1583727
1583727
1583727
Dk
43440000
44760000
48253780
43770000
43770000
43770000
43440000
43440000
43275000
Da
42036000
42660000
47417696
42366000
42366000
42366000
42036000
42036000
41871000
Ds
56187976
57360000
56358000
56358000
56358000
56358000
56187976
56187976
56187976
Geark
942421
1542000
1185776
1522200
1522200
1522200
942421
1032230
937390
Geara
913519
1500000
1167626
1494120
1494120
1494120
913519
1003987
908652
Gears
1201545
1794000
1773960
1773960
1773960
1773960
1201545
1201545
1201545
BBk
14535000
15305000
16984176
14975000
14975000
14975000
14535000
14535000
14535000
Bba
7061000
7660000
9104800
7611000
7611000
7611000
7061000
7061000
7061000
BBs
14142808
14780000
14529500
14529500
14529500
14529500
14142808
14142808
14142808
Sk
2242442
2846680
3033974
2799200
2799200
2799200
2242442
2242442
2242442
Sa
2152791
2789680
2993100
2724320
2724320
2724320
2152791
2148507
2152791
Ss
2929523
3573680
3470560
3470560
3470560
3470560
2929523
2929523
2929523
RLk
16259400
17124000
18072568
16754400
16754400
16754400
16259400
16259400
16259400
Rla
15735240
16340000
17736156
16230240
16230240
16230240
15735240
15735240
15735240
RLs
20958920
21828000
21453920
21453920
21453920
21453920
20958920
20958920
20958920
Btk
8808333
9508000
10408494
9296800
9296800
9296800
8808333
8808333
8811797
Bta
8508813
9005653
9103238
8997280
8997280
8997280
8508813
8508813
8509948
Bts
11518129
12196000
11982240
11982240
11982240
11982240
11518129
11529867
11518129
Hasil MRP Metode Terpilih.
Berikut ini adalah rekap MRP dengan Metode terpilih untuk setiap item:
Tabel 4.53 Rekap MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item
No
Part
Level
Metode
1
Tk
0
LFL
2
Ta
0
3
Ts
0
4
Bk
1
LFL
5
Ba
1
6
Bs
1
7
Cak
1
8
Caa
1
9
Cas
1
Tabel 4.53 Rekap MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item (Lanjutan)
No
Part
Level
Metode
10
Pbtk
1
11
Pbta
1
12
Pbts
1
13
Pbdk
1
14
Pbda
1
15
Pbds
1
16
GBk
2
LUC
17
GBa
2
18
GBs
2
19
Chk
2
20
Cha
2
21
Chs
2
22
ARk
2
23
ARa
2
24
ARs
2
25
PBAk
2
26
PBAa
2
27
PBAs
2
28
PDnk
2
29
PDna
2
30
PDns
2
31
Gark
2
32
Gara
2
33
Gars
2
34
GKk
2
35
Gka
2
36
GKs
2
37
TOk
2
38
TOa
2
39
TOs
2
40
PDnk
2
41
PDna
2
42
PDns
2
43
PPDk
2
44
PPDa
2
45
PPDs
2
Tabel 4.53 Rekap MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item (Lanjutan)
No
Part
Level
Metode
46
BBk
2
47
Bba
2
48
BBs
2
49
Rolk
2
50
Rola
2
51
Rols
2
52
Rk
3
PPB
53
Ra
3
54
Rs
3
55
Ark
3
56
Ara
3
57
Ars
3
58
PBKk
3
59
PBKa
3
60
PBKs
3
61
PBBk
3
62
PBBa
3
63
PBBs
3
64
RDk
3
65
Rda
3
66
RDs
3
67
Dk
3
68
Da
3
69
Ds
3
70
Geark
3
71
Geara
3
72
Gears
3
73
BBk
3
74
Bba
3
75
BBs
3
76
Sk
3
77
Sa
3
78
Ss
3
79
RLk
3
80
Rla
3
81
RLs
3
82
Btk
3
83
Bta
3
84
Bts
3
Rekap Biaya MRP Metode Terpilih
Berikut ini adalah rekap biaya MRP dengan Metode terpilih untuk setiap item:
Tabel 4.54 Rekap Biaya MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item
No
Part
Level
Metode
Biaya
1
Tk
0
LFL
154131600
2
Ta
0
129670560
3
Ts
0
218869376
4
Bk
1
LFL
43565736
5
Ba
1
28464000
6
Bs
1
74594000
7
Cak
1
109139944
8
Caa
1
98339104
9
Cas
1
135861808
10
Pbtk
1
1241581
11
Pbta
1
1202937
12
Pbts
1
1583727
13
Pbdk
1
796613
14
Pbda
1
77246
15
Pbds
1
1010454
16
GBk
2
PPB
1090324
17
GBa
2
1056606
18
GBs
2
1392636
19
Chk
2
13640910
20
Cha
2
13902000
21
Chs
2
17833492
22
ARk
2
4744165
23
ARa
2
4593240
24
ARs
2
6097331
25
PBAk
2
47139968
26
PBAa
2
45610136
27
PBAs
2
60669500
28
PDnk
2
1238228
29
PDna
2
1199693
30
PDns
2
1583727
Tabel 4.54 Rekap Biaya MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item (Lanjutan)
No
Part
Level
Metode
Biaya
31
Gark
2
2074000
32
Gara
2
2107399
33
Gars
2
3086179
34
GKk
2
794517
35
Gka
2
770433
36
GKs
2
1010454
37
TOk
2
942421
38
TOa
2
913519
39
TOs
2
1201545
40
PDnk
2
1238228
41
PDna
2
1199693
42
PDns
2
1583727
43
PPDk
2
1238228
44
PPDa
2
1199693
45
PPDs
2
1583727
46
BBk
2
14535000
47
Bba
2
7061000
48
BBs
2
14142808
49
Rolk
2
16259400
50
Rola
2
15735240
51
Rols
2
20958920
52
Rk
3
PPB
57645000
53
Ra
3
24775288
54
Rs
3
74429000
55
Ark
3
4744165
56
Ara
3
4593240
57
Ars
3
6097331
58
PBKk
3
790325
59
PBKa
3
766377
60
PBKs
3
1010454
61
PBBk
3
937390
62
PBBa
3
908652
63
PBBs
3
1201545
64
RDk
3
1231521
65
Rda
3
1193203
66
RDs
3
1583727
Tabel 4.54 Rekap Biaya MRP Dengan Metode Terpilih Untuk Setiap Item (Lanjutan)
No
Part
Level
Metode
Biaya
67
Dk
3
43275000
68
Da
3
41871000
69
Ds
3
56187976
70
Geark
3
937390
71
Geara
3
908652
72
Gears
3
1201545
73
BBk
3
14535000
74
Bba
3
7061000
75
BBs
3
14142808
76
Sk
3
2242442
77
Sa
3
2152791
78
Ss
3
2929523
79
RLk
3
16259400
80
Rla
3
15735240
81
RLs
3
20958920
82
Btk
3
8811797
83
Bta
3
8509948
84
Bts
3
11518129
Rekap POR
Tabel 4.55 Rekap POR
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Chasis A anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Chasis Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Chasis style
1538
1538
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Body Anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Body Koleksi
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
0
Body Style
1539
1539
1547
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Penutup Baterai anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Tabel 4.55 Rekap POR (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Penutup Baterai koleksi
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
Penutup Baterai style
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Pengunci Body anak anak
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
0
Pengunci Body koleksi
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
0
Pengunci Body style
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
0
Gaear besar anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gaear besar Koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gaear besar Style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Chasis Assy Anak anak
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
0
Chasis Koleksi
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
0
0
Chasis style
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
0
0
As roda assy anak anak
4608
0
4610
0
4632
0
4636
0
4658
0
4660
0
As roda assy koleksi
4764
0
4764
0
4788
0
4792
0
4816
0
4816
0
As roda assy style
6154
0
6156
0
6188
0
6190
0
6220
0
6224
0
Plat belakang assy anak anak
2304
0
2305
0
2316
0
2318
0
2329
0
2330
0
Plat belakang assy koleksi
2382
0
2382
0
2394
0
2396
0
2408
0
2408
0
Plat belakang assy style
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Pengunci dinamo anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.55 Rekap POR (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Tuas on off anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan anak anak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan koleksi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan style
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bumper assy anak anak
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Bumper assy koleksi
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Bumper assy style
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Roller assy anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roller assy koleksi
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roller assy style
18464
0
0
18532
0
0
18600
0
0
18668
0
0
Ra
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
0
0
Rk
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
0
0
Rs
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
0
0
ARa
0
0
0
0
0
0
0
9318
0
0
0
0
ARk
0
0
0
0
0
0
0
9632
0
0
0
0
ARs
0
0
0
0
0
0
0
12444
0
0
0
0
PBKa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RDa
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
0
Tabel 4.55 Rekap POR (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
RDk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RDs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Da
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
0
Dk
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
0
Ds
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
0
GDa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
GDk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
GDs
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bba
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
0
BBk
0
0
4799
0
0
0
4816
0
0
0
0
0
BBs
0
0
0
0
0
0
6222
0
0
0
0
0
Sa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ss
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rola
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
0
Rolk
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
0
Rols
0
0
0
24756
0
0
0
24000
0
0
0
0
Nta
0
0
0
0
0
0
0
18636
0
0
0
0
Ntk
0
0
0
0
0
0
0
19264
0
0
0
0
Nts
0
0
0
0
0
0
0
24888
0
0
0
0
Struktur Produk (BOM)
Struktur Produk Anak-Anak
Gambar 4.34 Struktur Produk Anak-Anak
Struktur Produk Koleksi
Gambar 4.35 Struktur Produk Koleksi
Struktur Produk Style
Gambar 4.36 Struktur Produk Style
4.2.6 Capacity Requirement Planning
4.2.6.1 Output CRP
Rekapitulasi POP :
Tabel 4.56 Rekap POP
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Koleksi
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Anak anak
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Chasis A anak anak
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Chasis Koleksi
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Tabel 4.56 Rekap POP (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Chasis style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Body Anak anak
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Body Koleksi
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Body Style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Penutup Baterai anak anak
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Penutup Baterai koleksi
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Penutup Baterai style
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Pengunci Body anak anak
9218
0
0
0
9268
0
0
0
9318
0
0
0
Pengunci Body koleksi
12310
0
0
0
12378
0
0
0
12444
0
0
0
Pengunci Body style
9528
0
0
0
9580
0
0
0
0
0
0
0
Gaear besar anak anak
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
Gaear besar Koleksi
3077
0
3078
0
3094
0
3095
0
3110
0
3112
0
Gaear besar Style
4763
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
Chasis Assy Anak anak
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Chasis Koleksi
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Chasis style
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
As roda assy anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
As roda assy koleksi
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
As roda assy style
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Plat belakang assy anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat belakang assy koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat belakang assy style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo anak anak
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
Pengunci dinamo koleksi
5155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Pengunci dinamo style
6158
0
0
0
0
0
4804
0
0
0
2408
0
Gardan anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.56 Rekap POP (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Gardan koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gardan style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil anak anak
9902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gear kecil koleksi
11454
0
0
0
0
0
0
0
0
3112
0
0
Gear kecil style
7962
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2408
0
Tuas on off anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tuas on off style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Plat depan style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penutup plat depan style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bumper assy anak anak
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bumper assy koleksi
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bumper assy style
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Roller assy anak anak
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Roller assy koleksi
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Roller assy style
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Ra
18486
0
0
0
0
0
0
0
9318
0
0
0
Rk
19108
0
0
0
0
0
0
0
9632
0
0
0
Rs
24688
0
0
0
0
0
0
0
12444
0
0
0
ARa
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ARk
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ARs
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKa
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.56 Rekap POP (Lanjutan)
Part
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PBKk
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBKs
18556
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBa
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBk
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PBBs
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RDa
4609
0
0
0
4634
0
0
0
4659
0
0
0
RDk
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
RDs
6155
0
0
0
6189
0
0
0
6222
0
0
0
Da
13902
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dk
14370
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ds
18566
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
GDa
6925
0
0
0
0
0
6977
0
0
0
0
0
GDk
4764
0
0
0
4790
0
0
0
4816
0
0
0
GDs
12344
0
0
0
0
0
0
0
6222
0
0
0
Bba
25804
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BBk
26740
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BBs
35132
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sa
18436
0
0
0
18536
0
0
0
18636
0
0
0
Sk
19056
0
0
0
19160
0
0
0
19264
0
0
0
Ss
24620
0
0
0
24756
0
0
0
24888
0
0
0
Rola
33472
0
0
0
0
0
0
0
18636
0
0
0
Rolk
34716
0
0
0
0
0
0
0
19264
0
0
0
Rols
45876
0
0
0
0
0
0
0
24888
0
0
0
Nta
1191
1191
1191
1191
1197
1197
1198
1198
1204
1204
1204
1204
Ntk
1152
1152
1152
1153
1158
1158
1159
1159
1164
1165
1165
1165
Nts
1538
1539
1539
1539
1547
1547
1547
1548
1555
1555
1556
1556
Tabel SK CRP :
Tabel 4.57 Output CRP
SK
Komponen
Periode
Ti
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Memasang gear kecil koleksi
6,16
88519.2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang gear kecil anak-anak
6,16
85636.32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang gear kecil style
6,16
114366.56
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang as roda depan koleksi
10,03
95826.62
0
0
0
0
0
0
0
48304.48
0
0
0
Memasang as roda depan anak-anak
10,03
92707.29
0
0
0
0
0
0
0
46729.77
0
0
0
Memasang as roda depan style
10,03
123810.32
0
0
0
0
0
0
0
62406.66
0
0
0
Memasang as roda depan kanan koleksi
4,41
21009.24
0
0
0
21123.9
0
0
0
21238.56
0
0
0
Memasang as roda depan kanan anak-anak
4,41
20325.69
0
0
0
20435.94
0
0
0
20546.19
0
0
0
Memasang as roda depan kanan style
4,41
27143.55
0
0
0
109174
0
0
0
27439.02
0
0
0
Memasang roda depan kiri koleksi
6,21
29584.44
0
0
0
29745.9
0
0
0
29907.36
0
0
0
Memasang roda depan kiri anak-anak
6,21
28621.89
0
0
0
28777.14
0
0
0
28932.39
0
0
0
Memasang roda depan kiri style
6,21
38222.55
0
0
0
153734.8
0
0
0
38638.62
0
0
0
Memasang plat depan koleksi
6.92
99440.4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang plat depan anak-anak
6.92
96201.84
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang plat depan style
6.92
128476.72
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
1089892.63
0
0
0
362991.6
0
0
0
324143.05
0
0
0
2
Memasang gear besar koleksi
3,43
49289.1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang gear besar anak-anak
3,43
47683.86
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang gear besar style
3,43
63681.38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang as roda belakang koleksi
8,02
76623.08
0
0
0
0
0
0
0
38624.32
0
0
0
Memasang as roda belakang anak-anak
8,02
74128.86
0
0
0
0
0
0
0
37365.18
0
0
0
Memasang as roda belakang style
8,02
98998.88
0
0
0
0
0
0
0
49900.44
0
0
0
Memasang roda belakang kanan koleksi
4,84
23057.76
0
0
0
23183.6
0
0
0
23309.44
0
0
0
Memasang roda belakang kanan anak-anak
4,84
22307.56
0
0
0
22428.56
0
0
0
22549.56
0
0
0
Memasang roda belakang kanan style
4,84
29790.2
0
0
0
119819
0
0
0
30114.48
0
0
0
Memasang roda belakang kiri koleksi
7,37
35110.68
0
0
0
35302.3
0
0
0
35493.92
0
0
0
Memasang roda belakang kiri anak-anak
7,37
33968.33
0
0
0
34152.58
0
0
0
34336.83
0
0
0
Memasang roda belakang kiri style
7,37
45362.35
0
0
0
182451.7
0
0
0
45856.14
0
0
0
Memasang tuas on off koleksi
8,05
115678.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang tuas on off anak-anak
8,05
111911.1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang tuas on off style
8,05
149456.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
977047.94
0
0
0
417337.8
0
0
0
317550.31
0
0
0
Tabel 4.57 Output CRP (Lanjutan)
SK
Komponen
Periode
Ti
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
Memasang gardan koleksi
8,69
69189.78
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20926
0
Memasang gardan anak-anak
8,69
86048.38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang gardan style
8,69
99535.26
0
0
0
0
0
0
0
0
27043
0
0
Memasang baut koleksi
5,89
51119.31
0
0
0
0
0
0
0
28366.24
0
0
0
Memasang baut anak-anak
5,89
49287.52
0
0
0
0
0
0
0
27441.51
0
0
0
Memasang baut style
5,89
67552.41
0
0
0
0
0
0
0
36647.58
0
0
0
Memasang roller depan kanan assy koleksi
21,52
102521.28
0
0
0
103080.8
0
0
0
103640.32
0
0
0
Memasang roller depan kanan assy anak-anak
21,52
99185.68
0
0
0
99723.68
0
0
0
100261.68
0
0
0
Memasang roller depan kanan assy style
21,52
132455.6
0
0
0
133187.3
0
0
0
133897.44
0
0
0
Total
756895.22
0
0
0
335991.8
0
0
0
430254.77
27043
20926
0
4
Memasang Gear Dinamo Koleksi
8.41
120851.7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Gear Dinamo Anak
8.41
116915.82
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Gear Dinamo Style
8.41
156140.06
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang besar Koleksi
9.68
139101.6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang Anak
9.68
134571.36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang Style
9.68
179622.08
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang Kecil Koleksi
8.07
115965.9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang Kecil Anak
8.07
112189.14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Plat Belakang Kecil Style
8.07
149827.62
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Dinamo Assy Koleksi
7.85
37397.4
0
0
0
37601.5
0
0
0
37805.6
0
0
0
Memasang Dinamo Assy Anak
7.85
36180.65
0
0
0
36376.9
0
0
0
36573.15
0
0
0
Memasang Dinamo Assy Style
7.85
48316.75
0
0
0
48583.65
0
0
0
48842.7
0
0
0
Total
1347080.08
0
0
0
122562.1
0
0
0
123221.45
0
0
0
5
Memasang Baut Depan Kiri Koleksi
7.32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Baut Depan Kiri Anak
7.32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Baut Depan Kiri Style
7.32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Depan Kiri Koleksi
20.64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Depan Kiri Anak
20.64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Depan Kiri Style
20.64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Rumah Dinamo Koleksi
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Rumah Dinamo Anak
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Rumah Dinamo Style
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.57 Output CRP (Lanjutan)
SK
Komponen
Periode
Ti
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
6
Memasang Baut Tengah Kanan Koleksi
7.76
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Baut Tengah Kanan Anak
7.76
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Baut Tengah Kanan Style
7.76
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Tengah Kanan Koleksi
17.27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Tengah Kanan Anak
17.27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Roller Tengah Kanan Style
17.27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Pengunci Dinamo Koleksi
8.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Pengunci Dinamo anak anak
8.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang Pengunci Dinamo Style
8.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Memasang baut koleksi
5,65
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang baut anak-anak
5,65
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang baut style
5,65
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang roller tengah kiri assy koleksi
19,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang roller tengah kiri assy anak-anak
19,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang roller tengah kiri assy style
19,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Memasang sekrup kanan koleksi
10,72
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang sekrup kanan anak anak
10,72
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang sekrup kanan style
10,72
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Memasang sekrup kiri koleksi
26,09
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang sekrup kiri anak anak
26,09
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang sekrup kiri style
26,09
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
Memasang penutup plat depan koleksi
13,30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang penutup plat depan anak anak
13,30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Memasang penutup plat depan style
13,30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.57 Output CRP (Lanjutan)
SK
Komponen
Periode
Ti
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11
Memasang Penutup Baterai koleksi
6,51
7753.41
7753
7753.4
7753.41
7792.4
7792
7799
7799
7838.04
7838
7838
7838
Memasang Penutup Baterai anak-anak
6,51
7499.52
7500
7499.5
7506.03
7538.5
7538
7545.1
7545
7577.64
7584
7584
7584
Memasang Penutup Baterai style
6,51
10012.38
10019
10019
10018.9
10070.9
10071
10071
10077
10123.05
10123
10130
10130
Memasang body koleksi
9,77
11636.07
11636
11636
11636.1
11694.6
11694
11704
11704
11763.08
11763
11763
11763
Memasang body anak-anak
9,77
11255.04
11255
11255
11264.8
11313.6
11313
11323
11323
11372.28
11382
11382
11382
Memasang body style
9,77
15026.26
15036
15036
15036
15114.1
15114
15114
15124
15192.35
15192
15202
15202
Memasang pengunci chasis koleksi
8,61
10254.51
10255
10255
10254.5
10306.1
10306
10315
10315
10366.44
10366
10366
10366
Memasang pengunci chasis anak anak
8,61
9918.72
9919
9918.7
9927.33
9970.3
9970
9979
9979
10022.04
10031
10031
10031
Memasang pengunci chasis style
8,61
13242.18
13251
13251
13250.8
13319.6
13319
13320
13328
13388.55
13389
13397
13397
Total
96598.09
96623
96623
96647.9
97120.7
97120
97171
97195
97643.47
97668
97693
97693
Grafik CRP :
Gambar 4.37 Grafik CRP
BAB V ANALISIS
5.1 Analisis Agregate Planning
Perencanaan agregat merupakan langkah untuk menentukan jumlah produksi dan kapan produksi harus dilakukan dengan tujuan menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang dimiliki, sehingga produksi berlangsung efektif dan efisien, yang berhubungan juga dengan biaya yang keluar. Input pada perencanaan agregat adalah biaya reguler time (RT), overtime (OT), dan subkontrak (SK) yaitu sebesar Rp114,-, Rp228,-, Rp171,- per unitnya, serta terdapat biaya kapasitas tidak terpakai (KTTP) yang besarnya sama dengan biaya inventori, 7% dari biaya material 1 unit produk, yaitu Rp1325,-. Output perencanaan agregat adalah perencanaan produksi, tingkat inventori, subkontrak, backorder, tenaga kerja, dan total biaya yang dibutuhkan.
Metode yang digunakan dalam perencanaan agregat kali ini adalah metode transportation land. Pemilihan metode ini didasari dengan kemampuan metode transportation land dalam menentukan biaya terkecil untuk perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan di awal.
Tahap pertama yang dilakukan adalah memasukkan data berupa hasil peramalan permintaan sebanyak 12 periode. PT Golets memiliki kebijakan kapasitas RT, OT, dan SK yang didapat dari perhitungan yang telah dilakukan, menghasilkan kapasitas RT, OT, dan SK berturut-turut sebesar 15680, 3920, dan 784 unit untuk setiap periode serta biaya inventory yang sudah disebutkan di atas.
Dalam menentukan perencanaan agregat, digunakan 2 cara yaitu dengan perhitungan manual dan menggunakan software. Pada perhitungan manual menggunakan transportation land, semua produk dapat diproduksi sesuai kapasitas perusahaan menggunakan reguler time dan subkontrrak untuk meminimasi biaya. Tanpa mempertimbangkan KTTP, perhitungan manual menghasilkan biaya sebesar Rp21.425.160,- sedangkan hasil dari software sebesar Rp22,324,620,-. Terdapat perbedaan hasil perhitungan manual dengan menggunakan software. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya perbedaan dalam pembulatan pada perhitungan manual dengan menggunakan software. Lalu dengan mempertimbangkan KTTP, biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp22.391.255,-
5.2 Analisis Jadwal Induk Produksi (JIP/MPS)
JIP (Jadwal Induk Produksi) adalah metode lanjutan setelah perencanaan agregat untuk mengetahui jumlah produk yang harus diproduksi pada periode tertentu. Setelah itu melakukan teknik disagregasi terhadap rencana produksi agregat, teknik-teknik disagregasi diantaranya adalah Cut & Fit, Hax & Britain, Hax & Meal, dan linear programming. Metode disagregasi yang perusahaan kami gunakan adalah metode Cut & Fit yang membagi kapasitas produksi masing-masing jenis tamiya berdasarkan data forecast 12 periode kedepan. Perusahaan kamu menggunakan metode Cut & Fit karena kami ingin mencoba berbagai variasi alokasi kapasitas produk dalam suatu kelompok atau grup agar dapat mencapai kombinasi yang diinginkan.
Setelah dibagi kapasitasnya, didapatkan hasil Tamiya Koleksi 30,68%, Tamiya Anak-Anak 29,68%; dan Tamiya Style 39,64% dari total rencana produksi. Persentasi tiap tamiya diperoleh dari total salah satu tamiya dari perode 1 sampai dengan 12 dibagi dengan jumlah keseluruhan tamiya yang ada dari periode 1 sampai 12 kemudian dikalikan dengan 100%. Sebagai contoh adalah Tamiya Koleksi, total Tamiya Koleksi yaitu sebesar 58871 dibagi dengan total keseluruhan tamiya yang ada yaitu sebesar 191885 kemudian dikalikan dengan 100%, sehingga diperoleh hasil presentasi untuk Tamiya Koleksi yaitu sebesar 30,68%.
Hasil JIP disagregasi didapat dari hasil perkalian peramalan permintaan tamiya di setiap periode dengan persentase Cut & Fit setiap tamiya sebagai berikut, yaitu pada tamiya Koleksi, demand Tamiya Koleksi adalah 15528 dan dikalikan dengan presentasinya yaitu 30,68%, maka didapat hasil JIP disagregasi Tamiya Koleksi adalah 4764. Berikutnya mengkonversi hasil JIP dengan membagi tiap item dengan faktor konversinya masing-masing. Faktor konversi sendiri diperoleh dengan menggunakan data waktu baku, dan harga jual. Perusahaan kami menggunakan faktor konversi dengan menggunakan data waktu baku. Dan karena perbandingan Tamiya Koleksi, Anak-anak dan Style adalah 1:1:1, maka memiliki faktor konversi yang sama yang menyebabkan hasil JIP konversi sama dengan hasil disagregasi.
5.3 Analisis Hasil Validasi menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
Rough Cut Capacity Planning merupakan suatu teknik yang mengkonversi MPS/JIP ke dalam kebutuhan-kebutuhan kapasitas secara kasar dari sumber daya-sumber daya utama yang digunakan setiap produk individual yang terangkum dalam MPS/JIP. Sehingga input dari RCCP adalah MPS/JIP. RCCP meliputi RT(regular time), dan OT(over time), dan SK(subkontrak). Terlihat pada gambar 4.2, dengan kapasitas tersedia produksi perusahaan sebesar RT sebesar 15680, OT sebesar 3920, dan subkontrak sebesar 784 unit dengan total kapasitas tersedia sebesar 20384. Dengan adanya kapasitas tersedia sebesar 20384 tiap periodenya, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas yang dibutuhkan pada setiap periode dapat terpenuhi secara menyeluruh selama dua belas periode berturut – turut. Sebagai contoh pada periode pertama kapasitas yang dibutuhkan adalah sebesar 15528 dimana total kapasitas yang tersedia sebesar 20384. Nilai tersebut sangatlah mencukupi bagi perusahaan tersebut.
5.4 Analisis Material Requirement Planning (MRP)
5.4.1 Perbandingan Biaya Manual dan Software Komponen Terpilih
Berikut merupakan tabel perbandingan antara software dan manual yang digunakan pada level 1 (Perbandingan body anak anak antara software dengan manual)
Tabel 5.1 Perbandingan Manual dengan Software ( Level 1)
LS
Software
Manual
LFL
28464000
28464000
FOQ
28660000
28673720
EOQ
29012000
29337120
WWA
28464000
28464000
POQ
28464000
28464000
FPR
28464000
28464000
LUC
28186306
28464000
LTC
28215106
28464000
PPB
28131236
28464000
Berdasarkan perhitungan lotting dalam MRP diperoleh hasil rekap biaya dengan perhitungan manual untuk komponen body anak anak. Pada perhitungan tersebut terdapat sedikit perbedaan antara software dengan manual. Sebagai contoh adalah pada metode EOQ dimana pada perhitungan manual 29337120 dan pada perhitungan software adalah sebesar 29012000. Perbedaan ini dikarenakan pada perhitungan manual biaya simpan yang dihitung per unit selama 12 periode, sedangkan pada software perhitungan dilakukan dengan rata – rata tiap periodenya. Berdasarkan metode – metode tersebut didapatkan metode yang menghasilkan biaya yang paling minimum yaitu metode LFL dimana biaya yang dihasilkan sebesar Rp. 28.464.000,-
5.4.2 Analisis Pemilihan Metode Masing-Masing Komponen
Pada perhitungan Material Requrement Planning (MRP) terdapat 4 tahap yang harus dilakukan diantaranya yaitu netting, lotting, offsetting, dan exploding untuk tiap level. Tahap netting merupakan tahap yang dilakukan untuk menghitung jumlah kebutuhan bersih dari suatu komponen produk dengan cara mengurangi Gross Reqirement (GR) dengan Schedule Recipt (SR) pada periode itu dan Planned on Hand (POH) pada periode sebelumnya. Tahap lotting merupakan tahap untuk menghitung jumlah material yang akan dipesan menggunakan metode – metode lotting yang nantinya akan menjadi Planned Order Receipt (POP). Metode – metode Lotting diantaranya EOQ, POQ, WWA, LUC, LTC, FPR, FOQ, LFL, dan PPB. Tahap selanjutnya yaitu offsetting merupakan tahap untuk mempertimbangkan lead time dari POP yang sudah ada sehingga menjadi Planned Order Release (POR). Tahap terakhir yaitu exploding merupakan tahap yang dilakukan untuk mencari GR dari suatu komponen pada level selanjutnya. Pada praktikum ini kami melakukan 9 metode diantaranya EOQ, POQ, WWA, LUC, LTC, FPR, FOQ, LFL, dan PPB yang dilakukan dengan perhitungan manual pada level 1 dan software pada semua level.
5.4.3 Analisis Hasil MRP dengan Metode Lotting Terbaik
Perhitungan MRP dilakukan dengan menggunakan level 0, 1, 2, dan 3. Perhitungan level 0, 2 dan level 3 dilakukan dengan menggunakan software winqsb, tetapi level 1 dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual namun tetap dibandingkan dengan perhitungan software. Pada praktikum ini perhitungan manual pada level 1 dilakukan pada body dengan segmen anak anak. Berdasarkan hasil lotting yang telah dilakukan dengan menggunakan software winqsb maka dipilih metode terbaik dengan kriteria biaya total yang paling minimal. Metode terbaik untuk level 0 dan 1 yaitu Lot For Lot (LFL), untuk level 2 adalah dengan menggunakan metode LUC.
5.5 Analisis Capacity Requirement Planning (CRP)
5.5.1 Analisis Hasil Validasi menggunakan Capacity Requirement Planning
CRP (Capacity Requirement Planning) merupakan suatu perincian penentuan kapasitas yang diperlukan oleh MRP oleh pemesanan sekarang dalam proses verifikasi yang mendasari dalam membuat akhir penerimaan terhadap pengendalian jadwal produksi (MPS). Informasi yang diperlukan dalam CRP adalah operation number, operation, planned work center, possible alternate work center, standard setup time, standard run time per unit, tooling needed at each work center dan lain sebagianya. Dari masing – masing stasiun kerja dilihat adanya perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan waktu baku di setiap stasiun kerja. Sebagai contoh pada operasi memasang gear dinamo segmen koleksi dimana waktu bakunya adalah sebesar 8,41 dan memasang plat belakang besar koleksi memiliki waktu baku sebesar 9,68.
5.5.2 Analisis Terjadinya Over Capacity dan Under Capacity
Berdasarkan hasil perhitungan CRP yang telah dilakukan untuk validasi hasil MRP, terdapat stasiun kerja yang under capacity dan over capacity. Over Capacity terjadi pada stasiun kerja 1 dan under capacity terjadi pada stasiun kerja yang lainnya. Penyebab terjadinya under capacity adalah jumlah permintaan pada jadwal induk produksi berada dibawah kapasitas produksi yang mampu dilakukan. Kecilnya permintaan pada JIP juga akan berpengaruh pada MRP sehingga akan mengalami under capacity. Terjadinya over capacity disebabkan oleh jumlah pengerjaan barang yang dipesan melebihi kapasitas waktu kerja yang tersedia.
5.6 Analisis Keterkaitan Antar Modul
Pada modul 4 (Perencanaan Produksi dan Kebutuhan Material) ini membahas tentang perencanaan produksi dan kebutuhan material yang didalamnya membahas tentang perencanaan agregat, jadwal induk produksi (Master Production Schedule). Modul 4 (Perencanaan Produksi dan Kebutuhan Material) ini saling berkaitan antar modul – modul sebelumnya yaitu modul 1 (Forecasting), modul 2 (Perancangan Sistem Kerja), modul 3 (Perancangan keseimbangan lintasan pada lantai). Modul 1(forecasting) memberikan demand yang diperlukan dalam modul 4 yang digunakan dalam penentuan jadwal induk produksi. Kemudian modul 2 (Perancangan sistem kerja) berguna dalam penentuan waktu siklus, Bill of Material yang digunakan dalam penentuan level setiap segmen, dan modul 3 (Perancangan keseimbangan lintasan pada lantai) diperlukan dalam modul 4 ini dalam penentuan CRP.
CRP merupakan suatu perincian penentuan kapasitas yang diperlukan oleh MRP oleh pemesanan sekarang dalam proses verifikasi yang mendasari dalam membuat suatu akhir penerimaan terhadap pengendali jadwal produksi (MPS). Selain itu,dalam modul 4 (Perencanaan Produksi dan Kebutuhan Material) ini diharapkan dapat menyusun perencanaan kapasitas kasar untuk menyesuaikan JIP dengan kapasitas produksi yang ada sehingga modul 4 ini akan berpengaruh dan berkaitan dengan modul modul selanjutnya seperti Enterprise Resource Planning (ERP). Jadi, hasil praktikum di modul 4 ini akan sangat mempengaruhi ke praktikum modul selanjutnya.
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam praktikum modul 4 (Perencanaan Produksi dan Kebutuhan Material) adalah :
PT. Golets menggunakan hasil forecasting yang diperoleh dari modul 1 sebagai input dalam menyusun rencana agregat produksi dan kebutuhan material menggunakan tranportation land.
Penyusunan Jadwal Induk Produksi (JIP) dilakukan dengan disagregasi hasil perencanaan agregat menggunakan metode cut and fit. Tujuan disagregasi adalah untuk mengetahui besarnya persentase setiap segmen tamiya. Kemudian hasil JIP dikonversikan sesuai faktor konversi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah membuat agregat planning dengan JIP sebagai outputnya maka dapat ditentukan kapasitas kasar (RCCP) untuk menyesuaikan JIP dengan kapasitas produksi yang tersedia. RCCP merupakan teknik untuk membandingkan hasil JIP dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Hasil perhitungan RCCP menunjukkan bahwa kapasitas produksi dapat memenuhi kebutuhan produksi yang direncanakan.
PT. Golets menggunakan 9 metode dalam perencanaan kebutuhan material yaitu LFL, EOQ, FOQ, POQ, FPR, LUC, LTC, PPB, dan AWW. Metode terbaik dipilih berdasarkan biaya terendah dan merupakan perencanaan kebutuhan material yang akan digunakan perusahaan.
RCCP dan CRP merupakan metode untuk memvalidasi hasil. CRP didefinisikan sebagai fungsi untuk menentukan, mengukur, dan menyesuaikan tingkat kapasitas atau proses untuk menentukan jumlah tenaga kerja, sumber daya mesin yang diperlukan untuk melaksanakan produksi. CRP merupakan teknik untuk memvalidasi hasil Material Reqirement Planning (MRP).
6.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum ini adalah :
Sebaiknya praktikan lebih teliti saat melakukan perhitungan baik manual maupun software agar tidak terjadi kesalahan
Praktikan harus paham mengenai susunan komponen yang terdapat dalam BOM untuk memulai perhitungan
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam menginput data given agar tidak terjadi kesalahan lebih lanjut
Sebaiknya praktikan harus memahami terlebih dahulu tentang penggunaan software winqsb agar memudahkan praktikan dalam melakukan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Elsayed, E.A. & Boucher, T.O. 1994 Analysis and Control of Production System, New Jersey:Prentice Hall
DeLurgio A Stephen. 1998. Forecasting Principles and Applications. New York: Mc Graw Hill International Editions
Hartini, Sri. 2010. Teknik Mencapai Produksi Optimal. Bandung: CV. Lubuk Agung
Makrikadis, Metode dan Aplikasi Peramalan, 1995
Makridans, S. & Wheelwright, S. C. 1978. Forecasting: Methods & Application. New York: John Wiley & Sons.