PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI Pengertian Kapasitas Menurut Heizer dan Render (2009) kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitasnya akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada. Jika fasilitasnya terlalu kecil, pelanggan dan pasar secara keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan. Perencanaan kapasitas memilki 3 horizon waktu
Perencanaan jangka panjang (Lebih dari 1 tahun) Perencanaan jangka menengah (3-18 bulan) Perencanaan jangka pendek (≤ 3 bulan)
Memodifikasi kapasitas Menambah fasilitas Menambah peralatan dengan lead time panjang Subkontrak Menambah peralatan Menambah Jumlah giliran kerja *
Menggunakan kapasitas *
Menambah karyawan Membuat atau menggunakan persediaan Menjadwalkan pekerjaan Menjadwalkan karyawan Mengalokasikan mesin
*Pilihan yang terbatas Perencanaan Kapasitas Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2007) perencanaan kapasitas adalah keputusan perencanaan strategis jangka panjang yang ditujukan untuk mengadakan seluruh sumber daya produktif yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat dipakai menghasilkan level produksi tertentu Menurut Heizer dan Render (2009) ada 4 pertimbangan untuk memutuskan dengan baik kapasitas produksi 1. Meramalkan permintaan secara akurat : manajemen harus mengetahui produk yang sedang ditambahkan dan produk yang sedang dihentikan produksinya, begitu juga volume yang diperkirakan 2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas : jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan, keputusan teknologinya dapat dipandu dengan analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia, kualitas dan kehandalan. 3. Menemukan tingkat operasi (volume) yang optimal : teknologi dan peningkatan kapasitas kerap menentukan ukuran optimal sebuah fasilitas 4. Dibuat untuk perubahan : dalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat diabaikan, oleh karena itu manajer operasi harus menciptakan fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan
Menurut Ma’arif dan Tanjung (2006) perencanaan kapasitas adalah keputusan strategis jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara keseluruhan Ada 3 fungsi perencanaan kapasitas :
Membangun sumber daya produksi secara keseluruhan Mempengaruhi biaya dan kompetisi Menentukan kapan dan bagaimana meningkatkan kapasitas
Ekspansi atau peningkatan kapasitas dilakukan sebagai upaya mengantisipasi demand (permintaan) terhadap volume dan kepastian produksi. Ekspansi merupakan tujuan strategis perusahaan untuk berkembang pada masa yang akan datang. Dalam melakukan ekspansi, harus cermat dalam menghitung biaya ekspansi dan operasi sehingga strategi ekspansi dapat dilakukan secara bertahap Proses perencanaan kapasitas Menurut Ma’arif dan Tanjung (2006) proses perencanaan kapasitas dimulai dari perkiraan permintaan. Perkiraan permintaan ini dapat dilakukan dengan model peramalan, model pohonkeputusan atau model regresi. Setelah diperoleh perkiraan permintaan kedepan, maka dihitunglah tingkat kapasitas yang ada. Tahap berikutnya menghitung tingkat kapasitas yang dibutuhkan serta mengembangkan rencana-rencana alternatif. Setelah rencana dipilih, tahap berikutnya adalah mengevaluasi rencana kapasitas. Dalam melakukan evaluasi ini, perlu diperhitungkan faktor-faktor kuantitatif seperti faktor biaya, serta faktor-faktor kualitatif seperti faktor keahlian Tahap berikutnya adalah memilih rencana kapasitas terbaik. Pemilihan rencana kapasitas terbaik didasarkan pada faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif tadi. Setelah dipilih rencana kapasitas terbaik, maka tahap terakhir adalah menerapkan rencana terbaik tersebut PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAPASITAS 1. Perencanaan kebutuhan kapasitas jangka panjang a. Metode Rough Cut Capacity : dalam jangka panjang, perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dilakukan dengan menggunakan metode RCC Planning. Analisis ini dilakukan untuk menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwa induk produksi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain proses ini akan menghasilkan jadwal induk produksi yang telah disesuaikan, karena telah memberikan gambaran tentang ketersediaan kapasitas untuk memenuhi target produksi yang disusun dalam jadwal induk produksi. Untuk melakukan perhitungan dengan metode RCC maka dibutuhkan masukan berupa : Ramalan permintaan dan rencana produksi yang dihasilkan dari proses peramalan, perencanaan agregat, serta proses disagregasi Struktur produk dan bill of material-nya Waktu setup dan waktu proses suatu produk di suatu departemen Jumlah produksi yang ekonomis dari produk tersebut (EPQ: Economic Production Quantity)
2. Perhitungan Kebutuhan kapasitas jangka menengah : Metode Resource Requirement Metode rough cut dikritik karena kebutuhan kapasitas yang dibutuhkan tidak diperhitungkan pada saat yang dibutuhkan. Jika suatu produk dibutuhkan pada periode ke lima, misalanya, maka proses produksi seharusnya sudah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian kebuthan kapasitas work center justru terjadi pada periode sebelum periode produk tersebut dibuthkan. Untuk mengatasi kelemahan metode rough cut kemudian dikembangkan metode resource requirement sehingga kebutuhan rinci kapasitas suatu work center setiap periode dapat diketahui dengan jelas. Metode perencanaan kapasitas menurut Haming dan Nurnajamuddin (2007) Kapasitas yang diperlukan dapat dipenuhi dengan : a) Pemanfaatan kapasitas reguler (kapasitas dalam kerja rutin, biasanya 40 jam/minggu) b) Pemanfaatan jam kerja lembur (overtime) yaitu diluar jam kerja rutin dengan mempergunakan fasilitas yang sama c) Mepergunakan kapsitas sub kontraktor (outsourcing capacity) Untuk mengevaluasi pemakaian kapasitas dimaksud, biasanya dipergunakan metode : 1) Linear program : menganalisis perencanaan kapasitas dengan memecahkan kasus deterministik, termasuk penyusunan rencana agregat. 2) Decision Tree : Dipakai jika kondisi yang dihadapi adalah probalistik, artinya nilai variabel tidak terdefinisi secara unik 3) Trial and error : alokasi kebuthan kapasitas berdasarkan pertimbangan intuitif-rasional dengan mempertimbangkan manfaat dan resiko pilihan alokasi dalam usaha menemukan alokasi yang optimal
Daftar Pustaka Manullang, M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Operasi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen Pabrik: Pendekatan sistem untuk efisiensi dan efektivitas. Jakarta : Bumi Aksara Kusuma, Hendra. 2009. Manajemen Produksi : Perancangan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta : Andi Offset Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi & Operasi Edisi Kedua. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia Haming, Murdifin, Dr. Mahfud Nurnajamuddin. 2007. Manajemen Produksi Modern : Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta : PT Bumi Aksara Ma’arif, M. Syamsul, Hendri Tanjung. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia