PRODUKSI DAN DAN UM UMLA UMLAH LAH H ALAT
Budi Sulistianto
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
PRODUKSI DAN DAN UM UMLA UMLAH LAH H ALAT
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
Merupakan Merupakan alat serba guna yang dapat dapat dipergunak dipergunakan an untuk menggali, menggali, memuat memuat dan . Konstruksi Konstruksi bagian atas dapat berputar berputar 360 derajat derajat sehingga sehingga memungkink memungkinkan an untuk bekerja ditempat yang relatif sempit.
HYDRAULIC EXCAVATOR (BACK HOE)
HYDRAULIC EXCAVATOR (FRONT SHOVEL)
Hydraulic Excavator (Wheel)
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
A. BUCKET No
Type
Figure
Aplikasi
1.
Stan Standa dard rd bucket
Digunakan untuk menggali dan memuat tanah biasa dan jenis tanah lainnya yang tidak mengandung batuan.
2.
Light duty bucket
Digunakan untuk menggali dan memuat material yang ringan dan gembur, seperti pasir kering, batubara curah dll.
3.
Slo pe pe finising bucket
Digunakan untuk meratakan slope atau timbunan serta untuk menggali dan memadatkan tanah
4.
Ripp Rippe er bucket
Biasanya dipakai untuk penggalian tanah‐tanah yang keras dan berbatu‐batu
5.
Clamp shell bucket
Dipergunakan untuk penggalian yang vertical seperti pada pengalian pondasi jembatan
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
B. OTHER ATTACHMENT No
Type
Figure
Aplikasi
1.
Singl Single/ e/tr trip iple le shank
Digunakan untuk penggalian dan pembongkaran tunggul atau beton
2.
Hydr Hydrau auli licc breaker
Berfungsi untuk memecahkan batuan, beton atau tanah yang keras. Alat ini banyak dipergunakan pada pekerjaan quarry, pertambangan, konstruksi dll.
3.
Long arm
Biasanya dipakai untuk penggalian yang lebih dalam atau penggalian yang memerlukan jangkauan memerlukan jangkauan yang lebih panjang
4.
Short arm
Dipakai untuk penggalian pada areal tyang sempit atau untuk pemuatan material lepas ke atas dump truck dengan kapasitas bucket yang lebih b esar. esar.
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
C. SHOE No 1.
Type Semi‐Double grouser shoe
Figure
Aplikasi Jenis shoe ini mempunyai 2 bentuk grouser yang tingginya berbeda. Desain seperti ini menghasilkan traksi yang besar sehin sehin a mem un ai da a cen cen keram an ba us dan dan manuve manuverr yang tinggi. Ketebalan dari grouser dibuat lebih tebal sehingga konstruksinya sangat kokoh.
2.
Tripl riple e grouser s oe
Ketiga grusernya mempunyai ketinggian yang sama sehingga meng as an tra s yang e ren a , tetap manuver nya lebih lincah dengan tingkat kenyamanan lebih baik.. Cocok digunakan untuk daerah yang lunak
3.
Swamp shoe (circular arc shoe)
Shoe jenis Shoe jenis ini khusus dibuat untuk operasi d i daerah rawa berlumpur atau di atas tanah yang lunak. ‐Tanah/lumpur Tanah/lumpur yang menempel pada permukaan shoe relatif sedikit ‐Tidak merusak permukaan tanah yang telah dipadatkan.
Pelatihan Perencanaan Perencana Peren canaan an dan Opera Operasi si Penambangan
D. PRODUCTIVITY CAPACITY Heaped Capacity Pada Bucket Standard
Bucket Type
Loading Shovel
JIS PCSA SAE CECE
JIS
PCSA
SAE
CECE
1:2
1:2
1:2
1:2
: Japanis Industrial Standard ‐ JIS A4801 ‐ 1976 : Power crane and Shovel Association (USA) – PCSA No.37‐26 : Societ of Automotive En ineer USR – SAE J296 J742b : Community of European Construction Equipment – CC Section VI
Kapasitas Produksi Excavator
Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E Cm q = q’ x K
Q q Cm E
: Produksi alat per jam (m3/jam) : Produksi per cycle (m3) : Cycle time (sce) : Effisiensi kerja
q’
: Kapasitas bucket heap (m3)
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Dimana : Q
= Produktivitas (m3/jam)
q
= Produksi per cycle (m 3) =
E
yc e me a a mua men
= Job efficiency
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan q (Bucket capacity x Bucket fill factor) Data Bucket Ca acit
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Bucket Fill Factor
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan Cycle Time (Std CT x Faktor Konversi)
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan Kondisi Ker a
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR (Backhoe Kapasitas = 10 m3 dan Swell Factor = 1.2)
Kapasitas Loader
:
10/1,2 = 8,3 Bcm
Bucket Fill Factor
:
8,3 x 0,95 = 7,8 Bcm
Cycle Time
:
0,55 menit
Cycle/Hour
:
60/0,55 = 109
Productivity Factor
:
109 x 47/60 = 85
Production per hour
:
85 x 7,8 = 663 Bcm/hour
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
HAULER Dipergunakan sebagai alat angkut/transportasi suatu bahan galian baik berupa lapisan tanah penutup (waste) ataupun bahan galian itu sendiri (commodity).
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
CONTOH SPESIFIKASI HD 785‐5 ‐ WEIGHT : Empty vehicle weight Distribution (front) (rear) Gross vehicle Weight Distribution front (rear) Maximum gross vehicle weight
Kg Kg Kg Kg K Kg Kg
66.930 31.460 35.470 158.005 52.140 105.865 166.000
HAULING CAPABILITY : Maximum load Heaped capacity(2:1)
Kg Kg
91.000 60
Km/h m
65 9,9
mm mm mm mm mm mm mm
10.490 5.660 . 4.285 4.950 4.230 3.500
PERFORMANCE : Maximum speed Turning radius DIMENSION : Overall length Overall width vera e g Loading height Wheelbase Tread (front) (rear) TIRES :
27,00R49 x 2 , Rear tire
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
JENIS DAN TYPE DUMP Pada off ‐Highway Dump Truck
No
Type
Figure
Aplikasi
1.
Liner‐less body
Digunakan untuk mengangkut material berupa pasir dan tanah kasar tidak dipasang liner
2.
Rock body
Digunakan untuk mengangkut batu ‐batuan seperti batu pecah atau batu kapur. Seluruh permukaan body bagian dalam dipasang liner steel
3.
Rubber liner body
Digunakan untuk mengangkut batu riprap yang bongkahannya besar Rubber liner dipasang pada body bagian dalam bawah dan sisi lainnya dipasang liner steel
3.
Kapasitasnya lebih besar dan telah diperkuat Digunakan untuk memuat limestone dan gravel Mengangkut material lainnya yang saat pengisiannya hanya menimbulkan impact (kejutan) yang kecil.
Dump body untuk quarry (standard)
4.
Special dump body with half liner for quarry
Digunakan untuk jarak angkut yang dekat dengan frekwensi bongkar tinggi. Dump body bagian dalam (belakang) dipasang steel liner
5.
Special dump body
Digunakan di area kerja yg didominasi material batu Di asan kan steel liner kecuali ada kedua sisi sam in ..
quarry
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
KAPASITAS PRODUKSI DUMP TRUCK 1. ESTIMASI CYCLE TIME
Cmt = n x Cms + D/V1 + t1 + D/V2 + t2 n x Cms = Loading time D/V1 = Hauling time = Dumping time T1 = e urn ng me = Spot & delay time T2
•Loading time :
n n C1 q1 C ms D V1 V2 t1 t2
: Jumlah isian loader untuk memuat : C1/(q1 x k) : Kapasitas heaped : Bucket faktor loader : C cle time loader menit : Jarak angkut dump truck (m) : Kecepatan rata‐rata bermuatan (m/menit) : Kecepatan rata‐rata kosongan (m/menit) : Waktu dumping (menit) : Waktu untuk mengatur posisi (menit)
Loading time = Cycle time (Cms) x No. of cycle loader (n)
•Dumping time
Kapasitas muat Dump Truck (kg) n = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Kapasitas Bucket (m3) x bucket faktor x BJ
Op er at in g Co nd it io n
T1 (m in )
Favorable Average Unfavorable
0.5 ~ 0.7 1.0 ~ 1.3 . ~ .
•Hauling time : •Spot & delay time Dipengaruhi oleh faktor :
Op er at in g Co nd it io n
1. Rolling resistance dan grade resistance
Favorable Average Unfavorable
. 3. Kecepatan truck sewaktu menurun
T1 (m in ) 0.1 ~ 0.2 1.25 ~ 1.35 0.4 ~ 0.5
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
2. ESTIMASI PRODUKSI DUMP TRUCK
60 P = C x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x Et Cmt
•Untuk perhitungan jumlah dump truk :
P C
: Produksi per jam (m3/jam) : Produksi per cycle C = n x q1 x K Et : Effisiensi kerja dump truck Cmt : Cycle time dump truck
Cycle time Dt Cmt M = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
n : Jumlah pengisian loader Cms : Cycle time loader (min) Cmt : Cycle time dump truck (min)
•Match Factor (MF)
•Effisiensi kerja (Et)
jumlah DT x cycle time loader MF = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ = 1 jumlah loader x cucle time DT M x Cms MF = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ = 1 n loader x Cmt
Operating Condition Good Average Rather poor Poor
Job effisiensi 0.83 0.80 0.75 0.70
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
MENENTUKAN LAJU KECEPATAN KENDARAAN
CURVA TRAVEL PERFORMANCE Cara menggunakanKurva travel performance: • Tarik garis vertikal kebawah dari titik A (loaded) ke titik B (Total resistance). • Tarik garis horizontal dari titik B sampai memotong garis kurva kecepatan (C) • Dri titik C tarik kembali ke garis rimpull sampai ketemu titik E. • Untuk menentukan kecepatan , vertikal ke bawah hingga diperoleh titik D.
Hasil yang diperoleh : Grade resistance Rolling resistance B eb an m ua ta n Bera t k osong Rimpull Kecepatan max
= 8% = 13% = 32 Ton = 28 Ton = 8 Ton = 13 km/jam
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
MENENTUKAN KECEPATAN TRUCK SEWAKTU MENURUN CURVA BRAKE PERFORMANCE
Cara menggunakan Kurva brake performance • Tarik garis vertikal kebawah dari titik A (loaded) ke titik B (Total resistance : asumsi ‐15%) • Tarik garis horizontal dari titik B sampai memotong garis kurva di titik C • Dari titik C tarik vertikal kebawah hingga memotong gar s ecepa an
Hasil yang diperoleh : Grade resistance Tota res stance Rolling resistance Be ban m uat an Berat kosong Kecepatan max
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
= ‐16% = ‐15 = 1% = 32 Ton = 28 Ton = 22 km/jam
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TRUCK Berikut productivitas Truck dengan asumsi sebagai berikut :
Jalan
: Terpelihara (3 < Rr)
Type
: Rigid Body Rear Dump
500 m untuk 10% grade
Kap asitas
: 75 m3; heaped 2 : 1
4,5 Km untuk 0% grade
Rated Load
: 125 Tonne
Material
: Batu Pasir (Blast Material)
Empty Weight : 45 Tonne
Swell
: 1,6
Shovel Capacity : 20 m3
Density
: 2,4 t/Bcm
S eed
: 40 Km am
Perhitungan Cycle
Shovel
Bucket Capacity : 20/1,6 = 12,5 Bcm Kapasitas Truck
: 75 m3; heaped 2 : 1
Bucket Fill
: 0,8 x 12,5 = 10 Bcm
C cle Time
: 0,5 menit
Cycle per Hour
: 60/0,5 = 120
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TRUCK
Perhitungan Cycle Shovel Kapasitas Truck : 75/1,6 = 47 Bcm = , Waktu muat : 5 x 0,8 = 4 menit Muatan Truck : 47 x 2,4 = 113 Tonne
=
Perhitungan Waktu Angkut
Haul 1
Haul 2
Return 1
Return 2
Segment Distance (Km
0.5
4.5
4.5
0.5
Rolling Assistance (%)
3.0
3.0
3.0
3.0
Grade Assistance %
10.0 .
0
0
. ‐10.0
Total Grade (%)
13.0
3.0
3.0
‐7.0
Max Speed (Km/hr)
14.0
50.0
55.0
55.0
Avg. Speed Km/hr)
8.4
45.0
52.2
40.0
Load Time (minutes)
3.6
6.0
5.2
0.8
Cycle Time
TRUCK PRODUCTIVITY
Haul
: 15,6 menit
Loading
: 4,0 menit
Dumping
: 1,4 menit
Spot
: 0,5 menit
TOTAL
: 21,5 menit
60 ,
X 47 = 131 Bcm/hr
LOADER PRODUCTIVITY
120 pass X 10 = 120 Bcm/hr
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
10.0
15.6
PERAWATAN JALAN Unit untuk melakukan perawatan, penggalian parit, pemotongan tanah dan lain‐lain.
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER
QA = V x (Le – Lo) x 1000 x E
QA : Kapasitas kerja (m2/jam) V : Kecepatan kerja (m2/jam) Lo E
: Lebar overlap (m) : Effisiensi Kerja
1. Kecepatan kerja (V) Untuk enis eker aan : • Perbaikan jalan biasa : 2.0 ~ 6.0 km/jam • Pembuatan trench
: 1.6 ~ 4.0 km/jam
• Perapihan tebing
: 1.6 ~ 2.6 km/jam
•
: . ~ .
em en u an a an a an
• Perataan
m am
: 2.0 ~ 8.0 km/jam
2. Panjang blade efektif
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER‐1 3. Efisiensi kerja Jenis pekerjaan
Efisiensi kerja
Perbaikan dan perataan jalan
0,80
Menggusur salju (V type plow)
0,70
Penebaran material dan embentukan badan alan
0,60
Pembuatan trench
0,50
Perhitungan waktu yang diperlukan & jumlah trip NxD
Waktu kerja :
T = ‐‐‐‐‐‐‐‐ VxE
W Jumlah trip :
N = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x n Le ‐ Lo
T N D V E
: Waktu kerja yang diperlukan (jam) : Jumlah trip : Jarak kerja : Kecepatan kerja : Effisiensi Kerja
W Le Lo n
: Total lebar area kerja (m) : Panjang efektif blade (m) : Lebar overlap (m) : jumlah lintasan yang diperlukan
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
EQUIPMENT TABLE FOR GRADER (Example)
par am eters
d etail
operat in g condit io ns
unit
Pit road
working speed number of grading required to finish the surface blade
distance width AVERAGE
road repair to the required flattenes
length angle effective blade length width of overlap number of trips job ef ficienc y hourly production area effective production working hours
m m km/hr
m deg m the width of overlap is ussually 0.3 m m (default) road rep air
average average depends on average effective production working hours
GD705
class of motor grader * G D705 G D825
G D705
GD14H
GD16H
A
B
C
ROAD
5,600 22 8.00
6,600 22 8.00
5,600 22 8.00
8,000 22 8.00
22 8.00
22 8.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
4.30 60.00 3.70
4.30 60.00 3.70
4.90 60.00 4.20
4.30 60.00 3.70
4.30 60.00 3.70
4.90 60.00 4.20
0 .3 0
0.30
0 .30
0 .3 0
0.3 0
0. 30
% m2/hr
12.94 80% 21.76
12.94 80% 21.76
11.28 80% 24.96
12.94 80% 21.76
12.94 80% 21.76
11.28 80% 24.96
hr
11.32
13.35
9.87
16.18
-
-
hrs
15:13
15:13
15:13
15:00
15:00
15:00
0.74 1.00
0.88 1.00
0.65 1.00
1.08 1.00
-
-
number of unit r equired average ro unded * this calculation based on Komatsu product line and c an be applied to other product line which has equal
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Road to be maintained Distance and width
DOZING Unit tractor beroda rantai yang dapat dipergunakan untuk jenis pekerjaan menggali, menggusur serta menarik beban.
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
JENIS DAN TYPE ATTACHMENT
. No 1.
2.
Type Straight‐ tiltdozer
Angle Dozer
Figure
Aplikasi
Cocok untuk pekerjaan dorong yang memerlukan power besar
Dapat dipergunakan untuk posisi lurus juga untuk membentuk sudut
3.
Dual tiltdozer
Tidak dapat membentuk sudut Blade hanya dapat distel pada salah satu sisinya saja
Blade dapat disetel pada kedua sisi Cocok untuk pembuatan jalan dan penimbunan arah gusuran.
Pada kedua sisi blade dilengkapi hydraulic tilty cylinder
Kemiringan blade dapat distel dengan hydraulic control
Sangat efektif untuk membentuk sudut galian Bentuk konstruksinya menyerupai straight blade dengan penambahan sayap pada kedua ujung, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kapasitas produksi penggalian.
4.
Semi U‐ tiltdozer
5.
U‐tiltdozer
Kapasitas blade jauh lebih besar dibanding staright blade karena pada saat menggusur sayap pada kedua sisinya dapat berfungsi untuk meminimize tum ahan material Cocok untuk menggusur material dengan jarak yang lebih jauh
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
BLADE AVAILABILITY
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
B. RIPPER No 1.
.
Type
Figure
Aplikasi
Variable
Ripper
Sudut dan kedalaman penetrasi shank dapat diatur dari dalam cabin operasi
Aplikasi untuk batuan keras serta methoda ripping di tebing.
u t s an ripper (Rigid)
Memiliki komponen arm, beam dan shak yang diperkuat untuk pekerjaan
onstru s
n age an arm se a ar
Shank hanya dapat turun naik dengan sudut yang tetap Aplikasi untuk batuan lunak dan berfragmentasi
Jumlah shank yang digunakan dapat disesuikan dengan kekerasan material.
3.
Multi shank ripper (Variable)
Sudut gali dapat dirubah samapi 30 derajat
Untuk membongkar bongkah batu yang terpendam
Untuk memecahkan lapisan aspal
Untuk membongkar akar dan tonggak pohon
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
C. SHOE No 1.
2.
3.
Type
Figure
Single Grouser Shoe
Aplikasi
Type shoe yang dapat membentuk traksi besar yang dirancang untuk daerah operasi kasar dan berbatu
Sering disebut sebagai “Extreme service shoe” sehingga lebih tahan terhadap keausan dan tidak mudah bengkok
Scoria Dis osal Shoe
Dapat dioperasikan pada suhu yang tinggi
Rockbed Shoe
Dipergunakan untuk medan kerja berbatu
Dibuat dari ba a man an tahan anas
esa n samping
4.
Swamp Shoe
usus engan penu angan un u meng n ar s p e
Digunakan untuk medan kerja berlumpur Shoe berbentuk se iti a an mem un ai bidan kontak den an tanah yang lebih lebar, sehingga memiliki daya apung yang lebih besar
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
KAPASITAS PRODUKSI BULLDOZER • Kapasitas Produksi Dozing • Kapasitas Produksi Ripping • Kapasitas Produksi Ripping dan Dozing
1. Kapasitas Produksi Dozing 60 Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x e x E D/F + D/R + Z 2. Kapasitas Produksi Ripping
Q q D F R Z e E
: Produksi alat per jam (m3/jam) : kapasitas blade(q’) x faktor blade (a) : Jarak gusur (m) : Kecepatan maju (m/menit) : Kecepatan mundur (m/menit) : Waktu teta 0. 05 – 0. 1 menit : Faktor kelandaiam (grade factor) : Effisiensikerja
P D F R W
: Kedalaman penetrasi (m) : Jarak ripping (m) : Kecepatan ripping speed 1 (m/menit) : Kecepatan mundur speed 1 (m/menit) : Width of ripping
Giant Ripper
½ P^2 x D x 60 Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E D F+D R+Z Multi shank Ripper P x W x D x 60 Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E D/F + D/R + Z
3. Kapasitas Produksi Ripping & Dozing QR x QD Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ QR + QD
Q : Produksi ripping & dozing QR : Produksi ripping QD : Produksi dozing
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI DOZING Estimasi produksi dozing
Blade Factor
(Straight tilt dozer)
Easy
1.2 ~ 0.2
Average
0.9 ~ 0.7
Rather difficult
0.7 ~ 0.6
Difficult
0.6 ~ 0.4
Effisiensi Kerja
Good
0.83
Average
0.75
Rather Poor
0.67
Poor
0.58
Grade Factor (e) r o t c a F
Grade (%)
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI DOZING‐1 Estimasi roduksi dozin (Semi U‐Tiltdozer)
Estimasi produksi dozing
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI DOZING‐2 Effisiensi Kerja Good Average Rather Poor Poor
Estimasi produksi dozing
0.75 0.58 0.50 0.40
(Giant ripper)
D375A Giant Ripper
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
E UIPMENT TABLE FOR DOZER Exam le BASIC ASSUMPTION FOR DOZER ‐ Dozing Capacity ‐ Dozing Purpose (for spreading disposal, land clearing, or Ripping) ‐ Number of Disposal and situation SUPPORTUNITDOZER Physical Availability D85ESS Komatsu Spreading D85ESS Komatsu Spreading D155 Komatsu Spreading/Ripping D375 Komatsu Spreading/Ripping
P D85ESS i D155 t D375 A
365 unit/Hr Spreading 490 unit/Hr S preading/ Ripping 887 unit/Hr Spreading/Ripping Unit / Month OverburdenRemoval Capacity
Dozer Capacity
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
85% 85% 85% 85%
Dec 85% 85% 85% 85%
. 1.00
. 1.00
. 1.70
. 2.00
. 2.00
. 2.00
. 2.00
. 2.00
. 1.00
. 1.00
. 1.00
. 2.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
458,408 400,000
430,065 375,000
601,764 344,000
648,328 346,000
655,691 350,000
655,200 348,000
647,641 344,000
680,644 472,774 363,000 409,000
526,928 457,000
408,788 354,000
Production volume scheduled
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
610,618 410,000
ALAT MUAT Adalah alat muat beroda karet (ban) yang penggunaannya hampir sama dengan dozer shover. kerja seminimal mungkin disertai mobilitas yang tinggi serta tidak diperlukan traksi yang besar. Wheel Loader
Wheel Dozer
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
ATTACHMENT UTAMA No 1.
.
Type
Figure
Keterangan
General purpose bucket (stckpile)
Digunakan untuk memuat material stockpilke serta material hasil crushing dan material gembur lainnya.
enera purpose bucket (excavating)
perguna an un u mengga memua dan untuk menggali tanah asli.
a uan as pe e a an
Attachmen ini dilengkapi dengan flat ‐blade, straight cutting edge, agar lebih kokoh dan lebih tahan terhadap ke ausan .
g t mater a
uc et
guna an untu memuat mater a yang mempunya urang dari 1.2 ton, seperti batubara, pupuk, salju, makanan ternak dll. Guna memperoleh kapasitas yang lebih besar, bucket ini dilengkapi dengan cutting edge yang diperpanjang dan lebar.
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
‐ No 4.
Type
Figure
Keterangan
Spade‐nose rock bucket (V‐edge type)
Digunakan untuk membongkar dan memuat batuan hasil peledakan pada proyek crushing plant. Mempunyai cutting edge sehingga lebih kokoh dan tahan terhadap keausan.
5.
Heavy duty bucket
Digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan batuan hasil peledakan. Umumnya dipasang pada WA ‐700 atau WA‐800 ke atas ,apabila dipasang pada kelas wheel loader yang lebih kecil harus ditambahkan counterweight dan orifice (retainer) guna meredam kejutan bucket saat dumping.
.
‐ material yang telah mengalami proses perkerasan.
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Kapasitas Produksi Wheel Loader
Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E
Cm
Cycle tyme untuk metoda V‐shape dan I‐shape :
Cm = (D/F +D/R) x n +Z
Q q Cm E
: Produksi alat per jam (m3/jam) : Produksi per cycle (m3) : Cycle time (sce) : Effisiensi kerja
D : Jarak muat (m) F : Kecepatan maju R : Kecepatan mundur untuk cross loading = 1 Z : Waktu tetap
Z = t1 + t2 + t3
t1 : Loading time t2 : Turning time t3 : Dumping time
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
,
Penentuan Kapasitas Produksi Wheel Loader
Dimana : Q
= Produktivitas (m3/jam)
q
= Produksi per cycle (m 3) =
E
yc e me a a mua men
= Job efficiency
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan q (bucket capacity x bucket fill factor) Data Bucket Capacity
Bucket Fill Factor
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Definisi Kondisi Pemuatan
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan Cycle Time Pemuatan (Loading)
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan Cycle Time Load and Carry Penentuan Waktu Tetap (Fixed Time)
Penentuan Waktu Variable (Variable Time)
VF = Kecepatan Tempuh dengan muatan D = Jarak Tempuh Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
• Penentuan Kondisi Ker a
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
COMPACTOR Alat yang digunakan untuk memadatkan tanah atau material lain‐nya hingga dicapai tingkat kepadatan yang di inginkan.
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
PEMADATAN Pemadatan adalah suatu proses fisik di mana berat jenis dari material yang dipadatkan akan bertambah. Jenis roda compactor bisa seluruhnya dari besi dengan penambahan pemberat Berupa air atau pasir, selain itu bisa juga terbuat dari roda karet serta berbentuk sheep food. Untuk type towed compactor umumnya cara pengoperasiannya ditarik dengan mesin lain dan ada juga type swa gerak yang berukuran kecil hingga dapat dikendalikan secara manual ke arah daerah yang dipadatkan. Untuk pekerjaan pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller, sedngkan untuk material tanah biasanya menggunakan sheep foot roller atau drum roller. Peralatan pemadatan dapat menggunakan satu atau kombinasi dari berbagai tipe : • a c we g or pressure : oa ro er •Kneeding action or manipulation : Sheep foot roller •Vibrator or shaking : Vibration roller
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
KAPASITAS PRODUKSI COMPACTOR Q : Kapasitas Produksi (m3/jam) ‐CCM W : Lebar efektif emadatan er lintasan m V : Kecepatan kerja (km/jam) H : Tebal lapisan pemadatan N : Jumlah lintasan pemadatan E : EffisiensiKerja
W x V x H x 1000 x E Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ N
1. Kecepatan kerja pemadatan : Type Equipment Road roller Tire roller Vibration roller Soil Compactor Tamper
V rata‐rata (km/jam) 2.0 2.5 1.5 4 ~ 10 1.0
2. Lebar efektif pemadatan : Type Equipment Macadam roller Tandem roller Soil compactor Tire roller Large vibratory roller Smal vibratory roller Bulldozer
Lebar eff. Pemadatan Driving wheel width – 0.2 m Driving wheel width – 0.2 m (Driving wheel width x 2) – 0.2 m Outside to out side distance of most outside tires – 0.3 m Roller width – 0.2 m Roller width – 0.1 m (Width of track shoe x 2) – 0.3 m
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
3. Tebal lapis pemadatan Tebal lapis pemadatan ditentukan berdasarkan spesifikasi kerja atau dari hasil tes laboratorium. Umumnya untuk tebal lapis pemadatan pada kondisi gembur diperhitungka antara 0.2 ~ 0.5 meter.
4. Jumlah lintasan Type Equipment Road roller Tire roller Vibration roller Soil Ciompactor
Jumlah lintasan 4~8 3~5 4 ~ 12 4 ~ 12
5. Effisiensi kerja Berdasarkan pengalaman, efisiensi kerja pemadatan yang mendekati actual = 0.65
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
PRODUKSI DAN UMLAH ALAT
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Struktur Dasar Situasi Antrian
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Kom onen Dalam Antrian • • Service facility • Queue iscip ine: • Serving capacity: kemampuan pelayanan
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Tin kat Kedatan an • Asumsi tingkat kedatangan tidak terbatas sehingga mengikuti fungsi distribusi Poisson, • Distribusi Poisson mewakili tingkat kedatangan pada banyak situasi di dunia n ata • Sifat dari tingkat kedatangan adalah acak dan tidak ada hubungan antara tingkat kedatangan yang satu dengan yang , • Fungsi distribusi Poisson: λ x e λ f ( x ) = ! −
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Distri usi Poisson
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Tin kat Pela anan • Asumsi: pelayanan tunggal dengan disiplin first in first out , 2 2 (λσ ) (λ μ ) • Panjang waiting line: L 2 (1 λ μ ) q =
– – – –
Lq
λ
σ
+
−
= Pan an erkiraan dari waitin line = Rata‐rata tingkat kedatangan = Rata‐rata tingkat pelayanan =
• Service facility utilization: ρ = λ • Persamaan di atas juga menyatakan kemungkinan unit yang atang menunggu untu ayan , • Maka, L (perkiraan jumlah unit dalam sistem): L L λ μ = + q
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
•
Dapat juga diturunkan formula untuk perkiraan dari waktu tunggu pada waiting line (Wq) dan waktu tunggu di dalam sistem (W);
– –
W q
= =
Lq λ =
q +
μ
• Tingkat pelayanan dapat dimodifikasi berdasarkan bentuk pelayanan. Misal; – Waktu pelayanan konstan (standar deviasi = 0):
(λ )2 Lq = 2 μ (μ − λ )
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan