1. Penger Pengertian tian tingah tingah laku laku manusi manusia a a. Menur Menurut ut ahli ahli psik psikoa oanal nalisi isiss
Psikoanalisis memandang manusia sebagai dorongan dan keinginan. Freud sebagai pendiri psikoanalisis secara tegas menyatakan bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga subsistem yaitu Das Es ( id ), Das Ich ( ego ), Das Uberich ( super ego ).
b. Menu Menuru rutt Be Beha havi vior oris isme me
Lebih menekankan aspek lahiriah yang dapat diamati ( observable ), dapat diukur diukur dan dapat dapat dipred diprediks iksi.p i.pand andang angan an ini akhirn akhirnya ya terken terkenal al dengan dengan teori teori belaj belajar, ar, jadi jadi setiap setiap tingka tingkah h laku laku manusi manusiaa diasum diasumsik sikan an sebaga sebagaii hasil hasil belaja belajar. r. Belajar Belajar berarti perubahan tingkah laku organism organism sebagai pengaruh pengaruh lingkungan lingkungan.. Jadi semua tingkah laku manusia berpengaruh pada lingkungannya.
c. Menu Menuru rutt C Cog ogni niti tivi vism smee
Kognitif memandang manusia bukan sekedar sebagai makhluk yang pasif dan mekani mekanisti stik k bereak bereaksi si terhad terhadap ap lingku lingkunga ngan, n, tetapi tetapi sebaga sebagaii makhlu makhluk k yang yang selalu berusaha memahami lingkungannya, serta sebagai makhluk yang selalu berfik berfikir. ir. Tingka Tingkah h laku laku manusi manusiaa senant senantias iasaa didasa didasarka rkan n pada pada kognis kognisi, i, yaitu yaitu tindakan mengenal dan memikirkan situasi dimana tingah laku itu terjadi. Secara umum kognitivisme memiliki arti •
Mementingkan apa yang ada pada manusia.
•
Mementingkan keseluruhan daripada bagian – bagian
•
Mementingkan peranan kognitif
•
Mementingkan kondisi waktu sekarang
•
Mementingkan pembentukan struktur kognitif
•
Mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia
•
Mengutamakan insight ( pencerahan ).
d. Menurut Menurut pandanga pandangan n psikol psikologi ogi humanist humanistic ic
Menurut Menurut psikolog psikologii humanistic humanistic , pandangan pandangan tingkah laku psikoanali psikoanalisis sis dan behaviorisme, dinilai tidak parsial, tidak utuh, hanya sepotong –potong,
menyederhanakan manusia. Secara umum humanism memiliki ciri – ciri: •
Mementingkan manusia secara pribadi
•
Mementingkan kebulatan pribadi
•
Mementingkan peranan kognitif dan afektif
•
Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri
•
Mementingkan pesepsi subyektif yang dimiliki setiap individu
•
Mengutamakan aktualisasi dan self consep
•
Mengutamakan insight
e. Menurut pandangan psikologi transpersonal
Hampir sama dengan teori humanistic, bahwa manusia memiliki sejumlah besar potensi yang belum seluruhnya teraktualisasikan dan terwujud pada dirinya.
f. Menurut suatu tinjauan psikologi islami
Dalam islam diyakini adanya kekuatan diluar manusia, terutama adanya kekuatan tuhan. Manusia itu bukanlah sebuah problem yang dapat habis dipecahkan, melainkan makhluk yang penuh misteri, yang tidak pernah habis dikaji dan dipahami.
Dapat diuraikan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing – masing. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas manusia dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah. Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat
diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.
a. Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia a. Genetika adalah bersifat keturunan atau bawaan dari lahir. b. Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu. c. Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial. d. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
i.Bentuk Perilaku Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara jelas oleh orang lain.
Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).
ii.Domain Perilaku Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang. Faktor – faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,
dan sebagainya.
Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. (Notoatmodjo, 2007 hal 139)
iii.Proses Terjadinya Perilaku Di dalam diri manusia terjadi proses yang berurutan, yakni:
wareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui setimulus (objek) terlebih dahulu.
Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus
cevaluation (menimbang – nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini
didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku ter sebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng .
2. Tingkatan dan tanggapan perilaku manusia Dalam perkembangannya, domain perilaku yang diklasifikasikan oleh Benjamin Bloom dibagi menjadi tiga tingkat:
Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya.
Sikap (attitude) Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
Tindakan atau praktik (practice) Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki.
Selain itu, Skinner juga memaparkan definisi perilaku sebagai berikut
perilaku merupakan hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Ia membedakan adanya dua bentuk tanggapan, yakni:
Respondent response atau reflexive response, ialah tanggapan yang ditimbulkan
oleh
rangsangan-rangsangan
tertentu.
Rangsangan
yang
semacam ini disebut eliciting stimuli karena menimbulkan tanggapan yang relatif tetap.
Operant response atau instrumental response, adalah tanggapan yang timbul dan berkembangnya sebagai akibat oleh rangsangan tertentu, yang disebut
reinforcing stimuli atau reinforcer . Rangsangan tersebut dapat memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh sebab itu, rangsangan yang demikian itu mengikuti atau memperkuat sesuatu perilaku tertentu yang telah dilakukan.
Referensi 1. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 2. http://www.infoskripsi.com/Free-Resource/Konsep-Perilaku-PengertianPerilaku-Bentuk-Perilaku-dan-Domain-Perilaku.html 3. Gochman, David S. Handbook of Health Behavior Research: Relevance for Professionals and Issues for the Future. Springer, 1997. Page. 89-90 4. Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23 5. Jumarin .2005. Tingkah Laku Manusia dan Pengunahannya. Yogyakarta Talenta.
: