ACARA XI PENGAMATAN PENGAMATAN TINGKAH LAKU LARVA LARVA
Oleh: Nama NIM Kel$m%$& A(i(ten
: Rafta FirmanaAdhiem : !A!"#!"# :' : )ri Amini
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMENIHAN PERIKANAN TA*AR
KEMENTERIAN RI)ET TEKNOLOGI +AN PEN+I+IKAN TINGGI UNIVER)ITA) ,EN+ERAL )OE+IRMAN FAKULTA) IOLOGI PROGRAM )TU+I +-III PENGELOLAAN )UMER+A.A PERIKANAN PUR*OKERTO /!"0
I1
PEN+AHULUAN
"1" Latar ela&an2
Tingkah laku ikan sangat dipengaruhi oleh cara ikan beradaptasi dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut diwujudkan dalam bentuk gerakan tubuh baik dari dalam maupun dari luar tubuh ikan. Salah satu organ yang berperan dalam membentuk tingkah laku ikan terhadap lingkungan adalah mata. Organ mata pada dasarnya mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu bekerja dengan pengaruh cahaya, yang membedakan adalah ada mata yang peka terhadap cahaya terang ada pula mata yang peka terhadap cahaya gelap. Kedua sifat ini berkaitan dengan waktu keaktifan ikan. Ikan yang peka terhadap cahaya terang cenderung aktif bergerak di siang hari dan disebut ikan diurnal , sedangkan ikan yang peka terhadap cahaya gelap disebut ikan nocturnal karena ikan ini aktif bergerak di malam hari (ujaya, !""#$. %endekatan
tingkah
laku
ikan
memberikan
pemahaman
dan
pengetahuan terhadap respon ekologis , tempat hidup , pola hidup , gerombolan ikan, strategi dan cara makan , respon terhadap alat tangkap, dan respon terhadap perubahan lingkungan. %engetahuan tingkah laku ikan merupakan kerangka konsep dasar dalam membingkai pemanfaatan sumberdaya perikanan yang optimal dan berkelanjutan (&ajar, !"''$. %emanfaatan tingkah laku ikan dalam teknologi penangkapan merupakan fundamental pengetahuan yang harus dimiliki dalam melahirkan konsep, strategi, desain, metode, dan teknologi penangkapan ikan untuk memperoleh hasil dan target tangkapan yang optimal dan berkelanjutan. enurut %ingguo &e (')*+$ tingkah laku ikan adalah adaptasi tubuh ikan terhadap pengaruh lingkungan internal dan eksternal. %engaruh lingkungan ekternal antara lain oksigen, cahaya, salinitas, dan faktor lingkungan lainya. Sementara yang termasuk pengaruh lingkungan internal seperti kematangan gonad dan pertumbuhan. -ara ikan dibagi dalam beberapa kategori. /erdasarkan aktif tidaknya, dibedakan menjadi dua jenis lara ikan yaitu lara aktif dan lara pasif. Sedangkan dilihat dari tingkah lakunya lara dibedakan menjadi lara yang berenang secara ertikal, lara yang menempel diam pada objek, lara
menggantung yang ekornya bergetar terus menerus dan lara yang menggeletak diam di dasar (0aynaroich dan &oath, ')*"$. "1/ T343an 1ntuk mengetahui tingkah laku lara dan menggolongkannya kedalam
kelompok lara aktif atau lara pasif II1 TIN,AUAN PU)TAKA
-ara adalah anak ikan yang baru menetas dimana tubuhnya belum sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya untuk menjadi indiidu ikan yang utuh. -ara yang baru ditetasi memiliki panjang total ',!' hingga ',23 mm dengan rata4rata ',#) mm. 5ata4rata panjang kantong kuning telur ",*2 mm. %igmentasi awal tidak seragam, mata, saluran pencernaan, kloaka dan sirip kaudal transparant. Tiga hari setelah menetas, sebagian besar kuning telur diserap dan butir minyak berkurang hingga ukuran yang tidak signifikan. Tahapan ini mulut ikan akan terbuka dan rahang mulai bergerak saat lara mulai makan. /anyak faktor4faktor yang mempengaruhi kehidupan lara misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum mengenai kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air dan begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan itu sediri, hal ini biasanya menyangkut dengan populasi dan ekosistem serta habitat ikan dalam lingkungannya (5usdi, ')**$. Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan yang tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta waduk (6juhanda, ')*'$. Klasifikasi ikan gurame menurut Susanto (')*)$ adalah sebagai berikut ilum 7hordata Kelas %isces Ordo -abirintichi Subordo 8nabantoide amili 8nabantidae 9enus Osphronemus
Species Osphronemus gouramy Selama masa pertumbuhannyam ikan gurami mengalami perubahan tingkah laku makan ( feeding habit $ yang sangat signifikan. -ara bersifat karniora (pemakan daging$ sampai dengan ukuran dan umur tertentu, sedangkan juenil muda bersifat omniora (pemakan segala$ dan setelah ukuran induk menjadi herbiora (pemakan daun$. %ola perubahan tersebut terkait dengan pola perubahan en:imatik dalam saluran pencernaannya (0ijayanti, '))*$ Semasa ikan dalam bentuk indiidu lara memiliki dua fase dalam masa lara, yaitu masa pro lara dan masa postlara. asa pro lara yaitu masa lara ikan yang masih memiliki kunig telur yang dijadikan sebagai cadangan makan ikan baik berbentuk oale, bundar maupun berbentuk oblong, tubuhnya transparan dengan beberapa butiran pigmen. Sirip dada dan ekor sudah ada namun belum sempurna sementara iakan menjadi indiidu ikan yang lebih sempurna, dan pada masa postlara ialah masa indiidu lara iakan sudah tidak memiliki kunig telur lagi, dan pada biasanya masa ini lara sudah mulai sempurna baik dari organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya (%ulungan, !"'!$. %ola tingkah laku lara bisa berubah pada stadium atau tahapan yang berbeda. /isa saja lara ikan tertentu yang tadinya aktif berenang ertikal, pada tahapan perkembangan lara tertentu berubah menjadi menggeletak terlentang di dasar tanpa bergerak, sementara yang lainnya mulai bergerak secara cepat atau tiba4tiba melompat (ajumdar, ')*3$. %engamatan tingkah laku ikan meliputi pergerakan ikan, nafsu makan, dan warna kulit ikan. %ergerakan ikan dilihat dari aktif tidaknyaikan perlakuan pada saat di dalam air yang dibandingkan dengan ikan kontrol. ;afsu makanikan didapatkan dengan cara pengamatan lama waktu pakan habis pada sesaat setelah diberi pakan yang dibandingkan setiap perlakuan. 0arna ikan merupakan salah satu indikator stres pada ikan.
MATERI +AN METO+E
'1" Materi 8lat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah akuarium dan
loupe atau kaca pembesar.
/ahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah air bersih dan lara ikan gurami (Osphronemus gouramy) '1/ Cara Ker4a '. -ara ikan didalam inkubator diamati selama beberapa saat. !. Interal waktu berikutnya diamati kembali gerakan lara ikan selama
beberapa saat. =. -ara ikan yang diamati digolongkan ke jenis lara aktif atau lara pasif. '1' *a&t3 dan Tem%at %raktikum Teknik %embenihan %erikanan Tawar acara %engamatan
Tingkah -aku -ara dilaksanakan pada hari
at, !" ;oember !"'3, pada pukul "*.""4'".=" 0I/ di Stasiun %ercobaan 64III %S6%, akultas /iologi, 1niersitas
IV1
HA)IL +AN PEMAHA)AN
1" Ha(il
Gam5ar #1"1" 6an2 (3dah i&an
A&3ari3m 5eri(i lar7a
Gam5ar #1"1/ %en22$l$n2an dan %a(if
Pen2amatan lar7a a&tif
1/ Pem5aha(an
-ara merupakan anak ikan yang baru menetas dan belum memiliki organ tubuh lengkap seperti induknya. -ara akan mengalami metamorfosa agar dapat memiliki organ yang lengkap. -ara melalui dua stadia yaitu stadia pro dan post lara. Stadia pro lara dimulai ketika lara baru menetas dari telur serta memiliki kuning telur. %ro lara berubah menjadi post lara ketika lara sudah kehabisan kuning telurnya. Stadia post lara akan terbentuk organ baru dan penyempurnaan organ. -ara yang memiliki organ sempurna sama seperti induknya akan menjadi juenil atau benih (;ugraha !""#$. -ara yang baru menetas tidak perlu diberi pakan karena masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur. %emberian pakan adalah pada hari ke4'# dimana kuning telur pada lara sudah benar4benar habis. %ertumbuhan panjang lara gurami disebabkan karena pakan yang diberikan disukai oleh lara, yang ditandai dengan aktifnya lara gurami saat pemberiaan pakan yaitu dengan mengejar dan menangkap pakan yang diberikan. -ara ikan gurami lebih cenderung memilih pakan yang bergerak daripada pakan yang tidak bergerak (-ucas, !"'3$ 1paya pembenihan gurami khususnya pada fase lara diperlukan ketelitian.asa kritis lara, yaitu saat kuning telur mulai habis dan lara mulai mengambil makanan dari luar. &al itu ditandai dengan lara yang sudah mulai berenang.
secara sempuran dan semua organ tubuh telah berfungsi seperti yang terdapat pada induknya (6jojosoebagio, '))2$ Salah satu tahap penting pada fase lara adalah pembentukan sirip karena sirip merupakan organ yang digunakan ikan untuk aktif bergerak mencari makan dan aktifitas lainnya. -ara yang sudah memiliki organ lengkap merupakan tanda bahwa lara telah memasuki fase juenile . Semasa ikan dalam bentuk indiidu lara memiliki dua fase dalam masa lara, yaitu masa pro lara dan masa postlara. asa pro lara yaitu masa lara ikan yang masih memiliki kunig telur yang dijadikan sebagai cadangan makan ikan baik berbentuk oale, bundar maupun berbentuk oblong, tubuhnya transparan dengan beberapa butiran pigmen. Sirip dada dan ekor sudah ada namun belum sempurna sementara iakan menjadi indiidu ikan yang lebih sempurna, dan pada masa postlara ialah masa indiidu lara iakan sudah tidak memiliki kunig telur lagi, dan pada biasanya masa ini lara sudah mulai sempurna baik dari organ bagian dalam maupun organ bagian luarnya (Sutisna, '))3$. -ara yang baru ditetaskan biasanya disebut lara berumur " hari dengan membawa cadangan kuning telur dan gelembung minyak. -ara yang baru menetas bersifat pasif karena mulut dan matanya belum membuka sehingga pergerakannya tergantung arus air. 1kuran cadangan kuning telur dan gelembung minyak serta letak gelembung minyak pada kuning telur tergantung pada
jenis
ikan. Ikan kakap
dan beronang,
letak gelembung
minyak cenderung berada padaujung mendekati bagian kepala atau bagian depan, sedangkan pada lara ikan kerapu cenderung berada lebih jauh dari bagian kepala atau lebih dekat ke arah bagian belakang (Tabugo, !"'!$. -ara ikan yang baru keluar dari cangkang (pro lara$ yang belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk sempurna, membawa kuning telur sebagai cadangan makanan. -ama masanya menjadi pro lara atau sampai habis kuning telur berariasi untuk setiap spesies ikan, biasanya sekitar =4+ hari. 7epat lambatnya habis makanan berupa kuning telur itu dipengaruhi oleh jumlah kuning telur yang dibawah telur, faktor fisiologis selama periode embriologi, kondisi lingkungan seperti suhu perairan dan sifat dari spesies ikan itu sendiri (%ulungan, !"'!$. -ara ikan yang baru ditetaskan pergerakannya
hanya sewaktu4waktu saja dengan menggerakkan bagian ekornya ke kiri dan ke kanan
dengan
banyak
diselingi
oleh
istirahat
karena
tidak
dapat
mempertahankan keseimbangan posisi tegak. Ikan yang berukuran kecil (benih$ akan lebih rentan terhadap parasit, penyakit dan penanganan yang kurang hati4hati. Kelangsungan hidup lara ditentukan oleh kualitas induk, telur, kualitas air, serta rasio antara jumlah makanan dan kepadatan lara (@ffendi, '))+$. /erdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui bahwa gerakan lara pada hari ke satu saat di letakan pada akuarium pemeliharaan masih belum aktif dan ada beberapa ekor lara yang gerakannya pasif hanya mengikuti gerakan air inkubasi dikarenakan kuning telur masih banyak juga organ pada lara ikan yang belum sempurna. &ari ke empat saat pemeliharaan gerakan lara mulai aktif karena organ seperti sipip ekor dan sirip dada mulai terbentuk, jumlah kuning telur juga mulai berkurang. &ari ke empat belas saat pemeliharaan 9erakan lara sudah aktif karena kuning telur dan organ tubuh telah sempurna dan menyerupai ikan dewasa. Sirip merupakan salah satu organ penting ikan karena sirip digunakan untuk berenang dan beraktiitas lainnya seperti mencari pakan. enurut Auliani (!"'=$, lara melalui dua stadia yaitu stadia pro dan post lara. Stadia pro lara dimulai ketika lara baru menetas dari telur serta memiliki kuning telur. %ro lara berubah menjadi post lara ketika lara sudah kehabisan kuning telurnya. Stadia post lara akan terbentuk organ baru dan penyempurnaan organ. -ara yang memiliki organ sempurna sama seperti induknya akan menjadi juenil atau benih. -ara dapat dikatakan bergerak aktif dengan melihat pergerakan siripnya. sirip anal dan sirip punggung masih menyatu dengan sirip ekor yang berbentuk bulat (Auliani, !"'=$.
V1
KE)IMPULAN +AN )ARAN
01" Ke(im%3lan /erdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa lara
dibedakan menjadi lara pasif dan aktif. 9erakan lara dipengaruhi keberadaan banyak sedikitnya kuning telur, pengaruh luar seperti guncangan
dan kelengkapan organ seperti bentuk sirip yang telah menyerupai ikan dewasa. 01" )aran
Sebaiknya dalam praktikum alat dan bahannya lebih dipersiapkan lagi, agar tidak memakan waktu yang lebih lama dan lebih berhati4hati ketika melakukan pengamatan yang berhubungan dengan pengamatan sehingga tidak terjadi hal4hal yang tidak diinginkan. 3.!
+AFTAR PU)TAKA
6jojosoebagio, S. '))2. Fisiologi Kelenjar Endokrin.
Pingguo, He. 1987. Behavior of Marine Fishes: Capture Processes and Conservation Challenges. United States. University of Massachusetts Dartmouth Press. %ulungan %. 7. !"'!. uku 0jar iologi !erikanan. 5iau akultas %erikanan, 1niersitas 5iau. 5usdi, <. ')**. udidaya Ikan -urami. Aogyakarta Kanisius. Sudrajat, 8.O., uttaCin, ., D 8limuddin. !"'=. @fektiitas &ormon Tiroksin 6an &ormon %ertumbuhan 5ekombinan Terhadap %ertumbuhan -ara Ikan %atin Siam. urnal 0kuakultur Indonesia. '! ('$, ='E=). /ogor I%/. Susanto, &eru. ')*). udidaya Ikan -urame.
Tabugo, S. 5. ., Sendaydiego, <. %., 5eCuieron, @., and 6imelan, . 6. !"'!. @mbryonic 6eelopment Stage in 7ultured Kabbitfish (Sigganus guttatus, /loch '+*+$" Int" 1es" " iological +ci. ' (*$, 234*". 0ijayanti, 9. @. '))*. Fertilisasi #elur dan +perma Ikan ilem (Osteochillus hasselti '"/"$ !asca +triping dalam 2edia 0lami. %urwokerto akultas /iologi 1niersitas