MAKALAH LAPANGAN TERBANG BANDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI
DISUSUN OLEH : IDO DAMAR PERSADA
(4215210049)
UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK SIPIL 2018
A. PENGERTIAN BANDAR UDARA dan LAPANGAN UDARA
a) Bandar Udara atau disingkat Bandara Merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacuan namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) : Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah “lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat”. b) Pangkalan Udara Pada dasarnya bandara yang dikelola TNI merupakan sebutan dari Pangkalan Udara, pangkalan udara sendiri menurut UU No 1 tahun 2009 tentang penerbangan ialah kawasan di daratan dan/atau di perairan dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Republik Indonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia. Jelas, istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil aviation), sedangkan pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara). B. FUNGSI BANDAR UDARA
Bandar Udara memiliki fungsi antara lain; 1. Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini adalah pesawat. 2. Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang. 3. Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan. 4. Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum, dll. 5. Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.
C. PERKEMBANGAN BANDAR UDARA
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang Dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru. D. PENAMAAN DAN KODE BANDARA
Setiap bandara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa diambil dari berbagai hal seperti nama bandara, daerah tempat bandara terletak, atau nama kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandara mungkin akan berbeda dengan namanya yang sekarang karena sebelumnya bandara tersebut memiliki nama yang berbeda. Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. E. PEMBAGIAN SISI BANDARA a. Sisi Udara ( Air Side)
Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu
biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter , Cessna , dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker -27, Tetuko 234, Fokker 28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker -100, DC -10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih
dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller , berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service ) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
Tugas Pokok & Fungsi Sisi Udara ( Air Si de)
1. Mengatur pergerakan pesawat udara dengan tujuan untuk menghindari adanya tabrakan antara pesawat udara dan pesawat udara dengan obstacle 2. Mengatur masuknya pesawat udara ke apron dan mengkoordinasikan pesawat udara yang keluar dari apron dengan dinas ADC (aerodrome control ) 3. Menjamin keselamatan dan kecepatan serta kelancaran pergerakan kendaraan dan pengaturan yang tepat dan baik bagi kegiatan di sisi udara 4. Menyiapkan aircraft parking standard allocation terlebih dahulu, untuk memudahkan parking dan handling pesawat udara yang bersangkutan
5. Mengadakan pengaturan terhadap engine run-up, aircraft towing, memonitor start-up clearence yang diberikan control tower untuk meningkatkan keselamatan dan
kelancaran lalu lintas di apron 6. Menyediakan marshaller dan follow me service 7. Memberikan / menyebarkan informasi kepada operator mengenai hal-hal yang berkaitan dengan adanya suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang berpengaruh terhadap kegatan operasi lalu lintas di apron 8. Menjamin kebersihan apron dengan melaksanakan dan menetapkan suatu program inspeksi dan standard pencemaran yang ketat 9. Menyediakan dukungan dan bantuan pesawat udara yang sedang dalam keadaan emergency
b. Sisi Darat (Land Side)
Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in , (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine ) untuk bandar udara internasional, dan ruang
tunggu (boarding lounge ) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
Curb adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi
Tugas Pokok & Fungsi Sisi Darat (Land Side)
1. Pelayanan Pelataran Parkir Terminal 2. Pelayanan Fasilitas Terminal, pengecekan dilakukan berkala oleh Terminal Inspektur 3. Pelayanan Penerangan Bandar Udara yang meliputi:
Penerangan Langsung / Tatap Muka
Penjualan Pas Harian Bandara
Telepon Informasi Penerbangan
Operator Sentral Telepon Bandara
Flight Information Display System ( FIDS ) dan Public Address System ( PAS ) serta Public Information System (PIS)
Penerangan Situasi Khusus (VVIP / Emergency )
4. Pelayanan Customers Service Centre (CSC) , sebagai frontliner yang menerima komplain dan menindaklanjutinya ke unit relevan
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai (bahasa Inggris: Ngurah Rai International Airport ) (IATA: DPS, ICAO: WADD) atau disebut juga Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah selatan Bali, Indonesia, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sekitar 13 km dari Denpasar. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Juanda. Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas area sekitar 296 m². Terletak di koordinat 8° 44' 53" LU dan 115° 10' 3" BT .
Gambar 1. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Sumber : www.google.com
Gambar 2. Sisi Darat Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Sumber : http://www.hubud.dephub.go.id/image//bandara/tb_Foto%20New_Ngurah_Rai_$_1398704191_2002561861_$ _.jpg www.google.com
Untuk Penjelasan tentang bagian-bagian di sisi darat bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yaitu:
Area yang berada di dalam garis warna biru merupakan terminal bandara
Area yang berada di dalam garis warna merah merupakan Curb
Area yang berada di dalam garis warna kuning merupakan tempat parkir kendaraan
Gambar 2. Sisi Udara Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Sumber : http://www.hubud.dephub.go.id/image//bandara/tb_Runway%20bandar%20udara%20ngurah%20rai%20bali_$_ 1398704191_1133414658_$_.jpg
Untuk penjelasan tentang bagian-bagian sisi udara bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yaitu :
Area yang berada di dalam garis warna kuning merupakan runway
Area yang berada di dalam garis warna biru merupakan Taxiway
Area yang berada di dalam garis warna merah merupakan Apron
Daftar Pustaka http://www.angkasapura1.co.id/index.php/profile/opsband http://putracenter.net/2010/04/13/pengelolaan-infrastruktur-dan-transportasi-bandar-udara/ http://jjwidiasta.wordpress.com/2011/07/27/apa-itu-bandara-lapangan-terbang-dan pangkalan-udara/ http://novalfaraichi.blogspot.com/2011/12/manajemen-bandar-udara-3_04.html http://annekehadiah.blogspot.co.id/2012/10/perbedaan-lapangan-udara-dan-bandar.html https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Ngurah_Rai http://www.hubud.dephub.go.id/?id/bandara/detail/11