MAKALAH Pengembangan Pengembangan Alat Ukur Psikologi (Skala Guttmen)
Oleh : Elfienda Nadyla H
(J01215106)
Habi Maulana M
(J71215112)
Ipung Alda Prasetyawan
(J71215117)
M. Febrianto
(J71215130)
Moch. Taufik
(J7121)
Qanita Zulkarnain
(J71215135)
Dosen Pengampu : Lucky Abrory, M.Psi, Psikolog PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pengembangan alat ukur psikologi (Skala Guttman). Dalam karya tulis ini dijabarkan mengenai sejarah skala guttman serta biografinya, pengertian skala guttman dan rumusnya, cara menyusun skala, kelemahan dan keunggulan skala guttman, perbedaan guttman dengan skala lainnya, uji validitas dan reabilitas serta blue print skala guttman. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak Lucky Abrory, M.Psi, Psikolog sebagai dosen pengampu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan.
Surabaya, Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………….……………………...…… 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………….……….…………. 2 1.3 Tujuan……………………...………………………...…………...…… 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biografi Louis Guttman. ……….…..................................................3 2.2 Sejarah
Skala
Guttman………………………………………...………...3 2.3 Pengertian Skala dan Rumus Skala.......................................................
..4
2.4 Menyusun Skala Guttman................. ……………………..……..........
..7
2.5 Kelemahan dan Keunggulan Skala Guttman........................................8 2.6 Perbedaan Skala Guttman dengan Skala lain.........................................
..9
2.7 Uji
Validitas
dan
Realibilitas…………...............................................11 2.8 Blue
Print
Guttman………………………………………………..13
Skala
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………………………..
15
3.2 Saran.......................................................................................... ........... 15 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Dalam
bebagai
bidang
penelitian
disegala
keilmuan,
pengukuran
merupakan kegiatan yang menjadi salah satu hal yang sering digunakan untuk mencari serta mengolah data dari sumber data yang telah ditentukan. Data akan digunakan sebagai acuan dari hasil penelitian yang dilakukan dan juga sebagai bukti
bahwa
penelitian
dipertanggungjawabakan.
yang Dalam
dilakukan bidang
memiliki
Psikologi
hal
sebagai
yang
dapat
cabang
ilmu
pengetahuan yang dapat dikatakan menggunakan pengukuran sebagai cara untuk mendapatkan data yang sesuai hasil yang ingin dicapai. Ilmu pengukuran (measurement ) merupakan cabang dari ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable. Dasar-dasar pengembangan tes tersebut dibangun diatas model-model matematika yang secara berkesinambungan terus diuji kelayakannya oleh ilmu psikometri. Pengukuran itu sendiri, dapat didefinisikan sebagai “measurement is the assignment of numerals to object or events according to rulers” (Steven, 1946). Atau disebut juga “measurement is quantities of attributes”(Nunnaly,1970). Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu prosessistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur ataupemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu.Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Kaidah-kaidahyang berbeda menghendaki skala serta pengukuran yang berbeda pula.Misalnya, orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik
: umur,tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat
pendapatan. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai skala Guttman yang merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satuvariabel. Sesuai dengan namanya, skalaini pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman (1916 – 1987). Dalampenggunaannya, skala Guttman menghasilkan binary skor (0 – 1), dandigunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas dan konsisten seperti‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar -salah’, dan lain-lain. Skala Guttman merupakan skala yang
digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif pilihan).
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan biografi Louis Guttman? 2. Bagaimana definisi skala guttman dan rumusnya? 3. Bagaimana cara menyusun skala guttman? 4. Bagaimana kelemahan dan kelebihan skala guttman? 5. Bagaimana perbedaan skala guttman dengan skala lainnya? 6. Bagaimana uji vaiditas dan realibilitas serta blue print skala guttman?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dan biografi dari Louis Guttman. 2. Untuk mengetahui definisi skala guttman dan rumusnya. 3. Untuk mengetahui penyusunan skala guttman. 4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan skala guttman. 5. Untuk mengetahui skala guttman dengan skala lainnya. 6. Dapat mengidentifikasi uji vaiditas dan realibilitas serta blue print skala guttman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Biografi Guttman
Guttman lahir di New York City pada tanggal 10 februari
1916 dan
tumbuh di komunitas yahudi di Minneapolis, Minnesota. Guttman menerima gelar BA pada tahun 1936 dan MA pada tahun 1939 di Universitas Minnesota, dan gelar PhD dalam pengukuran sosial dan psikologis pada tahun 1942. Dari 1941 hingga 1947 Guttman adalah profesor sosiologi di Cornell University, sementara sebagai bagian dari upaya Perang Dunia II, ia juga menjabat sebagai Konsultan Ahli di Cabang Penelitian Angkatan Darat AS. Pada tahun 1947, Guttman dan istrinya, Ruth, beremigrasi ke Palestina. Dia adalah anggota Akademi Ilmu Pengetahuan dan Kemanusiaan Israel, dan anggota Kehormatan luar negeri dari Akademi Seni dan Ilmu Pengetahuan Amerika dan Presiden Masyarakat Psikometrik. Pada tahun 1956, ia terpilih sebagai Universitas Stanford: Rekan di Pusat Studi Lanjut dalam Ilmu Perilaku. Pada 1962, ia menerima Hadiah Rothschild. Pengembangan teori skala oleh Louis Guttman dan Clyde Coombs telah diakui oleh Science sebagai salah satu dari 62 kemajuan besar dalam ilmu sosial pada periode 1900-1965. Penghargaan lainnya adalah: 1. 1974 Bupati Universitas Minnesota - Penghargaan Pencapaian Luar Biasa 2. 1978 Israel Prize dalam ilmu sosial 3. 1984 Educational Testing Service Measurement Award dari Princeton University. Guttman meninggal pada 25 Oktober 1987, saat cuti panjang di Minneapolis.Skala Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala Guttman disebut juga dengan Scalogram atau analisis skala (Scale Analysis). Louis Guttman mengembangkan skala ini untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Likert dan Thurstone. Disamping itu skala Gulttman mempunyai asumsi menurut Babble (Sukardi,2011;149) bahwa dasar dari fakta di mana beberapa item di
bawah pertimbangan yang harus dibuktikan menjadi petunjuk kuat satu variabel disbanding dengan variabel lainnya. Skala Guttman memiliki beberapa ciri penting, yaitu: a.
Skala Guttman merupakan skala komulatif. Jika seseorang responden mengiyakan pertanyaan atau pernyataan yang berbobot lebih berat, maka ia juga akan mengiyakan pertanyaan atau pernyataan yang kurang berbobot lainya.
b.
Skala Guttman mengukur satu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi, sehingga skala ini mempunyai sifat unidimensional. Tujuan utama pembuatan skala Guttman pada prinsipnya untuk
menentukan jika sikap yang diteliti benar-benar mencakup berdimensi tunggal. Sikap dikatakan berdimensi tunggal bila sikap tersebut menghasilkan skala komulatif. Sebagai misal, jika seorang responden yang setuju terhadap item 2, maka ia berarti juga setuju terhadap item 1. Jika seorang responden yang setuju dengan item 3, maka juga ia setuju dengan item 2 dan 1, demikian seterusnya. 2.2 Pengertian Skala Guttman dan Rumus
Skala Guttmenadalah ketunggalan dimensi (unidimensionality). Artinya, skala sebaiknya hanya mengukur satu dimensi saja dari variabel yang memiliki beberapa dimensi. Misalnya, walaupun variabel nilai anak mempunyai dimensi ekonomi, dimensi psikologi, dan dimensi sosial, namun suatu skala nilai anak sebaiknya hanya mengukur salah satu dari dimensi diatas. Prinsip lain yang terdapat dalam skala Guttmen ini adalah seperti yang terdapat
skala
Bogardius
dan
Thurstone.
Pernyataan-pernyataan
mempunyai bobot yang berbeda; dan apabila ia seorang responden menyetujui pernyataan yang lebih berat bobotnya, maka dia diharapkan akan menyetujui pernyataan-pernyataan yang bobotnya lebih rendah. Untuk menilai ketunggalan dimensi suatu skala diadakan analisa skalogram untuk mendapatkan koefisien (coefficient of reproducibility), Kr , dan koefisien skalabilitas (coefficient of scalability), Ks. Buat
perhitungan-perhitungan tersebut perlu disusun sebuah tabel Guttman yang bentuknya adalah seperti dalam tabel. Misalnya, seorang peneliti hendak menyusun suatu skala untuk mengukur nilai ekonomi anak. Skala ini mempunyai 7 pertanyaan. Untuk menilai apakah skala tersebut cukup baik untuk digunakan dalam survey, skala tersebut dicobakan pada 15 sampel yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan populasi yang hendak diteliti. Setelah informasi terkumpul,
diadakan
analisa
skalogram.
Langkah
pertama
adalah
menyusun tabel Guttmen atas dasar informasi tadi.
Contoh Tabel Guttman untuk Skala ‘Nilai Eokonomi Anak’
Responden
A
Pernyataan 3
1
Ya
Ya
C
2
Ya
Ya
7
4
6
5
D
Ya
Ya
Ya
A
Ya
Ya
Ya
G
Ya
H
Ya
Ya
Ya
E
Ya
Ya
Ya
I
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
F
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
K
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
M
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
N
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
J
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
L
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
O
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya Ya
e
:
1
Tn : 14 n
:
1
1
1
1
1
=6
14
13
9
9
18
4 = 71
15 x 7 = 105
Skala Guttman merupakan
skala
yang
digunakan
untuk
memperoleh jawaban dari responden yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kata-kata yang digunakan, misalnya: ya – tidak, benar – salah, positif – negatif, yakin – tidak yakin dan sebagainya. Data yangdiperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif pilihan). Pada skala Guttman hanya mempunyai dua skor, misal pada sikap yang mendukung sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan diberi skor 1 dan sikap yang tidak mendukung sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan diberi skor 0. Setelah tabel Guttman tersusun, langkah selanjutnya adalah menilai Skala Nilai Ekonomi Anak dengan analisa Skalogram. Untuk ini perlu dihitung jumlah kesalahan (e). Kalau dihitung sel-sel yang kosong dari jawaban ‘’Ya’’ yang menyeleweng pada kolom-kolom pernyataan 1 sampai 7 dalam Tabel Guttman, maka jumlah masih dipandang baik? Pernyataan
ini
mungkin
lebih
berarti
apabila
jumlah
kesalahan
dibandingkan dengan jumlah kesalahan yang mungkin terjadi pada skala diatas. Jumlah total kesalahan yang dapat
terjadi pada skala dengan
jumlah total pilihan jawaban (n) dikurangi jumlah jawaban para responden (Tn), yaitu :105-71=34. Apakah skala memiliki 6 kesalahan dari 34 kemungkinan kesalahan, cukup baik digunakan ? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diadakan
dua macam test, yakni test
reproduksibilitas (test of reproducibility) dan test skalabilitas ( test of scalability). Koefisien reprodusibilitas (kr) menunjukan derajat ketepatan instrumen pengukur dan dihitung dengan menggunakan berikut : Jumlah kesalahan Kr = 1 --------------------------------------------------
Jumlah pernyataan x jumlah responden Atau : Kr = 1 – e/n Pada contoh diatas, Kr = 1-6/105 = 0,94. Secara arbitrer ditentukan bahwa skala yang memiliki Kr 0,90 keatas dianggap cukup baik untuk digunakan. Setelah Kr diketahui, langkah selanjutnya ialah menghitung koefisien skalabilitas dengan menggunkan rumus berikut :
Jumlah kesalahan Ks = 1 - -------------------------------------------------Jumlah kesalahan yang diharapkan
Atau : Ks = 1 – e/x Dan : E
= Jumlah kesalahan
k
= Jumlah kesalahan yang diharapkan atau c (n-Tn) dan c
adalah kemungkinan mendapatkan jawaban yang benar. Karena jawaban ‘’Ya’’ dan ‘’Tidak’’ c = 0,5 n
= Jumlah jawaban
Tn
= Jumlah pilihan jawaban Ks untuk contoh diatas adalah 1 – 6/0,5 (105 -71)= 0,65.
Skala yang memiliki Ks = 0,60 keatas dianggap cukup baik untuk digunakan dalam survei. 2.4 Langkah-Langkah Menyusun Skala
Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyusun skala dengan metode Guttman adalah sebagai berikut : a. Susunlah sejumlah pertanyaan yang relevan untuk mengukur variabel yang diteliti b. Pre-test pertanyaan tersebut pada suatu sampel sebesar lebih kurang 50 responden.
c. Singkirkan pernyataan-pernyataan yang memperoleh jawaban yang ekstrem ; yang disetujui atau tidak disetujui 80 persen responden. d. Susun jawaban yang diperoleh dalam suatu tabel Guttman. Pada baris susunlah responden menurut urutan skor total jawabannya dari yang terkecil sampe yang terbesar. Pada kolom susunlah pernyataan-pernyataan dai yang paling banyak mendapatkan jawaban yang paling sedikit. e. Hitunglah koefisien reprodusbilitas (Kr) dan koefisien skalabilitas (Ks). Skala yang memiliki Kr= 0,90 dan Ks= 0,60 keatas dapat diterima. f. Skor skala Guttman dihitung dari jumlah jawaban ‘’Ya’’ untuk pernyataan-pernyataan dalam skala tersebut. Jadi, kalau responden menjawab ‘’Ya’’ untuk 6 pernyataan dalan skala nilai ekonomi anak, skor totalnya adalah 6. 2.5 Kelemahan Dan Keunggulan Dari Skala Guttman a)
Kelemahan pokok dari Skala Guttman, yaitu: 1.
Skala ini bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik
untuk mengukur sikap terhadap objek yang kompleks atau pun untuk membuat prediksi tentang perilaku objek tersebut. 2.
Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu
kelompok tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain. b)
Kelebihan pokok dari Skala Guttman, yaitu:
1. Skala ini langsung menanyakan untuk memperoleh jawaban yang jelas dan tegas. 2. Skala Guttman mengandung penekanan terhadap ketegasan jawaban dari responden, sehingga tidak ada alasan lebih lanjut (no arguing ). Contoh pertanyaan dalam skala Guttman: 1. Dalam bentuk check list a. Yakin atau tidak, bahwa di semester pada mata kuliah statistik saya pasti akan lulus dengan nilai terbaik?
Yakin
(
)
Tidak yakin
(
)
b. Pernahkan bos anda mengajak anda dan karyawan yang lain untuk makan bersama?
Pernah
(
)
Tidak pernah
(
)
2. Dalam bentuk pilihan ganda a.
Apakah anda tinggal bersama dengan kedua orangtua? a) Ya b) Tidak
b.
Apakah anda sudah menikah? a) Sudah b) Belum
2.6 Perbedaan Skala Guttman dengan Skala lain
Dilihat dari bentuk instrument dan pernyataan yang dkembangkan dalam instrument, maka kita mengenal berbagai bentuk skala yang dapat digunakan dalam pengukuran bidang pendidikan, yaitu: skala Likert, skala Guttman, semantic Differensial, Rating scale, dan skala Thurstone. Berikut akan dijelaskan secara ringkas masing-masing bentuk skala pengukuran dalam penenitian. 1. Skala Likert Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sekelompok
sikap, orang
pendapat, mengenai
dan
persepsi
suatu
gejala
seseorang atau
atau
fenomena
pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap. Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5 untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju
(S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS). Beberapa peneliti menghilangkan option “Ragu-ragu” dalam instrument penelitian untuk memudahkan peneliti melihat sikap siswa sesungguhnya sesuai angket yang responden isikan. 2. Skala Guttman Yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, pernah - tidak pernah, positif negative, tinggi - rendah, baik - buruk, dan seterusnya. Pada skala Guttman, hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju. Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda maupun daftar checklist. Untuk jawaban positif seperti benar, ya, tinggi, baik, dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negative seperti salah, tidak, rendah, buruk, dan semacamnya diberi skor 0. 3. Semantik Differensial Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Berikut contoh penggunaan skala semantic differential mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah. Gaya Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
style="text-align:
center;">Responden yang member penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negative.
4. Rating Scale Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. Misalnya responden memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3bagi orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3. 5. Skala Thurstone Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan. 2.7 Uji Validitas Dan Realiblitas Skala Guttman
Sebelum kita mencari nilai koefisien reprodosibilitas, kita harus mencari nilai eror terlebih dahulu. Dimana nilai eror didapatkan dari skor butir individu yang tidak sesuai dengan harapan. Contohnya bisa dilihat
pada gambar di bawah ini yang berisi butir yang telah diurutkan dari yang paling mudah hingga paling sulit. Saat memulai menghitung data yang terkumpul dari kuesioner, urutkan pertanyaan dari bobot mudah ke bobot sulit. Dengan asumsi bahwa responden yang menjawab “ya” pada pertanyaan yang berbobot lebih sulit diasumsikan akan juga memberikan jawaban “ya” pada pertanyaan yang berbobot lebih mudah jadi itulah kenapa pertanyaan harus diurutkan dari yang bobotnya dianggap lebih mudah hingga ke pertanyaan yang dianggap memiliki bobot yang agak sulit. Responden 1 mendapatkan skor 18 dan eror 0, tidak ada eror dari responsden 1 karena ia bisa mengatasi butir mudah dan bisa mengatasi butir yang sulit. Responde 2 mendapatkan skor 17 dan eror 4. Hal ini dikarena responden 2 tidak bisa menjawab dengan benar pada pertanyaan 17 point d, namun dia dapat menjawab dengan benar pertanyaan
pada butir 3
berikutnya. Eror responden 2 terletak pada butir pertanyaan 17 d, dimana harusnya responden 2 bisa menjawab dengan benar akan tetapi justru dia tidak bisa menjawab dengan benar, sedangkan butir 26, 27 dan 37 harusnya responden tidak bisa menjawab dengan benar malah dia bisa menjawabnya dengan benar. Responde 3 mendapatkan skor 17 dan eror 1. Hal ini dikarena responden 3 tidak bisa menjawab dengan benar pada pertanyaan 27, namun dia dapat menjawab dengan benar pertanyaan
pada butir
berikutnya. Responden 4. Dia mendapatkan skor 16 dan eror 0, tidak ada eror dari responsden 4 karena memberikan jawaban ideal, ia bisa mengatasi butir mudah dan tidak bisa mengatasi butir yang sulit.Setelah ketemu nilai error, hitung nilai koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
Cara uji validitas skala guttman, yaitu sebagai berikut :
1. Hitung koefesien reprodusibilitasnya Rumus Koefesien Reprodusibilitas Kr = 1-(e/n)
Ket: e = jumlah kesalahan / nilai error n = jumlah pernyataan dikali jumlah responden Syarat penerimaan nilai koefisien reprodusibiltas yaitu apabila koefisien reprodusibiltas memiliki nilai >0,90. 2. Setelah itu lanjut hitung koefisien skalabilitas, dimana perinciannya yaitu: Rumus koefisien skalabilitas Ks = 1-(e/x)
Ket: e
= jumlah kesalahan/nilai error
x
= 0,5 ({jumlah pernyataan dikali jumlah responden} – jumlah jawaban “ya”)
Syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu apabila koefisien skalabilitas memiliki nilai >0, 60
Cara uji realibilitas skala guttman Formula KR 20 c.
)
Ket: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan. p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar. q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1-p ) ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q. n = banyaknya item. = standar deviasi dari tes dikuadratkan sama dengan variansi. ) = 0.652386
Dalam penghitungan ini terlihat bahwa = 0.65, sehingga berdasarkan kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) bahwa kuisioner dapat disimpulkan reliabel.
2.8 Blue Print Skala Guttman
Setelah menemukan indikator-indikator untuk membuat item-item pertanyaan maka harus membuat Blue Print yang memuat prosentase dan jumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk pedoman penyusunan kuesioner.
Kuesioner
pengetahuan
kesehatan
reproduksi
berupa
pertanyaan yang dibuat dalam dua bentuk yaitu Benar dan Salah. Dalam kuesioner variabel ini meliputi 16 item benar dan 14 item salah dan menggunakan skala guttman. Adapun Blue Print kuesioner variabel pengetahuan kesehatan reproduksi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Blue Print Kuesioner Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Skala guttman yaitu hanya ada dua jarak (interval) yaitu Benar (B) dan Salah (S). Skala Guttman ini digunakan karena jawaban dalam variable ini bersifat jelas (tegas) dan konsisten (Riduwan, 2011:17). Adapun untuk skor Benar dan Salah dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.4 Skor Benar dan Salah Skala Guttman variabel pengetahuan kesehatan reproduksi Alternatif Jawaban Kriteria Aitem Benar (B)
Salah (S)
Benar
1
0
Salah
0
1
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Skala Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Pengembangan teori skala oleh Louis Guttman dan Clyde Coombs telah diakui oleh Science sebagai salah satu dari 62 kemajuan besar dalam ilmu sosial pada periode 1900-1965. Skala Guttman disebut juga dengan Scalogram atau analisis skala (Scale Analysis). Skala Guttman memiliki beberapa ciri penting, yaitu: a.
Skala Guttman merupakan skala komulatif.
b.
Skala Guttman mengukur satu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi, sehingga skala ini mempunyai sifat unidimensional. Skala Guttman merupakan skala
yang digunakan untuk memperoleh
jawaban dari responden yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Kata-kata yang digunakan, misalnya: ya – tidak, benar – salah, positif – negatif, yakin – tidak yakin
dan sebagainya. Data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif pilihan). Pada skala Guttman hanya mempunyai dua skor, misal pada sikap yang mendukung sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan diberi skor 1 dan sikap yang tidak mendukung sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan diberi skor 0.
Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyusun skala dengan metode Guttman adalah sebagai berikut : a. Susunlah sejumlah pertanyaan yang relevan untuk mengukur variabel yang diteliti b. Pre-test pertanyaan tersebut pada suatu sampel sebesar lebih kurang 50 responden. c. Singkirkan pernyataan-pernyataan yang memperoleh jawaban yang ekstrem d. Susun jawaban yang diperoleh dalam suatu tabel Guttman. e. Hitunglah koefisien reprodusbilitas (Kr) dan koefisien
skalabilitas
(Ks). f.
Skor skala Guttman dihitung dari jumlah jawaban ‘’Ya’’ untuk pernyataan-pernyataan dalam skala tersebut.
Dalam skala guttman juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan yang ada antara lain adalah: (a) Skala ini bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik untuk mengukur sikap terhadap objek yang kompleks atau pun untuk membuat prediksi tentang perilaku objek tersebut. (b) Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain. Kelebihan pokok dari Skala Guttman yaitu: (a) Skala ini langsung menanyakan untuk memperoleh jawaban yang jelas dan tegas. (b) Skala Guttman mengandung penekanan terhadap ketegasan jawaban dari responden, sehingga tidak ada alasan lebih lanjut (no arguing ). Cara uji validitas skala guttman, yaitu sebagai berikut : 1. Hitung koefesien reprodusibilitasnya 2. Setelah itu lanjut hitung koefisien skalabilitas
1.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Daftar Pustaka
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Muhid, A., Suhadiyanto dan Nurhidayat, D. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Pers. Nasir M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS . Yogyakarta: Mediakom. Rakhmat,Jalaluddin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Karya. Santoso, Singgih. 2014. Statistik nonparametrik: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS . Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Singarimbun, M. dan Sofian E. 1991. MetodePenelitian Survei. Jakarta: LP3ES Morrisan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Prenadamedia Grup. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. bandung: CV. Alfabeta. http://statistikian.blogspot.com/2014/01/kr-20-dengan-exel.html. http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/skalo-program-analisis-skalaguttman/ http://www-01.ibm.com/support/docview.wss?uid=swg21476088
Lampiran 1
Pengujian validitas dengan koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas pertanyaan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
37
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 13
e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 b a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 b a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
c 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
26 27 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1
0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
Skor
Eror
17 15 18 17 16 14 15 17 18 18 13 17 18 15 17 17 17 17 18 17 17 14 17 18 17 15 17 17 14 17 15 18
0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0
33 34 35 36 37 38 39 40 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 37 33 29 23 13 N=40x18 720 Kr 0.983333 Ks 0.630769
13 17 18 14 17 17 18 14 ∑655
Lampiran 2
Pengujian Reliabilitas dengan Kuder-Richardson KR-20
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 c d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12
e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pertanyaan 15 13 d b a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 b a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
c 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
26 27 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
Skor 17 15 18 17 16 14 15 17 18 18 13 17 18 15 17
0 0 0 0 0 0 0 0 ∑12
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 37 33 29 23 13
17 17 17 18 17 17 14 17 18 17 15 17 17 14 17 15 18 13 17 18 14 17 17 18 14
p
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.925
0.825
0.725
q
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.075
0.175
0.275
p.q
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.069375
0.144375
0.199375
N
18
Σpq
0.876875
Var
2.284375
KR 20
0.652386
0.2
27