RUANG LINGKUP PERBENGKELAN
DI SUSUN OLEH: ARIFSON SIMANULLANG (J1B116012) SAMUEL SINURAT (J1B116021) AKMALIA (J1B116024) EVANJELINA SITORUS (J1B116052)
TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir selalu menyertai setiap pemilikan barang. Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala, sehingga membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang sehingga merugikan perusahan. Jika mesin rusak, maka jadwal kegiatan akan terganggu sehingga akan merugikan perusahaan. Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis. Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui ruang lingkup perbengkelan 2. Untuk mengetahuai lebih mendalam bagian bagian dari perbengkelan 3. Untuk memperkenalkan mahasiswa macam macam alat yang digunakan dalam kegiatan perbengkelan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen perbengkelan Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri erupakan realisasi dari kebutuhan sehingga secara tidak langsung manajemen adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen bengkel adalah alat untuk mengatur efektivitas dan efisiensi bengkel. Pengelolaan manajemen bengkel baik diharapkan dapat mengatur dan menggerakkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bengkel tersebut (Daryanto, 1987) Manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib. Administrasi ini harus mencatat semua sumber daya yang menjadi aset bengkel. Untuk itu, diperlukan kartu-kartu administrasi sebagai berikut: 1. Kartu pemakaian bengkel 2. Kartu laporan kerusakan 3. Bon pinjam/ pengembalian alat 4. Daftar alokasi tugas 5. Daftar kondisi peralatan menurut keadaan 6. Buku inventaris alat/ mesin 7. Buku penerimaan barang 8. Buku pengeluaran/ pemakaian bahan 9. Kartu perbaikan peralatan 10. Catatan pengembangan staff
Ada beberapa jenis dan status bengkel yang dapat diterangkan sebagai berikut : 1. Bengkel Bebas ( Independent Work Shop) Bengkel ini berdiri sendiri, tidak terikat dan tidak memawakili merek tertentu sehingga kebijakan-kebijakan dapat diambil sendiri sepanjang tidak merugikan bengkel itu sendiri. 2. Bengkel Perwakilan ( Authorized Work Shop) Bengkel ini masih mirip dengan bengkel tersebut diatas, yaitu berdiri sendiri tapi ada merek yang diwakilinya melalui surat penunjukan dari pemegang merek. Kebijakankebijakan yang diambil disesuaikan dengan perusahaan yang menunjuknya dan sekaligus masuk kedalam bagian dari layanan purna jual merek yang bersangkutan. Jenis bengkel ini memungkinkan untuk menerima kemudahan-kemudahan dari perusahaan yang menunjuknya. Kemudahan-kemudahan tersebut bisa bersifat bantuan teknis. 3. Bengkel Dealer ( Dealer Work Shop) Bengkel ini merupakan bagian atau sub bagian operasional dari dealer atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran. Kebijakan-kebijakan yang dibuat sepenuhnya tergantung dan tunduk pada perusahaan/dealer yang bersangkutan (Daryanto, 1987). . Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya kendaraan yang diperbaiki, perkakasa pada bengkel umumnya diketegorikan berdasarkan fungsi kerjanya masing-masing. 2.2 Peralatan Perbengkelan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peralatan dasar yang dibutuhkan untuk sebuah bengkel antara lain adalah obeng, palu, tang, kunci pas dan kunci-kunci khusus, catok, bor. Selain itu, peralatan lain yang tidak kalah pentingnya dalam menyelesaikan pekerjaan di bengkel adalah meja kerja, papan alat, dan kotak untuk bengkel yang lebih lengkap, misalnya yang digunakan untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau untuk produksi, tersedia mesin perkakas misalnya: Mesin penekuk / melipat lembaran logam. Mesin pembuat alur pada permukaan logam Mesin pembuat roda gigi. Peralatan cor logam Peralatan tempa. Kompresor udara. Mesin pres lembaran logam.
Alat bengkel diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu: 1. Layout tools (L) merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau menandai kayu, logam, atau bahan lainnya.
2.
Cutting tools (C) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memotong, memisahkan atau memindahkan material/bahan 3. Boring tools (Br) merupakan alat-alat yang digunakan untuk melubangi atau mengubah ukuran dan bentuk lubang 4. Driving tools (Dr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memindahkan alat dan material lain 5. Holding tools (H) merupakan alat-alata yang digunakan untuk menejepit kayu, logam, plastik dan bahan lain. 6. Turning tools (Tr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memutar sekrup, palang, baut atau mur. 7. Digging tools (D) merupakan peralatan yang digunakan untuk mengeraskan, mengendurkan dan membuat rata. 8. Other tools (O) merupakan kelompok peralatan dalam bengkel yang tidak termasuk ke dalam penggolongan di atas. Peralatan dan perlengkapan perbengkelan yang dianjurkan adalah hanya yang dibutuhkan untuk perawatan dan perbaikan sehari-hari, bukan untuk pekerjaan besar (overhaul) alsin pertanian. Pekerjaan ringan seperti perbaikan konstruksi alsin pertanian dapat pula ditangan sendiri oleh bengkel. Suatu bangku kerja yang diletakan di dekat dinding dan diikat erat dengan baut sangat dibutuhkan. Almari untuk menyimpan paku, baut, mur, suku cadang juga sangat diperlukan. Alat-alat perbengkelan ini diperlukan untuk mempermudah seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan alat dan mesin pertanian yang ada di bengkel (van Terheijden, dan Harun. 1971). Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbai kan barang-barang keperl uan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir selalu menyertai setiap pemilikan barang (van Terheijden, dan Harun, 1971) 2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar pengguna bengkel kerja/pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguann kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan. Kesehatan dalam ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit dan penerapannya yang bertujuan untuk mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam
keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindung dari dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja (Suma’mur, 1996). Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja (Bennet,N.B, Rumondang, B.Silalahi, 1991). Tujuan Keselamatan Kerja adalah: (1) Agar tenaga kerja terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja; (2) Agar tenaga kerja merasa aman dan terlindungi dalam bekerja; (3) Agar tenaga kerja mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja; (4) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja dapat digunakan sebaik baiknya; (5) Agar semua hasil produksi terpelihara keamanannya; (6) Agar dapat meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja (Suma’mur, 1996).
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pekerjaan Dalam Bengkel
Sesuai dengan fungsinya, di dalam bengkel dilakukan kegiatan 1. 2. 3. 4.
Perawatan alsin: cek rutin, ganti oli, dan lain-lain. Perbaikan alsin Pembuatan komponen alsin untuk penggantian Pembuatan komponen dan perakitan alsin
3.2 Persyaratan pendirian bengkel
Untuk bisa dilaksanakannya kegiatan perbengkelan diperlukan: 1. 2. 3. 4.
Surat izin usaha perbengkelan (SIUP) Bangunan / gedung tempat dilakukan kegiatan. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan setempat. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering memerlukan penggantian. 5. Bahan-bahan untuk perawatan misalnya cadangan oli dan sebagainya. 6. Bahan-bahan untuk pembuatan komponen. 7. Tenaga terdidik / trampil sesuai keperluan.
3.3 Fungsi bengkel sebagai bangunan
Sebagai bangunan, bengkel berfungsi sebagai: 1. Tempat pemeliharaan /perbaikan alsin, pembuatan komponen dan perakitan alsin 2. Penyimpanan suku cadang 3. Penyimpanan perkakas perbengkelan 4. Penyimpanan bahan-bahan, logam dan sebagainya, untuk kegiatan perbengkelan 5. Penyimpanan bahan untuk perawatan alsin.
3.3 Alsin perkakas
Di dalam bengkel tersedia alat-alat dan mesin-mesin perbengkelan, yang biasa juga disebut dengan perkakas.Sebagian besar komponen utama alsin adalah terbuat dari logam (terutama besi/baja), sehingga kebanyakan perkakas bengkel berupa perkakas untuk menangani logam. Alat dan mesin perkakas yang tersedia di bengkel sederhana, antara lain: 1. Perkakas untuk memutar mur, baut, sekrup, misalnya: obeng, kunci inggris, kunci pas, kunci kurung, kunci sok, kunci ring, kunci L. 2. Perkakas untuk membantu memegang benda kerja, misalnya bermacam tang, catut, tanggam. 3. Perkakas untuk meratakan, menghaluskan atau menggerus permukaan logam, misalnya bermacam kikir, gerinda. 4. Perkakas untuk membuat lubang, ialah bor dengan berbagai ukuran. 5. Perkakas untuk memotong, ialah berbagai macam gergaji dan gunting. 6. Perkakas untuk memukul, berupa bermacam palu beserta landasannya. 7. Perkakas untuk membuat bentuk bulat, ialah bubut. 8. Peralatan las dan solder untuk penyambungan logam. 9. Alat-alat bantu seperti alat ukur (meteran, penggaris, alat pengukur kerenggangan [ filler gauge], alat penera jarak ulir, jangka sorong, dsb), jangka, penggores dan penakik permukaan logam (drip), busur derajat, penyiku. Untuk bengkel yang lebih lengkap, misalnya yang digunakan untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau untuk produksi, tersedia mesin perkakas misalnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mesin penekuk / melipat lembaran logam. Mesin pembuat alur pada permukaan logam Mesin pembuat roda gigi. Peralatan cor logam Peralatan tempa. Kompresor udara. Mesin pres lembaran logam.
3.4 Pekerjaan Yang Dilakukan Di Bengkel.
Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Memotong Membuat lubang dan alur Membuat bentuk. Meratakan permukaan Menekuk/melipat Membentuk silinder dengan profil tertentu Melengkungkan Mencetak bentuk dasar misal cor dan tempa Menyambung logam
3.5 Bidang Usaha dalam Perbengkelan
1. Service Merupakan suatu kegiatan pelayanan dalam memperbaiki barang yang rusak ataupun merawat secara khusus suatu barang yang masa penggunaan nya melampaui batas tertentu.kegiatan service dapat dibagi menjadi lima bagian. 2. Fast Track Alias Servis Cepat Seperti namanya, jenis servis model fast track adalah kegiatan servis yang tidak memakan anyak waktu."Kalau fast track khusus di dealer Honda Wing maupun Big Wing hanya memakan waktu 15 menit," ungkap Kukuh, Kepala Bengkel Honda Big Wing BSD, Tangerang.Pengerjaannya juga simpel, contohnya ganti oli dan filter oli. 3. Service By Booking Service by booking ini adalah jasa service setelah bengkel mendapatkan kesepakatan dengan pemilik motor.Jadi, pemilik motor sudah mendata dan meminta mekanik untuk melakukan perbaikan di bagian motornya."Servis by booking alias pit booking kalau di kita (dealer Honda Wing maupun Big Wing) itu semuanya bisa direquest," tambahnya. Pengerjaannya, apa aja part yang harus diganti bahkan mekanik juga.
4. Light Service Light servis ini meliputi pengerjaan ringan hingga sedang. Contohnya membersihkan throttle body, pasang shockbreaker atau ganti body parts. 5. Heavy Repair ’ Seperti namanya, heavy repair merupakan jenis jasa service berat yang memakan waktu.Contohnya turun atau membelah mesin, mengepress rangka dan lainnya.Servis ini meliputi membelah mesin, mengepress rangka. 6. Claim Service Claim service merupakan servis yang dilakukan oleh dealer ketika mendapatkan klaim.Jika motornya masih ada garansi dan memenuhi syarat untuk digaransikan."Kalo di dealer Honda Wing dan Honda Big Wing zclaim service dilakukan jika motor tersebut memenuhi syarat untuk klaim seperti track service yang jelas dan berurut serta yang paling penting buku servisnya tidak hilang," tambahnya.
2. Produksi Produksi adalah usaha manusia untuk menghasilkan atau mengubah barang atau jasa yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang menghasilkan atau menambah kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan dalam produksi merupakan prosen megubahan bahan mentah menjadi barang jadi. Contoh; -Pd.Karya Mitra Usahakami Menjual Dan Memproduksi Alat Dan Mesin Pertanian, Alamat: Ruko Taman Yasmin Sektor VI No.134, Jl.Ring Road Utara, Bogor alat alat dan mesin yang dijual:
Mesin Pengupas Kopi Basah Alat Laboratorium Pertanian Mesin Pencacah Kompos
- Cv. Jaya Abadi Teknik Bergerak Di Bidang Produsen/ Supplier Mesin Industri Alamat: Jl. Raya Sekarpuro No. 123 Pakis - Malang, Malang, Jawa Timur, Indonesia
3. Penjualan Penjualan adalah kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan serta keinginan pembeli/konsumen, guna untuk mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba atau keuntungan. Atau definisi penjualan adalah merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh 2 (dua) belah pihak/lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah. Penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan transaksi jual & beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh seseorang atau perusahaan tersebut. Contohnya:Pt. Mitrakultiva Utama , Jalan Ringroad Utara, Taman Yasmin Sektor VI No. 134, -Bogor 16113, Bogor, Bogor, Indonesia(Mesin Tetas,Alat Rpu,Usg Hewan),CV Jaya Abadi Motor,PT Astra Internasioanal dll
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini adalah bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, penjualan,produksi maupun perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu.
DAFTAR PUSTAKA eprints.akakom.ac.id/2259/11/105610073_BAB%20I.pdf https://teknoperta.wordpress.com/tulisan.../pengantar-kuliah-perbengkelan-pertanian. fanyaalfacia.blogspot.com/2015/04/laporan-manajemen-perbengkelan-dan-k3.html library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-00749-TI%20Bab1001.pdf