BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Tubuh Tubuh kita terus diancam oleh penyakit dari sumber eksternal (mis: invas invasii bakter bakterii dan virus virus)) dan sumb sumber er inter internal nal (mis (mis : sel yang yang bermu bermutas tasi, i, seperti sel kanker). Jika ancaman dari luar dapat menerobos baris pertama pertahanan pertahanan tubuh, mereka mereka akan menghadapi menghadapi baris pertahanan pertahanan kedua dalam dalam bentuk sel fagosit dan mati karena serangan kimiawi yang toksik. al ini meru me rupa paka kan n bagi bagian an dari dari res espo pon n in!a in!ama masi si yang yang akan akan ter" ter"ad adii seti setiap ap kali kali terdapat kerusakan kerusakan "aringan dengan sebab apapun. #elama hidup seseorang, "aringan maupun organ tubuh pasti pernah cedera. $gar semua dapat ber"alan dengan baik, maka ter"adi perbaikan dan pemulihan pada "aringan dan organ tersebut. %anyak faktor lingkungan dan perorangan yang dapat memo me modi di&k &kas asii dan dan me memp mpen enga garu ruhi hi pros proses es pemu pemuli liha han. n. 'em emul ulih ihan an atau atau penyembuhan biasanya didahului dan diawali suatu proses peradangan.%ila selsel selsel atau "aringan "aringan "aringan "aringan tubuh tubuh mengalam mengalamii cedera cedera atau mati, sela selama ma pe"amu masih bertahan hidup, "aringan hidup disekitarnya membuat suatu respon mencolok yang disebut peradangan. ang ang lebih khusus, peradangan adalah reaksi vaskuler yang menimbulkan pengiriman cairan, *at*at yang terlarut terlarut dan selsel selsel dari sirkulas sirkulasii darah darah ke "aringan "aringan"ar "aringa ingan n intersti interstisial sial di daerah cedera atau nekrosis. +ata antibiotik berasal dari bahasa inggris antibiotic- yang akar katanya katanya dari bahasa unan unani, i, yakni yakni +ata +ata anti yang berarti menangkal- dan kata ata bios yang berarti hidup-. #ehingga berdasarkan akar katanya, dapat diartika diartikan n bahwa bahwa antibiotic antibiotic adalah adalah segolong segolongan an senyawa, senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di biokimia di dalam organisme, organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh infeksi oleh bakteri. bakteri.
1
/stilah /stilah antibiot antibiotic ic ditemuka ditemukan n atau diciptak diciptakan an oleh #elman #elman 0aksman aksman pada kisaran tahun 12. +ala itu, antibiotic digunakan untuk menggambarkan setiap setiap *at yang diproduks diproduksii oleh mikroor mikroorgani ganisme sme lain dalam dalam pengence pengenceran ran tinggi. TUJUAN :
1) 'engertian anti in!amasi dan antivirus ) Jenis obat anti in!amasi 3) Jenis obat antivirus
/stilah /stilah antibiot antibiotic ic ditemuka ditemukan n atau diciptak diciptakan an oleh #elman #elman 0aksman aksman pada kisaran tahun 12. +ala itu, antibiotic digunakan untuk menggambarkan setiap setiap *at yang diproduks diproduksii oleh mikroor mikroorgani ganisme sme lain dalam dalam pengence pengenceran ran tinggi. TUJUAN :
1) 'engertian anti in!amasi dan antivirus ) Jenis obat anti in!amasi 3) Jenis obat antivirus
BAB II PENGGOLONGAN OBAT OBAT
A. ANTI INFLAMASI
adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). 4e"ala in!amasi dapat disertai dengan ge"ala panas, kemerahan, bengkak, nyeri5sakit, fungsinya terganggu. 'roses in!amas in!amasii meliputi meliputi kerusak kerusakan an mikrovas mikrovaskul kuler, er, meningk meningkatny atnya a permeab permeabilit ilitas as vasku vaskuler ler dan migra migrasi si leuko leukosi sitt ke "aring "aringan an radan radang, g, dengan dengan ge"ala ge"ala panas, panas, keme emerah rahan, an, bengka bengkak, k, nyeri5 nyeri5sa sakit kit,, fungs fungsiny inya a tergan terganggu ggu.. 6ediat 6ediator or yang yang dilepaskan antara lain 7 histamin, bradikinin, leukotrin, prostaglandin dan '$8. 9bat antiin!amasi dapat dikelompokkan men"adi dua kelompok utama, yaitu : 1. 4lukokortikoid (golongan steroidal) yaitu antiin!amasi steroid. $nti in!amasi steroid memiliki efek pada konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer serta penghambatan aktivitas fosfolipase. ontoh obat : 'rednis 'rednison on adalah adalah kortik kortikoste ostero roid id sintetik sintetik yang umum diberikan diberikan per oral, tetapi dapat "uga diberikan melalui in"eksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau melalui rektal. ;osis awal sangat bervariasi, dapat antara < = >? mg per hari, bergantung pada "enis dan tingkat keparahan penyakit serta respon pasien terhadap terapi. Tetapi umumnya dosis awal diberikan berkisar antara ? = >? mg per hari. @ntuk anakanak 1 mg5kg berat badan, maksimal mg per hari. ;osis harus dipertahankan atau disesuaikan, sesuai dengan respon yang diberikan. $pabila terapi prednison diberikan lebih dari A hari, dapa dapatt ter" ter"ad adii pene peneka kana nan n fung fungsi si adr adrenal enal,, arti artiny nya a tubu tubuh h tida tidak k dapa dapatt
3
mensintesis kortikosteroid alami dan men"adi tergantung pada prednison yang diperoleh dari luar. 9leh sebab itu "ika sudah diberikan lebih dari A hari, penghentian terapi prednison tidak boleh dilakukan secara tibatiba, tetapi harus bertahap dan perlahanlahan. 'engurangan dosis bertahap ini dapat dilakukan selama beberapa hari, "ika pemberian terapinya hanya beberapa hari, tetapi dapat memerlukan bermingguminggu atau bahkan berbulanbulan "ika terapi yang sudah diberikan merupakan terapi "angka pan"ang. 'enghentian terapi secara tibatiba dapat menyebabkan krisis $ddisonian, yang dapat membawa kematian. @ntuk pasien yang mendapat terapi kronis, dosis berseling hari kemungkinan dapat mempertahankan fungsi kelen"ar adrenal, sehingga dapat mengurangi efek samping ini. 'emberian prednison per oral diabsorpsi dengan baik. 'rednison dimetabolisme di dalam hati men"adi prednisolon, hormon kortikosteroid yang aktif. Jenis Obat
Tablet < mg, +aptab < mg. Efe Sa!"in#
efek toksik dapat timbul pada penghentian pengobatan yang tiba- 5 pemberiannya yang terus menerus dengan dosis besar. 1. 4angguan keseimbangan elektrolit B air, misalnya: retensi air dan natrium, kehilangan kalium. . 4angguan
muskuloskeletal,misalnya:
kelemahan
otot
dan
osteoporosis. 3. 4angguan saluran pencernaan, misalnya : peptic ulcer B pankretitis. Fa$!a%&ina!i
'ada waktu memasuki "aringan, glukokortikoid berdifusi atau ditranspor menembus sel membran dan terikat pada kompleks reseptor sitoplasmik glukokortikoid heatshock protein kompleks. eat shock protein dilepaskan
2
dan kemudian kompleks hormon reseptor ditranspor ke dalam inti, dimana akan berinteraksi dengan respon unsur respon glukokortikoid pada berbagai gen dan protein pengatur yang lain dan merangsang atau menghambat ekspresinya. 'ada keadaan tanpa adanya hormon, protein reseptor dihambat dari ikatannya dengan ;C$7 "adi hormon ini tidak menghambat ker"a reseptor pada ;C$. 'erbedaan ker"a glukokortikoid pada berbagai "aringan dianggap dipengaruhi oleh protein spesi&k "aringan lain yang "uga harus terikat pada gen untuk menimbulkan ekspresi unsur respons glukokortikoid utama. #elain itu, glukokortikoid mempunyai beberapa efek penghambatan umpan balik yang ter"adi terlalu cepat untuk di"elaskan oleh ekspresi gen. Dfek ini mungkin diperantarai oleh mekanisme nontranskripsi. Fa$!a%ineti
'erubahan struktur kimia sangat mempengaruhi kecepatan absorpsi, mula ker"a dan lama ker"a "uga mempengaruhi a&nitas terhadap reseptor, dan ikatan protein. 'rednisone adalah prodrug yang dengan cepat diubah men"adi prednisolon bentuk aktifnya dalam tubuh. 4lukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus kon"ungtiva, dan ruang sinovial. 'enggunaan "angka pan"ang atau pada daerah kulit yang luas dapat menyebabkan efek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal. 'ada keadaan normal, ?E kortisol terikat pada "enis protein plasma, yaitu
globulin
pengikat
kortikosteroid
dan
albumin.
+ortikosteroid
berkompetisi sesamanya untuk berikatan dengan globulin pengikatnya7 kortisol mempunyai a&nitas tinggi sedangkan metabolit yang terkon"ugasi dengan asam glukuronat dan aldosteron a&nitasnya rendah. 1.
C#$/;s (Con #teroid $nti /n!amasi ;rugs ) "uga dikenal dengan $/C# ($nti /n!amasi Con #teroid). C#$/;s beker"a dengan menhhambat en*im siklooksigenase tetapi tidak Fipoksigenase.
<
: asetosal, benorilat dan di!unisal. ;osis anti radangnya terletak 3 kali lebih tinggi daripada dosis analgesiknya. %erhubung resiko efek sampingnya, maka "arang digunakan pada rematik. : diklofenak, indometasin, dan sulindak (linoril). /ndometsin termasuk obat yang terkuat efek anti radangnya, tetapi lebih sering menyebabkan keluhan lambung dan usus. : ibuprofen, ketoprofen, !ubirprofen, naproksen dan tiaprofenat. : piroHicam, tenosikam dan meloksikam. : (oksi) fenbuta*on dan a*apropa*on ('roliHan) f.
Fainnya
: mefenaminat, nabumeton, ben*idamin dan befeHamac
('arfenac).
%en*idamin
berkhasiat anti radang agak kuat, tetapi kurang efektif pada gangguan rematik. '%nt%( %bat:
$spirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah se"enis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan antiin!amasi (peradangan). Bent) %bat
Tersedia dlm bentuk tunggal tablet ?mg atau sirup yang mengandung1?mg5
Ieyes syndrome : /ritasi lambung karena bersifat asam.
G
Dfek terhadap #istem syaraf : Cyeri pada u"ung syaraf, sakit kepala, epilepsi, agitasi, perubahan mental, koma, paralisis, pusing, limbung, depresi, bingung,amnesia, sulit tidur. Dfek lain : ;emam, myopathy, epistaHis, kerusakan gin"al, penurunan fungsi gin"al, meningkatkan kreatinin, hematouria, oligouria, @T/, asidosis, asidosis metabolit,
hiperfosfatemia,
hipomagnesemia,
hiponatremia,
hipernatremia, hipokalemia, hiperkalemia hiperkalsemia, abnormalitis elektrolit. Tumor lisi sindrom sepsis, infeksi lain, +erusakan "antung, gangguan pernafasan. Fa$!a%ineti
6ula ker"a : ? menit "am. +adar puncak dalam plasma: kadar salisilat dalam plasma tidak berbanding lurus dengan besamya dosis. 0aktu paruh : asam asetil salisilat 1<? rnenit 7 asarn salisilat ? "am tergantung besar dosis yang diberikan. %ioavailabilitas : tergantung pada dosis, bentuk, waktu pengosongan lambung, p lambung, obat antasida dan ukuran partikelnya. 6etabolisme : sebagian dihidrolisa rnen"adi asarn salisilat selarna absorbsi dan didistribusikan ke seluruh "aringan dan cairan tubuh dengan kadar tertinggi pada plasma, hati, korteks gin"al , "antung dan paruparu. Dkskresi : dieliminasi oleh gin"al dalam bentuk asam salisilat dan oksidasi serta konyugasi metabolitnya. Fa$!a%&ina!i
$danya makanan dalam lambung memperlambat absorbsinya 7 pemberian bersama antasida dapat mengurangi iritasi lambung tetapi meningkatkan kelarutan dan absorbsinya. #ekitar A?? E asam salisilat bentuk aktif terikat pada protein plasma.
B. ANTI INFEKSI *ANTIBIOTIK+ A
Antibiotika berasal dari kata Anti yang berarti lawan dan Bios berarti hidup. Antibiotika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman.
G%,%n#an Obat Antibi%tia a+Penisi,in
'enisilin diperoleh dari "amur 'enicilium chrysogeneum dari bermacammacam "emis yang dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping I ) ben*ilpenisilin ternyata paling aktif. #efalosforin diperoleh dari "amur cephalorium acremonium, berasl dari sicilia (123) penisilin bersifat bakterisid dan beker"a dengan cara menghambat sintesi dinding sel. ontoh obat 7 amoksisilin $moksisilin termasuk dalam golongan antibiotik beta laktamase, yakni antibiotik yang beker"a dengan cara merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri pecah dan mati. $moksisilin diindikasikan untuk bakteri gram positif, yaitu bakteribakteri yang banyak ditemukan di kulit, saluran napas, dan saluran kemih. 'a$a "e!be$ian
$ntibiotik amoksisilin termasuk antibiotik time deppendent sehingga untuk men"aga konsentrasi obat dalam plasma tetap berada pada kadar puncak, maka obat diberikan sesuai dengan "adwal waktu yang telah dibuat. 9bat dapat diberikan bersamaan dengan makanan. Bent) %bat:
C9.
C$6$ 4DCDI/+ BC$6$
1.
F$T/C ;$4$C4 %en*yl 'enicillin 'rocaine 'enicillin4
#D;/$$C
'$%I/+ 6ei"i
-ia, / !, : 0.///.///
>
)nit
.
3.
'enisilin
K8enocin
1< mg 5 tablet mg 5 ;umeH $lph.
( 'henoHymethyl9spen
tablet,
%iochemie
'enicillin ) $mpisilin
'enbritin
mg 5
+alpicillin
vial
+albe 8arma
9mnipen
mg, ? mg 5 kapsul
0yeth
5
1
$mpisilin
Kiccillin
mg 5
2.
$moksisilin
$moHil
mg 5
Topcillin
? mg, 1 g 5 vial in"eksi
9spamoH
kaplet7
%iochemie
1< mg 5
C9.
C$6$ 4DCDI/+ B C$6$ ;$4$C4 #D;/$$C
<.
F$T/C oamoHyclav ($moksisilin
$ugmentin LlavamoH
$s.clavulanat )
'er
'$%I/+ tablet
:%eecham
$moHycillin
+albe 8arma
G.
#ultamicillin (
A.
$mpicillin
#ulbactam ) +loksasilin
@nasyn L
1??mg(??mg) 'er tablet : $mpicillin '&*er ? mg
sulbaktam 12A mg /kacloH 6eiHam mg, ? mg 5 /ka 'harmindo kapsul
6ei"i
1
$moksisilin memiliki beberapa efek samping. +ebanyakan efek samping cukup ringan, namun meningkat menurut dosis dan lama penggunaan.
1?
+ebanyakan reaksi yang merugikan disebabkan oleh fakta bahwa amoksisilin tidak hanya membunuh bakteri patogen tetapi "uga bakteri baik yang merupakan !ora alami usus. Dfek samping potensialnya meliputi mual dan muntah, sakit perut, diare, gangguan pencernaan (dispepsia), dubur gatal dan reaksi alergi +arena berpotensi menyebabkan efek samping, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berbahaya setelah mengambil amoksisilin, kecuali $nda merasa baik. Fa$!a%ineti:
$moksisilin diabsorpsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal, dimana kloksasilin hanya sebagian diabsorpsi. +ekuatan pengikatan pada protein dari dua obat ini berbedaamoksisilin ?E berikatan pada protein, dan kloksasilin tinggi berikatan pada protein M?E. Toksisitas obat dapat ter"adi "ika obat obat lain yang tinggi berikatan pada protein dipakai bersamaan dengan kloksasilin. +edua obat ini mempunyai waktu paruh. yang singkat. Tu"uh puluh persen dari amoksisilin diekskresikan ke dalam urin7 kloksasilin diekskresikan ke dalam empedu dan urin.
Fa$!a%&ina!i:
%aik amoksisilin dan kloksasilin adalah derivat penisilin dan bersifat bakterisidal. 9batobat ini niengganggu sintesis dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan sel men"adi lisis. $moksisilin dapat diproduksi dengan atau tanpa asam klavulanat, suatu agen yang mencegah pemecahan amoksisilin dengan menurunkan resistensi terhadap obat antibakterial. 'enambahan asam klavulanat menambah efek amoksisilin. 'reparat amoksisilin asam klavulanat ($ugmentin) dan amoksisilin trihidrat ($moHil) mempunyai farmakokinetik dan farmakodinamik yang serupa, dan demikian pula efek samping dan reaksi merugikannya. Jika memakai aspirin dan probenesid bersama amoksisilin atau kloksasilin, maka kadar antibakterial serum dapat meningkat. Dfek.amoksisilin dan kloksasilin berkurang "ika dipakai bersama
11
eritromisin dan tetrasiklin. 6ula ker"a, waktu untuk mencapai kadar puncak, dan lama ker"a dari amoksisilin dan kloksasilin sangat serupa. b+ Sefa,%sf%$in
#efalosforin merupakan antibiotic betalaktam yang beker"a dengan cara menghambat sintesis dinding mikroba. 8armakologi sefalosforin mirip dengan penisilin, ekseresi terutama melalui gin"al dan dapat di hambat probenisid. 'a$a "e!be$ian: Deasa
1
/nfeksi sedang sampai berat: ? mg1 g tiap G> "am.
/nfeksi ringan yang disebabkan kokus grampositif yang peka: ?
mg tiap > "am. 3
/nfeksi saluran urin yang tidak ada komplikasi dan akut: 1 g tiap 1
"am. 2
'neumococcal pneumonia: ? mg tiap 1 "am.
<
/nfeksi berat yang mengancam "iwa (misal: endokarditis, septikemia): 1
g1,< g tiap G "am. Ana2ana
G
/nfeksi ringan sampai sedang: < mg5kg %% dalam 32 dosis terbagi.
A
/nfeksi berat: 1?? mg5kg %%5hari.
Bent) %bat
C9.
C$6$
4DCDI/+C$6$ ;$4$C4 #D;/$$C
1.
B F$T/C #efadroksil
;uricef efat
'$%I/+
1
suspensi7
#anbe 8arma
mg 5
8orte7
mg,
?mg 5 kapsul 1g 5 kaplet mg, ? . 3. 2 <.
#efotaksim #efaleksin #efriakson #efradin
laforan
mg 5 kapsul ?,
TepaHin
vial
Iocephin
kapsul mg, ?Ioche
Kelosef
mg, 1g 5 vial mg, ?%ristol6yers #Nuib mg
mg
5
1???
5 Takeda
kapsul7 mg
5
tablet7 ?mg,
1g
5
vial 7 1< mg 5 < ml suspensi 7 < ? mg 5 < ml G.
#efuroksim
Oinnat
susp.forte 1g 5 vial
4laHo0ellcome
Efe sa!"in#
%agian dari sistem pencernaan: mungkin mual, muntah, diare7 langka P tran*ithornoe meningkatkan transamina* hati. Ieaksi alergi: gatalgatal mungkin, QRSUV WXY, Dosinophilia, demam7 dalam beberapa kasus P angioedema, artralgia, shock ana&laksis. Dfek, karena efek kemoterapi: +andidiasis, +olitis pseudomembranous. ;ari darah: langka P obratimaya lakopenia, neutropenia, trombositopenia. #istem urin: langka P pelanggaran gin"al.
13
Ieaksi lokal: adalah rasa sakit pada situs 5 m in"eksi Fa$!a%ineti:
#efa*olin dan sefamandol diberikan intramuskular dan intravena. +ekuatan pengikatan pada protein lebih besar daripada sefamandol. 0aktu paruh dari masingmasing obat pendek, dan keduanya diekskresikan tanpa perubahan ke dalam urin. Fa$!a%&ina!i:
#efa*olin dan sefamandol menghambat sintesis dinding sel bakteri dan menghasilkan ker"a bakterisidal. 'ada pemakaian intramuskular dan intravena dari sefa*olin dan sefamandol, mula ker"anya hampir segera dan waktu untuk mencapai konsentrasi puncak dari ke dua obat ini "uga sama. Jika probenesid diberikan dengan salah satu dari obatobat ini, maka ekskresi sefa*olin atau sefamandol dalam urin akan berkurang, yang akan meningkatkan ker"a obat. 9bat9bat ini dapat menimbulkan hasil positif palsu untuk pemeriksaan laboratorium proteinuria dan glukosuria, terutama, "ika diberikan dalam dosis besar. 3 + Tet$asi,in
Tetrasiklin
merupakan
antibiotik
dengan
spectrum
luas.
'enggunaannya semakin lama semakin berkurang karena masalah resistansi. 'a$a "e!be$ian
Tetrasiklin tidak boleh diminum bersama preparat magnesium dan alumunium (antasid), produk susu yang mengandung kalsium, atau obat yang mengandung besi, karena semua substansi ini berikatan dengan tetrasiklin dan mencegah absorpsi obat. ;isarankan agar tetrasiklin, kecuali doksisiklin dan minosiklin, diminum dalam keadaan lambung kososng 1 "am sebelum atau "am setelah makan. Tabel 1A men"elaskan preparat tetrasiklin, dosis, pemakaian, dan pertimbangan pemakaiannya. Bent) %bat
12
C9. 1. .
3. 2.
C$6$ 4DCDI/+ BC$6$ ;$4$C4 #D;/$$C '$%I/+ F$T/C Tetrasiklin ;umocycline mg 5;umeH $lph. #upertetra kapsul ;aryaKaria Tetrin /nterbat ;oksisiklin Kibramycin ;umoHin mg, 1?? '&*er ;umeH mg5kapsul $lph. 1??mg, 1 mg 5 tablet 6inosiklin l 6inocin
Efe sa!"in#
Dfek #amping dan Ieaksi yang 6erugikan: 4angguan gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare merupakan efek samping dari tetrasiklin. 8otosensiti&tas (reaksi terbakar sinar matahari) dapat ter"adi "ika memakai tetrasiklin, khususnya demeklosiklin. 0anita hamil tidak boleh memakai tetrasiklin selama trimester pertama kehamilan karena adanya kemungkinan efek teratogenik. 0anita dalam trimester terakhir kehamilan dan anakanak yang berusia kurang dari > tahun tidak boleh memakai tetrasiklin karena perubahan warna yang menetap pada gigi tetap. 6inosiklin dapat menyebabkan kerusakan pada bagian vestibular dari telinga dalam, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam men"aga keseimbangan. Tetrasiklin harus diminum 1 "am sebelum atau "am sesudah makan karena makanan, terutama produk susu, menghambat absorpsi. Tetrasiklin yang kadaluwarsa harus selalu dimusnahkan karena obat berubah men"adi produk sampingan yang toksik. Cefrotoksisitas ter"adi "ika tetrasiklin diberikan dalam dosis tinggi dengan obatobat nefrotoksik lainnya. #uperinfeksi merupakan masalahlain yang mungkin ter"adi karena tetrasiklin dapat mengganggu !ora mikroba dari tubuh. Fa$!a%ineti
$bsorpsi
1<
#ekitar 3?>?E tetrasiklin diserap dalam saluran cerna. $bsorpsi sebagian besar berlangsung di lambung dan usus halus. $danya makanan dalam lambung menghambat penyerapan, kecuali minosiklin dan doksisiklin. $bsorpsi dihambat dalam dera"at tertentu oleh p tinggi dan pembentukan kelat yaitu kompleks tetrasiklin dengan suatu *at lain yang sukar diserap seperti aluminium hidroksid, garam kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat dalam antasida, dan "uga ferum. ;istribusi ;alam plasma semua "enis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam "umlah yang bervariasi. ;alam cairan cerebrospinal (##) kadar golongan tetrasiklin hanya 1??E kadar dalam serum. 'enetrasi ke ## ini tidak tergantung dari adanya meningitis. 'enetrasi ke cairan tubuh lain dan "aringan tubuh cukup baik. 4olongan tetrasiklin menembus sawar uri dan terdapat dalam $#/ dalam kadar yang relatif tinggi. ;ibandingkan dengan tetrasiklin lainnya, doksisiklin dan minosiklin daya penetrasinya ke "aringan lebih baik. 6etabolisme 9bat golongan ini tidak dimetabolisme secara berarti di hati, sehingga kurang aman pada pasien gagal gin"al. Dkskresi 4olongan tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan <rasi glomerolus dan melalui empedu. 4olongan tetrasiklin yang diekskresi oleh hati ke dalam empedu mencapai kadar 1? kali kadar dalam serum. #ebagian besar obat yang diekskresi ke dalam lumen usus ini mengalami sirkulasi enterohepatik, maka obat ini masih terdapat dalam darah untuk waktu lama setelah terapi dihentikan. %ila ter"adi obstruksi pada saluran empedu atau gangguan faal hati obat ini akan mengalami akumulasi dalam darah. 9bat yang tidak diserap diekskresi melalui tin"a.
1G
Fa$!a%&ina!i
4olongan tetrasiklin beker"a dengan cara menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. 'aling sedikit ter"adi dua proses dalam masuknya antibiotik ke dalam ribososm bakteri. 'ertama secara difusi pasif melalui kanal hidro&lik, kedua melalui sistem transpor aktif. #etelah masuk antibiotik berikatan secara reversibel dengan ribosom 3?# dan mencegah ikatan tIC$ aminoasil
pada
kompleks
mIC$ribosom.
al
tersebut
mencegah
perpan"angan rantai peptida yang sedang tumbuh dan berakibat terhentinya sintesis protein. Tetrasiklin termasuk antibiotika broad spektrum . #pektrum golongan tetrasiklin umumnya sama, sebab mekanisme ker"anya sama, namun terdapat perbedaan kuantitatif dari aktivitas masingmasing derivat terhadap kuman tertentu. ;erivat dari tetrasiklin yaitu: demeklosiklin, klortetrasiklin, doksisiklin, methasiklin, oksitetrasiklin, dan minosiklin. 6ekanisme resistensi yang terpenting adalah diproduksinya pompa protein yang akan mengeluarkan obat dari dalam sel bakteri. 'rotein ini dikode dalam plasmid dan dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri lain melalui proses transduksi atau kon"ugasi. Iesistensi terhadap satu "enis tetrasiklin biasanya disertai resistensi terhadap semua "enis tetrasiklin lainnya. &+ A!in%#,i%si&a
$minoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram posistif dan gram negative. $minasin, gentamisin dan tobramisin d "uga aktif terhadap
pseudomonas
aeruginosa.
#treptomisin
aktif
teradap
mycobacterium tuberculosis dan penggunaannya sekarang hampir terbatas untuk tuberkalosa. ontoh obat :Tobramisin Tobramisin tidak "auh berbeda sifatnya dengan gentamisin, termasuk spektrum antimikrobanya. +arena itu, tobramisin digunakan sebagai pengganti gentamisin. $ktivitas tobramisin yang superior terhadap '. aeruginosa dibanding gentamisin menyebabkan obat ini terpilih untuk
1A
mengatasi infeksi oleh kuman tersebut. 9bat ini tidak memperlihatkan sinergisme dengan penisilin terhadap enterokok dan inaktif terhadap mycobacterium. ;ibandingkan terhadap gentamisin, terdapat petun"uk bahwa tobramisin bersifat kurang nefrotoksik, tetapi hal ini belum terbukti secara klinis. 'a$a "e!be$ian
;ewasa dan anakanak: 1 cm lapisan salep 3 kali sehari (tiap 32 "am untuk infeksi berat) atau 1 tetes larutan tiap 2 "am (tiap 3?G? menit untuk infeksi berat). /6, /K (;ewasa) : ?,A<1,< mg5kg tiap G "am atau 11,A mg5kg tiap > "am (sampai > mg5kg5hari dalam dosis terbagi) /6, /K (%ayi yang sudah besar dan anakanak) : 1,<1, mg5kg tiap G "am atau ,< mg5kg tiap >1G "am. Bent) %bat
C9. 1.
. 3. 2. <. G.
C$6$ 4DCDI/+ BC$6$ ;$4$C4 F$T/C 4entamisin #ulfat 4aramycin
#D;/$$C
'$%I/+
?mg, >?mg, #chering 1? mg 5 vial ml G?mg51,< ml ampul $mikasin $mikin ??mg, ?mg, %6# 1g 5 vial +anamisin #ulfat +anamycin 6ei"i ?mg, 1g, g 5 6ei"i vial mg 5 kapsul Ceomisin #ulfat Ceobiotic mg 5 tablet %ernofarm #treptomosin #treptomycin 6ei"i 1g, 1,
Efe Sa!"in#
ipersensitivitas dan alergi dapat ter"adi meskipun "arang, rasa terbakar atau tersengat pada mata. 4in"al : Cefrotoksik. Fa$!a%ineti
1>
$bsorbsi ;iabsorpsi dengan baik setelah pemberian /6. $bsorpsi minimal setelah pemberian topikal. ;istribusi ;idistribusikan secara luas ke cairan ekstrasel setelah pemberian /6 atau /K. 6enembus plasenta. 'enetrasi buruk ke ##. 6etabolisme dan Dkskresi Dkskresi terutama melalui gin"al (M?E). 'enyesuaian dosis diperlukan untuk setiap penurunan fungsi gin"al. ;imetabolisme oleh hati dalam "umlah minimal. Fa$!a%&ina!i
Tobramisin tidak "auh berbeda sifatnya dengan gentamisin, termasuk spektrum antimikrobanya. +arena itu, tobramisin digunakan sebagai pengganti gentamisin. $ktivitas tobramisin yang superior terhadap P. aeruginosa dibanding gentamisin menyebabkan obat ini terpilih untuk
mengatasi infeksi oleh kuman tersebut. 9bat ini tidak memperlihatkan sinergisme dengan penisilin terhadap enterokok dan inaktif terhadap mycobacterium. ;ibandingkan terhadap gentamisin, terdapat petun"uk bahwa tobramisin bersifat kurang nefrotoksik, tetapi hal ini belum terbukti secara klinis. e+ K,%$a!feni%,
+loramfenikol merupakan antibiotic dengan spectrum luas, namun bersifat toksik. 9bat ini seyogyanya dicadangkan untuk infeksi berat akibat haemophilus in!uen*ae, deman tifoid, meningitis dan abses otak, bakteremia dan infeksi berat lainnya. +arena toksisitasnya, obat ini tidak cocok untuk penggunaan sistemik.
1
Bent) %bat:
C9. 1.
.
C$6$ 4DCDI/+ F$T/C +loramfenikol
Tiamfenikol
BC$6$ ;$4$C4
#D;/$$C
'$%I/+
mg 5kapsul /nterbat 1< mg 5 < ml ;umeH olme hlorameH syr. $lpharma Ena3et4n +imia 8arma +albe 8arma +almicetin @rfamycin Thiamycin Thiambiotic
mg, ?Oambon mg 5 kapsul 1?? /nterbat mg 5 < ml syrup 'rafa
Efe Sa!"in#
Iasa pedih dan terbakar mungkin ter"adi saat aplikasi kloramfenikol pada mata. Ieaksi hipersensitivitas dan in!amasi termasuk mata merah, dan edema. Ceuritis optikus, penglihatan kabur selama beberapa menit setelah penggunaan. 'ada terapi "angka pan"ang ditemukan kasus anemia aplastik. Fa$!a%&ina!i
+loramfenikol merupakan suatu antibiotik yang memiliki mekanisme ker"a menghambat sisntesis protein bakteri pada tingkat ribosom. 9bat ini terikat pada ribosom subunit #. +loramfenikol menyekatkan ikatan persenyawaan aminoacyldari molekul tIC$ yang bermuatan ke situs aseptor kompleks mIC$ ribosom. +egagalan aminoacyluntuk menyatu dengan baik pada situs aseptor menghambat reaksi transpeptidase yang dikatalisasi oleh peptidyl transferase . 'eptida yang ada pada situs donor pada kompleks
ribosom tidak ditransfer ke asam amino aseptornya, sehingga sintesis protein terhenti. +loramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik. 'ada konsentrasi tinggi kloramfenikol kadangkadang bersifat bakterisid terhadap kumankuman tertentu.
+loramfenikol
kloramfenikol
meliputi
emiliki
spektrum
#almonella
spp,
luas.
#pektrum
lamydia,
antibakteri
aemophillus,
;.
?
pneumoniae, #. pyogens, #. viridans, Ceisseria, %acillus spp, . diphtheriae, 6ycoplasma, Iickettsia, Treponema dan kebanyakan kuman anaerob. Fa$!a%ineti
#etelah pemberian kloramfenikol melalui mata, absorpsi obat melalui korneadan kon"unctiva, selan"utnya menu"u humor aNuos. $bsorpsi ter"adi lebih cepat bila kornea mengalami infeksi atau trauma. $bsorpsi sistemik dapat ter"adimelalui saluran nasolakrimal. Jalur ekskresi kloramfenikol utamanya melalui urin. 9bat ini mengalami inaktivasi di hati. 'roses absorpsi, metabolisme dan ekskresi dari obat untuk setiap pasien, sangat bervariasi, khususnya pada anak dan bayi. Iesorpsinya dari usus cepat. ;ifusi kedalam "aringan, rongga, dan cairan tubuh baik sekali, kecuali ke dalam empedu. 'lasmat15nya ratarata 3 "am. ;idalam hati, *at ini dirombak ?E men"adi glukoronida inaktif. %ayi yang baru dilahirkan belum memiliki en*im perombakan secukupnya maka mudah mengalami keracunan dengan akibat fatal. Dkskresinya melalui gin"al, terutama sebagai metabolit inaktif dan lebih kurang 1?E secara utuh. f+ Ma$%,i&a
6akrolida adalah golongan antibiotik yang meliputi eritromisin, roksitromisin, a*itromisin dan klaritromisin. 9bat ini bertindak dengan mencegah bakteri memproduksi protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi. Tergantung pada konsentrasi obat yang diberikan makrolida mungkin bersifat bakteriostatik atau bakterisidal. 6akrolida paling sering digunakan untuk mengobati infeksi dada. '%nt%( %bat : Eritromisin.
;ihasilkan oleh Streptomyces erythreus . %erkhasiat sebagai bakteriostatik, dengan mekanisme ker"a merintangi sintesis protein bakteri. $ntibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam (mudah terurai oleh asam lambung) dan
1
kurang stabil pada suhu kamar. @ntuk mencegah pengrusakan oleh asam lambung maka dibuat tablet salut selaput atau yang digunakan "enis esternya (stearat dan estolat) . +arena memiliki spektrum antibakteri yang hampir sama dengan penisilin, maka obat ini digunakan sebagai alternatif pengobatan pengganti penisilin, bagi yang sensitif terhadap penisilin. 'a$a "e!be$ian :
;osis oral dewasa eritromisin basa, stereat, atau estolat adalah ?,<?,< g setiap G "am (? mg5G "am) dan dosis untuk anak adalah 2? mg5kg5hari. ;osis eritromisin etilsuksinat adalah ?,2?,G g setiap G "am (2??G?? mg5G "am). Dritromisin basa oral (1 g) kadang dikombinasikan dengan neuromisin atau kanamisin oral untuk persiapan praoperasi kolon. ;osis intravena eritromisin gluseptat atau laktobionat adalah ?,<1,? g setiap G "am (? 1??? mg5G "am)untuk dewasa dan ?2? mg5kg5hari untuk anak Bent) %bat :
C9.
C$6$ 4DCDI/+ BC$6$ ;$4$C4 #D;/$$C
1.
F$T/C Dritromisin
'$%I/+
Drythrocin
mg 5 kapsul7 mg $bbot +albe
+althrocin
(?mg)5tablet(forte)
'harothrocin
?? mg 5 tablet kunyah7 'haros
8arma
??mg5
#piramisin
Iovamycin
1?? mg5 ,
#piradan
tablet pediatric
'.
;ankos
3.
IoHithromycin
Iulid
1< mg 5 < ml syr. 1 mg, 3?? mg 5 tablet oechst
2
$*ithromycin
OithromaH
1?? mg 5 tablet pediatric mg, ? mg 5tablet '&*er
Oycin
?? mg 5 < ml suspensi /nterbat mg 5 kapsul
Efe sa!"in# :
Dfek samping dan reaksi yang merugikan dari eritromisin adalah gangguan gastrointestinal, seperti mual dan muntah, diare, dan ke"ang abdomen. Ieaksi alergi terhadap eritromisin "arang ter"adi. epatotoksisitas (toksisitas hati) dapat ter"adi "ika that dipakai bersama obatobat hepatotoksik lainnya, seperti asetaminofen (dosis tinggi), fenotia*in, dan sulfonamid. Dritromisin estolat (/losone), nampaknya lebih mempunyai efek toksik pada liver dibandingkan dengan eritormisin lainnya. +erusakan hati biasanya bersifat reversibel "ika obat dihentikan. Dritromisin tidak boleh dipakai bersama klindamisin atau linkomisin karena mereka bersaing untuk mendapatkan tempat reseptor. Fa$!a%ineti
'reparat
eritormisin
oral
diabsorpsi
dengan
baik
melalui
saluran
gastrointestinal. 9bat ini tersedia untuk pemberian intravena, tetapi harus diencerkan dalam 1?? mF salin atau dekstrosa
gin"al
bukan
merupakan
kontraindikasi
bagi
pemakaian
eritromisin. Fa$!a%&ina!i
Dritromisin menekan sintesis protein bakteri. 6ula ker"a dari preparat oral adalah 1 "am, waktu untuk mencapai puncak adalah 2 "am, dan lama ker"anya adalah G "am. #+ K)in%,%n
+uinolon, merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya untai ;C$ yang terbuka pada proses superkoil dengan menghambat ;C$ girase (en*im
3
yang menekan ;C$ bakterimen"adi superkoil). @ntuk memasukkan ;C$ untai ganda yang pan"ang kedalam sel bakteri,;C$ diatur dalam loop (;C$ terrelaksasi) yang kemudian diperpendek oleh prosessuperkoil. #el eukariotik tidak mengandung ;C$ girase. #ifat penting dari +uinolon adalah penetrasinya yang baik ke dalam "aringan dan sel (bandingkan dengan 'enisilin),efektivitasnya bila diberikan secara oral, dan toksisitasnya relatif rendah. '%nt%( %bat :
ipro!oHacin merupakan antibiotik sintetik golongan Nuinolone yang beker"a dengan menghambat ;C$girase. ipro!oHacin efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya penisilin, aminoglikosida, sefalosporin dan tetrasiklin. ipro!oHacin efektif terhadap bakteri gram negatif dan grampositif. Obat Be$!e$e :
%actiproH, %aNuinor, %erno!oH, %idiproH, eta!oHo, i!os, iprec, iproHin, ivell, oro!oH, orsacin, ylowam, ;isfabac, Dtacin, 8loksid, 8loHbio, 8loHifar, 8loHigra, 4irabloc, /nter!oH, /sotic Ienator, Jayacin, +ifaroH, Fapi!oH, FicoproH, 6e!osin, 6ensipoH, CilafolH, 'onco!oH, 'roHcip, 'roHitor, ZinoH, ZuamiproH, ZideH, Zuinobiotic, Ienator, Iindo!oH, #canaH, #i!oH, TeNuinol, Kidintal, Ki!oH, KioNuin, Kiolinol, 0ia!oH, [imeH ylowam, Ouma!oH. ara pemberian : >
kali sehari 1??A mg.
Gonore akut : dosis tunggal sebesar mg.
1?
+urangi dosis "ika klirens kreatinin kurang dari ? ml5menit.
11
Sistitis akut : kali sehari 1?? mg selama 3 hari.
C9. C$6$ 4DCDI/+ B F$T/C 1.
ipro!oHacin
C$6$ ;$4$C4 iproHin
#D;/$$C 1??mg5
'$%I/+ %ayer #anbe 2
%aNuinor
1??mg51??ml 5 infus i.v. 8arma 1??mg,
. 3.
CalidiHic $cid 9!oHacin
(forte) ? mg 5 tablet #ano& ?? mg, 2?? mg 5 tablet +albe
Cegram Tarivid
mg 5 ml vial
5
;aiichi
Dfek samping : 1
;apat ter"adi keluhan pada saluran pencernaan seperti mual, diare,
muntah, dispepsia, sakit perut, kembung dan anoreksia. 13
;apat ter"adi gangguan ##' seperti pusing, sakit kepala, rasa letih.
12
Jarang ter"adi gangguan penglihatan.
1<
Dfek
ipro!oHacin
terhadap
darah
dapat
ter"adi
eosino&lia,
leukositopenia, leukositosis, anemia. 1G
Ieaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap ipro!oHacind dapat
berupa ruam5reaksi kulit. 1A
'ada penderita gangguan fungsi hati, dapat meningkatkan serum
transaminase. 1>
%ila ter"adi efek samping konsultasikan dengan dokter.
8armakokinetik : #ipro!oksasin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, biovailabilitas absolut antara G>GE, kirakira 1G2?E terikat pada protein plasma
dan
didistribusi
ke
berbagai
"aringan
serta
cairan
tubuh.
6etabolismenya di hati dan dieksresi terutama melalui urin. .8armakodinamik #ipro!oksasin merupakan salah satu obat sintetik derivat kuinolon. 6ekanisme ker"anya adalah menghambat aktivitas ;C$ gyrasi bakteri, bersifat bakterisidal dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun negatif.
<
(+ #%,%n#an ,ain2,ain Golongan Lain C$6$ 4DCDI/+ B C$6$ – LainC9. F$T/C ;$4$C4
1.
+lindamisin idroklorida
.
+olistin #ulfat
3.
6etronida*ol
C9.
#D;/$$C
'$%I/+
;alacin Ciladacin Fando
1 mg,@p John 3??mg 5Cicholas kapsul7 A< mg 5 'yridam < ml granul7 1 mg 5 ml ampul olistine .??? /@, ;umeH 1.?.??? /@5$lpharma tablet Dly*ol 8lagyl? mg 5 tablet ;umeH Ihone i.v < mg 5 ml'ovlenc Cida*ole infusa +albe 8arma
C$6$ 4DCDI/+ BC$6$ ;$4$C4 #D;/$$C '$%I/+ F$T/C Fincomycin Fincocin mg, ?mg 5 @p John kapsul mg 5
2.
<. G.
'%nt%( Ase" :
ASUHAN K!"A#A$AN !A%A &Ny.'( %N)AN !*B"+AN +NKS+ *$+-!"%N+S-N .
B+%A$A Nama !asien
/ Ny. '
enis Kelamin /#anita Umur
/01 tahun
G
!endidikan !eker2aan Alamat
/ Sar2ana / *ahasiswa / ln.Belanti no.34 lolong.
!N)KA+AN •
'. "+#A5A$ KSHA$AN %AHU-U
•
•
Klien mengtakan ia ada riwayat gastritis +a mengalami mual dalam 3 hari terakhir ini +a mengkonsumsi obat yang di berikan oleh bidan
•
%. "+#A5A$ SS+A- BU%A5A
•
•
• • •
!asien tidak mengetahui belum tau tentang hal 6 hal yang berkaitan dengan pengobatan terapi in2eksi *$+-!"%N+S-N %ukungan so7ial dari orang tuanya Klien mampu membiayai pengobatannya sampai tuntas Unit pelayanan yang di gunakan adalah tempat praktek bidan di lolong
•
.
•
Berat badan 93 kg , kon2ungti:a iterik $ekanan darah 03;<=; mmHg , >1 ?
•
!*"+KSAAN 8+S+K
ᵒ
%+A)NSA K!"A#A$AN • •
0. 3.
)anguan pemenuhan kebutuhan nutrisi , berhubungan dengan mual !enolakan mengkonsusi obat , berhubungan dengan ketidaktahuan efek dari metilprednisolon dan manfaat terapi nya .
+N$"NS+ K!"A#A$AN • •
0. 3.
Ka2i ulang gastritis pasien sebelum memulai pemberian obat elaskan tentang efek smping obat metilprednisolon yaitu edema, glau7oma , dan katarak .
A
•
@.
+ngatkan bahwa di simpan di tempat kering dan se2uk .
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Anti in5a!asi adalah obat yang dapat menghilangkan radang
yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). 4e"ala in!amasi dapat disertai dengan ge"ala panas, kemerahan, bengkak, nyeri5sakit, fungsinya terganggu. Antibiotika berasal
dari kata Anti yang berarti lawan dan Bios berarti hidup.
Antibiotika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman.
9bat antiin!amasi dapat dikelompokkan men"adi dua kelompok utama, yaitu : 0. 4lukokortikoid (golongan steroidal) yaitu antiin!amasi steroid.
>
3. NSA+%s Non Steroid Anti +nflamasi %rugs C 2uga dikenal dengan A+NS Anti +nflamasi Non SteroidC. NSA+%s beker2a dengan menhhambat enzim siklooksigenase tetapi tidak -ipoksigenase. bat antibiotik dapat dikelompokan men2adi D 0. )olongan !enisilin 4. )olongan Sefalosforin 3. )olongan Aminoglikosida =. )olongan Kloramfenikol @. )olongan $etrasiklin 9. )olongan *akrolida E. )olongan "ifampisin >. )olongan -ain 6 -ain SARAN
;iharapkan kepada pembaca dapat mengerti dengan penyampaian materi dan dapat mengaplikasikan ke dunia peker"aan nantinya. +ami "uga menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan, untuk itu "ika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun penyampaian materi diharapkan kepada saudarasauda mengkritik yang sifatnya membangun. DAFTAR PUSTAKA
8armakologi leh oy7e -. Kee, :elyn ". Hayes Katzung, Bertram ). 0114. 8armakologi dasar dan klinik. d.>. akarta/ )'. $2ay, $.H. dan "ahard2a, K. 3;;=. Obat-obat Penting, Edisi Keenam. akarta/ le? *edia 'omputindo.
http:55obatdrug.blogspot.com5?125115prednisonprednisonebagianG.html http:55www.obatapasa"a.com5?125?G5prednisonkortikosteroid.html http:55www.informasiobat.com5 http:55kamuskesehatan.com5arti5makrolida5