1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kanker atau karsinoma (Yunani = karkinos = kepiting) adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne). Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan tidak tertahankan serta mengakibatkan pembengkakan atau benjolan, yang disebut tumor atau neoplasma (neo = baru; plasma = bentukan). Gejala umum dari penyakit-penyakit kanker adalah nyeri yang sangat hebat. Pada leukimia atau kanker darah, dimana produksi leukosit menjadi abnormal tinggi sedangkan eritrosit sangat berkurang. Sebab-sebab kanker, menurut para ahli, lebih dari 80% dari semua tumor pada manusia diakibatkan oleh pengaruh zat-zat karsinogen.
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di dalam jaringan. Sel-sel tersebut terbentuk karena terjadinya mutasi gen sehingga mengalami perubahan, baik bentuk, ukuran, maupun fungsi dari sel yang asli. Mutasi gen ini dipicu oleh keberadaan suatu bahan asing yang masuk ke dalam tubuh, diantaranya zat bahan tambahan makanan, radioaktif, oksidan, atau karsinogen yang dihasilkan oleh tubuh sendirisecara alamiah. Sel kanker akan tumbuh ke jaringan sekitarnya, dan tersebar ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Pada akhirnya menyebabkan kematian penderitanya.
Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan adalah melalui pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi) dan terapi kimia (kemoterapi). Salah satu yang menjadi perhatian adalah kemoterapi, yaitu penggunaan bahan-bahan bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam. Penggunaa bahan bioaktif dari isolasi bahan alam terus dikembangkan sampai saat ini karena sifatnya yang "renewable", mudah terdekomposisi dan dapat dikeluarkan dari dalam tubuh, sedangkan bahan sintetis dapat tertinggal atau menjadi residu yang berbahaya bagi tubuh. Hal ini menyebabkan pelacakan senyawa-senyawa antikanker dari bahan alam banyak dilakukan, untuk mendapatkan senyawa yang berpotensi sebagai antikanker baru dalam strategi pengembangan kemoterapi.
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kanker.
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sel manusia.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja obat anti kanker berdasarkan golongan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
Kanker ialah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler. Kanker merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Anti kanker adalah obat untuk mencegah dan mengobati pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas.
Kejadian dan jenis penyakit kanker erat hubungannya dengan berbagai faktor antara lain adalah jenis kelamin, usia, ras, dan paparan terhadap beberapa zat yang bersifat karsinogenik (Katzung, 1992). Zat yang bersifat karsinogen ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok baik yang sintetik maupun yang ber- asal dari alam (Winek, 1977).
Sebagian besar zat antikanker bekerja dengan menghambat proliferasi sel. Secara umum hal ini dicapai dengan menghancurkan DNA atau mencegah perbaikan DNA. Pada dasarnya ada empat cara sebagian besar obat antikanker menghambat proliferasi:
dengan ikatan silang DNA. Mencegah pemisahan untaian DNA.
dengan ikatan gugus alkil dengan basa DNA. Menghambat perbaikan DNA.
menyerupai basa DNA, mengakibatkan penggabungan obat ke dalam DNA atau RNA, tempat obat ini mencegah perbaikan atau memutuskan rantaian atau umpan balik negatif pada enzim yang mensintesis atau melakukan daur ulang purin.
dengan interakalasi antara pasangan basa DNA, yang mengganggu kodon triplikasi atau membuat radikal oksigen bebas yang menghancurkan DNA.
Proliferasi sel menghasilkan dua sel yang berasal dari satu sel. Keadaan ini membutuhkan pertumbuhan sel yang kemudian diikuti oleh pembelahan (divisi) sel. Sel kanker secara umum berisi biomolekul yang diperlukan untuk bertahan, proliferasi, diferensiasi, kematian sel dan ekspresi tipe sel dengan fungsi khusus (cell-type-spesifics functions). Kegagalan regulasi fungsi inilah yang menghasilkan perubahan fenotip dan kanker.
Pada jaringan normal, proliferasi sel mengarah kepada penambahan jaringan. Dimana jumlah sel tidak hanya tergantung kepada proliferasi sel tetapi juga oleh kematian sel. Kematian sel terprogram (apoptosis) adalah proses dikeluarkannya sel-sel yang rusak. Keseimbangan antara produksi sel baru dan kematian sel itulah yang mempertahankan sel yang tepat pada jaringan (homeostasis).
2.1.1 Jenis – Jenis Kanker
Jenis – jenis kanker yang paling sering terdapat adalah kanker kulit, tenggorokan, paru-paru, lambung, usus dan alat – alat kelamin. Begitu pula Leukimia atau kanker darah, dimana produksi leukosit menjadi abnormal tinggi sedangkan eritrosit sangat berkurang.
Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esophagus
Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsumtulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)
Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.5
Glioma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.
Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan / luka yang belum memyebar)
2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Kanker
Karsinogen secara umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat merangsang pembentukan kanker. Beberapa karsinogen yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker sebagai berikut.
Senyawa kimia (zat karsinogen), dalam hal ini adalah zat pewarna, zat pengawet, bahan tambahan pada makanan dan minuman.
Faktor fisika, dalam hal ini adalah bom atom dan radioterapi agresif (radiasi sinar pengion).
Virus, beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
Hormon, dalam hal ini adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang berfungsi mengatur kegiatan alt-alat tubuh. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormone tertentu secara berlebihan dapat menimbulkan kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya.
2.1.3 Pertumbuhan dan Penyebaran (Metastasis)
Kanker tumbuh dan berkembang secara bertahap. Pertumbuhannya dimulai ketika satu sel dari sekian banyak sel normal tiba-tiba mengalami mutasi genetik. Sel tersebut kemudian berkembang dan membelah diri. Beberapa tahun kemudian, sel tersebut mengalami mutasi lagi yang menyebabkan pertumbuhan dan ukuran sel menjadi abnormal. Keadaan ini disebut fase dysplasia. Fase dysplasia terus berkembang mulai dari dysplasia ringan, sedang, berat, dan akhirnya akan menjadi kanker in situ, yaitu kanker yang belum menembus batas jaringan tempat kanker tersebut tumbuh. Beberapa tahun kemudian, sel kanker dapat menembus jaringan basal dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Keadaan ini dinamakan kanker invasive . Sel kanker juga dapat melepaskan diri dari tempat asalnya dan menembus pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Kemudian bersama dengan aliran darah atau getah bening, sel kanker terbawa kebagian lain dari tubuh. Ditempat yang baru, sel-sel kanker akan tumbuh dengan sifat-sifat yang sama dengan kanker induknya. Penyebaran kanker ke jaringan tubuh yang lainnya ini dinamakan anak sebar (metastasis) (Delimartha, 2003).
Kanker tumbuh dan berkembang secara bertahap. Pertumbuhannya dimulai ketika satu sel dari sekian banyak sel normal tiba-tiba mengalami mutasi genetik. Sel tersebut kemudian berkembang dan membelah diri. Beberapa tahun kemudian, sel tersebut mengalami mutasi lagi yang menyebabkan pertumbuhan dan ukuran sel menjadi abnormal. Keadaan ini disebut fase dysplasia. Fase dysplasia terus berkembang mulai dari dysplasia ringan, sedang, berat, dan akhirnya akan menjadi kanker in situ, yaitu kanker yang belum menembus batas jaringan tempat kanker tersebut tumbuh. Beberapa tahun kemudian, sel kanker dapat menembus jaringan basal dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Keadaan ini dinamakan kanker invasive . Sel kanker juga dapat melepaskan diri dari tempat asalnya dan menembus pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Kemudian bersama dengan aliran darah atau getah bening, sel kanker terbawa kebagian lain dari tubuh. Ditempat yang baru, sel-sel kanker akan tumbuh dengan sifat-sifat yang sama dengan kanker induknya. Penyebaran kanker ke jaringan tubuh yang lainnya ini dinamakan anak sebar (metastasis) (Delimartha, 2003).
Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk berduplikasi (menggandakan diri) dan menurunkan informasi genetik dari satu generasi sel ke generasi sel yang berikutnya. Selama proses ini berjalan, DNA harus digandakan secara tepat dan salinan kromosom harus dibagikan tepat sama jumlah pada kedua sel anak yang terbentuk.
Fase-fase dalam siklus sel meliputi:
Fase G1 (Gap 1)
Fase Gap 1 memiliki ciri-ciri :
Sel berbentuk diploid
Terjadi sintesis RNA dan protein
Ukuran sel meningkat (sel tumbuh)
Pada akhir fase ini terbentuk molekul-molekul untuk pembuatan DNA
Terdapat checkpoint yang memeriksa ukuran sel apakah sudah cukup besar dan adakah kerusakan DNA
Fase S (Sintesis)
Fase sintesis ini ditandai dengan terjadinya sintesis DNA baru atau replikasi DNA.
Fase G2 (Gap 2)
Fase Gap 2 memiliki ciri-ciri :
Sel berbentuk tetraploid
Terjadi pembentukan protein sitoplasma, histon, dan protein lain yang berhubungan dengan DNA dan sel membrane
Terdapat checkpoint yang memeriksa apakah DNA sudah direplikasi
Fase Mitosis
Fase mitosis terdiri dari 4 tahap yaitu profase, metafase, anafase dan telofase dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Terjadi pembelahan sel
Sintesis protein dan RNA berkurang secara tiba-tiba
Terdapat metafase checkpoint yang memeriksa apakah kromosom sudah sejajar (oleh benang-benang spindel)
Divisi sel terdiri dari dua proses yang berurutan, terutama ditandai dengan repikasi DNA dan segregasi kromosom yang berreplikasi menjadi dua sel yang terpisah. Secara umum sel divisi terbagi dua tahap, yaitu : mitosis (M) adalah proses divisi inti dan interfase yaitu fase selingan diantara dua fase M. tahap mitosis dibagi atas profase, metaphase, anaphase dan telofase. Tahap interfase terdiri dari G1, S dan G2. Replikasi DNA terjadi pada fase S. Fase S didahului oleh suatu gap disebut G1, masa ini sel bersiap-siap untuk sintesis DNA dan diikuti dengan gap yang disebut G2, yaitu sel siap untuk mitosis. Sel pada G1, sebelum berkomitmen repllikasi DNA, akan memasuki fase istirahat disebut G0. Sel pada G0 berada pada keadaan tidak tumbuh atau sel tidak berproliferasi.
2.1.4 Pengaturan Siklus Sel
Perpindahan dari satu fase siklus sel ke fase berikutnya mengikuti pola yang teratur dan diregulasi oleh protein sel yang berbeda. Protein famili siklin merupakan kunci regulator siklus sel. Siklin berikatan dan mengaktifkan anggota cyclin-dependent kinase (Cdk) family yang menyebabkan progresi siklus sel. Progresi siklus sel diatur oleh level family siklin tertentu. Siklin dibagi atas beberapa kelas yang berhubungan dengan fase siklus sel yang diaturnya. Anggota cyclin D family adalah siklin fase G1 yang mengatur sel dari G0 memasuki G1. Siklin D di up-regulasi oleh faktor pertumbuhan dan signal eksternal melalui ras GTP-ase signaling pathway. Siklin D berikatan dengan Cdk4 dan Cdk6. Cyclin Ddependent kinases mendorong untuk memasuki fase S. Cyclin D-Cdk4 membuat hipofosforilasi protein Retinoblastoma (pRB) dan memfasilitasi ekspresi siklin E.
Siklin E dan Siklin A mampu berikatan dengan Cdk2 dan mempromosikan progresi siklus sel melalui transisi G1/S. Siklin E-Cdk2 dan Siklin A-Cdk2 membuat hiperfosforilasi dan inaktifasi pRB. Inaktifasi pRB menyebabkan aktifasi faktor transkripsi E2F. Siklin E menstimulasi gabungan kompleks replikasi melalui interaksi dengan Cdc6. Siklin A mengaktifasi sintesis DNA melalui kompleks replikasi yang baru bergabung dan menghambat gabungan kompleks replikasi yang baru. Siklin E menginisiasi kembali kompleks replikasi yang diblok oleh siklin A. Siklin B1, B2 dan partner katalitiknya, Cdk1 (cdc2, p34 kinase) adalah komponen fase M/maturing factor (MPF) factors yang meregulasi proses yang mengarahkan gabungan mitotic spindle dan sister-chromatid pai.
Kegagalan pemantauan secara memadai terhadap keakuratan replikasi DNA akan menyebabkannakumulasi mutasi dan transformasi ganas yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, sebagai contoh, pada saat DNA dirusak (misalnya, oleh radiasi ultraviolet), protein tumor supresor gen TP53 akan distabilkan dan menginduksi transkripsi CDKN1A (dulu p21), suatu inhibitor CDK. Inhibitor ini menahan sel dalam fase G1 dan G2 sampai DNA dapat diperbaiki. Pada tahap tersebut kadar TP53 menurun, CDKN1A berkurang, sel dapat melanjutkan tahapan. Jika kerusakan DNA terlalu luas, TP53 akan memulai suatu kaskade peristiwa untuk meyakinkan sel agar melakukan bunuh diri (apoptosis).
Anatomi Fisiologi Sel Manusia
2.2.1 Struktur Fungsi Sel
Sel berasal dari kata latincella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam. Meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup.
Gambar Sel
Bagian Bagian Sel
Membran Plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.
Fungsi membran plasma:
mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau organel
sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dll dan agensia khas seperti bakteri dan virus
tempat berlangsunya berbgai reaksi kimia seperti pada membran motokondria, kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain,
membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti perubahan suhu, intensitas cahaya
Gambar membran plasma
Bagian tengah bilayer atau ekor asam lemak membentuk membran Hidrofobic (tidak suka air)
Bagian kepala Fospolipid bilayer atau bagian kepala membentuk membran Hidrofilik (suka air)
Protein Integral/Intrinsik adalah protein yang menjulang atau menembus membran sel dari lapisan atas hingga ke bawah.
Protein Peripheral/Ektrinsik adalah protein yang berada di lapisan atas atau bawah dari membran sel
Fospolipid (lemak yang berikatan denga posfat)
Glikolipid (Lemak yang berikatan dengan karbohidrat)
Glikoprotein (Protein yang berikatan dengan karbohidrat)
Sitoplasma
Sitoplasma, adalah bagian sel yang terbungkus didalam membran plasma. Pada sel eukariot, sitoplasma adalah bagian non nukleus dari protoplasma.Pada sitoplasma terdapat kerangka sel (sitoskeleton), berbagai organel dan vesikuli (gelembung), serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.
Gambar Sitoplasma
Fungsinya sitoplasma :
Fungsinya adalah tempat perakitan ribosom.
Tempat penyimpanan jenis bahan bereaksi kimia yang digunakan untuk metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak dan protein.
Tempat terjadinya metabolisme sitosolik.
Fasilittor bagi organel tertentu agar dapat bergerak.
Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan Nukelotida.
Menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga berlangsungnya metabolisme dengan baik.
Sitoplasma digunakan sebagai tempat bagi jaringan filamen protein yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton ini akan membantu mempertahankan bentuk dan konsistensi sel.
Organel-Organel Sel
Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala.karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ). Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter).
Fungsi retikulum endoplasma :
Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar)
Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati
Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
Gambar Retikulum Endoplasma
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.
RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
Nukleus Inti sel atau nukleus
Merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.Nukleus berdiameter 10 mikrometer.
Gambar Nukleus Fungsi Nukleus
Fungsi nukleus :
Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel
Menyimpan info GEN dalam bentuk DNA
Tempat terjadinya replika dan transkripsi
Fungsi bagian-bagian dalam nukleus:
Nukleolus : fungsinya untuk memproduksi dan merakit subunit yang membentuk ribosom
Kromatin : untuk mengemas DNA ke dalam volume yang lebih kecil agar sesuai dalam sel, untuk memperkuat DNA untuk memungkinkan mitosis, untuk mencegah kerusakan DNA
Selaput inti : untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dan partikel tertentu yang berukuran besar, membatasi nukleus dari sitoplasma.
Ribosom
Ribosom berupa organel kecil berdiameter antara 17-20 µm yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom merupakan tempat sel membuat atau mensintesisi protein.
Fungsi ribosom :
Merupakan butiran-butiran yang ditemukan dalam sitoplasma sel
Terdapat ribonukleat yang berfungsi dalam sintesis protein dalam sel.
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses metabolisme protein.
Gambar ribosom
Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini hampir terdapat di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan golgi, Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Gambar badan golgi
Fungsi badan golgi : fungsinya untuk membentuk lisosom.
Lisosom
Lisosom (lyso =pencernaan ,soma =tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel. Lisosom berfungsi untuk merusak/menghancurkan materi yang masuk ke dari luar sel, menghancurkan patogen mencerna makanan, daur ulang organel yang rusak, dan Lisosom juga mempunyai peran dalam pergantian organel, yang mengatur perusakan serta penempatan organel sel itu sendiri, disebut autofagi.
Gambar lisosom
Lisosom berfungsi : untuk menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai pada sel-sel darah putih
Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.
Gambar mitokondria
Fungsi Mitokondria : sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.
Sitoskeleton (Kerangka Sel) Terdiri dari:
Mikrotubulus
Filamen Intermediet
Mikrofilamen
Mikrotubulus Struktur : Pada gelendong sel, berupa benang-benang spindel yg menghubungkan 2 kutub sel pada waktu pembelahan (gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing dikendalikan oleh mikrotubulus.) Fungsi : Berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, & silia. Secara umum berguna pada pergerakan sel.
Filamen Intermediet Struktur:
Bersifat liat
Benang berongga terdiri dari lima protofilamen
Banyak ditemui di sekitar inti menjulur ke arah perifer sel
Banyak terdapat di sel yang mengalami stress mekanik misalnya di epitelium, akson sel saraf dan otot polos.
Fungsi :
Menahan tarikan (seperti mikrotubulus)
Memperkuat bentuk sel
Mempertahankan posisi organel tertentu
Mikrofilamen Struktur :
Merupakan benang-benang halus, tipis, & memanjang.
Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan miosin
Banyak terdapat pada sel-sel otot & membentuk rangka dalam pada sel.
Fungsi menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot apabila saling mendekat, apabila saling menjauh maka akan terjadi relaksasi
Gambar Sitoskeleton
Badan Mikro (Peroksisom)
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
Gambar Peroxisome
Fungsi peroksisom (badan mikro) : Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2.
Mekanisme Kerja Berdasarkan Golongan Obat serta Contoh Obat
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Tujuan dan Manfaat Dari Pemberian Kemoterapi
Pengobatan.
Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.
Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
Mengurangi komplikasi akibat metastase.
Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.
Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
Klasifikasi Obat Antikanker Berdasarkan Mekanisme Kerja
Alkylating agents
Antimetabolit
Antibiotika
Obat hormonal
Alkaloid tanaman
Lain-lain: asparaginase, hydroxyurea, mitoxantrone, mitotane, derivat retinoic acid, faktor pertumbuhan tulang, amifostine, imunomodulator, antiangiogenesis
Alkylating agents
Obat ini bekenja dengan cara:
Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk ikatan silang DNA.
Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat.
Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
Yang termasuk golongan ini adalah:
- Amsacrine - Cisplatin
- Busulfan - Carboplatin
- Chlorambucil - Dacarbazine
- Cyclophospamid - Procarbazin.
- Ifosphamid - Streptozocin.
- Thiotepa - Mephalan
Antimetabolit
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzym yang penting untuk pembelahan.Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah cepat. Yang termasuk golongan ini:
- Azacytidine - Cytarabin
- Capecitabine - Fludarabin
- Mercaptopurin - Fluorouracil
- Metotrexate - Luekovorin
- Mitoguazon - Capecitabine
- Pentostatin - Gemcitabine
- Cladribin - Hydroxyurea
- Mercaptopurin - Thioguanin
- Metothrexate - Pentostatin
- Mitoguazone
Antibiotika
Mekanisme kerja terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang termasuk golongan ini:
- Actinomicin D - Mithramicin.
- Bleomicin - Mitomicyn.
- Daunorubicin - Mitoxantron.
- Doxorubicin - Epirubicin
- Idarubicin.
Obat Hormonal
Tamoksifen: antiestrogen kanker payudara yang mempunyai reseptor estrogen
Leuprolid, goserelin: analog GnRh menghambat pelepasan gonadotropin
Flutamid: antiandrogen
Alkaloid Vinca
Beberapa obat lain :
Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara lain:
- Plakitaxel (Taxol) - V inorelbin
- Docetaxel - V indesine
- V inblastine - V incristin
Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat proses transkripsi dan replikasi. Macam - macamnya antara lain:
- Irinotecan
- Topotecan
- Etoposit
Cytoprotektive Agents
Macam- macamnya antara lain:
- Amifostin
- Dexrazoxan
Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatif rendah.Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu.
Macam-macamnya antara lain:
- Rituximab
- Trastuzumab
Hematopoietic Growth Factors
Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun yang menunjukan peningkatan survival secara nyata. Macam-macamnya antara lain:
- Eritropoitin
- Coloni stimulating factors (CSFs)
- Platelet growth Factors
Lain-lain
Obat ini tidak mempunyai mekanisme khusus, antara lain:
- L- Asparaginase - Hexamethylmelamine
- Estramustine - Anagrelide
- Lavamisol - Interferon alfa
- Oktreotide - IL-2
Mekanisme Kerja Efek Samping Antikanker
Terhadap sumsum tulang: leukopeni, anemi, trombositopenia.
Terhadap saluran cerna: mual, muntah, stomatitis, gastritis, diare, ileus.
Terhadap kardiovaskuler: kardiomiopati, hipertensi, dekompensasio cordis
Terhadap paru : fibrosis
Terhadap hepar : fibrosis.
Terhadap ginjal : nekrosis tubulus
Terhadap kulit: hiperpigmentasi, alopesia.
Terhadap syaraf: parestesi, neuropati, , tuli.\
Terhadap pankreas : pankreatitis.
Terhadap uterus : perdarahan.
Terhadap kandung kemih: sistitis.
Sehingga pada pasien yang diberikan kemoterapi perlu dilakukan monitoring ketat fungsi hati , fungsi ginjal, sumsum tulang, EKG, dan efek local.
Obat-obat antikanker menyebabkan timbulnya reaksi yang merugikan pada sel-sel yang normal bertumbuh dengan cepat, seperti pada darah dan rambut. Obat-obat ini juga menyebabkan timbulnya ganguan pada saluran gastrointestinal, selapur lender, dan system reproduksi. Tabel 26-2 membuat reaksi yang merugikan yang sering terjadi dari obat-obat antikanker terhadap sel-sel tubuh yang bertumbuh dengan cepat
Sifat Sel Kanker
Perbedaan sel normal dan sel kanker
Karakteristik Sel Normal
Sel-sel normal memiliki karakteristik tertentu yang penting bagi berfungsinya jaringan, organ, dan sistem tubuh. Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk bereproduksi, berhenti bereproduksi bila perlu, tetap tinggal di lokasi tertentu, menjalami fungsi tertentu, dan merusak diri sendiri bila diperlukan.
Reproduksi Sel
Reproduksi sel diperlukan untuk mengganti sel yang mati, rusak, atau hancur. Sel-sel normal bereproduksi secara benar dan terkendali. Kecuali sel kelamin, semua sel tubuh berkembang biak dengan mitosis. Sel kelamin mereproduksi melalui proses yang disebut meiosis.
Komunikasi Sel
Sel berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. Sinyal ini membantu sel-sel normal untuk mengetahui kapan waktu harus bereproduksi dan kapan harus berhenti. Sinyal sel biasanya dihantarkan ke sel melalui protein tertentu.
Adhesi Sel
Sel memiliki molekul adhesi pada permukaannya yang memungkinkan mereka menempel pada membran sel lainnya. Adhesi membantu sel untuk berada di lokasi yang tepat serta membantu menghantarkan sinyal antara sel-sel.
Spesialisasi Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel khusus. Sebagai contoh, sel dapat berkembang menjadi sel jantung, sel otak, sel paru-paru, atau sel lain.
Kematian Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk merusak diri sendiri ketika terinfeksi atau rusak. Kemampuan 'bunuh diri' ini disebut sebagai apoptosis. Sisa sel lantas dibuang oleh sel darah putih.
Karakteristik Sel Kanker
Sel-sel kanker memiliki karakteristik yang berbeda dari sel normal. Berikut diantaranya:
Reproduksi Sel
Sel-sel kanker dikenal memiliki kemampuan reproduksi tak terkendali. Sel-sel ini mungkin mengalami mutasi gen atau mutasi kromosom yang mempengaruhi sifat-sifat reproduksi sel. Sel-sel kanker berkembang biak tak terkendali serta tidak mengalami penuaan biologis serta terus bertumbuh.
Komunikasi Sel.
Sel-sel kanker kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. Mereka juga kehilangan kepekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan dari sel-sel di sekitarnya yang berfungsi membatasi pertumbuhan sel.
Adhesi Sel
Sel-sel kanker kehilangan molekul adhesi yang membuat mereka terikat pada sel berdekatan. Beberapa jenis sel kanker memiliki kemampuan untuk bermetastasis atau menyebar ke area lain dari tubuh melalui darah atau cairan getah bening. Setelah berada dalam aliran darah, sel-sel kanker melepaskan pesan kimia yang disebut kemokin yang memungkinkan mereka untuk melewati pembuluh darah ke dalam jaringan sekitarnya.
Spesialisasi Sel
Sel-sel kanker tidak terspesialisasi dan tidak mampu berkembang menjadi sel jenis tertentu. Serupa dengan sel induk, sel-sel kanker berkembang biak atau mereplikasi berkali-kali dalam jangka waktu lama. Penyebaran sel kanker berlangsung cepat dan mampu menyebar ke seluruh tubuh.
Kematian Sel
Ketika gen dalam sel normal rusak dan tidak bisa diperbaiki, DNA tertentu memeriksa sinyal untuk memicu mekanisme kerusakan sel. Mutasi yang terjadi pada mekanisme pemeriksaan gen memungkinkan kerusakan pada sel kanker tidak terdeteksi. Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan sel kanker untuk menjalani kematian sel terprogram.
Sifat-sifat dari sel kanker
pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor;
gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip jaringan mudigah;
bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya (perbedaan pokok dg jaringan normal);
bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru;
memiliki heriditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dpt menimbulkan kanker;
pergeseran metabolisme ke arah pembtkan makromolekul dr nukleosida dan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat utk energi sel.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri bila tubuh membutuhkannya seperti mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sebaliknya, sel kanker akan membelah diri meskipun tidak dibutuhkan sehingga terjadi kelebihan sel-sel baru. Kanker dapat tumbuh di semua sel jaringan tubuh, seperti sel kulit, sel hati, sel darah, sel otak, sel lambung, sel usus, sel paru, sel saluran kencing, dan berbagai macam sel tubuh lainnya. Oleh karena itu, dikenal bermacam-macam jenis kanker menurut sel atau jaringan asalnya. Keadaan ini yang menyebabkan adanya perbedaan kecepatan pertumbuhannya maupun reaksi terhadap pengobatan (Delimartha, 2003).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kanker ialah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler. Anti kanker adalah obat untuk mencegah dan mengobati pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang.
Faktor-faktor penyebab kanker antara lain :
Senyawa kimia (zat karsinogen), dalam hal ini adalah zat pewarna, zat pengawet, bahan tambahan pada makanan dan minuman.
Faktor fisika, dalam hal ini adalah bom atom dan radioterapi agresif (radiasi sinar pengion).
Virus, beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah.
Klasifikasi obat antikanker antara lain :
Alkylating agents
Antimetabolit
Antibiotika
Obat hormonal
Alkaloid tanaman
Lain-lain: asparaginase, hydroxyurea, mitoxantrone, mitotane, derivat retinoic acid, faktor pertumbuhan tulang, amifostine, imunomodulator, antiangiogenesis
DAFTAR PUSTAKA
Elysabeth, dkk. 2007. Farmakologi & Terapi Edisi IV, Bagian Farmakologi FKUI. Jakarta.
Guyton, Arthur C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7 Bagian 1. Jakarta: Buku Kedoteran
Guyton, Arthur C.1987. Fisiologi Manusia Edisi III. Jakarta: Buku Kedokteran
Winek, C.L. 1977. Toxicology Annual, Vol II, Marcel Dekker Ind,. New York.
Katzung, B.G. 1992. Basic and Clini-cal Pharmacology, 5th Edition, Prentice Hall International Inc. London.
Maliya, Arina. 2004. Perubahan Sel Menjadi Kanker dari Sudut Pandang Biologi Molekuler. (Infokes. Vol 8 no 1)
Sherr CJ., Cancer cell cycles., Science. 1996 Dec 6;274(5293):1672-7
Usupress. 2010. Kanker. Online. http/.Usupress.usu.ac.id. ( Di akses tanggal 2 juni 2015)
Vermeulen, K., Berneman, Z.N., and Van Bockstaele, D.R., 2003, Cell Cycle and Apoptosis, Cell Prolif. 36(3): 165-175.