LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA PASIEN PASIEN DENGAN HIPERBILIRUBIN HIPERBILI RUBIN
Oleh : Nama
: Putu Eka Trisnanda Trisnanda Oktapiani Oktapiani
Tingkat
: 2.1 Reguler
Nim
: P07120013004
POLTEKKES POLTEKKES KEMENKES DENPASAR DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN 2015
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN HIPERBILIRUBIN
I.
KONSEP KONS EP DASA DASAR R PENY PENYA AKIT KIT A. Peng Penger ert t!n !n Hiperiliru Hiperiliruin in adalah meningkatn!a meningkatn!a kadar iliruin iliruin dalam darah !ang
kadar kadar nilain! nilain!aa leih leih dari dari n"rmal n"rmal #$uriad #$uriadii dan Rita% Rita% 200&'. 200&'. Nilai Nilai n"rmal n"rmal iliruin indirek 0%3 ( 1%1 mg)dl% iliruin direk 0%1 ( 0%4 0%4 mg)dl. Hiperiliru Hiperiliruinemia inemia #ikterus a!i aru lahir' adalah meninggin! meninggin!aa kadar iliruin di dalam *aringan ekstra+askuler% sehingga kulit% k"n*ungti+a% muk"sa dan alat tuuh lainn!a er,arna kuning #Ngasti!ah% 1--7'. Hiperiliruinemia meru*uk pada tinggin!a kadar iliruin terakumulasi dalam darah dan ditandai dengan *"undis atau ikterus% suatu pe,arnaan kuning pada kulit% sklera% dan kuku. Hiperiliruinemia merupakan temuan iasa pada a!i aru lahir dan pada kean!akan kasus relati *inak. /kan tetapi hal ini% isa menun*ukkan keadaan pat"l"gis. #"nna . "ng% "ng% 1--'. Hiperiliruinemia adalah suatu keadaan kadar iliruin serum t"tal !ang leih dari 10 mg pada minggu pertama !ang ditandai dengan ikterus pada kulit% sklera dan "rgan lain% keadaan ini mempun!ai p"tensi menimulkan 5ern 6kterus. #Naiel Ridha%2014'. 5ern 6kterus ialah enseal"pati iliruin !ang iasan!a ditemukan pada ne"natus ukup ulan dengan ikterus erat #iliruin indirek leih dari 20 mg' dan disertai pen!akit hem"litik erat serta pada aut"psi ditemukan erak iliruin pada "tak #/ $urasmi% $ Handa!ani dan HN 5usuma%2003' 5usuma%2003' B. Et" Et"#" #"g g
8enuru 8enurutt Naiel Naiel Ridha% Ridha%201 2014. 4. Pening Peningkat katan an kadar kadar iliru iliruin in dalam dalam darah darah terseut dapat ter*adi karena keadaan seagai erikut9 1.
Peningkatan pr"duksi : a' Hem" Hem"li lisis sis%% misal misal pada pada 6nk" 6nk"mp mpati atii ilit litas as !ang !ang ter*a ter*adi di ila ila terd terdap apat at keti ketida daks ksesu esuai aian an g"l" g"l"ng ngan an darah darah iu iu dan dan anak anak sepe seperti rti Rhes Rhesus us antag"nis% dan /O. ' Hemat"ma% p"lisitemia% pendarahan tertutup misaln!a pada trauma kelahiran.
' 6katan iliruin dengan pr"tein terganggu seperti gangguan meta"lik !ang terdapat pada a!i Hip"ksia atau /sid"sis . d' 5elainan dalam sel darah merah pada deisiensi ;<&
uin
Hiperiliruinemia. 2.
;angguan transp"rtasi akiat penurunan kapasitas pengangkutan misaln!a pada Hip"aluminemia atau karena pengaruh "at<"at
3.
tertentu misaln!a $uladiasine. ;angguan ungsi Hati !ang
diseakan
"leh
eerapa
mikr""rganisme atau t"ksin !ang dapat langsung merusak sel hati dan 4. .
darah merah seperti ineksi% T"ks"plasm"sis% $iphilis. ;angguan ekskresi !ang ter*adi intra atau ekstra Hepatik. Peningkatan sirkulasi Enter"hepatik misaln!a pada 6leus Ostrukti.
$. P!t"%&"#"g 1. 8eta"lisme iliruin iliruin adalah pr"duk penguraian heme. $eagian esar#><-0'
ter*adi dari penguraian hem"gl"in dan seagian keil#10<1' dari sen!a,a lain seperti mi"gl"in. $el retikul"end"tel men!erap k"mpleks hapt"gl"in dengan hem"gl"in !ang telah dieaskan dari sel darah merah. $el
akteri k"l"n men*adi ur"ilin"gen. ?r"ilin"gen dapat diuah men*adi sterk"ilin dan diekskresikan seagai eses. $eagian ur"ilin"gen direas"rsi dari usus melalui *alur enter"hepatik% dan darah p"rta mema,an!a kemali ke hati. ?r"ilin"gen daur ulang ini umumn!a diekskresikan ke dalam empedu untuk kemali dialirkan ke usus% tetapi seagian dia,a "leh sirkulasi sistemik ke gin*al% tempat =at ini diekskresikan seagai sen!a,a larut air ersama urin. #$uriadi dan Rita% 200&'. Pada ne"natus% segera setelah lahir a!i harus mengk"n*ugasi iliruin #meruah iliruin !ang larut dalam lemak men*adi iliruin !ang mudah larut dalam air' di dalam hati. @rekuensi dan *umlah k"n*ugasi tergantung dari esarn!a hem"lisis dan kematangan hati% serta *umlah tempat ikatan /lumin #/lumin inding site'. Pada a!i !ang n"rmal dan sehat serta ukup ulan% hatin!a sudah matang dan menghasilkan En=im ;luk"r"nil Transerase !ang memadai sehingga serum iliruin tidak menapai tingkat pat"l"gis.
2. Pat"isi"l"gi hiperiliruin Peningkatan kadar iliruin tuuh dapat ter*adi pada eerapa keadaan . 5e*adian !ang sering ditemukan adalah apaila terdapat penamahan ean iliruin pada sel Hepar !ang erleihan. Hal ini dapat ditemukan ila terdapat peningkatan penghanuran Eritr"sit% P"lisitemia. ;angguan pemeahan iliruin plasma *uga dapat menimulkan peningkatan kadar iliruin tuuh. Hal ini dapat ter*adi apaila kadar pr"tein A dan B erkurang% atau pada a!i Hip"ksia% /sid"sis. 5eadaan lain !ang memperlihatkan peningkatan kadar iliruin adalah apaila
ditemukan gangguan k"n*ugasi Hepar atau ne"natus !ang mengalami gangguan ekskresi misaln!a sumatan saluran empedu. Pada ikterus ne"nat"rum% Pada peri"de ne"natal% meta"lisme iliruin erada pada transisi dari masa etus% dimana pengeluaran iliruin tidak terk"n*ugasi !ang larut dalam lemak% ter*adi melalui plasenta. Caringan hati pada masa terseut elum sempurna sehingga pen!erapan dan k"n*ugasi iliruin "leh sel hati er*alan leih lamat% sedangkan *umlah iliruin mungkin leih an!ak% karena umur sel darah merah masa etus leih pendek dari pada sel darah merah n"rmal. /kiatn!a kadar iliruin tidak terk"n*ugasi dalam plasma iasan!a leih tinggi pada a!i aru lahir. $e*umlah iliruin terk"n*ugasi !ang dikeluarkan dalam empedu dan dihidr"lisa kemali men*adi iliruin tidak terk"n*ugasi% tidak dapat diuah men*adi ur"ilin"gen% karena pada a!i aru lahir tidak terdapat kuman dalam saluran erna. Pada dera*at tertentu iliruin ini akan ersiat t"ksik dan merusak *aringan tuuh. T"ksisitas terutama ditemukan pada iliruin 6ndirek !ang ersiat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. siat ini memungkinkan ter*adin!a eek pat"l"gis pada sel "tak apaila iliruin tadi dapat menemus sa,ar darah "tak. 5elainan !ang ter*adi pada "tak diseut 5ernikterus. Pada umumn!a dianggap ah,a kelainan pada sara pusat terseut mungkin akan timul apaila kadar iliruin 6ndirek leih dari 20 mg)dl. 8udah tidakn!a kadar iliruin mele,ati sa,ar darah "tak tern!ata tidak han!a tergantung pada keadaan ne"natus. iliruin 6ndirek akan mudah melalui sa,ar darah "tak apaila a!i terdapat keadaan erat adan ahir Rendah % Hip"ksia% dan Hip"glikemia
PATHWAYS
Hem"gl"in
Hem"
@e%D"
;l"in
ili+erdin
Pemeahan iliruin erleih% iliruin !g tdk erikatan dengan Peningkatan destruksi eritr"sit
#ggn
k"n*ugasi iliruin ) ggn
alumin meningkat
transp"rt
$uplai iliruin meleihi kemampuan hepar
iliruin ) peningkatan siklus enter"petik' H dan eritr"sit an"rmal.
Hepar tidak mampu melakukan k"n*ugasi
I'ter(& Ne"n!t(&
Peningkatan iliruin un*"ngned dalam darah pengeluaran me"nium
6kterus pada slera leher dan adan % peningkatan ikliruin
terlamat ) "struksi usus% tin*a er,arna puat
indiret 12% mg)dl
$eagian masuk kemali ke siklus emer"hepatik De%&t )"#(*e +!r!n
$inar dg intensitas tinggi 6ndikasi @"t"terapi ;gn $uhu Tuuh
H,erter*
D!re
R&'" Ker(&!'!n Integrt!& K(#t
D. K#!&%'!& erikut ini klasiikasi ikterus menurut Naiel Ridha%2014 adalah :
1. 6kterus @isi"l"gis.
6kterus isi"l"gis adalah ikterus !ang ter*adi karena meta"lisme n"rmal iliruin pada a!i aru lahir usia minggu pertama. Peninggian kadar iliruin timul pada hari kedua dan ketiga dan tampak *elas pada hari kelima dan keenam dan menghilang sampai hari kesepuluh sampai keempatelas. Pada ne"natus ukup ulan% kadar iliruin tidak meleihi 10 mg)d dan pada a!i kurang ulan% kurang dari 12 mg)d. 5eepatan peningkatan kadar iliruin tidak meleihi per hari dan kadar iliruin direk tidak meleihi 1 mg. 6kterus isi"l"gis tidak mempun!ai dasar pat"l"gis #tidak terukti mempun!ai huungan dengan keadaan pat"l"gis tertentu'. 6kterus isi"l"gi aru dapat din!atakan sesudah "ser+asi dalam minggu pertama setelah kelahiran 2. 6kterus Pat"l"gis 6kterus pat"l"gis adalah suatu keadaan dimana kadar k"nsentrasi iliruin dalam darah menapai suatu nilai !ang mempun!ai p"tensi untuk menimulkan kern ikterus *ika tidak ditanggulangi dengan aik% atau mempun!ai huungan dengan keadaan !ang pat"l"gis. 6kterus pat"l"gis timul dalam 24 *am pertama dimana kadar iliruin pada ne"natus ukup ulan meleihi 10 mg)d dan pada a!i kurang ulan meleihi 12% mg)d. Peningkatan kadar iliruin leih dari mg per hari. 6kterus menetap setelah sesudah dua minggu pertama. 5adar iliruin direk meleihi 1 mg. 6kterus !ang disertai erat adan lahir kurang dari 2000 gram% masa gestasi kurang dari 3& minggu% aiksia% hip"ksia% sindr"m gangguan pernaasan% ineksi% hip"glikemia. 6kterus !ang disertai pr"ses hem"lisis #ink"mpatiilitas darah% deisiensi en=im ;&P dan sepsis' 3. 5ern 6kterus. /dalah suatu kerusakan "tak akiat perlengketan iliruin indirek pada "tak terutama pada k"rpus striatum% talamus% nuleus sutalamus% hip"kampus% nukleus merah% dan nukleus pada dasar +entrikulus 6F. 5ern ikterus ialah enseal"pati iliruin !ang iasan!a ditemukan pada ne"natus ukup ulan dengan ikterus erat #iliruin leih dari 20 mg' dan disertai pen!akit hem"litik erat dan pada aut"ps! ditemukan erak iliruin pada "tak. 5ern ikterus seara klinis erentuk kelainan s!ara simpatis !ang ter*adi seara kr"nik.
E. M!n%e&t!& K#n&
Tanda dan ge*ala !ang *elas pada anak !ang menderita hiperiliruin menurut $uriadi dan Rita% 200& adalah9 1. Tampak ikterus pada sklera% kuku atau kulit dan memran muk"sa. 2. Caundie !ang tampak dalam 24 *am pertama diseakan "leh pen!akit hem"litik pada a!i aru lahir% sepsis% atau iu dengan diaetik atau ineksi. 3. Caundie !ang tampak pada hari ke dua atau hari ke tiga% dan menapai punak pada hari ke tiga sampai hari ke empat dan menurun pada hari ke lima sampai hari ke tu*uh !ang iasan!a merupakan *aundie isi"l"gis. 4. 6kterus adalah akiat pengendapan iliruin indirek pada kulit !ang enderung tampak kuning terang atau "range% ikterus pada tipe "struksi #iliruin direk' kulit tampak er,arna kuning kehi*auan atau keruh. Peredaan ini han!a dapat dilihat pada ikterus !ang erat. . 8untah% an"ksia% atigue% ,arna urin gelap dan ,arna tin*a puat% seperti dempul &. Perut memunit dan pemesaran pada hati 7. Pada permulaan tidak *elas% !ang tampak mata erputar
. etargik #lemas'% ke*ang% tidak mau menghisap dan tidak mau minum% t"nus "t"t meninggi% leher kaku. -. apat ter*adi ketulian% gangguan iara dan retardasi mental 10. ila a!i hidup pada umur leih lan*ut dapat disertai spasme "t"t% epist"t"nus% ke*ang% sten"sis !ang disertai ketegangan "t"t.
-. Pe*er'&!!n -&'
1. 5eadaan umum lemah% TTF tidak stail terutama suhu tuuh # hip"termi) hipertemi '.Relek hisap pada a!i masih lemah 2. arna 5ulit arna 5ulit kuning di agian kaki% namun keseluruhan ,arna kulit a!i kemerahan% tidak terdapat pengelupasan kulit. era*at ikterus erdasarkan 5ramer : Der!!t
D!er!/ 'ter(&
Per'r!!n '!!r
'ter(& 6
#r(n %0 mg
5epala dan leher
66
$ampai
adan
atas
#di
atas
666
umilikus' $ampai adan a,ah #di a,ah
-%0 mg 11%4 mg)dl
umilikus' hingga tungkai atas #di
3. 4. . &. 7.
6F
atas lutut' $ampai lengan% tungkai a,ah
12%4 mg)dl
F
lutut $ampai telapak tangan dan kaki
1&%0 mg)dl
$uara aktu 8enangis : 8enangis melengking T"nus Ot"t: a!i kadang trem"r% penurunan t"nus "t"t #hip"t"nia ' Turg"r 5ulit : Turg"r kulit tidak elastis Edema : Tidak adan!a edema 5epala : entuk kepala simetris% keadaan ramut persearann!a
>. 8ata
merata% kulit kepala er,arna kemerahan : $klera iktrerik% entuk mata simteris% kel"pak mata edema%
k"n*ungti+a
merah
muda%
tidak
ada
airmata% *arak kantus 2. m% iris ulat kuning% pupil eresp"n epat terhadap aha!a. -. Hidung : Tidak ada seret% tidak menggunakan pernaasan uping hidung% menggunakan alat antu naas erupa nasal kanul dengan pemerian O2 1 liter)menit% % tidak ada airan dan tidak erau% muk"sa 10. Telinga
hidung merah muda%
relek ersin ada. : 5eersihan telinga ter*aga% alat pendengaran ter*aga. entuk simetris% punak +ina se*a*ar garis h"ri="ntal kantus mata% ada meatus akustikus er,arna seperti
11. 8ulut
daging. : 5eersihan mulut ter*aga% elum terlihat adan!a gigi arna merah muda dan kuat% iir utuh memran mulut
lema% gusi tidak engk"k% u+ula digaris tengah% 12. eher
palatum tidak ada elah. : entuk pendek gemuk% dan di kelilingi lipatan
13. Th"raks
tidak ada pemesaran t!r"id dan tidak ada lesi : Tidak terdapat pemesaran kelen*ar lime% *enis
14. Cantung
pernapasan ad"men. : Tidak ian"sis% nadi apikal dapat dipalpalsi $1 #lu' di
6D$ 4 ( % $2 #du' di 6D$ 1 ( 2 1. Pers!araan : penurunan releks menghisap 1&. /d"men : entuk rata sedikit emung% ,arna kulit kemerahan% umilikus hampir kering% ? 12 G)menit% massa ad"men tidak ada 17. Ekstremitas : pergerakan ekstremitas atas dan a,ah ergerak akti % tidak adan!a eudema. entuk simetris% *ari kaki dan *ari tangan lengkap%. 1>. $istem neur"muskular : Ekstremitas leksi ekstensi masih lemah% mampu menahan kepala dan mampu memutar kepala. 1-. Releks
: ;enetalia dalam keadaan ersih% terdapat luang uretra% laia ma!"ra elum sempurna menutupi laia min"ra.
G. Pe*er'&!!n D!gn"&t'
$eara umum pemeriksaan diagn"stik !ang dilakukan pada a!i hiperiliruin menurut $uriadi dan Rita% 200& adalah seagai erikut : 1. a"rat"rium #Pemeriksan arah' a. Pemeriksaan illiruin serum. Pada a!i prematur kadar illiruin leih dari 10 mg)dl dan a!i ukup ulan kadar illiruin 12% mg)dl merupakan keadaan !ang tidak isi"l"gis. . H% HDT% Hitung arah engkap. . Pr"tein serum t"tal. 2. ?ltras"und% untuk menge+aluasi anat"mi aang kant"ng empedu. 3. Radi"is"t"p $an% dapat digunakan untuk memantu memedakan hapatitis dan atresia illiari.
/dapun pemeriksaan !ang dilakukan erdasarkan ,aktu timuln!a ikterus% !aitu : 1. 6kterus !ang timul pada 24 *am pertama Pemeriksaan !ang dilakukan : a. . . d.
5adar iliruin serum erkala. arah tepi lengkap. ;"l"ngan darah iu dan a!i diperiksa. Pemeriksaan pen!aring deisiensi en=im ;<&
2. 6kterus
!ang
timul
24
(
72
*am
setelah
lahir:
Pemeriksaan !ang perlu diperhatikan : ila keadaan a!i aik dan peningkatan tidak epat dapat dilakukan pemeriksaan darah tepi% periksa kadar iliruin erkala% pemeriksaan pen!aring en=im ;<&
pemeriksaan iliruin direk dan indirek erkala pemeriksaan darah tepi pemeriksaan pen!aring ;<&
H. D!gn"&e $rter! D!gn"&& 1. e+isit +"lume airan erhuungan dengan kehilangan airan akti
+"lume airan #e+a+"rasi'% diare. 2. Hipertermi erhuungan dengan paparan lingkungan panas #eek "t"terapi' 3. iare erhuungan dengan eek "t" terapi 4. 6kterus ne"natus erhuungan dengan iliruin tak terk"n*ugasi di dalam sirkulasi 5. Resik" kerusakan integritas kulit erhuungan dengan pigmentasi #*aundie'% peruahan tug"r kulit% eek "t"terapi I. Pen!t!#!'&!n!!n !n Pen!ng!n!n /dapun penatalaksanaan dan penanganan pada a!i dengan hiperiliuin
menurut / $urasmi% $ Handa!ani dan HN 5usuma%2003 adalah : 1. Penanganan 6kterus @isi"l"gis
6kterus isi"l"gis tidak memerlukan penanganan !ang khusus% keuali pemerian minum sedini mungkin dengan *umlah airan dan kal"ri !ang menukupi. Pemerian minum sedini mungkin akan meningkatkan m"rtilitas usu dan *uga men!eakan akteri diintr"duksi ke usus. akteri dapat menguah iliruin direk men*ai ur"iliruin !ang tidak dapat diars"rsi kemali. engan demikian% kadar iliruin serum akan turun. 8eletakkan a!i dia,ah sinar matahari selama 1<30 menit% ini dilakukan seriap hari antara pukul 7.00<>.30. $elama ikterus masih terlihat% pera,at harus memperhatikan pemerian minum dengan *umlah airan dan kal"ri !ang menukupi dan pemantauan perkemangan ikterus. /paila ikterus meningkat intensitasn!a harus segera diatat dan dilap"rkan karena mungkin diperlukan penanganan !ang khusus. 2. Penatalaksanaan 8edis a!i 6kterus $etiap a!i !ang kuning harus ditangani menurut keadaann!a masing< masing. ila kadariliruin serum a!i tinggi #hiperiliruinemia' maka perlu dilakukan tindakan : a. Penga,asan antenatal dengan aik dan pemerian makanan se*ak dini #pemerian /$6'. . 8enghindari "at !ang meningkatakan ikterus pada masa kelahiran% misaln!a sula ur"k"lin. . Penegahan dan peng"atan hip"ksia pada ne"natus dan *anin. d. @en"arital @en"arital dapat mengeksresi illiruin dalam hati
dan
memperesar k"n*ugasi. 8eningkatkan sintesis hepatik gluk"r"nil transerase !ang mana dapat meningkatkan illiruin k"n*ugasi dan lereane hepatik pigmen dalam empedu. @en"arital tidak egitu sering digunakan "leh karena kadar iliruin a!i !ang menderita hiperiliruinemia aru menurun sesudah pemerian 4< hari. Pemerian
en"arital
pr"ilaktis
tidak
dian*urkan
karena
mempun!ai eek samping gangguan meta"lik dan pernaasan. e. /ntii"tik% ila terkait dengan ineksi. . @"t"terapi @"t"terapi dilakukan apaila telah ditegakkan hiperilliruin pat"l"gis dan erungsi untuk menurunkan illiruin dikulit melalui tin*a dan urine dengan "ksidasi "t" pada illiruin dari illi+erdin. @"t"terapi
dapat men!eakan ter*adin!a is"merisasi iliruin indirek !ang mudah larut dalam plasma dan leih mudah dieksresikan "leh hati kedalam saluran empedu. 8eningkatn!a "t" iliruin di dalam empedu% men!eakan ertamahn!apengeluaran airan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus meningkat dan iriruin akan leih epat meninggalkan usus. Energi sinar dari "t"terapi akan menguah sen!a,a iliruin 4B<1E iliruin !ang merupakan entuk is"mern!a !ang mudah larut dalam air. Penggunaan "t"terapi sesuai an*uran d"kter g. Transusi tukar. Transusi tukar dilakukan ila sudah tidak dapat ditangani dengan "t" terapi. Penggantian darah ne"natus dengan darah dengan ara mengeluarkan darah ne"natus dan memasukkan darah d"n"r seara erulang dan ergantian melalui suatu pr"sedur. Penggantian darah isa menapai 7<> dari *umlah darah ne"natus. Hal ini dilakukan *ika kadar iliruin indirek sama dengan atau leih tinggi dari 20 mg dan peningkatan kadar iliruin 1 mg tiap *am. J. K"*,#'!&
1.
iliruin Enephal"path! # k"mplikasi serius ' 6kterus ne"nat"rum !ang erat dan tidak ditata laksana dengan enar dapat menimulkan k"mplikasi enseal"pati iliruin. Hal ini ter*adi akiat terikatn!a asam iliruin eas dengan lipid dinding sel neur"n di ganglia asal% atang "tak dan sereelum !ang men!eakan kematian sel. Pada a!i dengan sepsis% hip"ksia dan asiksia isa men!eakan kerusakan pada sa,ar darah "tak. engan adan!a ikterus% iliruin !ang terikat ke alumin plasma isa masuk ke dalam airan
2. 3. 4. . &. 7.
ekstraselular. ;angguan pendengaran dan penglihatan /siksia Hip"termi Hip"glikemi 5ernikterus 5ematian
II.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIPERBILIRUBIN A. PENGKAJIAN 1. Ri,a!at Pen!akit Perlun!a ditan!akan apakah dulu pernah mengalami hal !ang
sama% apakah seelumn!a pernah mengk"nsumsi "at<"at atau *amu tertentu aik dari d"kter maupun !ang di eli sendiri% apakah ada ri,a!at k"ntak dengan penderiata sakit kuning% adakah ri,a!at "perasi empedu% adakah ri,a!at mendapatkan suntikan atau transuse darah. itemukan adan!a ri,a!at gangguan hem"lisis darah #ketidaksesuaian g"l"ngan Rhesus atau darah /O'% p"lisitemia% ineksi% hemat"ma% gangguan meta"lisme hepar% "struksi saluran penernaan dan /$6% iu menderita 8. 2. Pemeriksaan @isik Pada pemeriksaan isik didapatkan pemeriksaan dera*at ikterus% ikterus terlihat pada slera% tanda
pada
pemeriksaan
la"rat"rium ditemukan adan!a Rhesus darah iu dan *anin erlainan% kadar iliruin a!i aterm leih dari 12% mg)d premature leih dari 10 mg)d B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. e+isit +"lume airan erhuungan dengan kehilangan airan
akti +"lume airan #e+a+"rasi'% diare.
2. Hipertermi erhuungan dengan paparan lingkungan panas #eek "t"terapi' 3. iare erhuungan dengan eek "t" terapi 4. 6kterus ne"natus erhuungan dengan iliruin tak terk"n*ugasi di dalam sirkulasi . Resik" kerusakan
integritas
kulit
erhuungan
dengan
pigmentasi #*aundie'% peruahan tug"r kulit% eek "t"terapi. $. INTERENSI KEPERAWATAN
N O 1.
Ren+!n! Ke,er!6!t!n
NO$
NI$
De)&t )"#(*e +!r!n
NO$7 NI$ -#( *!n!ge*ent @luid alane einisi : penurunan H!drati"n a. Timang airan intra+asular% Nutriti"nal $tatus : p"p"k)pemalut *ika interstisial % dan ) atau @""d and @luid diperlukan interseluler % ini mengau 6ntake . Pertahankan atatan Krter! H!&# 7 pada dehidrasi % intake dan "utput !ang a 8empertahank kehilangan airan dengan akurat an urine "utput . 8"nit"r status hidrasi # pengeluaran s"dium sesuai dengan kelemaan memran usia dan % muk"sa% nadi adekuat% atasan 5arakteristik C urine tekanan darah a. 5elemahan n"rmal% HT . Haus "rt"statik'% *ika . Penurunan tug"r n"rmal diperlukan Tekanan darah% kulit)lidah d. 8"nit"r +ital sign d. 8emran nadi% suhu e. 8"nit"r masukan
muk"sa)kulit kering e. Peningkatan den!ut nadi% penurunan T% penurunan +"lume)tekanan nadi . Pengisian darah +ena menurun g. Peruahan mental
status
tuuh
dalam
makanan ) airan dan
atas n"rmal Tidak ada
hitung
intake
kal"ri
harian tanda tanda . akukan terapi 6F g. 8"nit"r status nutrisi% dehidrasi% h. "r"ng masukan "ral% Elastisitas i. erikan penggantian turg"r
kulit
nes"gatrik
aik% memran *.
"utput. "r"ng
sesuai iu
dalam
h. 5"nsentrasi i.
meningkat Temperatur
urine
muk"sa lema%
tuuh
meningkat *. HDT meninggi k. 5ehilangan
memenuhi tidak
ada rasa haus
erleihan
seketika @akt"r<
nutrisi a!in!a #/$6' k. 5"la"rasi d"kter *ika tanda airan erleih
!ang
keutuhan
l.
munul meuruk /tur kemungkinan
tranusi m. Persiapkan akt"r
!ang
untuk
tranusi
erhuungan a. 5ehilangan
+"lume
H8,")"#e*! M!n!ge*ent
airan seara akti . 5egagalan mekanisme
a. 8"nit"r status airan termasuk intake dan
pengaturan
"utput airan . Pelihara 6F line . 8"nit"r tingkat
H
dan HDT d. 8"nit"r TTF e. 8"nit"r resp"n a!i terhadap
penamahan
airan . 8"nit"r g. "r"ng iu
untuk
menamah intake "ral 2.
H,erter* einisi : $uhu tuuh
naik
diatas
rentang
n"rmal #37%' atasan karakteristik
a. 8"nit"r suhu sesering
a.$uhu tuuh dalam
mungkin rentang n"rmal . 8"nit"r 6 .Nadi dan RR dalam . 8"nit"r ,arna
a. 5enaikan suhu tuuh diatas rentang n"rmal . $erangan atau k"n+ulsi #ke*ang' . 5ulit kemerahan d. Peningkatan RR e. Takikardi
NO$ Therm"regulati"n Kreter! /!&# 7
dengan pemerian /$6 NI$ -e)er Tre!t*ent
rentang n"rmal
dan
suhu kulit d. 8"nit"r TTF e. 8"nit"r penurunan tingkat kesadaran . 8"nit"r D%H%Ht g. 8"nit"r intake% "utput h. eri antipiretik
.
$aat disentuh terasa hangat
Te*,er!t(r Reg(#!t"n a. 8"nit"r suhu minimal
@akt"r !g erhuungan
tiap 2 *am . Renanakan
a.Pen!akit)trauma .Peningkatan
m"nit"ring suhu seara
meta"lisme ./kti+itas !ang erleih d.Pengaruh
k"ntinue. . 8"nit"r T% nadi dan RR % m"nit"r ,arna
medikasi)anasesi e.Penurunan kemampuan
dan suhu kulit . d. erikan antipiretik *ika
untuk erkeringat . Terpapar dilingkungan
perlu .
panas g.ehidrasi h.Pakaian tidak tepat
t!# Sgn M"nt"r
a.8"nit"r TTF .8"nit"r rekuensi irama pernaasan .8"nit"r kualitas nadi d.8"nit"r suara paru e.8"nit"r rekuensi dan
3.
D!re
einisi
:
kehilangan
an!ak
airan
dan
elektr"lit
melalui
tin*a
dengan rekuensi uang air esar leih dari empat kali pada a!i dan leih dari 3 kali pada anak
irama pernaasan NI$ D!r/e! M!n!ge*ent
NO$ ",el eliminati"n @luid alane a. E+aluasi eek samping H!drati"n Eletr"l!te and peng"atan terhadap
/id ase alane Krter! H!&# 7 a.@eses /
sekali .8en*aga
erentuk%
gast"intestinal . Datat ,arna% *umlah% rekuensi%
dan
sehari
k"nsistensi dari eses . E+aluasi intake
daerah
makanan !ang masuk d. 6dentiikasi akt"r
sekitar rektal dari
pen!ea diare iritasi e. 8"nit"r tanda dan .Tidak mengalami ge*ala diare diare . Oser+asi tug"r kulit d.8en*elaskan seara rutin pen!ea diare g. ?kur diare)keluaran dan tindakan
!ang dierikan a.8empertahankan
/
dengan
menimang p"p"k
tug"r kulit 4.
I'ter(& Ne"n!t(& einisi : 5ulit
memrane
dan
a. reaseeding
ineekti er,arna . reaseeding !ang
ter*adi
setelah 24 *am kehidupan seagai akiat iliruin takk
NI$
muk"sa
ne"natus kuning
NO$
terk"n*ugasi
ikterus. Rasi"nal%
+ital setiap 2 *am Rasi"nal% 8emantau
Risk " unstale
kestailan ker*a "rgan
Krter! H!&# 7
a
iliruin n"rmal
#7<> Im"l)' 5ekuningan
hilang Tanda
atas n"rmal d apat
tuuh . /mati
'er(&!'!n
Integrt!& '(#t einisi : peruahan )
gangguan
epidermis
dan ) atau dermis
tanda
dehidrasi dan erikan a!u susu setiap 3 *am Rasi"nal% Pemenuhan airan
ertu*uan
memantu mengurangi ikterus d. erikan
@"t"therap!
memanan*emen
sesuai dengan indikasi
dan
Rasi"nal%
menegah
Ph"t"terapi
keadaan
erungsi
semakin parah
mendek"mp"sisikan iliruin
R&'"
8emantau
Risk " impaired d. l""d glu"se%
+ital a!i dalam
.
tanda
interrupted peningkatan iliruin . i+er ungti"n% . 8"nit"r tanda
ada
dalam sirkulasi
a. 5a*i
dengan
ph"t"is"mern!a NO$ NI$ Tissue intergrit! : a. 8"nit"r adan!a $kin
and
m"us
kerusakan
integritas
memranes kulit Hem"d!alisis akses . Caga keersihan kulit 5riteria Hasil : agar tetap ersih dan a. 6ntegritas kulit kering !ang aik isa . 8"ilisasi)uah p"sisi dipertahankan
#sensasi%elasitas% tempratur% hidrasi
dan
pigmentasi' . Tidak ada luka ) lesi pada
sekali d. ersihkan kulit dari
k"t"ran
a!i
setelah
/% /5 e. Pertahankan
suhu
lingkungan netral dan
kulit . Perusi
suhu aJial 3&. dera*at
*aringan aik d. 8elindungi kulit
a!i setiap dua *am
dan
Delsius . Oleskan
l"ti"n
atau
a! "il pada daerah
mempertahank
!ang tertekan g. 8"nit"r aktiitas a!i an kelemaan h. 8emandikan a!i kulit dan dengan saun dan air pera,atan hangat alami.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
6mplementasi merupakan tindakan !ang sesuai dengan !ang telah direnanakan% menangkup "ser+asi% tindakan mandiri% edukasi dan k"la"rasi. Tindakan mandiri adalah tindakan kepera,atan erdasarkan analisis dan kesimpulan pera,at. Tindakan k"la"rasi adalah tindakan kepera,atan !ang didasarkan "leh hasil keputusan ersama seperti d"kter atau petugas kesehatan lain. E. EALUASI KEPERAWATAN
8erupakan hasil perkemangan pasien erped"man pada hasil dan tu*uan !ang hendak diapai
DA-TAR PUSTAKA
/strining $% $iti HK Heni N.2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Cakarta : E;D Nanda N6D
"ng and hale!. 1-- % $lini%al Manual o! Pediatri% &ursing % 8"s!% Philadelphia