L PGONORRHEA L PGONORRHEA LAPORAN PENDAHULUAN GONORRHEA A. Definisi
Gonorhea adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea gonorrhea yang penularannya melalui hubungan kelamin baik melalui genito-genital, oro-genital, ano-genital. Penyakit Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan konjungtiva. Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran sa luran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. reproduksi. B. Etiologi •
•
Penyebab Penyebab pasti penyakit gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhea gonorrhea yang bersifat patogen. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang berkembang pada wanita yang belum pubertas.
C. Manifestasi Klinis •
Pada pria: Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu -! hari ha ri setelah terinfeksi Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti diikuti nyeri ketika berkemih Disuria yang timbul mendadak, rasa buang bua ng air ke"il disertai dengan keluarnya keluarnya lendir mukoid dari uretra #etensi #etensi urin akibat in$amasi prostat %eluarnya %eluarnya nanah dari penis.
•
Pada wanita: Gejala awal biasanya timbul dalam waktu !-& hari setelah terinfeksi
Penderita Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan 'asimtomatis( )ika timbul gejala, gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita penderita menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih Nyeri ketika berkemih %eluarnya "airan dari vagina Demam *nfeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual +anita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat menderita gonore di rektumnya. rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar "airan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.
D. Diagnosis Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas & tahap, yaitu: &. ediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear. polimorfonuklear. . %ultur untuk identikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur. kultur. /enggunakan media transport dan media pertumbuhan. 0. 1 0. 1es es denitif, tes oksidasi 'semua 'semua golongan Neisseria akan bereaksi bereaksi positif(, tes fermentasi 'kuman gonokokus hanya meragikan glukosa( 2. 1 2. 1es es beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan ditunjukkan dengan perubahan warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung en3im beta laktamase . 1 . 1es es 1homson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. gelas. 1es 1es ini digunakan untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
E. Komplikasi %omplikasi %omplikasi pada pria: Prostatitis 4owperitis
5esikulitis
seminalis
6pididimitis7 ystitis
dan infeksi traktus urinarius superior
%omplikasi %omplikasi pada wanita: %omplikasi
uretra
8artholinitus 6ndometritis
dan metritis
alphingitis
F. Pengobatan 1. /edikamentosa +alaupun semua gonokokus gonokokus sebelumnya sangansensitif terhadap peni"ilin, banyak 9strain yang sekarang relatif resisten. 1erapi 1erapi peni"illin, amoksisilin, dan tetrasiklin masih tetap merupakan pengobatan pilihan. ;ntuk sebagian besar infeksi, peni"illin G dalam a
2. Non-medikamentosa /emberikan /emberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang: 8ahaya penyakit menular seksual Pentingnya Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan 4ara penularan P/ dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya >indari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika jika tidak dapat dihindari. 4ara-"ara menghindari infeksi P/ di masa yang akan datang.
ASUA! KEPE"A#A$A! Diagnosa %an &nter'ensi 1. Nyeri b.d reaksi infeksi Tujuan: etelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: /engenali
faktor penyebab
/enggunakan
metode pen"egahan non analgetik untuk mengurangi nyeri
/enggunakan
analgetik sesuai kebutuhan
/elaporkan
nyeri yang sudah terkontrol
Intervensi: %aji
se"ara komprehensif komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, frekuensi, kualitas, intensitas?beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.
@bservasi
isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan ketidakmampuan untuk komunikasi komunikasi se"ara efektif.
Gunakan 8erikan
komunikasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan mengekspresikan nyeri
dukungan terhadap klien dan keluarga keluarga
%ontrol %ontrol
faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan 'eA.: 'eA.: temperatur ruangan, penyinaran, dll(
Bjarkan
penggunaan teknik non farmakologik 'eA.: relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas-dingin, massage, 16N, hipnotis, terapi aktivitas(
8erikan
analgesik sesuai anjuran
1ingkatkan 1ingkatkan 6valuasi
tidur atau istirahat yang "ukup
keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan.
2. Hipertermi b.d reaksi inamasi Tujuan:
etelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: uhu Nadi
dalam rentang normal dan ## dalam rentang normal
1idak
ada perubahan warna warna kulit dan tidak ada pusing
Intervensi: /onitor
vital sign
/onitor
suhu minimal jam
/onitor
warna kulit
1ingkatkan 1ingkatkan elimuti
klien untuk men"egah hilangnya panas tubuh
%ompres %ompres 8erikan
intake "airan dan nutrisi
klien pada lipat paha dan aksila
antipiretik bila perlu
3. Perubahan pola eliminasi urin b.d proses inamasi Tujuan:etelah Tujuan:etelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: ;rin
akan menjadi kontinens
6liminasi
urin tidak akan terganggu: bau, jumlah, warna urin dalam rentang yang diharapkan dan pengeluaran urin tanpa ta npa disertai nyeri
Intervensi: Pantau
eliminasi urin meliputi: frekuensi, frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna dengan tepat
#ujuk #ujuk
pada ahli urologi bila penyebab akut ditemukan
4. Cemas b.d penyakit Tujuan:etelah Tujuan:etelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan: 1idak
ada tanda-tanda ke"emasan ke"emasan
/elaporkan
penurunan durasi dan episode "emas
/elaporkan
pemenuhan kebutuhan tidur adekuat
/enunjukkan $eksibilitas peran Intervensi: peran Intervensi: %aji
tingkat ke"emasan dan reaksi sik pada tingkat ke"emasan 'takikardi, takipneu, ekspresi "emas non verbal(
1emani 1emani
klien untuk mendukung mendukung ke"emasan ke"emasan dan rasa takut
*nstruksikan 8erikan
klien untuk menggunakan teknik relaksasi
pengobatan untuk menurunkan "emas dengan "ara yang tepat
ediakan
informasi aktual tentang diagnosa, penanganan, dan prognosis
5. Risiko penularan b.d kuran penetahuan tentan sifat menular dari penyakit Tujuan:Dapat Tujuan:Dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit pada orang lain Intervensi:8erikan Intervensi:8erikan pendidikan kesehatan kepada klien dengan menjelaskan tentang: 8ahaya penyakit menular Pentingnya Pentingnya memetuhi pengobatan yang diberikan )elaskan "ara penularan P/ dan perlunya perlunya untuk setia pada pasanga >indari hubungan seksual sebelum sembuh dan da n memakai kondom jika tidak dapat menghindarinya. (. arga %iri ren%ah b.% pen)akit $*+*an, etelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan mengekspresikan pandangan positif untuk masa depan dan memulai kembali kembali tingkatan fungsi sebelumnya dengan indikator: /engindentikasi aspek-aspek positif diri /enganalisis perilaku sendiri dan konsekuensinya konsekuensinya /engidentikasi "ara-"ara menggunakan kontrol kontrol dan mempengaruhi hasil Intervensi: 8antu individu dalam mengidentikasi mengidentikasi dan mengekspresikan mengekspresikan perasaan Dorong klien untuk membayangkan masa depan dan hasil positif dari kehidupan Perkuat Perkuat kemampuan dan karakter positif 'misal: hobi, keterampilan, penampilan, pekerjaan( pekerjaan( 8antu klien menerima perasaan positif dan negatif 8antu dalam mengidentikasi tanggung jawab sendiri dan kontrol kontrol situasi