LAPORAN PENDAHULUA PEND AHULUAN N CEREBROVASCULER ACCIDENT BLEEDING (CVA BLEEDING ) Disusun untuk memenuhi tugas P!"esi #e$ea%atan $a&a De$atemen 'anaemen
Disusun !eh * Nunik +atma%ati NI', --./0/1//---/20 --./0/1//---/20
PROGRA' STUDI IL'U #EPERA3ATA #EPERA3ATAN N +A#ULTAS +A#ULTAS #EDO#TERAN UNIVERSITAS BRA3I4A5A 'ALANG 1/-.
A, DE+INI DE+INISI SI CVA CVA BLEEDI BLEEDING NG Cerebrovaskuler Accident (CVA) bleeding bleeding atau stroke hemoragik adalah rupturnya rupturnya pembuluh otak otak yang mengakibatkan mengakibatkan akumulasi akumulasi darah dan penekanan di sekitar jaringan otak. Ada dua tipe stroke hemoragik yaitu intracerebral hemoragik atau subarachnoid hemoragik. Pecahnya pembu pembuluh luh darah darah di otak otak diseba disebabka bkan n oleh oleh aneuri aneurisme sme (menu (menurun runnya nya elastisi elastisitas tas pembuluh pembuluh darah) darah) dan arteriove arteriovenous nous malformat malformations ions (AVM (AVMs) s) (terbentu (terbentuknya knya sekelomp sekelompok ok pembuluh pembuluh darah darah abnormal abnormal terbentuk terbentuk yang mengakibatkan salah satu dari pembuluh darah tersebut mudah ruptur) (American Heart Association !"#$). %troke %troke hemor hemoragi agik k adala adalah h perdar perdarah ahan an sponta spontan n di dalam dalam otak. otak. Penyebab Penyebab utamanya utamanya adalah adalah hipertens hipertensii kronik kronik dan adanya adanya degenera degenerasi si pembuluh pembuluh darah darah cerebral . Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subaraknoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma (&ubagus Vonny Ali Haji '. Parinding ovita !"#$) %troke %troke adala adalah h kehila kehilang ngan an fungsi fungsi otak otak yang yang diaki diakibat batkan kan oleh oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. (%melter dan *are !""! dalam Arif Muta+in) %troke Hemoragik merupakan perdarahan intrakranial atau intrasere intraserebri bri meliputi meliputi perdarah perdarahan an di dalam dalam ruang ruang subarakh subarakhnoid noid atau di dala dalam m jari jaring ngan an otak otak send sendir iri. i. Perd Perdar arah ahan an ini ini dapa dapatt terj terjad adii kare karena na ater ateros oskl kler eros osis is
dan dan
hipe hipert rten ensi si..
Peca Pecahn hnya ya
pemb pembul uluh uh
dara darah h
otak otak
menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakib mengakibatkan atkan penekana penekanan n pergeser pergeseran an dan pemisaha pemisahan n jaringan jaringan otak yang yang berde berdekat katan an sehing sehingga ga otak otak akan akan membe membengk ngkak ak jaring jaringan an otak otak tertekan sehingga terjadi infark otak edema dan mungkin herniasi otak. Penyebab perdarahan otak yang paling umum terjadi yaitu aneurisma berr berry y
(bia (biasa sany nya a
defe defek k
kong kongen enit ital al) )
aneu aneuri rism sme e
fusi fusifo form rmis is
dari dari
ateroskle aterosklerosi rosis s aneurism aneurisma a mikotik mikotik dari vaskuliti vaskulitis s nekrose nekrose dan emboli emboli seps sepsis is
malf malfor orma masi si
arte arteri riov oven ena a
(ter (terja jadi di
hubu hubung ngan an
pers persam ambu bung ngan an
pembuluh pembuluh darah arteri arteri sehingga sehingga darah arteri arteri langsung langsung masuk vena) vena)
ruptur arteriol serebri (akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi pembuluh darah) (Muta+in Arrif !"",) *erdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bah-a stroke hemoragik (CVA bleeding ) merupakan pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan peningkatan volume cairandarah dalam ruang yang terbatas (intrakranial) yang mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial sehingga berdampak pada rusaknya neuron bagian otak yang cedera tersebut dapat menurunkan kemampuan motorik sensorik. B, #LASI+I#ASI CVA BLEEDING %troke hemoragik merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid. /isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. *iasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif namun bisa juga terjadi saat istirahat 0esadaran klien umunya menurun. Perdarahan otak dibagi dua yaitu 1 a. Perdarahan intraserebral Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam otak
membentuk
massa
yang
menekan
jaringan
jaringan
otak
dan
menimbulkan edema otak. Peningkatan &20 yang terjadi cepat dapat mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebral yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai di daerah putamen talamus pons dan serebelum. b. Perdarahan subarakhnoid Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi 3ilisi dan cabang4cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang subaraknoid menyebabkan &20 meningkat mendadak meregangnya struktur peka nyeri dan vasospasme pembuluh darah serebral yang berakibat disfungsi otak global
(sakit
kepala
penurunan
kesadaran)
maupun
fokal
(hemiparese gangguan hemi sensorik afasia dan lain4lain) Pecahnya arteri dan keluarnya darah ke ruang subaraknoid mengakibatkan
terjadinya
peningkatan
&20
yang
mendadak
meregangnya struktur peka nyeri sehingga timbul nyeri kepala hebat. %ering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda4tanda rangsangan selaput otak lainnya. Peningkatan &20 yang mendadak
juga
mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran.
Perdarahan
subaraknoid
dapat
mengakibatkan
vasospasme pembuluh darah serebral. Vasospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (sakit kepala penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese gangguan hemisensorik afasia dan lain4lain) (Muta+in Arrif !"",)
5ambar !.# (Muta+in Arrif !"",) C, EPIDE'IOLOGI CVA BLEEDING %troke merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor ! di 6ropa serta nomor 7 di Amerika %erikat. %ebanyak #" 8 penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan pera-atan.%etiap tahun di Amerika %erikat sekitar 9:$.""" orang mengalami stroke yang baru atau berulang. /ari jumlah tersebut sekitar ;#".""" merupakan serangan a-al dan #,$.""" merupakan stroke berulang. %tudi epidemiologi menunjukkan bah-a sekitar ,98 dari stroke di Amerika %erikat ialah iskemik #"8 sekunder untuk perdarahan intraserebral
dan
lainnya
78 mungkin
menjadi
sekunder untuk
perdarahan subaraknoid. Prevalensi stroke di 2ndonesia berdasarkan data 'iset 0esehatan /asar ('iskesdas) tahun !"#7 sebesar 9 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar #!# per mil. Prevalensi stroke
berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di %ula-esi
akarta masing4masing :98. Prevalensi %troke berdasarkan terdiagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di %ula-esi %elatan (#9:8) /2 =ogyakarta (#;:8) %ula-esi &engah (#;;8 diikuti >a-a &imur sebesar #;8). Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis nakes berdasarkan gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur tertinggi pada umur ? 9$ tahun (@7#8) dan (;98). /i provinsi %ula-esi
#. yeri kepala mendadak4intensitas maksimal dalam -aktu segera atau !. 7. @. $. ;.
menit dan berlangsung selama beberapa jam sampai hari. &anda rangsang meningeal4 mual muntah fotofobia kaku kuduk. Penurunan kesadaran sementara ($" 8 kasus %AH) atau menetap. %erangan epileptik pada ; 8 kasus %AH. /efisit neurologis fokal berupa disfasia hemiparesis hemihipestesia 0ematian mendadak terjadi pada #" 8 kasus %AH. Ta6e .,- Deaat SAH Deaat SAH menuut Hunt Hess /erajat
Manifestasi 0linis
#
Asimtomatik atau nyeri kepala dan kaku kuduk yang ringan.
!
yeri kepala yang sedang sampai berat kaku kuduk dan tidak ada defisit neurologis kecuali pada saraf kranial
7
*ingung penurunan kesadaran defisit fokal ringan
@
%tupor hemiparesis ringan sampai dengan berat deserebrasi
$
5angguan fungsi vegetatif 0oma dalam deserebrasi moribund appearance (/e-anto 5eorge dkk !""9)
(/e-anto 5eorge dkk !""9)
Geaa #inis
#. !. 7. @.
5ejala defisit fokal A-itan (onset) yeri kepala Muntah pada a-alnya $. hipertensi ;. kaku kuduk 9. kesadaran ,. hemiparesis :. deviasi mata #". likuor
Intasee6a (PIS)
Su6aakn!i&
berat menitjam hebat sering
ringan #4! menit sangat hebat sering
hampir selalu jarang biasa hilang
St!ke N!nhem!agik (SNH) beratringan pelan (jamhari) ringantidak ada &idak kecuali lesi d batang otak sering tidak ada dapat hilang
*iasanya tidak *iasa ada *isa hilang sebentar sering sejak a-al a-al tidak ada sering sejak a-al bisa ada jarang mungkin ada sering berdarah berdarah jernih (/e-anto 5eorge dkk !""9)
+, #O'PLI#ASI CVA BLEEDING 4 'uptur berulang 4 Hidrosefalus 4 Vasospasme 4 Hiponatremia (cerebral salt4-asting syndrome) 4 *angkitan (seiure) 4 Perluasan perdarahan ke intraparenkim (/e-anto 5eorge dkk !""9) G, PE'ERI#SAAN DIAGNOSTI# CVA BLEEDING a, Pemeiksaan A%a 4 Pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui adanya anemia (penyakit sickle cell) atau leukositosis (setelah terjadinya bangkitan 4
atau infeksi sistemik) Pemeriksaan koagulasi
4
sebelumnya
4 4 4
-asting (bukan karena %2A/H) 5lukosa serum untuk menentukan hipoglikemi 'ontgen toraks untuk melihat edema pulmonal atau aspirasi 605 #! sadapan untuk melihat aritmia jantung atau perubahan
4 4
segmen %&. B& scan kepala tanpa kontras dilakukan C !@ jam sejak a-itan. Pungsi lumbal bila B& scan kepala tampak normal.
untuk
menentukan ri-ayat koagulopati
4
B&A (Bomputed &omography Angiography) dilakukan jika diagnosis %AH telah dikonfirmasi dengan B& %can atau DP
6, I&enti"ikasi Sum6e Pe&aahan Ada 7 metode yang dapat dipilih untuk mengidentifikasi atau menyingkirkan aneurisma intrakranial dan untuk menggambarkan ukuran dan morfologi aneurisma yaitu #. B&A (B& Angiography) stelah injeksi kontras ! M'A (Magnetic 'esonance Angiography) dan 7 Batheter Angiography. H, PROGNOSA PEN5A#IT CVA BLEEDING Prognosis bergantung pada jenis stroke dan sindrom klinis stroke. 0emungkinan hidup setelah menderita stroke bergantung pada lokasi ukuran patologi lesi serta usia pasien dan penyakit yang menyertai sebelum stroke. s&'oke hemoragik memiliki prognosis buruk. Pada 7" hari pertama risiko meninggal $" 8 sedangkan pada stroke iskemik hanya #" 8. Prediktor terpenting untuk menilai outcome perdarahan intra serebri
(P2%)
adalah
volume
P2%
tingkat
kesadaran
penderita
(menggunakan skor 5lasgo- Boma %cale (5B%)) dan adanya darah intraventrikel. Volume P2% dan skor 5B% dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kematian dalam 7" hari dengan sensitivitas sebesar :;8 dan spesifitas :,8. %uatu P2% dengan volume E;" mD dan skor 5B% F , memiliki tingkat mortalitas sebesar :#8 dalam 7" hari dibanding dengan tingkat kematian #:8 pada P2% dengan volume C7" mD dan 5B% skor ? :. Perluasan P2% ke intraventrikel meningkatkan mortalitas secara umum menjadi @$8 hingga 9$8 tanpa memperhatikan lokasi P2% sebagai bagian dari adanya hidrosefalus obstruktif akibat gangguan sirkulasi li+uor cerebrospinal (DB%). Pengukuran volume hematom dapat dilakukan secara akurat dengan B& scan %ecara klinis edema berperan dalam efek massa dari hematom meningkatkan tekanan intrakranial dan pergeseran otak intrakranial.
%ecara paradoks
volume relatif
edema
yang tinggi
berhubungan dengan outcome fungsional yang lebih baik
yang
menimbulkan %uatu kerancuan apakah edema harus dijadikan target
terapi atau hanya merupakan variabel prognostik (Anggiamurni Dulu. !"#") I,
PENATALA#SANAAN CVA BLEEDING Manajemen stroke hemoragik pertama4tama ditujukan langsung pada penanganan A (airway ) * (breathing ) B (Circulation) / (Detection of focal neurological deficit ) &erapi perdarahan 2ntraserebral adalah sebagai berikut 1 a, Tea$i 'e&ik 4 >alan nafas dan oksigenasi dengan target pBG! 7"47$ mmHg 4 0ontrol tekanan darah. Penatalaksanaan tekanan darah tinggi sama seperti stroke iskemik dengan syarat 1 &ekanan darah diturunkan bila tekanan sistolik E #," mmHg atau
4
tekanan diastolik E #"$ mmH5 Pada fase akut tekanan darah tinggi tekanan darah tidak boleh
diturunkan lebih dari !" 8 Penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial &indakan pengobatan pertama adalah osmoterapi tapi tidak boleh digunakan sebagai profilaksis. Manitol !" 8 # gkg dalam !" menit dilanjutkan dengan "!$4"$ gkg @ jam dalam !" menit.
dengan osmoterapi Hiperventilasi dengan sasapan pBG! 7$ mmHg Pengaturan cairan 6, Tea$i Pem6e&ahan 2ndikasi tindakan pembedahan 4 Pasien dengan perdarahan serebelar E 7 cm yang secara neurologis memburuk atau yang mengalami 4
kompresi batang otak dan
hidrosefalus akibat obstruksi ventrikuler. Perdarahan intraserebral dengan lesi struktural seperti aneurisma malformasi arteriovena atau angioma kavernosa dapat diangkat jika
4
keadaan pasien stabil. Pasien usia muda dengan perdarahan lobus yang sedang atau besar
4
yang secara klinis memburuk 2ndikasi terapi konservatif medikamentosa 1 Pasien dengan perdarahan kecil (C #" cm7) atau defisit neurologi yang minimal
4
Pasien dengan 5B% kurang dari sama dengan @ kecuali dengan perdarahan serebelar disertai kompresi batang otak dapat menjadi
kandidat untuk pembedahan darurat dalam situasi klinis tertentu. (/e-anto 5eorge dkk. !""9) 4, ASUHAN #EPERA3ATAN CVA BLEEDING a, Pengkaian Pengkajian kepera-atan stroke meliputi anamnesis ri-ayat penyakit pemeriksaan fisik pemeriksaan diagnostik dan pengkajian psikososial. a) Anamnesis 2dentitas klien meliputi nama usia (kebanyakan terjadi pada usia tua) jenis kelamin pendidikan alamat pekerjaan agama suku bangsa tanggal dan jam masuk rumah sakit nomor register
dan
diagnosa medis. 0eluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk meminta bantuan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah
badan bicara pelo
tidak
dapat
berkomunikasi
dan
penurunan kesadaran. 6) Ri%a7at Pen7akit Sekaang %erangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak pada saat klien sedang melakukan aktivitas. *iasanya terjadi nyeri kepala mual muntah bahkan kejang sampai tidak sadar selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain Adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran dalam hal perubahan di dalam intrakranial. 0eluhan perubahan perilaku juga umum terjadi. %esuai perkembangan penyakit dapat terjadi letargi tidak responsif dan koma. 8) Ri%a7at Pen7akit &ahuu Adanya ri-ayat hipertensi ri-ayat stroke sebelumnya diabetes melitus penyakit jantung anemia ri-ayat trauma kepala kontrasepsi oral yang lama penggunaan obat4obat antikoagulan aspirin vasodilator obat4obatan adiktif dan kegemukan. Pengkajian pemakaian obat4obat yang sering digunakan klien seperti pemakaian obat antihipertensi antilipidemia penghambat beta dan lainnya. Adanya ri-ayat merokok penggunaan alkohol dan penggunaan obat
kontrasepsi oral. Pengakian ri-ayat ini dapat mendukung pengkajian dari ri-ayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih lanjut dan untuk memberikan tindakan selanjutnya. &) Ri%a7at Pen7akit #euaga *iasanya ada ri-ayat keluarga yang menderita hipertensi diabetes melitus atau adanya ri-ayat stroke dari generasi terdahulu. e) Pengkaian Psik!9s!si!9s$iitua Pengkajian psikologis klien stroke meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan pera-at untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi kognitif dan perilaku klien. Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari4harinya baik dalam keluarga maupun masyarakat. Adakah dampak yang timbul pada klien yaitu timbul ketakutan akan kecacatan rasa cemas rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra tubuh). Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Pola persepsi dan konsep diri yang didapatkan klien merasa tidak berdaya tidak ada harapan mudah marah tidak kooperatif. Pola penanggungan stres klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Pola tata nilai dan kepercayaan klien biasanya jarang melakukan ibadah spiritual karena tingkah laku yang tidak stabil kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. 0arena klien harus menjalani ra-at inap maka apakah keadaan ini memberi dampak pada status ekonomi klien karena biaya pera-atan dan pengobatan memerlukan dana yang tidak sedikit. %troke memang suatu penyakit yang sangat mahal. ") Pemeiksaan +isik %etelah melakukan anamnesis yang
mengarah
pada
keluhan4keluhan klien pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan per sistem (*#4*;) dengan fokus pemeriksaan
fisik pada pemeriksaan *7 (brain) yang terarah dan dihubungkan 4
dengan keluhan4keluhan dari klien. 0eadaan umum
didapatkan
klien
batuk
peningkatan
produksi
sputum sesak nafas penggunaan otot bantu nafas dan peningkatan frekuensi nafas. Auskultasi bunyi napas tambahan seperti rokhi pada klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien stroke dengan penurunan tingkat kesadaran koma. Pada klien dengan tingkat kesadaran composmentis pada pengkajian inspeksi pernapasan tidak ada kelainan. Palpasi thoraks didapatkan taktil premitus seimbang kanan4kiri. Auskultasi tidak didapatkan bunyi napas tambahan. B1(B!!&) Pengkajian pada sistem kardiovaskuler didapatkan renjatan (syok) hipovolemik yang sering terjadi pada klien stroke. &/ biasanya terjadi peningkatan dan bisa terdapat adanya hipertensi masif &/ E !"" mmHg B2 (Bain) %troke menyebabkan berbagai defisit neurologis bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat) ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Desi otak
yang rusak
tidak
dapat
membaik
sepenuhnya. Pengkajian *7 merupakan pemeriksaan terfokus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya. B: (Ba&&e)
%etelah stroke klien mungkin mengalami inkontinensia urin sementara karena konfusi ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural . 0adang4kadang kontrol sfingter urinarius eksternal hilang atau berkurang. %elama periode ini dilakukan kateterisasi intermiten dengan teknik steril. 2nkontinensia urin yang berlanjut menunjukkan kerusakan neurologis luas. B. (B!%e) /idapatkan adanya keluhan kesulitan menelan nafsu makan menurun mual dan muntah pada fase akut. Mual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung sehingga menimbulkan masalag pemenuhan kebutuhan nutrisi. Pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. Adanya inkontinensia alvi yang berlanjut menunjukkan kerusakan neurologis luas. B; (B!ne) %troke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik. 0arena neuron motor atas melintas gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berla-anan dari otak. /isfungsi motor paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berla-anan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh adalah tanda yang lain. Pada kulit jika klien kekurangan G! kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan jelek. /isamping itu perlu juga dikaji tanda4tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke mengalami masalah mobilitas fisik. Adanya kesukaran untuk beraktivitas karena kelemahan kehilangan sensorik
atau
paralisishemiplegia
mudah
masalah pada pola aktivitas dan istirahat.
lelah
menyebabkan
Pemeiksaan Diagn!stik Angi!ga"i See6i Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan arterovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisme atau malformasi vaskular Lum6a Pungsi &ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan
adanya hemoragik
pada subarakhnoid atau
perdarahan pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif sedangkan perdarahan yang kecil biasanya -arna likuor masih normal (antokrom) se-aktu hari4hari pertama. CT SCAN Memperlihatkan secara spesifik letak edema posisi hematoma adanya jaringan otak yang infark atau iskemia serta posisinya secara pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal kadang4 kadang masuk ke ventrikel atau menyebar ke permukaan otak. (Muta+in Arrif. !"",)
6, Anaisa Data Masalah kepera-atan yang sering muncul pada klien dengan stroke hemoragik adalah sebagai berikut 1 #. 'esiko ketidakefektifan perfusi dengan faktor resiko hipertensi
jaringan otak
berhubungan
!. Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
gangguan
neuromuskular akibat hemiparese detra 7. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat. N ! #
Data /G 1 4 penurunan 5B%kesadaran 4 ketidakstabilan &ekanan /arah 4 Peningkatan tekanan intrakranial 4 Pemeriksaan B& %can Dumbal Pungsi 1 2BH 2VH2%H
Eti!!gi 'i-ayat hipertensi Penurunan curah jantunh peningkatan kerja jantung
'asaah #e$ea%atan Resik! keti&ake"ekti" an $e"usi aingan !tak
Penurunan aliran darah ke sistem organ (otak ginjal dll) Peningkatan tekanan darah sebagai kompensasi suplai darah tidak terpenuhi Penurunan elastisitas pembuluh darah Pecahnya pembuluh darahmalformasi pembuluh darah Resik! keti&ake"ekti"an $e"usi aingan !tak
N!
Data
!
/% 1
Eti!!gi 'i-ayat hipertensi
'asaah #e$ea%atan Ham6atan
4
6kstremitas atas dan ba-ah tidak dapat digerakkan /G 1 4 &idak memiliki kemampuan berpindah 4 Hemiparesehemipl egi 4 0ekuatan tonus otot (4)
m!6iitas "isik Penurunan aliran darah jantung Penurunan aliran darah ke otak 0ompensasi peningkatan kerja jantung Peningkatan tekanan darah Penurunan elastisitas pembuluh darah adanya malformasi Pecahnya pembuluh darah 6dema jaringan 5angguan aliran darah ekrosis jaringan otak 0erusakan neuron Penurunan fungsi motorik dan sensorik Penurunan kemampuan bergerak berpindah Ham6atan m!6iitas "isik
N!
Data
Eti!!gi
'asaah
2
DO * 4 *icara pelo 4 Menggunakan bahasa isyarat nonverbal DS * 4 0eluarga mengatakan klien tidak dapat berbicara jelas bicara pelo
'i-ayat hipertensi Penurunan aliran darah jantung Penurunan aliran darah ke otak 0ompensasi peningkatan kerja jantung Peningkatan tekanan darah Penurunan elastisitas pembuluh darah adanya malformasi Pecahnya pembuluh darah 6dema jaringan 5angguan aliran darah ekrosis jaringan otak 0erusakan neuron Penurunan fungsi motorik dan sensorik Area yang mempersarafi kemampuan berbicara
#e$ea%atan Ham6atan k!munikasi
*icara pelo Ham6atan k!munikasi
8, Ren8ana Pea%atan N! #
1
Diagn!sa #e$ea%atan 'esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
Hambatan mobilitas fisik
NOC 4
%ystolic blood pressure 4/iastolic blood pressure 4 /ecreased level of conciousness
4 4 4
>oint movement Muscle movement *ody positioning performance
NIC Cee6a Pe"usi!n P!m!ti!n 4 Monitor status neurologi 4 Monitor tanda4tanda vital (tekanan darah nadai suhu '') 4 Monitor tanda4tanda perdarahan (urin feses 5&) 4 Hindari posisi leher fleksi 4 Monitor intake dan output cairan 4 %tabilkan tekanan darah tinggi(hipertensi) dengan agen inotropik 4 Monitor status respirasi (kedalaman nafas frekuensi irama nafas) 40olaborasi pemberian diuretik untuk menurunkan tekanan darah E=e8ise Thea$7 * 4!int '!6iit7 4 0aji kemampuan pergerakan sendi klien 4 >elaskan kepada pasien keluarga
2
Hambatan komunikasi verbal
4 9
tentang tujuan dan rencana latihan sendi 4 2dentifikasi adanya nyeri ketidaknyamanan pada bagian sendi klien 4 Ajarkan teknik 'GM pasif pada keluarga dan klien 4 *uatkan jad-al secara rutin tindakan 'GM pasif setiap hari 4 *erikan reinforcement positif apabila klien dan keluarga mampu melaksanakan 'GM pasif C!mmuni8ati!n Enha8ement * S$ee8h De"i8it 4 *erdiri menghadap pasien 4 5unakan bahasa tubuh 4 2nstruksikan pada keluarga dan pasien untuk membimbing klien dalam memberikan stimulus dalam berbicara 4 /engarkan klien secara hati4hati 4 *erikan pertanyaan yang sederhana untuk menstimulus kemampuan berbicara klien 9 *erikan reinforcement positif pada klien jika melaksanakan
dalam membimbing klien belajar berbicara
DA+TAR PUSTA#A American Heart Association. !"#$. Hemorrhagic %trokes (*leeds) uni !"#$ (Gnline 1 http1---.strokeassociation.org%&'G06G'5About%troke&ypesof%troke Hemorrhagic*leedsHemorrhagic4%trokes4 *leedsIurnal e4Blinic Volume 7 omor # >anuari4 April !"#$. Muta+in Arrif. !"",. Asuhan 0epera-atan 0lien /engan 5angguan %istem Persarafan. %alemba Medika. >akarta. Gnline 1 https1books.google.co.idbooksJ idK,<22>'j:$ABLpgKPA!79LlpgKPA!79Ld+KstrokehemoragikadalahL sourceKblLotsKIluggn5o@akarta. Penerbit *uku 0edokteran 65B. 0ariasa. !"":. Persepsi Pasien Paska %erangan %troke &erhadap 0ualitas Hidupnya /alam Perspektif Asuhan 0epera-atan. &esis Magister 2lmu 0epera-atan 0ekhususan 0epera-atan Medikal *edah. Program Pasca %arjana akultas 2lmu 0epera-atan