BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas yang mencetak tenaga pendidik di berbagai bidang ilmu pendidikan. Dalam mencetak guru atau tenaga pendidik yang kompeten dan profesional, dilakukan berbagai kegiatan perkuliahan di bidang ilmu murni maupun pendidikan. UNNES mengadakan kegiatan intra kulikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa jurusan kependidikan yang disebut Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL dapat menambah pengalaman dalam mengajar di kelas serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik di lapangan sehingga target khusus yang merupakan target kompetensi program studi dapat tercapai. Terdapat 2 kegiatan PPL. Pada PPL 1, mahasiswa melakukan kegiatan observasi dan orientasi sekolah. Sedangkan pada kegiatan PPL 2, mahasiswa melakukan kegiatan praktik mengajar di sekolah. Kegiatan PPL menuntut mahasiswa untuk mengetahui secara langsung tentang sistem pendidikan yang diterapkan pada sekolah latihan tersebut. Mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengalaman praktik mengajar di sekolah sehingga dapat memiliki bekal dan kesiapan untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional dan berkompeten.
1.2
Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan d an sosial.
1
1.3
Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
1.4
Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan memiliki manfaat bagi mahasiswa praktikan, sekolah, dan masyarakat umum.
1.5
Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan
PPL 1 dilaksanakan selama dua minggu mulai tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2017. PPL 1 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang yang beralamat di Jln. Atmodirono Raya No. 7A, Telepon/Fax (024) 8311538 Fax (024) 8452267, Semarang. Kode Pos 50242, Email:
[email protected].
1.6
Metode Pengumpulan Data
Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 1 membutuhkan banyak data. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam metode untuk mengumpulkan data-data tersebut. Metode pengumpulan data dalam laporan ini adalah sebagai berikut. 1.4.1 Metode Observasi
Metode ini merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengamati atau mendatangi langsung objek yang akan diteliti atau diamati. 1.4.2 Metode Dokumen
Metode dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau buku-buku administrasi sekolah untuk mendapatkan data. 1.4.3 Metode Wawancara
Metode dilakukan dengan cara menanyakan atau mewawancarai secara langsung narasumber yang bersangkutan dengan data yang dibutuhkan.
2
1.3
Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
1.4
Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan memiliki manfaat bagi mahasiswa praktikan, sekolah, dan masyarakat umum.
1.5
Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan
PPL 1 dilaksanakan selama dua minggu mulai tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2017. PPL 1 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang yang beralamat di Jln. Atmodirono Raya No. 7A, Telepon/Fax (024) 8311538 Fax (024) 8452267, Semarang. Kode Pos 50242, Email:
[email protected].
1.6
Metode Pengumpulan Data
Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 1 membutuhkan banyak data. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam metode untuk mengumpulkan data-data tersebut. Metode pengumpulan data dalam laporan ini adalah sebagai berikut. 1.4.1 Metode Observasi
Metode ini merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengamati atau mendatangi langsung objek yang akan diteliti atau diamati. 1.4.2 Metode Dokumen
Metode dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau buku-buku administrasi sekolah untuk mendapatkan data. 1.4.3 Metode Wawancara
Metode dilakukan dengan cara menanyakan atau mewawancarai secara langsung narasumber yang bersangkutan dengan data yang dibutuhkan.
2
BAB II HASIL PENGAMATAN
2.1
Keadaan Fisik Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang berada di daerah strategis dekat pusat kota yaitu pada Jalan Atmodirono Raya No. 7a Kode Pos 50242, Semarang. SMK Negeri 3 Semarang dibangun di atas tanah seluas 19715 m² (bangunan sekolah 4962 m² dan sisanya lahan terbuka hijau). SMK Negeri 3 Semarang didominasi oleh bangunan dua lantai. Berikut kondisi ruangan SMK Negeri 3 Semarang sebagai berikut: Tabel 2.1 Kondisi Ruangan SMK 3 Semarang Kondisi No
1
Jenis Ruang
Ruang kelas
Demensi
Baik
Rusak
Rusak
Rusak
Berat
Sedang
Ringan
Jumlah
Jumlah
Total
(7x9) m
12
1
5
2
20
(8x9) m
2
1
-
2
5
(7x8) m
3
-
-
-
3
1
-
-
-
1
1
m
1
-
-
-
1
1
(7x9) m
5
-
-
-
5
5
28
Bengkel 2
Teknik Konstruksi
(12x30) m
Batu Beton Bengkel 3
Teknik Kendaraan
(12x36)
Ringan 4
Bengkel Teknik
3
Instalasi Pemanfatan Tenaga Listrik Bengkel 5
Teknik
(7x9) m
3
-
-
-
3
3
(8x10) m
2
-
-
-
2
2
(7x8) m
2
-
-
-
2
2
(8x12) m
-
-
-
1
1
1
Lab IPA
(7x9) m
1
-
-
-
1
1
R.
(8x12) m
2
-
-
-
2
2
(5x9) m
1
-
-
-
1
1
(7x18) m
1
-
-
-
1
1
(8x6) m
1
-
-
-
1
1
(8x7) m
1
-
-
-
1
1
Audio Video
6
7
8 9 10
Lab. Autocad Lab. Komputer Perpustakaa n
Gbr
Bangunan Ruang
11
Waka Humas R.
Guru
(NA) R. Guru 12
Teknik Bangunan R. Guru Teknik Inst.
4
Tenaga Listrik R. Guru Teknik
(6x7) m
1
-
-
-
1
1
(5x7) m
1
-
-
-
1
1
1
-
-
-
1
1
1
-
-
-
1
1
Audio Video R. Guru Teknik Kendaraan Ringan R.Kepala
(4x9,5)
Sekolah
m
R. Tata Usaha, R. Bendahara, R. Waka 13
(12x9,5) m
Sarana dan Ketenagaan Ruang
(4x9,5)
Waka
m
1
-
-
-
1
1
(5x8) m
1
-
-
-
1
1
(7x9) m
1
-
-
-
1
1
(7x9) m
1
-
-
-
1
1
Kesiswaan Ruang Waka Kurikulum 14 15
R. Pertemuan R. Mushola
5
16
R. OSIS
(3x5) m
1
-
-
-
1
1
1
-
-
-
1
1
16
-
-
-
16
16
1
-
-
-
1
1
(4x7,5) 17
R. BP/BK
m (1,5x2)
18
KM/WC
m (15x30)
19
Aula
m
(sumber: Penulis, 2017) 2.2
Keadaan Lingkungan Sekolah
2.2.1 Bangunan di Sekeliling Sekolah
Bangunan yang mengelilingi SMK Negeri 3 Semarang antara lain: -
Sebelah Utara
: Pemukiman Penduduk, Jalan Raya
-
Sebelah Selatan
: Jalan Raya, Masjid UNDIP, Kantor BPLP
-
Sebeleh Timur
: Gereja
-
Sebelah Barat
: Pemukiman Penduduk, Jalan Raya
2.2.2 Kondisi Lingkungan Sekolah
Tingkat Kebersihan Indikator kebersihan dapat dilihat dengan tersedianya tempat sampah, poster
kebersihan dan kebersihan fisik sekolah. SMK Negeri 3 Semarang memiliki aturan ketat dalam hal kebersihan. Terdapat banyak tempat sampah yang disediakan di lingkungan sekolah seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 2.1 Tempat Sampah SMK 3 Semarang
(sumber: Penulis, 2017) 6
Seluruh warga SMK Negeri 3 Semarang memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Terdapat hukuman denda Rp. 50.000,kepada siapa saja yang membuang sampah sembarangan. Tingkat Kebisingan
SMK Negeri 3 Semarang berada cukup jauh dari keramaian kota. Lalu lintas kendaraan yang melewati depan sekolah juga tidak ramai.
Gambar 2.2 Pekerjaan Perbaikan Sekolah
(sumber: Penulis, 2017) Penempatan bengkel berada pada area samping sekolah, sehingga jauh dari ruang kelas. Sedangkan, pembangunan sekolah yang sedang dilakukan menimbulkan sedikit kebisingan, namun tidak begitu mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolah.
Sanitasi dan Ventilasi SMK Negeri 3 Semarang memiliki sanitasi dan ventilasi yang baik. Terdapat beberapa titik kran air yang dapat digunakan untuk mencuci tangan dan menyiram tanaman.
Gambar 2.3 Titik Kran Air SMK 3 Semarang
(sumber: Penulis, 2017)
7
Sekolah juga memiliki beberapa WC dengan kondisi layak.
Gambar 2.4 WC SMK 3 Semarang
(sumber: Penulis, 2017) Pada ruang-ruang tertentu seperti ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang komputer, bengkel, dan beberapa ruang lain telah dilengkapi dengan kipas angin, bahkan beberapa ruangan dilengkapi AC, seperti ruang rapat. Ruang kelas juga terdapat ventilasi udara yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
Jalan Penghubung dengan Sekolah SMK Negeri 3 Semarang dapat dituju dengan banyak akses jalan penghubung. Kondisi jalan menuju sekolah juga sangat baik. Letak SMK Negeri 3 Semarang juga dapat diakses dengan menggunakan angkutan umum meski butuh berjalan kaki beberapa meter. Terdapat 2 gerbang masuk yaitu di bagian depan dan bagian belakang.
Keadaan Masyarakat SMK Negeri 3 Semarang berada di lingkungan pendidikan. Di sebelah barat terdapat Universitas Diponegoro kampus pleburan, juga terdapat PIP (Pendidikan Ilmu Pelayaran).
Kondisi ini sangat mendukung kemajuan
pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang.
2.3 Fasilitas Sekolah
Ruang Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Semarang memiliki ruangan sendiri yang terletak terpisah dengan ruang guru. Pemisahan ruangan ini dimaksudkan agar
8
kepala sekolah lebih terkonsentrasi dalam melaksanakan tugasnya serta dalam menerima tamu – tamu penting. Ruangan Kepala Sekolah SMK Negeri 3 semarang juga nyaman, bersih, dam rapi.
Ruang Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah di SMK Negeri 3 Semarang memiliki ruangan masing – masing. Karena terdapat beberapa wakil kepala sekolah (waka) maka ruangan waka masing- masing terpisah dari ruang guru supaya pekerjaan setiap bidang waka dapat dikerjakan dengan maksimal serta tidak saling merasa terganggu.
Ruang Guru
Di SMK Negeri 3 Semarang guru memiliki ruangan tersendiri yang cukup luas dan nyaman. Kebanyakan guru yang sering berada di ruang guru adalah guru mata pelajaran normatif karena guru mata pelajaran produktif juga memiliki ruang guru di jurusan masing – masing.
Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha adalah pusat administrasi sekolah. Di SMK Negeri 3 Semarang. Berbagai fasilitas pendukung ada di ruang tersebut seperti komputer, telepon, dan sebagainya yang digunakan dalam bidang administrasi.
Ruang Kelas
Ruang kelas adalah tempat utama bagi siswa untuk menerima pembelajaran dari guru. Sebagian besar kegiatan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas, tetapi untuk mata pelajaran tertentu dilaksanakan di luar kelas.
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat adanya koleksi buku-buku yang menunjang kelangsungan belajar siswa. Adapun koleksi buku-buku yang berada di perpustakaan antara lain berupa buku paket yang berasal dari Depdiknas sebagai buku pegangan dalam pelajaran pokok, buku pelajaran pelengkap (buku non paket), buku cerita fiksi (buku bacaan), dan buku buku lainnya yang dapat di jadikan sumber pengetahuan. Pengolahan koleksi perpustakaan sekolah dilakukuan sejak buku tiba di perpustakaan sampai tersusun rapi di rak dan siap
9
digunakan oleh siswa dan guru. Untuk menjaga ketertiban dalam peminjaman serta menjaga keutuhan koleksi buku ditetapkan peraturan/tata tertib peminjaman.
Laboratorium
Sekolah Menengah KejuruanNegeri 3 Semarang mempunyai beberapa laboratorium sebagai pendukung fasilitas belajar-mengajar, yaitu laboratorium IPA, laboratorium kimia, dan laboratorium komputer.
Bengkel Praktik Jurusan
Setiap jurusan di SMK Negeri 3 Semarang dilengkapi dengan ruang praktik, atau yang lebih dikenal dengan bengkel praktik jurusan. Bengkel praktik jurusan pada SMK Negeri 3 Semarang berjumlah 4 ruang. Tujuan dibangunnya bengkel praktik jurusan adalah agar siswa dapat belajar dengan baik dan maksimal sesuai dengan jurusannya, sehingga ketrampilan yang dimiliki oleh masing – masing siswa terasah.
Ruang Bimbingan Konseling
SMK Negeri 3 Semarang menyediakan fasilitas Bimbingan dan Konseling (BK) bagi siswa. Ruang Bimbingan dan Konseling (BK) disendirikan dari ruang kelas agar tidak timbul masalah yang dapat mengganggu pembelajaran. BK melayani
pengaduan
masalah,
penyuluhan,
dan
pengembangan
siswa
berdasarkan minat bakat dan bidang studi. Pelayanan dilakukan secara teratur, terencana dan berkesinambungan.
UKS
Fasilitas kesehatan yang dimiliki sekolah adalah UKS (Unit Kesehatan Sekolah). UKS digunakan sebagai tempat penanganan dan pengobatan siswa dan guru. Dilengkapi dengan kasur, timbangan, P3K, dan alat penunjang kesehatan lainnya.
Lapangan Olahraga
Fasilitas olahraga mencakup beberapa lapangan olahraga diantaranya lapangan badminton, sepak bola, tenis meja, tenis, dan basket. Di lapangan tenis
10
ini juga difungsikan sebagai lapangan upacara pada saat hari senin atau hari-hari besar nasional.
Ruang OSIS
Ruang OSIS digunakan oleh siswa yang menjadi pengurus OSISsebagai kantor pusat kegiatan siswa, dimana didalamnya digunakansebagai kantor kesekretariatan OSIS.
Musholla
Musholla di SMK Negeri 3 Semarang terletak di lantai satu dimanfaatkan oleh Guru, Karyawan, dan siswa untuk beribadah serta dimanfaatkan pula untuk kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya.
Kamar Mandi
SMK Negeri 3 Semarang memiliki 40 kamar mandi dengan kapasitas 1400 siswa. Kamar mandi ini tersebar di sejumlah gedung yang ada di SMK Negeri 3 Semarang untuk menjamin siswa maupun guru dapat dengan mudah menemukan kamar mandi.
Tempat Parkir
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Semarang memiliki 2 tempat parkir. Tempat parkiryang pertama digunakan oleh siswa yang letanknya terdapat di lapangan sekolah. Tempat parkir yang kedua digunakan untuk Guru dan Karyawan, letaknya didepan gedung sekolah. 2.4 Penggunaan Sekolah
Gedung seluas 1975 m2 merupakan hak milik dari SMK N 3 Semarang, yang didalamnyaterdapat bermacam-macam ruangan yang terisioleh fasilitas yang menunjang ruangan tersebut. Pada dasarnya fasilitas di masing-masing ruang hampir sama misalnya terdapat meja, lemari, kursi, dan faktor pendukung kelas lainnya seperti LCD proyektor, screen proyektor yang dalam kuantitasnya masih terdapat kekurangan. Sedangkan fasilitas yang biasanya digunakan untuk disewakan pada kepentingan umum adalah lapangan olahraga seperti halnya Kanwil (Disprov) yang menggunakan
11
lapangan SMK N 3 Semarang guna tenis. Dan lapangan tersebut disewakan namun dengan syarat utama tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2.5 Keadaan Guru dan Siswa
Jumlah guru menurut mata pelajaran berjumlah 84 orang yang terlampir dalam Lampiran 6 dengan pembagian Teknik Bangunan 13 guru, Teknik Elektro 18 guru,
Teknik Mesin 14 guru, Adaptif dan Normatif 39 guru. Sedangkan jumlah staf tata usaha dan karyawan SMK Negeri 3 Semarang tahun pelajaran 2016/ 2017 sebanyak 29 orang yang terlampir dalam Lampiran 7. 2.6 Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Antara Kepala Sekolah dengan Guru
Interaksi sosial atau hubungan antara Kepala Sekolah dengan guru di SMK Negeri 3 Semarang terjalin sangat baik. Sebagaimana seorang pemimpin yang arief dan bijaksana Kepala SMK Negeri 3 Semarang juga menjadi suri tauladan yang baik dan memberikan contoh berupa sikap dan tindakan yang baik kepada guru di SMK Negeri 3 Semarang. Keakraban Kepala Sekolah tersebut dengan Guru dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah karena adanya interaksi Kepala Sekolah dengan Guru yang baik maka akan menjadi kompak dan sejalan Dengan terjalinnya hubungan yang selaras maka akan dapat mewujudkan visi dan misi SMK Negeri 3 Semarang.
Interaksi Sosial Antara Guru dengan Guru
Interaksi sosial antara guru dengan guru di SMK Negeri 3 Semarang terjalin cukup baik ,antar guru saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Memberikan contoh kepada para murid untuk tetap menjaga kekompakan serta menjalin komunikasi yang baik antar rekan seprofesi. Dengan adanya interaksi yang baik antar guru maka akan terjadi kekompakan serta pelaksanaan program sekolah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
12
Interaksi Sosial Antara Siswa dengan siswa
Interaksi sosial antara siswa dengan siswa di SMK Negeri 3 Semarang mungkin kurang begitu baik karena diantara mereka masih ada pandangan tentang senior dan junior. Siswa SMK biasanya kompak hanya dalam satu lingkup kecil saja, contohnya mungkin hanya satu kelas saja dan kurang kompak dengan kelas yang lain. Ada juga yang tidak mementingkan tentang status mereka sebagai senior atau junior. Siswa yang tidak mementingkan statusnya sebagai senior tau junior biasanya mempunyai teman yang banyak di sekolah, mulai dari kelas satu sampai kelas tiga.
Interaksi Sosial Antar Guru dengan Siswa
Interaksi sosial antara guru dengan siswa di SMK Negeri 3 Semarang cukup baik, hanya saja terkadang masih ada beberapa dari siswa yang kurang menghargai guru saat ditegur karena melanggar tata tertib di sekolah. Sehinga terkadang guru harus bertindak tegas kepada siswa yang melanggar dan memberikan sanksi kepada para siswa. Namun ada pula siswa yang tidak mengindahkan teguran dari guru dan bersikap semaunya walaupun sudah mendapat teguran. Peran guru selain pengajar juga berperan sebagai pendidik serta sebagai orang tua siswa selama di sekolah.
Guru dengan Staf Tata Usaha
Interaksi sosial antara guru dengan staf tata usaha (TU) di SMK Negeri 3 Semarang sangat baik. Antara guru dan staff tata usaha bekerja berdampingan saling mendukung pekerjaan dan tugas masing-masing antara keduanya ,saling menghargai dan menghormati satu sama lain, mereka juga tidak segan-segan untuk saling membantu bila ada yang membutuhkan bantuan untuk mencapai tujuan bersama memajukan dan meningkatkan mutu SMK Negeri 3 Semarang.
Hubungan Secara Keseluruhan Antar Personil
Hubungan secara keseluruhan antara personal di SMK Negeri 3 Semarang terbilang baik dikarenakan seluruh warga sekolah menunjukan adanya sikap saling menghargai dan menghormati dan menjunjung nilai
13
kekeluargaan namun tetap dapat menempatkan antara hak dan kewajiban masing-masing demi menjaga mutu dan kualitas sekolah. 2.7 Pelaksanaa Tata Tertib
-
Tata Tertib Siswa 1. Hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 (sepuluh) menit sebelum pelajaran dimulai. 2. Selama pelajaran, siswa tidak boleh menerima tamu, kecuali dalam hal yang sangat penting dan harus seijin Kepala Sekolah. 3. Siswa wajib masuk sekolah atau kelas dengan tertib, sopan dan wajib mengenakan pakaian seragam yang ditetapkan sekolah dengan ketentuan yang sudah ada 4. Siswa wajib memberikan dukungan moral dan material, bila ada siswa yang mengalami musibah , yang pelaksananya diatur oleh OSIS. 5. Mengikuti dan melaksanakan upacara bendera dengan bark dan khidmat 6. Bersikap disiplin, jujur, bertanggungjawab 7. Harus mempunyai karakter dan budaya S3 (Senyum , Salam , Sapa) 8. Siswa yang menggunakan sepeda motor wajib dan harus sepeda motor standart lalu lintas ke sekolah dan diharapkan sudah mempunyai surat ijin mengemudi (SIM) 9. Siswa wajib memarkir kendaraan ditempat yang telah ditentukan khusus siswa dengan tertib dan rapi. -
Tata Tertib Guru dan Karyawan SMK 3 Semarang
1. Guru harus sudah hadir di sekolah 15 menit (lima belas) menit sebelum pelajaran dimulai. 2. Bila guru terlambat hadir kurang dari 15 (lima belas) menit, dapat melanjutkan pelajaran apabila telah mendapatkan izin dari Guru Piket. 3. Bila guru terlambat Iebih dari 15 (lima belas) menit tidak diperkenankan mengajar pada jam tersebut.
14
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan
Setelah melaksanakan observasi PPL1 di SMK Negeri 3 Semarang, diperoleh data berikut: 1.
Kondisi lingkungan, administratif, akademik, dan lingkungan sosial SMK Negeri 3 Semarang sudah baik. Hal tersebut terlihat dari lingkungan yang bersih serta hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar yang harmonis. Sedangkan dalam administratif dan akademik, terlihat dari pengarsipan data administratif yang rapi dan kegiatan akademik yang berjalan dengan lanca r. Selain itu tenaga pendidik, siswa, struktur organisasi, dan data penting lainnya cukup baik. Ekstra kurikuler juga berjalan baik.
2.
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari tercukupinya sarana pendukung kegiatan pembelajaran seperti gedung dan fasilitas pendukungnya.
3.
Tata tertib yang ada di sekolah cukup baik, namun kurang pengawasan dalam menerapkan tata tertib tersebut dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen berbagai bidang di
SMK Negeri 3 Semarang sudah terorganisir dengan baik. 3.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang perlu ditingkatkannya antara lain: 1.
Penambahan fasilitas terhadap sarana dan prasarana diantaranya kebutuhan akan toiletuntuk siswa, dan perangkat pendukung pembelajaran seperti LCD dan alat praktikum di bengkel masing-masing jurusan.
2.
Penerapan tata tertib sekolah agar ditingkatkan dalam pengawasanya.
3.
Peningkatan pengawasan pada ekstrakurikuler untuk meningkatkan minat dan bakat siswa.
15
REFLEKSI DIRI Nama
: Lantip Dwi Nugroho
NIM
: 2101414051
Fakultas
: Bahasa danSeni
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atasnikmat
dan
rahmat
serta
seluruh
karunia-
Nya,
sehingga
saya
bisa
melaksanakanProgram Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) ini dengan lancar. Praktik ini merupakansalah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus ditempuh olehsetiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL 1 berisikegiatan observasi, orientasi dan pembelajaran model. Kegiatan ini bertujuanmembentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yangprofesional dalam bidang kompetensi pedagogic, kepribadian, professional, dansosial. Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan padatanggal 24 Juli 2017 sampai dengan tanggal 4 agustus 2017. Praktikan mendapatkanpengetahuan dan wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalampembelajaran, terutama pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Praktikan memperolehtugas mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas X, XI dan XII yang di ampu oleh Ibu Sunarti,S.Pd, M. Si. selaku guru pamong. Selama melaksanakan PPL I praktikan tidak hanyaobservasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikanmelakukan observasi dalam kelas dan laboratorium serta wawancara dengan pihakBK, petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang. Sikap gurupamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untukbelajar membuat perangkat pembelajaran setra berdiskusi mengenai masalahpembelajaran dan materi pelajaran Bahasa dan Sastra
16
Indonesia. Melalui kegiatan observasi di SMKNegeri 3 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni. Pada pembelajaran kali ini saya menggunakan pendekatanpendekatan saintifikpadaaspekpengetahuansedangkanpadaaspekketrampilanmenggunakanpen dekatanpendekatan pedagogic genreseperti yang sedang dicanangkan pemerintah. Dengan menggunakan model inisaya harus bisa membentuk suasana pembelajaran yang baru, menarik,menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam proses belajarmengajar, saya harus menekankan budaya bergerak dan pembentukan karakterpada peserta didik. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG sudah bisa untukmemenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya sendirimasih
terus
dikembangakan
agar
bisa
mencukupi
untuk
peroses
belajarmengajar. Dari yang sekarang masih 33 kelas akan ditambah lagi menjadi 36kelas.Untuk bidang kebahasaan, sarana dan prasarana di smk tersebut belum tercukupi karena di SMK N 3 Semarang belum memiliki Lab. Bahasa. Selain itu setiap kelas tidak dilengkapi LCD Proyektor dan speaker sehingga untuk menayangkan beberapa materi melalui Video maupun LCD proyektor harus meminjam Sarpras, tetapi tidak selalu ada karena digunakan secara bergantian. Tetapi tidak menjadi penghambat guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing. Dalam
praktik
pengalaman
lapangan
(PPL)
di
SMK
Negeri
3
SEMARANGsaya masih membutuhkan banyak sekali bimbingan dan arahan dari gurupamong. IbuSunarti,S.Pd, M. Si.ditunjuk sebagai guru pamongsaya. Beliau membimbing saya dengan penuh kesabaran dan selalu memberiarahan yang membawa saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik danberkompeten. Tentu peran pembimbing PPL saya juga terus memantau danmemberi masukan positif
17
yang bisa membentuk karakter mahasiswabimbingan sehingga bisa menjadi seorang pendidik yang baik. 4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan. Proses pembelajaran di SMK Negeri 3 SEMARANG cukup rapi dan tertib.SMK tersebut menggunakan kurikulum K13 revisiuntukkelas X seperti yang dianjurkan pemerintah. Tetapi untuk kelas XI masih menggunakan kurikulum K13 . Penggunaan kurikulum yang berbeda pada tingkatan kelas tidak menjadi penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan menggunakan K13 revisi dan K13 diharapkan bisa membawa Indonesia dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam proses pembelajaran,guru mengunakan pendekatan saintifik pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek ketrampilan guru menggunakan pendekatan pendekatan pedagogik genre. Setiap guru di SMK tersebut memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak didiknya. Setiap guru di SMK N 3 Semarang lebih menekankan pada pembentukan karakter peserta didik sehingga mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga siapuntuk terjun di dunia pendidikan. 5. Kemampuan diri praktikan. Dalam pelaksanaan PPL 1 saya mendapatkan waktu satu minggu untukobsevasi sekolah dan orientasi serta satu minggu untuk pembelajaran model.Tetapi dalam pembelajaran model kali ini saya diberi kesempatan untukmengelola
kelas
dan
mengenal
karakter
siswa
SMK
Negeri
3
Semarangsehingga saya bisa merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada prosespembelajaran. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1. Setelah
melaksanakan
PPL
1
saya
bisa
tahu
cara
menyiapkan
perangkatpembelajaran yang baik, cara mengelola kelas, cara mengajar dengan menggunakan pendekatan saintifik pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek ketrampilan
menggunakan
pendekatan-pendekatan
pedagogic
genre,
cara
18
membimbing peserta didik menjadi manusia yang berkaraktersehingga siap terjun dalam dunia pekerjaan. 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES Untuk SMK Negeri 3 Semarang perlu adanya perbaikan sarana dan prasaranayang
digunakan
dalam
proses
belajar
mengajar
khususnya
dalampembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Juga diperlukan adanya penambahan alat danpengoptimalan sarana dan prasarana yang sudah ada disekolah. Sedangkanuntuk UNNES, saya harapkan untuk PPL selanjutnya bisa lebih baik lagidalam pengelolaannya dan selalu memberi bimbingan pada mahasiswa PPLsehingga bisa menciptakan pendidik yang handal dan berkompeten dalambidangnya masing-masing.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan
SUNARTI, S.Pd, M.Si
Lantip Dwi Nugroho
NIP. 19700227200802007
NIM. 2101414051
19
REFLEKSI DIRI Nama
: Syaefatul Awaliyah
NIM
: 2101414085
Fakultas
: Bahasa dan Seni
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kelancaran kepada kami dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 1 merupakan bagian dari program PPL yang wajib dilaksanakan dalam waktu 2 minggu oleh mahasiswa kependidikan, dimana pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL 1 dan PP L 2. Kegiatan yang dilakukan saat PPL 1 berkaitan dengan kondisi fisik sekolah/lembaga tempat latihan, struktur organisasi sekolah, administrasi kelas, keadaan guru dan murid, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik, dan jadwal kegiatan sekolah. PPL 1 dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung dengan siswa, guru dan karyawan, serta masyarakat sekitar seputar data-data yang harus didapatkan mengenai sekolah dan lingkungan sekitar yang berkaitan dengan proses belajar men gajar (PBM). SMK Negeri 3 Semarang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang masuk dalam kelompok Teknologi dan Industri. Jurusan keahlian yang ada di SMK Negeri 3 Semarang yaitu Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Audio Video, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, dan Teknik Kendaraan Ringan. Adapun observasi yang telah dilakukan oleh praktikan, beberapa p enjabarannya antara lain: 1. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni. Praktikan mendapat kesempatan untuk mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas X dan XI. Terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan dari pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
20
a. Kekuatan Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Guru menerapakn sikap kedisiplinan dalam belajar. Siswa diberikan keleluasaan mendapatkan materi melalui ponsel dan media lainnya. Sehingga, materi yang didapatkan tidak hanya melalui satu sumber. Dalam pembelajaran, guru juga memberikan penjelasan sejelas-jelasnya kepada siswa dan membuka kesempatan kepada siswa sebesar-besarnya untuk bertanya apabila siswa kurang paham terhadap materi. Dengan cara yang demikian, hubungan siswa dan guru dalam pembelajaran dapat terjalin dengan baik. b. Kelemahan Basis pendidikan siswa yang dipersiapkan untuk terjun dalam dunia kerja membuat siswa malas-malasan dalam belajar Bahasa Indonesia. Alasannya adalah karena pelajaran Bahasa Indonesia tidaklah penting dalam dunia kerja atau dunia industri.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang sudah memenuhi kebutuhan siswa. meliputi ruang kelas yang mendapatkan cuku penerangan dan udara sehingga, siswa nyaman dalam belajar. Terdapat kipas angin di setiap kelasnya. Hanya saja, tidak adanya LCD dan Proyektor di setiap kelas membuat kendalakendala muncul. Jika membutahkan LCD atau proyektor, kita harus meminjam dari bagian sarana dan prasarana. Hal ini membuthkan waktu dan dapat menyita jam pelajaran. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing. a. Guru Pamong Guru pamong praktikan selama menjalani PPL di SMK N 3 Semarang adalah Ibu Sri Sutarmi, S.Pd.. Beliau merupakan sosok yang disiplin dan tegas dalam
21
pembelajaran.
Cara
mengajar
yang
ringan
dan
tidak
berbelit-belit
memudahkan siswa menerima pelajarannya. Beliau mengutamakan sikapsikap siswa menjadi baik dengan cara selalu memberikan nilai sikap setiap kali pembelajaran berlangsung. Kualitas beliau dapat mendukung saya menjadi calon pendidik yang berkarakter dan profesional nantinya. b. Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing pratikan adalah Ibu Septina Sulistyaningrum, S.Pd., M.Pd. yang juga meruapakan Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes. Beliau adalah sosok yang disiplin dan memiliki cara-cara unik untuk menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menarik. Beliau juga selalu akrab dengan mahasiswa. Kualitas beliau dapat mendukung saya menjadi calon pendidik yang berkarakter dan profesional nantinya. 4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan. Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 3 Semarang saat ini mengacupada kurikulum 2013, dimana siswa yang dituntut lebih aktif dalam PBM diband ingkan guru. PBM dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga pada pelaksanaan PBM sudah terstruktur dan tertata rapih, sehingga PBM juga berjalan tertib dan lancar, terutama untuk penyampain materi. Evaluasi untuk PBM yang telah berjalan adalah perlu adanya kesinambungan dan kerjasama yang baik antar siswa dan guru, sehingga jika kedua elemen tersebut memiliki tujuan belajar yang sama, maka akan tercipta PBM yang ideal sesuai yang diprogramkan oleh sekolah. 5. Kemampuan diri praktikan. Praktikan mengikuti arahan dari guru pamong agar dapat menjadi calon guru yang profesional. Praktikan mampu memberikan materi kepada siswa namun ada beberapa siswa yang belum bisa dikendalikan oleh praktikan. Sehingga melalui latihan dan mengikuti arahan dari guru pamong, praktikan diharapkan mampu memperbaiki kemampuan diri sebagai calon guru. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
22
Setelah melakukan observasi selama dua minggu, banyak hal yang bertambah pada diri praktikan. Diantaranya adalalah bertambahnya kedisiplinan saat masuk mengajar, etika, sopan dan santun, cara mengatasi siswa-siswa dengan perhatian khusus dan lain sebagainya. Semua itu dapat menjadi bekal untuk praktikan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bersiap menjadi pendidik yang profesional. 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES Saran bagi SMK Negeri 3 Semarang sendiri yaitu dengan terus meningkatkan mutu dan kualitas sekolah ,terus meningkatkan disiplin bagi seluruh warga SMK dan lebih menegaskan kepada pada siswa untuk memperbaiki etika dan bersikap sopan dan sikap saling menghargai. Guna pengembangan Unnes,
praktikan
menyarankan bahwa perlu adanya peninjauan kembalimengenai sekolahsekolah tempat latihan bagi mahasiswa program kependidikan sehingga setelah mahasiswa melaksanakan PPL mampu mengamalkan ilmu sesuai bidangnya kepada peserta didik nantinya dan senantiasa meningkatkan dalam menjalin koordinasi pada pihak-pihak terkait.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan
Sri Sutarmi, S.Pd.
Syaefatul Awaliyah
NIP. 196107021988032001
NIM. 2101414085
23
REFLEKSI DIRI
Nama
: Intan Permata Sakti
NIM
: 2501413008
Jurusan
: SeniTari , S1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat melaksanakan laporan PPL 1 di SMK N 3 SEMARANG yang berlokasi di Jl. Atmodirono
no.7A, Wonodri Semarang .
Kemudian, tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membimbing kami kepala sekolah, ketua jurusan, guru pamong kami yang bersedia membantu demi kelancaran PPL 1, para staff dan karyawan, serta tak lupa para siswa yang bersedia menerima kami menjadi guru praktikan di SMK N 3 Semarang. Refleksi diri ini ditulis berdasarkan pengalaman dan observasi di SMK N 3 Semarang mulai pada tanggal 24 Juli hingga 7 Agustus 2017. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama ini, bahwa SMK N 3 Semarang dengan lokasi di Jl. Atmodirono
no.7A, Wonodri Semarang sangat strategis dapat dijangkau dengan
kendaraan umum atau pribadi. Meskipun keadaan lingkungannya ramai akan transportasi umum, namun proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan tertib dan lancar. Adapun hal – hal yang menyangkut dengan laporan observasi yang kami praktikan di SMKN 3 Semarang antara lain: 1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran Seni Budaya Kekuatan dalam hal pembelajaran Seni Budaya , Kata seni dan budaya itu satu hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan terutama kita yang hidup di Indonesia, sebagai bangsa Indonesia Budaya dan kesenian harus dilestarikan dikembangkan supaya seni-seni dan budaya di Indonesia tidak diakui negara lain. Karena Seni Budaya itu merupakan warisan atau sudah ada sejak jaman nenek moyang kita lahir secara turun temurun diwariskan dan sampai sekarang untuk
24
sumber utama untuk hidup yaitu berbudaya baik dan tidak akan punah dan seni budaya dapat di pecah menjadi 4Seni Rupa,Seni Musik,Seni tari, Seni drama atau teater. Dapat dilihat dari antusiasme anak-anak yang selalu ingin tahu ketika pembelajaran walau pun ada anak yang tidak menguasai dan tidak mengerti tentang pembelajaran Seni Budaya itu sendiri. Untuk kelemahanya, yakni perlunya kesadaran para siswa untuk menyukai, mengusai pelajaran ini. Karena ada sebagian besar anak menganggap bahwa dia tidak menyukai pembelajaran Seni Budaya sehingga tidak konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran. Atau banyak anak yang menyepelekan pembelajaran Seni Budaya . 2. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang, sudah baik dan cukup lengkap. Selain itu sarana sekolah yang menunjang pembelajaran antara lain perpustakaan di perpustakaan terdapat buku-buku pembelajaran,, aula, tetapi belum terdapat LCD yang dapat membantu guru dalam memberikan materi kepada siswa, dan belum ada ruang khusus kesenian seni yang nyaman untuk mengajar , serta peralatan yang menunjang demi kelancaran proses belajar mengajar dan masih banyak lagi sarana pelengkap pembelajaran lainnya. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing Guru pamong Seni Budaya khususnya Seni Budaya mempunyai kemampuan yang baik dalam melakukan pembelajaran di kelas. Karena pengalaman dalam mengajar yang hamper cukup lama membuat guru tersebut dapat menguasai kelas dengan baik. Dalam PPL I ini dosen pembimbing juga sangat penting karena dari beliaulah kita dapat masukan dan solusi agar pembelajaran berjalan baik. Untuk dosen pembimbing belum begitu tampak partisipasinya dalam PPL I ini, dikarenakan belum adanya kontak komunikasi dengan dosen pembimbing. Tapi, penulis percaya jika dosen-dosen yang telah diutus oleh kampus untuk mendampingi merupakan salah satu guru yang bagus diantara yang lainnya. 4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
25
Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik, dilihat dari segi in put dan output siswa, segi proses pembelajaran yang menerapkan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Walaupun mungkin masalah tentang seni buda ya khususnya seni tari disini tidaklah terlalu penting, karena di S MK N 3 Semarang mata pelajaran seni budaya merupakan pelajaran yang tidak produktif dalam pembelajaran lebih banyak ke seni rupa, tetapi pada tahun ini sudah terdapat guru seni budaya khususnya seni tari itu sendiri. 5. Sebagai mahasiswa yang masih melakukan latihan mengajar, praktekan merasa kemampuan yang dimiliki masih sangat kurang, sehingga masih perlu melakukan pendalaman materi dan praktek serta belajar untuk mengondisikan kelas dengan baik 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I. PPL I merupakan observasi sebelum adanya proses praktek mengajar di sekolah. Jadi semua mahasiswa banyak melakukan pengamatan baik mengenai kondisi fisik maupun non fisik. Setelah melakukan PPL I ini ,diharapkan mahasiswa akan tahu bagaimana harusnya mereka bersikap, baik dalam tata tertib, pembelajaran, berintaraksi dengan guru atau pun murid dan lain-lain. 7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan UNNES Secara umum keadaan sekolah baik dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan baik. Namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi terutama mengenai sarana dan prasarana belajar untuk lebih ditingkatkan sehingga proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan lebih maksimal. Saran bagi UNNES adalah agar pihak UNNES senantiasa menjaga hubungan yang harmonis dam baik dengan SMK N 3 Semarang untuk menunjang kelancaran mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan PPL periode berikutnya.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui,
26
Guru Pamong
Guru Praktikkan
Kurnia Agustini, S.Pd.
Intan Permata Sakti
NIP.-
NIM. 2501413008
REFLEKSI DIRI Nama
: Whastu Mahenning M
Nim
: 2501414138
Jurusan
: Seni Tari , S1
PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa calon guru UNNES, Dengan adanya PPL ini , mahasiswa secara langsung akan terjun ke lapangan untuk melihat kondisi lapangan secara nyata. Selain itu d alam kegiatan PPL ini mahasiswa akan belajar untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatnya dibangku kuliah. PPL terbagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2 . Pada PPL 1 , mahasiwa diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah praktikkan tepatnya di SMK N 3 SEMARANG yang berlokasi di Jl. Atmodirono no.7A, Wonodri Semarang .
Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikkan lebih
mengenal lebih dalam mengenai segala sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan PPL 2.
Pada kegiatan PPL 1 , di SMK N 3 Semarang mulai pada tanggal 24 Juli hingga 7 Agustus 2017. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama ini, bahwa SMK N 3 Semarang dengan lokasi di Jl. Atmodirono no.7A, Wonodri Semarang . Pada
27
kegiatan PPL 1 ini praktikkan tidak hanya menggunakan observasi dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan o bservasi pengamatan terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumen tasi. Data yang diambil meliputi data tentang
keadaan
fisik
sekolah,
keadaan
lingkungan
sekolah,
fasilitas
sekolah,penggunaan sekolah ,keadaan guru dan siswa , Interaksi yang terjadi antar semua personel sekolah, pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar secara langsung.
Dari kegiatan PPL 1 ini praktikkan memperoleh :
1.
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran Seni Budaya Kekuatan pembelajaran di SMKN 3 Semarang , Guru seni budaya dalam hal pembelajaran Seni Budaya mampu mengkondisikan dan mengelola kelas dengan baik , Guru secara umum telah mengetahui dan memahmai karakteristik siswanya . Sebagian besar guru memiliki pengalaman yang lebih dalam mengajar di kelas . Kelemahan pe,belajaran di SMKN 3 Semarang adalah jumlah siswa laki laki lebih banyak daripada siswi permpuan mengakibatkan guru lebih intens dalam mengelola kelas serta berbicara dengan suara yang lebih keras .
2.
Ketersediaan sarana dan prasarana . Sarana dan prasarana yang ada di SMK N 3 Semarang ,secara umum cukup lengkap. Hal ini ditandakan dengan adanya ruang kelas , peprpustakaan, UKS, lapangan,ruang tamu,ruamg guru, ruang kepala sekolah, aula dan kamar mandi. Namun memiliki keterbatasan tidak menyediakan lcd dan ruang lab komputer serta ruang untuk kesenian.
3.
Kualitas Guru pamong Guru Pamong Praktikkan beliau merupakan guru seni budaya beliau merupakan guru yang tegas , memiliki inovasi dalam mengajar , mampu memberikan arahan
28
dan masukkan kepada praktikkan serta memberikian informasi yang dibutuhkan praktikkan.
4.
Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah cukup baik, dilihat dari segi input dan output siswa, segi proses pembelajaran yang menerapkan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum baru (kurtilas ). Selama pembelajaran , sebagian besar guru dan siswa menggunakan sumber buku paket.
5.
Kemampuan diri praktikkan Praktikkan telah menempuh perkuliahan di dalam ruang kuliah selama enam semester, maka dari itu praktikkan mendapat teori teori tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pendidikan anak disekolah . Namun sebuah teori tidak akan lengkap tanpa adanya suatu praktek yang nyata . Pada PPL 1 ini praktikkan mendapatkan pengetahuan baru mengenai praktek langsung dilapangan . Dimulai dari kegiatan microteaching dari microteaching ini, praktikkan belajar mengenai cara mengajar di kelas serta apa yang harus dilakukan guru sebelum KBM.
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I. Setelah melakukan kegiatan PPL I praktikkan akan memperoleh pengetahuan b aru mengenai praktek pembelajaran di kelas secara langsung serta sarana dan prasarana apasaja yang dimilki oleh sebuah sekolah, praktikkan juga memperoleh gambaran krakteristik siswa serta pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini karena praktikkan berkesempatan mengisi kelas yang kosong .
7.
Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan UNNES Sekolah lebih memaksimalkan dan merawat sarana dan prasarana yang telah dimilikinya seperti buku-buku penunjang, perpustakaan dll. Selain itu sekolah bisa meningkatkan pembelajaran agar lebih inovatif dengan memanfaatkan sumber
29
sumber yang ada. Sedangkan saran bagi pihak UNNES adalah hendaknya mengintensifikasikan bimbingan terhadap dosen,guru pamong dan mahasiswa. Selain itu untuk sistem pusat pengaturan PPL atau sim PPL harus ditingkatkan. Semarang, Agustus 2017 Mengetahui,
Guru Pamong
Guru Praktikkan
Dra. Siti Fatonah
Whastu Mahening M.
NIP:196610112008012006
NIM : 2501414138 REFLEKSI DIRI
Nama
: Wibowo laksono
NIM
: 2501414076
Prodi
: Pendidikan Seni Musik
Fakultas
: Bahasa dan Seni
PPL adalah program kependidikan yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang untuk menyiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga dapat memperoleh pengakuan sebagai tenaga pendidik profesional, yang mampu beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul dan bermatabat. Program PPL terbagi menjadi 2 bagian yaitu PP L 1 dan PPL 2.Kegiatan dalam PPL 1 meliputi orientasi dan observasi sekolah yang dilaksanakan selama dua minggu, di mulai tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan 7 Agustus 2017, selama PPL 1 kegiatan yang dilakukan adalah observasi kondisi fisik, lingkungan serta fasilitas pembelajaran
30
dalam kelas. Observasi kelas dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan mahasiswa praktikan terhadap kondisi nyata dalam kelas dan lingkungan sekolah. Berikut ini adalah refleksi diri yang praktikan dapat kan setelah melakukan pengamatan atau observasi di sekolah mitra, yang disini adalah SMK Negeri 3 Semarang. 1. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya
a. Keunggulan
Dalam menyampaikan materi tentang Seni Budaya guru sangatlah tegas dalam proses belajar mengajar dan hal ini membuat suasana didalam kelas menjadi kondusif.
Peserta didik sangat menghargai guru mereka sehingga kegiatan belajar mengajar didalam kelas dapat terlaksana dengan kondusif
b. Kelemahan
Kelemahan dalam pelajaran Seni Budaya kurangnya sarana dan prasarana membuat proses belajar mengajar sedikit terhambat.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah latihan
Ketersediaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran Seni Budaya sudah masih kurang.Setiap kelas tidak memiliki LCD, tidak adanya Galeri dan ruang musik, menghambat proses belajar mengajar, selain itu alat music yang tersedia juga sudah banyak yang rusak, hal ini di karenakan mata pelajaran Seni Budaya yang di tonjolkan adalah seni rupa. Setiap siswa mendapat buku paket Seni Budaya dan LKS. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
a. Guru Pamong Selama melaksanakan PPL 1, guru pamong praktik adalah .,beliau merupakan sosok guru yang tegas terhadap peserta didik. Selama kegiatan pengamatan
kelas,
praktikan
melihat
beliau
sangat
tegas
dalam
menyampaikan materi sehingga suasana kelas menjadi sangat kondusif
31
selama proses pembelajaran, hal ini menjadikan materi yang beliau sampaikan di terima peserta didik dengan sangat baik. Beliau juga memberikan bimbingan dalam mahasiswa praktikan menyusun RPP yang akan digunakan selama mahasiswa praktikan melaksanakan praktik pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang. b. DosenPembimbing Selama pelaksanaan PPL 1, mahasiswa praktikan mendapat bimbingan dari Bapak Drs. Suharto, S.Pd, M.Hum.beliau memberikan bimbingan kepada mahasiswa praktikan akan hal-hal yang harus mahasiswa praktikan lakukan selama kegiatan PPL. 4. Kualitas pembelajaran Di sekolah Latihan
Secara umum kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik, di dukung oleh guru-guru yang memiliki kompetensi yang tinggi dan peserta didik yang memiliki karakter yang baik. SMP N 3 Semarang memberikan pendidikan karakter yang baik terhadap peserta didiknya. Dimana karakter memang menjadi hal yang sangat penting, karena dengan karakter yang baik peserta didik dan guru akan memiliki kinerja yang baik pula dan hal ini akan membuat kualitas pembelajaran di sekolah semakin baik setiap waktunya. 5. Kemampuan diri praktikan
Sebelum
kegiatan
PPL
dimulai,
mahasiswa
praktikan
sudah
mendapatkan banyak pengetahuan tentang teori-teori cara mengajar yang baik melalui kegiatan peerteaching dan pembekalan PPL, namun hal ini tidak membuat mahasiswa praktikan sudah baik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, mahasiswa praktikan tetap membutuhkan banyak bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing untuk dapat mengelola kelas dan mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar, serta dapat menghadapi perbedaan antar siswa yang berada dalam satu kelas yang sama. Karena keadaan saat berlatih di perkuliahan sangatlah berbeda dengan apa yang mahasiswa praktikan alami di sekolah latihan.
32
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan PPL 1
Setelah melaksanakan PPL 1 praktikan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang sebelumnya tidak di dapatkan di perkuliahan. Dimana setelah kegiatan PPL 1 ini mahasiswa praktikan mengetahui hal-hal nyata yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini menjadikan ilmu baru dan motivasi bagi mahasiswa praktikan untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan memiliki kompetensi yang tinggi.
7. Saran pengembanganbagisekolahdan UNNES
Berdasarkan pengamatan selama PPL 1 di harapkan SMK N 3 Semarang dapat meningkatkan kualitas sarana prasarana sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Dan diharapkan hal ini juga dapat lebih memotivasi guru dan peserta didik di SMK N 3 Semarang untuk lebih membanggakan sekolah dengan prestasi-prestasi yang baru. Dan untuk Universitas Negeri Semarang, diharapkan tetap menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan sekolah mitra, sehingga kegiatan PPL akan terlaksana dengan lebih baik lagi, di karenakan program PPL ini sangat penting bagi mahasiswa mahasiswa dengan jurusan kependidikan untuk berlatih dan terjun terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yang sebenarnya.
Semarang, 1 Agustus 2017 Mengetahui, Guru pamong
Praktikan
33
Dr. Sri Verayanti R, S.Pd, M.Pd
Wibowo Laksono
NIP. 196808281991032012
NIM: 2501414076
34
REFLEKSI DIRI
Nama
: Zainul Muqoddam
NIM
: 5101414002
Fakultas
: FakultasTeknik
Prodi/Jurusan
: PendidikanTeknikBangunan/TeknikSipil
Praktik Pengalaman lapangan (PPL), merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang mengambil program kependidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri atas PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL dilaksanakan padatanggal 24Juli 2016 sampai 14Oktober 2016. Dimana, di dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK N 3 Semarang, praktikan melaksanakan kegiatan peer kegiatan peer teaching , pembekalan PPL, serta melakukan observasi dan orientasi di sekolah. Pada PPL 2, praktikan melaksanakan kegiatan membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan mandiri, serta menyusun laporan. Selain itu, praktikan melaksanakan kegiatan non pembelajaran dan mengerjakan administrasi sekolah. Pada kegiatan PPL 1, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi selama kurang lebih 1 Minggu di SMK N 3 Semarang. Dalam pelaksanaan PPL 1 ini, praktikan melakukan observasi dan orientasi di SMK N 3 Semarang den gan mengambil data yang meliputi data tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksisosial (interaksi yang terjadi antar semua personel yang ada di sekolah), pelaksanaan tata tertib yang ada di sekolah serta system pengelolaan dan administrasi yang ada di SMK N 3 Semarang. Selain itu, praktikan juga melakukan observasi di d alam kelas untuk mengetahui proses pembelajaran atau proses pelaksanaan belajar mengajar secara langsung. Dari hasil pelaksanaan PPL 1, praktikan memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman mengenai : 1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
35
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 3 Semarang, penulis mendapat bagian mengajar mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedung pada kelas XI program keahlian teknik gamba r bangunan dan menggambar dengan perangkat lunak pada kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang menerapkan metode pembelajaran teori dan praktik. a. Kelebihan pembelajaran mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedung kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan dan menggambar dengan perangkat lunak pada kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan yaitu:
Siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedung danmenggambar dengan perangkat lunak.
Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedungkelas XI program keahlian teknik gambar bangunan dan menggambar dengan perangkat lunak padakelas XI program keahlian teknik gambar bangunan yaitu:
Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat pembelajran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup memadai dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas, kursi, meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan, perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruangorganisasi (osis), ruang multimedia, ruang praktik, bengkel di masing-masing jurusan, masjid, toilet, serta kantin. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing a. Guru pamong
36
Guru pamong yang mengampu mata pelajaran gambar interior dan eksterior bangunan gedung dan menggambar dengan perangkat lunak adalah Ibu Siti Zulaikhah, S.Pd. Beliau memiliki sikap yang baik, ramah, tegas dan juga bersahabat. Dalam proses belajar mengajar di kel as beliau selalu bersikap sabar menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan sabar. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. b. Dosen pembimbing
Dosen pembimbing yang membimbing praktikan yakni Drs. Lashari, M.T.Beliau merupakan dosen yang disiplin, ramah dan tegas. Selain itu, sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL, beliau selalu memberikan motivasi dan pengalamannya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah latihan. Meskipun memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, beliau juga menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan di sekolah latihan. 4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik. Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013.Selama pembelajaran berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas dari SMK N 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya siswa yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat daerah maupun hingga internasional yang menjadi juara.
Dari
sisi
pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun kreatifitas siswa dan juga membuat siswa lebih aktif, karena guru bertugas sebagai fasilitator dan murid sebagai subjek dalam pembelajaran. 5. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang
37
beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti pelajaran. Olehkarenaitu, guru praktikan hendaknya mempunyai metode dan strategi pembelajaran yangtepatdan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik akan pelajaran tersebut. Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam praktik mengajar, namun hal ini merupakan sebagai pemicu bagi praktikan agar selau belajar untuk menjadi lebih baik. 6. Nilai Tambah yang Didapatkan oleh Mahasiswa Setelah PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL1 yaitu mengetahui seluk beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, guru, karyawan, dan lembaga-lembaga sekolah lainnya), mengetahui keadaan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, mengetahui cara mengajar yangbaik dan mengetahui cara mengatasi sikap peserta didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh pengetahuan untuk menjadi guru yang sesungguhnya. Selain itu, setelah melakukan observasi, praktikan mencatat hal penting, yaitu siswa memiliki keberagaman karakteristikdan semangat siswa untuk menerima pelajaran berbeda-beda. Untuk itu praktikan akan lebih mengasah kemampuan untuk PPL2 nantinya. 7. Saran Pengembangan a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam kehidupan saat ini, oleh karena itu harus lebih ditingkatkan lagi agar kualitas siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK N 3 Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK N 3 Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswa-siswinya. b. Bagi Universitas Negeri Semarang
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh Unnes sangat membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman seba gai calon tenaga pendidik profesional. Kemudian, perlunya peningkatan kerjasama antara Unnes
38
dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik antara kedua belah pihak.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui,
Guru Pamong
Praktikan,
Siti Zulaikhah, S.Pd
Zainul Muqoddam
NIP. 198111222006042012
NIM. 5101414002
39
REFLEKSI DIRI
Nama
: Hana Luthfiya
NIM
: 5101414012
Fakultas
: Teknik
Prodi/Jurusan
: Pendidikan Teknik Bangunan/TeknikSipil
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya, karunia dan segala kemudahan, sehingga penulis dapat menyusun refleksi diri denganbaik. Penulisan refleksi diri ini bertujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di sekolah latihan. Praktik Pengalaman Lapangan1 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang, yang beralamat di Jl. Atmodirono Raya no.7 Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL ini wajib diikuti oleh mahasiswa kependidikan yang dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Pelaksanaan PPL terbagi dalam dua tahapan, yaitu PPL 1 dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 5 Agustus 2017, yang merupakan tahapan pengenalan dan observasi lapangan bagi mahasiswa untuk mengetahui seluk-beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar. Selainitu, praktikan juga dapat mengamati keadaan dan situasi kelas pada saat observasi
kelas
bersama
dengan
guru
pamong,
sehingga
praktikan
dapat
mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan praktik mengajar di kelas.Kegiatan PPL 2 dimulai pada tanggal 7Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017, dimana praktikan atau mahasiswa melakukankegiatan praktik mengajaruntuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Praktikan juga diharapkan dapat mengenal kehidupan sekolah sehingga nantinya benar-benar siap untuk menjadi seorang guru dengan bekal yang telah diperoleh selama PPL. Dilaksanakannya kegiatan PPL ini, bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa berupa ilmu dan pengalaman agar praktikan dapat meminimalisir gangguan ketika terjun menjadi sosok pengajar atau guru pada nantinya.
40
Dalam pelaksanaan PPL 1,praktikanmemperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman menyangkut program studi Teknik Bangunan, diantaranya adalah : 1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yangDitekuni
DalamPraktikPengalamanLapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang, penulismendapatbagianmengajarmatapelajaranDasar-dasar Konstruksipadakelas X program
keahlian
Konstruksi
Gedung,
Matapelajarantersebutmerupakanmatapelajaran
Sanitasi yang
dan
Perawatan.
menerapkan
metode
pembelajaran teori dan praktik. a. Kekuatan pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksikelas X program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu: Siswa
sangat
antusias
dalam
mengikuti
mata
pelajaran
Dasar-
dasarKonstruksi. Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran Dasar-dasar Konstruksi kelas X program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah cuku p memadai dan lengkap. Di SMK Negeri 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas, kursi, meja, almari, papan tulis, spidol, penghapuspapantulis, sapu dan sebagainya), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan, perpustakaan dan lainlain), ruang guru, ruangkepalasekolah, ruang TU, ruang organisasi (osis), ruang multimedia,ruang praktik, bengkel di masing-masing jurusan, masjid, toilet, serta kantin. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Guru Pamong
41
Kualitas guru pamong, khususnya Teknik Bangunan sudah baik. Guru pamong yang mengampu mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi adalah Bapak Sudarto, S.Pd., M.Pd. Beliau memiliki sikap yang baik, ramah,tegas danjuga bersahabat. Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap ramah menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasandanjuga di awal pembelajaran beliau selalu memberikan motivasi dengan hal-hal kecil di dalam kelas. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. b. Dosen Pembimbing
Kualitas dosen pembimbing juga baik. Dosen pembimbing yang membimbing praktikan yakni Drs. Lashari, M.T.Beliau merupakan dosen yang ramah dan tegas. Selain itu, sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL, beliau selalu memberikan motivasi dan pengalamannya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah latihan. Meskipun memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, beliau juga men yempatkan diri untuk memberikan bimbingan di sekolah latihan. 4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang sudah baik. Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013. Selama pembelajaran berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas dari SMK Negeri 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya siswa yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat daerah hingga internasional yang menjadi juara. Dari sisi pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun kreativitas siswa dan juga membuat siswa lebih ak tif, karena guru bertugas sebagai fasilitator dan murid sebagai subjek dalam pembelajaran. 5. Kemampuan Diri Praktikan
42
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu,praktikan memerlukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik akan pelajaran tersebut. Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam praktik mengajar, namun hal ini sebagai pemicu bagi praktikan agar selau belajar untuk menjadi lebih baik. 6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berguna bagi praktikan, karena praktikan mendapatkan nilai tambahyaitu pengalaman dan juga mendapatkan hal-hal baru selama proses kegiatan observasi di SMK. Mengenai administrasi yang dilakukan seorang guru sebelum mengajar dan dihadapkan pada situasi yang sebenarmya saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas, baik secara teori maupun praktik. 7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam kehidupan saat ini, oleh karena itu harus lebih ditingkatkanlagi agar kualitas siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK Negeri 3 Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK Negeri 3 Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswasiswinya. b. Bagi Universitas Negeri Semarang
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh UNNES sangat membantu
untuk
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
sebagai
calontenagapendidikprofesional.Perlunyameningkatankerjasamaantara UNNES dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik antara keduabelahpihak.
43
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan,
Sudarto, S.Pd.,M.Pd.
Hana Luthfiya
NIP. 19670218205011003
NIM. 5101414012
44
REFLEKSI DIRI
Nama
: Arif Wicaksono
NIM
: 5101414018
Fakultas
: Teknik
Prodi/Jurusan
: Pendidikan Teknik Bangunan/TeknikSipil
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan segala kemudahan, sehingga penulis dapat menyusun refleksi diri denganbaik. Penulisan refleksi diri ini bertujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) di sekolah latihan. Praktik Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang, yang beralamat di Jl. Atmodirono Raya no.7 Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL ini wajib diikuti oleh mahasiswa kependidikan yang dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Pelaksanaan PPL terbagi dalam dua tahapan, yaitu PPL 1 dimulai pada tanggal 24Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 5 Agustus 2017, yang merupakan tahapan pengenalan dan observasi lapangan bagi mahasiswa untuk mengetahui seluk-beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar. Selainitu, praktikan juga dapat mengamati keadaan dan situasi kelas pada saat observasi kelas bersama dengan guru pamong, sehingga praktikan dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan praktik mengajar di kelas.Kemudian, kegiatan PPL 2 dimulai pada tanggal 7Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017, dimana praktikan atau mahasiswa melakukankegiatan praktik mengajar yang dimanauntuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan. Praktikan juga diharapkan dapat mengenal kehidupan sekolah sehingga nantinya benar-benar siap untuk menjadi seorang guru dengan bekal yang telah diperoleh selama PPL.
45
Dengan dilaksanakannya kegiatan PPL ini, bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa berupa ilmu dan pengalaman agar praktikan dapat meminimalisir gangguan ketika terjun menjadi sosok pengajar atau guru pada nantinya. Dalam pelaksanaan PPL 1,praktikanmemperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman menyangkut program studi Teknik Bangunan, diantaranya adalah : 1.
Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yangDitekuni
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 3 Semarang, penulis mendapat bagian mengajar mata pelajaran Menggambar Teknik pada kelas X program keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang menerapkan metode pembelajaran teori dan praktik. a. Kekuatan pembelajaran mata pelajaran Gambar Teknik kelas X program keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
Siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran konstruksi bangunan dan konstruksi bata.
Siswa mampu mengikuti pelajaran secara bertahap.
b. Kelemahan pembelajaran konstruksi bangunan kelas X program keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan kelas X program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan yaitu:
Siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi.
Perlunya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada saat pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup memadai dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas, kursi, meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan,
46
perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruangkepalasekolah, ruang TU, ruangorganisasi (osis), ruang multimedia,ruangpraktik, bengkel di masingmasingjurusan, masjid, toilet, serta kantin. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Guru pamong
Kualitas guru pamong, khususnyaTeknikBangunansudahbaik. Guru pamong yang mengampu mata pelajaran Gambar Teknik adalahIbuDwiAstuti, B.Sc. Beliau memiliki sikap yang baik, ramah,tegas danjuga bersahabat. Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap sabar menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan sabar. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. b. Dosen pembimbing
Kualitas dosen pembimbing juga baik. Dosen pembimbing yang membimbing praktikan yakni Drs. Lashari, M.T.Beliau merupakan dosen yang disiplin, ramah dan tegas. Selain itu, sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL, beliau selalu memberikan motivasi dan pengalamannya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah latihan. Meskipun memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, beliau juga menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan di sekolah latihan. 4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secara umum, Kualitas pembelajaran di SMK N 3 Semarang sudah baik. Pembelajaran sudah mengacu pada kurikulum 2013. Selama pembelajaran berlangsung, guru juga mengacu pada RPP dan silabus yang telah dibuat. Kualitas dari SMK N 3 Semarang tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya siswa yang berprestasi yang rutin dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tingkat daerah maupun hingga internasional yang menjadi juara.
Dari
sisi
pembelajaran di kelas, cara mengajar guru sangat membangun kreatifitas siswa dan
47
juga membuat siswa lebih aktif, karena guru bertugas sebagai fasilitator dan murid sebagai subjek dalam pembelajaran. 5. Kemampuan diri Praktikan
Kemampuan yang paling penting yang harus dimiliki oleh praktikan adalah kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan memberikan motivasi yang beragam kepada siswa agar siswa tidak cepat merasakan bosan saat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu,praktikan memerlukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik, sehingga siswa senang dan tertarik akan pelajaran tersebut. Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam praktik mengajar, namun hal ini merupakan sebagai pemicu bagi praktikan agar selau belajar untuk menjadi lebih baik. 6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 2
Pelaksanaan PPL 2 di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berguna bagi praktikan, karena praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan jugamendapatkan hal-hal baru selama proses kegiatan belajar mengajar di SMK. Nilai Tambah yang didapatkan setelah melaksanakan PPL2 yaitu mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman yang sangat banyak, mengenai administrasi yang dilakukan seorang guru sebelum mengajar dan dihadapkan pada situasi yang sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas, baik secara teori maupun praktik. 7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UNNES a. Bagi Sekolah
Kedisiplinan dan tanggung jawab merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam kehidupan saat ini,olehkarena itu harus lebih ditingkatkanlagi agar kualitas siswa-siswi lebih baik. Jika dilihat dari saranadanprasarana di SMK N 3 Semarang sudah baik. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu adanya pengembangan sekolah secara terus menerus agar kualitas SMK N 3 Semarang dari tahun ke tahun semakin baik terutama kualitas siswa-siswinya. b. Bagi Universitas Negeri Semarang
48
Pelaksanaan program PPL yang diselenggarakan oleh UNNES sangat membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman seba gai calon tenaga pendidik profesional. Kemudian, perlunya peningkatan kerjasama antara UNNES dengan sekolah latihan agar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik antara kedua belah pihak.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan,
DwiAstuti, A.Md
Arif Wicaksono
NIP. 195906231988032005
NIM. 5101413018
49
REFLEKSI DIRI
Nama
: Muhammad Nurul Firdaus
NIM
: 5101414023
Fakultas
: FakultasTeknik
Prodi/Jurusan
: PendidikanTeknikBangunan/TeknikSipil
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dalam pelaksanaan PPL 1 Berjalan dengan baik. Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada SMK Negeri 3 Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan praktik mengajar dan menimba ilmu di sekolah ini. Ucapan terimakasih selanjutnya penulis ucapkan kepada guru pamong d an koordinator guru pamong yang telah membantu dan memberikan pengarahan pada proses pelaksanaan PPL 1 ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pada proses pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3 Semarang sampai dengan tanggal 14 Oktober 2017. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL 1 adalah observasi dan kegiatan PPL 2 adalah praktik mengajar. PPL 1 dilakukan kurang lebih dua minggu, selama pelaksanaan PPL 1 mahasiswa melaksanakan observasi yang meliputi keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib dan bidang pengelolaan administrasi, dan lain-lain. Selama melaksanakan PPL 1 hal-hal yang didapatkan oleh penulis diantaranya adalah : 1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Mekanika Teknik, Finishing Bangunan dan Gambar Teknik
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan, saya mendapat tugas untuk mengajar kelas X DPIB 2, X KGSP 1, X KGSP 2, XI TKBB
50
1 dan XI TKBB 2. Dalam kegiatan PPL tersebut saya diberi tugas untuk mengampu mata pelajaran Mekanika Teknik bagi siswa Desain Permodelan dan Informasi Bangunan dan Kontruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan, serta Finishing Bangunan dan Gambar Teknik bagi siswa Teknik Konstruksi Batu Beton, adanya mata pelajaran tersebut menunjang siswa guna penguasaan materi teori dan praktik. Kelebihan pembelajaran adalah siswa sangat antusias dalam mengikuti mata pelajaran Mekanika Teknik, Finishing Bangunan dan Gambar Teknik. Adapun kelemahan pada pembelajaran mata pelajaran Mekanika Teknik, Finishing Bangunan dan Gambar Teknikyaitu siswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai materi-materi. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMK N 3 Semarang sudah cukup memadai dan lengkap. Di SMK N 3 Semarang ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran, yaitu fasilitas ruang pembelajaran (ruang kelas, kursi, meja, lemari, papan tulis, sapu, dsb), fasilitas keilmuan (laboratorium per jurusan, perpustakaan, dan lain-lain), ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang organisasi (osis), ruang multimedia, ruang praktik, bengkel di masing-masing jurusan, masjid, toilet, serta kantin. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong yang membimbing penulis selama kegiatan PPL adalah IbuDra. Sri PujiAstuti.Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau selalu bersikap sabar menghadapi siswa didiknya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasan, namun beliau memberikan pengarahan dengan sabar. Dalam menyampaikan materi, beliau cukup lugas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.Dalam memberikan pengarahan kepada penulis, guru pamong selalu memberi masukan dan motivasi sehingga penulis mampu beradaptasi dengan sekolah mitra PPL. Dosenpembimbing
yang
membimbingpraktikanyakniDrs.
Lashari,
M.T.Beliaumerupakandosen yang disiplin, ramahdantegas. Selainitu, beliau
51
senantiasa memberi pengarahan sebelum penerjunan PPL di sekolah mitra. Beliaujuga membantu kelancaran dalam pelaksanaan PPL, dan memberi motivasi, pengalaman bagaimana sikap yang harus dilakuakn ketika berada di sekolah mitra. 4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Secaraumum, Kualitaspembelajaran di SMK N 3 Semarang sudahbaik. Pembelajaransudahmengacupadakurikulum
2013.
Selamapembelajaranberlangsung, guru jugamengacupada RPP dansilabus yang telahdibuat.
Kualitasdari
SMK
N
terbuktidenganbanyaknyasiswa
3
Semarang
yang
tidakdiragukanlagi,
berprestasi
yang
rutindalammengikutikompetisikompetisitingkatdaerahmaupunhinggainternasional yang menjadijuara. Dari
sisipembelajaran
di
kelas,
caramengajar
guru
sangatmembangunkreatifitassiswadanjugamembuatsiswalebihaktif, karena guru bertugassebagaifasilitatordanmuridsebagaisubjekdalampembelajaran. 5. Kemampuan diri Praktikan
Setelah melaksanakan perkuliahan selama 6 semester, praktikan melakukan Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) di sekolah mitra. Pengetahuan yang praktikan dapat dari bangku perkuliahan dipraktikkan langsung di sekolah mitra. Praktikan adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik pengajaran, praktikan perlu adanya bimbingan, baik dari dosen pembimbing maupun guru pamong, sehingga dalam hal ini praktikan mendapatkan pengalaman pengajaran dari guru pamong pada khususnya, dan guru-guru lain pada umumnya. 6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL1
Setelah melaksanakan observasi pada PPL 1, praktikan mendapatkan beberapa informasi mengenai sarana dan prasarana, kesiswaan, kurikulum, mutu, hubungan masyarakat dengan sekolah, kegiatan guru piket, kegiatan petugas perpustakaan,mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, mengetahui cara mengajar yang baik dan mengetahui cara mengatasi sikap peserta didik yang berbeda-beda dan juga memperoleh pengetahuan untuk menjadi guru
52
yang sesungguhnya.Selain itu, setelah melakukan observasi, praktikan mencatat h al penting, yaitu siswa memiliki keberagaman karakteristik dan semangat siswa untuk menerima pelajaran berbeda-beda. Untuk itu praktikan akan lebih mengasah kemampuan untuk PPL 2 nantinya.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan UniversitasNegeri Semarang
Pengembangan bagi sekolah latihan yaitu perlunya penambahan fasilitasfasilitas seperti LCD dan proyektor di setiapkelas, guna mendukung proses kegiatan selama belajar mengajar, seperti perangkat pengajaran yang dibuat oleh guru, misal media yang digunakan dalam pembelajaran yang perlu menggunakan alat bantu tersebut, tujuannya adalah agar memudahkan proses guru dalam mengajar serta lebih menarik minat siswa untuk belajar di kelas dan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif. Pengembangan
bagi
UniversitasNegeri
Semarang
yaitu
perlunya
ditingkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah mitra a gar terjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik diantara kedua belah pihak. Perlu adan ya peninjauan kembali dari pusat pengembangan PPL Unnes mengenai sekolah-sekolah tempat latihan bagi mahasiswa program kependidikan, sehingga output dari mahasiswa setelah melaksanakan PPL menjadi mahasiswa yang berkompetensi dibidangnya. Penempatan mahasiswa pada sekolah latihan, hendaknya disesuaikan dengan program studi mahasiswa PPL, agar selama di lapangan mahasiswa tidak mengalami hambatan dalam praktik mengajar dan juga bisa menerapkan ilmu, mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui,
Guru Pamong
Praktikan,
53
Dra. Sri PujiAstuti
Muhammad N. Firdaus
NIP. 196008211989031005
NIM. 5101414023
54
REFLEKSI DIRI
Nama
: Eko Sugiono
NIM
: 5202414009
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Mesin
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah S WT atas limpahan nikmat, petunjuk, rahmat, dan karunianya-Nya sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3 Semarang
dapat terlaksana dengan baik.
Sebelumnya terima kasih saya haturkan kepada Kepala SMK Negeri 3 Semarang Dra. Almiati, M.Si yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 3 Semarang. Terima kasih juga saya sampaikan kepada guru pamong yang senantiasa membimbing dan memberikan instruksi dalam rangka pelaksanaan pembelajaran serta seluruh guru dan karyawan, siswa-siswi dan warga masyarakat lingkungan SMK Negeri 3 Semarang yang telah membantu dan menerima kami mahasiswa Unnes dan untuk melaksanakan PPL selama kurang lebih tiga bulan ke depan. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi paedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan mulai 24 Juli 2017 s.d. 14 Oktober 2017 di SMK Negeri 3 Semarang. Pelaksanaan PPL sendiri dibagi menjadi dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 meliputi kegiatan peerteaching, pembekalan, observasi dan orientasi di sekolah/lembaga terkait. Sedangkan pelaksanaan PPL 2 meliputi kegiatan membuat perencanaan perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan mandiri, menyusun laporan, melaksanakan kegiatan non pembelajaran dan mengerjakan administrasi sekolah. Pada uraian berikut praktikan akan memberikan ulasan informasi terkait pelaksanaan PPL 1 di SMK Negeri 3 Semarang berdasarkan hasil observasi dan orientasi pada kegiatan PPL 1 yang
55
dilaksanakan dari tanggal 24 Juli 2017 s.d. 7 Agustus 2017 di SMK Negeri 3 Semarang adalah sebagai berikut: A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran 1.
Kekuatan
Pembelajaran dasar teori kejuruan merupakan pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hal ini bertujuan sebagai pengetahuan dasar dan membuka wawasan siswa setelah masuk pada pembelajaran di SMK. Selain itu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang harus diajarkan pada siswa di jurusannya masing – masing, dengan demikian siswa juga akan mengikuti perkembangan iptek di era global. 2.
Kelemahan
Kelemahan yang dihadapi dalam pembelajaran dasar teori kejuruan ini yaitu kurang kondusifnya suasana di kelas. Salah satu penyebabnya yaitu pendidikan karakter siswa yang kurang, misalnya tidak disiplin dan motivasi belajar yang kurang sehingga saat pelajaran kondisi kelas menjadi gaduh bahkan ada yang berani untuk menanggapi secara spontan perkataan yang diucapkan oleh guru di kelas. Oleh karena pendampingan kepada siswa perlu dilakukan agar siswa lebih paham dan santun dalam perkataan ataupun perbuatan baik di kelas maupun di luar. B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan masih kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah peserta didik yang ada. Ruang teori jurusan kurang nyaman, alasannya pencahayaan dan ventilasi yang kurang menyebabkan peserta didik mudah lelah, mengantuk cepat bosan, akibatnya pembelajaran menjadi tidak kondusif dan menyenangkan. Area bengkel masih kurang memadai, seharusnya setiap kompetensi memilki area yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran, misalnya praktik chasis dan pemindah daya diberikan jarak dari area untuk praktik las, perawatan engine, dan kelistrikan bodi. Jumlah engine stand masih sangat kurang, ada juga beberapa engine stand yang tidak dapat digunakan sehingga kegiatan praktik tidak berjalan dengan maksimal. Fasilitas
56
seperti LCD dan proyektor juga perlu ditambah untu memperlancar kegiatan pembelajaran efektif apabila mata pelajaran tersebut memerlukan media tersebut. C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing 1.
Guru Pamong
Praktikan dibimbing oleh seorang guru pamong di Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan bernama Bapak Slamet Bagusono, S.Pd yang mengampu mata pelajaran Gambar Teknik untuk Kelas XI TKR 1 dan XI TKR 3 dan mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan untuk Kelas XI TKR 3. Beliau merupakan Wali Kelas XI TKR 3. Beliau memiliki sikap yang ramah, bersahabat dan tanggung jawab dalam membimbing praktikan melaksanakan kegiatan PPL.. 2.
Dosen Pembimbing
Praktikan dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd. yang memiliki kepribadian dan sosok baik, berwibawa, cerdas, dan tegas. Beliau membimbing praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Dalam memberikan bimbingan praktikan dijelaskan dan diberikan instruksi dan arahan guna melaksanakan kegiatan PPL tersebut. D. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Kualitas pembelajaran di SMKN 3 Semarang cukup baik jika dilihat dari sisi tenaga pendidiknya, yaitu guru. Sedangkan siswa-siswinya perlu ditingkatkan kedisiplinannya mengingat masih banyak siswa yang sering terlambat datang ke sekolah. Tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat di dalam kelas, beberapa siswa ada yang bermain handphone sendiri saat pelajaran berlangsung bahkan sampai ada yang dengan sengaja mematikan LCD proyektor menggunakan handphone pribadi saat praktikan sedang jeda mengajar. SMK N 3 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Semarang yang sudah menerapkan pembelajaran kurikulum 2013. Dengan adanya kurikulum 2013 ini, di SMK N 3 Semarang kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik karena siswa menjadi lebih aktif dan kreatif karena pembelajaran yang dilakukan dinilai berdasarkan segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
57
E. Kemampuan Diri Praktikan
Selama pelaksanaan PPL 1, praktikan melakukan observasi serta mulai melakukan praktik pembelajaran dibimbing oleh guru pamong di kelas XI TKR 1 untuk mata pelajaran Gambar Teknik dan kelas XI TKR 3 untuk mata pelajaran Gambar Teknik dan Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Praktikan mengamati semua kegiatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang. Melalui kegiatan p engamatan tersebut, praktikan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna. Misalnya praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik, bagaimana cara beriteraksi dengan guru maupun warga sekolah serta mengetahui bagaimana cara beretika dan bersosialisasi di lingkungan sekolah. F.
Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I
Praktikan menyadari sebagai seorang calon guru bukanlah sebuah profesi yang mudah. Selain harus mempunyai kemampuan profesional, guru juga harus mempunyai kemampuan dan kompetensi paedagogik, kemampuan sosial dan kemampuan kepribadian yang baik. Keempat kompetensi harus dimiliki oleh seorang guru untuk mengahsilkan tujuan pembelajaran guna mengasilkan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Praktikan memperoleh banyak pengalaman terutama bersama teman-teman Unnes dan UIN Walisongo dari berbagai program studi yang bersama-sama melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Semarang pada tahun 2017 ini. G. Saran Pengembangan bagi SMK N 3 Semarang dan Unnes
Adapun saran bagi SMK Negeri 3 Semarang supaya lebih meningkatkan peraturan tentang kedisiplinan dan bersikap lebih tegas terhadap sikap siswa yang kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa dapat memiliki karakter yang lebih baik mulai dari disiplin, jujur, ramah, santun, sopan, dll. Perlu adanya peningkatan program pendidikan karakter yang dapat dilakukan melalui mitra dengan mengadakan kegiatan bela negara yang di dalamn ya akan diajarkan bagaimana cara menumbuhkan sikap berkarakter pada siswa. Harapannya kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kontinyu agar kualitas pendidikan di SMK Negeri 3 Semarang
58
semakin meningkat tidak hanya dalam prestasi akademik namun juga prestasi karakter. Selanjutnya, untuk fasilitas praktik di SMK Negeri 3 Semarang yang masih kurang, maka sebaiknya bersama-sama semua warga sekolah menjaga dan merawat dengan baik. Adapun saran yang diberikan untuk Unnes adalah membantu memberikan sarana dan prasarana terkait jurusan maupun program studi yang ada di Unnes agar mahasiswa lulusan program studi kependidikan memiliki kemampuan sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan pemerintah mengingat kurikulum yang dipakai seringkali terjadi perubahan. Unnes juga perlu menjalin kerjasama yang baik
dan pemberian
pengahrgaan kepada sekolah-sekolah mitra tempat pelaksanaan PPL agar semua kegiatan PPL dapat terlaksaana dan terpantau dengan baik.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong,
Praktikan,
Slamet Bagusono, S. Pd.
Eko Sugiono
NIP. 197207292006041013
NIM. 5202414009
REFLEKSI DIRI
Nama
: Yusuf Firmansyah
NIM
: 5202414015
Fakultas
: Fakultas Teknik
Jurusan
: Teknik Mesin
59
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Praktik Pengalaman Lapangan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan dalam menjalankan tugasnya. Dan juga Saya berterima kasih pada seluruh Guru, Staf, dan Karwayawan SMK
Negeri 3 Semarang yang senantiasa memberikan bimbingan
kepada Saya dalam menjalankan PPL 1 dengan penuh kelancaran. Praktik ini merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus ditempuh
oleh
setiap
mahasiswa
program
pendidikan
di
Universitas
NegeriSemarang.PPL 1 berisi kegiatan observasi, orientasi dan pembelajaran model. Pada kegiatan PPL 1 ini bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional dalam bidang kompetensi pedagogic, kepribadian, professional, dan sosial dalam bidang mengajar. Kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 sampai dengan tanggal 4 agustus 2017. Pada kegiatan ini Praktikan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang proses kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Gambar Teknik dan Pendidikan. Kelistrikan Otomotif Kendaraan Ringan. Praktikan memperoleh tugas mengajar Gambar Teknik dan Pendidikan Kelistrikan Otomotif Kendaraan Ringan. di kelas X dan XI yang di ampu oleh Bapak Sugiyarto, S. Pd., M. SI. selaku guru pamong. Selama melaksanakan PPL I praktikan tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas dan laboratorium
serta
wawancara
dengan
pihak
BK, petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang. Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran setra berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan materi pelajaran Gambar Teknik dan Pendidikan Kelistrikan Otomotif Kendaraan Ringan, Melalui kegiatan observasi di SMK Negeri 3 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
60
1. Nilai semangat belajar peserta didik, 2. Rasa ingin tahu peserta didik yang mendalam, 3. Kreatif, inovatif, dan mandiri peserta didik dalam pembelajaran berlangsung, 4. Pengembangan karakter dan pengembangan sikap tumbuh disetiap peserta didik 5. Fasilitas yang mendukung akan berpengaruh dengan minat bakat belajar peserta didik. Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya sendiri masih terus
dikembangakan
agar
bisa
mencukupi
untuk
peroses
belajar
mengajar. Dari yang sekarang masih 33 kelas akan ditambah lagi menjadi 36 kelas. Untuk bidang keolahragaan, sarana dan prasarana di smk tersebut sudah mencukupi, terdapat banyak sekali lapangan yang bisa digunakan siswa untuk berolahraga. Untuk alat-alatnya pun cukup lengkap dan terus dikembangkan hanya
perlu
adanya
perbaikan
pada
alat-alat
tertentu
sehigga
proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 SEMARANG saya masih membutuhkan banyak sekali bimbingan dan arahan dari guru pamong. Di smk tersebut Bapak Sugiyatro, S.Pd., M.SI ditunjuk sebagai guru pamong Saya. Beliau membimbing saya dengan penuh kesabaran dan selalu memberi arahan yang membawa saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan berkompeten. Tentu
peran
memberi
pembimbing
masukan
positif
PPL yang
saya bisa
juga
terus
membentuk
memantau
karakter
dan
mahasiswa
bimbingan sehingga bisa menjadi seorang pendidik yang baik. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.
Proses pembelajaran di SMK Negeri 3 SEMARANG cukup rapi dan tertib. SMK
tersebut
pemerintah. dalam
menggunakan
Penggunaan
mencapai
tujuan
KTSP
kurikulum ini
pendidikan
KTSP
diharapkan nasional.
seperti bisa
Dalam
yang
membawa proses
dianjurkan Indonesia
pembelajaran,
61
guru
mengunakan
model
pembelajaran
PAIKEM.
Setiap
guru
di
SMK
tersebut memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak didiknya. Di SMK tersebut guru lebih menekankan pada pembentukan karakter peserta didik sehingga mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga siap untuk terjun di dunia pendidikan. Kemampuan diri praktikan.
Pelaksanaan PPL 1 dilaksanakan selama 1 minggu atau 5 hari kerja aktif, pada pelaksanaan PPL 1 Saya mempelajari mengenai karakter dan sikap dari peserta didik, selain itu praktikan mempelajari lebih dalam mengenai strategi dan metoda pembelajaran dikelas yang efektif. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
Nilai yang bisa Saya peroleh dari kegiatan PPL 1 ialah mengenai pengembangan sikap dan karakter peserta didik yang mulai berkembang baik, selain itu juga mengenai pembelajaran dikelas Saya memperoleh nilai strategi dan metoda pembelajaran yang tepat sesuai RPP, SILABUS,dsb dan juga perangkat pembelajaran yang menunjang peserta didik lebih aktif dalam belajar Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang mengenai tata tertib, sarana dan prasarana lebih dikembangkan karena hal ini sangat berpengaruh terhadap minat dan bakat belajar peserta didik. Saran bagi Mahasiswa PPL Unnes, untuk lebih memprioritaskan metoda pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik untuk belajar. Semarang, Agustus 2017 Mengetahui, Guru Pamong,
Praktikan,
Sugiyarto, S.Pd.,M.Si.
Yusuf Firmansyah
NIP. 197109022006041009
NIM. 5202414015
62
REFLEKSI DIRI
Nama
: Muhammad Andhi Irawan
Nim
: 5202414030
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Mesin/Pendidikan Teknik Otomotif
Puji syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat, taufik, serta inayahnya sehingga mahasiswa praktikan mampu menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan lanca r. Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2. Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I ini diharapkan mahasiswa praktikan lebih memahami tentang keadaan sekolah sebelum nantinya mahasiswa praktikan dapat mempersiapkan diri dari segala sesuatu untuk melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2. Data hasil observasi praktikan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 oleh praktikan di SMKN 3 Semarang sebagai berikut:
1) Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni
Kekuatan pada saat pembelajaran adalah dengan ad anya peralatan yang memadai guru mampu mengajar di kelas dengan baik, mampu memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan
63
dibahas, sehingga memunculkan rasa ingin tahu siswa dan suasana kelas tetap terkendali Kelemahan pada saat pembelajaran adalah ketika guru menerangkan di depan kelas, terdapat beberapa siswa yang tidak kondusif dan sering mengganggu siswa lainnya. Namun hal itu dapat diminimalisir dengan sikap guru yang tegas untuk memberi peringatan sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif.
2) Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana di SMKN 3 Semarang dalam proses belajar mengajar sudah cukup memadai dan terkelola dengan baik. SMKN 3 Semarang memiliki beberapa fasilitas sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di sekolah diantaranya Laboratorium jurusan, Alat dan Media peraga untuk kebutuhan di jurusan, Masjid, Perpustakaan, Kantin, Lapangan, aula,tempat parkir, toilet, LCD, speaker, dan beberapa fasilitas olahraga. Fasilitas-fasilitas tersebut sudah difungsikan seba gaimana mestinya dan terawat dengan baik.
3) Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Kualitas guru pamong di SMKN 3 Semarang sudah baik. Adapun guru pamong praktikan dalam melaksanakan PPL adalah bapak Widodo Adi Susetyo,S.Pd selaku guru teknik otomotif. Beliau sudah memiliki banyak pengalaman baik dalam mengajar maupun membimbing mahasiswa
PPL sehingga mampu memberikan bimbingan
dengan baik. sehingga kegiatan observasi dan orientasi dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Dosen pembimbing praktikan adalah Bapak Dosen pembimbing praktikan adalah Bapak Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd.. Kualitas dosen pembimbing sudah baik dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam membimbing mahasiswa selama kegiatan PPL di SMKN 3 Semarang. Karena dosen pembimbing merupakan dosen yang kompeten di bidangnya, dan sudah profesional dalam membimbing dan
64
mengarahkan mahasiswa melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan PPL 1 dengan baik.
4) Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Kualitas pembelajaran di SMKN 3 Semarang sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah berjalan sangat efektif, karena kegiatan pembelajaran di SMKN 3 Semarang sudah baik dan menganut pada kalender pendidikan, sehingga pembelajaran dapat berjalan efisien efisien dan efektif yang disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan.
5) Kemampuan diri praktikan
Dalam kegiatan PPL 1 ini, praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang telah dimiliki. Hal ini, dapat terlihat saat praktikan mendapat tugas mengajar di kelas yang sedang ditinggal gurunya karena ada tugas sekolah. disini, praktikan sangat kurang menguasai keterampilan dasar mengajar guru, seperti keterampilan mengelola kelas. Secara teori memang praktikan memiliki bekal yang cukup untuk mengajar dan mengelola kelas, namun dari segi pengalaman, praktikan masih belum cukup berpengalaman dalam mengajar dan menghadapi berbagai macam karakter siswa siswa serta cara mengelola kelas yang baik di lapangan. Tetapi sebelum pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa praktikan telah mendapatkan ilmu-ilmu ilmu-ilmu dasar mengenai pembelajaran sesuai dengan jurusan pada waktu kuliah. Sebelum penerjunan ke sekolah-sekolah mahasiswa praktikan juga telah melaksanakan microteaching, peerteaching, dan pembekalan sekaligus pengarahan dari pihak kampus. Mahasiswa praktikan sendiri masih sangat s angat minim sekali pengalaman untuk menjadi seorang guru dan mahasiswa praktikan masih perlu banyak belajar dan perlu arahan dari para guru terutama guru pamong yang mempunyai pengalaman dalam proses pembelajaran. 6) Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
65
Dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 mahasiswa praktikan menyadari bahwasannya apa yang di peroleh selama perkuliahan jauh berbeda dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Dan mahasiswa praktikan juga menemukan hal-hal baru selama kegiatan PPL berlangsung, mahasiswa masih merasa perlu belajar lagi untuk lebih baik. Keberadaan mahasiswa selama di sekolah membuat mahasiswa
mengerti
mengenai peran dan tugas dari personal yang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan warga sekolah. pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1, praktikan memperoleh banyak pengalaman dan gambaran langsung pembelajaran, cara mengelola kelas dan mengetahui berbagai karakteristik siswa yang unik sebagai makhluk individu dan sosial. Sehingga mahasiswa paraktikan benar-benar sudah siap didunia kerja yang sesungguhnya.
7) Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Untuk SMKN 3 Semarang yaitu terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan siswa-siswinya agar lebih baik, dan dalam pembelajaran pemanfataan media pembelajaran lebih di optimalkan lagi agar tujuan dari pembelajaran dapat di capai oleh siswa. Untuk UNNES hendaknya terus menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dengan lembaga-lembaga lain dalam pemberian pembekalan sebelum pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) lebih dioptimalkan lagi agar mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) lebih siap sekolah. Semarang, 1 Agustus 2017 Mengetahui,
Guru pamong
Guru praktikan
66
Widodo Adi Susetyo, S.Pd
Muhammad Andhi Irawan
NIP.196405302007011009
NIM.5202414030
REFLEKSI DIRI
Nama
: Roy Asep Prastyo Rindiyanto
NIM
: 5202414042
Fakultas
: Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan
: Pendidikan Teknik Otomotif/Teknik Mesin
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas petunjuk, rahmat, dan izin Nya sehingga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3
67
Semarangdapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih saya ucapkan kepada Dra. Almiati, M.Si. selaku kepala SMK Negeri 3 Semarang yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Terima kasih juga kepada guru pamong yang senantiasa membimbing dan memberikan kami gambaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran, baik di kelas maupun di tempat praktik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang ini dari awal hingga selesai. PPL dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 s.d. 14 Oktober 2017 di SMK Negeri 3 Semarang dengan kepala Dra. Almiati, M.Si. Pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 meliputi peerteaching, pembekalan, serta observasi dan orientasi di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 2 meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, pembelajaran terbimbing, pemelajaran mandiri, menyusun laporan, serta melaksanakan kegiatan non pembelajaran. Dari hasil observasi dan orientasi pada PPL 1 yang telah dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang, berikut ada beberapa kesimpulan yang saya dapatkan: 1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Kejuruan
Pada kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Semarang praktikan mendapat tugas mengajar Mata Pelajaran TeoriKejuruan di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (Teknologi Dasar Otomotif/TDO, Perawatan Chassis dan Pemindah Tenaga/PCPT). a. Kekuatan
Teori Kejuruan merupakan pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik kelas sepuluh (X) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran ini digunakan sebagai pengetahuan dasar tentang teknologi yang sedang berkembang yang sesuai dengan jurusannya masing – masing, dengan demikian generasi masa depan dapat mengikuti perkembangan global. b. Kelemahan
Kelemahan yang dihadapi dalam mata pelajaran Teori Kejuruan ini yaitu kurang kondusifnya suasana di kelas. Salah satu penyebabnya yaitu karakter siswa yang berani untuk menanggapi secara spontan semua yang diucapkan guru di kelas.
68
Sebenarnya ini hal yang baik, namun akan menja di ricuh ketika tidak dilakukan dengan cara sopan oleh siswa dan tidak dikontrol oleh guru kelas. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajaran Mengajar
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan masih sangat kurang dan tidak memadai jika dibndingkan dnegan jumlah peserta didik. Ruang teori jurusan kurang baik, dengan p encahayaan dan fentilasi yang kurang menyebabkan peserta didik mudah lelah dan mengantuk, akibatnya pembelajaran menjadi tidak kondusif. Area bengkel masih kurang, seharusnya bengkel sendiri dibagi-bagi per mata praktik, misalnya praktik chasis dan pemindah daya dipisah dari bengkel untuk praktik las, engine, dan kelistrikan bodi. Engine stand masih kurang, ada juga beberapa Engine stand yang tidak dapat digunakan sehingga kegiatan praktikum tidak berjalan dengan maksimal. Hal penunjang seperti hotspot area di setiap jurusan sudah ada, namun tidak semuanya dapat mengaksesnya. Kemudian, fasilitas seperti proyektordan mini-speaker perlu ditambah. Masih kurangnya fasilitas seperti proyektordan mini-speaker akan menyebabkan pembelajaran kurang efektif apabila mata pelajaran tersebut memang perlu sekali untuk menggunakan media bersuara dan tampilan di proyektor. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Guru Pamong
Praktikan dibimbing oleh guru pamong Bapak Suryono Bin Sabari, S.Pd. untuk mata pelajaran Teori Kejuruan. Beliau memiliki sikap yang ramah, bersahabat dan mau untuk membimbing praktikan dalam menjalani kegiatan PPL ini. Dalam proses belajar mengajar di kelas beliau mampu membawa susasana kelas dengan baik, selalu sabar dalam menghadapi siswanya, tidak mengacuhkan siswa jika mereka tidak memperhatikan penjelasan, beliau selalu memberikan pengarahan dengan sabar namun tegas tanpa bersikap kasar terhadap siswanya. b. Dosen Pembimbing
Praktikan dibimbing oleh Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd. yang memiliki kepribadian dan sosok baik, berwibawa, cerdas, dan tegas.
69
4. Kualitas Pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Kualitas pembelajaran di SMKNegeri 3 Semarang cukup baik jika dilihat dari sisi tenaga pengajarnya, yaitu guru. Sedangkan siswanya perlu ditingkatkan kedisiplinannya mengingat masih banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah. Siswa juga dalam mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat di dalam kelas, karena siswa juga harus memahami berbagai materi yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung. SMK 3 Semarang merupakan salah satu SMK di Kota Semarang yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Dengan adanya kurikulum 2013 ini, di SMK 3 Semarang kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik karena siswa menjadi lebih aktif dan kreatif karena pembelajaran yang dilakukan menilai dari berbagai segi seperti segi kognitif, afektif dan psikomotorik. 5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam pelaksanaan PPL 1, praktikan hanya berperan untuk mengamati pembelajaran di kelas dan mengamati segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna. Misalnya praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik, b agaimana cara beriteraksi dengan guru maupun warga sekolah yang baik serta mengetahui bagaimana cara beretika dan bersosialisasi dengan lingkungan sekolah yang baik.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Praktikan menyadari sebagai calon guru bahwa menjadi seorang guru bukanlah sebuah profesi yang mudah. Selain harus mempunyai kemampuan professional, guru juga harus mempunyai kemampuan paedagogik, kemampuan sosial dan kemampuan kepribadian. Keempat kompetensi harus dimiliki oleh guru untuk menghasilkan tujuan pembelajaran yang maksimal. Praktikan juga memperoleh
70
pengalaman bagaimana guru dalam menyampaikan materi, bagaimana guru mengelola kelas agar kondusif ketika pembelajaran berlangsung. 7. Saran Pengembangan bagi SMK N 3 Semarang dan Universitas Negeri Semarang a. SMK Negeri 3 Semarang
Untuk SMK Negeri 3 Semarang disarankan supaya lebih meningkatkan peraturan tentang kedisiplinan dan bersikap lebih tegas atas sikap siswa yang kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa dapat lebih memiliki sifat tanggung jawab terhadap sekolah terutama kepada guru. Namun, menurut praktikan masih banyak yang perlu adanya pengembangan secara terus menerus agar kualitas SMK Negeri 3 Semarang dari tahun ke tahu n semakin baik terutama kualitas peserta didiknya. Serta untuk itu sekolah di tuntut untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan siswanya dengan baik. Selanjutnya, berhubung fasilitas praktik di SMK Negeri 3 Semarang kurang, maka sebaiknya bersama-sama semua warga sekolah menjaga dan merawat dengan baik segala fasilitas yang ada. Selanjutnya, supa ya pihak sekolah segera melengkapi fasilitas belajar peserta didik, seperti proyektor, alat-alat praktikum, dan sarana pembelajaran yang lain yang dapat menunjang kegiatan belajar peserta didik. b. Universitas Negeri Semarang
Untuk Unnes sendiri disarankan untuk memberikan sarana dan prasana terkait jurusan maupun program studi yang ada di Unnes agar lulusan kependidikan memiliki kemampuan sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan pemerintah. Lebih memberikan informasi yang berkaitan dan memberikan manfaat bagi lulusan Unnes. Demikian refleksi diri yang bisa praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis dapat bermanfaat sekaligus menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.
71
Semarang,
Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pembimbing
Praktikan
Suryono Bin Sabari, S.Pd.
Roy Asep Prastyo Rindiyanto
NIP. 197506132014061002
NIM. 5202414042
72
REFLEKSI DIRI
Nama
: Retno Meisharoch
Nim
: 5301414008
Fakultas
: Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro/Teknik Elektro
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya, sehingga pada semester ini pratika dapat mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unn es) yang terdiri dari PPL I dan PPL II yang harapannya melalui kegiatan PPL I dan PPL II ini, pratikan dapat memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon pendidik yang profesional dan unggul kedepannya. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan matakuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainn ya. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli sampai dengan tanggal 20 Oktober 2016 merupakan kegiatan observasi dan orientasi yang dilakukan kami selaku mahasiswa praktikan di SMKN 3 Semarang. Mahasiswa melakukan observasi dan orientasi terhadap keadaan sekolah hingga berlangsungnya proses belajar mengajar. Selain itu praktikan juga mengakrabkan diri dengan seluruh warga sekolah, baik guru, karyawan, maupun siswa. Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan yang baik antara
73
pihak sekolah dengan mahasiswa praktikan. Dari data-data yang diperoleh praktikan selama observasi maka dapat praktikan simpulkan sebagai berikut : 1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Yang Ditekuni
Mata pelajaran yang menjadi tugas mengajar praktikan adalah mata pelajaran Perawatan & Perbaikan Peralatan Elektronika dan Gambar Teknik. Kekuatan
Siswa TAV sangat antusias meskipun ada beberapa satu dua siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran dalam mengikuti mata pelajaran, sehingga suasana kelas menjadi tenang dan nyaman sehingga sangat menguntungkan ada saat penyampaian materi. Kelemahan
Kelemahan mata pelajaran ini adalah masih kurangnya media untuk praktikum dan kebanyakan alat-alat praktikum tingkat perawatannya rendah dikarenakan tingkat kesadaran para siswa untuk memperhatikan tata cara perawatan kurang. 2. Kesediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 Semarang sudah cukup memadai untuk pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) tetapi banyak alat-alat yang rusak karena kurangnya perawatan. Sarana dan prasarana mengenai pembelajaran teknik audio video baik modul, buku, jobsheet, terdapat beberapa LCD yang dapat membantu guru dalam penyampaikan materi kepada siswa, ruang yang cukup nyaman untuk pembelajaran, laboratorium untuk praktek elektronika dengan segala peralatan yang menunjang untuk praktik demi menunjang kelancaran proses pembelajaran dan masih banyak sarana perlengkapan pembelajaran lainnya. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
74
Guru Pamong
Guru pamong praktikan pada mata pelajaran Teknik Audio Video adalah Joko Salam, S.Pd Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari sisi kualitas keilmuan maupun praktik. Beliau mempunyai banyak pengalaman tentang elektronika. Cara mengajar beliau sangat dinamis dan mampu menciptakan interaksi kepada siswa. Selama pembelajaran sering kali beliau membiarkan siswanya bekerja sendiri supaya siswa dapat memahami dan mendalami pelajaran. Dan jika siswa mulai kesusahan bisa langsung bertanya pada beliau. Untuk saat ini beliau menjabat sebagai ketua program keahlian teknik elektronika pada kompetensi keahlian teknik audio video. Dosen Pembimbing
Praktikan dibimbing oleh Dr. Ir. Subiyanto. IEEE. yang banyak pengalaman
dalam
proses
pembelajaran
di
sekolah
menyampaikan
pembelajaran di sekolah maupun di kampus dengan tenang, cerdas, dan berwibawa. 4. Kualitas Pembelajaran di sekolah
Suasana proses belajar mengajar yang dilaksanakan menggunakan kurikulum 2013 sehingga siswa menjadi lebih aktif baik dalam ruangan kelas maupu n bengkel berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru yang berkualitas dalam mengelola kelas, penguasaan materi, pemanfaatan teknologi dan evaluasi belajar yang baik. Siswasiswi di sekolah ini dapat memahami pelajaran yang telah diberikan dengan baik sehingga memperlancar proses belajar mengajar. Jika siswa tidak paham maka mereka tidak ragu untuk bertanya.
75
5. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan masih kurang dan masih perlu belajar terus agar menjadi guru yang berkompetensi sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Praktikan juga membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan bahkan dengan siswa juga perlu dibina dengan baik. 6. Nilai Tambahan yang di peroleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Dalam pelaksanaan observasi dan orientasi PPL 1 ini, nilai tambah yang diperoleh mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar terjun dalam dunia kerja sebagai seorang pengajar dan pendidik. 7. Saran Pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Saran pengembangan dari praktikan untuk SMK Negeri 3 Semarang diantaranya: Lebih meningkatkan peraturan tentang kedisiplinan dan b ersikaplah tegas atas sikap siswa yang kurang sesuai dengan aturan yang berlaku, hal ini dilakukan agar siswa dapat memiliki tanggung jawab terhadap sekolah terutama guru. Sedangkan saran pengembangan dari praktikan untuk Unnes adalah sebagai berikut: Unnes perlu melakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah latihan Unnes perlu menjalin komunikasi yang lebih baik dengan sekolah-sekolah latihan agar kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar SMK Negeri 3 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut belajar dan mencari pengalaman mengajar di sekolah. 76
Semarang, 1 Agustus 2017 Mengetahui, Guru pamong
Praktikan
Joko Salam, S.Pd
Retno Meisharoch
NIP. 196609072008011004
NIM. 5101414008
REFLEKSI DIRI Nama
: Muna Akmalia
NIM
: 5301414009
Fakultas
: Teknik
Prodi/ Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro/ Teknik Elektro
Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas k ehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti di SMKNegeri 3 Semarang. Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan. Kegiatan PPL ini terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu PPL1 (Kegiatan PPL
77
yang terdiri dari obesrvasi manajemen sekolah dan PP2(kegiatan PPL yang terdiri dari praktek mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan), dimana pada kegiatan ini dilaksanakan di SMKNegeri 3 Semarang. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV). Dari hasil observasi yang telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang ditekuni
Materi mata pelajaran yang penulis ajarkan di SMKN 3 Semarang yaitu materi tentang Perencanaan Sistem Radio dan Televisi. a. Kekuatan
Kuriulum yang digunakanpada system pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarangsudahsesuaidengankurikulum yang berlakusaatiniyaitu kurikulum 2013 dimana siswa dituntut aktif dalam proses belajar mengajar.Siswa TAV sangat antusias meskipun ada beberapa satu dua siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran dalam mengikuti mata pelajaran, sehingga suasana kelas menjadi tenang dan nyaman sehingga sangat menguntungkan ada saat penyampaian materi b. Kelemahan
Kelemahan pada pembelajaran yaitu kurangnya sarana pendukung untuk dilakukannya praktik ,keterbatasan alat yang membuat siswa-siswa harus mengantri untuk bergantian melakukan praktik. Tentunya hal tersebut membuat kurang efektifnya pembelajaran. Serta masih kurangnya rasa tanggung jawab siswa untuk menjaga dan merawat alat-alat sehingga banyak alat yang tidak terawat. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasana
Tersedianya sarana dan prasarana sudah cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Negeri 3 Semarang khususnya jurusan
78
Teknik Audio Video (TAV). Adanya ruang kelas (ruangteori) kemudian ruang praktik (bengkel) yang baik dan cukup nyaman serta alat-alat praktik yang telah disediakan serta adanya LCD di setiap ruang, modul buku, dan job sheet dapat membantu guru dalam penyampaian materi kepada siswa. 3. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong praktikan pada mata pelajaran P Sistem Radio danTelevsi adalah ibu Martina Aghna, S.Pd.T . Dengan latar belakang pendidikan seorang sarjana kependidikan yang memiliki keahlian sebagai guru pamong sangatlah mumpuni menjadi tenaga pengajar di SMK Negeri 3 Semarang dan dapat membimbing dengan baik serta member contoh cara mengajar siswa SMK yang notabennya susah diatur dengan penuh kesabaran namun tetap berlaku tegas. Untuk keilmuan beliau juga sangat mumpuni baik pada teori maupun kemampuan praktik. 4. Kualitas Pembelajaran
Penggunaan system belajar di SMK Negeri 3 Semarang sudah menerapkan kurikulum yang diberlakukan di Indonesia yaitu pada kurikulum 2013serta K13 revisi 2017 yang terbaru pada siswa kelas X, dan sudah mulai memberakuan kebijakan full day sehingga pembelajaran yang berlaku sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa. Ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana di SMK N 3 Semarang cukup memadai untuk mendukung setiap kegiatan pembelajaran. 5. Kemampuan diri praktikan
Untuk pelaksanaan PPL praktikan sangat menyadari masih banyak kekurangan untuk menjadi seorang guru yang dapat dikatakan professional, kurangnya pengalaman serta keter batasan ilmu yang dimiliki praktikan sangat membutuhkan bimbingan baik dari guru pamong atau pun bapak ibu guru serta pihak pihak lainnya di SMK Negeri 3 Semarang agar mampu menjadi seorang guru yang baik dan berdedikasi yang tinggi serta mampu menjadi pendidik yang memiliki kepribadin baik, disiplin dan mampu bertanggungjawab. 6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa dalam Pelaksanaan PPL I
79
Dalam pelaksanaan observasi dan orientasi PPL 1 ini, nilai tambah yang diperoleh mahasiswa ialah ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar-benar terjun d alam dunia kerja sebagai seorang pengajar dan pendidik. 7. Saran pengembangan bagi sekolah dan Unnes
Saran bagi SMK Negeri 3 Semarang sendiri yaitu dengan terus meningkatkan mutu dan kualitas sekolah ,terus meningkatkan disiplin bagi seluruh warga SMK dan lebih menegaskan kepada pada siswa untuk memperbaiki etika dan bersikap sopan dan sikap saling menghargai. Guna pengembangan Unnes, praktikan menyarankan bahwa perlu adanya peninjauan kembalimengenai sekolah-sekolah tempat latihan
bagi
mahasiswa
program kependidikan sehingga setelah mahasiswa
melaksanakan PPL mampu mengamalkan ilmu sesuai bidangnya kepada peserta didik nantinya dan senantiasa meningkatkan dalam menjalin koordinasi pada pihak-pihak terkait. Demikianlah refleksi diri praktikan sampaikan semoga bisa menjadi masukan yang berharga
bagi
semua
pihak
yang
berkaitan,
akhir
kata
praktikan
mengucapkanterima kasih.
Semarang,
Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan,
Martina Aghna, S.Pd.T
Muna Akmalia
NIP. 19831124 201001 2 014
NIM. 5301414009
80
REFLEKSI DIRI Nama
: Dyah Arly Setyaningtyas
NIM
: 5301414022
Fakultas
: Teknik,
Jurusan
: Teknik Elektro / PTE
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rohmat, hidayah serta nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan 1 dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Ucapan terima kasih kepada semua pihak dari SMK Negeri 3 Semarang yang telah memberikan izin kepada kami untuk dapat bisa melaksanakan kegiatan Praktek Mengajar di sekolah ini. Serta guru Pamong yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis saat melakukan kegiatan PPL 1. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) merupakan tahapan pengenalan bagi mahasiswa untuk mengetahui seluk beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) dimulai pada tan ggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 5 Agustus 2017. Adapun kegiatan yang di lakukanpraktikan PPL 1 yang dilakukanmulai 24 Juli 2017 adalah melakukan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah ,struktur komite sekolah dan tugas yang diampu , administrasi sekolah , keadaan murid dan guru , tatatertib guru dansiswa , administrasiperangkatpembelajaran guru, organisasi kesiswaan , kegiatan intraesktrakurikuler, sarana prasarana sekolah , kalender akademik sekolah , jadwal KBM sekolah , dll. 1. Kekuatan dan Kelebihan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMK Negeri 3 Semarang, penulis mendapat bagian mengajar tentang Instalasi Penerangan Listrik. Tahapan yang dilakukan
ialah
pemberian
materi
secara
teori
terlebih
dahulu
guna
memperkenalkan bagian-bagian komponen yang akan dipraktekan nanti. Dengan
81
metode pengamatan yang diterapkan di jurusan TIPTL ini, siswa lebih leluasa berdiskusi bersama serta mencari informasi seluas-luasnya dengan mencari di Internet. Namun dengan banyaknya karakter siswa masih ada beberapa yang pasif artinya mereka belum bisa fokus ke materi entah yang mengobrol, b ermain HP dan lain-lain 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang secara umum dinilai sudah memadai mulai dari fasilitas ruang pembelajaran, bengkel hingga Laboratorium dan khususnya untuk jurusan TIPTL, bengkel yang digunakan untuk praktek siswa juga sudah memadai serta kondisi alat dan bahan yang digunakan dalam praktek dalam kodisi baru dan baik. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru pamong, khususnya untuk Guru pamong praktikan pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik ialah Bapak Hari Sukisno S.Pd. Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari sisi keilmuan maupun praktik. Dengan memberikan motivasi belajar kepada semua siswa dan memberi kebebasan untuk mengakses ilmu dari mana saja ini mampu menciptakan pola pikir siswa agar tidak ketergantungan terhadap guru saja. Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan, praktikan juga dibimbing oleh seorang dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Ir. Subiyanto, ST, MT (MIEEE). Beliau merupakan salah satu dosen aktif di jurusan teknik elektro Universitas Negeri Semarang. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, disiplin, dan bersahaja. Beliau juga menjunjung tinggi nilai kejujuran. Beliau sering juga menceritakan pengalaman yang menarik mengenai prestasi yang diperoleh di bidangnya sehingga dapat memotivasi mahasiswa. 4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran pada umumnya sudah cukup bagus. Termasuk mata pelajaran yang diampu guru pamong sudah baik. Selain itu cara mengajar guru juga menyenangkan, tegas dan membangun kreatifitas siswa serta siswanya juga turut
82
aktif dapat terencana dan lebih teratur dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus serta perangkat pembelajaran yang lain. 5. KemampuanDiriPraktikan
Praktikan menyadari bahwa kemampuan mengajar dan mengelola kelas praktikan masih sangat kurang karena praktikan belum terbiasa langsung menghadapi peserta didik. Namun dengan bimbingan dari guru pamong dan guru-guru lain praktikan menerima banyak masukan untuk peningkatan kemampuan diri praktikan untuk menghadapi situasi di lapangan. Praktikan juga masih harus belajar dari pengamatan secara langsung, dari model-model pembelajaran yang ada di sekolah latihan, serta observasi teman mengajar. 6. Nilai Tambah Setelah Melakukan PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL1 yaitu mengetahui seluk beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, guru-karyawan, dan lembagalembaga sekolah lainnya), mengetahui kepatutan dan kelayakan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui bekal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, dan memperoleh bekal untuk menjadi guru yang sesungguhnya. 7. Saran Bagi Pengembangan Sekolah dan UNNES
1. Bagi SMK Negeri 3 Semarang terkait dengan kebersihan lingkungan masih perlu diperhatikan agar dapat menciptakan kenyamanan dalam proses KBM serta perlunya perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak . 2. Bagi UNNES lebih memperbaiki kerja sama antara UNNES dan sekolahsekolah latihan agar kegiatan latihan disekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancer ,serta perlu lebih sering melakukan monitoring terhadap pelaksanaan PPL disekolah-sekolah. Semarang, Juli 2017 Guru Pamong
Praktikan
83
Hari Sukisno, S.Pd
Dyah Arly Setyaningtyas
NIP. 196810102008011019
NIM . 5301414022
REFLEKSI DIRI Nama
: Ahmad Hidayat
NIM
: 5301414050
Fakultas
: FakultasTeknik
Prodi/Jurusan
: PendidikanTeknikElektro/ TeknikElektro
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun. Ucapan terima kasih kepada semua pihak dari SMK Negeri 3 Semarang yang telah memberikan izin kepada kami untuk dapat melaksanakan kegiatan praktik mengajar di sekolah ini. Serta ucapan terima kasih kepada Guru Pamong yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis saat melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I di SMK Negeri 3 Semarang. Semua mahasiswa Unnes yang menempuh jenjang S1 kependidikan wajib mengambil matakuliah PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Ada dua tahapan dalam PPL yakni PPL 1 dan PPL 2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I) merupakan tahapan pengenalan bagi mahasiswa untuk mengetahui seluk beluk sekolah yang menjadi tempat praktik mengajar. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2017. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini juga bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa berupa ilmu agar praktikan tidak mengalami gangguan ketika terjun menjadi seorang guru nantinya, serta dapat mempersiapkan diri untuk Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II).
84
Dalam proses pelaksanaan PPL I banyak pengetahuan dan pengalaman menyangkut program studi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang praktikan peroleh, diantaranya sebagai berikut:
1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni Penulis
Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMK Negeri 3 Semarang, penulis mendapat bagian mengajar tentang Instalasi MotorListrik. Tahapan yang dilakukan
ialah
pemberian
materi
secara
teori
terlebih
dahulu
guna
memperkenalkan bagian-bagian komponen yang akan dipraktekan nanti. Dengan metode pengamatan yang diterapkan dijurusan Teknik Insatalasi Pemanfaatan Tenaga Listri kini, siswa lebih leluasa berdiskusi bersama serta mencari informasi seluas-luasnya dengan mencari di internet, apalagi Kurikulum2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mencari ilmu dengan tidak menggantungkan ilmu yang diberikan oleh guru saja. Namun, dengan banyaknya karakter siswa masih ada beberapa yang pasif artinya mereka belum bias focus ke materi baik yang mengobrol, bermain HP dan lain-lain. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang secara umum dinilai sudah memadai mulai dari fasilitas ruang pembelajaran, bengkel hingga laboratorium dan khususnya untuk jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, bengkel yang digunakan untuk praktik siswa juga sudah memadai serta kondisi alat dan bahan yang digunakan dalam praktik dalam kodisi baru dan baik. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru pamong, khususnya untuk guru pamong praktikan pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik ialah Bapak Yulius Nugroho Adi Sasongko, S.Pd.,M.T. Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dari sisi keilmuan maupun praktik. Dengan memberikan motivasi belajar kepada semua
85
siswa dan member kebebasan untuk mengakses ilmu dari mana saja sehingga mampu menciptakan pola piker siswa agar tidak ketergantungan terhadap guru saja. Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan juga dibimbing oleh seorang dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Ir. Subiyanto, ST., M.T. Beliau merupakan salah satu dosen aktif di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang dan menjabat sebagai Koordinator Program Studi Teknik Elektro S1. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, disiplin, dan bersahaja. Beliau juga menjunjung tinggi nilai kejujuran. Beliau sering juga menceritakan pengalaman yang menarik mengenai prestasi yang diperoleh di bidangnya sehingga dapat memotivasi mahasiswa. 4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran pada umumnya sudah cukup bagus. Termasuk mata pelajaran yang diampu guru pamong sudah baik. Selain itu, cara mengajar guru juga
menyenangkan,
tegas
dan
membangun
kreatifitas
siswa
sehingga
menyebabkan siswanya jugaturut aktif. Kurikulum yang dipergunakan dalam sekolah inijuga disesuaikan dengan kurikulum nasional, yaitu Kurikulum 2013 dimana guru bersifat hanya sebagai fasilitator, dan siswa sebagai subjek dari pembelajaran.Pembelajaran dapat terencana dan lebih teratur dengan adanya Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dan
silabus
serta
perangkat
pembelajaran yang lain. 5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan telah mendapatkan mata kuliah yang mendukung profesi sebagi guru, antara lain, Desain dan Strategi Pembelajaran, Microteaching , dan lain-lain. Selain itu, praktikan juga telah mendapatkan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan, namun demikian praktikan
belum
terbiasa
menghadapi
peserta
didik
secara
nyata
denganmelihatkondisisiswa yang berbeda-beda, sehingga praktikan masih perlu banyak belajar. Praktikan menyadaribahwa kemampuan mengajar dan mengelola kelas praktikan masih sangat kurang karenapraktikan belum terbiasa langsung
86
menghadapi peserta didik. Namun dengan bimbingan dari guru pamong dan guruguru lain praktikan menerima banyak masukan untuk peningkatan kemampuan diri praktikan untuk menghadapi situasi di lapangan. Praktikan juga masih harus belajar dari pengamatan secara langsung, dari model-model pembelajaranyang ada di sekolah latihan, serta observasi teman mengajar. Dengan demikian praktikan akan semakin menambah pengetahuan disetiap kompetensi dan bagaimana mengajar yangbaik dan nantinya menjadi guru yang profesional.
6. Nilai Tambah Setelah Melakukan PPL 1
Pelaksanaan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang sangatlah berharga bagi praktikan, karena praktikan mendapatkan banyak pengalaman dan hal-hal baru dalam proses kegiatan belajar-mengajar di SMK yang selama ini belum praktikan dapat di bangku perkuliahan. Nilai tambah yang didapatkan setelah m elakukan PPL I yaitu mengetahui seluk beluk sekolah (mengenai struktur organisasi, BK, gurukaryawan, dan lembaga-lembaga sekolah lainnya), mengetahui kepatutan dan kelayakan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui bekal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, dan memperoleh bekal untuk menjadi guru yang sesungguhnya.
7. Saran Bagi Pengembangan Sekolah dan Unnes
Bagi SMK Negeri 3 Semarang terkait dengan kebersihan lingkungan masih perlu adanya penambahan tempat sampah baik di ruang kelas maupun di sudutsudut ruang karena kebersihan dapat menciptakan kenyamanan dalam proses KBM serta optimalisasi terhadap semua sarana dan prasarana mulai dari peralatan untuk praktik sampai media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi. Saran bagi Unnes adalah agar pihak Unnes senantiasa menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan SMK Negeri 3 Semarang untuk menunjang kelancaran
87
pelaksanaan PPL pada periode berikutnya serta adanya perhatian lebih untuk lebih dapat memantau kegiatan PPL di sekolah/tempat latihan agar dapat mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan untuk kemajuan k egiatan PPL Unnes selanjutnya.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan,
Y NugrohoAdiSasongko, S.Pd.,M.T.
Ahmad Hidayat
NIP. 197008181998032010
NIM. 5301414050
88
REFLEKSI DIRI Nama
: Muhammad Bahaudin
NIM
: 5301414055
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro S1
Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas k ehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hida yah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti di SMK Negeri 3 Semarang. Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan. Kegiatan PPL terbagi menjadi 2 yaitu PPL 1 (Kegiatan PPL yang terdiri dari observasi manajemen sekolah) dan PPL 2 (Kegiatan PPL yang terdiri dari praktek mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan), dimana pada kegiatan ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017. Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV), lebih spesifiknya mengampu mata pelajaran Dasar Pemrograman.. Dari h asil observasi yang telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran Dasar Pemrograman
Di zaman modern ini sudah hampir semua anak/ siswa mempunyai android dan kumplit dengan berbagai fitur aplikasi yang ada didalamanya. Nah, hal itulah yang menjadi salah satu kekuatan daripada pelajaran dasar pemrograman. Siswa akan sangat terpancing rasa ingin tau nya, bagaimana sih sebenarnya cara kerja
89
atau asal muasal program atau aplikasi yang sering mereka jalankan di smartphone mereka sehari hari. Namun, didalam membuat aplikasi yang canggih seperti yang apa pada gadget mereka tentunya tidak mudah. Kita harus bisa dan paham tentang struktur pemrograman, bahasa pemrograman, dan harus bisa meng compile program yang kita buat. Intensitas atau frekuensi siswa ber interaksi dengan program dan pemrograman menjadi salah satu kendala/kelemahan yang ada dalam mata pelajaran dasar pemrograman. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Untuk sarana TAV (Teknik Audio Video) di SMKN 3 Semarang media pembelajaran yang ada sudah lengkap dan ada yang belum mencukupi misalkan laptop/komputer untuk hal simulasi praktek disini siswa harus bergantian untuk bisa mencoba simulasi tersebut. Untuk prasarana TAV (Teknik Audio Video) di SMK N 3 Semarang seperti bengkel dan alat praktek sudah cukup untuk proses belajar mengajar jadi peserta didik bisa memaksimalkan pembelajaran dengan baik, akan tetapi untuk kesejukan terdapat kelas yang fasilitas seperti kipas angin masih kurang sehingga terdapat kelas yang masih agak panas yang mungkin bisa mengganggu kenyamanan dalam proses belajar mengajar. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong : Tri Nugroho, S.pd, Kualitas bapak Tri Nugroho sudah baik dalam mengarahkan dan membimbing saya di mata pelajaran Dasar Pemrograman di SMK N 3 Semarang,beliau juga telah mempersiapkan segalanya dengan baik sebelum mengajar dibuktikan dengan perencanaan RPP, beliau menerapkan kurikulum K13 revisi ’17 terbaru dalam memberikan pengajara Dasar Pemrograman di jurusan Teknik Audio Vidio. Bapak. Dr.Ir.Subiyanto,S.T.,M.T.
90
Kualitas beliau menurut saya sendiri sudah cukup untuk membimbing saya di PPL 2017 di SMK N 3 Semarang. Semoga bisa selalu membantu mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK N 3 Semarang dengan baik. 4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
SMK N 3 Semarang mempunyai keunggulan penerapan karakteristik bangsa pada peserta didik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan. Penerapan Atitudepeserta didik di SMK N 3 Semarang sangat diperhatikan. 5. Kemampuan diri praktikan
Saya mampu membuat peserta didik disiplin, taat saat melakukan pembelajaran sesuai indikator pembelajaran. Saya mampu memberi arahan pembelajaran dan mudah dipahami peserta didik secara teori maupun praktik sesuai arahan guru pembimbing. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Saya dapat menyimpulkan ketika observasi: a. Sikap disiplin sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar. b. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran juga harus diperhatikan. c. Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target Kepala Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang menjadi SMK yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Sekolah : Ekstrakulikuler SMK N 3 Semarang mungkin bisa dimaksimalkan untuk keterampilan peserta didik agar menghasilkan peserta didik yang juga trampil dalam bidang non akademik. Untuk pendidik khususnya guru TAV, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran TAV dengan cara terus mengevaluasi atau mengeksplore peserta didik supaya pelajaran menjadi lebih efektif , effisien, dan menyenangkan agar tidak
91
menimbulkan beban bagi peserta didik dan peserta didik senang dalam mengikuti proses pembelajaran.
UNNES : Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu sama lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan
Tri Nugroho, S.Pd
Muhammad Bahaudin
NIP. 196609072008011004
NIM. 5301414055
92
REFLEKSI DIRI Nama
: Odang
NIM
: 5301414061
Fakultas
: Fakultas Teknik
Prodi/Jurusan
: Teknik Elektro/Pendidikan Teknik Elektro
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kelancaran kepada kami dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMK Negeri 3 Semarang. PPL 1 merupakan bagian dari program PPL yang wajib dilaksanakan dalam waktu 2 minggu oleh mahasiswa kependidikan, dimana pelaksanaan PPL dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan yang dilakukan saat PPL 1 berkaitan dengan kon disi fisik sekolah/lembaga tempat latihan, struktur organisasi sekolah, administrasi kelas, keadaan guru dan murid, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik, dan jadwal kegiatan sekolah. PPL 1 dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung dengan siswa, guru dan karyawan, serta masyarakat sekitar seputar data-data yang harus didapatkan mengenai sekolah dan lingkungan sekitar yang berkaitan dengan proses belajar men gajar (PBM). SMK Negeri 3 Semarang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang masuk dalam kelompok Teknologi dan Industri. Jurusan keahlian yang ada di SMK Negeri 3 Semarang yaitu Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Audio Video, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, dan Teknik Kendaraan Ringan. Adapun observasi yang telah dilakukan oleh praktikan, beberapa penjabarannya antara lain: 1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran pada mata pelajaran DKPL ( Dasar Kelistrikan dan Pengukuran Listrik)
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang, praktikan mendapat bagian untuk mengampu mata pelajaran DKPL ( Dasar
93
Kelistrikan dan Pengukuran Listrik), kekuatan dan kelemahan dari mata pelajaran tersebut adalah: a.
Kekuatan
DKPL merupakan mata pelajaran yang berisi materi-materi dasar dalam kejuruan listrik dan merupakan dasar-dasar yang harus diketahui oleh siswa program keahlianTITL. Metode belajar dalam mata pelajaran ini ada dua, yaitu teori dan praktik. Pembelajaran teori dilakukan pada saat pendahuluan pelajaran sebagai bekal pengetahuan siswa dalam kegiatan praktik selanjutnya. Karena mata pelajaran ini dilakukan dengan teori dan praktek, siswa menjadi lebih paham dan mengerti tentang materi yang diajarkan.Mata pelajaran DKPL sangat penting bagi siswa untuk pengetahuan dasar dalam menerima dan mempelajari mata pelajaran kejuruann lainnya. b.
Kelemahan
Mata pelajaran DKPL diajarkan pada siswa TITL kelas X, dimana siswa kelas X belum memiliki pengetahuan tentang kelistrikan secara khusus. Karena hal tersebut, dalam pembelajaran mata kuliah ini agak sedikit sulit untuk membuat siswa dengan cepat mengerti dan menerima materi yang diajarkan. 2.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaaan sarana dan prasarana di SMK N 3 SEMARANG sudah cukup baik dan memadai untuk menunjang pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar). Setiap program keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Instalasi dan Tenaga Listrik, Teknik Audio Video, dan Teknik Kendaraan Ringan masing-masing mempunyai bengkel praktik sendiri-sendiri. Khusunya untuk program keahlian TITL, terdapat lebih dari satu bengkel praktik yang dapat digunakan untuk praktik instalasi, praktik motor listrik, dan lainnya. Di luar bengkel jurusan, juga terdapat ruang-ruang kelas untuk pelaksanaan mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan lainnya. Fasilitas lainnya yaitu laboratorium perjurusan, perpustakaan, UKS, ruang guru, ruang TU,
94
ruang organisasi (Osis), ruang multi media (komputer, LCD proyektor , layar, OHP yang terdapat pada setiap kelas). 3.
Kualitas Guru pamong dan Dosen pembimbing a.
Guru Pamong
Guru pamong yang pengampu mata pelajaran DKPL adalah Dixon Antares,S.Pd. Beliau memiliki kualitas yang baik dalam mengajar dan juga merupakan guru yang sudah berpengalaman dan mampu membimbing siswanya dalam memahami pelajaran yang diberikan baik dalam mata pelajaran teori maupun praktik. Cara beliau mengajar melibatkan siswanya untuk berinteraksi sehingga tercipta suasana belajar yang efektif. b.
Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing yang membimbing praktikan dalam melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T. Selain merupakan sebagai dosen pembimbing, beliau juga merupakan ketua prodi pendidikan teknik Informatika dan KomputerUnnes. Dosen pembimbing membantu kelancaran di dalam pelaksanaan PPL memberi motivasi dan pengalaman bagaimana sikap yang harus dilakukan ketika berada di sekolah mitra. Sebagai dosen pembimbing, beliau memiliki banyak pengalaman dalam proses pembelajaran di kelas, dan beliau sering memberikan kritik dan sarannya terhadap praktikan, sehingga praktikan dapat melakukan bimbingan dengan baik. 4.
Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Semarang
Kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 3 Semarang saat ini mengacupada kurikulum 2013, dimana siswa yang dituntut lebih aktif dalam PBM dibandingkan guru. PBM dilaksanakan dengan manajemen yang baik, sehingga pada pelaksanaan PBM sudah terstruktur dan tertata rapih, sehingga PBM juga berjalan tertib dan lancar, terutama untuk penyampain materi. Evaluasi untuk PBM yang telah berjalan adalah perlu adanya kesinambungan dan kerjasama yang baik antar siswa dan guru, sehingga jika kedua elemen tersebut memiliki tujuan belajar
95
yang sama, maka akan tercipta PBM yang ideal sesuai yang diprogramkan oleh sekolah.
5.
Kemampuan Praktikan
Dalam menjalankan peran sebagai guru, praktikan masih banyak kekurangan. Karena pada bangku perkuliahan khususnya kualitas mata kuliah desain strategi pembelajaran masih sehingga praktikan belum bisa sepenuhnya menempatkan diri sebagai seorang guru yang profesional. Penguasaan pengetahuan yang dimiliki juga belum cukup untuk menjadi seorang guru yang profesional. Demikian juga dengan kedisiplinan, kepribadian, dan kematangan dalam menghadapi permasalahan sebagai seorang pendidik. Hal ini mengingat pengalaman diri praktikan yang masih kurang. Akan tetapi dengan berbekal ilmuilmu yang praktikan peroleh di bangku kuliah permasalahan-permasalahan tersebut diharapkan dapat teratasi. Yang sangat dibutuhkan oleh praktikan adalah memperbanyak latihan. 6.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Nilai Tambah yang didapatkan setelah melakukan PPL I yaitu mengetahui keadaan sekolah dari kelayakan sarana dan prasarana sekolah, mengetahui bekal yang harus dipersiapkan guru ketika mengajar, ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pen galaman tentang kondisi lingkungan dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum benar benar terjun dalam dunia kerja sebagai seorang pengajar dan pendidik. 7.
Saran pengembangan bagi SMK Negeri 3 Semarang dan Unnes
Pelaksanaan PPL I di SMK 3 N Semarang sangatlah penting bagi praktikan, karena praktikan mendapatkan banyak sekali pengalaman dan hal-hal baru dalam proses kegiatan belajar mengajar di SMK yang selama ini belum pernah praktikan dapatkan di bangku perkuliahan. Untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas sekolah ( siswa dan guru ), maka praktikan memberikan saran yaitu untuk lebih
96
meningkatkan kedisiplinan, di SMKN 3 Semarang, pengembangan guru yang lebih berkompeten dibidangnya sangat diperlukan. guna pengembangan Unnes. Demikianlah refleksi diri praktikan sampaikan semoga bisa menjadi masukan yang berharga bagi semua pihak yang berkaitan, terimakasih kepada keluarga besar SMK Negeri 3 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan praktikan sertamemberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari pengalaman mengajar disekolah.
Semarang, Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong,
Praktikan,
Dixon Antares, S. Pd.
Odang
NIP. 196505281994121002
NIM. 5301414061
97
REFLEKSI DIRI
Nama
: Ulinnuha Luthfi
NIM
: 5301414063
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Elektro
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan I (PPL I) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I(PPL I) merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yangharus ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas NegeriSemarang. PPL I merupakan Kegiatan yang bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi
calon
tenaga
kependidikan
yang professional dalam bidang kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakanpada tanggal 24 Juli 2017 sampai 4 Agustus 2017, pratikan memperoleh banyak hal, baik secara teori maupun praktek. Praktikan mendapatkan pengetahuandan wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Kerja Bengkel & Gambar Teknik dan Dasar Listrik Elektronika yang dalam pelaksanaanya dibimbing oleh bapak Teguh Windarto,S.Pd selaku guru pamong yang mempunyai wibawa dan pengetahuan yang luas. Dan dari kegiatan PPL I ini praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang, praktikan mendapat tugas mengajar KB & GT dan Dasar Listrik Elektronikayang mencakup K3, pengenalan dasar peralatan bengkel dan dasar dasar kelistrikan beserta macam macam komponen elektronika. a. Kekuatan pembelajaran:
98
Pembelajaran ini lebih mudah dipahami karena pelajaran ini merupakan materi dasar kelistrikan dan didukung media pembelajaran yang cukup memadai untuk mendukung KBM baik bengkel maupunn di ruang kelas. b. Kelemahan pembelajaran: Kurangnya peralatan praktikum untuk KBM khususnya di dalam bengkel, yang dalam kenyataannya menimbulkan sedikit gangguan. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah memadai. Bangunannya yang megah memberikan kenyamanan bagi parawarga sekolah dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).Dalam setiap kelas di dalam bengkel telah di lengkapi dengan seperangkatkomputer dan sebuah proyektor, dimana peralatan tersebut bisa memperlancar KBM. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Kualitas Guru Pamong Guru
pamong
yang
di
tunjuk
untuk
membimbing
saya
selaku mahasiswa PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah Bapak Teguh Windarto,S.Pd yang sudah berkompeten dan mempunyai banyak pengalaman. b. Kualitas Pembimbingan PPL Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Teknik yaitu ibuIr. Ulfah Mediaty Arief M.T, beliau merupakan salah satu dosen pembimbing yang kompeten dibidangnya. 4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan Suasana kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan baik dalam ruang kelas, bengkel, maupun di lapangan berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru yang berkualitas dan berdedikasi. Serta siswa-siswa sekolahyang pro aktif dalam proses KBM, sehingga memperlancar proses belajar mengajar serta dapat mencetak siswa-siswa yang prestasi. 5. Kemampuan Diri Praktikan
99
Dalam PPL 1, saya selaku praktikan hanya mengamati proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar. Hasil dari observasi tersebut memberikan gambaran bagai mana KBM di tempat praktik, sehinnga praktikan bisa menentukan sikap dan mengambil tindakan yang tepat pada saat pelaksanaan PPL 2. 6. Nilai
tambah
Adapun
nilai
yang
diperoleh
tambah
yang
mahasiswa diperoleh
setelah
melaksanakan
PPL
1
setelah
melaksanakan
PPL
1
selama ± 2 minggu, yaitu praktikan dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar, struktur organisasi, serta pengelolaan administrasi sekolah sehingga praktikandapat memahami tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar dan mengetahui bagaimana pemecahan masalahnya. 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES a. Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang: 1) Guru yang mengampu pada waktu praktik lebih tegas kepada siswa. 2) Perlu adanya penertiban terhadap siswa yang meninggalkan kelas disaat pergantian jam pelajaran dan pada waktu praktik di bengkel. 3) Perlu perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak. b. Saran untuk UNNES: 1) Kurangnya kerja sama yang baik antara UNNES dengan sekolah-sekolah latihan agar kegiatan latihan di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar. 2) Komunikasi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing kurang berjalan dengan baik. 3) Kurangnya monitoring terhadap pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah latihan. Semarang, Agustus 2017 Mengetahui
Mahasiswa,
Guru Pamong
100
Teguh Windarto, S.Pd.
Ulinuha Luthfi
NIP. 196201281991031003
NIM.5301414063 REFLEKSI DIRI
Nama
: Dieta Wahyu Asry Ningtias
NIM
: 5301414065
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Elektro
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Semarang (UNNES) terbagi menjadi dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 hingga 14Oktober 2017. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan
prinsip
pendidikan
berdasarkan
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
profesional, dan sosial. Berdasarkan PPL yang telah dilaksanakan, d apat ditarik refleksi diri antara lain: 1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni Praktikan mengajar mata pelajaran Praktik Dasar Elektromekanik (PDE) di kelas Teknik Tenaga Listrik (TTL) 1, 2, dan 3. Kekuatan ditemui berupa tingginya antusias siswa dalam menerima pelajaran. Sedangkan kelemahan ditemui yaitu masih ada beberapa siswa yang sudah dijelaskan namun sulit memahami. Sehingga harus dilakukan pengulangan penjelasan agar meminimalisir ketidakpahaman siswa dalam pembelajaran. 2. Ketersediaan Sarana dan Prasaran Pelajaran dilaksanakan pada dua tempat yaitu ruang kelas dan bengkel. Pada ruang kelas, telah tersedia sarana dan prasarana yang baik. Begitu juga pada bengkel,
101
tersedia alat dan bahan praktikum yang memadai. Sehingga dengan tersedianya sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang pembelajaran dalam praktikum. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Drs. Purnomo Raharjo adalah guru pamong yang mengampu mata pelajaran PDE. Beliau menunjukan cara mengajar yang berkualitas. Menerapkan jiwa keberanian, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam mengajar. Sehingga siswa dapat termotivasi dan memiliki mental yang kuat. Sedangkan dosen pembimbing adalah Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T. Beliau mengarahkan untuk melaksanakan PPL sesuai dengan pedoman dan menjaga etika sebagai calon guru. Sehingga mahasiswa praktikan PPL diharapkan memiliki kualitas baik dan profesional. 4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Kualitas dapat dilihat dari keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dikatakan efektif dikarenakan guru yang cuku p profesional, kesiapan siswa dalam menerima pelajatan, serta sarana dan prasarana yang mendukung. Sehingga kualitas pembelejaran di SMK 3 Semarang khususnya pada kelas TTL dengan mata pelajaran PDE dikatakan baik. 5. Kemampuan Diri Praktikan Praktikan mengikuti arahan dari guru pamong agar dapat menjadi calon guru yang profesional. Praktikan mampu memberikan materi kepada siswa namun ada beberapa siswa yang belum bisa dikendalikan oleh praktikan. Sehingga melalui latihan dan mengikuti arahan dari guru pamong, praktikan diharapkan mampu memperbaiki kemampuan diri sebagai calon guru.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1 Setelah melaksanakan PPL 1, praktikan memperoleh banyak nilai tambah khususnya pada pengetahuan. Praktikan dapat melihat dan menyesuaikan lingkungan dan suasana sekolah baik dalam segi peningkatan akademik, kedisiplinan, sikap dan etika, hingga keberanian dalam mengajar. 7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES
102
SMK 3 Semarang merupakan sekolah latihan yang sangat berkompeten dalam melatih mahasiswa praktikan. Terbukti dengan adanya pemberian tugas akademik dan non akademik, pemberian arahan dan materi praktik mengajar yang baik, penegasan kedisiplinan dalam manajemen waktu, dan pemberian arahan dalam beretika yang baik di sekolah. UNNES merupakan universitas yang menjunjung tinggi pendidikan untuk mencetak guru yang profesional. Terbukti dengan adanya perkuliahan khususnya di program studi pendidikan teknik elektro yang memberikan perkuliahan murni teknik elektro, namun juga memberikan perkuliahan pendidikan. Sehingga harapanya, praktikan lebih siap dalam menjalankan amanat nya sebagai calon guru yang profesional. Demikian reflesi diri praktikan sampaikan agar menjadi acuan dalam perbaikan kedepannya. Terimakasih praktikan ucapkan kepada pihak SMK 3 Semarang yang telah menerima praktikan untuk melakukan PPL dalam mencapai tujuan pelatihan calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Semarang,
Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong,
Mahasiswa Praktikan,
Drs. Purnomo Raharjo
Dieta Wahyu Asry Ningtias
NIP. 19650528 199412 002
NIM. 5301414065
103
REFLEKSI DIRI
Nama
: Arif Yufiyanto
NIM
: 5301414068
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Elektro
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan I (PPL I) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I(PPL I) merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL I merupakan Kegiatan yang bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi
calon
tenaga
kependidikan
yang professional dalam bidang kompetensi pedagogik, kepribadian, professional,dan sosial. Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 sampai 4 Agustus 2017, pratikan memperoleh banyak hal, baik secara teori maupun praktek. Praktikan mendapatkan pengetahuandan wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalampembelajaran, terutama pada mata pelajaran Perencanaan Rangkaian
Elektronik (PRE)yang (PRE)yang dalam
pelaksanaanya dibimbing d ibimbing oleh Ibu Henny Henn y Sri Rahayu, S.T.selaku guru pamong pamon g yang mempunyai karakter yang baik dan pengetahuan yang luas. Pada kegiatan PPL I ini praktikan dapatmengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Semarang, praktikan mendapat tugas mengajar PerencanaanRangkaianElektronik (PRE) yang yang mencakup K3, pengenalan dasar peralatan bengkel dan dasar dasar kelistrikan beserta macam macam komponen elektronika
104
a. Kekuatan pembelajaran: Pembelajaran ini lebih mudah dipahami karena pelajaran ini merupakan materi dasar kelistrikan dan didukung media pembelajaran yang cukup memadai untuk
mendukung
KBM
baik
bengkel
maupunn
di
ruang
kelas,
sertadenganmenambahkanmaterisimulasisapatmemudahkandalamprakteknya. b. Kelemahan pembelajaran: Kurangnya peralatan praktikum jumlah peralatan praktikum, khususnya praktikum PRE sedikit memberikan kesulitan dalam menjalankan praktikum sesuai yang diinginkan. 2.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Semarang Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMK Negeri 3 Semarang sudah memadai. Bangunannya yang megah memberikan kenyamanan bagi parawarga sekolah dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).Dalam setiap kelas di dalam bengkel telah di lengkapi dengan seperangkatkomputer dan sebuah proyektor, dimana peralatan tersebut bisa memperlancarKBM.
3.
Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Kualitas Guru Pamong Guru pamong yang di tunjuk untuk membimbing sayaselaku mahasiswa PPL di SMK Negeri 3 Semarang adalah ibu Henny Sri Rahayu, S.T.yang sudah berkompeten dan mempunyai banyak pengalaman. b. Kualitas Pembimbingan PPL Dosen Pembimbing berasal dari Fakultas Teknik yaitu ibuIr. Ulfah Mediaty Arief M.T, beliau merupakan salah satu dosen pembimbing yang kompeten dibidangnya.
3.
Kualitas pembelajaran di sekolah latihan Suasana kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan baik dalam ruang kelas, bengkel, maupun di lapangan berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru yang berkualitas dan berdedikasi. Serta siswa-siswa
105
sekolahyang pro aktif dalam proses KBM, sehingga memperlancar proses belajar mengajar serta dapat mencetak siswa-siswa yang prestasi. 4.
Kemampuan Diri Praktikan Dalam PPL 1, saya selaku praktikan hanya mengamati proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan belum melakukan praktek mengajar. Hasil dari observasi tersebut memberikan gambaran bagai mana KBM di tempat praktik, sehinnga praktikan bisa menentukan sikap dan mengambil tindakan yang tepat pada saat pelaksanaan PPL 2.
5. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1 Adapun nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1 selama ± 2 minggu, yaitu praktikan dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar, struktur
organisasi,
serta
pengelolaan
administrasi
sekolah
sehingga
praktikandapat memahami tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar dan mengetahui bagaimana pemecahan masalahnya. 6.
Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES a. Saran untuk SMK Negeri 3 Semarang: 1) Sebisa mungkin guru yang mengampu pada waktu praktik dapat lebih tegas dalam memberikan pengarahan kepada siswa. 2) Perlu meningkatkan kesadaran siswa akan kedisiplinan khususnya kedisiplinan waktu baik saat masuk kelas maupun pergantian jam serta istirahat. 3) Perlu perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak serta meningkatkan perawatan sehingga meminamilisir rusaknya peralatan, khususnya peralatan praktik. b. Saran untuk UNNES: 1) Diharapkan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara UNNES dengan sekolah-sekolahtempat PPLsehingga terjalin sinergitas yang baik yang berdampak dalam memperlancar proses PPL mahasiswa.
106
2) Perlunya mengadakan dan meningkatkan system monitoring terhadap Mengetahui Guru Pamong
Mahasiswa,
Henny Sri Rahayu, S.T
Arif Yufiyanto
NIP. 198311242010012014
NIM. 5301414068
pelaksanaan PPL di sekolah-sekolah latihan, sehingga nantinya proses pelaksanaan PPL dapat berjalan sesuai yang pihak UNNES dan mahasiswa inginkan.
Semarang, Agustus 2017
107
REFLEKSI DIRI Nama
: DEWANGGA PRATAMA
NIM
: 5301414088
Fakultas
: Fakultas TEKNIK / FT
Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro
Puji dan syukur tak lupa saya panjatkan atas k ehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan ini praktikan dapat berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti di SMKNegeri 3 Semarang. Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak sekolah yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan. Kegiatan PPL terbagi menjadi 2 yaitu PPL 1 (Kegiatan PPL yang terdiri dari observasi manajemen sekolah) dan PPL 2 (Kegiatan PPL yang terdiri dari praktek mengajar sesuai bidang jurusan mahasiswa praktikan),dimana pada kegiatan ini dilaksanakan di SMKNegeri 3 Semarang.Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017.Penulis mengambil bidang studi keahlian Teknik Audio Video (TAV). Dari hasil observasi yang telah dilakukan bersama mahasiswa praktikan yang lainnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang ditekuni Materi mata pelajaran yang penulis ajarkan di SMKN 3 S emarang yaitu materi tentang PerencanaanSistem Radio danTelevisi. Kekuatan :TAV (Teknik Audio Video) adalah salah satu nama kompetensi
keahlian atau jurusan yang ada di di SMKN 3 Semarang. Teknik Audio Video mengkhususkan pembahasan atau pembelajaran tentang hal-hal teknik
108
elektronika yang berkait dengan suara (audio) dan gambar (video) yang diproses secara elektronik, salah satunya adalah PSRT (Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi) dimana dalam pembelajaran ini peserta didik diharuskan mengenal konsep dan karakteristik bagian dari sebuah radio dan televisi dimana konsep pembelajaran KTSP masih digunakan dan dipadukan dengan K13 supaya peserta didik lebih memahami pembelajaran tersebut. Kelemahan :Di SMKN 3 Semarang telah menggunakan kurikulum K13
dimana setiap peserta didik disuruh mandiri dalam sistem pembelajaran misalkan peserta didik disuruh mencari konsep atau pengertian suatu alat dalam penugasan, disini peserta didik dibolehkanmenggunakan smartphone untuk mengerjakan tugas dan ada beberapa yang menggunakan smartphone nya untuk membuka yang lain seperti sosmed, youtube dll oleh sebab itu K13 harus juga diawasi dalam penggunaannya agar peserta didik bisa menggunakan smartphone untuk keperluannya dikelas.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Untuk sarana TAV (Teknik Audio Video) di SMKN 3 Semarang media pembelajaran yang ada sudah lengkap dan ada yang belum mencukupi misalkan laptop/komputer untuk hal simulasi praktek disini siswa harus bergantian untuk bisa mencoba simulasi tersebut. Untuk prasarana TAV (Teknik Audio Video) di SMK N 3 Semarang seperti bengkel dan alat praktek sudah cukup untuk proses belajar mengajar jadi peserta didik bisa memaksimalkan pembelajaran dengan baik, akan tetapi untuk kesejukan terdapat kelas yang fasilitas seperti kipas angin masih kurang sehingga terdapat kelas yang masih agak panas yang mungkin bisa mengganggu kenyamanan dalam proses belajar mengajar. 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong :
109
R Akhmad Mukhlis CP, S.pd, Kualitas bapak Akhmad Mukhlis sudah baik dalam mengarahkan dan membimbing saya di mata pelajaran PSRT di SMK N 3 Semarang, pengetahuan beliau juga telah mempersiapkannya dengan baik sebelum mengajar dibuktikan dengan perencanaan RPP, beliau juga memadukan proses pembelajaran KTSP dan K13 dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana untuk praktikum di kompetensi keahlian Teknik audio vidio. Ibu. Ir Ulfah Mediaty Arief , M.T Kualitas beliau menurut saya sendiri sudah cukup untuk membimbing saya di PPL 2017 di SMK N 3 Semarang. Semoga bisa selalu membantu mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMK N 3 Semarang dengan baik. 4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
SMK N 3 Semarang mempunyai keunggulan
penerapan karakteristik
bangsapada peserta didik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan. Penerapan Atitudepeserta didikdi SMK N 3 Semarang sangat diperhatikan. 5. Kemampuan diri praktikan
Saya mampu membuat peserta didik disiplin, taat saat melakukan pembelajaran sesuai indikator pembelajaran. Saya mampu memberi arahan pembelajaran dan mudah dipahami peserta didik secara teori maupun praktik sesuai arahan guru pembimbing. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Saya dapat menyimpulkan ketika observasi: a. Sikap disiplin sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar. b. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran juga harus diperhatikan. c. Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target Kepala Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang menjadi SMK yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
110
Sekolah : Ekstrakulikuler SMK N 3 Semarang mungkin bisa dimaksimalkan untuk keterampilan peserta didik agar menghasilkan peserta didik yang juga trampil dalam bidang non akademik. Untuk pendidik khususnya guru TAV, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran TAV dengan cara terus mengevaluasi atau mengeksplore peserta didik supaya pelajaran menjadi lebih efektif , effisien, dan menyenangkan agar tidak menimbulkan beban bagi peserta didik dan peserta didik senang dalam mengikuti proses pembelajaran. UNNES : Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu sama lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.
Semarang, Agustus 2017 Mengetahui Guru Pamong
Praktikan,
R Akhmad Mukhlis CP, S.Pd
Dewangga Pratama
NIP. 197406012014061001
NIM. 5301414088
111
REFLEKSI DIRI
Nama
: Dwi Widiyawati
NIM
: 6101414047
Fakultas
: Fakultas Ilmu Keolahragaan
Jurusan
: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan seluruh karunia- Nya, sehingga dapat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) I ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) merupakan salah satu kegiatan wajib dalam serangkaian program PPL yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program pendidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL I merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Melalui kegiatan PPL I di SMK Negeri 3 Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2017 hingga 7 agustus 2017. Praktikan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang kegiatan belajar mengajar serta administrasi dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Penjasorkes. Praktikan memperoleh tugas mengajar Penjasorkes di kelas X dan XI yang diampu oleh Bp Sutarno, S.Pd selaku guru pamong. Praktikan tidak mengajar kelas XII karena seluruh siswa kelas tersebut sedang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selama melaksanakan PPL I praktikan tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas dan laboratorium serta wawancara dengan pihak BK, petugas perpustakan dan beberapa siswa SMK Negeri 3 Semarang. Sikap guru pamong selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran setra berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan materi pelajaran Penjasorkes. Melalui kegiatan observasi, praktikan dapat mengambil beberapa k esimpulan sebagai berikut:
112
1.
Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni.
Pada pembelajaran kali ini saya menggunakan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan berbasis scientific seperti yang sedang dicanangkan pemerintah. Dengan menggunakan model ini saya sebagai calon tenaga pendidik berkewajiban mefasilitasi siswa agar mereka aktif dalam mengeksplorasi keterampilang yang mereka miliki. Kekuatan mata pelajaran yang saya tekuni dapat menjadikan seluruh siswa mau bergerak agar berkeringat dan bugar. Tetapi adapula kelemahan yang muncul ketika terjun di sekolahan, terdapat beberapa siswa yang kurang memiliki kesempatan untuk mencoba dikarenakan temannya tidak mau jika teman yang tidak bisa bermain ikut kedalam tim ketika melakukan games. 2.
Ketersediaan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana di SMK Negeri 3 SEMARANG hanya dapat memenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi siswa. Untuk ruangannya sendiri masih terus dikembangakan agar bisa mencukupi untuk peroses belajar mengajar. Untuk bidang keolahragaan, sarana dan prasarana seperti lapangan sudah memenuhi hanya kurangnya perawatan dari beberapa segi saja. Untuk alat-alatnya butuh diperlengakap lagi karena hanya terdapat beberapa alat yang kondisinya apa adanya serta perlu perbaikan pada alat-alat tertentu sehigga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 3.
Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 SEMARANG bapak Sutarno, S.Pd., M.Si ditunjuk sebagai guru pamong sa ya. Beliau membimbing saya dengan penuh kesabaran dan selalu memberi arahan yang membawa saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik dan berkompeten. Tentu peran pembimbing PPL saya juga terus memantau dan memberi masukan positif yang bisa membentuk karakter mahasiswa bimbingan sehingga bisa menjadi seorang pendidik yang baik. Dosen pembimbing saya Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd. dalam bimbingannya sangat membantu dalam tercapainya proses yang baik. 4.
Kualitas pembelajaran di sekolah latihan.
113
Kualitas pembelajaran di sekolah latian terkesan masih seadanya, kurangnya inovasi guru dalam memodivikasi alat, sehingga siswa hanya menggunakan fasilitas seadanya yang disediakan oleh sekolah. Masih pakem dengan olahraga yang ada. Bawasannya pendidikan jasmani merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan aktifitas gerak untuk mencapai pembelajaran. Apabila sarana prasarana kurang memadai kemudian tidak adanya inovasi memodifikasi maka siswa akan sukar dalam bergerak.. 5.
Kemampuan diri praktikan.
Sebelum mengikuti PPL 1, praktikan telah mendapatkan mata kuliah Microteaching, sehingga praktikan tidak begitu canggung dalam melaksanakan PPL. Namun praktikan sangat menyadari akan kekurangan seperti gugup dalam mengajar, sedikit ngerogi dalam mengajar siswa yang notabene adalah siswa SMK yang kebanyakan adalah laki-laki. Untuk meningkatkan profesionalitas maka praktikan memerlukan latihan yang terus menerus agar praktikan dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional. Pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Semarang memberikan bekal untuk menjadi guru yang prosfesional dan siap untuk terjun dimanapun ia berada. 6.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1.
Praktikan memperoleh gambaran langsung pembelajaran di dalam kelas, cara mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, mengetahui peran dan tugas sebagai guru secara utuh dan bersosialisasi dengan warga sekolah. 7.
Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Penyusun menyarankan kepada sekolah agar anggaran khusus untuk membeli media pembelajaran yang layak untuk memperlancar Proses Belajar Mengajar. Pemeliharaan sarana dan prasarana yang baik dan benar di lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap PBM. Penyusun berharap kepada UPT PPL Unnes agar pembagian dan pemberitahuan dosen pembimbing mahasiswa PPL dilakukan sebelum penerjunan tiba dan adanya pemeriksaan apakah dosen
114
pembimbing telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kegiatan PPL dapat berjalan baik dan lancar. Saran lain untuk sekolah latihan, dalam penyambutan adanya mahasiswa PPL terkesan kurang wellcome dikarenakan seperti saat penyambutan, tidak adanya snack atau minuman aqua segelas pun. Entah bagaimana kondisi yang sebelumnya tetapi saya rasa terkesan kurang wellcome. Semarang, 31 Juli 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa
Sutarno, S.Pd., M.S
Dwi Widiyawati
NIP. 197403092007011015
NIM.6101414047
115
REFLEKSI DIRI
Nama
: DENY WIDYO NUGROHO
NIM
: 6101414067
Fakultas
: Fakultas Ilmu Keolahragaan / FIK
Jurusan
: Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR)
1.
Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang ditekuni Kekuatan : Penjasorkes adalah mata pelajaran yang mengampu dan merujuk ke kebugaran tubuh siswa, apalagi kesehatan tubuh sangat penting untuk penunjang tubuh biar tetap bugar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebab itu alasan kuat mapel penjasorkes sangat dibutuhkan di semua sekolah termasuk di tempat PPL saya sendiri di SMK N 3 Semarang. Selain itu penjasorkes disini untuk sebuah rekreasi siswa ketika sudah jenuh saat menghadapi mata pelajaran yang lain. Kelemahan: Penjasorkes di SMK N 3 Semarang ini memiliki kekurangan salahsatunya dari segi pengajaran materi saat berlangsung yang diberikan guru, keefektifan materi tidak bisa tersampaikan penuh ke siswa. Selain itu kekreatifan pengajar dalam memodifikasi alat dan bentuk materi yang akan disampaikan kurang menon jol jadi siswa tidak mendapatkan kepuasan dalam mata pelajaran Penjasorkes di SMK N 3 Semarang
2.
Ketersediaan sarana dan prasarana Untuk sarana Penjasorkes di SMK N 3 Semarang berupa peralatan untuk mata pelajaran Penjasorkes sudah cukup lengkap seperti(Bola besar,bola kecil,matras, dll) memenuhi standar untuk pengajaran. Untuk prasarana Penjasorkes di SMK N 3 Semarang sudah cukup untuk pengajaran Penjasorkes, seperti Lapangan bola + gawang besar,Lapangan basket + ring, Lapangan tenis, Lapangan Bola Voly, Lapangan futsal + gawang
116
3.
Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing Guru pamong : Ashar Junaedi, S.pd, Kualitas bapak Ashar sudah cukup baik dalam mengarahkan dan membimbing saya di mata pelajaran Penjasorkes di SMK N 3 Semarang, untuk masalah pengetauhan tentang pengajaran Penjasorkes di SMK N 3 Semarang masih kurang, salahsatunya penguasaan kelas dan cara megajarkan kepada peserta didik. Untuk materi sudah update ke Kurikulum 2013 yang terbaru. Dosen Pembimbing: Bapak Mugiyo Hatono M.pd Beliau menjabat Ketua Jurusan di PJKR, Kualitas beliau menut saya sendiri sudahlah cukup untuk membimbing saya di PPL 2017 di SMK N 3 Semarang, Lemah lembut menanggapi dan melayani mahasiswa.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan SMK N 3 Semarang mempunyai kelebihan tentang penerapan afektif yang kuat seperti kedisiplinan, tanggung jawab, taat aturan. Untuk yang paling mencolok di SMK N 3 Semarang adalah afektif siswa sangat diperhatikan sekali oleh pendidik. 5. Kemampuan diri praktikan Saya mampu membuat peserta didik untuk menghargai waktu, disiplin, taat saat melakukan pembelajaran sesuai indikator pengajaran. Saya mampu mempraktikan teknik gerakan dasar sesuai di kurikulum dalam mata pelajaran Penjasorkes. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1 Saya dapat menyimpulkan ketika observasi: d. Sikap sangat di paling utamakan dalam proses belajar mengajar Target tinggi salah satu penunjang kesuksesan, seperti hal nya target Kepala Sekolah dan para pendidik untuk membuat SMK N 3 Semarang menjadi SMK yang favorit pertama di Kota Semarang 6 tahun lagi 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES Sekolah :
117
Ekstrakulikuler mungkin bisa dimaksimalkan untuk keterampilan siswa, apalagi dominan laki laki siswa di SMK N 3 Semarang, jadi bisa dimanfaatkan. Bahkan harus diwajibkan setiap anak untuk mengikuti 1 ekstra dengan alasan penguat presendi siswa/syarat kenaikan
kelas.
Untuk
pendidik
khususnya
guru
Penjasorkes, untuk lebih mengoptimalkan pengajaran Penjasorkes dengan efektif, effisien, dan menyenangkan tanpa ada lagi pembelajaran bebas. UNNES : Untuk UNNES sendiri mungkin saran kedepannya yaitu lebih baik diplot untuk pembagian sekolah saat PPL agar semua rata dan tidak ada yang berebut satu sama lain dengan kata lain semua sesuai dengan kesepakatan.
Semarang,
Agustus 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Praktikan,
Ashar Junaedi, S. Pd.
Deny Widyo Nugroho
NIP. 196602282007011009
NIM. 6101414067
118
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi Sekolah
119
Lampiran 2. Struktur Organisasi Tata Usaha
120
Lampiran 3. Kalender Pendidikan
121
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Pembelajaran
122
Lampiran 5. Struktur Organisasi OSIS
123
Lampiran 6. Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Semarang
Kelas
X P
L
TKBB 1
9
27
TKBB 2
5
TGB 1
Kelas
XI P
L
KBB 1
1
33
31
KBB 2
0
2
34
TGB 1
TGB 2
5
31
TAV 1
5
TAV 2
Kelas
XII P
L
TKBB 1
0
30
35
TKBB 2
0
35
9
27
TGB 1
1
34
TGB 2
10
26
TGB 2
3
32
31
TAV 1
9
27
TAV 1
4
31
16
20
TAV 2
3
32
TAV 2
0
33
TIPTL 1
6
30
TIL 1
2
34
TIPTL 1
0
34
TIPTL 2
-
36
TIL 2
4
32
TIPTL 2
0
37
TIPTL 3
3
33
TIL 3
3
32
TIPTL 3
0
33
TMPO 1
2
35
TKR 1
0
36
TKR 1
0
32
TMPO 2
2
35
TKR 2
0
36
TKR 2
0
29
TKRO 1
2
35
TKR 3
0
32
TKR 3
0
36
JUMLAH
57
378
41
382
8
396
JUMLAH TOTAL
435
JUMLAH SELURUH SISWA
432
404 1271
124