I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Preparat memiliki arti bahan yang disiapkan secara kimiawi. Spesimen dapat berasal dari manusia dan hewan. Preparat yang baik dapat digunakan untuk mempelajari peran sel/jaringan dalam keadaan fisiologis atau patologis, mempelajari perubahan sel/jaringan akibat suatu perlakuan pada penelitian, dan alat bantu diagnosis penyakit. Preparat yang baik dapat memberikan hasil yang akurat akurat untuk untuk menjawa menjawab b pertany pertanyaan aan riset. riset. Untuk Untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan tersebu tersebut, t, preparat harus dapat memberikan gambaran tentang bentuk, besar, dan susunan sebagaimana sel/jaringan tersebut hidup. Preparat Preparat dapat dikelompo dikelompokkan kkan menjadi menjadi preparat preparat awetan dan preparat preparat basah asah biasanya dilakukan ketika praktikum struktur tumbuhan dan preparat yang yang dihasil dihasilkan kan tidak tidak dapat dapat tersimp tersimpan an lama. lama. Prepar Preparat at awetan awetan dikerjakan ketikaan praktikum mikroteknik tumbuhan maupun mikroteknik hewan dan preparat yang dihasilkan dapat disimpan cukup lama. Preparat awetan dapat dibuat dengan menggunakan metode parafin. Metode paraffin merupakan cara pembuatan preparat permanen dengan menggunakan paraffin sebagai media embedding dengan tebal irisan kurang lebih mencapai 6 m!" m. Metode Metode ini memiliki irisan yang lebih tipis dibanding dibandingkan kan dengan dengan menggunakan metode beku atau metode seloidin yang tebal irisannya kurang lebih mencapai #$ m. Metode parafin menggunakan bahan dasar parafin yang berguna dalam tahap penyayatan. Metode paraffin memiliki langkah!langkah penting dalam metode ini antara lain fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan, embedding, embedding, penyayatan penyayatan % section&, section&, penempelan, penempelan, pewarnaan, dan penutupan. penutupan.
'arutan 'arutan fiksasi fiksasi yang yang diguna digunakan kan untuk untuk proses proses fiksasi fiksasi adalah adalah larutan larutan bouin. bouin. 'arutan fiksasi ini merupakan larutan yang mampu bereaksi dan menandai suatu sel dengan spesimen diiris setipis mungkin. (al ini sangat mendukung laju fiksasi fiksasi dalam dalam sel. )erdasa )erdasarka rkan n uraian uraian terseb tersebut, ut, maka maka perlu perlu dilaku dilakukan kan praktikum metode parafin.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
*umusa *umusan n masalah masalah pada pada prakti praktikum kum metode metode parafi parafin n yaitu yaitu bagaim bagaimana ana mempelajari komponen penyusun jaringan atau organ yang disayat setebal 6 mikron %& + C. Tujuan juan Prakt Praktiku ikum m ujuan ujuan yang ingin dicapai pada praktikum praktikum metode parafin yaitu untuk
mempelajari komponen penyusun jaringan atau organ yang disayat setebal 6 mikron %&. D. Manfaa Manfaatt Prakt Praktiku ikum m Manfaat Manfaat yang yang perole peroleh h dari dari prakti praktikum kum metode metode parafi parafin n yaitu yaitu dapat dapat
mempelajari komponen penyusun jaringan atau organ yang disayat setebal 6 mikron %&
II. TINAUN PU!TA"A Metode Metode parafin parafin merupa merupakan kan metode metode yang yang diguna digunakan kan untuk untuk membua membuatt
preparat permanen. Metode ini sering dipakai untuk keperluan studi anatomi. Metode Metode ini dapat digunakan digunakan baik untuk membuat membuat preparat preparat tumbuhan tumbuhan dan hewan. hewan. )ahan yang dalam parafin disayat dengan menggunakan mikrotom putar yang
memili memiliki ki kemamp kemampuan uan menyay menyayat at dengan dengan ketebal ketebalan an 6!#$ 6!#$ mikron mikron,, selanju selanjutny tnyaa dilakukan pewarnaan sebelum akhirnya siap diamati %Marbawi - Setiyani, $$"&. natomi ginjal terdiri dari #, juta juta nefro nefron n yang terbentuk sejak lahir. Nefron Nefron terbentu terbentuk k dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle Henle da dan tubulus distal . Glomerulus sendir sendirii terbent terbentuk uk dari dari peleba pelebaran ran ujung ujung proksi proksimal mal tubulu tubuluss proksimal yang mengelembung yang dikenal dengan sebutan kapsula bowman, bowman , dengan 0askularisasi di dalamnya yang berasal dari kapiler afferen dan keluar ke kapiler efferen. 1arah yang berasal dari arteri renalis akan mengalir ke dalam kapiler kapiler afferen afferen dan 2at dengan dengan )M 3 4$.$$$ 4$.$$$ akan terfiltra terfiltrasi si ke dalam kapsula bowman, bowman, yang dihasilkan akan mengalir melalui tubulus ginjal sampai akhirnya ditampung dalam duktus colecductus %5hairul, dkk., $$&. Hepar dibungkus dibungkus oleh kapsul yang tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yg disebut kapsul glisson kapsul glisson.. Simpai ini akan masuk ke dalam parenkim hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Parenkim hepar seperti spons yang terdiri dari sel!sel yang disusun di dalam lempengan!lempengan/plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut tersebut berbeda dengan kapiler! kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terdiri terdiri dari sel!sel sel!sel fagosi fagositt yang yang disebu disebutt sel Kuffer . Sel 7upfer lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel!sel makro dibandingkan kapiler!kapiler yang lain. 'empengan sel!sel hepar tersebut tebalnya # sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid %8ohnson, dalam 7amarudin dalam 7amarudin - Salim, $$&. 90arium dapat dibedakan menjadi dua daerah yang berbeda komposisi dan dasarnya dasarnya.. )agian )agian dalam disebut disebut medula medula terdir terdirii atas jaringan jaringan ikat fibrosa
longgar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. Stroma pada bagian ini mengandung berkas serat otot polos. Korteks Korteks merupakan bagian terluar dari o0arium. 1aerah yang merupakan merupakan tempat dijumpainya dijumpainya folikel dalam berbagai tingkat perkembangan, terdiri dari stroma padat. Stroma terbentuk Stroma terbentuk atas jalinan serat retikulin dan sel berbentuk gelendong yang tersusun tidak teratur yang disebut fibroblas %7arlina, $$4&. :ntegumen atau biasa disebut sebagai kulit merupakan suatu organ yang yang melapis melapisii permuka permukaan an tubuh tubuh dan berfun berfungsi gsi untuk untuk melindu melindungi ngi lapisan lapisan di bawahnya dari pengaruh luar misalnya dari pathogen. pathogen. Selain itu didalam kulit juga terdapat reseptor yang dapat mengenali perubahan lingkungan. 7ulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan dermis dan hipodermis. hipodermis. 'apisan epidermis terdiri epidermis terdiri atas empat lapisan yakni lapisan basal, malpigi, granular dan tanduk. 'apisan dermis merupakan jaringan dibawah epidermis yang terdiri dari jaringan ikat. 'apisan hipodermis merupakan merupakan lapisan terdalam yang paling paling banyak banyak mengandun mengandung g sel liposityang menghasilkan banyak lemak %Pramana - ;urniawan, $#4&.
III. MET#DE PRA"TI"UM
A. $aktu %an Te Tem&at m&at
Praktikum metode parafin dilaksanakan pada hari Sabtu!7amis, tanggal #! #!6 6 1ese 1esem mber ber $#< $#<,, puku pukull #$.4 #$.4$! $!se sele lesa saii =: =: dan dan bert bertem empa patt di
'aboratorium >kologi dan aksonomi, 8urusan )iologi, ?akultas Matematika dan :lmu Pengetahuan lam, Uni0ersitas halu 9leo, kendari. B. Alat %an Bahan '. Alat
lat yang digunakan pada praktikum metode parafin tercantum pada abel #. Ta(el Ta(el '. lat dan 7egunaan N). # 4 @ <
Nama Alat *ol *ol film film )oto )otoll sela selaii )oto )otoll bals balsem em 5utter/pisau/silet :sol :solas asii beni bening ng
6 " A #$ ## # #4 #@ #< #6 # #" #A $
(old (olden en Spat Spatul ulaa / pinse insett )aku )akull )otol U5 #$$$ Pip Pipet tete tetess 7aca 7aca penut enutup up 7aca 7aca objek objek 90en Mikr Mikros osko kop p 7amer 7ameraa lat lat tuli tuliss oples ples Bunting bedah Bunt Bunting ing kerta kertass Slide warmer
"egunaan empat pat meren erenda dam m kaca kaca obje objek k Meny Menyim impa pan n laru laruta tan n alko alkoho holl empat pat meren erenda dam m organ lat membedah Mela Melapi pisi si baku bakull agar agar tida tidak k mudah udah sobe sobek k pada pada saat saat dimasukkan parafin empat pat organ yang ang akan akan dicet icetak ak Mem Memind indahka ahkan n organ rgan Seba Sebaga gaii medi mediaa pene penem mpela pelan n para paraff ffin in Menyimpan larutan Meng Mengam ambi bill laru laruta tan n Menu Menutu tup p obje objek k Mele Meleta takk kkan an obje objek k yang yang akan akan diam diamat atii Mencairkan parafin Meng Mengam amati ati orga organ n yang yang telah telah disay disayat at Memdo Memdoku kume menta ntasik sikan an hasi hasill peng pengam amata atan n Menc Mencat atat at hasi hasill peng pengam amat atan an Mem Membius bius hewa hewan n menci encitt % Mus musculus& musculus& membedah hewan mencit % Mus musculus& musculus& Meng Menggu gunt ntin ing g kert kertas as kalen kalende derr Menghilangkan parafin yang masih melekat pada organ
*. Bahan
)ahan yang digunakan pada praktikum metode parafin tercantum pada abel abel . Ta(el *. )ahan dan 7egunaan
N). #
4 @ < 6 " A
#$ ## # #4 #@
Nama Bahan Mencit % Mus Mus musculus& musculus& 90arium (ati (hepar Binjal (ren 7ulit (integumen 7lor 7lorof ofo orm 'arutan bouin Cylo Cyloll lkohol be bertingkat %$D,"$D,A$D,A6D, absolute& Para Parafi fin n (ema ematoEylin dan eosin issu issuee 7apa 7apass 7ert 7ertas as kalen kalende derr
"egunaan (ewan yang akan diambil organnya
9bjek jek pengama amatan 9bjek pengamatan 9bjek pengamatan 9bjek pengamatan )ahan ahan untu untuk k memb embius ius 'arutan fiksasi 'arutan tan penjer jernihan 'arutan dehidrasi
Medi Mediaa pena penana nam man orga organ n )ahan pewarna )aha )ahan n untu untuk k memb member ersi sihk hkan an alat alat Medi Medium um klor klorof oform orm untu untuk k memb membiu iuss hewa hewan n )aha )ahan n untu untuk k memb membua uatt baku bakull
C. Pr)se%ur "erja
Prosedur kerja pada praktikum metode parafin adalah sebagai berikut #. Membius mencit betina %mus % mus musculus& musculus& dengan menggunakan kloroform. . Membedah mencit betina %mus %mus musculus& musculus& serta mengambil organnya seperti hati, o0arium, ginjal dan kulit. 4. Memfiksasi organ dengan menggunakan larutan bouin selama # hari %ginjal dan kulit& dan hari %o0arium dan hati&. @. Membilas Membilas organ organ dengan dengan menggunaka menggunakan n larutan larutan alkohol alkohol bertingkat bertingkat %$D, "$D, A$D, A6D dan absolut&. <. Melakukan penjernihan dengan menggunakan larutan toluol yang direndam semalam. 6. Merendam organ dalam parafin cair :, :: dan ::: masing!masing selama @< menit dengan suhu <"!6$ o.
. Merendam organ dalam parafin murni selama 4 menit. ". Menanam organ dalam bakul dengan menggunakan parafin cair. A. Menyimpan bakul yang berisi parafin kulkas selama hari. #$. Menempel parafin pada holden dengan menggunkan parafin cair. ##. Menyayat parafin dengan menggunakan mikrotom. #. Menemp Menempelk elkan an sayatan sayatan pada pada kaca kaca objek objek dengan dengan menggu menggunak nakan an laruta larutan n campuran %putih telur dan acetolin&. #4. Menyimpan kaca objek dalam slide dalam slide warmer sampai sampai kering. #@. Memasukkan kaca objek dalam larutan selama #< menit dan meletakannya di kertas. #<. Menghi Menghilang langkan kan bekas bekas parafi parafin n yang yang masih masih menemp menempel el pada pada kaca kaca objek objek dengan menggunakan alkohol absolut, A6D, A$D, "$D, $D, 6$D, <$D, @$D dan 4$D selama #< menit. #6. Mewarnai organ dengan menggunakan pewarna hematoEylin erlich serta mencuci kaca objek dengan air mengalir selama #$ menit. #. Menghi Menghilan langka gkan n alkoho alkoholl %alkoh %alkoholis olisasi& asi& dengan dengan menggu menggunak nakan an larutan larutan alkohol 4$D, <$D, 6$D dan $D selama # menit. #". #". Mewa Mewarn rnai ai kemb kembali ali orga organ n deng dengan an meng menggu guna naka kan n pewa pewarn rnaa eosin eosin!F !F,, kemudian membilas dengan menggunakan larutan alkohol $D, "$D, A$D, A6D dan absolut selama # menit. #A. Menutu Menutup p organ organ dengan dengan menggu menggunak nakan an kaca kaca penutu penutup p yang yang telah telah diolesi diolesi dengan 5anada balsam dan dikeringkan selama # menit. $. Mengamati dibawah mikroskop.
I+. HA!IL DAN PE PEMBAHA!AN A. Hasi Hasill Penga Pengama mata tan n (asil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada abel 4.
abel abel 4. (asil pengamatan Hasil Pengamatan N) ,am(ar Pe Pengamatan ,am(ar Li Literatur Binjal mencit % Mus Mus
Binjal mencit % Mus Mus muscullus
#
muscullus Perbesaran @$ E (ati mencit % Mus Mus muscullus
(ati mencit % Mus Mus muscullus
"eterangan
Perbesaran @$ E
7ulit mencit % Mus muscullus
4
Perbesaran @$ E 90arium mencit % Mus muscullus
90arium mencit % Mus muscullus
@
Perbesaran @$ E estis estis mencit % Mus Mus
<
muscullus Perbesaran @$ E
estis estis mencit % Mus Mus muscullus
B. Pem( Pem(ah ahas asan an Pemb Pembua uata tan n prep prepara aratt irisa irisan n deng dengan an meng menggu guna nakan kan meto metode de paraf parafin in
dilakukan untuk keperluan mengkaji secara mikroskopis suatu organ atau jaringan sehingga dapat diaplikasikan untuk mengetahui keterkaitan antara struktur dan fungsi suatu organ. Suatu preparat atau sediaan dikatakan baik apab apabil ilaa komp kompon onen en orga organ n atau atau jarin jaringa gan n serta serta setia setiap p elem elemen enny nyaa dapa dapatt dibedak dibedakan an satu dengan dengan yang yang lainnya lainnya,, dan sediaan sediaan mendek mendekati ati semaksim semaksimal al mungkin keadaan organ sewaktu masih hidup. Selain itu secara fisik sediaan tersebut harus tipis dan memiliki ketebalan yang rata serta dapat ditembus oleh cahaya. )erdasarkan praktikum yang dilakukan, maka metode parafin dilakukan dengan dengan beberap beberapaa tahapa tahapan n yaitu yaitu diawal diawalii dengan dengan pengam pengambil bilan an organ organ pada pada hewa hewan n %Men %Mencit cit % Mus Mus musculus&&. musculus&&. Pengam Pengambil bilan an organ organ dilaku dilakukan kan dengan dengan metode metode pembed pembedaha ahan. n. (ewan (ewan yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu mencit mencit jantan jantan % Mus musculus& musculus& untuk mengamati organ testis dan mencit betina % Mus % Mus musculus& musculus& untuk mengamati organ o0arium, selain itu organ yang diamati yaitu kulit
(integumen, (integumen, hati hati (hepar dan dan ginjal ginjal (ren. (ren. 9rgan tersebut difiksasi dengan menggunakan larutan bouin. 'arutan bouin merupakan larutan maje muk yang terdiri terdiri dari dari laruta larutan n formal formalin, in, asam pikrat pikrat dan asam asetat asetat glasial glasial.. Proses Proses fiksasi dilakukan dengan tujuan untuk mematikan komponen!kompenen sel penyusun organ agar tidak terjadi kerusakan setelah kematian, mengendapkan komponen penyusun sel selengkap mungkin dan mengawetkannya, sehingga keadaannya mendekati keadaan awal ketika organ masih hidup. Proses Proses fiksasi fiksasi dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan proses proses pencuci pencucian an menggu menggunak nakan an larutan alkohol $D dengan tujuan agar tidak terjadi pembengkakan pada jaringan karena larutan yang digunakan sebagai larutan fiksasi yaitu larutan bouin. Proses selanjutnya yaitu dehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat mulai dari alkohol 4$D sampai alkohol absolute dengan tujuan menghilangkan air yang terdapat pada jaringan. 'ama proses ini tergantung pada tebal organ. Proses ini dilanjutkan dengan proses penjernihan dengan menggunakan toluol yang bertujuan untuk menarik molekul dehidran didalam jaringan dan membuat jaringan menjadi jernih serta tembus pandang disebut dise but sebagai tahap dealkoholisasi karena dehidran yang digunakan adalah alkohol. Proses Proses berikutny berikutnyaa yaitu penanaman penanaman (embedding menggunakan (embedding menggunakan parafin sebagai sebagai bahan bahan dasar dasar.. Parafin Parafin bertuj bertujuan uan untuk untuk memperm mempermuda udah h pada pada saat penyayatan dengan menggunakan mikrotom putar. ahap ahap setelah penanaman yaitu yaitu perek perekata atan n balo balok k para parafin fin pada pada hold holden en.. (old (olden en digu diguna naka kan n untu untuk k mempermudah penempelan pada mikrotom pada saat penyayatan, oleh karena itu perekatan balok parafin dan holden harus kuat. Proses selanjutnya yaitu penyayatan dengan menggunakan mikrotom putar, kecepatan putaran harus
stabil dan sedang agar pita sayatan yang dihasilkan baik. Sayatan tersebut kemudian ditempel pada kaca benda dengan menggunakan albumin. Sisa! Sisa!si sisa sa para parafin fin yang yang ada ada pada pada sayata sayatan n dihi dihilan langk gkan an deng dengan an cara cara penguapan menggunakan slide warmer pada suhu @!@< $5, sehingga yang ada pada kaca preparat hanya jaringan. 7aca tersebut direndam dalam larutan Eilol dengan tujuan agar semua parafin larut, kemudian dilakukan proses hidrasi hidrasi dengan dengan alkoho alkoholl bertin bertingka gkatt dari dari alkoho alkoholl dengan dengan konsent konsentrasi rasi tinggi tinggi %absol %absolut& ut& ke alkoho alkoholl dengan dengan konsen konsentras trasii rendah rendah.. Proses Proses beriku berikutny tnyaa yaitu yaitu pewarnaan dengan hematoksilin!>osin. Proses pewarnaan bertujuan agar mempermudah dalam peng amatan untuk membedakan satu komponen sel dengan komponen lainnya, selanjutnya dilakukan proses pengamatan. )erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka praktikum metode parafin yang dilakukan tidak berhasil karena komponen!komponen penyusun sel tidak tidak dapat dapat teramati teramati.. (al tersebu tersebutt diakib diakibatka atkan n karena karena kesalah kesalahan an pada pada beberapa tahap yaitu penanaman, penyayatan dan perekatan. 7esalahan dalam dalam proses proses penanama penanaman n (embedding (embedding dengan menggunakan parafin yaitu kesalahan kesalahan dalam meletakkan organ organ (gin!al, (gin!al, dimana organ diletakkan tegak yang seharusnya organ diletakkan dengan posisi terbaring %membujur&. (al tersebu tersebutt mengak mengakibat ibatkan kan pita pita sayatan sayatan terpoto terpotong ng secara secara melint melintang ang bukan bukan membujur. 7esalahan pada proses penyayatan untuk organ o0arium terjadi karena karena organ organ tersebu tersebutt rapuh rapuh ketika ketika disaya disayat, t, sehing sehingga ga pita pita sayatan sayatan yang yang dihasilkan tidak bisa teramati secara baik. )erd erdasar asarka kan n lier lierat atu ur , kompo ompone nen n
peny enyusun sun
gin ginjal jal
(ren (ren yaitu
glomerulus, tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal, kapsula bowman bowman da dan nefron %5hairu %5hairul, l, dkk., dkk., $$&. $$&. 7ulit 7ulit tersusu tersusun n atas jaringa jaringan n
epidermis, dermis dan hipodermis yang tersusun teratur dari luar kedalam %Pramana - ;urniawan, $#4&. 90arium tersusun atas medula pada bagian dalam dalam yang yang terdiri terdiri dari jaringan jaringan ikat ikat longga longgar, r, pembulu pembuluh h limfe, limfe, pembuluh saraf, korteks, folikel , dan fibroblas dan fibroblas %7arlina, $$4&. 7omponen utama pada testi stis yait aitu epididimis untuk untuk mengam mengamati ati proses proses pemben pembentuk tukkan kan sperma sperma (spermatogen (spermatogenesis. esis. (ati (ati (hepar tersusun (hepar tersusun atas serabut kolagen dan jaringan elastis yang disebut glisson, disebut glisson, sel kuffer, sel-sel hepar, kanakuli, sinusoid, "ena porta, atrium hepatika hepatika da dan ductus biliaris biliaris %8ohnso %8ohnson, n, dalam dalam 7amarudin Salim, $$&.
+. PENU PENUTU TUP P A. "e "esi sim& m&ul ulan an 7esimpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan metode parafin
yaitu komponen penyusun jaringan atau organ yang disayat setebal 6 mikron
yaitu komponen komponen penyusun penyusun ginjal ginjal (ren (ren yaitu glomerulus, yaitu glomerulus, tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal, kapsula bowman dan nefron. nefron. 7ulit tersusun atas jaringan epidermis, dermis dan hipodermis yang hipodermis yang tersusun teratur dari luar kedalam. kedalam. 90arium 90arium tersusun atas medula medula pada bagian dalam yang terdiri dari jaringan ikat longgar, pembuluh limfe, limfe, pembul pembuluh uh saraf, saraf, korteks, korteks, folikel, dan fibroblas. fibroblas. 7ompon 7omponen en utama pada testis testis yaitu yaitu epididimis epididimis untuk mengamati proses pembentukkan sperma (spermatogen (spermatogenesis. esis. (ati tersusun atas serabut kolagen kolagen dan jaringan elastis yang disebut disebut glisson, sel kuffer, sel-sel hepar, hepar, kanakuli, sinusoid, "ena porta, atrium hepatika dan ductus biliaris. B. !aran Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum metode parafin yaitu
kepada asisten asisten dan praktikan praktikan agar agar menjalin menjalin kerja sama yang baik baik karena praktikum metode parafin merupakan praktikum yang membutuhkan kecermatan, dan kesabaran agar diperoleh hasil yang maksimal.
DA-TAR PU!TA"A 5hairul, (andharyani, >., Masriani, Manalu, =., Panjaitan, S.P dan Gakiah, G., $$, Pengaruh Pemberian 7arbon etraklorida etraklorida erhadap (ati dan Binjal ikus, . Makara 7esehatan, II'/H##!#6
7arlin 7arlina, a, F., $$4, $$4, Siklus Siklus #strus dan Struktur Struktur Histologi Histologi $"arium %ikus %ikus &utih ('attus nor"egicus Setelah &emberian lpra)olam, lpra)olam , Uni0ersitas Uni0ersitas Sebelas Maret, Surakarta. Marbawi, 1., dan Setiyani, >., $$", eknik )iologi Molekuler dan Mikroteknik, . )alaba, +II*/ H##!#
Pram Praman ana, a, 1., 1., dan dan ;urn ;urnia iawa wan n .?., $#4 $#4,, Mikr Mikroa oana nato tomi mi 7ele 7elenj njar ar 7uli 7ulitt *uttaphr+nus melanostictus, . )uletin natomi dan ?isiologi, 00I*/H#! #$ Salim, M.I., dan 7amaruddin, M., $$, Pengaruh Pemberian ir Perasan 1aun Pepaya Pada yamH *espon erhadap Patofisiologik Binjal, . Sain Jet, 00'/H