LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM PEMBUATAN SEDIAAN IRISAN JARINGAN HEWAN DENGAN METODE PARAFIN
Nama
: Wahyu Kurniawan
NIM
: J1C107057
Kelompok
: I (Satu)
Asisten
: Denny Gumilang
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI BANJARBARU 2010 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan preparat. Dalam setiap pembuatan preparat pada umumnya selalu dilakukan fiksasi terlebih dahulu. Sedangkan fiksasi itu sendiri adalah suatu cara atau proses (metode) yang bertujuan bertujuan untuk mematikan mematikan sel tanpa mengubah fungsi dan struktur di dalam sel itu sendiri. Jika telah dilakukan fiksasi maka preparat yang dibuat akan menjadi lebih awet dan tahan lama (Billi, 2008). Dehi Dehidr dras asii adal adalah ah suat suatu u cara cara atau atau pros proses es (met (metod ode) e) peng pengur uran anga gan n atau atau pengh penghila ilanga ngan n air dari dari dalam dalam sel. sel. Penjern Penjerniha ihan n adalah adalah suatu suatu cara atau atau proses proses (metode) yang digunakan untuk menghilangkan warna asli suatu preparat supaya ketika ketika pember pemberian ian warna warna yang yang baru baru menjad menjadii lebih lebih sempur sempurna na daripa daripada da warna warna asli asliny nya. a. Fung Fungsi si dari dari dehi dehidr dras asii pada pada meto metode de pemb pembua uata tan n prep prepar arat at deng dengan an penyelubungan agar parafin dapat terinfiltrasi dengan sempuna ( Della, 2008). Sediaan Sediaan adalah adalah benda benda yang yang akan akan diamat diamatii strukt strukturn urnya. ya. Sifat– Sifat–sif sifat at dari dari sediaan sediaan ada yang yang sement sementara ara,, semi semi perman permanen, en, dan perman permanen. en. Sumber Sumber sediaa sediaan n adalah adalah semua semua organi organisme sme atau yang yang pernah pernah hidup hidup baik baik itu tumbuh tumbuhan, an, hewan, hewan, maupun maupun manusi manusiaa dan hasil hasil pertum pertumbuh buhann annya ya (bagia (bagian n atau keselu keseluruh ruhan an tubuh tubuh organisme). Garis besar pembuatan sediaan adalah pengambilan dan persiapan material, fiksasi, pencucian, pewarnaan, dehidrasi, penjernihan, penempelan pada gelas objek, dan pemberian nama. Beberapa metode dalam pembuatan sediaan antara lain: sediaan utuh (Whole Mount), sediaan apus (Smear), sediaan remas (Squash), sediaan gosok, Maserasi, dan sediaan sayatan tanpa embedding maupun dengan embedding (Parafin, seloidin, maupun resin) (Kusuma, 2008).
Pada percobaan kali ini akan digunakan pembuatan sediaan mikroskopis deng dengan an meng menggu guna naka kan n meto metode de paraf parafin in.. Metod Metodee pemb pembua uata tan n sedi sediaa aan n deng dengan an penye penyelub lubung ungan an parafi parafin n disebu disebutt juga juga sebaga sebagaii metode metode embedding . Pembua Pembuatan tan sediaan dengan pemotongan jaringan menggunakan parafin dan mikrotom sebagai alat alat pemoto pemotongn ngnya. ya. Kelebi Kelebihn hn metode metode ini adalah adalah irisan irisannya nya jauh jauh lebih lebih tipis tipis dan prosedurnya juga lebih cepat jika dibandingkan dengan metode seliondin maupun metode metode beku. Alat pemotomg pemotomg mikrotom yang digunakan digunakan bekerja berdasarkan berdasarkan suat suatu u ulir ulir yang yang berf berfun ungs gsii untu untuk k mend mendor oron ong g maju maju blok blok prep prepar arat at atau atau pisa pisau u (Pujawati, 2002). Prosedur pembuatan sediaan menggunakan metode parafin pada umumnya sama baik pada jaringan hewan maupun tumbuhan. Pertama–tama organ yang akan dijadikan preparat diisolasi terlebih dahulu, dahulu, kemudian difiksasi minimal 24 jam, didehidrasi dengan alkohol bertingkat selama 30 menit, diclearing dengan xilol murni juga selama selama 30 menit, diinfiltrasi diinfiltrasi agar parafin yang masuk berfungsi berfungsi sebaga sebagaii penyan penyangga gga
jaringa jaringan n saat saat diiris diiris dengan dengan mikrot mikrotom, om, lalu diemb diembedd edding ing
(proses penanaman) yaitu merendam jaringan ke dalam parafin cair, dan parafin akan masuk ke seluruh bagian jaringan, proses pemotongan dengan mikrotom, penempelan pada kaca objek, pewarnaan dengan haematoksilin (pada umumnya bahan bahan ini yang yang sering sering diguna digunakan kan untuk untuk jaringa jaringan n hewan) hewan) sedang sedangkan kan jaring jaringan an tumbuhan seringkali menggunakan safranin ataupun fast green. Setelah diwarnai lalu dimounting, diberi perekat entellan, dan diberi label nama (Santoso, 2002).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal tahap-tahap pembuatan, bahan bahan dan alat untuk untuk praktikum praktikum teknik pembuatan sediaan irisan jaringan jaringan hewan dengan metode parafin.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Metode parafin adalah suatu cara pembutan sediaan baik itu tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan parafin. Kebaikan-kebaikan metode ini ialah irisan jauh lebih tipis dari pada menggunakan metoda beku atau metoda seloidin. Dengan metoda beku, tebal irisan rata-rata diatas 10 mkron, tapi dengan metode parafin tebal irisan dapat mencapai rata-rata 6 mikron. Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah bila menggunakan metode ini. Kelemahan dari metode ini ialah jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakaan, bila menggunakan metode ini. Sebagian besar enzim-enzim yang terdapat pada jaringan akan larut dengan menggunakan metode ini (Santoso, 2002). Metode Met ode ini sek sekaran arang g ban banyak yak dig diguna unakan kan,, kar karena ena ham hampir pir sem semua ua mac macam am jaringan jarin gan dapat dipo dipotong tong dengan baik dengan dengan menggunakan menggunakan metode ini. Metode parafin adalah suatu metode pembuatan preparat dengan melakukan penanaman jarin jaringan gan di dal dalam am blo blok k par parafi afin n unt untuk uk men mengha ghasil silkan kan pre prepar parat at jar jaring ingan an hew hewan an ataupu ata upun n tum tumbuh buhan an yan yang g tip tipis. is. Pre Prepar parat at par parafin afin ini dil dilaku akukan kan pen penyel yelubu ubunga ngan n karena jaringan merupakan bahan yang lunak (Nurliani, 2007). Prosedur pembuatan sediaan menggunakan metode parafin pada umumnya sama baik pada jaringan hewan maupun tumbuhan. Pertama–tama organ yang akan dijadikan preparat diisolasi terlebih dahu dahulu, lu, kemudian difiksasi minimal 24 jam, didehidrasi dengan alkohol bertingkat selama 30 menit, diclearing dengan xilol murni juga selam selamaa 30 menit, diinfiltrasi diinfiltrasi agar parafin yang masuk berfu berfungsi ngsi sebaga seb agaii pen penyan yangga gga jar jaring ingan an saa saatt dii diiris ris den dengan gan mik mikrot rotom, om, lal lalu u die diembe mbeddi dding ng
(proses penanaman) yaitu merendam jaringan ke dalam parafin cair, dan parafin akan masuk ke seluruh bagian jaringan, proses pemotongan dengan mikrotom, penempelan pada kaca objek, pewarnaan dengan haematoksilin (pada umumnya bahan bahan ini yan yang g ser sering ing dig diguna unakan kan unt untuk uk jari jaringa ngan n hew hewan) an) sed sedang angkan kan jar jaring ingan an tumbuhan seringkali menggunakan safranin ataupun fast green. Setelah diwarnai lalu dimounting, diberi perekat entellan, dan diberi label nama (Andria, 2008). Alat khusus yang dirancang untuk menyayat material atau jaringan dalam sayatan-say sayatan-sayatan atan yang cukup tipis untuk penelaahan penelaahan dengan mikroskop mikroskop adalah mikrotom. Syarat memperoleh hasil sayatan yang baik : 1. Jaringan yang telah dipersiapkan dengan dengan sempurna 2. Pisau yang cukup cukup tajam 3. Pemilihan jenis mikrotom yang tepat 4. Operator yang cukup terampil dan terlatih (Imran, 2010). Mikrotom ada beberapa macam yaitu : 1. Mikr Mikrot oto om gese geserr ( sliding mikrotome ). Pada alat ini, jaringan tetap berada pada tempatnya, tempatnya, sedang sedang pisaunya pisaunya yang bergerak. bergerak. Pada umumnya umumnya jaringan jaringan yang akan dipotong dengan mikrotom geser adalah jaringan yang tanpa penanaman (embedding ) terlebih dulu. Disini tidak tidak akan terjadi pita irisan. Jaringan yang yang akan diiris sebelumnya dapat diwarnai dengan pewarnaan tunggal, ataupun tanp tanpaa pewa pewarn rnaa aan n terle terlebi bih h dahu dahulu lu.. Meto Metode de ini ini bany banyak ak dike dikerj rjak akan an untu untuk k pengirisan jaringan tumbuh-tumbuhan.
2. Mikrotom bek beku ( freezing microtome). Alat ini dihubungkan dengan tabung berisi berisi CO2 dingin, melalui melalui suatu pipa karet. Mikrotom ini, keadaannya sama dengan mikrotom geser yaitu jaringan tetap berada pada tempatnya sedang pisau mikrotom mikrotomnya nya yang bergerak bergerak ke muka dan ke belakang. belakang. Jaringan Jaringan dapat dipoto dipotong ng dengan dengan mikrot mikrotom om ini, ini, tanpa tanpa fiksas fiksasii terlebi terlebih h dahulu dahulu atau atau dengan dengan fiksasi. Fiksasi dapat dijalankan setelah setelah pemotongan dan sebelum sebelum pewarnaan. 3. Mikr Mikrot otom om puta putarr (rotary microtome ). Berbeda dengan 2 jenis mikrotom diatas, yait yaitu u bahw bahwaa pada pada mikr mikrot otom om ini, ini, pisa pisau u teta tetap p pada pada temp tempat atny nyaa seda sedang ng jaringanny jaringannyaa yang bergerak bergerak ke atas dan ke bawah. Jenis mikroto mikrotom m ini yang biasanya digunakan untuk pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin (Rina, 2010). Karena metode parafin sekarang lebih banyak digunakan di laboratoriumlaboratorium, maka dengan sendirinya mikrotom jenis ini lebih banyak digunakan daripa daripada da mikrot mikrotomom-mik mikrot rotom om lainny lainnya. a. Hal ini diseba disebabka bkan n karena karena irisan irisan yang yang diperoleh lebih tipis dibandingkan dibandingkan dengan metode metode lainnya (Rina, 2010). 2010). Ada 2 macam metode irisan adalah sebagai berikut : 1.
Meto Metode de iris irisan an deng engan tan tangan gan. Pada Pada bebe bebera rapa pa macam macam jarin jaringa gan, n, teru teruta tama ma dala dalam m lapan lapanga gan n bota botani ni,, pembuatan sediaan dengan cara ini masih dapat dipakai misalnya melihat susunan daun segar. Dengan mempelajari sediaan seperti ini dapat diperoleh beberapa keterangan mengenai luas maupun tipe fibrosis didalam jaringan yang patologis.
2.
Meto Metode de iris irisan an deng engan mikro ikroto tom m. Di
dalam alam
meto etode
ini ini
sedi sediaa aan n
did didapat apat
dari ari
jari jaring ngan an-j -jar arin ing gan
pengirisannya menggunakan suatu alat yang disebut mikrotom. Keuntungan dari dari alat alat ini ini adal adalah ah bahw bahwaa teba teball iris irisan an dapa dapatt diatu diaturr menu menuru rutt taja tajam m dan dan kehendak peneliti. Macam-macam mikrotom diantaranya mikrotom geser, mikrotom beku, dan mikrotom putar (rotary mikrotom) (Mcmanus, 1992). Pada Pada mikrot mikrotom om putar putar pisau pisau tetap tetap pada pada tempat tempatnya nya sedang sedang jaringa jaringanny nnyaa berge bergerak rak ke atas dan ke bawah. bawah. Jenis Jenis mikrot mikrotom om ini biasan biasanya ya diguna digunakan kan untuk untuk pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin. Karena metode ini sekarang lebih lebih banyak banyak diguna digunakan kan dilabo dilaborat ratori orium-l um-labo aborato ratorium rium maka maka denagn denagn sediaa sediaan n mikrotom jenis ini lebih banyak digunakan daripada mikrotom-mikrotom lainnya. Hal ini disebabkan disebabkan karena irisan yang diperoleh diperoleh lebih tipis dibandingka dibandingkan n dengan dengan metode lainnya (Sumarni, 2010). Dengan diperolehnya irisan yang lebih tipis ini, maka pengamatan secara seksama seksama dan teliti terhadap sel atau jaringan jaringan akan diperoleh. diperoleh. Selain itu, itu, hampir semua semua jaringan jaringan dapat dapat diiris diiris dengan dengan mikrotom mikrotom ini.
Berbed Berbedaa dengan dengan 2 jenis jenis
mikrot mikrotom om yang yang telah telah diuraik diuraikan an di atas, atas, di mana mana irisan irisan yang yang dipero diperoleh leh saling saling terpisah terpisah satu sama lain, maka pada irisan yang diperoleh diperoleh dengan dengan mikrotom mikrotom jenis ini ialah ialah jaring jaringan an yang yang terjadi terjadi satu satu sama sama lain lain saling saling bergan berganden dengan gan,, sehing sehingga ga terbentuk pita yang panjang (Santoso, 2002). Prep Prepar arat at jari jaring ngan an hewa hewan n dan dan tumb tumbuh uhan an dapa dapatt dipe diperi riks ksaa diba dibawa wah h mikroskop apabila sudah terlihat warna yang kontrase baik maka diberi canada balsa balsam m lalu ditutu ditutup p dengan dengan kaca kaca penutu penutup, p, dan terakh terakhir ir diberi diberi label label prepar preparat at permanen tersebut. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tidak adanya adanya mikrotom yang baik di laboratorium maka pekerjaan tidak bisa sampai selesai. Hasil akhir
dari pekerjaan hanya sampai pada balok parafin keras. Hasil kerja hanya sampai pada terbentuknya balok parafin. Untuk mendapatkan hal tersebut maka harus menjalani beberapa prosedur dengan alat dan dan bahan tertentu (Hasan, 2010).
BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Wak Waktu tu dan Tem Tempat pat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 12-21 Mei 2010 bertempat di Laboratorium Dasar Ruang Biologi I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
3.2 3. 2 Al Alat at da dan n Bah Bahan an
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas objek, gelas penutup, jarum preparat, pinset, cawan petri, dan mikroskop. mikroskop. Bahan Bahan yang yang diperg diperguna unan n antara antara lain organ organ dalam dalam mencit mencit (paru-p (paru-paru aru,, jantung, hati, dan ginjal), larutan BNF, bahan untuk dehidrasi : alcohol 70 %, 80%, 95%, 100% 1 dan 2, dan xylol. Bahan untuk infiltrasi : xylol dan paraffin, laruta larutan n pewarn pewarnaa hemato hematoksi ksilin lin ehrlic ehrlich, h, pewarn pewarnaa eosineosin-Y Y 1% dalam dalam aquade aquades, s, entellan, label, kotak paraffin, pinset, scalpel, kapas, seperangkat wadah untuk proses dehidrasi-clearing, seperangkat “jar” untuk staining, alat untuk infiltrasi (oven/paraf (oven/paraffin fin bath), bath), mikrotom, mikrotom, hot plate, waterbath, waterbath, kuas kecil, gelas objek dan penutup. 3.3
Prosedur Kerja
1.
Hewan Hewan dibe dibedah dah dan dan diam diambil bil orga organ n yang yang dipe diperlu rlukan kan..
2.
Organ yang akan diproses diproses difiksa difiksasi si dengan dengan larutan larutan BNF selama selama 24 jam.
3.
Laruta Larutan n fiksas fiksasif if dibua dibuang ng dan dan dicuci dicuci deng dengan an alcoho alcoholl : 70%, 80%, 90%, 100% (1), 100% (2), xilol 1, xilol 2; masing-masing 1 jam dan xilol : paraffin (1:1); masing-masing 30 menit.
4.
Diinfi Diinfiltr ltrasi asi dalam dalam paraffi paraffin n 1, paraffin paraffin 2, dan paraff paraffin in 3 didalam didalam oven oven masingmasingmasing selama 1 jam.
5.
Dibl Diblok okin ing g dala dalam m kota kotakk-ko kotak tak paraff paraffin in hing hingga ga memb membek eku. u. Blok Blok yang yang suda sudah h beku ditempelkan ditempelkan kuat-kuat kuat-kuat pada holder. Kemudian Kemudian direndam direndam pada xilol 1 dan 2 masing-masing 20 menit.
6.
Untuk Untuk proses proses pewar pewarnaa naan, n, gelas gelas objek objek berisi berisi jaringa jaringan n direndam direndam dalam dalam xylol xylol 1, 2, masing-masing selama 20 menit.
7.
Dicelu Dicelupka pkan n dalam dalam alcohol alcohol 100%, 100%, 95%, 95%, 80%, 80%, 70%, 70%, 50% dan 30% 30% bebera beberapa pa menit celupan. Diwarnai dengan hematoksilin ehrlich selama 5 detik. Dicuci dengan air ledeng 10 menit dan akuades 1 menit.
8.
Dicel Dicelup upka kan n ke dalam dalam alcoh alcohol ol bertin bertingk gkat at,, 30%, 30%, 50%, 50%, 70%, 70%, dan diwar diwarna naii dengan eosin selama 1 menit.
9.
Dicel Dicelup upka kan n keda kedala lam m alko alkoho holl 70%, 70%, 80%, 80%, dan dan 96% 96% masi masing ng-ma -masi sing ng 1 meni menit. t. Kemudian dicelupkan lagi kedalam xilol 1 dan 2 masing-masing 10 menit.
10. Ditutup Ditutup dengan dengan perekat perekat entelan entelan dan dan diberi diberi label label
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut : Tabel Hasil Pengamatan Sediaan Jaringan Hewan No.
1.
Gambar
Keterangan
Ginjal Perbesaran 100x
2.
Hati Perbesaran 100x
3.
Paru-paru Perbesaran 100x
4.
Jantung Perbesaran 100x
4.2 Pembahasan
Prakti Praktikum kum pembua pembuatan tan sediaan sediaan irisan irisan jaring jaringan an hewan hewan dengan dengan metode metode parafin dapat diketahui bahwa dalam pembuatan preparat hewan lebih mudah untuk untuk dibuat dibuat dan tidak tidak memaka memakan n waktu waktu yang yang panjan panjang. g. Organ Organ yang yang diguna digunakan kan
adalah organ hati, paru-paru, jantung jantung dan ginjal. Hewan yang diambil organnya organnya adalah mencit. Tetapi ada sebagian organ yang gagal menjadi suatu preparat, hal ini mungkin disebabkan kurangnya ketelitian dan keterampilan pada saat mengiris block parafin saat menggunakan mikrotom, sehingga lembaran pita jaringan yang didapatkan terlalu tebal dan sulit diamati di bawah mikroskop. Selain itu, sebagian prepa preparat rat tidak tidak dapat dapat dikena dikenali li dengan dengan jelas jelas bagian bagian mana mana yang yang diguna digunakan kan dari dari bahan bahan percobaan percobaan karena pada saat proses pewarnaan, pencucian pencucian dan pencelupan pencelupan sediaan ke larutan alkohol ada beberapa kertas label yang terlepas dari kaca objek. Sehingga Sehingga hanya preparat preparat yang kertas labelnya masih utuh yang dapat dikenali dengan benar. Organ Organ yang yang diguna digunakan kan tersebu tersebutt harus harus diisol diisolasi asi terlebi terlebih h dahulu dahulu sebelu sebelum m digu diguna naka kan n hal hal ini ini bert bertuj ujua uan n agar agar orga organ n yang yang dijad dijadik ikan an sedi sediaan aan siap siap untu untuk k melakukan berbagai tahap-tahap atau proses dalam percobaan. Proses pembuatan sediaan sediaan prepar preparat at setela setelah h dibeda dibedah h diambi diambill organn organnya, ya, kemudi kemudian an dicuci dicuci dengan dengan garam garam fisiol fisiologi ogiss agar agar organ organ tersebu tersebutt tidak tidak mengal mengalami ami pembek pembekuan uan.. Setelah Setelah itu organ difiksasi digunakan larutan BNF selama ± 24 jam agar sel-sel dari organ tersebut tersebut mati namun namun strukturny strukturnyaa tidak rusak sehingga sehingga memudahka memudahkan n langkahlangkahlangkah kedepannya. Fiksasi berfungsi untuk mempertahankan bentuk jaringan sedemikian rupa sehing sehingga ga peruba perubahan han-per -peruba ubahan han bentuk bentuk atau atau strukt struktur ur sel atau jaring jaringan an yang yang mung mungki kin n
terj terjad adii hany hanyaa seke sekeci cill mung mungki kin. n. Selai Selain n itu itu fiks fiksas asii berg bergun unaa untu untuk k
meningkatkan indeks bias jaringan sehingga jaringan dapat terwarnai dengan baik. Larutan fiksatif dibuang dan dicuci dengan alkohol 70 % selama 1 jam. Kemudian didehidrasi dengan alkohol bertingkat mulai 80 %, 95 %, sampai alkohol tersebut absolut masing–masing selama 1 jam.
Hal Hal ini ini dila dilaku kuka kan n untu untuk k pros proses es fiks fiksas asii deng dengan an memb membun unuh uh sel sel tanpa tanpa mengubah posisi organel yang ada di dalamnya, dan juga untuk menghilangkan air yang ada dalam sel dan memperoleh hasil yang sempurna pada proses infiltrasi dan juga agar alkohol tersebut dapat menyerap air sedikit demi sedikit supaya dapat dapat menjag menjagaa agar agar tidak tidak terjad terjadii peruba perubahan han
yang yang tiba-ti tiba-tiba ba terhad terhadap ap jaring jaringan an
sehingga perubahan yang terjadi hanya sekecil mungkin. Selain itu fiksasi berguna untuk untuk mening meningkat katkan kan indeks indeks bias bias jaring jaringan an sehing sehingga ga jaringa jaringan n dapat dapat terwarn terwarnai ai dengan baik. Didealkoholasi, alkohol yang tadi dibuang dan diganti larutan secara berturut berturut alkohol alkohol : xilol = 3 : 1, alkohol alkohol : xilol = 1 : 1 dan alkohol alkohol : xilol = 1 : 3 masing-masing selama 30 menit. Hal ini bertujuan untuk menggantikan tempat alkoh alkohol ol dalam dalam jaring jaringan an yang yang telah telah mengal mengalami ami proses proses dehidr dehidrasi asi dengan dengan suatu suatu solven solven atau medium medium penjer penjernih nih menjel menjelang ang proses proses penana penanaman man sebelu sebelum m proses proses penyayatan penyayatan.. Fungsi Fungsi dari dehidrasi dehidrasi itu sendiri ialah untuk mengeluarkan mengeluarkan air dari dalam jaringan dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Setelah tahapan fiksasi, organ didehidrasi dengan larutan alkohol bertingkat yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air dari organ tersebut sehingga saat sudah sudah menjai menjai sediaan sediaan tidak akan akan cepat cepat rusak. rusak. Selain Selain itu untuk untuk memuda memudahka hkan n peresapan parafin. Organ selanjutnya di clearing dengan larutan campuran antara xilol dan alkohol dengan perbandingan tertentu yaitu 3:1, 1:1, 1:3 dan xilol murni dengan dengan tujuan tujuan untuk membersihkan membersihkan sisa-sisa sisa-sisa alkohol alkohol dari organ dan membantu proses penyerapan parafin. Tahapan berikutnya yaitu perendaman dalam parafin, tahapan tahapan ini biasanya dilakukan dilakukan didalam didalam oven agar saat organ dimasukkan dimasukkan dalam parafi parafin, n, parafi parafin n terseb tersebut ut tidak tidak mudah mudah membek membeku. u. Tahapa Tahapan n perend perendama aman n dalam dalam parafin parafin diulangi diulangi sebanyak 3 kali dengan tujuan agar parafin parafin meresap meresap sempurna sempurna dan pada saat pemotongan akan didapat hasil yang diinginkan. Selain itu tahapan
peren perendam daman an dalam dalam parafin parafin yang yang sempur sempurna na juga juga turut turut mempen mempengar garuhi uhi strukt struktur ur organ yang digunakan. Organ Organ yang yang sudah sudah berada berada dalam dalam block block parafin parafin akan akan dipoto dipotong ng dengan dengan menggunak menggunakan an mikrotom mikrotom rotary, rotary, hasil yang diinginkan diinginkan yaitu setebal setebal 6 mikron, mikron, tahapan tahapan pemotongan pemotongan memerlukan memerlukan kesabaran kesabaran dan ketelitian karena pada tahapan ini tidak bisa di predeksi kapan bahan yang ada dalam block parafin terpotong terpotong sempurna sempurna dan sesuai dengan dengan ketebalan ketebalan yang diinginkan. diinginkan. Pemotongan Pemotongan juga harus memperhatik memperhatikan an kumpulan kumpulan paraffin paraffin yang terpotong dan membentuk membentuk gumpalan, karena karena bisa saja di dalam gumpalan gumpalan tersebut terdapat potongan potongan yang diinginkan diinginkan.. Organ yang telah dipotong kemudian akan mengalami tahapan pewarnaan dengan xilol 1 dan 2. Xilol digunakan sebelum pewarnaan selanjutnya yang menggunakan haem haemat atok oksil silin in ehrli ehrlich ch agar agar saat saat pewa pewarn rnaa aan n deng dengan an haem haemat atok oksil silin in ehrl ehrlic ich h dilakukan, warna yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diinginkan sehingga hasil yang didapat didapat akan memperlihatkan memperlihatkan bagaimana bagaimana penampang penampang sebenarnya sebenarnya dari organ-organ tubuh. Tahapan berikutnya adalah pencucian dengan akuades agar sisa-sisa warna yang yang mene menemp mpel el tida tidak k semp sempur urna na bisa bisa hilan hilang. g. Kemu Kemudi dian an pere perend ndam aman an dala dalam m alkohol bertingkat diselingi dengan eosin dan dilanjutkan lagi dengan alkohol bertingka bertingkat, t, hal ini bertujuan bertujuan untuk mengurangi mengurangi kemungkina kemungkinan n lunturnya lunturnya warna, untuk untuk menghilang menghilangkan kan kandungan air yang mungkin saja masih tersisa setelah proses pencucian dan mencegah hal lainnya yang tidak diinginkan. Kendala Kendala yang dialami dialami pada saat pembuatan pembuatan sediaan sediaan irisan jaringa jaringa hewan dengan menggunakan metode parafin ini, salah satunya kesulitan atau kurangnya keter eteram ampi pila lan n dalam alam pemb pembu uatan atan prep reparat arat iris irisan an saat aat pemo pemoto ton ngan gan deng engan menggunak menggunakan an mikrotom. mikrotom. Ada beberapa beberapa jenis mikrotom mikrotom yang dapat digunakan digunakan
sebagai alat pemotong sediaan antara lain hand microtom, rocking microtom, Sedangkan yang rotary rotary microtom microtom,, freezing freezing microtom microtom, dan sliding microtom. Sedangkan digu diguna naka kan n pada pada prak prakti tiku kum m kali kali ini ini adal adalah ah hand hand micr microt otom om.. Hal Hal inil inilah ah yang yang menyeb menyebabk abkan an proses proses pemoto pemotonga ngan n yang yang paling paling sulit sulit dilaku dilakukan kan karena karena dengan dengan menggu menggunak nakan an mikrot mikrotom om tangan tangan sering seringkal kalii prakti praktikan kan sulit sulit untuk untuk menguk mengukur ur ketebalan dari sediaan yang akan dipotong. Sehingga ada yang terlalu tebal dan ada yang terlalu tipis, hal ini menyebabkan irisan sediaan mudah hancur pada saat diletakkan di atas kaca objek. Beberapa kesukaran pada saat pemotongan sediaan parafin antara lain; pita tidak terbentuk, hal ini kemungkinan karena pisau yang tumpul; pita melengkung atau bengkok, hal ini kemungkinan karena tepi pisaunya yang tidak rata; sayatan tertekan, mengerut, atau berdempet, hal ini kemungkinan karena sudut pisau yang terlalu kecil dan mata pisau yang terlapis dengan sisa parafin; sayatan remuk dan cenderung lepas dari parafin, hal ini kemungkinan karena proses dehidrasi dan clering yang tidak sempurna; pita belah; sayatan terangkat dari pisau saat blok parafin naik; dan permukaan sayatan yang bergelombang. Hasil Hasil pengam pengamatan atan yang yang didapa didapatka tkan n dari dari prepar preparat at atau atau sediaa sediaan n irisan irisan jaringan jaringan hewan dengan metode parafin ini ada beberapa perbedaan yang nyata antara ginjal, hati, dan paru. Preparat Preparat ginjal ginjal memmiliki memmiliki warna yang paling cerah, ini dikarenakan dikarenakan proses pengirisann pengirisannya ya dilakukan dilakukan dengan dengan sangat sangat tipis sehingga memberikan memberikan bayangan yang terang. terang. Preparat Preparat organ hati dengan dengan perbesaran perbesaran 100x pada pada umumny umumnyaa member memberika ikan n bayang bayangan an yang yang redup redup dan berwar berwarna na coklat coklat tua sehi sehing ngga ga tida tidak k bagi bagian an sel sel hati hati tida tidak k dapa dapatt terli terliha hatt deng dengan an jela jelas, s, terd terdap apat at gelemb gelembung ung-gel -gelemb embung ung kecil kecil yang yang mengin mengindik dikasi asikan kan proses prosesnya nya belum belum begitu begitu sempur sempurna. na. Prepar Preparat at organ organ paru-p paru-paru aru berwar berwarna na coklat coklat tua dan bayang bayangan an yang yang
redup, redup, hal ini kemung kemungkin kinan an dikaren dikarenaka akan n oleh oleh perend perendama aman n yang yang terlal terlalu u lama lama sehingga membuat perubahan warna pada organ. Keunggulan Keunggulan dari metode metode parafin, antara antara lain : irisan dapat dapat jauh lebih tipis dari pada menggunaka menggunakan n metode beku maupun seloidin, seloidin, dengan dengan metode parafin tebal irisan irisan dapat mencapai mencapai rata-rata 6 mikron, mikron, irisan-irisan irisan-irisan yang bersifat bersifat seri dapat dikerjakan dikerjakan dengan dengan mudah, mudah, dan prosesnya prosesnya lebih cepat dari metode metode lain. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah mudah patah, patah, jaringa jaringan-j n-jarin aringan gan yang yang besar besar tidak tidak dapat dapat dikerj dikerjaka akan, n, bila bila menggunakan metode ini, dan sebagian besar enzim-enzim akan larut dengan metode ini.
BAB V PENUTUP
5.1 5.1 Ke Kesi simp mpul ulan an
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dala Dalam m pemb pembua uata tan n prep prepar arat at hewa hewan n lebi lebih h muda mudah h untu untuk k dibu dibuat at dan dan tida tidak k memakan waktu yang panjang. 2. Hasil Hasil pengamat pengamatan an yang didapatk didapatkan an dari prepar preparat at atau atau sediaan sediaan irisan irisan jaringan jaringan hewan dengan metode parafin ini sulit untuk dibedakan antara hati, paru-paru, jantung dan ginjal. Selain itu, juga sulit di amati jaringan apa yang digunakan sebagai preparat karena warna dan bentuknya sama. 3. Kelebi Kelebihan han-kel -kelebi ebihan han dari metode metode parafi parafin, n, yaitu: yaitu: irisan irisan dapat dapat jauh jauh lebih lebih tipis, tipis, tebal irisan dapat mencapai rata-rata 6 mikron, irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah, mudah, dan prosesnya prosesnya lebih cepat dari metode lain. 4. Kelem Kelemah ahan an dari dari meto metode de ini ini adal adalah ah jarin jaringa gan n menj menjad adii keras keras,, meng mengeru erutt dan dan muda mudah h pata patah, h, jari jaring ngan an-ja -jarin ringa gan n yang yang besa besarr tida tidak k dapa dapatt dike dikerj rjak akan an,, dan dan sebagian besar enzim-enzim akan larut dengan metode ini.
5.1 Saran
Sebaiknya Sebaiknya untuk praktikum praktikum yang akan datang hendaknya hendaknya praktikan praktikan harus benar-benar menyiapkan bahan terlebih dahulu agar praktikum berjalan dengan lancar. Selain itu kebersihan ruangan juga harus tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Andria, 2008. Metode Parafin. http://www.wikipedia.co.id Diakses tanggal 23 April 2009 Billi, 2008. Mikroteknik . http://www.wikipedia.com//ensiklopedia-bebas-berbahasa-indonesia.html Diakses tanggal 20 April 2009. Della, 2008. Dehidrasi. http://www.wikipedia.com//ensiklopedia-bebas-berbahasa-indonesia.html Diakses tanggal 20 April 2009. Kusuma, 2008. Sediaan Mikroskopis . http://www.research.co.id//teknik–pembuatan–sediaan–mikroskopis– jaringan–makhluk–hidup.html Diakses tanggal 20 April 2009. Nurli Nurliani, ani, A. 2007 2007.. Petunjuk Praktikum Teknik Laboratori Laboratorium um. Departemen Pend Pe ndid idik ikan an Na Nasi sion onal al Un Univ iver ersi sita tass La Lamb mbun ung g Ma Mang ngku kura ratt Fa Faku kult ltas as Mate Ma tema matik tikaa Da Dan n Ilm Ilmu u Pe Peng nget etah ahua uan n Al Alam am Pr Prog ogra ram m St Stud udii Bi Biol olog ogi. i. Banjarbaru. Puja Pujawa wati ti,, E. D. 2002 2002.. Petunju Fakultas as Petunjukk Praktik Praktikum um Mikrotek Mikroteknik nik Tumbuhan Tumbuhan. Fakult Matema Matematik tikaa dan Ilmu Ilmu Penget Pengetahu ahuan an Alam Alam Jurusa Jurusan n Biolog Biologii Univer Universit sitas as Lambung Mangkurat, Banjarbaru Santoso, H. B. 2002. Bahan Kuliah Teknik Laboratorium . Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.