BAB I PENDAHULUAN
Gastroenteritis disebut juga dengan istilah diare adalah keadaan dimana pasien mengalami buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. efinisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari ! kali per hari. "uang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah. iare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba#tiba dan berlangsung kurang dari $4 hari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari $4 hari. iare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. $ iar iaree akut akut meru merupa paka kan n masal masalah ah umum umum dite ditemu mukan kan disel diselur uruh uh duni dunia. a. i nega negara ra maju maju diperkiraka diperkirakan n insiden insiden sekitar sekitar 0,%#2 episode/orang/ episode/orang/tahun tahun sedangkan sedangkan di negara negara berkemban berkembang g lebih dari itu. i &' dengan dengan penduduk penduduk sekitar sekitar 200 juta diperkiraka diperkirakan n juta episode episode diare akut pada de*asa terjadi setiap tahunnya. +- memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas !#4 juta pertahun. "eberapa faktor epidemiologis penting dipandang untuk mendekati mendekati pasien diare akut yang disebabkan oleh infeksi. akanan atau minuman terkontaminasi, berpergian, penggunaan antibiotik, positif atau ', merupa merupakan kan petunj petunjuk uk pentin penting g dalam dalam mengid mengident entifi ifikasi kasi pasien pasien beresi beresiko ko tingg tinggii untuk untuk diare diare infeksi, infeksi, serta adanya adanya kebiasaan kebiasaan untuk tidak berperilaku berperilaku bersih dan sehat. iare akut sampai sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan dimana penyakit ini sering menimbulkan 1" (1ejadian uar "iasa) dengan penderita yang banyak dalam *aktu yang singkat. 2,! iagnosis diare didasarkan pada3 anamnesa, pemeriksaan fisik, dan uji penunjang diagnostik. iare akut karena infeksi dapat disertai keadaan muntah#muntah dan/atau demam, tenesmus, hematocheia hematocheia,, nyeri nyeri perut atau kejang kejang perut. perut. iare yang berlangsung berlangsung beberapa beberapa *aktu tanpa penanggulangan medis yang adekuat dapat menyebabkan kematian karena kekurangan cairan di badan yang mengakibatkan renjatan hipo5olemik atau karena gangguan biokimia*i berupa asidosis metabolik yang lanjut. 1arena kehilangan cairan seseorang merasa haus, berat badan berkurang, mata menjadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. 1eluhan dan gejala ini disebabkan deplesi air yang isotonik. $,! 65aluasi laboratorium pasien tersangka diare infeksi dimulai dari pemeriksaan feses adanya leukosit. 1otoran biasanya tidak mengandung leukosit, jika ada itu dianggap sebagai penanda inflamasi kolon baik infeksi maupun non infeksi. 1arena netrofil akan berubah, sampel harus 1
diperiksa sesegera mungkin. 'ensitifitas lekosit feses terhadap
inflamasi patogen
('almonella, 'higella dan 7ampylobacter) yang dideteksi dengan kultur feses ber5ariasi dari 4%8 # %8 tergantung dari jenis patogennya. "iakan kotoran harus dilakukan setiap pasien tersangka atau menderita diare inflammasi berdasarkan klinis dan epidemiologis, test lekosit feses atau latoferin positip, atau keduanya. 9asien dengan diare berdarah yang nyata harus dilakukan kultur feses untuk 667 -$%: 3 :. 9asien dengan diare berat, demam, nyeri abdomen, atau kehilangan cairan harus diperiksa kimia darah, natrium, kalium, klorida, ureum, kreatinin, analisa gas darah dan pemeriksaan darah lengkap. $,! 9enanganan pasien dengan diare berupa penggantian cairan dan elektrolit untuk menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. ni dilakukan dengan rehidrasi oral, dimana harus dilakukan pada semua pasien kecuali yang tidak dapat minum atau yang terkena diare hebat yang memerlukan hidrasi inta5ena yang membahayakan ji*a. 9ada diare pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi, karena 408 kasus diare infeksi sembuh kurang dari ! hari tanpa pemberian anti biotik. 9emberian antibiotik di indikasikan pada 3 9asien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan ji*a pada diare infeksi, diare pada pelancong, dan pasien immunocompromised. 9emberian anti diare dapat diberikan, dan terdapat berbagai jenis obat anti diare seperti kelompok antisekresi selektif, kelompok opiat, kelompok absorbent, at hidrofilik serta pemberian probiotik. $,4 9enyakit diare memberikan permasalahan sosial dan ekonomi bagi penderitanya. imana penyakit ini jika tidak dengan segera ditangani akan menimbulkan efek yang lebih buruk bahkan hingga kematian. 'elain itu dengan banyaknya kehilangan cairan yang disebabkan oleh diare juga menyebabkan penderitanya menjadi lemas dan tidak dapat melaksanakan pekerjaannya. &ntuk mencegah masalah tersebut diperlukan pemahaman mengenai penanganan dan pencegahan diare serta dehidrasi. 'ebagian besar orang sering menganggap remeh dari munculnya penyakit diare, sehingga perlu diberikan pemahaman pentingnya untuk melakukan penanganan yang cepat pada kasus diare yang terjadi. 9ermasalahan pengendalian diare ini juga harus dimengerti oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan dan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. BAB II LAPORAN KASUS 2
2.1 Identitas Pasien
;ama
3 "<
=enis kelamin
3 9erempuan
&mur
3 4: tahun
lamat
3 =l. 7okroaminoto, &bung enpasar
9ekerjaan
3 bu >umah
gama
3 indu
'uku
3 "ali
'tatus
3 enikah
3 ? =anuari 20
%$2.2 Keluhan Utama
iare 2.3 Anamnesa Riwaat Pena!it Se!a"an#
9asien datang dengan keluhan diare sejak $ hari sebelum memeriksakan diri ke puskesmas. ikatakan bah*a pasien buang air besar hingga ! kali sejak kemarin malam dan 2 kali sejak tadi pagi dengan 5olume sekitar @ # A gelas setiap kali "". 1otoran yang dikeluarkan dikatakan encer, ber*arna kekuningan tanpa ada lendir dan darah. 9asien juga mengeluhkan nyeri perut yang hilang timbul dikatakan seperti melilit terutama saat akan "". 9asien juga mengeluhkan mual sejak $ hari yang lalu disertai muntah sebanyak $ kali dengan dengan 5olume sekitar @ gelas tiap muntah, berisi sisa makanan dan air, tanpa darah maupun lendir. 'elain itu pasien juga dikatakan demam sejak kemarin malam namun tidak dilakukan pengukuran suhu tubuh. akan dan minum dikatakan normal. olume kencing normal, kencing terakhir dikatakan tadi pagi.
Riwaat Pena!it Dahulu dan Pen#$%atan
3
9asien tidak ada mengkonsumsi obat sebelumnya. 9asien mengatakan dirinya tidak memiliki ri*ayat alergi terhadap obat#obatan dan makanan tertentu.
9asien juga
mengatakan tidak memiliki ri*ayat penyakit kronis. Riwaat Kelua"#a
9asien merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya membersihkan rumah dan membuat banten untuk upacara keagamaan. 9asien mengatakan dirinya jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. akanan di rumah biasanya dimasak sendiri dan untuk minum menggunakan air mineral dalam kemasan galon. >i*ayat makan makanan pedas maupun berminyak disangkal.
2.& Peme"i!saan 'isi!
'tatus 9resent 3 1&
3 'edang
1esadaran
3 7ompos mentis (G7' 3 64%?)
3 $00/?0 mmg
;adi
3 B0 kali/menit, reguler, isi cukup
>espirasi
3 20 kali/menit
3 !:,%o7
'tatus General ata
3 nemis #/#, kterus #/#, -edema palpebra #/#, >efleks pupil (D/D) sokor, ata co*ong (#)
<<
3 "entuk normal, tidak ada tanda#tanda radang, ataupun bekas luka.
idung
3 "entuk normal, tidak ada tanda#tanda radang, ekskoriasi, maupun bekuan#bekuan darah.
3 ulut kering (#), tonsil <$/<$ hiperemis (#), faring hiperemis (#)
eher
3 =9
3 9> E 0 cm24
1elenjar getah bening
3
3 "entuk dada normal, simetris, tidak terlihat pembuluh kolateral, tidak ada bekas luka ataupun jaringan parut.
# 7or nspeksi
3 ktus kordis tidak terlihat
9alpasi
3 ktus kordis tidak teraba
9erkusi
3 "atas kanan
3 9' 7'
"atas atas
3 7'
"atas kiri
3 7 ' 7'
uskultasi 3 '$ '2 tunggal regular, murmur (#) # 9ulmo nspeksi
3 Gerakan napas simetris.
9alpasi
3 okal fremitus ;/;
9erkusi
3 'onor/'onor
uskultasi 3 es D/D, >honki #/#, +h #/# bdomen
3
6kstremitas
3 kral hangat D/D,
edema #/#
D/D
#/#
2.( Resume
9asien *anita, suku "ali, datang dengan keluhan diare sejak $ hari sebelum memeriksakan diri ke puskesmas. 9asien dikatakan buang air besar lebih dari ! kali sejak kemarin dengan 5olume sekitar @ # A gelas setiap kali "", dengan kotoran encer kekuningan tanpa lendir dan darah. 9asien juga mengeluhkan nyeri perut yang hilang timbul dikatakan seperti melilit terutama saat akan "". 9asien juga mengeluh mual sejak $ hari yang lalu disertai muntah sebanyak $ kali dengan dengan 5olume sekitar @ gelas tiap muntah, berisi sisa makanan dan air, tanpa darah maupun lendir. 'elain itu pasien juga dikatakan demam sejak kemarin malam namun tidak dilakukan pengukuran suhu tubuh.
5
akan dan minum dikatakan normal. olume kencing normal, kencing terakhir dikatakan tadi pagi. 9asien tidak ada mengkonsumsi obat sebelumnya. 9asien mengatakan dirinya tidak memiliki ri*ayat alergi terhadap obat#obatan dan makanan tertentu.
9asien juga
mengatakan tidak memiliki ri*ayat penyakit kronis. 9asien merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya membersihkan rumah dan membuat banten untuk upacara keagamaan. 9asien mengatakan dirinya jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. akanan di rumah biasanya dimasak sendiri dan untuk minum menggunakan air mineral dalam kemasan galon. >i*ayat makan makanan pedas maupun berminyak disangkal. 9ada pemeriksaan fisik umum didapatkan keadaan umum sadar penuh, yang lainnya dalam batas normal, tidak ditemukan tanda#tanda dehidrasi pada pasien. 9ada pemeriksaan fisik khusus dada, abdomen, ekstremitas dalam batas normal. 2.) Dia#n$sis Dia"e A!ut tan*a Dehid"asi 2.+ Penatala!sanaan
a. 9aracetamol ! C %00 mg b. -ralit tiap buang air besar atau muntah c.
2., Plannin#
9emeriksaan arah engkap
9emeriksaan eses engkap
2.- Renana /$nit$"in# •
•
1eluhan
2.10 P"$#n$sis
d 5itam
3 ubius ad bonam 6
d fungsional 3 ubius ad bonam
7
RANKU/AN HASIL PE/BELAARAN PORO'OLIO •
Su%4e!ti5
9asien mengeluh diare sejak $ hari yang lalu. iare dikatakan cair tanpa lendir dan darah sebanyak % kali dengan 5olume @ # A gelas setiap buang air besar. 1eluhan ini juga disertai dengan demam dan muntah. emam dikatakan mendadak dengan muntah sejak tadi pagi sebanyak $ kali. 9asien juga mengatakan mulas pada perut hilang timbul terutama saat akan buang air besar. 9asien juga mengatakan jarang mencuci tangannya dengan sabun sebelum mengkonsumsi makanan. •
O%4e!ti5
asil pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan bising usus, dan die5aluasi tanda# tanda dehidrasi •
Assessment
iagnosa ditegakkan melalui anamnesis, gejala klinis yang dijumpai dan pemeriksaan fisik diagnostik. 9ada kasus ini, dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, diagnosa diare akut sudah dapat ditegakkan. •
Plan o
Dia#n$sis
9enegakan diagnosis untuk diare akut dapat ditegakkan cukup melalui anamnesis yang teliti dan pemeriksaan fisik. 9emeriksaan penunjang pada diare akut bertujuan untuk mengetahui apa penyebab dari diare tersebut serta rencana terapi selanjutnya. 9emeriksaan seperti darah lengkap dan feses lengkap bertujuan untuk mengetahui apakah diare akut ini disebabkan oleh infeksi mikroba atau tidak. o
e"a*i
9ada prinsipnya penatalaksanaan dari diare akut adalah memberikan terapi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi, dan diberikan suplemen berupa tablet ink, pemberian antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi pemberian saja. 9ada kasus ini juga telah diberikan 16 mengenai pencegahan dan tanda# tanda dehidrasi. o
Pendidi!an
ilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk mencegah terjadinya diare akut, yaitu dengan mengajarkan bah*a pentingnya untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan memasak, serta setelah dari kamar mandi, 8
hal ini bertujuan untuk mengurangi terulangnya keluhan yang sama. 'erta diberikan pendidikan bah*a penting untuk menjaga asupan cairan pada pasien agar tidak terjadi dehidrasi pada pasien. o
K$nsultasi
1onsultasi untuk saat ini cukup diperlukan terutama mengenai tanda#tanda dari dehidrasi, pencegahan, dan juga tindakan yang perlu dilakukan agar dehidrasi bisa segera diatasi. o
K$nt"$l
9asien diminta untuk kontrol bila obat habis dan gejala masih dirasakan mengganggu. ;amun apabila gejala memberat, dapat langsung diba*a ke pelayanan kesehatan seperti rumah sakit terdekat
9