JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Dosen pembimbing : Masruchan, SE. M.Pd.
Oleh : BIPIT NINDYA NINGRUM 092.055 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2013
ARTIKEL PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
oleh Bipit Nindya Ningrum 092055
telah disetujui pada tanggal……. Pembimbing
MASRUCHAN, SE.M.Pd.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Bipit Nindya Ningrum
NIM
: 092055
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Ekonomi
Judul Skripsi
: Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI DI MAN Keboan Tahun 2012-2013
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa artikel ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Jombang, 26 Maret 2013 Yang Membuat Peryataan,
Bipit Nindya Ningrum
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Oleh : BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk menguji tentang pengaruh lingkungan belajar, motivai belajar, dan prestasi belajar. Penggunaan variabel tersebut dapat memecahkan permasalahan yang terjadi di MAN Keboan. Penelitian di lakukan dengan metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 siswa di MAN Keboan. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non probability dengan teknik aksidental sampling. Analisis Regressi yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS, digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar di MAN Keboan harus memperhatikan faktor seperti lingkungan belajar dan motivasi belajar, karena faktor tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di MAN Keboan. Dari hasil perhitungan variabel kualitas pelayanan diperoleh koefisien sebesar 0,050 variabel harga koefisien sebesar 0,008 yang berarti bahwa lingkungan belajar da motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, semakin baik motivasi belajar maka semakin baik prestasi belajar siswa. Kata kunci:Lingkungan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.
ENVIRONMENTAL INFLUENCE LEARN AND MOTIVATION LEARN TO ACHIEVEMENT LEARN ECONOMIC SUBJECT OF STUDENT CLASS XI IN MAN KEBOAN SCHOOL YEAR 2012-2013 By : BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRACT This research is addressed to test about environmental influence learn, motivation learn, and achievement learn. use of the Variable can solve problems that happened in MAN Keboan. Research by survey method by propagating kuesioner to 30 student in MAN Keboan. Intake of this Sampel research use the non probability with sampling aksidental technique. Analyse run Regressi with SPSS software, used to analyse data. Result of analysis indicate that environment learn and motivation learn to have an effect on by signifikan to achievement learn. the Empirical finding is indication that to increase achievement learn in MAN Keboan have to pay attention factor like environment learn and motivation learn, because the factor proven influence high lower achievement nya learn student in MAN Keboan. From result of calculation of variable of[is quality of service obtained by coefficient equal to 0,050 coefficient price variable equal to 0,008 meaning that environment learn motivation da learn to have an effect on signifikan to achievement learn, progressively motivation goodness learn hence progressively achievement goodness learn student. Keyword : Environmental learn, motivation learn, and achievement learn.
I.PENDAHULUAN Belajar pada hakekatnya adalah suatu
interaksi antara individu dan
lingkungan. Lingkungan menyediakan ransangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Dapat juga terjadi individu menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan, baik positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar. Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita. Dalam pendidikan lingkungan adalah semua faktor yang terdapat diluar diri anak dan yang mempunyai arti bagi pengembangannya serta senantiasa memberikan pengaruh terhadap dirinya (Baharuddin, 2007:68) Determinasi faktor lingkungan yaitu pengaruh lingkungan terhadap individu sebenarnya telah diawali sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan telah mempengaruhi calon bayi lewat ibunya, misalnya defisiensi kalsium dalam aliran darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. (Saifuddin Azwar, 2008:74) Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan apa yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang akan menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku. (Saifuddin Azwar, 2008:74) Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara lain: 1) Tempat belajar yang baik Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang, tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya pengaturan tata ruang kelas. 2) Media belajar yang tersedia Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan
semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar. Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya. 3) Kedisiplinan belajar Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar. 4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah Satu contoh tentang kebersihan lingkungan disebutkan dalam surah al-Hajj bahwasannya Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk memelihara Ka'bah agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo'a di sekitar tempat tersebut. Ketertiban dalam pelaksanaan proses belajar mengajarl ini Guru sangat berperan bagaimana ia bisa mengatur kelancaran proses pembelajaran. Bagaimana seorang guru bisa membawa peserta didik kepada suatu materi yang akan diberikan. Oleh karena itu agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, maka perlu adanya suatu. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang dalam bahasa inggris berarti to move adalah kata kerja yang artinya menggerakkan. Motivasi itu sendiri dalam bahasa inggris adalah motivation yaitu sebuah kata benda yang artinya penggerakkan. Oleh sebab itu ada juga yang menyatakan bahwa “motives drive at me” atau motif la yang menggerakkan saya. Jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal dalam mata pelajaran tertentu karena kurang motivasi (Abdorrakhman Gintings, 2008:86) Belajar dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkunganya. Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai bentuk perubahan yang dapat terjadi tanpa henti dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif, proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa memerlukan adanya motivasi (Saifuddin Aswar, 2008:164)
2. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sesuai dengan tujuan riset diidentifikasikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang mana dilakukan dengan metode –metode ilmiah lainya (Sugiono, 2008) Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dimana metodologi penelitian merupakan ilmu yang membicarakan tentang cara-cara atau metode ilmiah dalam usaha menggali kebenaran ilmiah, maka metodologi penelitian memberikan cara yang sangat cermat, dengan demikian berarti metode penelitian ini pada dasarnya membahas tentang cara yang ditempuh oleh penelitian dari suatu penelitian dalam batas waktu tertentu untuk mengumpulkan data serta menguji sesuatu secara obyektif sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Maka rancangan peneliti yang peneliti gunakan adalah menggunakan pendekatan statistik kuantitatif yang berupa Regresi Linier Berganda yang bertujuan untuk menjelaskan tentang “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar tehadap Prestasi Belajar Mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI di MAN Keboan
X1
Y `
X2
Keterangan : X1 : Lingkungan belajar X2 : Motivasi belajar Y : Prestasi belajar Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno, 2009:9). Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara variabel bebas X1 (pengaruh lingkungan), X2 (motivasi belajar), terhadap variabel terikat Y (prestasi belajar ekonomi) yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi linier berganda dengan rumus : Y = a + b1 X1 + b2 X2 dimana a : angka konstanta (intercept) b1,2 : lereng atau slope garis yang berkaitan dengan variabel x x1 : variabel bebas pertama (lingkungan belajar) x2 : variabel bebas kedua (motivasi belajar) Y : variabel terikat (prestasi belajar ekonomi) Peneliti juga dibantu dengan program SPSS 16 for Windows untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X1 (lingkungan belajar), X2 (motivasi belajar), terhadap Y (prestasi belajar ekonomi).
3.HASIL PENELITIAN Tabel 4.6.Hasil Uji Validitas Variabel
Indikator
rhitung
r tabel
Keterangan
0,751
0,349
Valid
0,639
0,349
Valid
0,605
0,349
Valid
0,741
0,349
Valid
0,513
0,349
Valid
Pemberian semangat belajar Pemberian motivasi Lingkungan Belajar (X1)
Pemberian semangat sekolah Menjadikan anak berprestasi Pengawasan terhadap
belajar Semangat orang tua
0,519
0,349
Valid
0,536
0,349
Valid
0,623
0,349
Valid
0,495
0,349
Valid
0,524
0,349
Valid
Dorongan dari Motivasi
bapak
guru
belajar (X2)
Dorongan dari
orang
tua Semangat belajar Keinginan belajar
Tabel 4.7.Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Belajar (X1) Motivasi Belajar (X2)
Cronbach Alpha
Keterangan
0,754
Reliabel
0,692
Reliabel
Sumber: Data primer diolah peneliti Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan nilai koefisien Alpha Cronbanch variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,754 dan motivasi belajar (X2) sebesar 0,692. Jadi secara keseluruhan item-item yang ada dalam masing-masing variabel adalah reliable karena lebih besar dari r table. 4.8.Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
Df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
lingkungan belajar
.156
30
.060
.924
30
.035
motivasi belajar
.177
30
.018
.886
30
.004
prestasi belajar
.283
30
.000
.848
30
.001
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2 tailed) lingkungan belajar (X1) sebesar 0,035 untuk motivasi belajar (X2) sebesar 0,004 dan untuk prestasi belajar ekonomi (Y) sebesar 0,001. Karena signifikansi seluruh variabel lebih besar dari alpha maka data tersebut variabelnyai normal. Tabel 4.9.Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb
Model
R
1
R Square .877
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.769
.752
Durbin-Watson
1.19962
1.959
a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar b. Dependent Variable: prestas belajar
Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 30; k = 2 adalah dL = 1,2387 dan dU = 1,5666. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,959 maka nilai tersebut berada di antara dU dan (4 – dU) atau 1,959 lebih besar dari 1,2387 dan 1,959 lebih kecil dari 1,5666 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu. Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant) lingkungan belajar motivasi belajar
a
Std. Error 3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
1
(Constant) lingkungan belajar motivasi belajar
Std. Error 3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
a. Dependent Variable: prestasi belajar
Sumber: Data primer diolah peneliti Dari hasil diatas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel yaitu lingkungan belajar dan motivasi belajar lebih kecil dari 5,
sehingga
antara
variabel
independen
tidak
terjadi
persoalan
multikolinearitas. Tabel 4.11.Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
1.886 -.010 -.036
Beta
1.211
a
Collinearity Statistics T
Sig.
1.557
.131
Tolerance
VIF
.110
-.034
-.090
.929
.252
3.963
.105
-.130
-.344
.734
.252
3.963
a. Dependent Variable: abresid
Sumber: Data primer diolah peneliti Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel bebas berkorelasi signifikan dengan unstandardized residual. Karena nilai signifikansi dari kedua variabel <0,05, sehingga dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Tabel 4.12.Hasil Perhitungan SPSS Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.457
1.955
lingkungan belajar
.366
.178
motivasi belajar
.485
.169
Coefficients Beta
T
Sig.
1.768
.088
.378
2.053
.050
.529
2.873
.008
a. Dependent Variable: prestas belajar
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y’ = a + b1X1 + b2X2 Y’ = 3,457 + 0,366X1+ 0,485X2 Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa; a. Konstanta sebesar 3,457 menunjukkan bahwa jika lingkungan belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) nilainya adalah 0, maka prestasi belajar ekonomi (Y’) nilainya adalah 3,457. Artinya jika tidak adanya lingkungan belajar dan motivasi belajar maka pencapaian siswa atas prestasi belajar ekonomi sebesar 3,457. b. Koefisien regresi variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,366 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lingkungan belajar mengalami kenaikan 1%, maka prestasi belajar (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar 0,366. Koefisien bernilai positif sebesar 0,366. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi,karena X1 dan X2 berarti signifikan semakin mendukung lingkungan belajar maka semakin meningkat pula prestasi belajar ekonomi pada siswa. c. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi belajar mengalami peningkatan 1%, maka prestasi (Y’) akan mengalami
peningkatan sebesar 0,485. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi, semakin dapat motivasi belajar maka semakin meningkat pula prestasi belajar ekonomi. Tabel 4.13. Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
F
129.312
2
64.656
38.855
27
1.439
168.167
29
Sig.
44.929
.000
a
a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar b. Dependent Variable: prestas belajar
Tabel 4.14.Hasil Uji T Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
3.457
1.955
lingkungan belajar
.366
.178
motivasi belajar
.485
.169
T
Sig.
1.768
.088
.378
2.053
.050
.529
2.873
.008
a. Dependent Variable: prestas belajar
Tabel 4.15.Analisa Model Summary Model Summary
Model 1
R
R Square .877a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.769
.752
1.19962
a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar
Sumber: Data primer diolah peneliti Keterangan: Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,769 atau (769%). Hal ini menunjukkan bahwa presentasi sumbangan pengaruh variable antara lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI di MAN Keboan sebesar 769%.
4.KESIMPULAN Berdasarkan Uji T dapat ditarik kesimpulan bahwa secara individu lingkungan belajar tidak begitu berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi dengan signifikansi 0,050. Sedangkan variabel motivasi belajar juga tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi dengan signifikansi 0,008.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,suharsimi.2006.”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” Jakarta: Rineka Cipta Azwar Saifuddin.2008.”Psikologi Inteligensi”Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset Baharuddin.2007” Psikologi Pendidikan”Jogjakarta: Ar-Ruzz Media ,Fuad,Ikhsan.200”Dasar-dasar Kependidikan “Jakarta: Rineka Cipta Gintings Abdorrakhman.2008”Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran”Buah Batu Bandung:Humaniora Mudjiono dan Dimyanti.2009” Belajar dan Pembelajaran”Jakarta:Rineka Cipta Munawaroh. 2012. “Panduan Memahami Metodologi Penelitian”. Malang: Inti Media. Priyanto, Agus. 2008. “Analisis Data dengan Program SPSS Versi 15 ”. Malang: Setara Press. Priyatno, Dwi. 2009. “Mandiri Belajar SPSS”. Yogyakarta: Mediakem. Sugiono.2010.”Metode Penelitian Pendidikan”.Bandung:Alfabeta Syah Muhibbin.2011”Psikologi Belajar”Jakarta:Raja Grafindo Persada Umar Tirtaraharja dan La Sulo(2005)Pengantar Pendidikan,Jakarta:Rineka Cipta