BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar
Modal
bertindak
sebagai
penghubung.Pasar
Modal
bertindak
sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya Berlangsungnya fungsi f ungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Sebenarnya Pasar Modal mirip dengan pasar-pasar lain seperti departemen store atau pasar
tradisional sebagai tempat transaksi antara penjual dan pembeli. Jika
jumlah orang orang yang ingin membeli membeli lebih banyak banyak dibanding dibanding yang ingin menjual, harga akan akan naik dan bila tidak seorangpun yang mau membeli dan banyak penjual, harga akan turun.Pasar modal dapat diartikan pasar abstrak dimana yang diperjualbelikan adalah hanya berupa surat-surat berharga bukan barang nyata seperti yang ada di pasar tradisional. Perbedaan lain bahwa b ahwa di pasar modal m odal antara penjual penj ual dan pembeli tidak t idak bertemu langsung namun pialang yang menjadi perantara untuk menjual dan membeli saham mereka.
1
Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di berbagai negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana dana alternatif bagi perusahaan. perusahaan. Memang diakui bahwa bahwa tingkat resiko berinvestasi dipasar modal lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di bank. Namun salah satu keuntungan yang diperoleh para investor di pasar modal adalah dividen atas keuntungan ke untungan sebuah sebua h perusahaan dimana dia membeli saham. sa ham. Besar kecilnya
dividen
ini
tergantung tergant ung
pada keuntungan keuntung an
yang
diperoleh
perusahaan. Sedangkan bila perusahaan dalam keadaan rugi, tentu pemberian dividen kepada investor akan ditunda.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasarmodal adalah wahana yang mempertemukan pihak yang butuh dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai aturan yang ditetapkan lembaga dan profesi yang ada hubungannya hubungannya dengan efek. Untuk mengawasi pasar modal, mo dal, pemerintah membentuk mem bentuk suatu badan ba dan yang disebut dengan denga n Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang bertugas untuk:
a. melindungi kepentingan kepentingan masyarakat pemodal di pasar modal. b.
menjamin kecukupan, keterbukaan, dan distribusi informasi perusahaan publik.
c.
melakukan penegakan peraturan (law ( law enforcement ). ).
Suatu pasar modal dikatakan sehat bila memiliki unsur-unsur berikut:
Efisien:kemampuannya Efisien:kemampuannya
untuk
mengakomodasi
transaksi
sebanyakmungkindalam sebanyakmungkindalam waktu singkat. Fair
:
transaksi
berlangsung
tanpa
pemihakan
(netral)
dan
atas
dasar penyebaran penyebaran informasi yang rata. Likuid
:kemampuan :kemampuan
pasar
untuk
menampung
danpembeli setiap saat.
2
semua
kebutuhan
penjual
Transparan: mampu menyediakan setiap informasi seketika ( realtime ) pada semua pelaku pasar modal, modal, kapan kapan saja. Selama ini, kajian mengenai perusahaan efek masih sangat minim, padahal perusahaan efek merupakan salah satu pilar penyokong dari berdiri tegaknya suatu pasar modal.
B. Identifikasi Masalah: 1. Bagaimana peranan perusahaan efek dalamkegiatannya dalamkegiatan nya di pasar modal Indonesia? 2. Bagaimana peranan penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, serta manajer investasi dalamkegiatan perusahaan efek
C. Tujuan penulisan: 1.
Untuk mendapatkan pemahaman pemahaman terhadap peranan peranan perusahaan efek dalam kegiatannya di pasar modal Indonesia.
3. Untuk mengetahui mengetahui peranan penjamin emisi emisi efek, perantara perantara perdagangan perdagangan efek, serta manajer investasi dalamkegiatan perusahaan efek
3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGERTI AN PERUSAHAAN EFEK Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM& LK untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, atau manajer investasi atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM& LK. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Pasal 32 menyebutkan bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara republik indonesia dan atau berbadan hukum atau perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki Warga Negara Republik Indonesia dan badan hukum Indonesia dan Warga Negara Asing atau badan hukum asing. asing. Berdasarkan laporan laporan akhir tahun BAPEPAM& BAPEPAM& LK pada tanggal 30 Desember perusahaan efek berjumlah sekitar 191 yang mempunyai lisensi sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE) dan Perantara Perdagangan Efek ( PPE). 1 PP No.45 Tahun 1995 Pasal 33 huruf a angka 1 di ubah oleh Kep Menkeu Nomor 179 /KMK.010/2003 tentang permodalan perusahaan efek jo. Kep. Ketua Bapepam Nomor 20/PM/2003, mensyaratkan Nomor 179 /KMK.010/2003 tentang permodalan perusahaan efek jo. Kep. Ketua Bapepam Nomor 20/PM/2003, mensyaratkan 2: 1.
Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi
efek dan perdagangan efek sebesar Rp 50.000.000 dengan modal kerrja bersih disesuaikan (MKBD) Rp.25.000.000. perusahaan efek yang sudahada wajib memenuhi ketentuan ini sampai pada tanggal 31 Desember 2003 yang
1
Adiwarman,dkk,”aspek hukum pasar modal indonesia” Kencana, Jakarta 2010, hlm 141. Ibid.
2
4
disebut sebagai tahap pertama. Pada tahap pertama perusahaan efek wajib mempunyai modal disetor Rp. 25.000.000 dengan MKBD
Rp.10.000.000 Rp.10.000.0 00
tahap kedua, kedua, tanggal 31 31 Desember 2004 modal modal disetor perusahaan perusahaan efek harus Rp.50.000.000 dengan MKBD Rp.25.000.000 2.
Perusahaan efek yang menjalankan menjalanka n kegiatan sebagai perusahaan
perdagangan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah harus mempunyai modal disetor sebesar Rp.30.000.000 dengan MKBD Rp. 25.000.000. pada tahap pertamma per 31 Desember 2003, perusahaan efek modal disetornya 18.000.000 dengan MKBD Rp.10.200.000.000 pada tahap kedua per 31 Desember 2004, perusahaan efek harus mempunyai modal disetor Rp.35.000.000.000. Rp.35.000.000.000. 3.
Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara
pedagang efek yang ttidak idak mengadministrasikan mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib mempunyai modal disetor sedikitnya Rp. 500.000.000 dengan MKBD Rp.200.000.000 per 31 Desember 2003. 4.
Perusahaan efek yang bertindak sebagai mmenejer investasi wajib
mempunyai modal disetor sebesar Rp. 5.000.000.000 dengan MKBD sebesar Rp.200.000.000. per 31 Desember 2003, perusahaan efek wajib mempunyai modal disetor Rp.3.000.000.000 dengan MKBD sebesar Rp.200.000.000. per 31 Desember 2004, perusahaan efek harus mempunyai modal disetor Rp. 5.000.000.000 dengan MKBD Rp.200.000.000 5.
Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi
efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi harus memiliki modal disetor sebesar Rp.55.000.000.000. dengan MKBD Rp. 25.200.000.000 25.200.000.000 6.
Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara
pedagang efek dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor sebesar 35.000.000.000.
5
Peraturan ini berlaku bagi perusahaan efek nasional maupun patungan. Perusahaan efek yang sudah ada diberikan tenggang waktu sampai pada tanggal 31 Desember 2003 untuk penyesuaian permodalan tahap pertama dan tanggal 31 Desember 2004 untuk penyesuain tahap kedua bagi perusahaan efek yang tidak mampu memenuhi ketentuan ini, akan diminta untuk melakukan merger dengan perusahaan efek lainnya sehingga MKBD nya bisa mencapai persyaratan. Hingga tanggal 29 Desember 2003, sebanyak 54 perusahaan efek anggota bursa, dari 191 perusahaan efek, belum dapat memenuhi persyaratan MKBD. 3 137 perusahaan efek yang memenuhi MKBD terdiri dari 34 perusahaan efek yang memiliki izin sebagai perantara perdagangan efek (PPE) yang mengadministrasikan rekening efek. 15 PPE yang tidak mengadministrasikan rekening efek, 24 PE yang memiliki izin sebagai PPE, penjamin Emisi Efek (PEE), manajer investasi (MI). 4 42 yang memiliki izin PPE danPEE dan MI. Jika demikan kondisinya, maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan perusahaan efek, pertama melakukan merger dengan perusahaan efek lain dan yang kedua siap menerima konsekuensi pemecatan sebagai anggota bursa. 5 Penyesuaian permodalan pada perusahaan efek akan mendorong tumbuhnya perusahaan efek yang kuat dan efisien. Kualitas dan bonafiditas perusahaan efek yang demikian diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan pasar modal di Indonesia menuju pasar modal yang berstandar dunia, teratur, efisien, dan tentunya mampu menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Pemberian tenggang waktu ini berguna untuk memberikan kesempatan
kepada perusahaan efek untuk mengukur kapasitas dan berupaya melakukan marger. Bagi Bapepam tentu jauh lebih baik perusahaan efek di Indonesia tidak
3
Kompas,”54AB belum penuhi MKBD Baru, Edisi 31 Desember 2003 hlm15. Kompas ibid.. ibid.. 5 Op.Cit Adiwarman,dkk,”aspek hukum.... hlm 143 4
6
terlalu banyak namun kuat dari sisi sumber daya keuangan, manusia, dan infrastruktur teknologi t eknologi..6 Pengembangan pasar modal tidak dapat dilepaskan dari pendidikan dan pemasaran jangka panjang yang dibiayai oleh industri perdagangan efek. Apabila bursa efek, Lembaga Penyimpanan dan Penyelsaian (LPP), serta Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) berperan menyediakan sarana dan fasilitas perdagangan efek dan penyelesaiannya, penyelesaiannya, maka perusahaan perusahaan efek akan memainkan perannya dalam pengembangan kegiatan perdagangan, pelayanan dan penciptaan produk baru. Perusahaan efek efek bebas untuk mengembangkan mengembangkan sistem jasa jasa pendukungnya pendukungnya sendiri dan bebas memilih bursa yang sesuai dengan tujuannya dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi nasbahnya. 7 Bila dibandingkan dengan negara-negara yang lebih maju pasar modalnya, perusahaan efek merupakan leading agent dalam pengembangan jasa dan produk investasi eceran. eceran. Metode yang dipakai negara-negara negara-negara lain lain sangat bervariasi, bervariasi, tetapi yang pasti, diperlukan dana investasi yang cukup besar di bidang pemasaran. Untuk itu diperlukan tenaga yang handal dan profesional. 8 B.
KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai: 1. Penjamin Emisi Efek (underwriter) 2. Perantara Perantar a Pedagang Efek (Broker-Dealer) 3. Manajer Investasi (invesment Manager)
7
Ibid. Ibid hlm Ibid hlm 144.
8
7
Untuk lebih dapat memahami kegiatan perusahaan efek berikut struktur organisasi yang terdapat dalam Pasar Modal Indonesia. Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia
Menteri Keuangan
BAPEPAM
Bursa Efek
Lembaga Penyimpana LKPP
Lembaga Kliring & Penjaminan
Penjamin Emisi Efek
Profesi Penunjang
Lembaga Penunjang
Perusahaan Sekuritas
Perantara Pedagang Efek
Manajer Investasi
Reksa Dana
Berikut ini akan dijelaskan 5 macam kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan efek :9 1. Penjamin Emisi Efek (PEE) Penjamin Emisi Efek (PEE) adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Izin usaha sebagai PEE berlaku juga sebagai izin usaha Perantara Pedagang Efek. Dengan demikian perusahaan efek yang telah berizin usaha penjamin emisi efek dapat juga melakukan
9
Ibid.
8
kegiatan sebagai perntara pedagang efek. Tetapi perusahaan efek yang berizin usaha perantara pedagang efek tidak otomatis dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek. 10 Peran dari penjamin emisi adalah peran perusahaan efek untuk melakjukan penjaminan emisi (underwriting) ( underwriting) bagi emiten, yaitu perusahaan ingin mendapatkan dana dari calon-calon investor dari masyarakat luas. Penjamin emisi ini membuat kontrak emiten untuk melakukan penawaran penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yan g tidak terjual. 11 Sedangkan wakil penjamin emisi efek (WPEE) merupakan orang perorangan yang telah mendapat izin dari Bapepam melalui ujian kecakapan dalam pasar modal untuk bertindak mewakili kepentingan perusahaan kepentingan efek untuk kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan emisi efek . 12 Secara garis besar peran dan fungsi penjamin emisi dalam proses go public adalah sebagai berikut: 13
Memberikan jasa konsulttasi kepada emiten dalam rangka go public penjamin emisi merupakan mitra dalam membuat perencanaan pelaksanaan serta pengendalian proses emmisi, mulai dari memperisiapkan dokumen emisi sampai menjualkan efek di pasar perdana.
Menjamin efek yang diterbitkan emiten. Dalam hal ini penjamin emisi bertanggungjawab atas keberhasilan penjualan seluruh saham emiten kepada masyarakat luas. Dalam duatu penjamin akkan terkandung suatu risiko, untuk itu
11
Ibid. ibid 13 Ibid. Hlm 145 12
9
penjamin lain dalam bentuk sindikasi agar tingkat keberhasilan penjualan saham lebih tinggi Melakukan kegitan pemasaran efek yang diterbitkan oleh emiten agar
masyarakat investor dapat memperoleh informasi secara baik. Sehingga dilakukan pendisainan dan pendistribusian efek secara akurat dan tepat waktu. Undang-Undang Pasar Modal Pasal 39 bahwa penjamin emisi sebagai dimuat dalam pernyataan pendaftaran. Secara teoritis, ada beberapa macam kontrak penjaminan emisi yang dikenal seperti : 14 a. Full
Commitment
( kesanggupan kesanggupan
penuh),
PEE
bertanggungjawab
untuk
mengambil sisa efek yang tidak terjual b. Best Effort Commitment (kesanggupan terbaik) PEE tidak bertanggungjawab atas sisa efek yang terjual, terjual, tetapi PEE akan berusaha sebaik-baiknya sebaik-baiknya agar efek efek yang ditawarkan dapat dapat terjual dalam kuantitas yang paling tinggi tinggi c. Standly Commitment ( kesanggupan kesanggupan siaga), PEE berkomitmen agar saham yang tidak terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh PEE pda harga tertentu. d. All or None Commitment ( kesanggupan kesanggupan semua atau tidak sama sekali), PEE akan berusaha menjual semua efek agar laku semuanya, apabila efek tersebut tidak laku semuanya, maka transaksi dengan pemodal yang ada akan dibatalkan. dibatalkan. Jadi semua efek dikembalikan ke emiten dan emiten tidak mendapatkandana sedikitpun. Komitmen ini dengan latar belakang pemikiran bahwa perusahaan membutuhkan modal dan jumlah tertentu. Bila jumlah tidak tercapai maka investasi perusahaan kurang bermanfaat. Oleh karena itu lebih baik tidak jadi sama sekali. Modifikasi dari komitmen ini adalah komitmen paling sedikit, paling banyak (minimum-maksimum). PEE harus berusaha untuk mencapai penjualan sebattas minimum yang ditentukan, apabila batas minimum tercapai, maka emisi d apat diteruskan. Dengan demikian permohonan pembelian akan menjadi 14
Ibid.
10
kenytaan apabila batas minimum tercapai, maka emisi dapat diteruskan. Dengan demikian permohonan pembelian akan menjadi kenyataan apabila batas minimum tercapia. Saat ini lazim dalam proses penjaminan emisi efek dipersyaratkan adanya green shoe option . Menurut R.J Shook dan Robert L. Shook, green shoe option adalah
kalusul
perjanjian
penjaminan
yang
memperbolehkan sindikasi untuk membeli lebih banyak saham pada harga penawaran awal yang dapat melindungi harga saham ketika dijual dalam waktu yang singkat (shortsale). (shortsale). Green shoe option sudah option sudah diterapkan di Indonesia dalam Intial Public Offering (IPO) Bank Mandiri sebesar 2.990.000.000 lembar saham biasa atas nama Seri B milik negara republik indonesia (divestasi) masa penawaran dari tanggal 2-4 juli 2003 dalam penjaminan emisi efek yang dapat dilaksanakan, sebagian atau selluruhnya, pada setiap sejak berakhirnya masa penawaran umum yaitu pada tanggal 4 Juli 2003 samappi pada tanggal penyerahan, yaitu 9 Juli 2003, untuk meningkatkan jumlah saham yang ditawarkan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 700 juta lembar saham biasa atas nama seri B milik Negara Republik Indonesia (divestasi) pada harga penawaran umum. Seperti telah dijelaskan bahwa dalam melakukan emisi efek, selalu melibatkan lembaga-lembaga penunjang pasar modal yang menjalankan perannya sesuai dengan fungsinya masing-masing.Dalam pelaksanaan emisi efek penjamin emisi
(underwriter)
memiliki
peran
yang
sangat
menentukan
keberhasilan emisi terutama dalam melakukan pemasaran dan penjualan suatu efek. Pentingnya
fungsi underwriter tersebut
disebabkan
alasan-alasan
sebagai berikut: a. Membantu emiten mempersiapkan pernyataan pendaftaran berikut dokumen pendukungnya.
11
b. Memberikan konsultasi di bidang Iceuangan seperti jumlah clan jenis efek yang yang akan diterbitkan,bursa yang akan dipilih untuk mencatatkan saham, jadwal emisi penunjuka penunjukan n lembaga lembaga penunjan penunjang g lain, metode me tode pendistr pe ndistribusian ibusian efek, ef ek, clan sebagainya. c. Melakukan penjaminan terhadap efek yang diemisikan. d. Melakukan evaluasi terhadap kondisi perusahaan antara lain: keuangan, manajemen, pemasaran, produksi berikut prospeknya. e. Menentukan harga saham bersama-sama bersama-s ama dengan emiten. f.
Sebagai pembentuk pasar (Market Maker) di Bursa Paralel.
Melihat peran dan fungsi underwriter tersebut underwriter tersebut di atas, maka keberhasilan suatu emisi efek jelas sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman penjamin emisi terutama dalam pemasaran.Penjaminan emisi efek (underwriting) senantiasa berkaitan dengan risiko yang dapat dihadapi oleh underwriter terutama apabila emisi dalam jumlah yang cukup besar. Perhitungan clan perkiraan mengenai kemampuan atau kekuatan pasar yang Icurang tepat akan menimbulkan risiko terhadap tidak berhasilnya suatu emisi efek yang pada gilirannya akan mengakibatkan tanggung jawab penjamin emisi atas penjualan efek yang diemisikan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan penjamin emisi efek, umumnya dilaluikan dalam suatu sindikasi yang terdiri atas kalangan penjamin emisi.Dilihat dari masing-masing fungsi dan tanggung jawab dalam sindikasi penjamin emisi maka underwriter dapat digolongkan sebagai berikut :
A . Penjamin Utama Emisi (Lead Underwriter) Underwriter) Lead underwriter dengan underwriter dengan emiten membuat suatu perikatan dalam suatu perjanjian penjaminan emisi efek.Dalam perjanjian tersebut penjamin emisi menjamin menjual efek clan pembayaran seluruh nilai efek.Apabila dalam
12
suatu emisi terdapat lebih dari satu penjamin emisi utama, maka penjamin dilakukan secara bersama. Tugas pokok Penjamin Utama Emisi adalah sebagai berikut: a.
Menjamin penjualan emisi efek clan pembayaran keseluruhan nilai efek yang diemisikan kepada emiten.
b.
Mewakili para penjamin emisi efek dalam hubungannya dengan emiten clan pihak ketiga.
c.
Menetapkan bagian kewajiban masing-masing bagian emisi efek sesuai dengan ketentuanyang telah disepakati dalam perjanjian antara penjamin emisi.
d.
Mengumpulkan semua hasil penjualan efek yang dilakukan oleh para penjamin peserta emisi dan para agen penjual pada tanggal setelah masa penutupan penawaran umum.
e.
Menyerahkan hasil penjualan efek kepada emiten serta membayar efek yang tidak habis terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
B. Penjamin Pelaksana Emisi (Managing Underwriter) Seperti disebutkan bahwa dalam suatu emisi bisa saja terdapat lebih dari satu lead undenvriter. Apabila hal tersebut terjadi, maka di antara mereka hanis dipilih satu atau lebih yang akanbertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau managing underwriter. Penjamin pelaksana emisi dalam suatu proses emisi memiliki tugas sebagai berikut: a. Mengatur pengelolaan pengelolaan serta penyelenggaraan penyelenggaraan emisi emisi efek. efek. b. Mengoordinasikan seturuh penjamin emisi emisi dalam hal pelaksanaan penjaminan efek, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para penjamin emisi efek. C. Penjamin Peserta Emisi (Co-underwriter)
13
Fungsi co-underwriter ini adalah ikut menjamin penjualan dan pembayaran nilai efek sesuai dengan porsi efek yang diberikan kepadanya yang diikat dengan suatu perjanjian penjaminan emisi dan dalam pelaksanaan suatu emisi co-underwriter tidak bertanggung jawab langsung kepada emiten, tetapi kepada leacd underwriter. Kerja sama antara penjamin emisi efek yaitu sebagai lead, managing dan co-underwriter diwujudkan dalam suatu perjanjian antar mereka yang disebut dengan Perjanjian Antarpenjamin Emisi. Selanjutnya, penjamin emisi efek setelah memisahkan jumlah porsi yang akan langsung ditawarkan sendiri kepada investor, dapat juga mempergunakan jasa perusahaanperusahaan broker atau perusahaan efek sebagai agen penjual (selling agent) untuk melaksanakan penjualanefek yang sebenarnya merupakan bagian underwriter yang bersangkutan. Ikatan kerja sama antara penjamin emisi dengan agen penjual tersebut dilakukan atas dasar suatu perjanjian yang disebut Perjanjian Agen Penjual.
Jasa Penjaminan Emisi Dalam
melaksanakan
fungsi
penjaminan
emisi,
underwriter
memperoleh pembayaran dari emiten yang disebut jasa penjamin emisi atau underwritingfee. Besarnya fee biasanya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
emiten
dengan
underwriter yang
dinyatakan
dalam
suatu
persentase.Jumlah fee tersebut dihitung dari nilai penawaran pada pasar perdana.Jasa-jasa penjamin emisi tersebut terdiri atas: a. Management fee. Pada dasarnya management fee ini dibayarkan kepada penjamin pelaksana emisi (managing under-writer). under-writer). b. Underwriting fee, yaitu pembayaran fee kepada semua penjamin emisi secara proporsional artinya besar-kecilnya fee yang fee yang dibayarkan
14
tergantung dari besarnya bagian efek yang dijamin oleh masingmasing underwriter. c. Selling fee, yaitu pembayaran fee kepada agen penjual yang ditunjuk (broker atau perusahaanperusahaan efek) berdasarkan perjanjian agen penjual yang besarnya sesuai dengan jumlah efek yang terjual.
2. Perantara Pedagang Efek Perantara Pedagang Efek (PEE) Perantara Pedagang efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak lain. PEE berperan penting dan dominan agar pasar modal berfungsi. Oleh karena itu PEE sebagai salah satu pihak yang terkait dengan pasar modal, dituntut untuk bersikap jujur dan dapat dipercaya dalam melaksanakan tugasnya (my (my word is my bond- motto motto dalam industri pasar modal).15 Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE) Adalah orang perorangan yang telah mendapatkan izin dari BAPEPAM & LK untuk bertugas mewakili kepentingan perusahaan efek untuk melaksankan perdagangan efek. Dalam memiliih perantara (pialang) yang baik investor sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 16 1. Kejujuran pialang dalam bertugas untuk kepentingan kepentinga n pemodal 2. Mempunyai standar profesionalisme profesionalism e yang tinggi. 3. Melaksanakan
pekerjaan
dengan d engan
penuh pe nuh
dedikasi dedika si
seriius seriiu s
dengan denga n
berkonsentrasi penuh pada tugas tanpa terpengaruh oleh pihak lain berkepentingan 4. Mendahulukan kepentingan kepentinga n nasabah 5. Menjaga ketat rahasia nasabah
15
Ibid.hlm Ibid.hlm 147 Ibid.
16
15
6. Berhati-hati atas kebenaran kebenaran informasi yang diberikan diberikan dan tidak tidak menganjurkan menganjurkan nasabah agar membeli saham mereka sendiri yang tidak
diketahui dan
diyakini manfaat bagi pemodal 7. Menaati hukum yang berlaku dan segala peraturan yang berhubungan dengan usaha sekruitas serta tidak ikut serta bersama orang lain melakukan pelanggaran di bidang pasar modal 8. Tidak mengambil mengambil kesempatan yang yang dapat merugikan nasabah 9. Tidak akan melakukan tindakan tindakan yang mengakibatkan nama buruk buruk bagi anggota lainnya 10. Para anggota saling bekerja sama demi kepentingan bersama 11. Memberikan advis atau penjelasan kepada investor beserta alasan-alasan dan analisis risiko yang dapat terjadi, evaluasi, dan espektasi yang wajar
3. Manajer Investasi Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio (kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perorangan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi ) untuk para investor atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok investor, kecuali perusahaan asuransi dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 17 Manajer Investasi adalah bagian dari kegiatan perusahaan efek yang dapat dilaksanakan secara terpisah maupun bersama-sama dengan kegiatan lainnya yaitu penjamin emisi dan perantara efek. Imbalannya dihitung dari persentasi tertentu dari nilai dana yang dikelolanya.
17
Ibid . hlm 148
16
Wakil Manajer Investasi (WMI) adalah
orang
perorangan
yang
bertindak
mewakili
kepentingan
perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan portofolio efek, izin untuk wakil manajer investasi dikeluarkan oleh Bapepam dengan standarisasi yang ketat. 18 Karena tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang memadai dalam melakukan analisis efek dan melakukan prediksi mengenai prosfek perusahaan. Atau bisa juga karena kesibukan pekerjaan, tidak sempat melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di bursa efek. Untuk menjawab kebuutuhan ini, manajer investasi yang akan melakukaan semua hal di atas untuk kepentingan calon investor. 19 Nasabah Manajer Investasi dapat berupa investor individual, investor kolektif, investor lembaga seperti dana pensiun, perusahaan asuransi maupun perbankan. Keuntungan bagi institusi yang dananya dikelola oleh Manajer Investasi adalah bahwa mereka akan memperoleh laporan perkembangan dananya secara periodik tergantung kesepakatan di dalam kontrak dan dapat dimonitor sewaktu-waktu apabila diinginkan untuk mengetahui apakah dananya dikelola sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama. Manajer Investasi tidak langsung menerima dana dari nasabahnya melainkan dititipkan kepada kustodian yang telah memperoleh izin dari Bapepam. Kustodian inilah
yang
menerima
perintah
membeli
dan
menjual
efek
dari
Manajer
Investasi.Kustodian Investasi.Kustodian melaksanakan instruksi itu kepada Perantara Pedagang Efek.
18
Ibid. Ibid
19
17
Persyaratan Persyaratan mendirikan Manajer Investasi dari Bapepam: a. Memiliki
wakil manajer investasi yang memperoleh izin perorangan dari
Bapepam. b. Salah satu direksi harus memiliki izin perorangan wakil manajer investasi. c.
Modal disetor minimal Rp. 500 juta manajer investasi dan Rp. 1 miliar untuk manejer investasi patungan (joint venture).
d. Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal Rp. 200 juta dan posisi MKBD
ini harus dipertahankan setiap hari.
C.TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK PERUSAHAAN DALAMPERUSAHAAN EFEK20
1. Fungsi dan Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris Fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebagaimana pada Anggaran Dasar perusahaan sudah disesuaikan dengan UUPT tahun 2007, yaitu sebagai berikut: a.Tugas dan Wewenang Direksi 1) Direksi berhak mewakili perseoran di dalam dan di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan
dengan
pihak
lain
dengan
perseroan,
serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk: a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan; b) Mengikat perseroan sebagai penanggung jawab/penjamin;
20
Sutan Remy Sjahdeni, Tanggung Jawab Pribadi Direksi dan Komisaris, Hukum Bisnis, Volume 14, Juli 2001.hlm 20. 18
c) Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan,
melepaskan dan membebani hak atas barang-barang tidak bergerak, termasuk bangunan-bangunan, hak-hak atas tanah serta perusahaan-perusahaan perseroan; haruslah dengan persetujuan dari salah satu Anggota Dewan Komisaris. 2) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. 3) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan. 4)
Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan.
5)
Dalam hal Presiden Direktu tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka salah seorang anggota DIreksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
perseroan. 6)
Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Direktur atau anggota Direksi yang lain dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.
19
b. Tugas dan Wewenang Wewenang Komisaris antara lain : 1)
Dewan
komisaris
melakukan
pengawasan
atas
kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan dan member nasehat kepada direksi. 2)
Dewan komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi.
3)
Direksi
dan
setiap
anggota
direksi
wajib
untuk
memberikan
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan Dewan Komisaris. 4)
Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seseorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
5)
Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.
6)
Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara
20
waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
pemberhentian
tersebut
dengan
menyebutkan
alasannya.
c. Kode Etik Terdapat beberapa PE yang tidak memiliki kode etik resmi yang didokumentasikan secara tertulis bagi karyawan. Untuk karyawan yang memiliki izin wakil orang perseorangan, perusahaan mengacu kepada kode etik WPE, sedangkan hal-hal terkait budaya dan perilaku perusahaan lainnya lainnya mengacu kepada SOP perusahaan maupun group (holdingnya) serta konvensi dan kebijakan perusahaan yang telah berlaku.
D.
PERILAKU
PERUSAHAAN
EFEK,
PERANTARA PEDAGANG EFEK
DIREKSI
DAN
KOMISARIS
SELAKU
21
1. Bisnis Perusahaan Perusahaan Efek sebagai Perantara Perantara Pedagang Pedagang Efek ditinjau dari UndangUndang Pasar Modal, Peraturan BAPEPAM &LK
a. Undang Undang Pasar Modal UUPM telah memberikan landasan hukum bagi perizinan PE di pasar modal, sehingga apabila PE melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perizinannya, maka BAPEPAM &LK dapat mencabut izin dari PE tersebut. Bahkan hanya BAPEPAM &LK yang berhak mempailitkan suatu PE berdasarkan undang-undang Kepailitan. Dalam Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan bahwa dalam hal Debitor adalah PE, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga 21
Ibid.
21
Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bapepam-LK. Perilaku bagi PE juga memuat mengenai laranganlarangan, sebagai contoh larangan bagi PE sebagaimana termuat dalam Pasal 38 UUPM yang menjelaskan bahwa PE yang bertindak sebagai PPE dilarang melakukan transaksi atas efek yang tercatat pada Bursa Efek untuk pihak terafiliasi atau kepentingan sendiri apabila apabila nasabah yang tidak terafiliasi dari PE tersebut telah memberikan instruksi untuk membeli dan atau menjual efek yang bersangkutan dan PE tersebut belum melaksanakan melaksanakan instruksi tersebut. Contoh larangan lainnya yaitu terkait penggunaan informasi orang dalam sebagaimana termuat dalam Pasal 98 UUPM yang dinyatakan bahwa PE yang memiliki informasi orang dalam mengenai emiten atau perusahaan publik dilarang melakukan transaksi efek emiten atau perusahaan publik tersebut, kecuali apabila transaksi tersebut dilakukan bukan atas tanggungannya sendiri, tetapi atas perintah nasabahnya; dan PE tersebut tidak memberikan rekomendasi kepada nasabahnya mengenai efek yang bersangkutan. Terkait dengan bisnis PE, maka perilaku yang termuat dalam UUPM tersebut menjadi ketentuan yang wajib dijalankan sehingga apabila ditemukan adanya pelanggaran maka sanksi dapat diberikan oleh BAPEPAM &LK, dimana hal ini akan mengganggu jalannya bisnis PE.
b. Peraturan BAPEPAM &LK dan negara Lain Perusahaan Efek di Indonesia harus berbentuk Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), hal ini ditegaskan dalam angka 1 huruf a Peraturan BAPEPAM &LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang menyatakan Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM &LK.
22
Perlu diketahui bahwa hampir semua negara memberikan pengaturan terkait bisnis proses yang harus dilakukan oleh suatu PE, hal yang sama juga diatur bagi PE yang ada di Indonesia. Beberapa pengaturan yang penting bagi bisnis proses di PE adalah terkait dengan perlindungan nasabah, mulai dari pembukaan rekening sampai dengan proses transaksi. Penerapan Know Your Client bagi nasabah, manajemen benturan kepentingan, petunjuk layanan dari PE, penetapan fee atau komisi, proses penanganan komplain nasabah termasuk kewajiban akan pemenuhan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang dibuat. Peraturan BAPEPAM &LK sebenarnya sudah sesuai dengan best practice yang berlaku secara international, mungkin perbedaan yang perlu dielaborasi lebih lanjut adalah mengenai risk management karena karakteristik dari masing-masing PE setiap negara pasti berbeda dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh BAPEPAM &LK mulai dengan rencana revisi peraturan terkait perizinan PE sampai dengan penerapan risk management PE. Tujuan pengaturan PE adalah dalam rangka menciptakan pasar modal yang wajar, teratur dan efisien serta mampu bersaing dalam era perdagangan bebas. Saat ini permodalan PE yang menjalankan kegiatan sebagai PPE yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah). Sedangkan PE yang menjalankan kegiatan sebagai PPE yang tidak mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Borderless atas kepemilikan asing di PE Indonesia sudah dibuka untuk pihak asing dimana saham untuk PE patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing yang bergerak di bidang keuangan selain sekuritas maksimal 85% (delapan puluh lima perseratus) dari modal disetor. Sedangkan bagi saham PE patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing yang bergerak di bidang sekuritas yang telah memperoleh izin atau di bawah pengawasan regulator pasar modal di negara asalnya maksimal 23
99% (sembilan puluh sembilan perseratus) dari modal disetor. Dalam hal PE nasional atau patungan melakukan Penawaran Umum, maka saham PE tersebut dapat dimiliki seluruhnya oleh Pemodal Dalam Negeri atau Pemodal Asing. Pengaturan di negara lain harus kita sesuaikan dengan kondisi PE yang ada di Indonesia, tidak bisa semuanya diadopsi karena mungkin adanya perbedaan kultur masyarakat dan hukumnya. Dengan berbagai transparansi yang ada saat ini, termasuk pengawasan dari regulator dan publik, maka diharapkan PE harus memperhatikan kualitas pelayanan, kualitas sumber daya manusia, ketaatan terhadap peraturan, dan kualitas sistem back office
24
BAB III SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari pembahasan diatas kami menyimpulkan bahwa: 1.
Perusahaan Efek selaku Perantara Pedagang Efek merupakan pihak yang memiliki peran penting dalam menentukan berkembang tidaknya transaksi efek di pasar modal. Terkait dengan perannya, Perusahaan Efek dituntut untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Profesionalisme
dan
kepercayaan
masyarakat
terhadap
Perusahaan Efek merupakan sesuatu yang harus terus dijaga dan ditingkatkan, sejalan dengan tugas melakukan jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau nasabahnya yang hingga saat ini tidak saja terdiri dari investor lokal tetapi juga investor asing yang memiliki peran besar dalam perkembangan pasar. Dengan demikian maka tidak saja aturan berperilaku yang harus dimiliki dan dijalankan, tetapi juga Perusahaan Efek harus memiliki orang-orang yang berkomitmen tinggi dalam menjalankan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. 2.
Peranan penjamin emisi efek, efek, perantara perdagangan perdagangan efek, serta manajer manajer investasi dalam kegiatan perusahaan efek sangat memegang peranan penting dalam pasar modal. Hal ini disebabkan karena masing-masing memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan atau bahkan tidak dapat digantingan oleh peran kegiatan lainnya.
25
SARAN Untuk menimalkan penyalahgunaan kewenangan oleh direksi dan dewan komisaris perlu pengaturan secara khusus terkait perilaku direksi dan dewan komisaris
dalam
menyelenggarakan
operasional
dan
pengawasan
terhadap
perusahaan efek. Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan struktur perusahaan yang tepat dan pengendalian internal yang sesuai dengan kegiatan usahanya sehingga dapat melindungi nasabah nya termasuk dalam pengendalian risiko misalnya: a. Semua karyawan harus memahami pentingnya pengelolaan risiko b. Kompetensi karyawan yang tinggi untuk pengelolaan risiko
26
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman,dkk,” Adiwarman,dkk,”aspek hukum pasar modal indonesia” Kencana, Jakarta 2010.
Prof. DR. Sutan Remy Sjahdeni, SH, Tanggung Jawab Pribadi Direksi dan Komisaris, Hukum Bisnis, Volume 14, Juli 2001.
Undang-Undang : Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995
27