PERUSAHAAN GO PUBLIC DAN PASAR MODAL
MAKALAH
D i ajuka juk an Untuk Mem Memenuhi Salah Salah Satu Satu I ndi ndi vidu Mata Mata K ulia uli ah H ukum B i sni sni s D osen sen Penga Pengasu suh: h: D r. I sna snai ni, ni , SH ., MH
Oleh :
AGUNG WEDYA PRADANA NPM. 16.832.0296
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik taufik
dan
hidayahhidayah-Nya Nya
saya
dapat dap at
menyel menyelesa esaikan ikan
makalah ak alah
yang berjudul ber judul
P er usahaa usahaan G o P ubli c da dan Pa P asar sar Modal Modal . Sholawat dan salam semoga senantiasa
“
”
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi enjad i anu a nugerah gerah serta s erta rahmat bagi seluruh alam semesta. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pada pada mata kuliah kuliah Hukum Bisnis Bisnis dengan de ngan judul
P er usaha usahaa an G o P ubli ubli c da dan
“
Pasar Modal . Disamping itu, selama pembuatan makalah saya juga mendapat ”
bany banyak duku dukun ngan dan jug juga bantu bantuan an dari berbagai berbagai pih pihak, maka dari itu saya saya haturkan aturkan bany banyak terim terima kasih kasih kepada: 1. Bapak Dr. Isnaini, SH., MH selaku dosen pengasuh mata kuliah Hukum Bisni Bisnis, s, yang member memberika ikan n bimbin bimbingan, gan, saran, sar an, dan juga juga ide. 2. K edua orang ora ng tua yang yang telah memberika memberikan n dorongan dorongan dan juga juga masuka masukan. n. Demikian yang dapat penulis sampaikan, Semoga makalah ini dapat di pahami oleh siapapun yang membacanya. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Sebelumnya penulis mohon maa maaff apabil apa bilaa terdapat terda pat kesalahan kes alahan kata kat a - kata kat a yang yang kurang berkenan. ber kenan. Penulis Penulis juga juga menyadari sepenuhnya bahwa dari pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan jauh jauh dari kata sempu sempurn rna. a. Oleh Oleh sebab itu, tu, penu penulis berharap berharap adany adanya kriti kritik, k, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga dapat bermanfaat. Medan, Mei 2018 Penulis
Agung Agung Wedya We dya Pradana Pra dana
i
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1
A. Latar Belakang..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................................
3
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
4
A. Perusahaan Tertutup dan Perusahaan Terbuka ..................................
4
B. Proses Go Public Suatu Per usahaan ...................................................
6
C. Pengertian Pasar Modal......................................................................
14
D. Para Pelaku Pasar Moda l....................................................................
15
E. Penegakkan Hukum di Pasar Modal...................................................
16
BAB III PENUTUP ........................................................................................
20
A. Kesimpulan ........................................................................................
20
A. Saran ..................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
21
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Go Public merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana dalam rangka pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan Go public biasanya selain digunakan untuk keperluan ekspansi juga digunakan untuk pelunasan hutang yang diharapkan akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk memperkuat struktur permodalan Go Public juga
dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja
perusahaan.
Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan obligasi dengan maksud untuk memperoleh tambahan modal yang digunakan
untuk
melakukan
hidup
pengembangan
usaha
serta
mempertahankan
kelangsungan
perusahaan. Penjualan saham dilakukan di Pasar Bursa Efek atau yang dikenal dengan nama Pasar Modal. Pasar Modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu bangsa. Salah satu fungsi Pasar Modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal juga merupakan sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang, dengan menjual saham atau obligasi (Hartono, 2003).
Berkembanganya
Pasar
Modal
di
Indonesia
belakangan
ini
telah
menjadkan Pasar Modal sebagai alternatif pendanaan banyak perusahaan, dalam rangka memperoleh tambahan modal. Dengan menerbitkan saham di pasar modal berarti bahwa perusahaan tidak hanya dimiliki oleh pemilik lama, tetapi juga oleh masyarakat. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan yang
melakukan
ekspansi
usaha
untuk
tujuan
tersebut,
maka
perusahaan
memerlukan dana yang relative besar. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk utang atau menerbitkan
1
saham di Pasar Modal. Dengan menerbitkan saham di Pasar Modal berarti bahwa perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga dimiliki masyarakat. Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kalinya di Pasar Modal dikenal dengan istilah Initial Public Effering atau sering disebut dengan Penawaran Umum Saham Perdana. Penawaran Umum Perdana (IPO) merupakan kegiatan yang penting bagi suatu perusahaan karena dengan kegiatan ini bukan hanya sekedar melakukan transaksi keuangan saja, tetapi dengan melakukan IPO ini suatu perusahaan akan berubah statusnya dari perusahaan
tertutup
(private company)
menjadi perusahaan terbuka
(public
company), dalam arti setiap perusahaan terbuka (public company), dalam arti setiap pihak yang memenuhi persyaratan tertentu dapat memiliki perusahaan tersebut, baik di pasar perdana (primary market), maupun di pasar sekunder (secondary
market)
melalui
bursa
efek.
Sesuai
dengan
tuntutan
sebagai
perusahaan terbuka, pola kerja perusahaan yang telah go public dalam prakteknya akan lebih bersifat dibandingkan dengan perusahaan sebelum go public. Pada saat perusahaan menetapkan rencana untuk memperoleh tambahan dana melalui go public permasalahan penting yang dihadapi adalah penentuan besarnya harga penawaran perdana karena perusahaan yang go public untuk pertama kalinya tidak ada harga pasar saham sampai dimulainya penjualan saham di pasar sekunder. Pada saat tersebut umumnya para pemodal memiliki informasi terbatas seperti yang diungkapkan dalam prospektus. Prospektus ini berfungsi sebagai media komunikasi antara emiten dan investor. Informasi yang diungkapkan dalam prospektus
ini akan membantu investor dalam mengambil keputusan yang
rasional mengenai resiko dan nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten (Kim et al 1995 : 450).
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana disebut IPO. Salah satu yang menjadi daya tarik IPO adalah tidak adanya kewajiban emiten untuk mengembalikan dana yang diperoleh tersebut berikut bunga kepada penyedia dana. Hal ini dikarenakan dana yang diterima oleh emiten merupakan penyetoran modal oleh masyarakat. Pada saat penawaran perdana, perusahaan
emiten
menyediakan
prospektus
2
yang
isinya
meliputi informasi
keuangan dan non keuangan perusahaan minimal dua tahun berturut-turut, jenis usaha, umur perusahaan, penjamin emisi (underwriter), auditor yang mengaudit laporan keuangan yang disajikan pada saat penawaran perdana, serta informasi mengenai kepemilikan sahamnya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul dari makalah ini
Modal
”
P erusahaan G o Publi c dan Pasar
“
maka yang akan di bahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan tertutup dan terbuka? 2. Bagaimana proses go public suatu perusahaan? 3. Apa yang dimaksud dengan pasar modal? 4. Siapa para pelaku pasar modal? 5. Bagaimana penegakkan hukum di pasar modal?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin didapatkan melalui penulisan paper ini adalah : 1. Mengetahui dan memahami pengertian dari perusahaan tertutup dan terbuka. 2. Mengetahui dan memahami proses go public suatu perusahaan. 3. Mengetahui dan memahami pengertian pasar modal. 4. Mengetahui dan memahami para pelaku pasar modal. 5. Mengetahui dan memahami penegakkan hukum di pasar modal.
3
BAB II PEMBAHASAN Perusahaan Go Public dan Pasar Modal
A. Perusahaan Tertutup dan Perusahaan Terbuka
Yang
dimaksud
dengan
perusahaan
tertutup
adalah
suatu
perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual belisahamnya dilakukan dengan caracara yang ditentukan oleh anggaran dasar peseroan, yang pada umunya diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan. Sedangkan
yang
dimaksud
dengan
perseroan
terbuka
adalah
suatu
perseroan terbatas yang modal dan sahamnya dipegang oleh banyak orang/banyak perusahaan, yang penawaransahamnya dilakukan kepada public/ masyarakat sehingga jual beli sahamnya dilakukan melalui basar modal.
Salah
keterbukaan
satu
ciri
dari
perusahaan
(disclosure) atas
informasi
terbuka perusahaan
adalah
perlunya
kepada
public,
sehingga hokum pun mengatur masalah perusahaan terbuka, termasuk tentang keterbukaan informasi ini secara sangat detail.1 Ketentuan “Tbk”
perundang-undangan
dibelakang
nama
mengharuskan
perusahaan
terbuka,
penempatan
kata
sehinggga
jelas
membedakannya dengan suatu perusahaan tertutup. Misalnya : 1. PT Telkom Tbk. 2. PT Astra Internasional Tbk. 3. PT Kalbe Farma Tbk. 4. Dan lainnya Suatu perusahaan terbuka dapat berupa Emiten atau Perusahaan Publik. Yang dimaksud dengann Emiten adalah suatu perusahaan terbuka dimana
proses
melakukan
menjadi
penawaran
perusahaan
terbuka
saham-sahamnya
dilakukan
kepada
public
dengan lewat
jala suatu
penawaran umum. Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan public Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 51. 1
4
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
adalah suatu perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses
penawaran
umum,
melainkan
dengan
sendirinya
perusahaan
tertutup kemudian memiliki pemegang sahamnya yang banyak, misalnya dengan warisan saham, jual beli atau hibah saham kepada banyak orang. Kepada perusahaan public ini juga berlaku banyak persyaratan yang sama dengan
emiten,
seperti
kewajibanketerbukaan
informasi,
kewajiban
pendaftaran ke Bapepam, atau kewajiban pencatatan saham.2 Di samping itu, selain dari saham, juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga lain (efek lain), yaitu sebgai berikut : 1. Surat Pengakuan Hutang. 2. Surat Berharga Komersil (Comercial Paper). 3. Obligasi. 4. Tanda Bukti Hutang. 5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif. 6. Kotak Berjangka Atas Efek. 7. Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warran dan Opsi Tentang perusahaan terbuka ini diatur oleh suatu cabang ilmu hukum yang disebut dengan hukum pasar modal. Hukum Pasar Modal ini menyangkut dengan objek-objek bahasan sebagai berikut: 1. Pengaturan tentang perusahaan. yang antara lain meliputi: a. Persyaratan keterbukaan lnformasi. b. Perilindungan pemegang saham minoritas/pemegang saham public 2. Tentang berbagai macam surat berharga pasar modal (elek). 3. Tentang administrasi pasar modal. yang berisikan antara lain halhal sebagai berikut: a. Tentang perusahaan yang menawarkan surat berharga. b. Tentang profesi. badan atau lembaga yang terlibat dalam pasarmodal.
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 52. 2
5
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
c. Tentang perdagangan surat berharga. d. Tentang proses go public. e. Tentang pendaftaran dan pencatatan. f.
Tentang
dokumentasi.
seperti
persyaratan
prospektus.
pernyataan
pendanaan. pengumuman. dan sebagainya. 4. Tentang penegakkan hokum di pasar modal Tujuan hukum dari pengaman pasar modal adalah agar tercapai unsurunsur sebagai berikut a. Keterbukaan informasi. b. Profesionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal. c. Pasar yang tertib dan modern. d. Efisiensi. e. Kewajaran. f.
Perlindungan investor
g. Kepastian hokum. h. Keadilan.
B. Proses Go Public Suatu Perusahaan
Setelah suatu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan yang di tentukan oleh undang-undang untuk menjadi perusahaan terbuka, maka proses go public sudah dapat dilakukan dan setelah proses go public ini dilakukan. berubalah perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka.3 Keselumhan tahapan dalam rangkaian proses go public dari suatu perusahaan (emiten) adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan untuk Go Public. 2. Tahap Pendahuluan untuk Go Public. 3. Tahap Pelaksanaan Go Public. Berikut ini penjelasannya, yaitu sebagai benkut:
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 54. 3
6
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
1. Tahap Persiapan untuk Go Public. Dalam tahap persiapan untuk go public ini dilakukanlah halhal sebagai berikut: a.
Restrukturisasi perusahaan
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi. c. Dilakukan private placement. Berikut ini penjelasannya. yaitu sebagai berikut: a. Restrukturisasi perusahaan Restrukturisasi perusahaan ini dilakukan dengan maksud agar perusahaan yang bersangkutan dapatmemenuhi berbagai persyaratan go public. Dalam proses restrukturisasi perusahaan untuk go public ini, dilakukanlah berbagai macam restruk turisas i sebagai berikut: 1.Restrukturisasi tmansial, ' 2.Restrukturisasi bisnis. 3.Restrukturisasi Korporat. 4.Restrukturisas i Posisi SDM. dan 5.Restrukturisasi Hutang/pinjaman. Sebagai restrukrisasi
gambaran
ini
tentang
misalnya,
bagaimana
terhadap
dilakukannya
restruksisasi
finansial,
proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Reevaluasi asset 2. Menjual
anak
perusahaan
yang
sering
merugi
atau
yang
prospeknya tidak bagus. 3. Jika anak perusahaan dalam kelompok yang mempunyai profit yang tinggi, maka anak perusahaan tersebut dimasukkan menjadi anak perusahaan dari perusahaan yang akan go public. 4. Jika mungin dilakukan pelumnasan hutang bank untuk dapat menekan biaya. 5. Penelitian tentang manfaat dari penggunaan dana hasil go public sehingga
pemanfaatan
dana
sebaik-baiknya.
7
tersebut
dapat
dilakukan
dengan
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi. Suatu pemsahaan yang akan go public (emiten) diperkikan suatu kerapian di bidang kearsipan. Untuk itu. Dokumen-dokumen harus disimpan dengan baik dan dipadukan seorang corporate secretary. Demikian iuga izin-izin yang bem bers atau sudah mati perlu dihidupkan kembali. Kontrak-kontrak yang tidak benar perlu di benarkan.4 c. Dilakukan private placement.
Adakalanya, (emiten)
memerlukan
suatu dana
perusahaan terlebih
yang
dahulu
akan
untuk
go
public
membereskan
perusahaannya atau untuk kepentingan lain. Untuk itu. dapat ditempuh melalui suatu proses yang disebut dengan private placement atau yang disebut juga dengan istilah private offering. Dalam hal ini. pihak pamaahaan mencoba manan dana kepada pihak luar, di mana dana tersebut akan dibayar dengan saham pada waktu go public nanti atau dengan dana hasi go public. Sering dilakukan dengan penerbitan suatu instrumen
yang
disebut
dengan
obligasi
konversi
(convertible
bonds).Convertible bonds adalah suatu surat hutang yang di jual kepada seseorang atau suatu perusahaan di mana surat hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham pada saat perusahaan tersebut go public nantinya.
2. Proses Pendahuluan untuk Go Public Setelah dilakukan persiapan-persiapan dan hasilnya menunjukkan bahwa
perusahaan sudah memenuhi syarat untuk
dimulallah
proses
pendahuluan
untuk
go
go
public.
public, Dalam
maka proses
pendahuluan untuk go public ini. dilakukanlah hal-hal sebagai berikut: 5 4
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 55.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 339.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
5
8
a. Penuniuka n Pihak yang Terlibat. Pada tahap ini. pihak pemsahaan yang akan go public (emiten) haruslah memilih dan menunjuk pihak-pihak yang terlibat dalam proses go public tersebut. Pihak-pihak yang terlibat tersebut. antaralain adalah sebagai berikut:6 1. Penjamin Emisi (underwriter). 2. Akuntan Publik. 3. Konsultan Hukum 4. Notaris. 5. Perusahaan Penilai (Appraiser) 6. Biro Administrasi efek. 7. dan lain-lain.
b. Proses Underwriting Dalam proses undewriting ini. pihak penjamin emisi (underwriter) sudah harus ditunjuk oleh emiten. Pihak Underwriter ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur pemasaran sampai terjualnya saham di pasar perdana. Pihak undemm'ter ini juga melakukan komitmenkomitmen
tertentu
dengan
emiten.
Komitmen-komitmen
tersebut
adalah sebagai berikut:7 1. Komitmen Penuh (Full Commitment) Komitmen penuh atau disebut juga dengan istilah Full Commitment. Commitment.
kadang-kadang Dengan
disebut
komitmen
ini,
dengan pihak
istilah
Full
underwriter
tidak
ubahnya seperti penjamin saja. yakni menjamin bahwa seluruh saham dari emiten tersebut akan laku terjual di pasar perdana. Apabila ternyata kemudian saham tersebut tidak habis laku terjual.
6
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 56.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 56.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
7
9
maka pihak underwriter mempunyai kewajiban untuk membeli untuk dirinya , sendiri atas sisa saham yang tidak laku terjual. 2. Komitmen Terbaik (Best Effort Commmnent). Dengan komitmen terbaik ini. pihak underwriter hanya berkewajiban untuk menjual saham dengan sebaik-baik nya di pasar perdana. Manakala ternyata bahwa ada saham yang tidak habis laku terjual di pasar perdana tersebut. sisa dari saham-saham yang bersangkutan (yang tidak laku) boleh dikembalikan kepada pihak emiten tanpa ada kewajiban dari underwriter untuk membeli untuk dirinya sendiri.8
3. Komitmen Siega (Stand By Commitment). Dengan komitmen siaga ini yang dimaksudkan adalah bahwa pihak underwriter berkewajiban untuk menjual saham dari emiten di pasar perdana. Akan tetapi. manakala saham tersebut tidak habis laku terjual di pasar perdana. maka sisa saham yang tidak habis terjual di pasar perdana. dapat dibeli sendiri oleh underwriter pada harga tertentu. Dalam proses mderwriting ini, dilakukan juga suatu proses terhadap emiten yang disebut dengan proses due diligence. Yakni suatu proses pemeriksaan formal secara detail terhadap berbagai item penting
dari suatu perusahaan
untuk
menentukan
apakah
suatu
perusahaan sudah siap atau belum untuk go public. Hal-hal yang diperiksa dalam proses due diligence adalah sebagai berikut:9 1. Anggaran dasar beserta seluruh kelengkapan amandemenara 2. Daftar pemegang saham.
8
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 57.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Bandung, 2012, hlm. 58.
Hukum
Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
9
10
3. Daftar anggota direksi dan komisaris. 4. Daftar lokasi bisnis. 5. Fnandal Statement. 6. Kontrak-kontrak yang mebuat oleh emiten. 7. Liabiities (slm lemis. long terms dan contingenls). 8. Polis asuransi. 9. Hak milik htelektual. 10. Daftar produksi. 11. Perkara-perkara litigasi. 12. Daftar supplier. 13. Daftar pelanggan. 14. Dan lain-lain.
c.
Restrukturisasi Anggaran Dasar. Anggaran dasar dari perseroan juga perlu direvisi agar sesuai dengan anggaran dasar suatu perusahaan terbuka. Sebab untuk anggaran dasar suatu perusahaan terbuka. ada suatu standar tersendiri, yang berbeda dengan anggaran dasar suatu perusahaan tertutup. Porsi terbesar dan pelaksanaan restrukturisasi anggaran dasar dilakukan oleh pihak notaris bersama-sama dengan konsultan hukum.10 Adapun bagan-bagian dari anggaran dasar yang perlu direvisi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Permodalan perseroan. 2. Jumlah saham diperbanyak. 3. Jumlah saham yang dialokasikan kepada public. 4. Harga
nominal
saham
dengan
yang
dipersyaratkan
untuk
perusahaan terbuka. 5. Pengalihan saham sesuai dengan aturan aturan pasar modal. Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 58. 10
11
6. Persyaratan untuk direksi dan komisaris lebih diperketat. 7. Keuangan mesti diaudit oleh akuntan public. 8. Ketentuan tentang wajib lapor atau wajib diumumkan terhadap halhal tertentu. 9. Penyesuaian tentang kuorum dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan rapat direksi atau komisaris. 10. Penggunaan dana hasil go public harus jelas. 11. Jual beli saham dalam hal-hal tertentu dilakukan dengan suatu tender offer. 12. Pengaturan
tentang
transaksi
yang
berbenturan
kepentingan
(conflict of interest).
d. Pembuatan Laporan dan Dokumentasi Go Public Lainnya. Laporan-laporan kepada yag berwenang dan sejumlah dokumentasi yang berhubungan dengan proses go public haruslah disiapkan juga. Dokumentasi-dokumentasi yang penting dalam hubungannya dengan proses go public adalah sebagai berikut :11 1. Legal audit dan legal opinion yang dibuat oleh konsultan hokum. 2. Laporan keuangan dari akuntan public 3. Laporan penilaian perusahaan penilai (appraiser) 4. Draft prospectus (termasuk didalamnya oleh emiten sendiri). 5. Pernyataan pendaftaran. 6. Confort letter. Seperti telah disebutkan bahwa salah satu dokumentasi penting dalam proses go public adalah suatu legal audit yang dibuat oleh konsultan hokum. Pada prinsipnya legal audit ini berisikan hal-hal sebagai berikut : 1. Pemaparan dan analisis terhadap anggaran dasar perseroan. 2. Pemaparan dan analisis terhadap permodalan dan saham. Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 59. 11
12
3. Pemaparan dan analisis terhadap izin-izin dan persetujuan. 4. Pemaparan dan analisis terhadap asset- aset perseroan. 5. Pemaparan dan analisis tentang asuransi. 6. Pemaparan dan analisis tentang tenaga kerja. 7. Pemaparan dan analisis tentang penyertaan pada perusahaan lain. 8. Pemaparan dan analisis terhadap kontrak-kontrak. 9. Pemaparan
dan
analisis
terhadap
persetujuan-persetujuan
dalam rangka emisi efek. 10. Perkara-perkara
di
pengadilan,
arbitrase
dan
badan-badan
peradilan lainnya.
e.
Pencatatan Pendahuluan atas Saham-saham di Bursa Efek. Dalam
tahap
pendahuluan
ini
dilakukan
juga
pencatatan
pendahuluan atas saham-saham di bursa efek dimana sahamsaham dari perusahaan tersebut akan dijual, yakni penjualannya di pasar
sekunder
nantinya.
Sungguhpun
nantinya
ada
masanya
dilakukakan lagi pencatatan saham yang definitive di bursa-bursa tersebut 3. Proses pelaksanaan go public. Setelah dilaluinya proses pendahuluan untuk go public dan ternyata perusahaan memenuhi syarat untuk go public, maka tibalah saatnya bagi perusahaan tersebut untuk maju ke tahap pelaksanaan go public itu sendiri. Dalam tahap pelaksanaaan go public ini dilakukanlah hal-hal sebagai berikut :12 a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran. b. Public expose, yakni pernyataan dan diskusi dengan pihak public atau pihak pejabat yang berwenang.
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 61. 12
13
c. Pembuatan dan pencetakan prospectus, dan pemuatan prospectus ringkas dalam 2 (dua) surat kabar) d. Road show yakni dengan berkunjung ke tempat-tempat investor institusional untuk menawarkan saham. e. Penjatahan di pasar perdana. f.
Proses pencatatan saham di bursa efek.
g. Proses jual beli saham di pasar sekunder (bursa-bursa saham).
C. Pengertian Pasar Modal
Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Menurut
Usman
(1990:62),
umumnya
surat-surat
berharga
yang
diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang
umumnya
dikenal
nama
obligasi
dan
surat
berharga
yang
bersifat
pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahaan. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: be rsangkutan pe rusaha an
”
de ngan publik
Pas ar Moda l yaitu se bagai suatu kegiatan yang penawara n
umum
da n
pe rd aganga n
efe k,
yang ber ka itan de ngan efek yang diter bitka nnya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.” Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk
didalamnya
adalah
bank-bank
komersial
dan
semua
lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang
14
efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
D. Para Pelaku Pasar Modal
Di antara semua pasar di dunia ini, maka pasar yang paling tertib dan paling banyak pengaturannya oleh hokum adalah pasar modal, yakni pasar tempat dimana diperjualbelikan efek, termasuk saham perusahaan terbuka. Karena emisi saham atau jual beli saham terbilang sangat rumit dan riskan penipuan, maka banyak pihak yang terlibat dalam pasar modal tersebut, yaitu sebagai berikut :13 1. Pihak yang Berfungsi Sebagai Pelaku Investasi Kedalam kategori ini termasuk antara lain sebagai berikut : a. Investor perorangan b. Investor lembaga/badan hukum 2. Pihak yang Berfungsi Sebagai Penarik Modal Kedalam kategori ini termasuk antara lain : a. Emiten. b. Perusahaan Publik. 3. Pihak yang Berfungsi Sebagai Penyedia Fasilitas Kedalam kategori ini termasuk antara lain : a. Bursa-bursa efek, seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), atau Wallstreet di New York. b. Lembaga K liring dan Penjaminan. c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 4. Pihak yang Berfungsi Sebagai Pengawas Kedalam kategori ini termasuk antara lain Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). 5. Pihak yang Merupakan Penunjang Pasar Modal
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 61. 13
15
Kedalam kelompok ini termasuk : a. Lembaga Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari : 1. Custodian. 2. Biro Administrasi Efek. 3. Wali Amanat. b. Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari : 1. Akuntan Publik. 2. Konsultan Hukum. 3. Perusahaan Penilai. 4. Notaris. 6. Pihak yang Berfungsi Sebagai Pengatur Emisi dan Transaksi Kedalam kategori ini termasuk antara lain : a. Penjamin Emisi. b. Wakil Penjamin Emisi. c. Perantara Pedagang Efek. d. Wakil Perantara Pedagang Efek. 7. Pihak yang Berfungsi Sebagai Pengelolaa n Modal dan Konsultasi Kedalam kategori ini termasuk antara lain : a. Manager Investasi. b. Wakil Manager Investasi. c. Penasihat Investasi Perorangan. d. Penasihat Investasi berbentuk Perusahaan. e. Reksa Dana.
E. Penegakkan Hukum di Pasar Modal
Banyak sekali trik bisnis dilakukan di pasar modal, bahkan banyak yang menjurus ke tindak pidana, sehingga untuk mencegah kerugian dan ketidakadilan bagi pihak masyarakat atau bagi pihak tertentu, sector hokum harus menyediakan perangkatnya yang jelas dan komprehensif. Ujung tombak dari penegakkan
16
hokum di pasar modal adalah Badan Pengawas Pasar Model (Bapepam). Bapepam ini mempunyai fungsi sebagai :14 1. Lembaga Pembina 2. Lembaga pengatur 3. Lembaga pengawas Diberikannya fungsi tersebt kepada Bapepam adalah dengan tujuan agar dicapainya suatu pasar modal yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Teratur 2. Wajar 3. Efisien 4. Melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat Dalam
menjalankan
fungsinya
sebagai
lembaga
pengawas,
Bapepam
melakukannya secara berikut : 1. Preventif,
yakni
dengan
membentuk
aturan
main
yang
jelas,
membuat
pedoman, bimbingan dan pengarahan. 2. Represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan penerapan sanksisanksi. Dalam
hal
fungsinya
sebagai
pengawas
yang
represif,
Bapepam
mempunyai wewenang sebagai berikut : 1. Wewenang Pemeriksaan 2. Wewenang Penyidikan Dengan diberikannya kewenangan pemeriksaan dan penyidikan kepada Bapepam, maka Bapepam sudah dipandang semacam Polisi Khusus yang memang
dimungkinkan
dalam
Kitab
Undang-Undang
Hukum
Acara
Pidana
(KUHAP). Dengan kewenangannya sebagai lembaga pemeriksaan, Bapepam dapat melakukan tindakan-tindakan terhadap pihak yang diduga melanggar ketentuan di
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 63. 14
17
bidang pasar modal, untuk mana Bapepam akan mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lain untuk membuktikan ada atau tidaknya pelanggaran atas perundang-undangan dibidang pasar modal. Selanjutnya,
sebagai
lembaga
penyidik,
Bapepam
dapat
melakukan
tindakan penyidikan terhadap pihak yang di duga melanggar aturan pidana, di bidang pasar modal, yang diduga dapat atau telah menimbulkan kerugian bagi pasar modal atau bagi masyarakat tertentu atau masyarakat secara keseluruhan. Sebagai lembaga penyidik, maka apabila emenuhi persyaratan undang-undang, Bapepam dapat meneruskan perkara yang disidiknya itu ke lembaga penuntutan, untuk dilakukan penuntutan hokum yang dalam hal ini dilakukan oleh pihak kejaksaan. Perundang-undangan dibidang pasar modal juga mengategorikan berbagai tindakan
di
bidang
pasar
modal
sebagai
pembuatan
pidana,
dengan
mengancamnya dengan hukuman pidana. Dilihat pidana pasar modal dapat diklasifkasikan sebagai berikut :15 1. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 10 (sepuluh) tahu penjara dan atau denda maksimum R. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), antara lain di ancam terhadap tindakan-tindakan sebagai berikut: a. Penipuan b. Manipulasi pasar modal c. Mempengaruhi pasar modal secara tidak layak d. Membuat pernyataan yang tidak benar e. Melakukan perdagangan orang dalam (insider trading) f.
Melakukan penawaran umum yang tidak sah
2. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 5 (lima) tahun penjara dan atau denda maksimum Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), antara lain diancam tindakan-tindakan sebagai berikut: a. Perusahaan public yang tidak menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagaimana mestinya.
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 65. 15
18
b. Pemalsuan dkumen, izin atau tindakan tida layak semacam itu. 3. Perbuatan
dengan
ancaman
pidana
maksimum
1
(satu)
tahun kurungan dan atau denda maksimum Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) antara lain diancam terhadap tindaka-tindakan sebagai berikut : a. Melakukan usaha di bidang pasar modal tanpa izin pihak yang berwenang untuk itu. b. Menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan dari Bapepam. Dalam rangka melaksanakan penegakkan hokum (law enforcement) dibidang pasar modal, maka selain dari sanksi pidana (penjara, kurungan atau denda), maka hokum pasar modal menyediakan juga beberapa sanksi lainnya, yaitu sebagai berikut :16 1. Sanksi perdata, berupa ganti rugi perdata. 2. Sanksi
administrasi,
berupa
pencabutan
izin
dan
penjatuhan
denda
administrative.
Dr. Munir Fuady, SH.,MH,.LL.M, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012, hlm. 66. 16
19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Go Public merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan
untuk
mendapatkan
tambahan
dana
dalam
rangka
pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan Go public biasanya selain
digunakan
pelunasan hutang
untuk yang
keperluan
ekspansi
juga
digunakan
untuk
diharapkan akan dapat meningkatkan posisi
keuangan perusahan disamping untuk memperkuat struktur permodalan Go Public juga dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja perusahaan. Salah satu fungsi Pasar Modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal juga merupakan sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang, dengan menjual saham atau obligasi
B. Saran
Demikianlah makalah singkat tentang Perusahaan Go Public dan Pasar Modal yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat banyak kesalahan atau kekurangan di dalam penulisan makalah ini, sudi kiranya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca yang budiman sekalian yang bersifat membangun bagi saya demi kesempurnaan makalah ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fuady, Munir, Dr.,SH.,MH,.LL.M, 2012. Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
21