BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi informasi (IT) mengalami perkembangan yang sangat pesat, berimplikasi pada pengaruh mereka di setiap lini kehidupan yang kini sangat sulit untuk dihindarkan. Program-program dan teknologi bermunculan hampir setiap harinya. Hal ini tidak lain adalah untuk memudahkan aktivitas manusia. Salah satu program yang semakin hari semakin berkembang adalah game. game. Dengan dukungan grafik yang semakin sempurna, juga bahasa pemrograman yang semakin mendukung penggunaan grafis 3D, game game- game game baru pun bermunculan dengan beragam genre beragam genre dan menawarkan bermacam-macam bermacam-macam cerita. Bermain game Bermain game dengan alur cerita yang mengalir, grafis yang memukau, dan gameplay yang menantang tentunya menjadi kesenangan sendiri. Karena itu banyak orang senang ata u bahkan kecanduan k ecanduan be b ermain game rmain game.. Game memang mempunyai pesona adiktif yang bisa membuat pemainnya kecanduan. Namun, yang menjadi masalah adalah, alur cerita dan tujuan game tujuan game tersebut masih berupa hiburan saja. Karena hiburan berarti membuat diri senang, maka tidak jarang ada game ada game yang berisi hal-hal yang tidak baik. Bahkan tidak sesuai dengan norma kita. Padahal, dengan keadiktifannya, sebuah game bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Sebagai suatu program yang interaktif, dapat merespon apa yang dilakukan pemain, sebenarnya game sebenarnya game ini punya peluang yang besar untuk menjadi sebuah sarana pendidikan untuk membuat anak betah belajar lama. Tentunya pendidikan di sini tidak terlalu terlihat eksplisit karena pemain pun akan enggan memainkan game ini. Tapi dengan pesa n implisit implisit yang membuat anak tidak merasa belajar. Dia merasa tertantang dan harus menyelesaikan game menyelesaikan game ini. Dan setelah memainkan game memainkan game ini, pengetahuan dia bertambah. Apalagi, psikologi anak adalah lebih suka bermain daripada belajar. Jika ada game ada game bisa digunakan sebagai sarana pendidikan secara maksimal, tentunya hal ini akan mempermudah kegiatan b elajar mengajar bagi anakanakanak dan gurunya. Sehingga pendidikan bisa lebih mengena ke setiap lapisan masyarakat.
1
1.2 Batasan masalah Makalah
ini difokuskan pada pembahasan mengenai sejarah game sejarah game,,
perkembangan game perkembangan game edukasi, serta kelebihan dan kekurangan game kekurangan game edukasi. 1.3 Rumusan Masalah Masalah
a.
yang akan dibahas adalah sebagai berikut
Bagaimana sejarah kemunculan game kemunculan game?
b. Apa saja genregame saja genregame yang ada? c.
Mengapa
banyak orang tertarik dengan game dengan game?
d. Bagaimanakah perkembangan game untuk edukasi saat ini? e.
Apa saja kelebihan dan kekurangan game sebagai sarana edukasi?
1.4 Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui a.
Sejarah, definisi dan jenis-jenis jenis-jenis game game ;
b. Sebab keadiktifan game keadiktifan game;; c.
Perkembangan edu game saat ini;
d. Kelebihan dan kekurangan game kekurangan game sebagai sarana edukasi
1.5 Manfaat Makalah
ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut. a.
Menambah
wawasan penulis dan pembaca mengenai game mengenai game
b.
Memberikan
gambaran mengenai perkembangan dunia game saat ini
c.
Memaparkan
kepada pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan game
sebagai sarana edukasi d.
Memberi
referensi tambahan kepada pen ulis makalah mengenai mengenai edu game
lain 1.6 Metode Penyusunan Metode
yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah metode studi
pustaka.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
K AJIAN AJIAN TEORETIS
³Seorang anak dilahirkan untuk menjadi seorang peneliti. Mereka secara spontan akan selalu mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Mereka memilih, menyatukan, mengetes, dan mencari untu k menemukan jawaba n dari percobaann ya±³mana yang lebih banyak, mana yang lebih sedikit?´ mereka membau, merasakan, menggigit dan menyentuh untuk mereasakan keras, lembut, kasar dan halus, dingin, hangatnya tangan, goncan gan, pukulan, menekan, dan mencoba menarik benda benda´(R.Buckminster Fuller) Dalam kalimat, ini, hal yang dapat diambil adalah penggunaan pola belajar learning by doing yang doing yang amat melekat dengan anak. Sehingga anak akan lebih mudah belajar menggunakan sistem belajar seperti ini, merasakan secara langsung apa yang terjadi. 2.2 PEMBAHASAN 2.2.1
Definisi
Game
Game merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti permainan. Permainan itu sendiri adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah. Permainan ini biasanya dalam konteks tidak serius atau sebagai hiburan belaka. Dalam penggunaannya, saat ini kata game lebih mengacu kepada video game video game.. Video game Video game adalah game adalah game berbasis elektronik dan visual, yang hanya dapat dimainkan di media visual elektronik. 2.2.2
Sejarah dan Perkembangan
Game
Awal kemunculan game kemunculan game adalah pada tahun 1952. Pada saat itu, seorang mahasiswaUniversitas Cambridge bernama A.S Gouglas membuat game membuat game pertama yang berupa p ermainan OXO (tic-tac-toe) (tic-tac-toe) dalam bentuk grafik. Permainan ini ia buat dan kembangkan untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi antara manusia dan komputer. 6 tahun setelah itu, William Higin Botham mendesain sebuah game sebuah game dengan judul Tennis For Two yang dimainkan dalam oscilloscope. Pada tahun 1961, Steve Russel menyusul dengan game dengan game berjudul Spacewar yang dibuat dalam komp uter mainframe DEC PDP-1 PDP-1 saat menjalani studi di
3
MIT(Massachute
Institute o f Technology). Technology). Pada saat ini, game ini, game yang dibuat tentu
hanya untuk hiburan dan lebih ke arah pengembangan teknologi informatika. Perkembangan game Perkembangan game dimulai setelah dibuatnya game dibuatnya game Spacewar oleh Russel. Dimulai dengan game dengan game ³Chase´ yang diciptakan Ralph Baer yang dapat ditampilkan di televisi pada tahun 1967. Baer, bersama Bill harison, mengembangkan light gun, dan kemudian berhasil menghasilkan prototype yang dapat memainkan beberapa game termasuk di dalamn ya permainan k omputer tenis meja da n menembak. menembak. Era pengembangan game pengembangan game berlanjut tidak hanya di program game program gamenya nya saja, tapi juga di bidang konsol atau media memainkan game. game. Dimulai tahun 1971, Nolan Bushnell dan ted Dabney membuat versi coin-operated arcade dari ³Spacewar ´ yang dinamai Space Computer. Pada tahun yang sama, mereka mendirikan perusahaan pembuat video game video game yang didistribusikan melalui perusahaan lain yaitu Atari. Bushnell membuat sendiri game sendiri game untuk konsol tersebut yang berupa game tennis yang disebut pong. Pong menjadi game menjadi game terlaris pada saat itu. Pada tahun 1975, Will Crowther menulis text adventuregame pertama ³Adventure´. Pada 1976, Exidy mengembangkan Death Race yang kemudian menjadi kontroversi karena unsur kekerasan yang ada. Pada 1977, Atari akhirnya mengeluarkan home console, Atari 2600, dengan menggunakancartridge menggunakan cartridge sebagai media penyimpanan. Setelah inilah, perusahaan-perusahaan game perusahaan-perusahaan game bermunculan dan saling berkompetisi mengeluarkan game dan konsol buatan mereka sendiri. Di antaranya adalah SEGA yang berdiri pada 1960, 1960 , Nintendo (1889) yang pada mulan ya hanyalah sebuah sebuah perusahaan permainan kartu ala jepang namun berkembang menjadi salah satu perusahaan game, game, hingga Sony yang sejatinya merupakan p erusahaan alat-alat alat-alat elektronik pun akhirn ya menciptakan sebuah konsol yang hingga saat ini masih menjadi produk dengan tingkat penjualan yang tinggi. 2.2.3
Jenis-Jenis Game Saat ini, jenis game jenis game yang beredar di pasaran dibagi menjadi beberapa jenis.
Masing-masing
memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Jenis game Jenis game dibagi sesuai dengan
platform atau media memainkan, dan juga genre juga genre atau tipe permainan. 1) Berdasarkan P latform latform atau alat yang digunakan a.
Arcadegames, rcadegames,
ini adalah game adalah game yang sering disebut ding-dong di
Indonesia. Memiliki alat permainan khusus yang tidak jarang dilengkapi alat-alat yang membuat pemainnya merasa lebih ³masuk ´ ke dalam game. game. Seperti pistol, stir mobil, dan lain sebagain ya.
4
b. PC game PC games, s, yaitu game yaitu game yang dimainkan menggunakan Personal Computers c.
C onsolegames, onsolegames,
yaitu game yaitu game yang hanya dapat dimainkan menggunakan
konsol tertentu. Seperti Playstation, Playstation 2, Xbox, Nintendo, dan lain sebagainya. d.
H andledgames, andledgames,
yaitu game yaitu game yang dapat dimainkan pada konsol yang
dapat dibawa ke mana-mana, seperti Nintendo DS, GameBoy, dan Sony PSP. e.
M obilegames, obilegames,
yaitu yang dapat dimainkan khusus dengan ponsel atau
PDA 2) Berdasarkan genre Berdasarkan genre atau tipe permainan a.
Aksi Game aksi sendiri dibagi menjadi dua bagian : -
Sh ooting / ooting / slide
scrolling
Ini adalah game adalah game hajar-hajaran, tembak-tembakan maupun t usukusuktusukan, bergantung pada cerita yang ada di dalamnya.Game dalamnya.Game ini memerlukan kecepatan refleks, koor dinasi mata-tangan, mata-tangan, juga timing. Inti dari game dari game ini adalah menyerang. -
Petualangan / action RPG Dalam game Dalam game jenis ini, pemain akan diminta untuk melakukan banyak quest atau tugas. Mulai dari menyerang hingga mencari petunjuk untuk menuju misi selanjutnya. Game ini cenderung memiliki visual 3D dan sudut pandang orang ketiga. Grand Theft Auto, Devil May Cry, dan Prince of Persia termasuk dalam jenis ini.
-
F ig ig hting
Dalam game Dalam game jenis fighting ini, pemain akan bermain melawan komputer atau melawan sesama pemain. b. Petualangan Game ini menekankan pada penyelesaian jalan cerita.Game cerita. Game ini tidak seperti aksi yang membutuhkan kecepatan refleks.Game refleks.Game ini hanya membutuhkan ketajaman analisis dan kekuatan hafalan. Karena di sini pemain akan diminta memecahkan teka-teki ataupun
5
menyimpulkan rangkaian peristiwa dari percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda pada tempat yang tepat. c.
Simulasi Game ini menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata. Game ini memberi kita kesempatan untuk mencoba sesuatu yang mungkin akan sulit kita lakukan di dunia nyata. Seperti simulasi membangun kota SimCity, simulasi membangun kebung binatang Zoo Tycoon, ataupun simulasi kehi dupan sehari-hari sehari-hari The Sims.
d.
Role
playing game (RPG) Sesuai dengan namanya, game namanya, game ini berarti game berarti game bermain peran.
Bermain peran di sini berarti pemain memiliki peran sebagai tokoh utama dari cerita yang ada sehingga memiliki peran yang penuh untuk menentukan alur game game tersebut. Seiring kita memainkannya, tokoh utama ini akan berkembang menjadi lebih dari sebelumnya. e.
Strategi Ini adalah game adalah game yang memerlukan kecepatan analisis dan kekuatan berpikir. Pada game Pada game ini, kita akan berperan sebagai ahli strategi yang harus mengatur agar pasukan yang dimiliki tidak kalah dan selalu menang. Berbeda dengan game dengan game aksi yang mengalir dengan cepat, game cepat, gamestrategi strategi memerlukan perencanaan yang teliti dan rapi.
f.
P uzzle uzzle
Video game Video game jenis ini sesuai namanya berintikan mengenai pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna bola, memecahkan perhitungan matematika, melewati labirin, sampai mendorong-dorong kota masuk ke tempat yang seharusnya, itu semua termasuk dalam jenis ini. Sering pula permainan j enis ini adalah juga unsur permainan dalam video game video game petualangan maupun game maupun game edukasi. Tetris,
Minesweeper,
Bejeweled, Sokoban dan Bomberman.
g. Simulasi kendaraan Semua game Semua game yang berhubungan dengan kendaraan, termasuk dalam jenis game jenis game ini. Game balap, tembak-menembak menggunakan pesawat atau tank. Semuanya termasuk dalam game dalam game ini. h. Olahraga
6
Sesuai dengan namanya, game namanya, game ini adalah game adalah game yang berintikan olahraga versi digital. Peraturan yang ada sama dengan peraturan olahraga tersebut di dunia nyata. 2.2.4
Game
untuk edukasi
Dalam dunia edukasi, interaksi antara murid dengan gurunya merupakan suatu hal yang mutlak. Jika murid harus manusia, maka guru bisa berupa benda lain seperti buku, pengalaman, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah game. game. Mengapa game engapa game? Karena game Karena game merupakan program yang bersifat interaktif, bisa merespon apa yang dilakukan pengguna. Sehingga proses belajar pun bisa terjadi di sini. Edukasi adalah sesuatu yang bersifat menyeluruh. Edukasi tidak hanya berupa pelajaran ataupun diktat kuliah. Edukasi atau pendidikan memiliki makna yang lebih dalam daripada hanya sekedar mengajari. Mendidik berarti membentuk karakter dan pola pikir seseorang. Dalam hal ini tentunya ke arah yang baik. Ketika seseorang meniru perilaku sesuatu atau seseorang, ini juga merupakan bagian dari pendidikan. Maka
daripada itu, sebenarnya, implementasi pendidikan dalam game tidak
hanya mengacu p ada pelajaran semata. Ia harus mencakup semua tatanan tatanan pendidikan, meski dengan spesifikasi tertentu. Penggunaan game Penggunaan game sebagai sarana pendidikan sebetulnya bukan merupakan hal yang tabu ataupun salah. Karena game Karena game bersifat µentertain µentertain¶atau ¶atau menghibur, yang di sini adalah bermain. Psikologi manusia adalah lebih suka bermain daripa da belajar serius. Dalam game Dalam game,, pendidikan diberikan lewat praktek atau pembelajaran dengan praktek (learning (learning by doing ). Dalam game, Dalam game, pemain seolah masuk ke dalam dunia baru tempat mereka bisa melakukan apa saja. Game secara tidak langsung mendidik manusia lewat apa yang mereka kerjakan dalam game tersebut. Apa yang mereka kerjakan dalam game dalam game tersebut mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Ini merupakan bagian dari edukasi, namun, karena banyak game pada saat ini lebih mengedepankan kekerasan dan kriminalitas dalam permainannya, maka pendidikan yang diberikan pun adalah pendidikan yang tidak baik. Dalam hal ini yang mendapat efek paling b esar adalah anak-anak,. anak-anak,. Mengapa anak ana k-anak ? Karena anak-anak terkadang tidak dapat menyaring informasi yang dia dap atkan. Yang akhirnya membuat mereka merasa sah-sah saja melakukan kekerasan di du nia nyata sebagaimana yang mereka lakukan di dunia maya. Game edukasi, atau game atau game yang didedikasikan khusus untuk pendidikan, biasanya masih berkutat di bidang pelajaran. Pada awalnya, game game ini berjenis puzzle berjenis puzzle.. Yaitu
7
game pemecahan teka-teki. Teka-teki yang ada dalam game dalam game ini berupa pelajaran. Secara tidak langsung, ketika k etika anak-anak tidak menemukan jawaban dari t eka-teki eka-teki ini, mereka akan langsung mencari jawaban baik di buku, internet, ataupun bertanya kepada orang lain. Inilah sistem edukasi dalam game dalam game yang ada saat itu, bahkan sampai saat ini. Gamepuzzle seperti ini sebenarnya kurang menarik. menarik. Terutama untuk a nak-anak yang sudah terbiasa bermain game bermain game lain yang lebih menarik bagi mereka. Dan juga untuk anak usia remaja ke atas. Karena sistem game sistem game yang sangat sederhana dan gameplay yang seringkali membosankan. Padahal cakupan game akupan game edukasi seharusnya tidak untuk an ak-anak ak-anak saja. Game edukasi seharusnya bisa dimainkan oleh siapa saja tanpa ada efek negatif untuk sebagian pengguna. Dan yang terpenting, game game edukasi seharusnya bisa membuat karakter atau pola pikir baru dengan gameplay dan alur cerita yang mendukung untuk itu. Tapi saat ini, pengembangan game edukasi masih merujuk anak-anak sebagai sasaran mereka. Karena psikologi anak yang memang lebih senang bermain daripada belajar. Maka mereka akan lebih mudah belajar ketika dalam posisi bermain. Kekurangan gamepuzzle Kekurangan gamepuzzle yang tidak menarik tersebut seharusnya bisa disatukan dengan memasukkan unsur puzzle ke game ke game-- gamegenre gamegenre lain yang lebih menyenangkan bagi anak.Game anak. Game edukasi tidak harus selalu berbentuk puzzle. puzzle. Sah-sah saja membuat game membuat game edukasi dengan genre dengan genre lain, tentu saja tanpa meninggalkan unsur pendidikan yang merupakan unsur utama dalam game edukasi. Saat ini, genreaction ini, genreaction dan RPG merupakan game merupakan game yang paling banyak diproduksi dan dimainkan. Kesempatan ini sebenarnya bisa digunakan untuk membuat game game RPG dengan unsur edukasi di dalamnya. Dengan menggunakanpelajaran dalam petunjuk-petunjuk game game dan mengkondisikan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya dengan karakter serta sifat yang baik. Sehingga orang yang memainkannya akan menjadi terbiasa dengan quote-quote baik s erta sifat baik pada diri tokoh-tokoh tersebut. Ini adalah pendidikan tidak langsung yang seringkali lebih mengarakter pada diri manusia. Game lain yang bisa menjadi alternatif game edukasi adalah game adalah game simulasi.Game simulasi.Game edukasi berbasis simulasi didesain untuk mensimulasikan masalah yang ada, yang untuk memecahkan masalah tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan sains, geografi, ataupun pengetahuan lain.Game lain. Game ini memiliki pola pembelajaran learning by doing
8
ini akan muda h memperkaya pengetahuan pengetahu an pemain pemain lewat instruksi-instruksi pada game, game, tools yang disediakan, serta status game status game itu sendiri. Gameadventure juga bisa menjadi sebuah alternatif pembuatan genre game edukasi. Karena game Karena game ini dapat membuat pemainnya berfikir keras mengenai pemecahan masalah untuk melanjutkan cerita yang ada. Maka
pengembangan game pengembangan game edukasi ini seharusnya tidak hanya menekankan
pada sisi edukasinya saja. Namun juga pada sisi gameplay sisi gameplay dan alur cerita. Game edukasi tidak hanya bisa dibuat dengan jenis puzzle. puzzle. Game ini juga bisa ber genre RPG atau adventure dengan alur cerita yang menarik dan gameplay yang menyenangkan. Sehingga orang-orang akan tertarik dan betah memainkan game game game ini. Selain pada waktu yang bersamaan mereka mendapatkan ilmu yang terkandung dalam game dalam game tersebut. Game edukasi seperti ini sekarang sudah mulai dikembangkan seiring dengan banyaknya kompetisi ICT, yang dalam kompetisi tersebut hampir dapat dipastikan ada kompetisi game kompetisi game developing.Game developing.Game yang dilombakan biasanya merupakan game edukasi. Awalnya, Awalnya, game game edukasi yang dibuat oleh peserta seperti biasa adalah puzzlegame. puzzlegame. Tapi lambat laun, dengan cara penilaian yang semakin menekankan kepada sesuatu yang berbeda, maka para peserta pun mulai mengubah game edukasi ini dari puzzle dari puzzle menjadi game menjadi game-- game game ber genre lain yang saat ini sedang populer, tapi tetap mempertahankan nilai edukasi yang menjadi inti game inti gametersebut. tersebut. Kini, yang dibutuhkan hanyalah tanggapan masyarakat atas game edukasi ini. Memang
mengubah paradigma bahwa game bahwa gameadalah adalah suatu hal yang jelek itu sulit.
Begitu juga denga n merubah pan dangan anak-anak anak-anak bahwa game bahwa game edukasi adalah sesuatu yang membosankan dan tidak menarik itu bukan hal yang mudah. Namun jika kita dapat membuktikan dengan menciptakan suatu gameedukasi gameedukasi yang menyenangkan dan betul-betul mendidik, bisa jadi opsi masyarakat akan berubah. Dan ketika mereka telah dapat menerima game menerima gameini ini sebagai sarana edukasi, maka masalah edukasi di Indonesia ini akan lebih mudah diselesaikan. 2.2.5
K elebihan elebihan dan K ekurangan ekurangan Game Edukasi
Suatu produk tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, adapun kelebihan dan kekurangan game edukasi antara lain:
9
1) Kelebihan a.
Mempermudah
proses pembelajaran
Terkadang saat belajar seseorang akan dihadapkan dengan kondisi dimana kita sulit memahami memahami suatu mata pelajaran, maka dengan adanya game edukasi
diharapkan
dapat
membantu
penggunanya
memahami suatu mata pelajaran dengan cara yang menyenangkan sekaligus dapat membantu pemahaman mata pelajaran tersebut. b.
Mengajak
anak untuk belajar lebih dini
Sebelum seorang anak masuk ke sebuah lembaga pendidikan tentu ia belum dapat mempelajari hal-hal yang diajarkan di sekolah, namun dengan adanya game adanya game edukasi anak tersebut dapat terlebih dahulu belajar sambil bermain sebelum nantinya belajar di sekolah. c.
Menjadi
sarana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak anak-anak
Pada dasarnya anak-anak lebih senang bermain dibanding belajar, maka dari itu game itu game edukasi ini merupakan solusi yang pas untuk mengatasi persoalan tersebut. Dengan game Dengan game edukasi, anak-anak akan diajak
bermain
sekaligus
dapat
menjadi
sarana
belajar
yang
menyenangkan bagi mereka. 2) Kekurangan a.
Minat
yang minim Saat ini minat masyarakat terhadap game terhadap game edukasi masih sangat
minim. Pasalnya apabila orang mendengar kata game kata game edukasi mereka akan langsung berpikiran bahwa game bahwa game tersebut membosankan dan tidak menarik, Dan hal ini telah menjadi mindset masyarakat sejak game sejak game edukasi itu pertama kali muncul. b. Game play yang monoton Game play yang cenderung µitu-itu saja¶ menambah kesan membosankannya game membosankannya game edukasi. Dengan game Dengan game play yang monoton tentu orang
akan
menjadi
malas
memainkan game ini,
dan
alhasil
perkembangan game perkembangan game edukasi pun menjadi terhambat. c.
Sedikitnya jumlah provider game edukasi Karena lesunya minat masyarakat akan game game- game bertema edukasi membuat provider-provider game provider-provider game yang ada saat ini menjadi malas untuk memproduksi game memproduksi game-- game game edukasi dan lebih senang dengan
10
game game- game game non edukasi yang saat ini masih merajai dunia game dunia game..
Maka
hasilnya provider-provider dari game dari game inipun tidak semakin berkembang dan bertambah banyak. Bila hal seperti ini terus terjadi maka tidak heran bila game bila game-- game game edukasi menjadi akan sangat sulit untuk berkembang. d. Pasar yang rendah Minat
yang minim ditambah sedikitnya jumlah provider game game
yang ada membuat pasaran game pasaran game edukasi ini menjadi sangat rendah dan kurang diminati, termasuk oleh para investor. Sehingga merekapun enggan untuk menginvestasikan dananya dalam pembuatan game game- game game edukasi ini.
11
BAB 3 PENUTUP
3.1
K esimpulan esimpulan
Game adalah program yang bersifat interaktif atau dapat merespon perlakuan manusia. Game juga bersifat entertaining , yaitu menghibur. Sifat interaktif dalam game dalam game ini membuat game dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang mempunyai fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan alat edukasi konvensional. Ini dikarenakan, dalam game, game, pola pengajaran yang digunakan adalah learning by doing , atau belajar dengan praktek. Game dapat membuat pemain seakan-akan betul-betul berada di alam game alam game tersebut. Hal ini mengakibatka n pemain mudah t erpengaruh unsur-unsur unsur-unsur dalam game dalam game.. Jika kita memasukkan unsur edukasi dalam game dalam game tersebut, maka pemain pun lambat laun akan terpengaruh dengan unsur yang ditanamkan pada game pada game.. Selain itu, game juga merupakan edukasi aktif. Pemain tidak hanya mendengarkan atau melihat ilmu disampaikan namun juga berusaha mencari pemecahan dari permasalahan yang ada. Terlepas dari segala kekurangannya, game merupakan solusi yang tepat dan efisien bagi pendidikan di negeri ini. Terutama bagi anak-anak yang sulit diajak belajar. Hal ini wajar, karena psikologi anak adalah bermain. Mereka lebih banyak belajar ketika bermain.
Maka
penggunaan game penggunaan game sebagai sarana edukasi merupakan pilihan tepat untuk
menyelesaikan permasalahan ini. 3.2 SARAN Pembuatan game edukasi ini membutuhkan SDM-SDM di bidang ICT.
Maka
bagi orang-orang yang ahli dalam bidang ini diharapkan untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan game pengembangan game edukasi. Selain untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, juga untuk menambah khazanah keilmuan bidang ICT di Indonesia.
12
Daftar Pustaka Anonim. (2010, Oktober 7). Gemastik P elopori elopori Game Edukasi. Edukasi. Retrieved Oktober 20, 2010, from ITS ITS - Institut Teknologi Sepuluh Nop ember: http://ww.its.ac.id/berita.php?nomer=7454 Fajar, E. (2008, November 4). P eran eran Komputer Bagi P endidikan endidikan Anak . Retrieved Oktober 20, 2010, from EDUG EDUG AM E S BOBBY BOLA: http://edu games games bobbybola.blogspot.com/2008/11/peran-komputer-bagi-pendidikan-anak.html P, M. G. (2010, Maret 18). P engantar engantar Teknologi Game. Game. Retrieved Oktober 19, 2010, from ICELSITE ICELSITE - Web Designer | Web Developer: http://www.icelsite.com/info/pengantar-teknologi- game.html game.html
13
14