penggerak utamanya adalah latissimus dorsi dan teras
sub scapularis, pectoralis mayor, latisimus dorsi dan
mayor. Sedankan pada gerakan hiper ekstensi teres
teres mayor
mayor tidak berfungsi lagi, hanya sampai 90 derajat
Gerakan sirkumduksi
dan digantikan fungsinya oleh deltoid posterior.
Yaitu gerakan yang merupakan kombinasi dari semua
Gerakan abduksi
gerakan di atas.
Yaitu gerakan pada bidang frontal dengan axisnya
b.Gerakan arthrokinematika
horisontal. Otot penggerak utamanya adalah otot
Pada gerakan arthrokinmeatika meliputi dua gerakan
deltoid midle dan supraspinatur. Abduksi sendi bahu
roll dan slide. Roll adalah suatu gerakan sendi
meliputi tiga fase, yaitu: abduksi 0o ± 90o akan
dimana perubahan jarak titik kontak pada suatu
diikuti gerakan eksternal rotasi. Otot-otot yang
permukaan sendi sama besarnya dengan perubahan
berkerja pada fase ini adalah deltoid, seratus anterior,
jarak titik kontak permukaan sendi lawannya.
dan trapezius ascenden desenden. Gerakan ini
Sedangkan slide adalah suatu gerakan sendi dimana
dihambat oleh adanya tahanan peregangan dari
hanya ada satu titik yang selalu kontak dengan titik-
latisimus dorsi dan pektoralis mayor. Abduksi 120o ±
titik yang selalu berubah pada permukaan sendi
180o melibatkan otot deltoid, trapezius dan erector
lawannya.
spine. Gerakan ini di kombinasikan abduksi, fleksi
Pada sendi bahu meliputi :
dan vertebra.
1) Pada gerakan endorotasi caput humeris roll searah
Gerakan adduksi
dengan gerakan endorotasi dan slidenya ke posterior.
Yaitu suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari
2) Pada gerakan abduksi caput humeris roll searah
gerakan abduksi. Otot penggerak utamanya adalah
dengan gerakan abduksi dan slidenya ke caudal.
pectoralis mayor dibantu oleh otot latisimus dorsi,
3) Pada gerakan eksorotasi caput humeris roll searah
teres mayor serta otot sub scapulari. Luas gerak
gerak eksorotasi dan slide ventral agak medial
sendinya pada bidang frontal. Gerakan abduksi horizontal
PATOLOGI
Yaitu gerakan lengan yang mendekati tubuh dalam
Sendi Bahu merupakan salah satu sendi besar yang
posisi abduksi lengan 90o dan mencapai jarak gerak
paling sering berdislokasi.Ini disebabkan karena
sendi 45o yang dimulai p osisi anatomis.
banyaknya rentang gerakan sendi bahu,mangkuk
Gerakan adduksi horizontal
sendi glenoid yang dangkal serta a danya longgarnya
Yaitu gerakan lengan yang menjauhi tubuh dalam
ligament.
posisi abduksi lengan 90o dan mencapai jarak gerak
I.Pengertian
sendi 145o yang dimulai posisi anatomis.
Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala
Gerakan eksorotasi
sendi dari mangkoknya. Bila hanya sebagian yang
Yaitu gerakan sepanjang axis longitudinal yang
bergeser disebut subluksasi dan bila seluruhnya
melalui caput humeri. Gerakan ini dilakukan oleh
disebut dislokasi.
otot infraspinatus, teres mayor dan deltoid posterior. Gerakan endorotasi
Yaitu suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari gerakan eksorotasi. Gerakan ini dilakukan oleh otot
II.Dislokasi diklasifikasikan sebagai berikut : a). Co ngenital
Congenital dislocation berhubungan dengan
congenital deformities
4. Patologis : terjadinya µtear¶ligament dan kapsul
b). Tra umatic
articuler yang merupakan
Traumatic dislocation, biasanya disertai benturan
kompenen vital penghubung tulang
keras. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :
IV.Gambaran klinik
1. Dislokasi akut
Nyeri terasa hebat .Pasien menyokong lengan itu
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip.
dengan tangan sebelahnya dan segan menerima
Disertai nyeri akut
pemeriksaan apa saja .Garis gambar lateral bahu
dan pembengkakan di sekitar sendi.
dapat rata dan ,kalau pasien tak terlalu berotot suatu
2.Dislokasi kronik
tonjolan dapat diraba tepat di bawah klavikula.
3.Dislokasi berulang Jika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint. III.Etiologi:
Dislokasi disebabkan oleh : 1.Cedera olah raga
V.Patofisiologi Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus terdorong kedepan ,merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi.Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur.Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta [dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid]
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari p emain lain. 2.Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi 3.Terjatuh Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
VI.Pemeriksaan X-Rays Sinar ±X pada bagian anteroposterior akan memperlihatkan bayangan yang tumpah-tindih antara kaput humerus dan fossa Glenoid,Kaput biasanya terletak di bawah dan medial terhadap terhadap mangkuk sendi. VII.Komplikasi: Dini Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla dapat rusak
Fraktur disloksi
Nonoperatif Manajemen dan Operatif manajemen.
Komplikasi lanjut
a.Non operatif Rehabilatation
-Kekakuan sendi bahu:Immobilisasi yang lama dapat
Penanganan rehabilitasi non operatif bertujuan untuk
mengakibatkan kekakuan sendi bahu ,terutama pada
mengoptimalkan stabilisasi
pasien yang berumur 40 tahun.Terjadinya kehilangan
sendi bahu,sebab komplikasi dislokasi berulang
rotasi lateral ,yang secara otomatis membatasi
banyak terjadi.Menghindari
Abduksi
maneuver yang bersifat provokativ dan penguatan
-dislokasi yang berulang:terjadi kalau labrum glenoid
otot secara hati-hati merupakan
robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher
komponen penting dalam program rehabilitasi.
glenoid
Minggu 0-2.Hindari provokatif posisi, termasuk
- kelemahan otot
eksternal rotasi,Abduksi,dan Distrak.Immobilisasi tergantung umur
VIII.Terapi medika mentosa dan Reposisi
- kurang dari 20 tahun 3-4 minggu
Reposisi
- 20-30 tahun 2-3 minggu
-MUA [ Manipulasi Under General Anastesi
- Lebih dari 30- 10 hari sampai 2 minggu.
-Hangin Arm Teknik
- Lebih dari 40 tahun 3-5 hari
-Hipocratic Methode
Program dilanjutkan secara bertahap untuk
-Kocher
pemulihan fungsi sesuai prosedu rehabilitasi yang
-Eksternal Rotasi Metode :traksi pada hum erus distal
telah ditetapkan.
kemudian ekternal rotasi
b. Operatif Treatment
formarm secara pelan-pelan.hentikan jika terjadinya
Tujuan utama rehabilitasi adalah
nyeri
- Menjaga integritas stabilitasi bedah kore - Memulihkan ROM fungsional secara full
Analgetik opioid diberikan untuk m engurangi nyeri dengan aktualitas tinggi.Suntikan intrarticular dan
- Meningkatkan stabilitas Dynamik - Kembali aktivitas yang tak dibatasi dan olahraga.
anastetik regional teknik telah dilaporkan sukses membantu dalam mereduksi dislokasi
Assessment FT
shoulder.Prosedural sedasi dan analgesi umumnya
Anamnesis umum diarahkan untuk menggali
digunakan untuk memperoleh control nyeri yang
informasi yang berhubungan identitas dan pekerjaan
adekuat dan r elaksan otot untuk reduksi.Prosedural
klien serta hobby pasien dan khusus untuk menggali
sedasi dan analgesi {PSA}yang digunakan Morphine
penyebab dan mekanisme cedera serta keluhan
dan midazolam memperlamlambat perawatan di
subjektif klien pada saat pemeriksaan.
department emergensi serta bebas komplikasi.[emedicene]Etomidate,
Inspeksi dilakukan mulai Os masuk ruangan terapi
fentanyl/midazolam, ketamine, atau propofol
dan diamati dari ventral.lateral,posterior,
umumnya digunakan untuk PSA
Hasil:akan nampak ada rata [flattening ] pada ar ea
IX. Program Rehabilitasi
sekitar otot deltoid jika pada shoulder yang belum
Program Rehabilitasi secara umum terbagi menjadi
direposisi.,cek pembengkakan pada Wrist dan
bahu,cek otot bahu/atropi
c. Kelemahan otot
Pemeriksaan fungsi dasar
d. Gangguan ADL
Aktif : mengetahui kekuatan otot gerak aktif pada
e. Advance Aktivitas/Atlet
semua bidang gerak shoulder Pasif : mengetahui ROM pada gerak pasif dan end
TUJUAN FISIOTERAPI
feel
- Jangka pendek
TIMT. Untuk mengetahui kontraksi isometric yang
a. Mengurangi Nyeri gerak
akan menggambarkan ada tidaknya gangguan otot
b. Meningkatkan ROM c. Meningkatkan kekuatan otot
Pemerikasaan Khusus:
d. Meningkatkan fungsi ADL
a. Apprehension test untuk mengetahui adanya
e. Memperbaiki power,endurance dan persiapan
dislokasi anterior shoulder:Pemeriksa
aktivitas normal
mengabduksikan disertai gerakan rotasi external shoulder secara perlahan.Pada test yang positif
- Jangka panjang
ditandai dengan alarm atau mimik muka yang enggan
Meningkatkan aktifitas fisik dan kemampuan
melakukan gerakan lebih lanjut.Test ini harus
fungsional pasien.
dilakukan secara pelan untuk menghindari dislokasi yang berulang. b. Test ROM untuk mengetahui lingkup gerak sendi bahu c. Muscle power test terutama kelompok otot rotator cuff d. Test sensasi untuk mengungkap adanya k omplikasi neurology e. Tes circumferentia f. JPM: jika memungkinkan g. Scala nyeri dengan VAS Diagnosa Fisioterapi: Gangguan fungsional Bahu akibat post Dislokasi Anterior bahu Pemerikasaan tambahan spesifik X-rays DIAGNOSA FISIOTERAPI
PELAKSANAAN FISIOTERAPI No Problematik FT Modalitas Terpilih Tujuan Dosis 1 Nyeri gerak Interference Mengurangi nyeri 3x seminggu, contra planar, 15 mnt 1: 30 mA 2 Metabolisme,elastisitas HFC Meningkatkan elastisitas jaringan 5- 10 x lebih baik T: 10 MENIT I: Submitis 3XSeminggu 2 Keterbatasan ROM Exercise therapy Meningkatkan ROM 1x setiap hari, tahanan sedang, AAROMEX, PROMEX, 9 X REPETISI 3 Kelemahan otot Strengthening therapy Isometrik exc
³ Gangguan Aktifitas Fungsional Akibat post dislokasi shoulder anterior PROBLEMATIK FISIOTERAPI a. Nyeri gerak b. Keterbatasan ROM
{ Safety } 1 x setiap hari, toleransi pasien, kontak langsung, 9 X REPETISI 4 Gangguan ADL Latihan ADL Meningkatkan fungsi ADL 1 x setiap hari, toleransi pasien, kontak langsung, 10 mnt
5 Power dan Endurance koordinasi gerak Advance
Februari 26, 2010 pukul 10:54 am
exc, PNF,Plyometric Arm exercise 3x seminggu
mau tanya ni,cara terapinya gimana ya??
1-3 set
Saya pernah dislokasi bahu,dan sering
20-30 x repetisi< : HERDIN N I M : C.131 508 08
terulang hingga 5x.. Gimana caranya ya biar sembuh total lagi??
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PROGRAM S1 PROFESI FISIOTERAPI
Minta caranya terapi sendiri donk mas.. Thx.. Balas
MAKASSAR 2009 herdinrusli mengatakan:
o
Tulisan ini dikirim pada pada Jumat, Maret 6th, 2009
Februari 26, 2010 pukul 2:00 pm
7:30 am dan di isikan dibawah Fisioterapi/physiotherapy. Anda dapat meneruskan melihat respon dari tulisan ini
cara terapi untuk dislokasi terdiri dari Medica
melalui RSS 2.0 feed. r Anda dapat merespon,
Mentosa.Fisioterapi,atau Reposisi
or trackback dari website anda.
oleh dokter Orthopedik.Dari Uraian Mas tentu saja belum cukup
Suka One blogger likes this post.
untuk merencanakan suatu terapi tanpa ada pemerikasaan
11 Responses to FISIOTERAPI
PADA
DISLOKASI SHOULDER ANTERIOR
lengkap.Apakah ligamennya ada kerusakan atau otot-otot lingkar bahu kekuatannya sudah
1.
ardi mengatakan:
Januari 20, 2010 pukul 3:18 am apakah dislokasi bisa sembuh total Balas
normal.kita juga belum mengetahui bagaimana dengan Propriosensor sendi.Persoalan ini bisa dijawab dengan pemeriksaann yang
herdinrusli mengatakan:
o
Januari 25, 2010 pukul 3:34 pm
dilakukan secara profesional oleh dokter atau Physiotherapist.Sehingga program
kemungkinan recurrent dislokasi sangat tinggi terutama pada usia muda.kemungkina sembuh total tetap ada jika reposisi dan mengikuti program therapy yang adekuat Balas 2.
riko mengatakan:
terapinya terdiri Reposisi Immobisasi dan mobilisasi.Latihan Spesifik atau Propriosensor exercise dan Strengthening Exc dapat anda ikuti diklinik Physiotherapi Balas
3.
sendi,Ronsen tidak bisa menilai
Riko mengatakan:
kekuatan otot dan endurance
Februari 28, 2010 pukul 4:37 am
otot,tidak pula daya awas
Ouwh jadi lebih baik diperiksa dan
komponenen sendi.Hanya
merencanakan terapinya ya??
pemerikasaan Fisik /Fisioterapi
Tapi saya sudah tidak m erasakan ada
yang bisa menilai itu
sesuatu yg aneh pada bahu dan lengan saya
semua.Kemudian Fisioterapis bisa
lagi,hanya butuh istirahat sekitar 3hari
memberikan Advice kepada Anda
langsung seperti kemabali seperti biasa,dan
tentang otot yang akan dilatih
sekarang sudah hampir 1blan..
apakah deltoid,Supraspinatus
Ketika di ronsen pun tidak ada keanehan..
infraspinatus.dan hati bagaimana
Tapi saya takut terulang dislokasi pada bahu
posisinya agar latihan tersebut
saya lagi..
tidak mencederai ligamen pengikat
Apa boleh untuk memperkuat otot2 pada
sendi bahu.Saya sarankan Anda ke
lengan saya,saya mengikuti fitness??
Klinik Physiotherapi untuk
Balas
keterangan lebih lanjut Balas
herdinrusli mengatakan:
o
Februari 28, 2010 pukul 6:16 am 4.
Kasus Recurrent Dislokasi jangan ditunggu ada kelainan baru periksa.Lebih baik screening dulu kemudian terapi untuk merpertajam proprisensor sendi dan kekuatan otot sehingga stabilitas sendi menjadi lebih baik.Stabilitas sendi yang baik akan menopang bahu agar tidak terjadi dislokasi ataupun subluksasi.
anding mengatakan:
November 13, 2010 pukul 5:27 am saya sering sekali mengalami dislokasi pada bahu kanan saya. kadang kalau sedang mengangkat yang berat tidak ada ma salah. Tapi kadang2 mau ngangkat telpon saja bisa tulang saya bergeser. dan ini sering banget terjadi. Kalau lagi bergeser saya butuh beberaoa saat untuk mengembalikannya ke posisi awal dan ini sangat sakit. Kejadian ini sudah lama, sejak SMA dan frekuensinya sekarang semaking sering. Dulu saya
Balas
berolah raga (Badminton, tenis, judo) sangat o
herdinrusli mengatakan:
berlebihan dan tidak ada yang
Februari 28, 2010 pukul 6:34 am
mengontrol.Sekarang saya tidak pernah
Ronsen tidak bisa mengungkap
berolah raga tersebut, karena pasti akan
adanyan gangguan istabilitas
mengalami dislokasi lagi.
Saya mau memeriksa ke dokter tapi saya
Balas
ragu dimana tempatnya. Apakah saya harus o
operasi dan bisa sembuh total. Balas
herdinrusli mengatakan:
April 7, 2011 pukul 2:23 am Pada kasus Dislokasi Shoulder
5.
6.
ratna sma wungu mengatakan:
perawatan fisioterapi bertujuan
Desember 20, 2010 pukul 1:39 am
selain untuk menghilangkan
Saya habis sakit GBS sekarang fase
keluhan nyeri juga bertujuan untuk
penyembuhan. Sampai 2 bulan yang lalu
mengembalikan kapasitas dan
smua alat gerak sdh bisa digunakan
kemampuan fungsional Bahu
meskipun belum terlalu kuat. Yang menjadi
dengan mengintensifkan ketajaman
masalah ketika saya belajar berjalan kedua
propsiosensor sendi bahu,Desain
tangan saya sya guna kan menggelentung
latihan dapat anda peroleh di klinik
dileher suami saya agar saya bisa
Fisioterapi.Sepanjang kestabilan
berpegangan dengan kuat, sata kaki saya
sendi belum diperoleh maka resiko
mau jatuh tangan saya gunakan untuk
Recurrent Dislokasi ( Dislokasi
menarik dgn kuat akhirnya lengan saya sakit
berulang ) sangat tinggi,terutama
sekali seperti kecetit / jawa sampai
pada usia di bawah 30
sekarang. dokter bilang terjadi dissolder.
tahun.Waktu 2 minggu belum
Apa yang saya lakukan agar cepat sembuh
cukup untuk recovery dislokasi
Balas
sehingga nyeri masih terasa, dan dyouvie mengatakan:
Maret 18, 2011 pukul 1:54 am
kadang ke tukang pijit justru memperparah keadaan.Sebaiknya konsultasikan kembali ke
Bahu kanan saya mengalami dislokasi.
Fisioterapis yang menangani Anda
Udah dirontgen dan udah ke orthopedi dan
terutama jika Anda ingin kembali
fisioterapi. Hasil rontgen memang ada
berolahraga.Semoga cepat sembuh
tulang yg bergeser dari mangkuk sendi. Udah terapi 2 minggu ta pi masih sering nyeri,terus diminta papa buat ke tukang pijit. Malah ada tonjolan d bahu kananku. Biar sembuh aku harus gimana? Oya,sebelumnya dislokasiku ini karena a ku sering olahraga dan paskibra. Waktu ikut paskibra di kampus,badanku langsung panas dan waktu rontgen hasilnya seperti itu.