BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin, karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria juga memproduksi estrogen tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit, fungsi utamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder wanita. Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur ialah sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya yang sangat penting dalam mempersiapkan kehamilan.
Hormon ini juga berperan dalam proses perubahan habitus seorang anak perempuan menjadi wanita dewasa, kemudian menjelang akhir masa reproduksi produksinya mulai menurun dan sekresinya tidak lagi bersifat siklik. Estogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E ), estron (E ), dan 2
1
estriol (E ). Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif. Perbandingan 3
khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E : E : E = 10 : 5 : 1. 2
1
3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan hormon estrogen?
1.2.2
Apa saja fungsi dari hormon estrogen?
1.2.3
Bagaimana mekanisme kerja dari hormon estrogen?
1.2.4
Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari hormon estrogen?
1.2.5
Apa saja contoh sediaan hormon estrogen?
1|Hormon estrogen
1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui pengertian dari hormon estrogen.
1.3.2
Memahami fungsi dari hormon estrogen.
1.3.3
Memahami mekanisme kerja dari hormon estrogen.
1.3.4
Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari hormon estrogen.
1.3.5
Mengetahui contoh sediaan hormon estrogen.
2|Hormon estrogen
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hormon Estrogen
Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan).
Estrogen adalah hormone seks yang umumnya diproduksi oleh rahim
wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Estrogen adalah kelompok hormon steroid yang berasal dari kolesterol. Estrogen adalah salah satu dari kelompok hormon steroid yang diproduksi oleh ovarium, plasenta, kelenjar adrenal dan dalam jumlah kecil, oleh testis laki-laki.
Estrogen
menyebabkan
perkembangan
karakteristik
seksual
sekunder (misalnya payudara, pinggul lebih besar) pada remaja putrid dan terlibat dalam pembangunan kembali lapisan rahim setelah menstruasi. Estrogen juga berperan dalam penyerapan kalsium dan keseimbangan. Penurunan estrogen pasca-menopause pada perempuan mengakibatkan demineralisasi tulang dan osteoporosis, serta gejala-gejala menopause lainnya. Senyawa mirip estrogen juga dibentuk oleh tanaman-tanaman tertentu (disebut fitoestrogen). Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1.
Steroid
Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2), dan estriol (E3).Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil, estron diproduksi selama menopause, dan estriol merupakan estrogen utama
3|Hormon estrogen
kehamilan.Dalam tubuh ini semua diproduksi dari androgen melalui tindakan enzim. Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal, hormon ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang "estrogenik". Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak tubuh.Dari menarche dengan menopause estrogen utama adalah 17β-estradiol.Pada wanita postmenopause lebih estron hadir dari estradiol.Ia wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid. Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan memberikan penampilan wanita melengkung mereka. Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar dibuat selama kehamilan Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen dan steroid equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko kesehatan, lebih banyak estrogen genetik bernama Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih sering diresepkan. 2.
Nonsteroid
Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki aktivitas estrogenik. ·
Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens.
·
Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen.
·
Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens.
4|Hormon estrogen
Kadar normal Kisaran normal estrogen bergantung pada usia. Wanita berusia antara 20 sampai 29 tahun memiliki tingkat estrogen rata-rata 149 pg/ml (piktogram per mililiter). Seorang wanita berusia 30 hingga 39 tahun rata-rata memiliki kadar 210 pg/ml. Sedang perempuan berusia lebih dari 40 tahun dan belum mengalami menopause akan memiliki tingkat estrogen rata-rata 152 pg/ml. Tingkat rata-rata dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung pada siklus haid tiap wanita.
2.2 Fungsi Estrogen
Estrogen merupakan hormon steroid yang memiliki banyak kerja fisiologis. Pada wanita, kerja tersebut mencakup efek perkembangan, kontrol ovulasi, persiapan siklus jalur reproduksi untuk fertilisasi dan implantasi, serta kerja metabolik.Estrogen juga memiliki kerja penting pada pria, termasuk efek pada tulang, spermatogenesis dan perilaku. Estrogen digunakan pada terapi hormon menopause (menopausal hormone therapy [MHT]) dan kontrasepsi pada wanita.
Kerja Perkembangan : Pada anak perempuan, estrogen menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan vagina, uterus dan tuba falopi, dan berkontribusi
terhadap
pembesaran
payudara,
pembentukan tubuh,
pembentukan rangka tulang, dan menyebabkan dorongan pertumbuhan tulang panjang pada saat pubertas serta penutupan epifisis. Pertumbuhan rambut di ketiak dan pubis, pigmentasi daerah genital, dan pigmentasi regional pada puting dan aerola yang terjadi setelah trisemester pertama kehamilan. Estrogen pada anak laki-laki, defisiensi estrogen mengurangi dorongan pertumbuhan pubertas dan menunda pematangan rangka tulang dan penutupan epifisis sehingga pertumbuhan linear erlanjut hingga dewasa.
Defisiensi
5|Hormon estrogen
estrogen
pada
pria
menyebabkan
kenaikan
gonadotropin, makroorkidisme, kenaikan kadar testosteron dan juga dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan lipid serta fertilitas.
Sebagai kontrol ovulasi : Efek estrogen menurunkan pelepasan LH dan
FSH.
Persiapan siklus jalur reproduksi untuk fertilisasi dan implantasi :
perubahan
siklis pada produksi estrogen yang bekerjasama dengan
progesterone oleh ovarium mengendalikan kejadian terkait pada tuba falopi, uterus, serviks, dan vagina. Secara fisiologis, perubahan-perubahan ini mempersiapkan uterus untuk implantasi dan kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi maka endometrium uterus akan meluruh ketika menstruasi.
Efek metabolik :estrogen meningkatkan masa tulang, terutama dengan
menurunkan jumlah dan aktifitas osteoklast sehingga menurunkan resorpsi tulang. Estrogen meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL. Estrogen juga menaikkan sekresi kolesterol empedu daan menurunkan sekresi asam empedu, menyebabkan kenaikan kejenuhan empedu dengan kolesterol yang berakibat pada pembentukan batu empedu pada beberapa wanita yang menerima estrogen. Estrogen memengaruhi banyak protein serum, terutama yang terlibat dalam ikatan hormon dan rangkaian proses pembekuan darah. Estrogen meningkatkan kadar globulin pengikatkortikosteroid, globulin pengikat tiroksin dan globulin pengikat hormon seks yang berkaitan dengan androgen dan estrogen.
6|Hormon estrogen
Fungsi dan Manfaat terapeutik dengan hormon estrogen :
1. Terapi hormon menopause Manfaat terapi estrogen yang
nyata pada wanita pasca menopause
mencangkup peredaan gejala vasomotor, pencegahan patah tulang dan atropi urogenital.
2. Pengobatan estrogen pada kegagalan perkembangan ovarium Pada beberapa kondisi misalnya sindrom turner, ovarium tidak berkembang dan pubertas tidak terjadi. Terapi estrogen pada waktu yang sesuai mereplikasiterjadinya pubertas.
3. Kanker payudara Tamoksifen sangat efektif untuk meredakan kanker payudara stadium lanjut pada wanita dengan tumor positif -ER dan untuk pengobatan hormonal pada kanker payudara stadium awal dan stadium lanjut pada wanita semua usia. Tamoksifen mengurangi 50% resiko berkembangnya kanker payudara kontra lateral pada wanita berisiko tinggi dan disetujui untuk
pencegahan
utama
pada
kondisi
ini.
Namun
tamoksifen
meningkatkan resiko kanker endometrium dan penyakit tomboembolik sebesar dua hingga tiga kali lipat.
4. Osteoporosis Raloksifen mengurangi kecepatan kerapuhan tulang dan dapat meningkatkan masa tulang pada tempat-tampat tertentu. Obat ini memiliki kerja yang bermanfaat karena menurunkan kolestrol total dan HDL tidak menigkat.
5. Infertilitas Klomifen digunakan terutama untuk pengobatan infertilitas pada wanita unovulasi. Dengan menaikkan kadar FSH, klomifen meningkatkan
7|Hormon estrogen
pengambilan folikel. Efek yang tidak diinginkan meliputi hiperstimulasi ovarium, peningkatan insiden kelahiran kembar, kista ovarium, ruam panas dan pandangan kabur.Penggunaan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kanker ovarium.
6. Penggunaan Estradiol dalam system reproduksi
Endometrium Estradiol memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot uterus.
Serviks Sawar (barrier ) yang terutama menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam uterus adalah getah serviks yang kental. Produksi estradiol yang kian meningkat pada fase folikuler akan meninggikan sekresi getah serviks dan mengubah konsentrasi getah pada saat ovulasi menjadi encer dan bening, sehingga memudahkan penyesuaian, memperlancar perjalanan spermatozoa dan meninggikan kelangsungan hidupnya.
Vagina Estradiol
menyebabkan
perubahan
selaput
vagina,
meningkatkan produksi getah dan meningkatkan kadar glikogen, sehingga terjadi peningkatan produksi asam laktat oleh bakteri Doderlein. Nilai pH menjadi rendah, dan memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi.
2.3 Mekanisme Kerja Hormon Esterogen
Dalam mekanisme kerja hormone esterogen adalah menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intrasel. Reseptor esterogen berupa protein telah ditemukan di jaringan target yaitu di saluran reproduksi wanita, kelenjar payudara, hipofisis dan
8|Hormon estrogen
hipotalamus. Terdapat dua tipe utama reseptor estrogen di nucleus sel yaitu reseptor estrogen α (ER α) yang dikode oleh sebuah gen di kromosom 6 dan reseptor estrogen β (ER β), yang dikode oleh sebuah gen di kromosom 14. Reseptor esterogen berupa protein telah ditemukan di jaringan target yaitu di saluran reproduksi wanita, kelenjar payudara, hipofisis dan hipotalamus. Terdapat dua tipe utamareseptor estrogen di nukleusselyaitureseptor estrogen α(ER α) yang dikodeolehsebuah gen di kromosom 6 danreseptor estrogen β (ER β), yang dikodeolehsebuah gen di kromosom 14. Sintesis protein oleh esterogen dihambat oleh penghambat sintesis RNA (Daktinomisin) atau penghambat sintesis protein (sikloheksi-mid). Penggabung anesterogen dengan reseptornya dihambat oleh obat golongan anti esterogen, misalnya clomifenatautamoxifen.
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi 2.4.1 Indikasi Pemberian Estrogen
1. Kontrasepsi Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin. Sekarang mulai digunakan dalam kontrasepsi suntikan jangka panjang bersama derivat progestin, terutama ester estrogen alam, antara lain estradiol sipionat.
2. Menopause Pada usia sekitar 45 tahun, umumnya fungsi ovarium menurun. Siklus haid pada saat ini masih ada tetapi tidak teratur lagi, karena mulai menurunnya estrogen dan progesteron endogen.Siklus haid ini umumnya terjadi tapa ovulasi. Haid akan berhenti sama sekali dalam waktu kira – kira 2 – 3 tahun, kemudian masa setelah haid berhenti ini disebut mati haid (menopause). Pada masa ini wanita dapat mengalami keluhan akibat
9|Hormon estrogen
gangguan vasomotor antara lain : hot flushes, keringat berlebihan, merasa dingin atau menggigil ; kadang – kadang disertai pusing kepala, kesemutan, sakit otot dll. Gejala ini mungkin berhubungan dengan menurunnya kadar estrogen, tetapi mungkin pula disebabakan hanya karena faktor psikis atau emosi saja. Karena itu tidak semua keluhan menopause harus diatasi dengan preparat hormonal. Beberapa wanita mengalami gangguan sedemikian rupa, sehingga ia tidak dapat melakukan pekerjaan sehari – hari. Dalam hal ini terapi pengganti dengan estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain : hot flushes, vaginitis, atropikans, atau mencegah terjadinya osteoporosis bila terapi dimulai pada waktu dini. Untuk ini diberikan dosis estrogen sekecil mungkin, antara 0,3 – 1,25 mg estrogen terkonyugasi atau 0,01 – 0,02 mg/hari etinil estradiol. Terapi hendaknya dilakukan secara siklik, selama 21 – 25 hari setiap bulan dibawah pengawasan. Penambahan progestin antara lain medroksi progesteron acetat atau MPA 10mg/hari pada hari – hari ke 10 -14, dapat mengurangis resiko karsinoma endometrium. Suntikan MPA 150mg/bulan daat pula diberikan sebagai pengganti terapi estrogen, bila penggunaan estrogen merupakan kontraindikasi.
3. Vaginitis senilis atau atropikans. Peradangan vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi.Dalam hal ini biasanya estrogen lebih berperan untuk mencegah dari pada mengobati.
4. Osteoporosis Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Kalsium akan keluar dari tulang dan kalsium plasma akan meningkat. Tulang menjadi tipis dan rapuh, mudah fraktur bila tertekan. Hal ini sering terjadi pada tahun-tahun pertama wanita menopause, pada masa tersebut ia akan kehilangan sekitar 2,5% dari massa tulangnya per tahun, kemudian menjadi 0,75% pada tahun-
10 | H o r m o n e s t r o g e n
tahun berikutnya. Pemberian estrogen, antara lain etinil estradisol 15 mcg per hari atau 0,625 mg estrogen terkonyugasi dapat mencegah osteoporosis berkelanjutan
atau
dapat
pula
diberikan
estriol.
Estrogen
dapat
menurunkan kadar kalsium dan meningkatkan pH plasma.
5. Karsinoma prostat Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak lain, maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat yang telah mengalami metastasis. Untuk ini diberikan dietilstilbestrol dosis besar dalam jangka panjang.Efek samping yang sering timbul adalah ginekomastia dan kadang-kadang juga tromboemboli.
6. Klorotrianisen Berdasarkan efek estrogeniknya sesekali digunakan pada terapi paliatif karsinoma prostat.Karena masa kerjanya panjang, tidak digunakan untuk gangguan siklus haid atau terapi pengganti pada menopause.
7. Perdarahan menstruasi hemoragik Jumlah darah yang keluar saat menstruasi bervariasi antara 3-5 sendok atau sekitar 30-80 ml darah per siklus menstruasi.Perdarahan hebat atau waktu haid yang lama, dalam bahasa medis disebut dengan menorrhagia, adalah termasuk dalam gangguan haid. Perdarahan disebut abnormal jika seorang wanita harus berganti pembalut atau tampon setiap jam karena sudah sangat penuh. Gejala menorrhagia lainnya adalah darah yang keluar sangat deras di malam hari, mengeluarkan cukup banyak gumpalan darah selama haid, periode haid lebih dari 7 hari. Ada banyak penyebab perdarahan berlebihan saat haid, antara lain ketidakseimbangan hormonal, keguguran, kehamilan atopik, penggunaan obat pengencer darah, atau adanya tumor jinak dalam rahim.
Gangguan penyakit lain
yang perlu diwaspadai antara lain penyakit tiroid, liver, atau ginjal. Kanker serviks juga dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
11 | H o r m o n e s t r o g e n
8. Kegagalan perkembangan ovarium
9. Hirsutisme Hirsutisme adalah gejala munculnya rambut pada bagian tubuh perempuan yang biasanya tidak ditumbuhi rambut seperti di bawah dagu atau di atas bibir.Hirsutisme bukanlah merupakan penyakit namun gejala ( symptom) saja.Kemungkinan ada kelainan medis lainnya, apalagi jika hal ini muncul setelah pubertas.
10. Kanker prostat
2.4.2 Kontraindikasi Pemberian Estrogen
1. Kehamilan (teratogenik) 2. Neoplasma yang tergantung esrtrogen 3. Pedarahan pervaginam 4. Kerusakan hati 5. Kelainan tromboembolik Tromboemboli adalah kelainan pada masa nifas yaitu masa setelah melahirkan dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya darah yang membeku
Hubungan antara efek samping dengan kandungan hormon Sistem reproduksi
Sindrom
Umum
pramenstruasi Kelebihan
estrogen
Perubahan
kista
Rasa penuh
payudara
Ekstrofi serviks
Pusing, sinkop
12 | H o r m o n e s t r o g e n
Sistem kardiovaskular
Cloasma
Faringitis nasal kronik
Kerapuhan kapiler
Cedera cerebro
Dismenore
Hipermenore,
hemoragia,
dan
pembekuan darah
Peningkatan ukuran
Edema
vaskuler/CV
Influenza,
Nyeri
gastrik
kepala(siklik)
varisela Demam
Trombosis vena dalam,
hay
Irritable
Keram
dan
tungkai
alergik
(kelemahan
Infeksi
dan
saluran kemih
unilateral)
payudara
Mukorea
Mual muntah
Pembesaran uterus
Perubahan
Pertumbuhan
hemiparesis
rinitis
penglihatan
fibroituterus
A
dan
baal
Telean giektasis
Peningkatan
berat badan
Penyakit tromboeboli k
Definisi estrogen
Tidak
perdarahan
ada
Gugup
akibat
Gejala
putus obat
vasomotor
Perdarahan
dan
bercak darah selama penggunaan pil 1-9 hari.
Perdarahan
dan
bercak
darah
berkelanjutan
Penurunan
aliran
darh, hipomenorea
Gejala
relaksasi
pelvik
Atrofi vaginitis
13 | H o r m o n e s t r o g e n
Terapi estrogen menjadi penyebab utama pendarahan rahim pasca menopause.Namun, pendarahan vagina saat ini juga disebabkan oleh karsinoma endometrium. Efek samping estrogen yang sering timbul ialah mual dan muntah, yang mirip pada kehamilan muda.Kadang – kadang disertasi dengan anoreksia dan pusing dan pusing, yang biasanya hilang sendiri meskipun terapi diteruskan.Bila sangat mengganggu obat harus dihentikan.Keluhan tersebut biasanya timbul pada minggu ke 1 sampai minggu ke 2 pengobatan, ini sering terjadi pada terapi karsinoma atau pengguanaan kontrasepsi oral. Ferkuensi
tumbuhnya
mual
diduga
sejajar
engan
potensi
estrogeniknya.Sehingga beberapa sediaan lebih jarang menimbulkan mual dibandingkan yang lainnya. Efek samping lain berupa rasa penuh dan nyeri pada payudara, sedangkan edema yang disebabkan oleh retesi air dan natrium lebih sering terjadi pada penngguanaan dosis besar.
14 | H o r m o n e s t r o g e n
2.5 Contoh Obat – Obat Hormon Esterogen 1. Sediaan Obat Esterogen Obat
SifatUnik
Estradiol
(misal
Estraderm)
Mengurangi osteoporosis pada wanita pasca menopause.
17-Etinil (misal
:
Disekresiovarium, sediaan :transdermal,IM, Oral.
Estradiol Estynil
Digunakan untuk kontrasepsi (kombinasi dengan progestin)
dan
Mestrasol) Estrogen Terkonjugasi
Kurang poten dibanding estradiol. Sediaan : oral, IV, preparat vaginal efektif.
Dietilstilbesterol (DES)
Sama kuat dengan Estradiol. Dulu digunakan oleh wanita
(Stilphostrol)
hamil untuk mencegah abortus imminens.
Metabolisme
lambat sehingga pemberian oral, topikal, dan IV dengan interval dosis lebih lebar.
2. Sediaan Obat Anti Esterogen OBAT
SIFAT UNIK
Klomifen
Digunakan untuk mengobati infertilitas pada wanita. Dosis tinggi menyebabkan pembesaran ovarium dan kista. Bisa terjadi kehamilan multipel yang tidak diharapkan.
Tamoksifen
Digunakan untuk obat terapi pada kanker payudara.
Raloksifen
15 | H o r m o n e s t r o g e n
Digunakan untuk mencegah osteoporosis.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
16 | H o r m o n e s t r o g e n