BAB I LAPORAN KASUS
A. IDENTI IDENTIT TAS PASIE PASIEN N
Nama Pasien
: An. A
Umur
: 9 tahun
Alamat
: Bu B ulung Kulon 01/08 Kudus
Jenis Kelamin
: Lakilaki
!uku / Agama
: Ja"a / #slam
Peker$aan
: Pela$ar
No. %&
: '() *98
+angga nggall ,eme ,emerik riksaa saan n
: 8 Jun Junii *01*01-
B. ANAM NAMNESI NESIS S
ilakukan ,ada hari au 8 Juni *01- ,ukul 11.00 2#B di Bangsal Bougen3ile * !U Kudus.
Keluhan Utama
&ata kanan merah Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke ,oliklinik mata !U Kudus dengan keluhan mata merah ,ada mata kanan 4 * minggu 5ang lalu mata merah kanan terasa merah timul se6ara mendadak keluhan tidak erkurang dengan istirahat. Keluhan mata merah disertai dengan ,enurunan ,englihatan se6ara ,erlahan dan ,andangan men$adi kaur han5a da,at melihat a5angan. Pasien $uga mengeluhkan mata kanan kadang terasa kemeng dan gatal ,asien kadang kadang mengu6ek mengu6ek mata ila timul gatal. Pasien men5angkal men5angkal adan5a adan5a keluhan keluhan silau $ika melihat 6aha5a langsung ,using melihat enda ke6il ke6il mela5ang elekan. Pasien mengaku seelumn5a matan5a ,ernah terentur sikut. Pasien mengaku ,ernah eroat untuk keluhan mata merah ,ada idan dan dierikan oat tetes mata namun setelah dierikan oat tetes mata keluhan ,ada mata tidak memaik.
1
Riwayat Penyakit Dahulu •
i"a5at trauma ,ada mata 7
•
i"a5at ,ernah mengalami keluhan 5ang sama 7
•
i"a5at !akit igi 7
•
i"a5at sakit n5eri sendi 7
•
i"a5at alergi 7
•
i"a5at ,engoatan +B 7
•
i"a5at ,en5akit mata/ ;,. mata 7
•
i"a5at ,enggunaan ka6amata/kontak lens 7
Riwayat Penyakit Keluarga •
+idak ada keluarga 5ang menderita keluhan 5ang seru,a.
•
i"a5at ,emakaian ka6amata ,ada keluarga 7
•
i"a5at darah tinggi 7
•
i"a5at Alergi 7
•
i"a5at ken6ing manis 7
Riwayat S!ial Eknmi •
Pasien adalah seorang sis"a
•
Bia5a ,engoatan ditanggung BPJ!
•
Kesan ekonomi 6uku,
". PEMERI PEMERIKS KSAAN AAN #ISIK #ISIK Statu! $enerali!ata
Keadaan umum : Baik Kesadaran
: %om,os mentis
Tan%a&tan%a 'ital
+ensi
: 1*0/80 mm
Nadi
: 9* =/menit
: *0 =/menit
2
!uhu Statu! $i(i
: (-) 0% : %uku,
Statu! O)talmiku! OD
OS
Keterangan : O"ULI DE*TRA+OD, 1/(00 +idak dikoreksi erak ola mata normal
PEMERIKSAAN -i!u! Krek!i
O"ULI SINISTRA+OS, >-/-0 +idak dikoreksi erak ola mata normal
eno?talmus 7
Bulu! kuli
eno?talmus 7
ekso?talmus 7
ekso?talmus 7
straismus 7 @dema 7 hi,eremis7
straismus 7 @dema 7 hi,eremis7
Pal/era
3
n5eri tekan7
n5eri tekan 7
le?aros,asme 7
le?aros,asme 7
lago?talmus 7
lago?talmus 7
ektro,ion 7 entro,ion 7 @dema 7
ektro,ion 7entro,ion 7 @dema 7
in$eksi kon$ungti3a 7
in$eksi kon$ungti3a 7
in$eksi siliar 7
Kn0ungti'a
in$eksi siliar 7
in?iltrat 7
in?iltrat 7
hi,eremis 7 Putih Bulat edema 7
Sklera
hi,eremis 7 Putih Bulat edema 7
keratik ,resi,itat7
Krnea
keratik ,resi,itat7
in?iltrat 7 sikatriks 7
in?iltrat7 sikatriks 7
Arkus senilis 7 Jernih kedalaman 6uku,
"amera O1uli
Arkus senilis 7 Jernih kedalaman 6uku,2
hi,o,ion 7
Anterir
hi,o,ion 7
hi?ema 7
+"OA,
hi?ema 7
Kri,ta7 atro?i 7 "arna
Iri!
Kri,ta7atro?i 7 "arna
6oklat edema7 s5nekia 7
6oklat edema7 s5nekia 7
ulat diameter : 4 - mm letak
ulat diameter 4 * mm
sentral
Pu/il
letak sentral
re?leks ,u,il langsung 7
re?leks ,u,il langsung 7
re?leks ,u,il tak langsung 7
re?leks ,u,il tak langsung 7
+idak da,at dinilai
Len!a
Jernih
+idak da,at dinilai
Retina
Perdarahan 7 eksudat 7 alasio 7 sikatriks 7
Negati3e
#un%u! Re)lek!
neo3askularisasi 7 Positi?
N
TIO Digitali!
N
@,i?ora 7 lakrimasi 7
Si!tem Lakrima!i
@,i?ora 7 lakrimasi 7
4
+idak da,at dinilai
O/ti1 Di!1
Pa,il N ## entuk ulat atas tegas "arna kuning kemerahan %/ atio 0( atio A/ *:( @dema 7 Perdarahan 7 Neo3askularisasi 7
D. PEMERIKSAAN PENUN3AN$ Pemerik!aan Laratrium 45&46&76 Pemerik!aan
8a!il 100 (' (-* (0-.000 11.800 -E )(E *' 08 *'9 ((' 8*8 10*
Satuan 11)1)) g/dL 0)* $t/ul ()) C 1)0.00000.000/DL )001.)00/DL )0 F '0C *) F 0C * F 8C * F C 0 F 1C *'(1 ,g (((' g/dL '90990 ?L 100180 C
E. RESUME
+elah di,eriksa seorang lakilaki usia 9 tahun dengan keluhan ; merah se$ak 4* minggu 5ang lalu. ; merah timul se6ara mendadak keluhan tidak erkurang dengan istirahat. ; merah disertai dengan ,enurunan ,englihatan se6ara ,erlahan dan han5a da,at melihat a5angan. +erkadang mata kanan terasa kemeng dan gatal
5
,asien kadang mengu6ek mata ila timul gatal. Keluhan se,erti silau $ika melihat 6aha5a langsung ,using melihat enda ke6il mela5ang elekan disangkal. i"a5at mata kanan ,ernah terentur sikut. Pasien ,ernah eroat untuk keluhan mata merah ,ada idan dan dierikan oat tetes mata namun keluhan ,ada mata tidak memaik. i"a5at
trauma
mata
7alergi
7
+B7
;,.
mata
7
,enggunaan
ka6amata/kontak lens 7. O"ULI DE*TRA+OD, 1/(00
PEMERIKSAAN -i!u!
O"ULI SINISTRA+OS, >-/-0
Kri/ta+&, atro?i 7 "arna
Iri!
Kri,ta7atro?i 7 "arna
6oklat edema7 !ynekia +9,
6oklat edema7 s5nekia 7
ulat %iameter : ; 6 mm
ulat diameter 4 ( mm
letak sentral
Pu/il
letak sentral
re)lek! /u/il lang!ung +&,2
re?leks ,u,il langsung 7
re)lek! /u/il tak lang!ung +&,
re?leks ,u,il tak langsung 7
+idak da,at dinilai
Len!a
Jernih
+idak da,at dinilai
Retina
Perdarahan 7 eksudat 7 alasio 7 sikatriks 7
Negati3e
#un%u! Re)lek!
+idak da,at dinilai
O/ti1 Di!1
#. DIA$NOSIS BANDIN$
; Panu3eitis ; U3eitis Anterior
; U3eitis Posterior
; Kon$ungti3itis
; Keratitis/keratokon$ungti3itis
; glaukoma akut
6
neo3askularisasi 7 Positi? Pa,il N ## entuk ulat atas tegas "arna kuning kemerahan %/ atio 0( atio A/ *:( @dema 7 Perdarahan 7 Neo3askularisasi 7
$. DIA$NOSA KER3A
; Panu3eitis
8. DASAR DIA$NOSA & OD Panu'eiti!
Anamnesa : ; merah disertai dengan ,enurunan ,englihatan se6ara ,erlahan dan han5a da,at melihat a5angan kemenggatal. i"a5at trauma mata 7. Pemeriksaan Gisik : O"ULI DE*TRA+OD, 1/(00 Kri/ta+&,2 !ynekia +9,
PEMERIKSAAN -i!u! Iri!
O"ULI SINISTRA+OS, >-/-0 Kri/ta +9,2 Synekia +&,
%iameter : ; 6 mm
Pu/il
%iameter ; < mm
re)lek! /u/il lang!ung +&,2
re)lek! /u/il lang!ung +9,2 re)lek! /u/il tak lang!ung +9,
re)lek! /u/il tak lang!ung +&,
+idak da,at dinilai
Len!a
Jernih
+idak da,at dinilai
Retina
Perdarahan 7 eksudat 7 alasio 7 sikatriks 7
Negati3e
#un%u! Re)lek!
+idak da,at dinilai
O/ti1 Di!1
neo3askularisasi 7 Positi? Pa,il N ## entuk ulat atas tegas "arna kuning kemerahan %/ atio 0( atio A/ *:( @dema 7 Perdarahan 7 Neo3askularisasi 7
I. TERAPI •
Promoti? •
&en$elaskan ke,ada ,asien mengenai ,en5akit 5ang diderita serta ,er$alanan ,en5akit dan kom,likasi.
7
•
Pre3enti? •
&en$aga keersihan mata
•
•
unakan ,elindung mata saat e,ergian agar mata tidak ter,a,ar oleh deu dan sinar matahari.
•
&en6egah agar tidak ter$adi rekurensi dan kom,likasi
•
&en6ari ?aktor risiko / ?okal in?eksi
•
Kurati?
•
%endotro,in 1C 7Atro,ine sul?at ( dd gtt 1 ; •
#nmatrol 7e=amethasone Pol5m5=in B sul?ate Neom56in e5e dro, - dd gtt 1 ;
•
•
e=ametason in$ * dd 1am,
ehailitati? •
Kontrol rutin ke dokter s,esialis mata.
3. PRO$NOSIS
Huo ad 3itam Huo ad sanam Huo ad kosmetikam Huo ad ?un6tionam
O"ULI DE*TRA +OD, uia ad onam uia ad malam uia ad onam uia ad onam
O"ULI SINISTRA +OS, ad onam ad onam ad onam ad onam
K. USUL DAN SARAN U!ul: ANA à autoimun Saran: •
unakan oat tetes mata dengan teratur dan sesuai an$uran ,akai.
•
&elakukan kontrol rutin ke dokter s,esialis mata minimal 1 ulan sekali atau segera $ika terda,at keluhan.
8
TIN3AUAN PUSTAKA
A. DE#INISI U-EITIS DAN PANU-EITIS
U3eitis dide?inisikan seagai ,roses in?lamasi ,ada salah satu atau semua agian dari u3ea 7iris adan siliar/kor,us siliar dan koroid. !edangkan u3eitis di?us atau ,anu3eitis adalah ,roses in?lamasi 5ang mengenai semua unsur traktus u3ealis atau dengan kata lain ,anu3eitis tidak memiliki tem,at in?lamasi/,eradangan 5ang ,redominan dimana i n?lamasi merata ,ada
9
kamera okuli anterior 3itreous retina dan atau koroid se,erti retinitis koroiditis dan 3askulitis retinal. Keadaan ini seringn5a diseakan karena in?eksi 5ang erkemang ,ada to=o6ariasis in?antil endo?talmitis akterial ,osto,erasi atau tokso,lasmosis 5ang erat. %iri mor?ologis khas se,erti in?iltrat geogra?ik se6ara khas tidak ada. 1 U3ea meru,akan la,isan 3askular mata 5ang tersusun atas an5ak ,emuluh darah 5ang da,at memerikan nutrisi ke,ada mata. Adan5a ,eradangan ,ada area ini da,at mem,engaruhi elemen mata 5ang lain se,erti kornea retina sklera dan eera,a elemen mata ,enting lainn5a. 1
B.
EPIDEMIOLO$I
Penderita umumn5a erada ,ada usia *0)0 tahun. !etelah usia '0 tahun angka ke$adian ,anu3eitis mulai erkurang. Pada ,enderita erusia tua umumn5a ,anu3eitis diakiatkan oleh to=o,lasmosis her,es Ioster dan a?akia. Bentuk ,anu3eitis ,ada umumn5a o?talmia sim,atika akiat tinggin5a angka trauma temus. !edangkan ,ada "anita an5ak diseakan oleh to=o,lasmosis.1
". LOKASI PANU-EITIS
Lokasi anatomi ,anu3eitis ,ada dasarn5a meru,akan seluruh traktus u3ealis 5ang meru,akan gaungan dari u3eitis anterior u3eitis intermediet dan u3eitis ,osterior 5aitu meli,uti: a U3eitis anterior #ritis : in?lamasi 5ang dominan ,ada iris #ridosiklitis : in?lamasi ,ada iris dan ,ars ,li6ata U3eitis intermediet : in?lamasi dominan ,ada ,ars ,lana dan retina ,eri?er 6 U3eitis ,osterior : in?lamasi agian u3ea di elakang atas asis 3itreus.
1*
$amar 7. Lka!i Panue'iti! +gaungan %ari lka!i u'eiti! anterir2 interme%iet2 %an /!terir,5
10
D. $AMBARAN KLINIS
amaran klinis ,anu3eitis meli,uti gamaran klinis 5ang ter$adi ,ada u3eitis anteriorintermedietdan ,osterior. amaran klinis dari u3eitis anterior antara lain: ?oto?oia e,i?ora gatal 5ang dalam dan tum,ul ,ada daerah sekitar orit mata dan sekitarn5a. e$ala akan memuruk a,aila ter,a,ar 6aha5a sehingga ,asien sering datang ke ,asien dengan mengenakan ka6amata. @,i?ora 5ang ter$adi dihuungkan dengan ,eningkatan stimulasi neuron dari kelen$ar airmata dan tidak ada huungann5a dengan sensasi enda asing 5ang dirasakan. () +a$am ,englihatan tidak selalu menurun drastis 7*0/0 atau kadang masih leih aik "alau,un ,asien mela,orkan ,andangann5a erkaut. a5a akomodasi men$adi leih s ulit dan tidak n5aman. #ns,eksi di?okuskan ,ada kongesti ,al,era ringan hingga sedang dan men5eakan ,seudo,tosis. Kadang da,at ditemukan in$eksi ,erilimus dari kon$ungti3a dan sklera "alau,un kon$ungti3a ,al,era normal. Kornea da,at terlihat edem ,ada ,emeriksaan slitlam,. Pada eera,a kondisi 5ang leih ,arah da,at ditemukan de,osit endotel er"arna 6oklat keauauan 5ang diseut keratic precipitates 7KP.)
$amar 5. Kerati1 Pre1i/itate!=
+anda ,atagonomis dari u3eitis anterior adalah ditemukann5a sel leukosit 7hi,o,ion dan ?lare 7,rotein eas 5ang le,as dari iris dan adan siliar 5ang meradang dan da,at ditemukan ,ada kamera okuli anterior sehingga kamera okuli anterior tam,ak kotor dan erkaut. #ris da,at mengalami ,erlengketan dengan ka,sul lensa 7sinekia ,osterior atau kadang da,at ter$adi
11
,erlengketan dengan kornea ,eri?er 7sinekia anterior. !eagai tamahan kadang terlihat nodul granulomatosa ,ada stroma iris. ()
$amar <. Sinekia /!terir. >
$amar =. #lare.>
12
$amar >. 8i//in.6
$amar 6. U'eiti! anterir %engan keratik /re!i/itat ?muttn&)at@%an n%ul Ke//e %an Bu!a11a.6
$amar . U'eiti! anterir %engan n%ul Bu!a11a /a%a /ermukaan iri!
13
%an !e%ikit muttn&)at /a%a a!/ek in)erir. 6
+ekanan intraokular da,at menurun karena ,enurunan sekresi dari adan siliar. Namun saat reaksi erlangsung ,roduk ,eradangan da,at ,erakumulasi ,ada traekulum. A,aila deris ditemukan signi?ikan dan a,aila adan siliar menghasilkan sekresi 5ang normal maka da,at ter$adi ,eningkatan tekanan intraokular dan men$adi glaukoma u3eitis sekunder. U3eitis #ntermediate adalah entuk ,eradangan 5ang tidak mengenai u3ea anterior atau ,osterior se6ara langsung. !ealikn5a ini mengenai Iona intermediate mata. #ni terutama ter$adi ,ada orang de"asa muda dengan keluhan utama melihat intikintik tera,ung di dalam la,angan ,englihatann5a. Pada kean5akan kasus kedua mata terkena. +idak ada ,eredaan distriusi antara ,ria dengan "anita. +idak terda,at rasa s akit kemerahan mau,un ?oto?oia. Pasien mungkin tidak men5adari adan5a masalah ,ada matan5a namun dokter melihat adan5a kekeruhan dalam 3itreus 5ang sering menutu,i ,ars ,lana in?erior dengan o?talmosko,. ) Jika,un ada han5a sedikit ge$ala u3eitis anterior. Kadangkadang terlihat eera,a sel di kamera okuli anterior sangat $arang ter$adi sinekia ,osterior dan anterior. !el radang leih esar kemungkinan terlihat di ruangan retrolental atau di 3itreus anterior ,ada ,emeriksaan dengan slit lam,. !ering timul katarak suka,sular ,osterior. ;?talmosko,i indirek sering menam,akan kekeruhan ti,is ulat halus di atas retina ,eri?er. @ksudat seluler ini mungkin men5atu sering menutu,i ,ars ,lana. !eagian ,asien ini mungkin menun$ukan 3askulitis 5aitu terlihat adan5a seluung ,eri3askuler ,ada ,emuluh retina. ) Pada kean5akan ,asien Pen5akit ini teta, stasioner atau erangsur memaik dalam "aktu ) sam,ai 10 tahun. Pada eera,a ,asien timul edema makular kistoid dan ,arut makular ,ermanen selain katarak suka,sular ,osterior. Pada kasus erat da,at ter$adi ,ele,asan memranmemran siklitik dan retina. laukoma sekunder adalah kom,likasi 5ang $arang ter$adi.
U3eitis ,osterior meru,akan ,eradangan ,ada koroid dan retina meli,uti koroiditis korioretinitis 7ila ,eradangan koroidn5a leih menon$ol retinokoroiditis 7ila ,eradangan retinan5a leih menon$ol retinitis dan u3eitis disseminta. Kean5akan kasus u3eitis ,osterior ersamaan dengan salah satu entuk ,en5akit sistemik. )
14
!e6ara ti,ikal retinitis meru,akan mani?estasi dari in?eksi tokso,lasma dan her,es. Koroiditis da,at mun6ul diikuti dengan u3eitis granulomatosa 7se,erti tuerkulosis sar6oidosis ,en5akit L5me si?ilis histo,lasmosis atau sindrom 5ang tidak iasa se,erti korioretinitis ser,iginous atau birdshot . Pa,ilitis da,at timul dengan tokso,lasmosis retinitis 3iral lim?oma atau sarkoidosis.Lesi ,ada segmen ,osterior mata da,at ?okal geogra?is atau di?us. Mang menimulkan kekeruhan ,ada 3itreus di atasn5a harus diedakan dari 5ang tidak ,ernah menimulkan selsel 3itreus. Jenis dan distriusi kekeruhan 3itreus harus di$elaskan. Lesi radang di segmen ,osterior umumn5a era"al tenang namun ada 5ang disertai kekeruhan 3itreus dan kehilangan ,englihatan se6ara tiatia. Pen5akit demikian iasan5a disertai u3eitis anterior 5ang ,ada gilirann5a kadangkadang diikuti seentuk glaukoma sekunder. U3eitis ,osterior ,ada ,asien ( tahun da,at diseakan oleh sindrom samaran se,erti retinolastoma atau leukemia. Pen5ea in?eksi u3eitis ,osterior ,ada kelom,ok umur ini adalah in?eksi sitomegalo3irus tokso,lasmosis si?ilis retinitis her,es dan in?eksi ruella. )alam kelom,ok umur sam,ai 1) tahun ,en5ea u3eitis ,osterior termasuk toksokariasis tokso,lasmosis u3eitis intermediate in?eksi sitomegalo3irus sindrom samaran ,anense?alitis sklerosis suakut dan kurang ,enting in?eksi akteri atau ?ungi ,ada segmen ,osterior. alam kelom,ok umur 1- sam,ai 0 tahun 5ang termasuk diagnosis di?erensial adalah tokso,lasmosis ,en5akit Beh6et sindrom ogtKo5anagi
E.
PENDEKATAN DIA$NOSIS PANU-EITIS
15
e$ala ,en5akit ,ada traktus u3ealis tergantung tem,at ter$adin5a ,en5akit itu. &isaln5a karena terda,at serautseraut n5eri di iris ,asien dengan iritis akan mengeluh sakit dan ?oto?oia. Peradangan iris itu sendiri ti dak mengaurkan ,englihatan ke6uali ila ,rosesn5a erat atau 6uku, lan$ut hingga mengeruhkan humor aueous kornea dan lensa. Pen5akit koroid sendiri tidak menimulkan sakit atau ,englihatan kaur. Karena dekatn5a koroid dengan retina ,en5akit koroid ham,ir selalu meliatkan retina ,englihatan sentral akan terganggu. ' itreus $uga da,at men$adi keruh seagai akiat in?iltrasi sel dari agian koroid dan retina 5ang merdang. Namun gangguan ,englihatan ,ro,osional dengan densitas kekeruhan 3itreus dan ersi?at re3ersile ila ,eradangan mereda. Ada,un se6ara umum ,asien 5ang sedang mengalami ,eradangan u3ea akan mengeluhkan ge$alage$ala umum seagai erikut:
&ata merah 7hi,eremis kon$ungti3a
&ata n5eri
Goto?oia
Pandangan mata menurun dan kaur
@,i?or Pasien dengan u3eitis anterior menun$ukan an5ak ge$ala. e$alage$ala ini er3ariasi
dari ge$ala ringan 7,andangan kaur dengan kondisi mata normal hingga ge$ala erat ?oto?oia dan hilang ,englihatan 5ang erhuungan dengan in$eksi 5ang mun6ul dan hi,o,ion. Gaktor diluar ge$ala mata kadang memantu dalam menegakan diagnosis u3eitis anterior. ;nset durasi dan ke,arahan ge$ala se,erti unilateral atau ilateral harus diketahui. !elain itu usia ,asien latar elakang ,asien dan keadaan mata harus men$adi ,ertimangan. i"a5at rin6i dan re3ie" dari sistem meru,akan ,endekatan diagnosis 5ang erharga agi ,asien dengan u3eitis. '
Untuk menegakkan diagnosis dari u3eitis ada eera,a ,emeriksaan 5ang ,erlu dilakukan antara lain: 1.
Pemeriksaan su5ekti? mata a. Pemeriksaan su5ekti? mata 5ang ,erlu dilakukan meli,uti ,emeriksaan ta$am ,engllihatan ,emeriksaan gerakan ola mata.
16
. Pada mata 5ang terkena akan mengalami ,enurunan ta$am ,englihatan 6. !edangkan ,ada ,emeriksaan gerakan ola mata ditemukan hasil 5ang normal. *.
Pemeriksaan o5ekti? mata Pada ,emeriksaan o5ekti? mata da,at ditemukan: a. Pemeriksaan sekitar mata ,al,era dan duktus lakrimalis dalam kondisi normal . itemukan in$eksi kon$ungti3a 7Pola dari in$eksi kon$ungti3a ,ada u3eitis sering ditemukan ,ada (-0 dera$at dari in$eksi ,erilimus dan akan semakin meningkat menu$u arah limus.
Goto?oia 6onsensus sangat memantu dalam memedakan antra iritis dan eera,a ,en5ea ?oto?oia lain se,erti kon$ungti3itis.
Pu,il dalam kondisi miosis.
(.
Pemeriksaan ?undusko,i
.
Pemeriksaan iomikrosko,is/slit lam, a. Periksa e,ithelium dari kornea untuk menemukan adan5a arasi edem ulkus atau enda asing. . Lakukan ins,eksi ,ada kondisi ulkus 5ang dalam dan edema kornea 6.
+emukan tanda ,atogonomis dari iritis 5aitu keratitic precipitates / KP 7sel darah ,utih ,ada endothelium. A,aila ditemukan KP ke6ilsedang maka diklasi?ikasikan ke
17
dalam u3eitis nongranuloma sedangkan KP ,ada u3eitis granuloma leih esar kotor dan ,enuh lemak 7gamaran granula mutton-fat . d. Pada kamera okuli anterior ditemukan ?ler 7sel radang 5ang men5eakan kamera okuli anterior tam,ak kotor. e. !el darah merah 7hi?ema atau sel darah ,utih 7hi,o,ion da,at ditemukan ,ada kamera okuli anterior dan da,at diklasi?ikasikan men$adi dera$at 1 s/d : 0 tidak ditemukan 1 ditemukan dalam $umlah sedikit *ditemukan dalam $umlah sedang 7iris dan lensa masih terlihat $elas ( iris dan lensa terlihat erkaut intens 7ditemukan de,osit ?irin dan aueous terkoagulasi. ).
Pemeriksaan laoratorium a.
Pemeriksaan laoratorium ini dilakukan $ika saat dilakukan anamnesis ditemukan huungan etiologi u3eitis dengan ,en5ea sistemik. Na mun ,emeriksaan laoratorium ini tidak dilakukan ila ,asien mengalami u3eitis nongranulomatosus unilateral untuk ,ertama kali dan ,ada anamnesis dan ,emeriksaan ?isik tidak ditemukan ,enanda 5ang khas
. A,aila dalam kondisi u3eitis ilateral u3eitis granulomatosa dan u3eitis rekurens ,ada anamnesis dan ,emeriksaan ?isik tidak menun$ukan tanda khas maka dilakukan ,emeriksaan laoratorium nons,esi?ik se,erti tes darah lengka, dll.
#.
TATALAKSANA
Penanganan ,anu3eitis ,aling a"al adalah melakukan diagnosis 5ang te,at dan agi setting ,enanganan ,ela5anan ,rimer atau,un ,ada # segera melakukan ru$ukan ke,ada ahli s,esialis mata. 2alau,un ditemukan mata merah dan ditemukan sel radang darah ,utih atau darah merah ,ada kamera okuli anterior antiiotik tidak diindikasikan untuk dierikan ke,ada
18
,asien. Penanganan ,anu3eitis se6ara garis esar ertu$uan untuk men6egah kom,likasi ,englihatan mengurangi keluhan ,asien dan mentatalaksana ,en5akit 5ang mendasari. 8 Ada,un ,enanganan se6ara medikamentosa ditu$ukan untuk mengurangi n5eri dan ,eradangan. !e6ara tradisional mana$emen medis terdiri atas kortikosteroid to,ikal atau sistemik dan sering dierikan siklo,legik. ;at 5ang da,at di,akai adalah:
7.
Pemerian ;at Anti adang Kortikosteroid Kortikosteroid memiliki e?ek 5ang aik untuk menghamat ,eradangan 5aitu dengan 6ara:
•
&engurangi ge$ala radang dengan 6ara menghamat ,engeluaran asam arakidonat dari ?os?oli,id menghamat transkri,si dan mengakti?kan sitokin dan mematasi akti?itas sel B dan sel +. Kortikosteroid dierikan dengan indikasi adan5a ,eradangan 5ang ukan diseakan karena in?eksi.
•
&engurangi ,ermeailitas ,emuluh darah
•
&engurangi ,ementukan $arangan ,arut %ara ,emerian dengan to,ikal ,eriokular dan sistemik. Pemerian dosis $uga sangat er3ariasi tergantung dari kondisi ,asien ta,i ,emerian dalam $umlah minimal untuk mengontrol in?lamasi harus dierikan untuk menurunkan ,eluang ter$adin 5a kom,likasi. Initial dose 5ang digunakan untu mengontrol ,en5akit ratarata dari *) mg hingga eera,a ratus mg setia, hari. Jika digunakan kurang dari ( minggu kortikosteroid dierhentikan tan,a tapering off . osis 5ang ,aling ke6il dengan masa ker$a 5ang ,endek da,at dierikan setia, ,agi untuk meminimal e?ek sam,ing karena kortisol men6a,ai ,un6akn5a sekitar $am 08.00 ,agi dan ter$adi um,an alik 5ang maksimal dari seekresi A%+<. !edangkan ,ada malam hari kortikosteroid le3el 5ang rendah dan dengan sekresi A%+< 5ang normal sehingga dosis rendah dari ,rednison 7*) sam,ai )mg ,ada malam hari seelum tidur da,at digunakan untuk memaksimalkan su,resi adrenal. Penggunaan glukokortikoid $angka ,an$ang 5aitu leih dari ( sam,ai minggu ,erlu dilakukan ,enurunan dosis se6ara ,erlahanlahan untuk men6ari dosis ,emeliharaan dan menghindari ter$adi su,resi adrenal. %ara ,enurunan 5ang aik dengan menukar dari dosis tunggal men$adi dosis selang sehari diikuti dengan ,enurunan $umlah dosis oat. Untuk
19
men6egah ter$adin5a su,resi korteks kelen$ar adrenal kortikosteroid da,at dierikan selang sehari seagai dosis tunggal ,ada ,agi hari 7$am8 karena kadar kortisol tertinggi dalam darah ,ada ,agi hari. Keurukan ,emerian dosis selang sehari ialah ,ada hari eas oat ,en5akit da,at kamuh. Untuk men6egahn5a ,ada hari 5ang seharusn5a eas oat masih dierikan kortikosteroid dengan dosis 5ang leih rendah dari,ada dosis ,ada hari ,emerian oat. Kemudian ,erlahanlahan dosisn5a diturunkan. Bila dosis telah men6a,i ') mg ,rednison selan$utn5a ,ada hari 5ang seharusn5a eas oat tidak dierikan kortikosteroid lagi. Alasann5a ialah ila diturunkan erarti han5a ) mg dan dosis ini meru,akan dosis ?isiologik. !eterusn5a da,at dierikan selang sehari.
Ada,un eera,a hal ,enting 5ang ,erlu di,erhatikan antara lain:
Kortikosteroid to,ikal : untuk u3eitis anterior digunakan steroid to,ikal tetes. +ergantung dari ke,arahan ,eradangan 5ang akan di,ulihkan ?rekuensi ,emerian er3ariasi. Prednisolon asetat 1C meru,akan oat 5ang ,aling disukai namun karena ,ersediaan erentuk ,re6i,itate sehingga ,asien harus menggo5angkan dahulu otol seelum digunakan. Kadangkadang steroid da,at men5eakan hi,ertensi okular sehingga ,emakaian dalam $angka - minggu ,erlu dimonitor.
Kortikosteroid ,eriokular digunakan a,aila segmen ,osterior terkena atau ketika mulai dirasakan ge$ala 5ang mengarah kom,likasi. Pemerian tera,i inisial selama ( minggu seelum ,emerian steroid $angka ,an$ang da,at memantu mengidenti?ikasi ,asien 5ang res,onsi3e terhada, kortikosteroid. Beera,a ukti menun$ukan ah"a in$eksi dalam transe,tal men5eakan leih sedikit hi,ertensi o6ular diandingkan dengan ,emerian sutenon. Na mun ,emerian in$eksi ini tidak digunakan ,ada ,asien dengan u3eitis 5ang in?eksius atau skleritis karena ,enealan s6lera dan kemungkinan ter$adi ,er?orasi.
Kortikosteroid sistemik dierikan ,ada saat: 1.
U3eitis 5ang mengan6am ,englihatan se,erti eresiko men5eakan keutaan
*.
U3eitis 5ang tidak res,onsi3e terhada, ,emerian dengan metode lainn5a
%ontoh oat kortikosteroid 5ang digunakan untuk u3eitis: Prednisolone 1C 7,red ?orte steroid ,aling kuat dan meru,akan drug of choice untuk u3eitis. Prednisolone da,at menurunkan reaksi ,eradangan dengan mende,resi migrasi dari leukosit P&N dan menurunkan ,ermeailitas dari ,emuluh darah.
20
5.
;at siklo,legia ;at siklo,legia eker$a melum,uhkan otot s?ingter iris sehingga ter$adi dilatasi ,u,il.
!elain itu $uga mengakiatkan ,aralisis otot siliar sehingga melum,uhkan akomodasi. &ekanisme ini da,at mengurangi rasa n5eri dan ?oto?oia 5ang ter$adi. %ontoh oat siklo,legia:
Atro,in 70)C*C meru,akan siklo,legik kuat dan $uga ersi?at midriatik. @?ek maksimal di6a,ai setelah (00 menit. Bila ter$adi kelum,uhan otot akomodasi maka akan normal kemali * minggu setelah oat dihentikan. Atro,in memerikan e?ek sam,ing se,erti nadi 6e,at demam merah dan mulut kering.
!iklo,entolate 0)*C 7656log5l men5eakan e?ek siklo,legia *)') menit dan midriasis setelah (0-0 menit. @?ek 5ang dihasilkan ertahan selama 1 $am. Namun e?ek ini da,at menurun ,ada kondisi ,arah. !ehingga homatro,in leih sering digunakan ,ada u3eitis diandingkan siklo,entolat. !iklo,entolate da,at menghamat ker$a oat 6ara6ol dan kolinesterase inhiitor. !elain itu siklo,entolate $uga tidak oleh digunakan ,ada ,asien 5ang mengalami glaukoma sudut tertutu, dan ,asien 5ang hi,ersensiti? dengan siklo,entolate. osis 5ang digunakan 5aitu 656log5l 1 gtt (dd 7de"asa.
$. KOMPLIKASI
Ada,un kom,likasi 5ang ,aling sering ter$adi ,ada ,anu3eitis 5aitu: 8 1. laukoma sekunder Ada,un mekanisme ter$adin5a ,eningkatan tekanan intrao6ular ,ada ,eradangan u3ea antara lain: a.
!inekia anterior ,eri?er 7iris ,eri?er melekat ,ada kornea dan ter$adi akiat ,eradangan iris ,ada u3eitis anterior. !inekia ini men5eakan sudut iridokornea men5em,it dan mengganggu drainase dari humor aueous sehingga ter$adi ,eningkatan 3olume ,ada kamera okuli anterior dan mengakiatkan ,eningkatan tekanan intrao6ular.
. !inekia ,osterior ,ada u3eitis anterior ter$adi akiat ,erlekatan iris ,ada lensa di eera,a tem,at seagi akiat radang seelumn5a 5ang erakiat ,u,il ter?iksasi tidak teratur dan terlihat ,u,il 5ang irreguler. Adan5a sinekia ,osterior ini da,at menimulkan glaukoma dengan memungkinkan erkum,uln5a humor aueous di elakang iris sehingga menon$olkan iris ke de,an dan menutu, sudut iridokornea.
21
6.
*.
angguan drainase humor aueous $uga da,at ter$adi akiat terkum,uln5a selsel radang 7?ler ,ada sudut iridokornea sehingga 3olume ,ada kamera okuli anterior meningkat dan ter$adi glaukoma.
Atro?i ner3us o,tikus !etelah ter$adi ,eningkatan tekanan intraokular ,asien da,at mengalami atro?i ner3us o,tikus sehingga ter$adi keutaan ,ermanen.
(.
Katarak kom,likata Katarak kom,likata akiat ,en5akit intrao6ular diseakan karena e?ek langsung ,ada ?isiologis lensa. Katarak iasn5a era"al dari di daerah suka,sul ,osterior dan akhirn5a mengenai seluruh struktur lensa. Katarak 5ang ter$adi iasan5a unilateral. Prognosis 3isualn5a tidak seaik katarak senilis iasan5a.
.
Alasio retina
).
@dema kistoid ma6ular.
-.
@?ek ,enggunanan steroid $angka ,an$ang.
+ael 1. @?ek Penggunaan !teroid Jangka Pan$ang Tem/at
1.
!aluran 6erna
Ma1am e)ek !am/ing
*. (.
Peruahan ke,riadian 7eu?oria insomnia gelisah mudah
;tot !usunan sara? ,usat
tersinggung ,sikosis ,aranoid hi,erkinesis ke6endrungan unuh diri na?su makan ertamah.
;steo,orosis?raktur kom,resi 3ertera skoliosis ?raktur tulang ,an$ang.
.
+ulang
).
Kulit
laukoma dan katarak suka,sular ,osterior
22
-.
&ata
'.
arah
8.
Pemuluh darah
9.
Kelen$ar adrenal agian
Kenaikan < eritrosit leukosit dan lim?osit
Kenaikan tekanan darah
Atro?i tidak isa mela"an stres
Kehilangan ,rotein 7e?ek kataolik hi,erli,idemiagula
kortek 10. &etaolisme ,rotein K< dan lemak
meninggi oesitas buffalo hump ,erlemakan hati. 11. @lektrolit
etensi Na/air kehilangan kalium 7astenia ,aralisis tetani aritmia kor
1*. !istem immunitas
&enurun rentan terhada, in?eksi reakti3asi + dan her,es sim,lek keganasan da,at timul.
DAFTAR PUSTAKA
1. Huang JJ, Gaudio PA. Ocular infammatory disease and uveitis manual: diagnosis and treatment. Philladelphia: ol!e"# $lu%e"& 2010.p. 70'5.
2. ()a P*, hi!+he" JP. aughan dan a#-u" : o/!aologi uu. (d e'17. Jaa"!a: (G& 2014.h. 62'7& 151'60. 3. o#!e" , i!ale A. Diagnosis and treatment o uveitis. i+higan: aunde"# & 2002.p. 82'90. 4. onoli AA e! al. n!e"edia!e u)ei!i#. ein oph!halol 2005& 20: 147. 5. u##en-la!! *, hi!+up . ;)ei!i#: /undaen!al# and +lini+al p"a+!i+e. 4!h ed.
6. $ u!a G"ego", an!o" ph!alolog. ingapu"a. 7. la# ida"!a. *adang ;)ea. lu Penai! a!a ;n!u ?o!e" ;u ?an aha#i#%a $edo!e"an (di#i e'2. Jaa"!a: agung e!o& 2002.h. 110'20. 8. Janigian, *o-e"! H. Uveitis, evaluation and treatment. 2010. ?iunduh pada 11 Ap"il 2016 da"i %%%.eedi+ine.ed#+ape.+o
24