Askep Jiwa Marah BAB I LAPORAN PENDAHULUAN A.
Pengertian kemarahan adalah perasaan jengkelyang jengkelyang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang
dianggap sebagai ancaman (Stuart dan sundeen,1987;!"# pengungkapan kemarahan yang langsung dan konstrukti$ pada %aktu terjadi akan melegakan indi&idu dan membantu orang lain untuk dapat mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun demikian , $aktor budaya perlu di dipertimbangkan sehingga keuntungan kedua belah pihak dapat tercapai. '.
Etiologi
Faktor Presipitasi )aktor presipitasi dapat bersumber bersumber dari * 1.
+ondisi klien seperti kelemahan $isik (penyakit $isik#, keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan. emikian pula dengan situasi
-.
lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintaipekerjaan dicintaipekerjaan dan kekerasan merupakan $aktor penyebab penyebab yang lain.
".
/nteraksi sosial yang pro&okati$ dan kon$lik dapat pula memicu perilaku kekerasan.
FaktorPredisposisi 'erbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan $aktor pridisposisi, pridisposisi, artinya mungkin terjadimungkin terjadimungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika $aktor berikut dialami oleh indi&idu *
1.
0sikolog 0sikologis, is, kegagalan kegagalan yang yang dialami dialami dapat dapat menimbu menimbulkan lkan $rustasi $rustasi yang kemudian dapat timbul timbul agresi$ atau amuk. asa kanakkanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiayaatau saksi penganiayaan. penganiayaan.
-.
0erilak 0erilaku, u, rein$orc rein$orcemen ementt yang diterima diterima pada saat melakukan melakukan kekerasan kekerasan,, sering sering mengobs mengobser&as er&asii kekerasan dirumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi indi&idu mengadopsi perilaku kekerasan.
".
Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasi$ agresi$# dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolaholah perilaku kekerasan diterima (permisi&e#.
2.
'ion 'ioneu euro rolg lgis is,,
bany banyak ak
pend pendap apat at
bah% bah%a a
keru kerusa saka kan, n,
lobu lobuss
$ron $ronta tal, l,
lobu lobuss
temp tempor oral al
ketidakseimbangan ketidakseimbangan neurotransmiter turut berperan dalam terjadinya perilaku kekerasan. 3.
Maniestasi !linis
uka merah
4egang
0andangan 4ajam
dan dan
'icara kasar
Suara tinggi
elempar barang
Agresi$
.
Rentang Respon Marah dan Proses Marah
rentang respon marah
Tabel rentang respon marah Asertif
Frustasi
Pasif
Agresif
Kekerasan
Klien mampu
Klien gagal
Klien merasa
Klien
Perasaan marah
mengumngkap-kan
mencapai
tidak bisa
Mengeks-
dan bermusuhan
marah tanpa
tujuan/
mengungkap-kan
presikan
yang kuat yang
menyalahkanorang
kepuasan saat
Perasaannya,
secara fisik,
hilang kontrol,
lain
marah dan tidak
tidak berdaya
tapi masih
disertai amuk,dan
dapat
dan menyerah
terkontrol,
merusak
menemukan
mendorong
lingkungan
alternafif
orang lain dengan ancaman
Proses Marah
BAB II !ON"EP A"UHAN !EPERA#A$AN !LIEN DEN%AN E!"PRE"I MARAH A& !onsep Marah 1.
0engertian kemarahan (anger # adalah suatu emosi yang terentang mulai dari iritabilitas sampai
agreti&itas yang dialami oleh semua orang. 'iasanya, kemarahan adalah reaksi terhadap stimulus yang tidak menyenangkan atau mengancam (%idya +usuma, 199;-2-"# kemarahan menurut stuart dan sunden (1987*"!"# adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap respon kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman ('udi ana +eliat, 199!;# kemarahan adalah perasaan jengkelyang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dianggap sebagai ancaman (Stuart dan sundeen,1987;!"# pengungkapan kemarahan yang langsung dan konstrukti$ pada %aktu terjadi akan melegakan indi&idu dan membantu orang lain untuk dapat mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun demikian , $aktor budaya perlu di dipertimbangkan sehingga keuntungan kedua belah pihak dapat tercapai. +emarahan yang ditekan atau puirapura tidak marah akan mempersulit klien sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. 'anyak situasi kehidupan yang menimbulkan kemarahan, misalnya $ungsi tubuh yang terganggu sehinga harus masuk kerumah sakit, kontrol diri yang diambil alih oleh orang laen, menderita sakit, peran yang tidak dapat dilakukan karena dira%at dirumah sakit, pelayanan pera%at yang terdapat dan banyak hal laen yang dapat meningkatkan emosi klien.
'& Rentang Respon !e(arahan 5espon kemarahan dapat ber$ungsi dalam rentang adapti$ maladapti$
Rentang respon kemarahan
Assertion adalah kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti orang laen akan memberi kelegaan pada indi&idu dan tidak akan menimbulkan masalah. )rustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena yang tidak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan. alam keadaan ini tidak ditemukan alternati$ lain. selanjutnya indi&idu merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan dan terlihat pasi$. 0asi$ adalah indi&idu tidak mampu mengungkapkan perasaannya, klien tampak pemalu, pendiam, sulit diajak bicara karena rendah diri dan merasa kurang mampu. Agresi$ adalah prilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak konstrukti$ dan masih terkontrol. 0rilaku yang tampak dapat berupa* muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar disertai disertai kekerasan . 6gamuk adalah perasaan marah dan bermusuhan kouat disertai kehilangan kontrol diri. /ndi&idu dapat merusak dirir sendiri orang lain dan lingkungan.
s !e(arahan
Stress cemas, marah merupakan bagian kehidupan seharihari yang harus dihadapi oleh setiap indi&idu . stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan terancam. +ecemasan dapat menimbulkan kemarahan. 5espon terhadap marah dapat dapat diungkapkan melalui " cara, yaitu* 1.
mengungkapkan secara &erbal
-.
menekan
".
menantang
B& Peran Perawat pada klien Marah )& Pengka*ian 0ada dasarnya pengkajian pada klien marah ditujukan pada semua aspek, yaitu biopsikososial kulturalspiritual.
Aspek Biologi Aspek $isiologis timbul karena kegiatan system sara$ otonom bereaksi terhadap sekresi epineprin, sehingga tekanan darah meningkat, takhi kardi, %ajah merah, pupil melebar, dan $rekuensi
pengeluaran urine meningkat. Ada gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatkan ke%aspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan re$lek cepat. al ini disebabkan energi yang dikeluarkan saat marah bertambah.
Aspek Emosional /ndi&idu yang marah merasa tidak nyama, merasa tidak berdaya, jengkel, $rustasi, dendam, ingin berkelahi, ngamuk, bermusuhan, sakit hati, menyalah gunakan dan menuntut. 0rilaku menarik perhatian, dan timbulnya kon$lik pada diri sendiri perlu dikaji seperti melarikan diri, bolos dari sekolah, mencuri, menimbulkan kebakaran dan penyimpangan seksual.
Aspek intelektual Sebagian besar penalaman kehidupan indi&idu didapatkan melalui prosesintelektual.0eran pansa indrasangat penting untuk beradaptasi pada lingkungan yang selanjutnya diolah dengan proses intelektual sebagai suatu pengalaman.
Aspek social eliputi interaksi social,budsys,konsep rasa percaya dan ketergantungan.mosi marah sering merangsang kemarahan dari orang lain.dan menimbulkan penolakan dari orang lain. Sebagian klien menyalurkan kemarahan dengan nilaidan mengkritik tingkah laku orang lain,sehingga orang lain merasa sakit hati.0roses tersebut dapat mengasingkan indi&idu sendiri menjauhkan diri dari orang lain
Aspek spiritual +epercayaan, nilai, dan moral mempengaruhi ungkapan marah indi&idu. Aspek trrsebut mempengaruhi hubungan indi&idu dengan lingkungan hal ini bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat menimbulkan kemarahan yang dapat di mani$estasikan dengan amoral dan rasa tidak berdosa. /ndi&idu yang percaya kepada tuhan ang aha sa,slalu meminta kebutuhan dan bimbingan kepada6ya.
'& Diagnosa !eperawatan 'eberapa kemungkinan diagnosis kepera%atan* 1.
kesulitan mengungkapkan kemarahan tanpa menyakiti orang lain, sehubungan dengan tidak mengetahui cara ungkapan yang dapat diterima , dimani$estasikan dengan marah disertai suara keras pada orang sekitar.
-.
:angguan komunikasi sehubungan dengan perasaan marah terhadap dan pelayanan yang diterimanya yang dimani$estasikan dengan menghina atau menyalahkan pera%at, seperti, anda seharusnya disini sejak satu jam yang lalu<.
".
penyesuaian yang tidak e$ekti$ sehubungan dengan tidak mampu mengkon$rontasikan kemarahan, dimani$estasikan dengan mengucapkan katakata kasar berlebihan.
2.
0enyesuaian yang tidak e$ekti$ sehubungan dengan penolakan rasa marah yang dimani$estasikan dengan katakata saya tidak pernah marah<.
.
me.mpunyai potensi untuk mengamuk pada orang lain sehubungan dengan keinginan yang bertolak belakang dengan pera%atan rumah sakit, dimani$estasikan dengan menolak mengikuti peraturan rumah sakit dan ingin memukul orang lain.
!.
empunyai potensi untuk mengamuk pada orang lain yang sehubungan dengan $ungsi control otak yang terganggu akibat adanya gangguan neurologis otak dimani$estasikan dengan bingung dan hipersensiti$ terhadap rangsangan interpersonal.
7.
kekuatan marah yang berkepanjangan sehubungan dengan diagnosa baru, situasi baru dan in$ormasi yang kurang.
+& Inter,ensi dan I(ple(entasi !eperawatan Kesadaran Diri Perawat 0era%at sering menganggap bah%a klien merupakan sumber masalah baginya bila klien marah. 'agi pera%at yang yang empunyai pengetahuan tentang kemarahan akan dapat membantu klien untuk mngatasi kemarahan. 'agi sta$ harus menyadari bah%a klien dapat mengungkapkan marah dengan tidak bermusuhan dan memberi dukungan atas uangkapan tersebut. 0era%at perlu memahami perasaan sendiri dan reaksinya terhadap kemarahan klien.
Batasan -ngkapan (arah Loo(is .)/0123 dikutipkan dari "t-art dan "-ndeen (1987*79# menetapkan " batasan ungkapan marah; 1.
enyatakan harapan pada klien dengan cara yang positi$
-.
embantu klien menggali alasan dan maksud tingkah laku klien
".
'ersama klien menetapkan alternati&e cara mengungkapkan marah
4ontrol terhadap kekerasan 0era%at perlu mengembangkan kemampuannya mengatasi tingkah laku klien yang tidak terkontrol. engan empati dan pengamatan yang cermat dan tingkah laku klien, pera%at dapat mengantisipasi ledakan kemarahan klien.
Aspek Biologi emberikan cara menyalurkan energi kemarahan dengan cara yang konstrukti$ melalui akti&itas $isik, seperti; lari pagi, angkat berat, dan akti&itas yang lain yang membantu relaksasi otot seperti olah raga. irumah sakit dapat dimodi$ikasi dengan mobilitas baik pasi$ maupun akti$ misalnya dengan jalanjalan ditaman, latihan pergerakan tungkai, mendorong kursi roda.
Aspek E(osional 0era%at dapat membantu klien yang belum mengenal kemarahannya dengan menyatakan seperti 'apak tidak tenang atau ibu marah<. /ni membantu klien mengenal kemarahannya.
Aspek Intelekt-al +etika seseorag tibatiba marah, ia perlu diarahkan pada batas orientasi kini dan disini<, pada situasi seperti ini pera%at dapat;
1.
enghadapi intensitas kemarahan klien
-.
endorong ungkapan rasa marah klien
".
embuat kontak $isik dengan klien
2.
enyertakan klen dalam kelompok
.
emeriksa keadaan $isik klien
!.
+alau perlu menjaga jarak untuk melindungi diri
7.
emberikan laporan pada pera%at yang dinas berikutnya
Aspek "osial 'ermain peran memungkinkan klien mengeksplorasi perasaan marah dengan melakukan; 1.
engkaji pengalaman marah masa lalu
-.
'ermain peran dalam mengungkapkan marah
".
engembangkan cara pengungkapkan marah yang konstrukti$
2.
empelajari cara mengintegrasikan pengalaman
.
embagi perasaan dengan anggota kelompok bermain=
Aspek "pirit-al 'ila klien marah kepada 4uhan atau kekuatan supranatural karena yakin bah%a penyakitnya adalah hukuman dari 4uhan, maka pera%at menberi dorongan agar klien mengungkapkan perasaannya atau memanggil pemimpin agama bila pera%at merasa tidak adekuat. 0era%at dapat mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga memungkinkan terjadi diskusi tentang nilainilai spiritual yang meliputi beberapa jauh klien telah mencapai tujuan hidupnya tentang kehilangan orang terdekat dan kematian seseorang.
5& E,al-asi &aluasi pada klien marah harus berdasarkan obser&asi perubahan tingkat laku dan respon subjekti$ klien. aynard dan >hitty, 1979 (dikutip dari Stuart dan Sundeen, 1987;8-# mengajukan beberapa pertanyaan pada e&aluasi* 1.
'agaimana perasaan tentang pengalamannya?
-.
'agaimana respon orang lain terhadapnya?
".
Apakah ada kesempatan kon$rontasi dengannya?
6. F-ngsi Positi Marah
)ungtion
)ungsi nergi
* arah dapat meningkatkan energi
)ungsi ekspresi
* kspresi marah yang aserati$ @ Sehat
* arah untuk menunjukkan harga diri memproyeksikan konsep diri positi$ * +emarahan merupakan pertahanan ego dalam menanggapi kecemasan yang meningkat karena kon$lik eksternal @ setelah marah @ lega 0atentianting $ungtion
si
* +emarahan dapat meninkatkan potensi
* embedakan ekspresi seseorang* marah, sedih atau gembira
7&
Respon Perawat $erhadap !e(arahan !lien 0era%at juga dapat memberi respon sama terhadap keluarga seperti terhadap klien* alam kajian kesehatan mental; pasien dengan kepribadian antisocial dan perilaku menyimpang menunjukkan celaan, intoleransi, dan gangguan moral secara umum yang lebih besar dari pasienpasien lainnya. Sebagai seseorang yang membutuhkan pertolongan klienklien tersebut terlihat seakan memiliki moral yang lemah. 6amun disisi lain sebenarnya mereka sanggup untuk mengatasi permasalahannya jika ia mau berusaha. Sebagaimana layaknya manusia yang ingin dihargai dan sukses dalam usahanya. 5espon pera%at terhadap kasus seperti ini umumnya dipengaruhi latar belakang social budaya. 0era%at dengan pengalaman yang memiliki kasus serupa dengan keluarganyadapat menimbulkan dendam akibat trauma yang dialaminya atau malah tidak memperhatikan kebutuhan klien. leh karena itu diperlukan kemuliaan dan e&aluasi diri yang kritis. al yang paling e$ekti$ dalam membantu klien adalah dengan sering memperbaiki diri klien sendiri melalui kesadaran diri dan pemahaman sikap manusia.
Respon perawat terhadap keluarga 0era%at dapat juga memberi respon sama terhadapkeluarga seperti terhadap klien, beberapa hal perlu dikaji* 1.
Barisan keluarga dari generasi kegenarasi
-.
0ola hubungan keuarga yang memudahkan klien berprilaku menyimpang
".
+urannya perhatian dan pendidikan keluarga
2.
4erlalu o&erprotekti$
B A B III $INJAUAN !A"U" )&
IDEN$I$A" !LIEN 6ama
* 4n. S
Cmur
* -" tahun
Denis kelamin
; Eaki @ Eaki
Status 0erka%inan
; 'elum enikah
0endidikan
; S kelas />
0ekerjaan
* 4ukang bongkar pasang sepeda atau bengkel
Agama
; /slam
Suku'angsa
* Da%a/ndonesia
Alamat
* 'abatan, jln, enganti %iyung :g /-7
4anggal 5S 4angggal 0engkajian iagnosa edik
; 1 @ 1F -F1F * 7 @ 1F @ -F1F sampai 9 @ 1F -F1F *
'&
ALA"AN MA"U! RUMAH "A!I$& +lien mengamuk dan mengomel di rumah orang lain dan rumahnya sendiri .
+&
RI#A8A$ PEN8A!I$ DAHULU +lien pernah masuk rumah sakit pada tahun 199! sebanyak - kali yaitu pada tanggal - @ 9 @ 199! dan tanggal -! @ 11 @ 199!. 0ada tahun 1997 klien menderita penyakit ji%a skiGo$reni hebe$renik gangguan persepsi halusinasi dengar dan dira%at selama 2 kali di rumah sakit daerah enur Surabaya. asalah +epera%atan * 5esiko tinggi kekambuhan.
5&
PEMERI!"AAN FI"I!
A. +eadaan umum +epala *
5ambut kusam, tidak teratur dan tidak rapi, sclera putih, mata tidak merah dan tidak tampak anemic, hidung simetris, tidak ada stomatitis dan gigi tampak kotor dan berbau.
Eeher * 4idak terdapat pembesaran &ena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. 4urgor kulit baik, tidak ada distensi abdomen, tidak nyeri tekan dan tidak pembesaran hati. +uku agak panjang dan kotor dan pada ekstremitas bagian kiri terjadi hemiphrese. asalah kepera%atan * +urang pera%atan diri '. 4anda @ tanda &ital* 4ekanan darah
* 1-F7F mmg 6adi
* 1FFHmenit.
Suhu dan pernapasan * "!I3--Hmenit
6& 1.
P"I!O"O"IAL +onsep diri.
a.
:ambaran diri. * +lien mengatakan dirinya biasabiasa saja, dan bagian tubuh yang ia sukai adalah semuanya karena itu merupakan miliknya.
b.
/dentitas diri. irinya adalah anak kelima dari enam bersaudara . ulu klien bekerja di bengkel, klien mengatakan ia puas dengan kerrjanya karena ia lakilaki.
c.
0eran * +lien mengatakan bah%a ia sekolhnya hanya sampai dengan kelas /> S, lalu keluar dan bekerja di bengkel.
d.
/deal diri. +lien pernah mengungkapakan untuk menjadi penjual kaset nyaji. +lien mengharapkan ia cepat sembuh dari penyakit dan mau bertemu dengan guru ngajinya. +lien mengatakan ia suka untuk nyaji. asalah kepera%atan * :angguan konsep diri Jharga diri K
e.
arga diri. Selama di rumah sakit klen tidak banyak bergaul dengan ka%anka%annya karena ia agak gagap dan sering mengatakan bah%a ia tidak bias bergoyang karena kakinya agak pincang. -.
ubungan social. klien mengatakan ia lebih banyak berdiam di rumah dan tidak banyak bergaul dengan ka%an
ka%annya tetapi berbicara seperlunya dengan ibunya. +lien mengatakan sering ikut nyaji bersama guru nyaji bahkan sampai tidur di esjid. Masalah keperawatan * enarik diri
".
Spiritual (nilai dan keyakinan#. . +lien beragama /slam dan ingin sholat lima %aktu dan di
rumah sakit ji%a daerah enur klien sering Sholat tapi tidak lima %aktu.
7&
"$A$U" MEN$AL
1.
0enampilan.* 0asien menggunakan seragam rumah sakit daerah ji%a menur, tampak tidak terlalu rapi, nampak kotor, rambut acakacak, agak kotor dan berbau.
Masalah keperawatan * e$isit pera%atan diri. -.
0embicaraan * dalam berkomunikasi dengan pera%at pasien berbicara agak pelo, gagap, terkadang kalimat yang diucapkan tidak jelas didengar . 6amun demikian pasien dapat bercerita tentang masa lalunya.
Masalah keperawatan * :angguan komunikasi &erbal ".
Akti&itas motorik* pasien tampak lemah lesuh dan tidak ada gerakangerakan motorik yang hebat. 0asien tidak merontak atau mengamuk asalah kepera%atan * Akti&itas intolerans
2.
Alam perasaan * 0asien tampak tenang dan terkesan sedih, ia mengatak sedih karena dibisiki orang supaya ia cepat pulang.
Masalah keperawatan adalah* :angguan interpersonal .
A$ek * A$ek pasien terinci tidak jelas, pasien bereaksi bila ada stimulus emosi dan emosi
yang ditampilkan terkadang berubahubah. !.
/nteraksi selama %a%ancara * Selama %a%ancara pasien sangat kooperati$ serta
Selalu mempertahankan pendapatnya. asalah kepera%atan * :angguan komunikasi &erbal 7.
0ersepsi * 0asien mengalami halusinasi pendengaran. 0asien mengatakan bah%a ia sering
dibisiki untuk cepat pulang dan apabila ia tidak mendengar bisikan tersebut maka orang yang yang membisikinya akan mengamuk.
Masalah keperawatan * :angguan persepsi halusinasi pendengaran 8.
0roses pikir* Saat berbicara pasien agak pelogagap dalam pembicaraan dan proses
berpikirnya bagus . 4idak lompatlompat pembicaraannya. 9.
/si pikir * 0asien merasa takut terhadap orang yanmg membisikan sesuatu untuk dia . /a
percaya bah%a apabila ia tidak mendengar bisikan dari orang itu maka ia akan mengamuk. asalah kepera%atan * +etakutan 1F.
4ingkat kesadaran ; 0asien tampat bingung, orientasi terhadap %aktu dan tempat dan
orang jelas. 11.
emori * 0asien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan gangguan
daya ingat jangka pendek. Saat ditaya tentang kejadian masa lalu pasien menceritakan dengan baik dan benar. 1-.
aya tilik diri* 0asien sering mengatakan bah%a dirinya sekarang berada di rumah sakit
ji%a karena mengalami gangguan ji%a.
0&
!EBU$UHAN PER"IAPAN PULAN%
1.
akan * 6a$su makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi yang disiapkan. apat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. 4idak mempunyai pantangan makan dan membersihkan alat makan sendiri setelah makan.
-.
'A' 'A+ * +lien mengatakan pola 'A+'A' baik, tidak mengalami gangguan, dalam hal ini klien dapat 'A' dan 'A+ lancar.
".
andi * +lien dapat mandi sendiri tanpa bantuan orang lain. +lien jarang mandi
2.
'erpakaian * klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah sakit ji%a sendiri.
.
/stirahat dan tidur * +len dapat tidur %alaupuan kadang mendengar bisikan orang
!.
0enggunaan obat * +lien dapat minum obat secara teratur, - H sehari. 4erkadang pera%at lupa memberikan maka klien sendiri dating dan memintanya. bat yang didapat yaitu * 30L dan halloperidol per oral.
7.
0emeliharaan * 0era%atan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah, keluarga harus menga%asi akti&itas pasien di rumah.
9& Adapti$
ME!ANI"ME !OPIN%
* 0asien dapat menunjukkan kemampuan kemampuan; berbicara dengan orang lain, teknik relaksasi, dan olah raga.
-. aladapti$ * 5eaksi lambat atau sedih, mencederai diri dan menghindar.
DAF$AR MA"ALAH !EPERA#A$AN& 1.
5esiko tinggi kekerasan terhadap diri sendiri
-.
Akti&itas intolerans.
".
e$isit pera%atan diri,
2.
+oping indi&idu dan keluarga tidak e$ekti$.
.
+urang pengetahuan.
!.
5esiko tinggi kekambuhan
7.
:angguan konsep diri Jharga diriK
8.
enarik diri
9.
:angguan komunikasi &erbal
1F. :angguan hubungan interpersonal 11. :angguan persepsi halusinasi pendengaran 1-. +etakutan
/& A"UHAN !EPERA#A$AN A& ANALI"A DA$A ata subyekti$ * +lien mengatakan bah%a ia sering mendengar bisikan orang di saat ia menyendiri di tengah malam. ata obyekti$ * +lien nampak tidak tenang, sering cemas dan ketakutan kalaukalau orang yang membisikinya mengamuk, ekspresi %ajah nampak tegang. ari data ini diganosa yang akan diangkat adalah resiko tinggi kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain kemungkinan penyebabnya adalah halusinasi pendengaran.
ata subyekti$ * +lien mengatakan ia jarang mandi, malas sikat gigi dan malas untuk mera%at diri. ata obyekti$ * klien nampak kotor, rambut tidak tersisir, gigi nampak kotor, baju yang dipakai belum diganti. ari data ini dapat ditarik masalah kepera%atan adalah kurang perawatan diri berhubungan dengan aktivitas yang intolerans.
B& DIA%NO"A !EPERA#A$AN 1. 5esiko tinggi kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi pendengaran yang ditandai dengan pasien mengatakan sering dibisiki orang saat menyendiri ditengah malam. +lien nampak tidak tenang sering cemas dan ketakutan, ekspresi %ajah tampak tegang. -. e$isit pera%atan diri berhubungan dengan akti&itas intolerans yang ditandai dengan klien mengatakan jarang mandi, gigi tidak pernah disikat, dan malas untuk mandi dan pera%atan diri.
4& PEREN4ANAAN Unt-k diagnosa I. 4ujuan jangka panjang yaitu; klien tidak akan melakukan kekerasan terhadap diri sendiri atau terhindar dari kekerasan , dan tujuan jangka pendek yaitu* setelah " @ 2 hari pera%atan pasien dapat mengendalikan halusinasinya, dengan criteria e&aluasi; klien tidak lagi mengeluh mendengar bisikan orang, klien nampak tenangdan tidak ketakutan. 5encana inter&ensi dan rasional yang dapat ditegakan* 1. 'ina hubungan saling percaya dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik. 5 * Agar pasien dapat mengungkapkan dan menceritakan segala masalah yang dihadapi dengan terbuka tanpa rasa takut. -. +aji secara komprehensi$ terhadap adanya tandatanda dan gejalagejala kekerasan dan penyebab dari masalah tersebut. 5* Agar dapat memberikan data yang akurat tentang masalah yang timbul. ". 'antu klien untuk memecahakan masalahnya sehingga pasien dapat mengenal dan mengendalikan halusiansinya. 5. ; engan memberikan bantuan dan support maka akan memudahkan pasien dalam memecahkan masalahnya. 2. Anjurkan klen untuk memilih dan menentukan cara yang tepat untuk menyalurkan emosi yang digunakan. 5 * memberikan kebebasan kepada klien untuk memilih alternati$ pemecahan masalah dapat meningkatakan harga diri pasien dan memandirikan pasien. 2.
'erikan terapi somatic. 5. empercepat proses penyembuhan dan melaksanakan $ungsi interdependent.
Unt-k diagnosa II* 0erencanaan meliputi* 4ujuan jangka panjang, klien akan meningkatakan kebersihan diri sedangakan tujuan jangka pendek, selama " @ 2 hari pera%atan klien akan menunjukan dan meningkatkan kebersihan diri yaitu ; mandi - H sehari, gigi tampak bersih dan rambut tertata rapi. /nter&ensi dan rasional yang dapat ditegakan adalah;
1.
'ina hubungan saling percaya dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik. 5. Agar pasien dapat terbuka dalam mengungkapakn segala masalah
-.
'erikan dorongan dan moti&asi untuk klien untuk meningkatkan kebersihan 5. eningkatkan keinginan klien untuk mera%at diri
".
Anjurkan klien untuk mandi dan sikat gigi - H sehari. 5 * Cntuk meningkatkan kebersihan diri.
2.
'erikan terapi somatic. 5. Cntuk mempercepat proses penyembuhan dan $ungsi interdependent.
D& IMPLEMEN$A"I Unt-k diagnosa / embina hubungan saling percaya melalui komunikasi teraupeutik, melalui menyapa pasien dengan ramah, perkenalakan diri pada pasien dengan sopan, dan menjelaskan tujuan pertemuan dan interaksi, selalu kontak mata selama interaksi, menunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada pasien 1.
enggali lebih jauh tentang penyebab timbulnya masalah resiko melakukan kekerasan
seperti ; kebiasaan amuk, ekspresi %ajah tegang, berusaha melukai diri sendiri dan orang lain, mengajak
pasien
untuk
berkomunikasi
sambi
mendorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaannya atau masalah dengan mengatakan semua pera%at siap membantu. -.
embantu klien untuk memecahkan masalah yang dihadapi pasien yaitu mengadakan
kontak dengan pasien sesering mungkin, mengobser&asi perilaku yang berhubungan dengan halusinasi baik &erbal maupun non &erbal, bersama dengan klien mengidenti$ikasi tentang munculnya halusinasi, suasana timbulnya halusinasi, isi halusinasi dan $rekuensi timbulnya, mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya saat terjadi halusinasi dan mengajak klien untuk membicarakan halhal yang nyata di lingkungan, dan juga. ".
endiskusikan bersama klien tentang cara mencegah halusinasi seperti berbicara dengan
orang lain, mengatakan bah%a hal itu tidak benar. 2.
emberikan dan menyiapkan obat peroral sebagai terapi medik; 30L - H 1F mg dan
stelaGine - H -F mg.
Unt-k diagnosa keperawatan :ang ked-a implementasi sebagai berikut * 1.
engadakan hubungan interpersonal dengan pasien dan mengadakan pendekatan terhadap
pasien melalui; meluangkan %aktu bersamamenemani klien, mengajak klien berkomunikasi dengan sikap yang bersahabat, berbicara ramah, dengan katakata yang jelas dan mudah dimengerti oleh pasien. -.
enganjurkan klien untuk membersihkan diri dan mera%at diri seperti ; mandi kurang
lebih - H sehar, sikat gigi sebelum mandi, membantu klien untuk membersihkan diri seperti memotong kuku klien.
".
emberikan dorongan dan moti&asi klien agar dapat meningkatkan kebersihan diri melalui;
memberitahu bah%a dengan mandi orang menjadi segar dan cepat sembuh, mandi dapat memperlancar sirkulasi darah, dan membantu klien merapikan tempat tidurnya. 2.
emberikan dan menyiapkan obat kepada pasien dengan dosis yang sama.
E& E;ALUA"I &aluasi dilaksanakan pada tanggal " @ 1- @ -FFF pukul F8 B/'.
Unt-k diagnosa < Resiko tinggi (elak-kan kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain* S * +lien mengatakan ia masih mendengar bisikan orang di saat menyendiri di malam hari. * +lien nampak tidak tenang, ekspresi %ajah sedikit tegang. A * asalah belum teratasi. 0*
/nter&ensi dilanjutkan *
•
engobser&asi perilaku pasien yang berhubungan dengan halusinasi baik
•
'ersama pasien mengidenti$ikasi tentang %aktu munculnya halusinasi dan $rekuensi serta isi dari
• •
halusinasi. endiskusikan metode yang digunakan saat halusinasi. emberikan obat per oral sebagai terapi medik * 30L dan StelaGine dalam dosis yang sama.
* /nter&ensi belum terlaksana secara optimal S * +lien mengatakan masih mendengar bisikan tadi malam. * kspresi %ajah masih agak tegang. A ; asalah belum teratasi 0 * /nter&ensi dilanjutkan * / * M endorong klien mengungkapkan perasaan saat halusinasi dan mengajak klien membicarakan hal hal yang nyata di lingkungan. M emberikan obat per oral sebagi terapi medik 30L dan StelaGine dalam dosis yang sama. ; /nter&ensi dapat dilaksanakan &aluasi tanggal @ 1- @ -FFF pukul F8. FF B/' S * +lien mengatakan tadi malam ia tidak mendengar bisikan orang. * %ajah nampak tidak tegang. A * asalah teratasi 0 * /nter&ensi dihentikan. J/nter&ensi yang dilanjutkan yaitu memberikan obat 30L dan StelaGine#.
Unt-k diagnosa keperawatan < !-rang perawatan diri =erh-=-ngan dengan akti,itas intolerans& &aluasi tanggal F2 @ 1- @ -FFF, pukul F8.FF B/'. S * +lien mengatakan ia sudah mandi dan sikat gigi * +lien nampak segar dan rambut rapi. A * asalah teratasi 0* /nter&ensi dihentikan
BAB I; PENU$UP A& !E"IMPULAN a& Proses (arah +emarahan dia%ali dengan adanya stressor yang berasal dari internal ataupun eksternal. al tersebut akan mengakibatkan kehilangan atau gangguan pada system indi&idu ( Distrupsion & Loss#. al yang terpenting adalah bagaimana seorang indi&idu memaknai setiap kejadian yang menyedihkan atau menjengkelkan tersebut ( personal meaning#.
B& "ARAN Adapun saran dan kritik membangun dari para pembimbing tetap kami harapkan, sebagai sarana moti&asi yang dapat membuat kami lebih baik dari pada sebelumnya. engan harapan makalah ini dapat memberi man$aat yang lebih bagi pembaca maupun penulis. AmienN
DAF$AR PU"$A!A osep /yus, S. +p., . Si., -F1F, Keperawatan Jiwa (disi 5e&isi#, 5e$lika Aditama, 'andung http*supriatng.blogspot.com-FF9F7askepji%amarah.html