askep Fistel atau fistula
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. KONSEP DASAR 1. Definisi Fistel atau fistula merupakan saluran yang berasal dari rongga atau tabung normal kepermukaan tubuh atau ke rongga lain, fistula fistula ini diberi nama sesuai dengan hubunganya (misalnya : rektorektovaginal, kolokutaneus) (Sylvia A. Prie, !""#).
Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ berongga internal atau antara organ berongga internal dan dengan tubuh bagian luar. $ama fistula menandakan kedua area yang berhubungan seara abnormal (Su%anne &. Smelt%er. !""'). Fistula adalah sambungan abnormal diantara dua permukaan epitel (&hris rooker. !""). *ari ket *ari ketiga iga def defini inisi si dia diatas tas,, penu penuli liss meny menyimp impulk ulkan an fis fistul tulaa adal adalah ah sal salura uran n abno abnorma rmall yan yang g menghubungkan dua organ tubuh atau rongga tubuh pada kulit. 2. Klasifikasi fistula a. +lasifikasi klinis ') Fistel enteroutaneous adalah bagian dinding trat yang terbuka sehingga menyebabkan keluarnya isi perut dan keluarnya melalui kulit !) enterovesiular yaitu vesikovaginal dan uretrovaginal
fistula vesikovaginal adalah ostium antara kandung kemih dan vagina sedangkan fistula uretrovaginal adalah ostium antara ureta dan vagina. Fistula pada bagian ini dapat mengakibatkan sering teradinya infeksi saluran kemih. /) Fistula rektovaginalis adalah suatu ostium antara retum dan vagina atau merupakan alur granulomatosa kronis yang beralan dari anus hingga bagian luar kulit anus, atau dari suatu abses anus atau daerah perianal 0) fistula enterooli saluaran yang melibatkan usus besar atau keil 3. Patofisiologi a. 1tiologi +ebanyakan fistula merupakan hasil dari operasi pembedahan. Atau penyebab lain meliputi : proses peradangan, seperti infeksi atau “inflammatory bowel disease”, melahirkan dan terapi radiasi.
b. Peralanan penyakit Salah satu etiologi dari terbentuknya fistel adalah dari pembedahan. iasanya karena teradi kurangnya ke sterilan alat atau kerusakan intervensi bedah yang merusak abdomen. 2aka kuman akan masuk kedalam peritoneum hingga teradinya peradangan pada peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibrinosa (abses), terbentuknya abses biasanya disertai dengan demam dan rasa nyeri pada lokasi abses. nfeksi biasanya akan meninggalkan aringan parut dalam bentuk pita aringan (perlengketan3adesi), karena adanya perlengketan maka akan teradinya kebooran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan sehingga akan menadi sambungan abnormal diantara ! permukaan tubuh. 2aka dari dalam fistel akan meneluarkan drain atau feses. +arena teradinya kebooran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan maka akan menyumbat usus dan gerakan peristaltik usus akan berkurang sehingga airan akan tertahan didalam usus halus dan usus besar (yang bisa menyebabkan edema), ika tidak di tangani seara epat maka airan akan merembes kedalam rongga peritoneum sehingga teradinya dehidrasi. . ') !) /) 0) #)
2anifestasi klinis eala-geala tergantung pada kekhususan defek. 4rin dapat terus merembas kedalam vagina atau terdapat inkontinens fekal dan flatus dikeluarkan, melalui vagina (teradi pada fistula rektovaginal). +eluarnya isi perut3fees dan flatus melalui kulit yang terbuka (teradi pada fistula enteroutaneous) $yeri atal *emam
d. +omplikasi
') !) /) 0) #) 6)
+omplikasi yang mungkin adalah malnutrisi dan dehidrasi, bergantung pada lokasi intestinum yang terbemtuk fistula. Fistula uga dapat menadi sumber problema kulit dan infeksi. +omplikasi lain yang mungkin taradi : 5espon immun menurun 5esiko penyebaran infeksi Penyembuhan luka lebih lama *ehidrasi 2otilitas usus 1dema
0. Penatalaksanaan e!is Pengobatan untuk fistula bervariasi tergantung pada lokasi dan beratnya geala. Penatalaksanaan disini tuuannya adalah menghilangkan fistula, infeksi dan ekskoriasi dengan ara : a. Pembedahan pada fistula vesikovaginal dan fistula uretrovaginal atau pada abdomen untuk fistula yang lebih tinggi dalam abdomen. b. $on-bedah ika fistula merupakan akibat dari karsinoma, tuberkolosis, penyakit rohn atau olitis, maka penyakit primer harus diterapi dengan tepat agar lesi ini sembuh. +ebanyakan ahli bedah menolak melakukan operasi anorektum pada pasien dengan penyakit peradangan usus, karena kekambuhan loal dan kegagalan penyembuhan luka. . *iet enteral 7aitu suatu nutrisi air yang diambil melalui mulut atau diberikan melalui tabung pengisi. *imana formula ini menggantikan makanan padat air dan mengandung nutrisi penting. (biasanya diet ini diresepkan untuk, fistula enteroutaneous, enterovesiular dan enterovaginal). d. Pemberian obat-obatan iasanya obat flagly (antibiotik) dan immunosuppressant. B. ASU"AN KAPERA#ATAN 1. Pengka$ian a. Akti%itas !an isti&a'at (e$ala ) +elemahan, kelelahan, malaise, epat lelah. nsomnia, tidak tidur semalaman karena diare. 2erasa gelisah dan ansietas. Pembatasan aktivitas3kera sehubungan dengan efek proses penyakit. *. Si&kulasi Tan!a ) 8akikardia (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan nyeri). +emerahan, area ekimosis (kekurangan vitamin +). 8ekanan darah : hipotensi, termasuk postural. +ulit3membran mukosa : turgor buruk, kering, lidah peah-peah (dehidrasi3malnutrisi). +. Integ&itas ego (e$ala ) Ansietas, ketakutan misalnya : perasaan tak berdaya3tak ada harapan. Faktor stress akut3kronis misalnya : hubungan dengan keluarga dan pekeran, pengobatan yang mahal. Tan!a ) 2enolak, perhatian menyempit, depresi.
!. Eliinasi (e$ala ) 8ekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau berair. 1pisode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering tak dapat dikontrol (sebanyak !"-/" kali defekasi3hari)9 perasaan dorongan3kram (tenesmus)9 defekasi darah3pus3mukosa dengan atau tanpa keluar feses. Pendarahan per rektal. 5iayat batu ginal (dehidrasi). Tan!a ) 2enurunya bising usus, tak adanya peristaltik atau adanya peristaltik yang dapat dilihat di hemoroid, fisura anal (!# ;), fistula perianal. e. ,akanan !an +ai&an Tan!a ) Anoreksia, mual dan muntah. Penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diit3sensitif : buah segar3sayur, produk susu, makanan berlemak. (e$ala ) Penurunan lemak, tonus otot dan turgor kulit buruk. 2embran mukosa bibir puat9 luka, inflamasi rongga mulut. f. "-giene Tan!a ) +etidakmampuan mempertahankan peraatan diri. Stomatitis menunukan kekurangan vitamin. au badan. g. N-e&i !an ken-aanan (e$ala $yeri3nyeri tekan pada kuadran kiri baah (mungkin hilang dengan defekasi), titik nyeri berpindah, nyeri tekan (atritis). Tan!a ) $yeri tekan abdomen3distensi.
'. Keaanan (e$ala 5iayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitis. Arthritis (memperburuk geala dengan eksaserbasi penyakit usus). Peningkatan suhu /<-0"=&elius (eksaserbasi akut). Penglihatan kabur, alergi terhadap makanan3produk susu (mengeluarkan histamine kedalam usus dan mempunyai efek inflamasi). Tan!a ) >esi kulit mungkin ada misalnya : eritema nodusum (meningkat, nyeri tekan, kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka9 pioderma ganggrenosa (lesi tekan purulen3lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan mata kaki. i. Seksualitas (e$ala ) Frekuensi menurun3menghindari aktivitas seksual. $. Inte&aksi sosial (e$ala ) 2asalah hubungan3peran sehubungan dengan kondisi. +etidak mampuan aktif dalam sosial.
k. Pen-ulu'an !an /e*ela$a&an (e$ala ) 5iayat keluarga berpenyakit inflamasi usus. 2. Diagnosa ke/e&a0atan *iagnosa keperaatan pre operasi : a. +urang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan. nterpretasi informasi. b. +etakutan3ansieatas berhubungan dengan krisis situasional, ketidak akraban dengan lingkungan. Anaman kematian9 perubahan pada status kesehatan, berpisah dengan sistem pendukung yang biasa. . 5esiko tinggi terhadap edera berhubungan dengan kondisi interaktif diantara individu dan lingkungan, lingkungan eksternal, misalnya : struktur fisik. d. 5esiko tinggi terhadap infeksi kulit yang rusak, trauma aringan, statis aringan tubuh.
a. b. .
d.
e. f.
g.
*iagnosa keperaatan post operasi : *iare berhubungan inflamasi, iritasi atau mal absorbsi usus, adanya toksin, penyempitan segmental lumen. 5esiko tinggi kekurangan volume airan berhubungan dengan kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah), status hipermetabolik, pemasukan terbatas (mual). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguanpenyerapan nutrisi, status hipermetabolik, seara medik masukan dibatasi : takut makanan yang dapat menyebabkan diare. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis3rangsang simpatis (proses inflamasi), anaman konsep diri, anaman terhadap perubahan status kesehatan, status sosioekonomis, fungsi peran, pola interaksi. $yeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit3aringan, ekskoriasi fisura perirektal, fistula. +oping individu tak efektif berhubungan dengan stressor besar, pengulangan periode aktu, proses penyakit yang tak diduga, kerentanan pribadi, nyeri hebat, kurang tidur, istirahat, krisis situasi, tidak adekuat metode koping9 kurang sistem pendukung. +urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber.
3. Pe&en+anaaninte&%ensi a. *iare berhubungan dengan inflamasi, iritasi atau mal absorbsi usus,adanya toksin, penyempitan segmental lumen. 8uuan : *iare dapat teratasi +riteria hasil :
') 2elaporkan penurunan frekuensi defekasi !) konsistensi kembali normal intervensi : ') ?bservasi dan atat frekuensi defekasi, karakteristik, umlah dan faktor pen etus. 5asional : membantu membedakan penyakit individu dan mengkai beratnya episode. !) 8ingkatkan tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur. 5asional : stirahat menurunkan motilitas usus uga menurunkan lau metabolisme bila infeksi atau pendarahan sebagai kompikasi. *efekasi tiba-tiba dapat teradi tanpa tanda dan dapat tak terkontrol, penigkatan risiko inkontinensia3atuh bila alat-alat tidak dalam angkauan tangan. /) uang feses dengan epat. erikan pengharum ruangan. 5asional : 2enurunkan bau tak sedap untuk menghindari rasa malu pasien. 0) dentifikasi makanan dan airan yang menetuskan diare, misalnya : sayuran segar dan buah, sereal, bumbu, minuman karbonat dan produk susu. 5asional : 2enghindarkan iritan meningkatkan istirahat usus. #) 2ulai lagi pemasukan airan per oral seara bertahap. 8aarkan minuman ernih tiap am9 hindari minuman dingin. 5asional : 2emberikan istirahat kolon dengan menghilangkan atau menurunkan rangsang makanan3airan. 2akan kembali seara bertahan airan meegah kram dan diare berulang.9 namun airan dingin dapat meningkatkan motilitas usus. 6) erikan kesempatan untuk menyatakan frustasi sehubungan dengan proses penyakit. 5asional :. Adanya penyakit dengan penyebab tak terkethui sulit untuk sembuh dan yang memerlukan intervensi bedah dapat menimbulkan reaksi stress yang dapat memperburuk situasi. @) ?bservasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas, dan kelesuan. 5asional : 8anda baha toksik megakolon atau perforasi dan peritonitis akan teradi3telah teradi memerlukan intervensi medik segera Kola*o&asi ) erikan obat sesuai indikasi : Antikolinergik ontoh belladonna tinkur, atropin, difenoksilat (>emotil)9 anodin supositoria. 5asional : 2enurunkan motilitas3peristaltik dan menurunkan sekresi digestif untuk menghilngkan kram dan diare. &atatan: Penggunaan dengan hati-hati pada +P4 kaena dapat menetuskan toksik megakolon. <) Antibiotik 5asional : 2engobati infeksi supuratif lokal. '") antu3siapkan intervensi bedah. 5asional : 2ungkin perlu bila perforasi atau obstruksi usus teradi atau penyakit tidak berespon terhadap pengobatan medik. b. 5esiko tinggi kekurangan volume airan berhubungan dengan kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah), status hipermetabolik, pemasukan terbatas (mual). 8uuan : 5esiko tinggi kekurangan volume airan tidak teradi kriteria hasil :
') 2empertahankan volume airan adekuat (membrane mulosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler baik) !) 8anda-tanda vital stabil /) +eseimbangan masukan dan haluaran dengan urin normal dalam konsentrasi3umlah. ntervensi : ') Aasi masukan dan haluaran, karakter, dan umlah faes9 perkirakan kehilangan yang tak terlihat, mis., berkeringat. 4kur berat enis urine9 observasi oliguria. 5asional : memberikan informasi tentang keseimbangan airan, fungsi ginal dan kontrol penyakit usus uga merupakan pedoman untuk penggantian airan. !) +ai tanda vital (8*, nadi, suhu) 5asional : hipotensi (termasuk postural), takikardia, demam, dapat menunukan respon terhadap dan3atau efek kehilangan airan. /) ?bservasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat 5asional : menunukan kehilangan airan berlebihan3dehidrasi. 0) 4kur berat badan tiap hari. 5asional : indikasi airan dan status nutrisi. #) Pertahankan pembatasan per oral, tirah baring9 hindari kera 5asional : kolon di istirahatkan untuk penyembuhan dan untuk menurunkan kehilangan airan usus. 6) ?bservasi pendarahan dan tes feses tiap hari u nuk adanya darah samar. 5asional : diet tak adekuat dan penurunan absorpsi dapat menimbulkan defisiensi vitamin + dan merusak koagulasi , potensial resiko pendarahan. @) &atat kelemahan otot umum atau disritmia antung. 5asional : kehilangan usus berlebihan dapat menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit misalnya : kalium, yang perlu untuk fungsi tulang dan antung. angguan minor pada kadar serum dapat mengakibatkan adanya dan geala anaman hidup. kola*o&asi ) erikan airan parenteral, transfusi darah sesuai indikasi. 5asional : mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian airan untuk memperbaiki kehilangan3anemia. &atatan : airan mengandung natrium dapat dibatasi pada adnya enteritis regional. <) Aasi hasil laboraturium, ontih elektrolit (khususnya kalium, magnesium) dan *A (keseimbanga asam-basa). 5asional : menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi. '") erikan obat sesuai indikasi. 5asional : mengoptimalkan evaluasi.
.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrient, status hipermetabolik, seara medik masukan dibatasi : takut makanan yang dapat menyebabkan diare. 8uuan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi.
+riteria hasil : ') 2enunukan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai sasaran. !) asil nilai laboratorium normal. /) 8ak ada tanda malnutrisi. ntervensi : ') 8imbang berat badan tiap hari. 5asional : memberikan informasi tentang kebutuhan diit3keefektifan terapi. !) *orong tirah baring dan3atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut. 5asional : menurunkan kebutuhan metabolik untuk menegah penurunan kalori dan simpanan energi. /) Anurkan istirahat sebelum makan. 5asional : menenangkan peeristaltik dan meningkatkan energi untuk makan. 0) erikan kebersihan oral. 5asional : mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan. #) Sediakan makanan dalam variasi yang baik, lingkungan yang menyenangkan. 5asional : lingkungan yang menyenangkan menurunkan stress dan lebih kondusif untuk makan. 6) atasi makanan yang dapat menyebabkan kram abdomen, flatus (susu). 5asional : menegah serangan akut3eksaserbasi geala @) &atat masukan dan perubahan simtamologi 5asional : memberikan rasa kontrol pada pasien dan kesempatan untuk memilih makanan yang diingikan3dinikmati, dapat meningkatkan masukan kola*o&asi ) Pertahankan puasa sesuai indikasi. 5asional : istirahat usus menurunkan peristalti dan diare dimana menyebabkan malabsorpsi3kehilangan nutrisi. <) 2ulai3tambahkan diit sesuai indikasi , misalnya : airan ernih, makanan yang dihanurkan, rendah sisa : tinggi, tinggi kalori dan rendah serat sesuai indikasi. 5asional : memungkinkan saluran usus untuk mematikan kembali proses penernaan, protein perlu untuk penyembuhan integritas aringan. 5endah bulk menurunkan respon peristaltik terhadap makanan. '") erikan obat sesuai indikasi (misalnya : vitamin '!) 5asional : malabsorpsi '! akibat kehilangan nyata fungsi ileum. Penggantian mengatasi depresi sumsum tulang karena proses inflamasi lama, meningkatkan produksi S*23memperbaiki anemia.
'') erikan nutrisi parenteral total. 8erapi B sesuai indikasi. 5asional : program ini mengistirahatkan saluran sementara memberikan nutrisi penting. d. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis3 rangsang simpatis (proses inflamasi), anaman konsep diri, anaman terhadap perubahan status kesehatan, status sosioekonomis, fungsi peran, pola interaksi. 8uuan : Ansietas dapat teratasi. +riteria hasil :
') 2enunukan rileks. !) 2elaporkan penurunan ansietas sampai tingkat dapat ditangani. ntervensi : ') &atat petunuk prilaku misalnya gelisah, peka rangsang, menolak, kurang. 5asional : indikator deraat ansietas3stress misalnya : pasien dapat merasa tidak terkontrol dirumah, kera3masalah pribadi. Stress dapat teradi sebagai akibat geala fisik kondisi, uga reaksi lain. !) *orong menyatakan perasaan. erikan umpan balik. 5asional : membuat hubungan terapeutik. 2embantu pasien3orang terdekat dalam mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress. Pasien dengan diare berat dapat ragu-ragu untuk meminta bantuan karena takut terhadap staf. /) 8ingkatkan perhatian mendengar pasien. 5asional : validasi baha perasaan normal dapat membantu menurunkan stress3isolasi dan meyakini baha Csaya satu-satunyaDD. 0) erikan informasi yang akurat dan nyata tentang apa yang dilakukan, misalkan, tirah baring, pembatasan masukan per oral, dan prosedur. 5asional : keterlibatan pasien dalam perenanaan peraatan memberikan rasa kontrol dan membantu menurunkan ansietas. #) erikan lingkungan tenang dan istirahat. 5asional : memindahkan pasien dari stress luar meningkatkan relaksasi9 membantu menurunkan ansietas. 6) *orong pasien3orang terdekat untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian. 5asional : tindakan dukungan dapat membantu pasien merasa stress berkurang, memungkinkan energy untuk ditunukan pada penyembuhan atau perbaikan. @) antu pasien untuk mengidentifikasi3memerlukan prilaku koping yang digunakan pada masa lalu. 5asional : perilaku yang berhasil dapat dikuatkan pada penerimaan masalah3stress saat ini, meningkatkan rasa kontrol diri pasien. ) antu pasien belaar mekanisme koping baru, misalnya, teknik mengatasi stress, keterampilan organisasi. 5asional : belaar ara baru untuk mengatasi masalah dapat membantu dalam menurunkan stress dan ansietas, meningkatkan kontrol penyakit. Kola*o&asi <) eri obat sesuai indikasi : sedatif, misalnya, barbiurat (>uminal): agen antiansietas, misalnya dia%epam (Balium). 5asional : dapat di gunakan untuk menurunkan memudahkan istirahat. '") 5uuk pada peraat spesialis psikiatrik, pelayanan sosial, penasehat agama. 5asional : dibutuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan ontrol dan mengatasi episode akut3eksaserbasi dengan belaar untuk menerima penyakit kronis dan konsekuensinya serta program terapi. e. $yeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit3aringan, ekskoriasi fisura perirektal, fistula. 8uuan :
gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi. +riteria hasil : ') 2elaporkan nyeri hilang3terkontrol. !) 8ampak rileks. /) 2ampu tidur3istirahat dengan tepat. ntervensi : ') *orong pasien untuk melaporkan nyeri. 5asional : menoba untuk mentoleransi nyeri, dari pada meminta analgesik. !) +ai laporan3kram abdomen atau nyeri, atat lokasi, lamanya, intensitas (skala "-'"). Selidiki dan laporkan perubahan karakteritas nyeri. 5asional : nyeri kolik hilang timbul pada penyakit hron. $yeri sebelum defekasi sering teradi pada +4 dengan tiba-tiba, dimana dapat berat dan terus menerus. Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menyebabkan penyebaran penyakit3teradinya komplikasi, misalnya fistula kandung kemih, perforasi, toksik megakolon. /) &atat petunuk non verbal, misalnya : gelisah menolak untuk bergerak. erhati-hati dengan abdomen, menarik diri dan depresi. Selidiki perbedaan petunuk verbal dan non verbal. 5asional : bahasa tubuh3petuuk non verbal dapat seara psikologis dan fisiologik dan dapat digunakan pada hubungan petunuk verbal untuk mengidentifikasi luas3beratnya masalah. 0) +ai ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan nyeri. 5asional : dapat menunukan dengan tepat penetus atau faktor pemberat ( seperti keadian stress, tidak toleran terhadap makanan) atau mengidentifikasi teradinya komplikasi. #) %inkan pasien untuk memulai posisi yang n yaman, misalnya : lutut fleksi. 5asional : menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa kontrol. 6) eri tindakan yang nyaman (misalnya : piatan punggung, ubah posisi) dan aktifitas senggang. 5asional : meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian, dan meningkatkan kemampuan koping. @) erikan peraatan kulit, misalnya : salep seen, el karaya, desitin. 5asional : 2elindungi kulit dari asam usus, menegah ekskoriasi. ) ?bservasi adanya fistula perianal. 5asional : fistula dapat teradi dari erosi dan kelemahan dinding usus <) ?bservasi3atat distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan tekanan darah. 5asional : dapat menunukan teradinya obstruksi usus karena inflamasi, edema dan aringan parut. Kola*o&asi '") >akukan modifikasi diit sesuai resep, misalnya : memberikan airan dan meningkatkan makanan padat sesuai toleransi. 5asional : istirahat usus penuh dapat menurunkan nyeri, kram. '') erikan obat sesuai indikasi9 misalnya : analgesik. 5asional : nyeri dapat bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan. f.
+oping individu tak efektif berhubungan dengan stressor besar, pengulangan periode aktu, proses penyakit yang tak diduga, kerentanan pribadi, nyeri hebat, kurang tidur, istirahat, krisis situasi, tidak adekuat metode koping9 kurang sistem pendukung.
') !) /) 0) ')
!)
/)
0)
#)
6)
@)
8uuan : koping individu kembali efektif. +riteria hasil : 2engkai situasi saat ini dengan tepat. 2engidentifikasi perilaku koping tidak efektif dan konsekuensinya. 2engakui kemampuan koping sendiri. 2enunukan perubahan pola hidup yang perlu untuk membatasi3menegah keadian berulang. ntervensi : +ai pemahaman pasien3orang terdekat dan metode sebelumnya dalam menerima proses penyakit. 5asional : tentang masalah saat ini. Ansietas dan masalah lain dapat mempengaruhi penyuluhan3belaar pasien sebelumnya. 8entukan stress luar, misalnya : keluarga, teman, lingkungan kera atau sosial. 5asional : stress dapat mengganggu respon saraf otonomik dan mendukung eksaserbasi penyakit. 2eskipun tuuan kemandirianpada pasien tergantung menadi pe nambah stressor. erikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan bagaimanan penyakit telah mempengaruhi hubungan, termasuk masalah seksual. 5asional : stressor penyakit mempengaruhi semua area hidup dan pasien mengalami kesulitan mengatasi perasaan lemah3nyeri sehubungan dengan kebutuhan hubungan3seksual. antu pasien mengidentifikasi keterampilan koping efektif seara individu. 5asional : penggunaan perilaku yang berhasil sebelumnya dapat membantu pasien menerima situasi3renana saat ini untuk masa datang. erikan dukungan emosi : pertahankan bahasa tubuh yang tidak menghakimi bila meraat pasien. 5asional : menegah penguatan perasaan pasien tentang menadi beban. erikan periode tidur3istirahat tanpa gangguan. 5asional : kelelahan karena penyakit enderung merupakan masalah berarti, mempengaruhi kemampuan mengatasinya. *orong penggunaan keterampilan menangani stress, misalnya teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imainasi, latihan nafas dalam. 5asional : memusatkan kembali perhatian, meningkatkan reaksasi dan meningkatkan kemampuan koping.
Kola*o&asi ) 2asukan pasien3orang terdekat dalam tim pertemuan untuk mengembangkan program individual. 5asional : meningkatkan kontinnuitas peraatan dan memampukan pasien3orang terdekat untuk merasakan sebagai bagian perenanaan,memberikan mereka perasaan kontrol dan meningkatkan kera sama dalam program terapi. <) erikan obat sesuai indikasi : antipsikosis, agen antiansietas 5asional : bantuan dalam istirahat psikologik3fisik. 2enghemat energi dan dapat meningkatkan kemampuan koping. '") 5uuk ke sumber sesuai indikasi, misalnya : pekera sosial, peraat psikiatrik, penasehat agama.
5asional : dukungan tambahan dan konseling dapat membantu pasien3 orang terdekat menerima stress khusus3area masalah. g. +urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber. 8uuan : +urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan dapat teratasi. +riteria hasil : ') 2enyatakan pemahaman proses penyakit, pengobatan. !) 2engidentifikasi situasi stress dan tindakan khusus untuk menerimanya. /) erpartisipasi dalam program pengobatan. 0) 2elakukan perubahan pola hidup tertentu. ntervensi : ') 8entukan persepsi pasien tentang proses penyakit. 5asional : membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belaar individu. !) +ai ulang proses penyakit, penyebab3efek hubungan faktor yang menimbulkan geala dan mengidentifikasi ara menurunkan faktor pendukung, dorong pertanyaan. 5asional : faktor penetus3pemberat individu9 sehingga kebutuhan pasien untuk aspada terhadap makanan, airan dan fator pola hidup yang dapat menetuskan geala. Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan pada pasien untuk mengontrol penyakit kronis. 2eskipun kebanyakan pasien tau tentang proses penyakitnya sendiri, mereka dapat mengalami informasi yang telah tertinggal atau salah konsep /) +ai ulang obat, tuuan, frekuensi, dosis dan kemungkinan efek samping. 5asional : meningkatkan pemahaman dan dapat meningkatkan kerasama dalam program. 0) ngatkan pasien untuk mengobservasi efek samping bila steroid diberikan dalam angka panang, misalnya : ulkus, edema muka, kelemahan otot. 5asional 9 steroid dapat digunakan untuk mengontrol inflamasi dan mempengaruhi remisi penyakit namun obat dapat menurunkan ketahanan terhadap infeksi dan dapat menyebabkan retensi airan. #) 8ekankan pentingnya peraatan kulit, misalnya teknik ui tangan, dengan baik 5asional : menurunkan penyebaran bakteri dan resiko iritasi kulit3kerusakan, infeksi. 6) Anurkan menghentikan merokok 5asional : dapat meningkatkan motilitas usus, meningkatkan geala. @) Penuhi kebutuhan evaluasi angka panang dan evaluasi ulang periodik. 5asional : pasien dengan inflamasi penyakit usus beresiko untuk kanker kolon3rektal dan evaluasi diagnostik teratur dapat diperlukan. ) 5uuk ke sumber komunitas yang tepat, misalnya : peraat kesehatan masyarakat, ahli diet, kelompok pendukung dan pelayanan sosial. 5asional : pasien mendapat keuntungan dari pelayanan agen ini dalam koping dengan penyakit kronis dan evaluasi pengobatan. . Pelaksanaan ke/e&a0atan Pelaksanaan atau implementasi adalah pemberian tindakan keperaatan yang dilasanakan untuk menapai tuuan renana tindakan yang telah disusun setiap tindakan keperaatan yang
dilakukan dan diatat dalam penatatan keperaatan agar tindakan keperaatan terhadap klien berlanut. Prinsip dalam melaksanakan tindakan keperaatan yaitu ara pendekatan pada klien efektif, tehnik komunikasi teraupetik serta penelasan untuk setiap tindakan yang di berikan kepada klien. *alam melakukan tindakan keperaatan mengunakan tiga tahap yaitu independent, dependent, dan interdependent. 8indakan keperaatan seara independent adalah suatu tindakan yang di lakukan oleh peraat tanpa petunuk dan perintah dokter atau tenaga kesehatan lainnya, dependent adalah tindakan yang sehubungan dengan pelaksanaan renana tindakan medis dan interdependent adalah tindakan keperaatan yang menelaskan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kera sama dengan tenaga kesehatan lainya, misalnya tenaga sosial, ahli gi%i, dan dokter, ketrampilan yang harus di punya peraat dalam melaksana kan tindakan keperaatan yaitu kognitif, dan sikap psikomotor. . E%aluasi 1valuasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keraatan yang menandakan seberapa auh diagnosa keperaatan renana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil diapai kemungkinan teradi pada tahap evaluasi adalah masalah dapat diatasi, masalah teratasi sebagian, masalah belum teratasi atau timbul masalah yang baru. 1valuasi dilakukan yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
1valuasi proses adalah yang dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan. Sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir tindakan keperaatan seara keseluruhan sesuai dengan aktu yang ada pada tuuan.